Dokumen tersebut merupakan laporan penelitian tentang penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis lesson study untuk meningkatkan keterampilan komunikasi, metakognisi, dan keterampilan proses mahasiswa biologi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan dua siklus pelaksanaan dan mengukur keterampilan peserta didik melalui inventori dan essay test sebelum dan sesudah perlakuan.
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. Pokok Bahasan
Pembahasan mengenai background mula di lakukannya
penelitian.
Latar Belakang
01
Kajian mengenai teori yang dibahas dari variable yang diambil
sebagai variable yang diteliti dan mengkaji keterkaitannya
antara satu variable dengan yang lainnya.
Kajian Pustaka
02
Membahas tentang prosedur pelaksanaan yang akan dilakukan
didalam penelitian nantinya.
Metode
03
Penyajian tentang referensi yang akan dipakai sebagai bahan
rujukan peneliti dalam menganalisis variable-variable penelitian
maupun dalam menganalisis masalah dan solusi.
Referensi
04
3. Terpusat pada mahasiswa
dan ada talk to talk antara
dosen dgn mahasiswa
tanpa ada barrier
Idealnya perkuliahana
Start
Contents
Vision
Berdampak kepada
keterampilan metakognisi,
keterampilan komunikasi
dan ketrampilan proses
dalam diskusi.
Impact
Perlu adanya suatu model
pembelajaran yg bisa
mengatasi permaslahan
mahasiswa
Analisis penulis
Mata kuliah yg
mempelajari tentang
kecakapan 21st century
(4C)
Mata kuliah Pembelajaran Abad 21
Keterampilan
mengemukaakan
pendapat kurang.
Masalah
Didominasi mahasiswa tertentu. Tidak
semua mahasiswa mengungkapkan ide-
ide. Pertanyaan dititikberatkan pada
presenter.
Nampaknya dampak
Penerapan Model Inkuiri
Terbimbing Berbasis Lesson
Study untuk Meningkatkan
keterampilan Komunikasi,
Metakognisi dan Keterampilan
Proses Mahasiswa Biologi
Universitas Negeri Malang
Awal mula Observasi See
Perkuliahan Asumsi Solusi
GOAL
Latar Belakang
5. Metode Penelitian
Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas terdiri dari 2 siklus dengan 4
tahapan, yaitu tahap perencanaan (planning), pelaksanaan
(implementing), observasi (observing), dan refleksi (reflecting).
Setiap melakukan open class, dosen model selalu melakukan
tahapan Lesson Study yang meliputi plan, do, dan see.
6. Metode Penelitian
Data & Sumber Data
1. Lembar monitoring tahap plan, do, see merupakan lembar yang berisi tentang langkah-
langkah pelaksanaan plan, do, see dalam Lesson Study.
2. Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran merupakan lembar yang berisi tentang
langkah-langkah pelaksaanaan pembelajaran mulai dari perencanaan pelaksanaan
pembelajaran, manajemen kelas, dan penilaian yang dilakukan pada tahap do dalam Lesson
Study.
3. Pengukuran keterampilan metakognisi dilakukan dengam 2 cara yaitu dengan
menggunakan inventori keterampilan metakognisi (MSI) dan Essay Test dengan
menggunakan ruburik.
4. Lembar observasi kemampuan komunikasi digunakan untuk mengukur kemampuan
komunikasi mahasiwa. Pada lembar observasi disediakan tabel yang berisi beberapa indikator
kemampuan komunikasi mahasiswa beserta skornya. Lembar observasi ini diisi oleh observer
sesuai dengan pengamatan¬nya di kelas.
7. Referensi
Arikunto, S. 2003. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Evaluasi
Wardhani, Igak dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Universitas Terbuka
PTK (Penelitian Tindakan Kelas)
Llewellyn, Douglas. 2011. Inquiry Within Implementating Inquiry-Based
Science Standards. United Stated of America: Corwin Press, Inc
Inquiry
Greenstein, L. 2012. Accessing 21th Century Skills: A Guide to
Evaluating Mastery and Authentic Learning. California. USA: Corwin, A
SAGE Company.
Keterampilan Abad 21
Cahyono. 2010. Model-Model Pembelajaran. Semarang: Rineka Cipta.
Model Pembelajaran