Buku 8 panduan pemberian dana bantuan pelaksanaan program pendidikan keteram...Nandang Sukmara
Panduan ini memberikan informasi tentang pemberian dana bantuan "block grant" untuk melaksanakan Program Pendidikan Keterampilan bagi siswa SMP Terbuka. Panduan ini menjelaskan cara sekolah memperoleh dana bantuan tersebut melalui penyusunan proposal, serta cara penggunaan dan pertanggungjawaban dana bantuan. Tujuannya agar sekolah dapat memberikan kompetensi keterampilan kepada siswa.
[Ringkasan]
Buku Program Pembelajaran TIK ini memberikan panduan kepada guru TIK tentang tugas dan peranannya dalam membimbing peserta didik, guru mata pelajaran lain, dan tenaga kependidikan di sekolah dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung proses pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013.
Panduan ini memberikan pedoman pelaksanaan pendampingan kurikulum 2013 di SMP dengan tujuan meningkatkan pemahaman para pemangku kepentingan di sekolah tentang konsep, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum. Pendampingan dilakukan secara terpadu dengan melibatkan seluruh unsur sekolah melalui metode whole school training. Panduan ini mengatur tahapan persiapan, pelaksanaan pendampingan di sekolah induk cluster dan sekolah im
Laporan ini merangkum kegiatan PPL selama 3 bulan di SDN Pajajaran. Terdiri dari pendahuluan, deskripsi sekolah, pelaksanaan kegiatan PPL, dan kesimpulan. PPL bertujuan membekali mahasiswa pengalaman mengajar sebenarnya dan meningkatkan kompetensi keguruan.
Program Guru Induksi diwajibkan bagi ASN Guru yang masih berstatus CPNS agar menyelesaikan program ini sebagai syarat pengangkatan menjadi anggota PNS.
Program bimbingan dan konseling SMK Al Hafidz tahun 2022/2023 mencakup analisis kebutuhan peserta didik, perencanaan layanan dasar, responsif, peminatan dan dukungan sistem untuk mencapai visi perkembangan optimal secara cerdas, terampil, berprestasi, mandiri dan berwawasan global serta global.
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKSNurulbanjar1996
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Dan Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 yang lalu telah memenuhi kedua dimensi tersebut.
Kurikulum 2013 dikembangkan beberapa faktor yakni tantangan internal dan tantangan eksternal. Pertama, adanya faktor tantangan internal, antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan.
Kedua, adanya tantangan eksternal, yang antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional.
Buku 8 panduan pemberian dana bantuan pelaksanaan program pendidikan keteram...Nandang Sukmara
Panduan ini memberikan informasi tentang pemberian dana bantuan "block grant" untuk melaksanakan Program Pendidikan Keterampilan bagi siswa SMP Terbuka. Panduan ini menjelaskan cara sekolah memperoleh dana bantuan tersebut melalui penyusunan proposal, serta cara penggunaan dan pertanggungjawaban dana bantuan. Tujuannya agar sekolah dapat memberikan kompetensi keterampilan kepada siswa.
[Ringkasan]
Buku Program Pembelajaran TIK ini memberikan panduan kepada guru TIK tentang tugas dan peranannya dalam membimbing peserta didik, guru mata pelajaran lain, dan tenaga kependidikan di sekolah dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung proses pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013.
Panduan ini memberikan pedoman pelaksanaan pendampingan kurikulum 2013 di SMP dengan tujuan meningkatkan pemahaman para pemangku kepentingan di sekolah tentang konsep, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum. Pendampingan dilakukan secara terpadu dengan melibatkan seluruh unsur sekolah melalui metode whole school training. Panduan ini mengatur tahapan persiapan, pelaksanaan pendampingan di sekolah induk cluster dan sekolah im
Laporan ini merangkum kegiatan PPL selama 3 bulan di SDN Pajajaran. Terdiri dari pendahuluan, deskripsi sekolah, pelaksanaan kegiatan PPL, dan kesimpulan. PPL bertujuan membekali mahasiswa pengalaman mengajar sebenarnya dan meningkatkan kompetensi keguruan.
Program Guru Induksi diwajibkan bagi ASN Guru yang masih berstatus CPNS agar menyelesaikan program ini sebagai syarat pengangkatan menjadi anggota PNS.
Program bimbingan dan konseling SMK Al Hafidz tahun 2022/2023 mencakup analisis kebutuhan peserta didik, perencanaan layanan dasar, responsif, peminatan dan dukungan sistem untuk mencapai visi perkembangan optimal secara cerdas, terampil, berprestasi, mandiri dan berwawasan global serta global.
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKSNurulbanjar1996
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Dan Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 yang lalu telah memenuhi kedua dimensi tersebut.
Kurikulum 2013 dikembangkan beberapa faktor yakni tantangan internal dan tantangan eksternal. Pertama, adanya faktor tantangan internal, antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan.
Kedua, adanya tantangan eksternal, yang antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional.
Pedoman ini mengatur program beasiswa S-2 untuk guru SMP tahun 2014 yang ditawarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program ini bertujuan meningkatkan kualifikasi guru melalui pendidikan pascasarjana. Sasarannya adalah guru SMP negeri dan swasta yang memenuhi syarat. Beasiswa mencakup biaya pendidikan, hidup, dan penyelenggaraan program.
Laporan ini memberikan informasi tentang pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan II di SMP Negeri 16 Yogyakarta. Laporan ini berisi tentang profil sekolah, sejarah sekolah, pelaksanaan kegiatan selama PPL, dan kesimpulan serta saran.
Surat pemberitahuan dan pedoman beasiswa s2 smpMas Becak
Pedoman Program Beasiswa S-2 Bagi Guru SMP Tahun 2014 memberikan ringkasan tentang mekanisme pemberian beasiswa S-2 kepada guru SMP oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk meningkatkan kualifikasi guru melalui pendidikan pascasarjana. Dokumen ini menjelaskan tujuan, sasaran, hasil yang diharapkan, mekanisme seleksi dan pemantauan program beasiswa.
Proposal ini mengajukan program kegiatan MGMP IPS Terpadu SMP di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara tahun 2012 untuk meningkatkan kompetensi guru dan mutu pembelajaran. Tujuannya adalah mengembangkan guru yang berkompetensi, mendukung guru yang belum berkualifikasi S1, dan mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi 20 orang guru dan memberikan manfaat bagi g
Pedoman ini mengatur tentang program beasiswa S-2 bagi guru SMP tahun 2014 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualifikasi guru SMP melalui pendidikan strata dua di perguruan tinggi. Beasiswa ini mencakup biaya pendidikan, biaya hidup, dan biaya penyelenggaraan program."
Pedoman ini mengatur pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional Guru (OSN-Guru) tingkat nasional tahun 2015 untuk meningkatkan kompetensi guru di bidang Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Kegiatan ini diikuti oleh guru SD, SMP, dan SMA/SMK yang mengajarkan bidang Matematika, IPA, Fisika, Biologi, dan Kimia. Pedoman ini mencakup mekanisme seleksi, persyaratan peserta, organisasi panitia, dan had
[Ringkasan]
Pelaksanaan aktiviti kokurikulum di PPKI perlu dipantapkan agar sejajar dengan perkembangan potensi murid dan keperluan kurikulum sekolah. Beberapa masalah perlu diselesaikan termasuk kekurangan guru, kepelbagaian kecacatan murid, dan beban tugas guru. Transformasi konsep memfokus pada kebolehan murid.
Laporan ini merangkum pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan 2 di Madrasah Aliyah Negeri Kendal. Praktikan mengajar di 3 kelas selama 10 jam per minggu dan melakukan observasi proses pembelajaran selama seminggu sebelum mengajar sendiri. Laporan ini juga menjelaskan tahapan kegiatan PPL, mata pelajaran yang diajarkan, dan dukungan serta kendala selama proses PPL.
PKBM Luhur Pekerti meminta bantuan kepada pemerintah untuk penguatan sarana dan prasarana. Bantuan diperlukan untuk penyelenggaraan rapat, pengembangan program, serta pembelian peralatan kantor, peralatan komputer, dan perabot kelas untuk meningkatkan mutu pendidikan masyarakat.
Struktur kurikulum SMP/MTs terdiri dari 38 jam pelajaran per minggu yang terbagi dalam dua kelompok mata pelajaran, yaitu kelompok A yang mencakup mata pelajaran utama dan kelompok B yang mencakup seni, olahraga, dan praktik. Kompetensi Dasar diorganisasikan dalam mata pelajaran dan diikat oleh Kompetensi Inti yang terdiri dari empat aspek.
Panduan ini menjelaskan rencana pelaksanaan bimbingan teknik pembelajaran tematik terpadu di SDN Situgede 4 Kota Bogor untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan pembelajaran tematik terpadu. Bimbingan ini akan dilaksanakan dalam dua siklus pelatihan dan pendampingan untuk membantu guru mendesain pembelajaran yang menarik, aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan bagi siswa.
Pedoman ini memberikan panduan untuk pemberian penghargaan kepada guru SMA/SMK yang berdedikasi di daerah khusus seperti daerah terpencil, terluar, dan tertinggal. Pedoman ini menjelaskan kriteria guru penerima penghargaan, prosedur penetapan penerima, dan asas-asas pemberian penghargaan seperti asas penganugerahan dan keadilan.
Pedoman ini mengatur program beasiswa S-2 untuk guru SMP tahun 2014 yang ditawarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program ini bertujuan meningkatkan kualifikasi guru melalui pendidikan pascasarjana. Sasarannya adalah guru SMP negeri dan swasta yang memenuhi syarat. Beasiswa mencakup biaya pendidikan, hidup, dan penyelenggaraan program.
Laporan ini memberikan informasi tentang pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan II di SMP Negeri 16 Yogyakarta. Laporan ini berisi tentang profil sekolah, sejarah sekolah, pelaksanaan kegiatan selama PPL, dan kesimpulan serta saran.
Surat pemberitahuan dan pedoman beasiswa s2 smpMas Becak
Pedoman Program Beasiswa S-2 Bagi Guru SMP Tahun 2014 memberikan ringkasan tentang mekanisme pemberian beasiswa S-2 kepada guru SMP oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk meningkatkan kualifikasi guru melalui pendidikan pascasarjana. Dokumen ini menjelaskan tujuan, sasaran, hasil yang diharapkan, mekanisme seleksi dan pemantauan program beasiswa.
Proposal ini mengajukan program kegiatan MGMP IPS Terpadu SMP di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara tahun 2012 untuk meningkatkan kompetensi guru dan mutu pembelajaran. Tujuannya adalah mengembangkan guru yang berkompetensi, mendukung guru yang belum berkualifikasi S1, dan mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi 20 orang guru dan memberikan manfaat bagi g
Pedoman ini mengatur tentang program beasiswa S-2 bagi guru SMP tahun 2014 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualifikasi guru SMP melalui pendidikan strata dua di perguruan tinggi. Beasiswa ini mencakup biaya pendidikan, biaya hidup, dan biaya penyelenggaraan program."
Pedoman ini mengatur pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional Guru (OSN-Guru) tingkat nasional tahun 2015 untuk meningkatkan kompetensi guru di bidang Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Kegiatan ini diikuti oleh guru SD, SMP, dan SMA/SMK yang mengajarkan bidang Matematika, IPA, Fisika, Biologi, dan Kimia. Pedoman ini mencakup mekanisme seleksi, persyaratan peserta, organisasi panitia, dan had
[Ringkasan]
Pelaksanaan aktiviti kokurikulum di PPKI perlu dipantapkan agar sejajar dengan perkembangan potensi murid dan keperluan kurikulum sekolah. Beberapa masalah perlu diselesaikan termasuk kekurangan guru, kepelbagaian kecacatan murid, dan beban tugas guru. Transformasi konsep memfokus pada kebolehan murid.
Laporan ini merangkum pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan 2 di Madrasah Aliyah Negeri Kendal. Praktikan mengajar di 3 kelas selama 10 jam per minggu dan melakukan observasi proses pembelajaran selama seminggu sebelum mengajar sendiri. Laporan ini juga menjelaskan tahapan kegiatan PPL, mata pelajaran yang diajarkan, dan dukungan serta kendala selama proses PPL.
PKBM Luhur Pekerti meminta bantuan kepada pemerintah untuk penguatan sarana dan prasarana. Bantuan diperlukan untuk penyelenggaraan rapat, pengembangan program, serta pembelian peralatan kantor, peralatan komputer, dan perabot kelas untuk meningkatkan mutu pendidikan masyarakat.
Struktur kurikulum SMP/MTs terdiri dari 38 jam pelajaran per minggu yang terbagi dalam dua kelompok mata pelajaran, yaitu kelompok A yang mencakup mata pelajaran utama dan kelompok B yang mencakup seni, olahraga, dan praktik. Kompetensi Dasar diorganisasikan dalam mata pelajaran dan diikat oleh Kompetensi Inti yang terdiri dari empat aspek.
Panduan ini menjelaskan rencana pelaksanaan bimbingan teknik pembelajaran tematik terpadu di SDN Situgede 4 Kota Bogor untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan pembelajaran tematik terpadu. Bimbingan ini akan dilaksanakan dalam dua siklus pelatihan dan pendampingan untuk membantu guru mendesain pembelajaran yang menarik, aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan bagi siswa.
Pedoman ini memberikan panduan untuk pemberian penghargaan kepada guru SMA/SMK yang berdedikasi di daerah khusus seperti daerah terpencil, terluar, dan tertinggal. Pedoman ini menjelaskan kriteria guru penerima penghargaan, prosedur penetapan penerima, dan asas-asas pemberian penghargaan seperti asas penganugerahan dan keadilan.
Similar to Program Pendidikan Inklusi UPT SMPN 1 Ponggok 2324.pdf (20)
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Program Pendidikan Inklusi UPT SMPN 1 Ponggok 2324.pdf
1. PROGRAM PENDIDIKAN INKLUSI
UPT SMPN 1 PONGGOK BLITAR
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR
DINAS PENDIDIKAN
UPT SMP NEGERI 1 PONGGOK
JL. JEND. SUDIRMAN NO. 208 PONGGOK
BLITAR
2. LEMBAR PENGESAHAN
Program Pendidikan Inklusi UPT SMP Negeri 1 Ponggok ini disahkan penggunaannya
pada tanggal 14 Juli 2023
Mengetahui, Blitar, 14 Juli 2023
Kepala Sekolah Koordinator Program Pendidikan Inklusi
Gatot Sutrisno, S.Pd,.M.M. Irma Endang Rikawati, S.Pd.
NIP. 19681226 199512 1 003 NIP. 19740807 199803 2 008
3. KATA PENGANTAR
Pujisyukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan
penyusunan Program Pendidikan Inklusi UPT SMP Negeri 1 Ponggok Tahun Ajaran 2023/2024 ini.
Sebagaimana ketentuan dalam Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009 Tentang Pendidikan
Inklusibagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat
Istimewa, setiap satuan Pendidikan wajib memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti
pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta
didik pada umumnya untuk memenuhi standar pendidikan yang berlaku secara nasional.
Program Pendidikan Inklusi UPT SMP Negeri 1 Ponggok ini disusun secara Partisipatif yaitu
melibatkan semua unsur yang terkait dalam Pendidikan anak di satuan pendidikan. Transparan artinya
Program Pendidikan Inklusi UPT SMP Negeri 1 Ponggok disusun secara terbuka dengan menerima
masukan dari orangtua murid dan masyarakat, serta dipertanggungjawabkan secara langsung kepada
mereka.Multi Sumber artinya Program Pendidikan Inklusi UPT SMP Negeri 1 Ponggok disusun bukan
hanya berdasarkan satu sumber informasi dan data, melainkan berbagai sumber informasi dan data yang
mungkin dapat digali dan diperoleh satuan pendidikan untuk Peningkatan Mutu Pendidikan, serta
meningkatkan kinerja satuan pendidikan. Komprehenship artinya Program Pendidikan Inklusi UPT SMP
Negeri 1 Ponggok disusun memuat seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan oleh satuan pendidikan
baik bersifat akademik maupun non akademik, sarana prasarana sekaligus pendanaannya.
Kami menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang ikut terlibat dalam penyusunan
Program Pendidikan Inklusi UPT SMP Negeri 1 Ponggok ini, antara lain :
1. Stakeholder baik tingkat Satuan Pendidikan, Kecamatan, maupun Kabupaten.
2. Tim Pengembang Kurikulum Program Pendidikan Inklusi UPT SMP Negeri 1 Ponggok.
3. Bapak/Ibu guru, Tenaga Kependidikan dan Komite Sekolah.
4. Semua pihak yang membantu kami sehingga dapat tersusunnya Program Pendidikan Inklusi UPT
SMP Negeri 1 Ponggok ini, dalam bentuk pelatihan, bimbingan, dan pembinaan.
Dalam penyusunan Program Pendidikan Inklusi UPT SMP Negeri 1 Ponggok ini tidak tertutup
adanya kekurangan, untuk itu kami mengharap sumbang saran dari berbagai pihak untuk
penyempurnaan Program Pendidikan Inklusi UPT SMP Negeri 1 Ponggok di masa mendatang.Kami
berharap semoga program ini dapat membantu kelancaran pelaksanaan dan memberi arah kegiatan
Proses Belajar Mengajar di UPT SMP Negeri 1 Ponggok, sehingga dapat berdaya guna dan berhasil
guna.
Akhir kata semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa meridhoi setiap langkah kita
bersama.Amiiin.
Blitar, 14 Juli 2023
Koordinator Program Pendidikan Inklusi
Irma Endang Rikawati, S.Pd.
NIP. 19740807 199803 2 008
4. DAFTAR ISI
Lembar Judul ............................................................................................................................
Halaman Pengesahan .................................................................................................................
Kata Pengantar...........................................................................................................................
Daftar Isi
I. Pendahuluan...................................................................................................................
A. Latar Belakang ..................................................................................................
B. Tujuan ................................................................................................................
C. Sasaran ...............................................................................................................
D. Manfaat ..............................................................................................................
E. Dasar Hukum .....................................................................................................
II. Program Pendidikan Inklusi...........................................................................................
III. Penutup ...............................................................................................................
5. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Inklusi dimaknai sebagai reformasi pendidikan tanpa diskriminasi, perjuangan
persamaan hak dan kesempatan, pendidikan yang berkeadilan, dan perluasan akses pendidikan untuk
semua, peningkatan mutu pendidikan, serta merupakan upaya yang sangat strategis dalam
menuntaskan wajib belajar 9 tahun. Pendidikan Inklusi dapat menjadi jembatan untuk mewujudkan
pendidikan untuk semua (EFA), tanpa ada seorangpun yang tertinggal dari layanan pendidikan
(Kemendikbud, 2012: 70).
Di Indonesia, hak memperoleh pendidikan tertuang dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 5 ayat 1 sd 4 yang menegaskan bahwa : 1) Setiap
warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu; 2) Warga
negara yang memiliki keterbatasan baik fisik, sosial, emosional juga berhak memperoleh pendidikan
khusus; 3) Warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang terpencil
berhal memperoleh pendidikan layanan khusus; 4) Warga negara yang memiliki potensial
kecerdasandan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus (Sisdiknas, 2003: 20).
Sejalan dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, Permendiknas
Nomor 70 Tahun 2009 tentang pendidikan Inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang
memberikan kesempatan kepada semua yang memiliki kelainan, potensi kecerdasan dan bakat
istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara
bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. Bertujuan memberikan kesempatan yang
seluas-luasnya kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, dan
sosial atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa untuk memperoleh pendidikan yang
bermutu sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Serta mewujudkan penyelenggaraan
pendidikan yang menghargai keanekaragaman, dan tidak diskriminatif bagi semua peserta didik.
Di Kabupaten Blitar, program Inklusi dicanangkan sejak tahun 2010. Satuan pendidikan yang
akan menyelenggarakan pendidikan Inklusif sekurang-kurangnya harus memenuhi indikator atau
standar sebagai berikut: (a) Penilaian hasil belajar bagi peserta didik pendidikan Inklusif mengacu
pada kurikulum tingkat satuan pendidikan yang bersangkutan atau berdasarkan kurikulum yang
dikembangkan sesuai standar nasional pendidikan; (b) Tersedia guru pembimbing khusus yang dapat
memberikan program pembelajaran bagi peserta didik berkebutuhan khusus; (c) Tersedia sarana dan
prasarana bagi peserta didik berkebutuhan khusus, sekolah memperhatikan aksesibilitas dan alat
sesuai kebutuhan peserta didik; (d) Memiliki program kegiatan yang bertujuan untuk
mengembangkanpendidikan Inklusif; dan (e) Memiliki sistem evaluasi dan sertifikasi, serta
manajemen dan proses pendidikan Inklusi.
6. UPT SMP Negeri 1 Ponggok merupakan satuan pendidika sebagai sekolah penyelenggara
program pendidikan Inklusi. Berdasarkan kondisi yang ada dikatakan masih ada hambatan-hambatan
yang ditemukan dalam pelaksanaan program pendidikan Inklusi. Hambatan tersebut antara lain:
Pertama, masih kurangnya SDM dalam proses pembelajaran selaku GPK bagi ABK, GPK belum
sesuai dengan kompetensi untuk menangani anak berkebutuhan khusus. Selama ini yang ada di
Sekolah adalah guru yang merangkap pekerjaan sebagai guru GPK, sehingga terkadang kesulitan
dalam pembagian waktu mengajar. Kedua, guru-guru masih kurang mendapatkan sosialisasi tentang
pendidikan Inklusi sehingga kurangnya kesadaran bagi guru mata pelajaran dalam hal penanganan
ABK. Ketiga, kendala lebih lanjut yang ditemukan adalah terkaitdengan ketersediaan sarana dan
prasarana yang menunjang kegiatan pembelajaran untuk ABK masih minim. Keempat, sudah
maksimalnya dalam pengembangan kurikulum bagi ABK, dalam arti guru melakukan modifikasi
secara maksimal terkait kurikulum bagi ABK tetapi dalam pelaksanaan pembelajaran, guru
menghadapi beberapa kendala meskipun telah menggunakan metode pembelajaran yang dapat
mengakomodasi ABK. Kelima, proses penilaian pengukuran kemampuan ABK sudah disesuaikan
dengan kemampuan masing-masing ABK. Keenam, mengenai jalinan kerjasama dengan orang tua,
instansi pemerintah (RSUD Srengat) dan Lembaga Psikologi sudah maksimal. Serta Ketujuh,
sekolah belum mempunyai petunjuk teknis dan model pendidikan Inklusi untuk menangani berbagai
kriteria anak berkebutuhan khusus.
Pihak sekolah masih mengalami kesulitan untuk penanganan anak berkebutuhan khusus dan
mengatakan bahwa bagi anak berkebutuhan khusus yang sekolah di UPT SMP Negeri 1 Ponggok
pada kenyataannya masih belum bisa tertangani secara maksimal dan program pendidikan Inklusi
belum terlaksana secara maksimal karena pada dasarnya pelaksanaan pendidikan Inklusi pada setiap
sekolahtidaklah mudah, keterbatasan sumber daya yang relevan dan terbatasnya aksesibilitas tidak
mudah mengubah nilai-nilai dan keyakinan yang dianut selama ini dalam sekolah regular berubah
menjadi sekolah Inklusif. Serta melihat selama ini belum pernah dilakukan evaluasi penyelenggaraan
program pendidikan Inklusi. Berdasarkan uraiandiatas UPT SMP Negeri 1 Ponggok menyusun
program pendidikan Inklusi. Dengan program ini diharapkan layanan terkait pendidikan Inklusi di
UPT SMP Negeri 1 Ponggok berjalan lancer dan optimal.
B. Tujuan
1. Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua anak untuk memperoleh pendidikan
yang layak sesuai dengan kondisi anak.
2. Menciptakan sistem pendidikan yang menghargai keanekaragaman, tidak diskriminatif, serta
pembelajaran yang ramah terhadap semua anak.
7. C. Sasaran
Sasaran Program Pendidikan Inklusi adalah semua anak usia sekolah termasuk anak
berkebutuhan khusus (ABK), baik yang mengalami hambatan permanen, temporer yang berada di
UPT SMP Negeri 1 Ponggok.
D. Manfaat
1. Semua anak bisa sekolah
2. Mempercepat penuntasan program wajib belajar
3. Meningkatkan mutu pendidikan dasar dan menengah
4. Menekan angka tinggal kelas dan putus sekolah
5. Terciptanya kondisi saling menghargai antar peserta didik, antar orang tua, dan antara peserta
didik dengan orang tua
E. Dasar Hukum
1. UUD 1945 (amandemen) pasal 31 Ayat (1): Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
2. UU No.20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3. UU No. 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas.
4. Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009 Tentang Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik yang
Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa.
5. Peraturan Gubernur (Pergub) Provinsi Jawa Timur Nomor 30 Tahun 2018 Tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif Provinsi Jawa Timur.
8. BAB II
PROGRAM PENDIDIKAN INKLUSIF
Untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh siswa, UPT SMP Negeri 1 Ponggok selain
memiliki program umum sekolah juga memiliki program khusus bagi siswa yang berkebutuhan khusus
yaitu Program Pendidikan Inklusi. Program Pendidikan Inklusi ini disusun berdasarkan hasil identifikasi
oleh Tim Pengembang Pendidikan Inklusi UPT SMP Negeri 1 Ponggok. Adapun langkah - Langkah
Pengelolaan Inklusi di UPT SMP Negeri 1 Ponggok sebagai berikut :
a. Asesmen awal
▪ Menggali informasi semua siswa secara individu dari sekolah asal dan angket pribadi siswa.
▪ Menyelenggarakan tes Kemampuan Literasi dan Numerasi melalui aplikasi di PMM.
▪ Bekerja sama dengan Lembaga Psikologi untuk mengetahui tingkat kecerdasan, gaya belajar
dan bakat minat siswa.
b. Mengidentifikasi siswa yang berkebutuhan khusus dalam kelompoknya.
c. Menyediakan sarana bagi ABK Tuna Daksa.
d. Menyalurkan dan membimbing ABK ke dalam bakat istimewa yang mereka miliki.
e. Bekerja sama dengan orang tua siswa dalam menangani masalah siswa yang berkebutuhan khusus.
f. Bekerja sama dengan stake holder dalam melaksanakan Program Pendidikan Inklusi.
g. Membuat Program Pembelajaran Individu terkait kelebihan dan kekurangan masing-masing siswa
yang berkebutuhan khusus.
h. Evaluasi proses penanganan dilaksanakan setiap akhir bulan dan dilaporkan kepada Kepala Sekolah
tentang hasil perkembangan pembibingan terhadap ABK.
9. Pelaksanaan Program Pendidikan Inklusif UPT SMP Negeri 1 Ponggok
PROGRAM PENDIDIKAN INKLUSIF UPT SMP NEGERI 1 PONGGOK
TAHUN AJARAN 2023/2024
No. Program
Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
1
Menggali
Informasi dari
sekolah asal
V V
2
Pengisian
Angket Pribadi
V V
3
Tes Kemampuan
Literasi dan
Numerasi
V
4 Tes Psikologi V
5
Identifikasi hasil
Tes
V
6
Memprogramkan
Penyediaan
Sarana
V V
7
Menyalurkan
ABK ke dalam
bakat
V V
8
Mengundang
Orang Tua
V
9
Kerja sama
dengan
StakeHorlder
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
10
Program
Pembelajaran
Individu
V V
11
Evaluasi proses
penanganan
V V V V V V V V
12
Perbaikan
Program
Pendidikan
Inklusi
V V V V V V V V
13
Evaluasi
Program
Pendidikan
Inklusi
V V
14
Laporan
Program
Pendidikan
Inklusi
V V
10. BAB III
PENUTUP
Dengan telah selesainya penyusunan Program Pendidikan Inklusi di UPT SMP Negeri 1 Ponggok
pada Tahun Ajaran 2023/2024 maka salah satu pedoman dan acuan dalam kegiatan penyelenggaraan
pendidikan telah dimiliki oleh UPT SMP Negeri 1 Ponggok. Dengan mengacu pada peraturan perundangan
yang berlaku maka UPT SMP Negeri 1 Ponggok menetapkan penggunaan dokumen Program Pendidikan
Inklusi di UPT SMP Negeri 1 Ponggok Tahun Ajaran 2023/2024 ini.
Besar harapan kami, semoga Program Pendidikan Inklusi di UPT SMP Negeri 1 Ponggok ini
memenuhi syarat sehingga rencana pengembangan UPT SMP Negeri 1 Ponggok dapat terlaksana dengan
baik. Penyusun juga sangat mengharapkan dukungan dari berbagai pihak, khususnya guru, karyawan
maupun para peserta didik serta masyarakat yang diwakili oleh orang tua peserta didik. Atas bantuan yang
sudah diberikan kepada kami dari berbagai pihak, kami mengucapkan terima kasih. Semoga Program
Pendidikan Inklusi di UPT SMP Negeri 1 Ponggok mampu menjadi sarana bagi sekolah untuk ikut
mencerdaskan anak bangsa menuju profil pelajar Pancasila.
11. 1. DOKUMEN HASIL TES LITERASI DAN NUMERASI
HASIL ASESMEN DIAGNOSTIK (LANJUTAN)
KEMAMPUAN LITERASI
NO. NAMA SISWA ASAL SEKOLAH
JENIS
KELAMIN
P1 P2 P3 P4 P5 P6 1.A 1.B 1.C 2.A 2.B 3 4 LEVEL REKOMENDASI
1 Al Malik Eka
Prasetyo
SD ISLAM SRENGAT L 2 3 2 2 3 3 4 4 4 3 4 H+ level high+ : tidak perlu
intervensi/pendampingan
khusus
2 Fanessa Putri
Agustyani
UPT SD NEGERI
BACEM 04
P 1 1 1 1 4 3 4 4 4 4 4 H+
3 Latasya Rahma
Lauris
UPT SD NEGERI
PONGGOK 01
P 2 2 1 1 3 2 4 4 3 4 4 H+
4 Lionel Fabian UPT SD NEGERI
KEBONDUREN 01
L 2 3 2 2 4 2 3 4 4 4 4 H+
5 Mohamad Ali
Setiawan
MI PLUS MA'ARIF
NU BACEM
L 3 3 1 2 4 3 4 4 4 1 3 H+
6 Revania Nur
Apriliana
UPT SD NEGERI
KEBONDUREN 01
P 2 2 2 2 3 3 2 2 4 4 4 H+
7 Rezki Setya
Wijayani
UPT SD NEGERI
KARANGBENDO 01
L 2 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 H+
8 Riski Ridho Eko
Setiawan
UPT SD NEGERI
PONGGOK 01
L 3 3 1 1 4 4 4 4 4 4 4 H+
9 Ahmad Rangga
Saputra
UPT SD NEGERI
KEBONDUREN 01
L 2 1 1 3 4 3 4 4 4 3 3 H- level high- :tidak perlu
intervensi/pendampingan
khusus
10 Amirul Tri
Alimsyah
UPT SD NEGERI
MALIRAN 02
L 2 1 2 2 4 3 4 4 4 3 3 H-
11 Ferdian
Wisnuwardhana
MIN 6 BLITAR L 2 4 1 2 4 3 4 4 4 1 3 H-
12 Octa Risma Ayu
Artanti
UPT SD NEGERI
CANDIREJO 03
P 3 2 1 2 1 2 2 3 4 3 4 H-
13 Rizka Yulia Putri UPT SD NEGERI
PONGGOK 03
P 1 2 1 2 1 2 4 2 4 3 4 H-
14 Andika Arta
Nugraha
MI DARUT TAQWA
PONGGOK BLITAR
L 3 4 1 3 2 1 4 3 3 2 3 M+ level middle+ : perlu
intervensi (pendampingan
mencari dan memahami isi
bacaan)
15 Andika Dwi
Aryawan
UPT SD NEGERI
PONGGOK 03
L 2 2 1 2 4 4 4 4 3 1 3 M+
16 David Dwi
Irawan
MI DARUT TAQWA
PONGGOK
L 2 1 1 3 3 3 4 4 3 3 1 M+
12. NO. NAMA SISWA ASAL SEKOLAH
JENIS
KELAMIN
P1 P2 P3 P4 P5 P6 1.A 1.B 1.C 2.A 2.B 3 4 LEVEL REKOMENDASI
17 Dhea Erlina
Ramadhani
UPT SD NEGERI
PONGGOK 04
P 3 3 2 3 3 2 4 4 4 2 3 M+
18 Galeh Budi Satrio MI DARUT TAQWA
PONGGOK
L 2 3 2 2 2 3 4 4 3 3 1 M+
19 Lifi Alya Regina
Prasetyo
MIN 6 BLITAR P 3 2 2 2 3 3 4 4 4 2 3 M+
20 Zesi Triani Fatul UPT SD NEGERI
KARANGBENDO 04
P 2 3 2 2 4 3 4 2 4 3 4 M+
21 Aditya Septian
Refandi
MI DARUT TAQWA
PONGGOK
L 2 3 1 3 3 2 4 4 3 1 1 M- level middle- : perlu
intervensi/pendampingan
khusus (membaca lantang,
membaca intensif,
memahami isi dan
menyimpulkan gagasan)
22 Luky Devan
Mahendra
MI DARUT TAQWA
PONGGOK
L 2 2 2 3 3 2 1 3 3 2 2 M-
23 Ahmad Rifai MI AL IRSYAD L 2 3 4 1 4 1 1 1 1 1 1 L level low : perlu
intervensi/pendampingan
khusus
Kelas inklusi (membaca &
menulis tingkat awal):
1. mengenal simbol
bunyi/huruf (merangkai &
memaknai huruf)
2. membaca kata, kalimat,
paragraf
3. merangkai huruf
menjadi kalimat utuh
4. melatih motorik halus
(jari tangan) & fokus mata
24 Galang Saputra UPT SD NEGERI
CANDIREJO 03
L 2 1 2 2 4 3 4 1 1 1 1 L
25 Muhamad Patoni UPT SD NEGERI
KARANGBENDO 04
L 4 3 4 4 4 1 1 1 1 1 1 L
26 Pradipta Aditama MI DARUL ULUM
PONGGOK
L 1 2 1 1 3 1 1 1 1 1 1 L
13. 2. DOKUMEN TES DIAGNOSTIK
3. DOKUMEN HASIL TES PSIKOLOGI