Proposal penelitian ini bertujuan untuk menguji efisiensi pasar modal Indonesia secara keputusan dengan menggunakan event study atau studi peristiwa mengenai pengumuman kebijakan ekonomi Presiden Indonesia pada 31 Agustus 2005. Penelitian ini menganalisis respon pasar terhadap pengumuman tersebut, kecepatan respon, dan kemampuan pelaku pasar dalam mengambil keputusan. Hasil penelitian diharapkan dapat menunjukkan tingkat efisiens
PENGARUH NET PROFIT MARGIN, RETURN ON ASSET, RETURN ON EQUITY, EARNING PER SH...Lini Hermin Erige
Studi ini dilakukan untuk menguji pengaruh kinerja keuangan perusahaan melalui Net Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) terhadap kebijakan dividen yang diukur dengan Dividend Payout Ratio (DPR) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2009 hingga 2011. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, sampel sebanyak 20 perusahaan yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan dengan jangka waktu penelitian 2009-2011, data diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory. Metode analisis yang digunakan adalah regresi berganda dengan kuadrat persamaan terkecil, uji F-statistik untuk menguji koefisien regresi simultan dan uji t-statistik untuk menguji koefisien regresi parsial. Selain itu sebelumnya juga dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji Normalitas, uji Multikolinearitas, uji Heteroskedastisitas, dan uji Autokorelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ditemukan adanya penyimpangan asumsi klasik, hal ini menunjukkan bahwa data yang tersedia telah memenuhi syarat untuk digunakan model regresi linear berganda. Persamaan regresi simultan didapatkan kesimpulan bahwa secara simultan Net Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif signifikan terhadap DPR . Sedangkan Persamaan regresi parsial didapatkan kesimpulan bahwa variabel Net Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) juga berpengaruh positif signifikan terhadap DPR.
PENGARUH NET PROFIT MARGIN, RETURN ON ASSET, RETURN ON EQUITY, EARNING PER SH...Lini Hermin Erige
Studi ini dilakukan untuk menguji pengaruh kinerja keuangan perusahaan melalui Net Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) terhadap kebijakan dividen yang diukur dengan Dividend Payout Ratio (DPR) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2009 hingga 2011. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, sampel sebanyak 20 perusahaan yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan dengan jangka waktu penelitian 2009-2011, data diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory. Metode analisis yang digunakan adalah regresi berganda dengan kuadrat persamaan terkecil, uji F-statistik untuk menguji koefisien regresi simultan dan uji t-statistik untuk menguji koefisien regresi parsial. Selain itu sebelumnya juga dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji Normalitas, uji Multikolinearitas, uji Heteroskedastisitas, dan uji Autokorelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ditemukan adanya penyimpangan asumsi klasik, hal ini menunjukkan bahwa data yang tersedia telah memenuhi syarat untuk digunakan model regresi linear berganda. Persamaan regresi simultan didapatkan kesimpulan bahwa secara simultan Net Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif signifikan terhadap DPR . Sedangkan Persamaan regresi parsial didapatkan kesimpulan bahwa variabel Net Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) juga berpengaruh positif signifikan terhadap DPR.
TEDx Manchester: AI & The Future of WorkVolker Hirsch
TEDx Manchester talk on artificial intelligence (AI) and how the ascent of AI and robotics impacts our future work environments.
The video of the talk is now also available here: https://youtu.be/dRw4d2Si8LA
Penerapan teknik ISM untuk perumusan kebijakan pengembangan industri kakao ju...Yudiwid
The development of the cocoa processing industry needs to consider many aspects. Because cocoa was a global commodity with complex supply chain networks, the performance of the supply chain was an important consideration for investors and industry players to develop their industry. Apart from industry, government was also concerned to develop the cocoa industry as an attempt to capture the added value of the potential commodity. The aims of this study were to apply the Interpretive Structural Modeling (ISM) method in the policy formulation of cocoa industry development. The elements of the policies formulated were the policy implications of the measurement of cocoa industry supply chain performance. The study suggests that tax incentive policies and support for energy supply were the main development of the cocoa industry performance improvement.
PENGUJIAN WEEK FOUR EFFECT TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 PADA BURS...KusnulFitriani
The purpose of this research is to test whether Week Four Effect impacted to LQ 45 company stock return in Indonesia Stock Exchange from period February - July 2017. Week Four Effect is a phenomenon describe that Monday Effect only happen in the fourth and fifth week of the each month, while on the first week to the third week isconsidered insignificant or equal to zero. Samples use in this research are LQ 45 company stocks which has comprehensive data listed in Indonesia Stock Exchange in period February - July 2017. Hypothesis testing in this research is using Wilcoxon Signed Rank Test. The research, show that Week Four Effect phenomenon does not occur, from 6 defference test between first monday of week, second monday of week, and third monday of week with stock return fourth monday of week and fifth monday of week, 4 testing show that there is not return difference and only 2 testing show difference return. Result of this research supported by description data show that lowest Monday’s return does not occur in fourth and fifth week but on second week.
TEDx Manchester: AI & The Future of WorkVolker Hirsch
TEDx Manchester talk on artificial intelligence (AI) and how the ascent of AI and robotics impacts our future work environments.
The video of the talk is now also available here: https://youtu.be/dRw4d2Si8LA
Penerapan teknik ISM untuk perumusan kebijakan pengembangan industri kakao ju...Yudiwid
The development of the cocoa processing industry needs to consider many aspects. Because cocoa was a global commodity with complex supply chain networks, the performance of the supply chain was an important consideration for investors and industry players to develop their industry. Apart from industry, government was also concerned to develop the cocoa industry as an attempt to capture the added value of the potential commodity. The aims of this study were to apply the Interpretive Structural Modeling (ISM) method in the policy formulation of cocoa industry development. The elements of the policies formulated were the policy implications of the measurement of cocoa industry supply chain performance. The study suggests that tax incentive policies and support for energy supply were the main development of the cocoa industry performance improvement.
PENGUJIAN WEEK FOUR EFFECT TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 PADA BURS...KusnulFitriani
The purpose of this research is to test whether Week Four Effect impacted to LQ 45 company stock return in Indonesia Stock Exchange from period February - July 2017. Week Four Effect is a phenomenon describe that Monday Effect only happen in the fourth and fifth week of the each month, while on the first week to the third week isconsidered insignificant or equal to zero. Samples use in this research are LQ 45 company stocks which has comprehensive data listed in Indonesia Stock Exchange in period February - July 2017. Hypothesis testing in this research is using Wilcoxon Signed Rank Test. The research, show that Week Four Effect phenomenon does not occur, from 6 defference test between first monday of week, second monday of week, and third monday of week with stock return fourth monday of week and fifth monday of week, 4 testing show that there is not return difference and only 2 testing show difference return. Result of this research supported by description data show that lowest Monday’s return does not occur in fourth and fifth week but on second week.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. PROPOSAL PENELITIAN
PENGUJIAN EFISIENSI PASAR BENTUK SETENGAH KUAT SECARA
KEPUTUSAN
(Analisis Pengumuman Kebijakan Ekonomi Presiden Indonesia Tanggal 31
Agustus 2005)
Proposal Penelitian ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester,
Mata Kuliah Metodologi Penelitian Bisnis
Dosen Pengampu :
Dr. Muhammad Fakhri Husein S.E., M.Si.
Disusun Oleh :
IFFA NAZULA TABAHATI
KUI - A / 08390074
PROGRAM STUDI KEUANGAN ISLAM
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2011
1
2. 2
PENGUJIAN EFISIENSI PASAR BENTUK SETENGAH KUAT
SECARA KEPUTUSAN
(Analisis Pengumuman Kebijakan Ekonomi Presiden Indonesia Tanggal 31
Agustus 2005)
A. Latar Belakang Masalah
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian Hartono
(2005:161) yang menyatakan bahwa pengujian efisiensi pasar secara keputusan
merupakan konsep yang masih baru sehingga belum banyak penelitian yang
menguji esisiensi pasar secara keputusan ini di Indonesia, kecuali oleh Setiawan
dan Hartono (2002). Penelitian Setiawan dan Hartono (2002) merupakan
penelitian pengujian efisiensi bentuk setengah kuat secara keputusan yang
menggunakan peristiwa yang berasal dari internal perusahaan yang tercatat di
Bursa Efek Jakarta (selanjutnya BEJ), yaitu menggunakan pengumuman dividen
meningkat.
Menurut Jogiyanto (2000:360), efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara
keputusan dapat ditambahkan pada pembagian efisiensi pasar menurut Fama
(1970, dalam Jogiyanto, 2000:359). Perbedaannya adalah bila pengujian efisiensi
pasar secara informasi menekankan dua faktor saja yaitu abnormal return dan
kecepatan reaksi, maka pengujian efisiensi pasar secara keputusan mencakup
empat faktor, yaitu abnormal return , kecepatan reaksi, nilai ekonomis, dan
ketepatan reaksi.
Penelitian ini menggunakan metode studi peristiwa (event study) untuk
menguji efisensi pasar bentuk setengah kuat secara keputusan. Menurut Jogiyanto
3. 3
(2000:392) event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi dan
pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat. Pengujian kandungan informasi
dan pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat merupakan dua pengujian yang
berbeda. Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi pasar
terhadap suatu pengumuman, tidak melibatkan seberapa cepat pasar tersebut
bereaksi terhadap suatu informasi dan tidak melibatkan kecanggihan dari pelaku
pasar dal menginterpretasikan dan menganalisis informasi lebih lanjut.
Penelitian yang menggunakan event study dengan peristiwa non ekonomi
telah banyak dilakukan, tetapi tidak membahas pengujian efisiensi pasar secara
keputusan melainkan lebih banyak mengenai kandungan informasi. Manullang
(2004, dalam Hartono, 2005), melakukan penelitian event study dengan
menggunakan 22 peristiwa politik penting dan 21 peristiwa ekonomi penting yang
terjadi selama kurun waktu 1996 sampai 30 Juni 2003. Demikian pula dengan
Suryawidjaya dan Setiawan (1998) yang melakukan penelitian tentang reaksi
pasar modal terhadap peristiwa kerusuhan 27 Juli 1996, dan hasilnya
menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia bereaksi terhadap peristiwa
kerusuhan 27 Juli 1996. Sedangkan event study ang mengangkat topik kebijakan
yang dikeluarkan pemerintah dilakukan oleh Susiyanto (1999), yaitu dampak
pengumuman pemerintah tentang restrukturisasi perbankan yang dilakukan
pemerintah Indonesia mendapat respon yang negatif dari pasar. Hal ini berarti
bahwa kebijakan restrukturisasi perbankan Indonesia dianggap gagal oleh pelaku
pasar modal. Semua penelitian diatas merupakan event study yang meneliti
kandungan informasi terhadap suatu peristiwa, dan menggunakan peristiwa non
ekonomi.
4. 4
Penelitian ini dekat dengan penelitian Setiawan dan Hartono (2002) yang
mengangkat isu pengujian efisiensi bentuk setengah kuat secara keputusan yang
menggunakan peristiwa internal perusahaan, yaitu pengumuman dividen
meningkat. Kedua, pengujian event study dengan peristiwa non ekonomi lebih
banyak didominasi oleh penelitian untuk mengetahui kandungan informasi, dan
tidak membahas kecanggihan pelaku pasar dalam menginterpretasikan dan
menganalisis suatu peristiwa.
Ketiga, seperti pernyataan Jogiyanto (2002) bahwa event study dapat
digunakan untuk menguji kandungan informasi dan pengujian efisiensi pasar
bentuk setengah kuat, termasuk pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat
secara keputusan, maka peneliti tertarik untuk meneliti reaksi pasar terhadap suatu
peristiwa, seberapa cepat reaksi pasar terhadap suatu peristiwa, dan kecanggihan
pelaku pasar dalam mengambil keputusan terhadap informasi yang tersedia.
Keempat, penelitian ini menggunakan BEJ sebagai setting pengamatan dengan
pertimbangan BEJ merupakan bursa terbesar dari dua bursa di Indonesia dan salah
satu emerging market Asia, sehingga perkembangan BEJ dapat mempengaruhi
kondisi pasar modal secara keseluruhan di Indonesia. Kelima, peristiwa yang
diangkat dalam penelitian ini adalah pengumuman kebijakan ekonomi Presiden
Indonesia pada tanggal 31 Agustus 2005 tentang kebijakan ekonomi pemerintah
Indonesia untuk mengatasi semakin melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap US
Dollar, melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan, dan semakin tingginya harga
minyak dunia yang telah mencapai harga $70 per barel.
5. 5
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka masalah dari
penelitian ini dirumuskan sebagai :
1. Apakah Bursa Efek Jakarta bereaksi terhadap pengumuman kebijakan
ekonomi Presiden Indonesia tanggal 31 Agustus 2005?
2. Apakah Bursa Efek Jakarta sudah efisien bentuk setengah kuat secara
informasi berdasarkan peristiwa pengumuman kebijakan ekonomi
Presiden Indonesia tanggal 31 Agustus 2005?
3. Apakah Bursa Efek Jakarta sudah efisien bentuk setengah kuat secara
keputusan berdasarkan peristiwa pengumuman kebijakan ekonomi
Presiden Indonesia tanggal 31 Agustus 2005?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efisiensi pasar bentuk
setengah kuat secara keputusan : analisis pengumuman kebijakan ekonomi
Presiden Indonesia tanggal 31 Agustus 2005.
2. Kegunaan
a) Manfaat Akademis
6. 6
Penelitian ini akan memberikan bukti apakah Bursa Efek Jakarta
sudah efisien bentuk setengah kuat secara keputusan.
b) Manfaat dalam Implementasi atau Praktik
Penelitian ini akan memberikan informasi tentang respon investor
terhadap pengumuman kebijakan ekonomi 31 Agustus 2005
menunjukkan pasar modal Indonesia, dalam hal ini Bursa Efek
Jakarta]
D. Telaah Pustaka
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian Hartono
(2005:161) yang menyatakan bahwa pengujian efisiensi pasar secara keputusan
merupakan konsep yang masih baru sehingga belum banyak penelitian yang
menguji esisiensi pasar secara keputusan ini di Indonesia, kecuali oleh Setiawan
dan Hartono (2002). Penelitian Setiawan dan Hartono (2002) merupakan
penelitian pengujian efisiensi bentuk setengah kuat secara keputusan yang
menggunakan peristiwa yang berasal dari internal perusahaan yang tercatat di
Bursa Efek Jakarta (selanjutnya BEJ), yaitu menggunakan pengumuman dividen
meningkat.
Menurut Jogiyanto (2000:360), efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara
keputusan dapat ditambahkan pada pembagian efisiensi pasar menurut Fama
7. 7
(1970, dalam Jogiyanto, 2000:359). Perbedaannya adalah bila pengujian efisiensi
pasar secara informasi menekankan dua faktor saja yaitu abnormal return dan
kecepatan reaksi, maka pengujian efisiensi pasar secara keputusan mencakup
empat faktor, yaitu abnormal return , kecepatan reaksi, nilai ekonomis, dan
ketepatan reaksi.
Penelitian ini dekat dengan penelitian Setiawan dan Hartono (2002) yang
mengangkat isu pengujian efisiensi bentuk setengah kuat secara keputusan yang
menggunakan peristiwa internal perusahaan.
E. Teori Penelitian
Teknik sampling
Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yaitu
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,
1999:78)
Sampel dalam penelitian ini dibagi menjadi 3 kriteria : (1) berdasarkan
frekuensi perdagangan dilakukan untuk memperoleh sampel yang
representatif karena mengakomodasi likuiditas transaksi perdagangan
harian, sehingga pengaruh suatu peristiwa dapat diukur dengan segera dan
relatif akurat (Lamsigi, 2002 : hal. 274) ; (2) berdasarkan kriteria
kapitalisasi pasar dilakukan karena dapat menggambarkan besarnya uang
yang diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta ; (3) Penggunaan seluruh
emiten yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dilakukan untuk memperoleh
jumlah sampel yang representatif karena memasukkan semua emiten di
8. 8
Bursa Efek Jakarta pada periode jendela, yaitu 26 Agustus 2005 sampai
dengan 6 September 2005.
F. Hipotesis
Hipotesis menyatakan hubungan yang diduga secara logis antara dua
variabel atau lebih dalam rumusan proporsi yang dapat diuji secara empiris
(Indriantoro dan Supomo, 1999:73). Proporsi memberi gambaran fenomena-
fenomena secara sistematis melalui penentuan hubungan antar variabel
(Indriantoro dan Supomo, 1999:72).
Berdasarkan uraian diatas, dapat disusun hipotesis sebagai berikut :
: Bursa Efek Jakarta tidak bereaksi terhadap peristiwa pengumuman
kebijakan ekonomi Presiden Indonesia tanggal 31 Agustus 2005.
: Bursa Efek Jakarta tidak efisien bentuk setengah kuat secara informasi
berdasarkan peristiwa pengumuman kebijakan ekonomi Presiden
Indonesia tanggal 31 Agustus 2005.
: Bursa Efek Jakarta tidak efisien bentuk setengah kuat secara keputusan
berdasarkan peristiwa pengumuman kebijakan ekonomi Presiden
Indonesia tanggal 31 Agustus 2005.
9. 9
G. Metode penelitian
1. Jenis Penelitian
a) Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Untuk menambah referensi serta kekayaan literatur, penelitian ini
mengkaji lebih dalam literatur yang ada, baik berupa buku, catatan, jurnal
ilmiah, maupun laporan hasil penelitian terdahulu.
b) Metode Studi Peristiwa (event study)
Untuk menguji efisiensi dan kandungan informasi pasar bentuk setengah
kuat.
2. Jenis Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data sebagai berikut:
a) Data Primer
Semua emiten yang sudah terdaftar di Bursa Efek Jakarta hingga
Desember 2005, yang berjumlah 339 emiten
Peristiwa yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu
pengumuman kebijakan ekonomi Presiden Indonesia tanggal 31
Agustus 2005.
10. 10
b) Data Sekunder
Dokumentasi dan arsip atau data yang berhubungan dengan
penelitian.
Penelitian Kepustakaan (Library Research) dari buku, artikel,
karya-karya ilmiah yang berkaitan dengan penelitian
3. Teknis Analisis Data
Metode analisis data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah model
pasar disesuaikan (market adjusted model), yang menganggap bahwa penduga
terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pada
saat tersebut.
H. Sistematika Pembahasan
Dalam penelitian ini penulis menyusun beberapa poin-poin penting
beserta uraian pada masing-masing bab, yaitu sebagai berikut:
Pendahuluan
Dalam poin ini menjelaskan tentang pengantar dari isu yang akan dibahas
Perumusan Masalah
Merumuskan masalah dari latar belakang pada penelitian tersebut
11. 11
Hipotesis
Hipotesis menyatakan hubungan yang diduga secara logis antara dua variabel
atau lebih dalam rumusan proporsi yang dapat diuji secara empiris. Proporsi
memberi gambaran fenomena-fenomena secara sistematis melalui penentuan
hubungan antar variabel.
Obyek Penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah saham-saham teraktif berdasarkan fekuensi
perdagangan, saham-saham berdasarkan besarnya kapitalisasi pasar, dan
seluruh saham yang sudah terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama periode
Januari 2005 sampai dengan Desember 2005.
Penelitian ini juga menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang
merupakan akumulasi dari pergerakan seluruh saham-saham di Bursa Efek
Jakarta, sehingga pergerakan IHSG dapat dijadikan indikator pergerakan
saham-saham di Bursa Efek Jakarta.
Teknik Analisis Data
Metode analisis data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah model pasar
disesuaikan (market adjusted model).
Hasil Penelitian
12. 12
Menerangkan hasil dari beberapa tahapan dalam penelitian, diantaranya :
menentukan periode peristiwa, actual return atau return sesungguhnya, return
pasar, abnormal return, pengujian abnormal return untuk sampel, pengujian
abnormal return untuk sampel emiten berdasarkan kapitalisasi pasar, pengujian
efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara informasi untuk sampel
berdasarkan frekuensi perdagangan, pengujian efisiensi pasar bentuk setengah
kuat secara informasi untuk sampel berdasarkan kapitalisasi pasar, nilai
ekonomis peristiwa pengumuman kebijakan ekonomi presiden Indonesia pada
tanggal 31 Agustus 2005, pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara
keputusan untuk sampel berdasarkan frekuensi perdagangan, pengujian
efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara keputusan untuk sampel
berdasarkan kapitalisasi pasar, cumulative abnormal return untuk sampel
berdasarkan frekuensi perdagangan, dan cumulative abnormal return untuk
sampel berdasarkan kapitalisasi pasar.
Simpulan
Dalam bab ini penulis membuat kesimpulan dari semua pembahasan yang
dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, serta komentar-komentar penulis
terhadap peristiwa pengumuman kebijakan ekonomi tanggal 31 Agustus 2005.
I. DAFTAR PUSTAKA
Brown, Stephen J dan Warner, Jerold B, 1980, Measuring Security Price
Performance. Journal of Financial Economics, hal : 205-258 : North Holland
Publishing Company
13. 13
Dajan, Anto, 1997, Pengantar Metode Statistik II, Jakarta : Erlangga
Gumanti, Tatang Ary dan Utami, Elok Sri, 2002, Bentuk Pasar Efisien dan
Pengujiannya. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 4, No. 1, Mei, hal : 54-68
Hartono, Jogiyanto, 2005, Pasar Efisien Secara Keputusan, Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama
Husnan, Suad dan Eny Pudjiastuti, 1993, Dasar-dasar Teori Portofolio dan
Analisis Sekuritas, Yogyakarta : UPP AMP YKPN
Husnan, Suad, 1996, Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas,
Yogyakarta : AMP YKPN
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, 1999, Metodologi Penelitian Bisnis
Untuk Akuntansi dan Manajemen, Yogyakarta : BPFE
Lamsigi, Triesye Ariance, 2002, Reaksi Pasar Modal Terhadap Peristiwa
Pergantian Presiden Republik Indonesia 23 Juli 2003 : Kajian terhadap Return
Saham LQ-45 di PT Bursa Efek Jakarta, Semarang : Simposium Nasional
Akuntansi 5, hal : 273-285
Media Indonesia, Kamis, 1 September 2005,No. 9031, tahun XXXVI, Empat
Solusi Atas Masalah Ekonomi
Pattel, James M dan Wolfson, Mark A, 1984, The Intraday Speed of Adjustment
of Stock Prices to Earnings and Dividend Announcements, Journal of Finance
Economics 13, tahun 1984, hal : 223-252, North Holland : Elsevier Publisher B.V
Rustamadji, R. Gatot, 2001, Analisis Ekspektasi Investor di Bursa Efek Jakarta
terhadap Peristiwa Politik (Event Study : Peristiwa Keputusan Memorandum oleh
DPR dalam Kasus Bullogate dan Bruneigate), USAHAWAN No. 08 tahun XXX,
hal : 36-43
14. 14
Setiawan, Doddy dan Hartono, Jogiyanto, 2002, Pengujian Efisiensi Pasar Bentuk
Setengah Kuat Secara Keputusan : Analisis Pengumuman Dividen Meningkat,
Semarang : Simposium Nasional Akuntansi V, hal : 334-347
Setiawan, Ignatius Roni, 2002, Perilaku Harga Saham : Pengamatan Sebelum dan
Sesudah Peristiwa Peledakan Bom di Bursa Efek Jakarta tanggal 13 September
2000, Yogyakarta : Simposiun Dwi Tahunan, Jurnal Riset Akuntansi, Manajemen
dan Ekonomi (JR-AME)
Sugiyono, 2000, Metode Penelitian Bisnis, Bandung : CV Alfabeta