1. IDENTIFIKASI KADAR DEBU
DENGAN PERANGKAT
CYCLONE DUST COLLECTOR
AFDHAL (0804102010015)

2. Latar Belakang
 Perkembangan industri yang makin pesat disamping berefek positif pada
kehidupan juga menimbulkan problema terhadap keselamatan dan kesehatan
tenaga kerja yang salah satu penyebabnya adalah debu yang timbul pada
pekerjaan-pekerjaan ditempat kerja sebagai akibat proses produksi, seperti
penghalusan (grinding), penghancuran (crushing), peledakan (blasting),
pengayakan (shaking) dan atau pengeboran (drilling). Efek yang timbul akibat
terpapar debu total ditempat kerja dapat mengurangi kenyamanan ketika
bekerja dan debu-debu jenis tertentu dapat menyebabkan efek negative pada
kesehatan tenaga kerja.
 Berdasarkan Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Nomor : SE-01/MEN/1997
tentang Nilai Ambang Batas (NAB) faktor kimia diudara lingkungan kerja,
ditetapkan NAB debu adalah 3,00 mg/m3.
 Berdasarkan kenyataan diatas perlu upaya penanggulangan dengan melakukan
kadar debu total di udara lingkungan tempat kerja dengan menggunakan
kadar debu yang dibakukan sebagai SNI.

3. Perumusan masalah
Kadar debu total
Pengendali
pengukuran

4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan
1. Mengukur kadar debu total
2. Membandingkan hasil identifikasi
3. Mengetahui kadar debu
Manfaat
1. Mengetahui karakteristik pengendali debu yang dipilih
2. Menjadi suatu bahan pertimbangan
3. Kesadaran akan keselamatan dan kesehatan tenaga kerja

5. Tinjauan Pustaka
Aircleaning /dust collector, merupakan aksoseris /perangkat pada
sistem ventilasi local, yang berfungsi membersihkan kontaminan yang
ditangkap oleh filter, dari berbagai jenis kontaminan seperti debu, gas,
uap, dan asap. Salah satu jenis yang paling banyak digunakan pada system
ventilasi local adalah kolektor debu atau dust collector, didalam tabung
dust collector terdapat komponen ; aircleaning dan bags

6. Tabel F.1 Berbagai jenis penyaring debu, gas dan uap yaitu :
No.
Jenis-jenis Penyaring
Kegunaan
1
Welding fume
Menanggulangi berbagai macam tipe asap pengelasan dan debu kawat las
2
Dust filtering
Dust collector yang dipergunakan untuk aplikasi ini mempunyai produk yang sangat
luas.
3
Oil mist
Dipergunakan untuk menghisap uap oli yang keluar dari mesin-mesin mekanik, seperti
mesin CNC, Turbin, kompresor dan mesin lainnya
4
Panting
Dust Collector untuk aplikasi painting dibuat dalam bentuk Spray booth yang fungsi
nya adalah untuk menghisap dan menyaring sisa partikel debu cat
Wood working
Woodworking untuk industri furniture sebagai salah satu industri yang menyerap unit
unit Dust Collector. Industri furniture atau pengolahan kayu lainnya sudah dapat
dipastikan terdapat aktifitas pemotongan, penghalusan, pengukiran atau penyerutan
kayu. Selain itu unit unit seperti ini banyak juga dipakai di industry Tekstil, Garment,
Pakan Ternak atau bahkan pabrik kertas sekalipun.
Electronic
Unit Dust Collector untuk kategori ini tentu saja banyak di pakai di pabrik Elektronik,
fungsinya adalah untuk menghisap asap solder yang sangat berbahaya bagi paru-paru
operator, namun demikian unit seperti ini bisa juga dipergunakan untuk menghisap
asap spot welding yang volume nya relative tidak banyak.
Automotive
Dust Collector untuk kategori automotive digunakan untuk menghisap asap sisa
pembakaran kendaraan bermotor, seperti kita ketahui bersama bahwa gas sisa
pembakaran kendaraan bermotor mengandung karbon monoksida (CO) yang
mengandung racun, sehingga untuk bengkel bengkel kendaraan resmibiasanya sudah
memakai peralatan Dust Collector untuk menghindari masuknya gas berbahaya
kedalam saluran pernapasan teknisi bengkel itu sendiri.
5
6
7

7. Menghilangkan debu dan asap  salah satunya
cyclone
Cyclone  Menyisihkan partikulat
Dust collector  Mengumpulkan debu dengan cara
menyaring (filter sample)
Prinsip kerja cyclone  Memanfaatkan gaya dorongan
angin dari putaran kipas (partikulat yang tersisih
>10mm)

8. Table F.2. standar pendimensian cyclone
EfisiensiTinggi
Tipe cyclone
Konvensional
High Throughput
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
Tinggi saluran inlet (H/D)
0,5
0,44
0,5
0,5
0,75
0,8
Lebar saluran inlet (W/D)
0,2
0,21
0,25
0,25
0,375
0,35
Diameter keluaran gas (De/D)
0,5
0,4
0,5
0,5
0,75
0,75
Tinggi vortex (S/D)
0,5
0,5
0,625
0,6
0,875
0,85
Tinggi casing (Lb/D)
1,5
1,4
2
1,75
1,5
1,7
Tinggi kerucut (Lc/D)
2,5
2,5
2
2
2,5
2
0,375
0,4
0,25
0,4
0,375
0,4
Diameter casing (D/D)
Diameter keluaran debu (Dd/D)
(Sumber : Cooper & Alley, 1992)

9. Mengidentifikasi kadar debu total

10. Metodologi
Kadar debu
Peralatan yang
digunakan
Cyclone
Anemometer
Filter paper
Hygrometer
Rumus untuk mengukur kadar debu
Ϲ=(χ₂-χ₁)-(Ƴ₂-Ƴ₁)×1000/ƒ×t (mg/mᵌ)
Timbangan digital

11. Peletakan alat
Ukur kecepatan aliran
angin
Penimbangan filter
Pemasangan filter
Proses penyaringan debu
Pelepasan filter
Penimbangan filter
Isi tabel data penelitian
Selesai

12. Diagram alir penelitian
Start
(1) Kadar debu total, C
Ukuran partikulat 10-100 mikron
Jenis alat pengendali, Cyclone Dust Collector
(2) Merakit Cyclone dari bahan material siap pakai, ducting-blower-filter
Parameter yang diperlukan :
Kecepatan udara hisap, Q (m/detik)
Pressure loss atau kehilangan tekanan, ΔPf (kg/m2 )
Dimensi cyclone dan static yang di izinkan untuk menentukan kecepatan di
dalam cyclone, V (m/s)
(3) Menentukan Efisensi penyisihan alat, ƞ (%)
(4) Proses analisa data pada beberapa titik area (dititik beratkan pada
bagian finish mill)
(5) Berat filter paper sample sebelum perlakuan, X1 (mg)
Berat filter control sebelum perlakuan, Y1 (mg)
(6) Berat filter paper sample sesudah perlakuan, X2 (mg)
Berat filter control sesudah perlakuan, Y2 (mg)
a
(7) Faktor Flawrate berdasarkan alat ukur, ƒ (m/s)
Penentuan waktu penimbangan tiap titik ≤ 60 menit , t
b

13. a
a
(8) Kadar debu total @ titik
C = (X2-X1)-(Y2-Y1) ×1000(mg/mᵌ)
ƒ×t
(9) Data Identifikasi
Data hasil penimbangan berat debu total
Data pengukuran kadar debu total di udara tempat kerja
Kesimpulan yang didapat
STOP
END

14. Jadwal Kegiatan
Bulan
Aktivitas
1
2
3
4
5
Minggu
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
Pemodelan
Penelitian
Evaluasi
Menulis
Seminar