Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)enggalfauzia
Dokumen tersebut membahas tentang manfaat keanekaragaman hayati, konservasi flora dan fauna, serta upaya-upaya pelestariannya seperti pengaturan kawasan lindung dan pusat rehabilitasi."
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan perlindungan tumbuhan dan satwa liar di Sumatera Utara. Dokumen ini menjelaskan pentingnya konservasi sumber daya alam, kawasan konservasi yang ada di Sumatera Utara, ancaman terhadap ekosistem, dan dampak kerusakan lingkungan akibat hilangnya hutan sebagai penyangga kehidupan.
Dokumen tersebut membahas tentang konservasi sumber daya alam dan lingkungan, termasuk definisi, jenis-jenis sumber daya alam, aktivitas pemanfaatan sumber daya alam, upaya konservasi, dan manfaat konservasi. Dokumen juga membahas tentang ekosistem, sumber daya ekosistem, dan contoh sumber daya ekosistem hutan mangrove dan terumbu karang.
Dokumen menjelaskan pentingnya keanekaragaman hayati dan berbagai upaya pelestariannya, seperti pengaturan kawasan lindung seperti taman nasional, cagar alam, suaka margasatwa, dan taman laut untuk melindungi ekosistem dan sumber daya alam.
Biodiversiti merupakan kepelbagaian organisma hidup dari sumber daratan dan lautan, termasuk ekosistem akuatik dan ekosistem kompleks. Ia memberikan manfaat seperti sumber makanan, protein, dan perubatan bagi manusia, serta menjadi sumber tenaga melalui biogas. Keanekaragaman biologi penting untuk dipelihara bagi generasi masa kini dan akan datang.
Teks tersebut membahas tentang konservasi keanekaragaman hayati di Indonesia. Secara garis besar, teks tersebut menjelaskan tentang latar belakang masalah konservasi keanekaragaman hayati, upaya konservasi spesies dan penangkaran biota di Indonesia, peraturan pemerintah terkait konservasi, serta penjelasan mengenai Konvensi Nagoya.
Dokumen ini membahas berbagai upaya konservasi lingkungan hidup di Indonesia, termasuk penerapan analisis dampak lingkungan (AMDAL), pembangunan berwawasan lingkungan, sistem pertanian berkelanjutan, dan pengelolaan sumber daya alam secara bijak untuk menjamin kelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai jenis kawasan konservasi seperti cagar alam, suaka margasatwa
Dokumen tersebut membahas tentang usaha pelestarian sumber daya alam hayati yang terancam punah, termasuk penyebab kepunahan jenis hewan dan tumbuhan, serta cara perlindungan dan pengawetan alam seperti pembentukan kawasan konservasi.
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)enggalfauzia
Dokumen tersebut membahas tentang manfaat keanekaragaman hayati, konservasi flora dan fauna, serta upaya-upaya pelestariannya seperti pengaturan kawasan lindung dan pusat rehabilitasi."
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan perlindungan tumbuhan dan satwa liar di Sumatera Utara. Dokumen ini menjelaskan pentingnya konservasi sumber daya alam, kawasan konservasi yang ada di Sumatera Utara, ancaman terhadap ekosistem, dan dampak kerusakan lingkungan akibat hilangnya hutan sebagai penyangga kehidupan.
Dokumen tersebut membahas tentang konservasi sumber daya alam dan lingkungan, termasuk definisi, jenis-jenis sumber daya alam, aktivitas pemanfaatan sumber daya alam, upaya konservasi, dan manfaat konservasi. Dokumen juga membahas tentang ekosistem, sumber daya ekosistem, dan contoh sumber daya ekosistem hutan mangrove dan terumbu karang.
Dokumen menjelaskan pentingnya keanekaragaman hayati dan berbagai upaya pelestariannya, seperti pengaturan kawasan lindung seperti taman nasional, cagar alam, suaka margasatwa, dan taman laut untuk melindungi ekosistem dan sumber daya alam.
Biodiversiti merupakan kepelbagaian organisma hidup dari sumber daratan dan lautan, termasuk ekosistem akuatik dan ekosistem kompleks. Ia memberikan manfaat seperti sumber makanan, protein, dan perubatan bagi manusia, serta menjadi sumber tenaga melalui biogas. Keanekaragaman biologi penting untuk dipelihara bagi generasi masa kini dan akan datang.
Teks tersebut membahas tentang konservasi keanekaragaman hayati di Indonesia. Secara garis besar, teks tersebut menjelaskan tentang latar belakang masalah konservasi keanekaragaman hayati, upaya konservasi spesies dan penangkaran biota di Indonesia, peraturan pemerintah terkait konservasi, serta penjelasan mengenai Konvensi Nagoya.
Dokumen ini membahas berbagai upaya konservasi lingkungan hidup di Indonesia, termasuk penerapan analisis dampak lingkungan (AMDAL), pembangunan berwawasan lingkungan, sistem pertanian berkelanjutan, dan pengelolaan sumber daya alam secara bijak untuk menjamin kelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai jenis kawasan konservasi seperti cagar alam, suaka margasatwa
Dokumen tersebut membahas tentang usaha pelestarian sumber daya alam hayati yang terancam punah, termasuk penyebab kepunahan jenis hewan dan tumbuhan, serta cara perlindungan dan pengawetan alam seperti pembentukan kawasan konservasi.
Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 menetapkan pengelolaan kawasan lindung untuk melindungi lingkungan hidup dan sumber daya alam. Dokumen ini mengatur tentang ruang lingkup, tujuan, dan pokok-pokok kebijakan kawasan lindung yang mencakup kawasan hutan lindung, bergambut, resapan air, sempadan pantai dan sungai, kawasan sekitar danau/waduk, serta kawasan suaka alam dan cagar budaya.
Taman Nasional Baluran memiliki berbagai sumber daya alam hayati seperti 444 jenis tumbuhan dan 28 jenis mamalia yang dilindungi. Kawasan ini ditetapkan sebagai taman nasional pada 1980 untuk melindungi ekosistemnya serta memiliki potensi wisata alam seperti savana, hutan, dan pantai.
Penelitian menunjukkan pentingnya pengetahuan sains tradisional masyarakat dalam upaya konservasi sumber daya alam dan lingkungan. Pengetahuan ini mencakup larangan-larangan adat untuk melindungi habitat dan populasi flora dan fauna, serta teknik budidaya yang ramah lingkungan seperti penggunaan pupuk organik."
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan perspektif kehutanan Indonesia dalam konteks global dan lingkungan hidup. Termasuk di dalamnya adalah evolusi pengelolaan hutan, peran hutan terhadap lingkungan hidup dan perubahan iklim, serta pendekatan baru dalam pengelolaan sumber daya alam berbasis landscape.
Dokumen tersebut membahas tentang konservasi sumber daya alam, termasuk definisi, tujuan, jenis, dan contoh implementasi konservasi di Indonesia. Konservasi dilakukan untuk melindungi ekosistem dan keanekaragaman hayati dari ancaman kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia. Ada dua jenis konservasi yaitu alami di habitat asli dan buatan di area yang dibuat mirip habitat asli.
Sumber daya alam memiliki peranan penting dalam memenuhi kebutuhan manusia. Dokumen ini membahas berbagai jenis sumber daya alam hayati seperti tumbuhan, hewan, dan sumber daya alam nonhayati seperti air, tanah, dan hasil tambang beserta pemanfaatannya. Dokumen ini juga menjelaskan pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Teks tersebut membahas tentang berbagai bentuk upaya pelestarian sumber daya alam hayati dan perlindungan alam (PPA) di Indonesia. Terdapat dua jenis PPA yaitu perlindungan umum dan perlindungan dengan tujuan tertentu, serta berbagai cara untuk melestarikan lingkungan hidup seperti penghargaan Kalpataru dan Adipura.
Undang-undang ini mengatur tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya di Indonesia dengan tujuan menjaga kelestarian sumber daya alam dan keseimbangan ekosistem untuk kesejahteraan masyarakat. Undang-undang ini mengatur tentang perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan sumber daya alam secara lestari melalui pengelolaan kawasan suaka
Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 menetapkan pengelolaan kawasan lindung untuk melindungi lingkungan hidup dan sumber daya alam. Dokumen ini mengatur tentang ruang lingkup, tujuan, dan pokok-pokok kebijakan kawasan lindung yang mencakup kawasan hutan lindung, bergambut, resapan air, sempadan pantai dan sungai, kawasan sekitar danau/waduk, serta kawasan suaka alam dan cagar budaya.
Taman Nasional Baluran memiliki berbagai sumber daya alam hayati seperti 444 jenis tumbuhan dan 28 jenis mamalia yang dilindungi. Kawasan ini ditetapkan sebagai taman nasional pada 1980 untuk melindungi ekosistemnya serta memiliki potensi wisata alam seperti savana, hutan, dan pantai.
Penelitian menunjukkan pentingnya pengetahuan sains tradisional masyarakat dalam upaya konservasi sumber daya alam dan lingkungan. Pengetahuan ini mencakup larangan-larangan adat untuk melindungi habitat dan populasi flora dan fauna, serta teknik budidaya yang ramah lingkungan seperti penggunaan pupuk organik."
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan perspektif kehutanan Indonesia dalam konteks global dan lingkungan hidup. Termasuk di dalamnya adalah evolusi pengelolaan hutan, peran hutan terhadap lingkungan hidup dan perubahan iklim, serta pendekatan baru dalam pengelolaan sumber daya alam berbasis landscape.
Dokumen tersebut membahas tentang konservasi sumber daya alam, termasuk definisi, tujuan, jenis, dan contoh implementasi konservasi di Indonesia. Konservasi dilakukan untuk melindungi ekosistem dan keanekaragaman hayati dari ancaman kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia. Ada dua jenis konservasi yaitu alami di habitat asli dan buatan di area yang dibuat mirip habitat asli.
Sumber daya alam memiliki peranan penting dalam memenuhi kebutuhan manusia. Dokumen ini membahas berbagai jenis sumber daya alam hayati seperti tumbuhan, hewan, dan sumber daya alam nonhayati seperti air, tanah, dan hasil tambang beserta pemanfaatannya. Dokumen ini juga menjelaskan pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Teks tersebut membahas tentang berbagai bentuk upaya pelestarian sumber daya alam hayati dan perlindungan alam (PPA) di Indonesia. Terdapat dua jenis PPA yaitu perlindungan umum dan perlindungan dengan tujuan tertentu, serta berbagai cara untuk melestarikan lingkungan hidup seperti penghargaan Kalpataru dan Adipura.
Undang-undang ini mengatur tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya di Indonesia dengan tujuan menjaga kelestarian sumber daya alam dan keseimbangan ekosistem untuk kesejahteraan masyarakat. Undang-undang ini mengatur tentang perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan sumber daya alam secara lestari melalui pengelolaan kawasan suaka
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Panduan untuk memilih mata pelajaran pilihan yang akan dilaksanakan di jenjang SMK, yang mana sebagian besar sudah melakasanakan kurikulum merdeka. mata pelajaran pilihan bisa dipilih dari konsentrasi yang ada di sekolah, atau bisa juga memilih matqa pelajaran diluar konsentrasi keahlian yang dimiliki, dengan catatan sarana dan prasarana tersedia untuk melaksanakan pembelajaran.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
2. KAWASAN KONSERVASI
(UU No. 5 Tahun 1990)
KAWASAN SUAKA ALAM KAWASAN PELESTARIAN ALAM
1. CAGAR ALAM
2. SUAKA MARGASATWA
1. TAMAN NASIONAL
2. TAMAN HUTAN RAYA
3. TAMAN WISATA ALAM
3. KAWASAN SUAKA ALAM
Kawasan Suaka Alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di
daratan maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan
pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya yang
juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan.
Kawasan Pelestarian Alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu,
baik di daratan maupu di perairan yang mempunyai fungsi perlindungan
sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan
dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan
ekosistemnya.
4. KAWASAN SUAKA ALAM
1. CAGAR ALAM : kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya
mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa dan ekosistemnya atau ekosistem
tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara
alami.
Di dalam CAGAR ALAM dpt dilakukan kegiatan untuk kepentingan
penelitian dan pengembangan, ilmu pengetahuan, pendidikan, dan
kegiatan lainnya yang menunjang budidaya.
2. SUAKA MARGASATWA : kawasan suaka alam yang mempunyai ciri
khas berupa keanekaragaman dan atau keunikan jenis satwa yang untuk
kelangsungan hidupnya dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.
Di dalam SUAKA MARGASATWA dpt dilakukan kegiatan untuk kepentingan
penelitian dan pengembangan, ilmu pengetahuan, pendidikan, wisata
terbatas dan kegiatan lainnya yang mendukung budidaya.
5. KAWASAN PELESTARIAN ALAM
1. TAMAN NASIONAL : kawasan pelestarian alam yang mempunyai
ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk
tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya,
pariwisata dan rekreasi.
2. TAMAN HUTAN RAYA : kawasan pelestarian alam untuk tujuan
koleksi tumbuhan dan/atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan
/atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan
rekreasi.
3. TAMAN WISATA ALAM : kawasan pelestarian alam yang terutama
dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam.
6. TUGAS BBKSDA
(Permenhut P.02/Menhut-II/2007)
a. Penyelenggaraan konservasi sumber daya alam hayati
dan ekosistemnya
b. Pengelolaan kawasan cagar alam, suaka margasatwa,
taman wisata alam dan taman buru.
c. Koordinasi teknis pengelolaan taman hutan raya dan
hutan lindung
d. Konservasi tumbuhan dan satwa liar di luar kawasan
konservasi berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
7. RIWAYAT ORGANISASI
BALAI BESAR KSDA PAPUA BARAT
PERMENHUT No. P.02/Menhut-II/2007
BALAI KSDA PAPUA II
SK MENHUT No. 618/Kpts-II/2002
BALAI KSDA IRIAN JAYA II
SK MENHUT No. 204/Kpts-II/1998
SUB BALAI KSDA IRIAN JAYA II
SK MENHUT No. 144/Kpts-II/1991
SUB BALAI KSDA IRIAN JAYA I
1985
PROYEK PPA
(SUB BALAI PPA AMBON)
SUB BALAI PPA
1980
8. STRUKTUR ORGANISASI BALAI BESAR KSDA PAPUA BARAT
Kepala
BBKSDA
Kabag TU
Kasubag
Umum
Kasubag Perenc
& Kerjasama
Kasubag Data
Evlap & Humas
Kabid Teknis
KSDA
Kabid KSDA
Wilayah I
Kabid KSDA
Wilayah II
Kasi Pemanf
& Pelayanan
Kasi Perlind,
Pengawetan
& Perpetaan
Kasi
Konserv
Wil. I
Kasi
Konserv
Wil. II
Kasi
Konserv
Wil. III
Kasi
Konserv
Wil. IV
Kelompok Jab Fung
Eselonisasi :
Ka BBKSDA : II-b
KaBag&Kabid : III-b
Kasubag&Kasi : IV-a
10. PETA KAWASAN KONSERVASI
DI PROVINSI PAPUA BARAT
CA P Waigeo Barat
CA P Waigeo Timu
SM P Sayang
CA P Batanta Barat
SM Kep. Raja Ampat
CA P Salawati Utara
CA P Misool Selatan
SM P Kofiau
TWA Sorong
TWA Klamono
TWA Bariat
CA Sausapor
SM Tjn Mar
SM Jamursba Medi
CA Peg. Tamrau Utara
CA Peg Tamrau Selatan
TWA Gunung Meja
CA Peg. Arfak
CA Peg. Wondiboy
CA Teluk Bintuni
SM Sabuda Tuturuga
CA Peg. Fakfak
CA Peg. Kumawa
CA Wagura Kote
TWA Sungai Sausiram
SM Mumbrani Kairuni
TN Teluk Cenderawasih
11. LUAS HUTAN PROVINSI PAPUA BARAT
MENURUT FUNGSINYA
Produksi
1.866.284 Ha
18.66%
Lindung
1.648.277 Ha
16.48%
Konservasi
2.323.091,29 Ha
23.23%
Prod Konversi
2.314.144 Ha
23.14%
Prod. Terbatas
1.847.243 Ha
18.47%
KAWASAN HUTAN PROVINSI PAPUA BARAT 9.999.639 Ha
(termasuk perairan)
12. KAWASAN KONSERVASI PROVINSI PAPUA BARAT
(Termasuk Perairan)
Kawasan
Konservasi
Jumlah Luas
(Ha)
Status
CAGAR ALAM 17 1.738.741,02
12 Penunjukan
4 Penetapan
SUAKA MARGA
SATWA
11 534.071,25
3 Penunjukan
0 Penetapan
TAMAN WISATA
ALAM
9 45.279,02
4 Penunjukan
2 Penetapan
T o t a l 37 2.323.091,29
19 Penunjukan
6 Penetapan
13. PERAN DAN FUNGSI KAWASAN KONSERVASI
1. Perlindungan, Pengawetan Tumbuhan dan Satwa serta
ekosistemnya
2. Sumber Plasma Nutfah dan Bioprospekting
3. Penyimpan dan Penata Air (fungsi hidrologi)
4. Pereduksi Karbon dan Penyedia Oksigen
5. Sumber Pangan
6. Melindungi Tanah dan Siklus Hara
7. Penyeimbang Tata Ruang
8. Tempat Penelitian, Pendidikan dan Penerapan Iptek
9. Wisata Alam
14. Perlindungan, Pengawetan Tumbuhan dan Satwa serta Ekosistemnya
Kawasan konservasi menjamin
keberlangsungan kehidupan
Tumbuhan dan satwa.
Kawasan konservasi ditetapkan
pemerintah sebagai upaya
pengawetan keanekaragaman
tumbuhan dan satwa beserta
ekosistemnya
(PP No. 68 Th 1998)
15. Sumber Plasma Nutfah dan Bioprospekting
- Sumber Keanekaragaman
hayati (Biodiversity)
- Penyebaran biji-bijian
- Sumber Genetika
- Tanaman Obat
- Bahan Baku Farmasi
16. Penyimpan dan Pengatur Air (Fungsi Hidrologis)
Menjamin
ketersediaan air
bersih dan
stabilnya
(seimbangnya)
debit air sungai
dan sumur-
sumur sepanjang
musim.
17. Keterangan :
1. Prespitasi (hujan, salju,
dll)
2. Air yang menguap
kembali sebelum sampai
di bumi
3. Intersepsi (prespitasi
yang ditahan tajuk/
daun tumbuhan dan
atap bangunan)
4. Transpirasi (air yg
dipakai dan diuapkan
kembali ke atmosfer
oleh tumbuhan)
5. Aliran permukaan
6. Air masuk melalui
permukaan tanah
(infiltrasi)
7. Air masuk ke tanah
lebih dalam (perkolasi)
8. Simpanan air di
permukaan
9. Air tanah
10. Air tanah dalam/air
bumi
11. Evaporasi
Siklus Hidrologis
4
1
11
5
10
6
7
3
8
9
11
4
2
18. Pereduksi Karbon Dan Penyedia Oksigen
Fotosintesis
Glukosa & Bahan-Bahan
Organis
Hasil respirasi
tanaman,hewan,manusia &
dekomposer
Karbondioksida (CO2) di
Udara
Bahan-bahan hasil
pembakaran
(fosil,bensin,kayu dll)
Panas
Kawasan konservasi sebagai Wilayah sistem penyangga kehidupan berfungsi memproduksi
oksigen (O2) dan menyerap gas carbon dioksida (CO2) yang merupakan hasil pembakaran baik
manusia, hewan maupun mesin dan pabrik yang bila volumenya berlebihan akan berakibat pada
meningkatnya suhu atmosfir (efek rumah kaca).
19. Sumber pangan
Hutan menyediakan bahan
Pangan berupa berbagai jenis
buah-buahan, biji-bijian, umbi-
umbian, dan beberapa bagian
dari tumbuhan yang bisa
dikonsumsi dan dijadikan
bahan makanan oleh
masyarakat.
20. Melindungi Tanah dan Siklus Hara
Lahan berHutan
Tanahnya Subur
Reruntuhan Daun
dan Ranting
Organisme Pengurai
Bahan
Organik
Tegakan hutan berfungsi melindungi tanah dari terpaan angin, dan air
hujan secara langsung sehingga mampu mencegah terjadinya bahaya
tanah longsor, banjir dan erosi.
SIKLUS HARA
21. Penyeimbang tata ruang
KAWASAN BUDIDAYA
HUTAN PRODUKSI
HUTAN LINDUNG
HUTAN KONSERVASI
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Produktivitas Lahan
Perlindungan ekosistem
Penyangga kehidupan
Kepentingan ekonomi Kepentingan ekologi
KAWASAN LINDUNG
Amanah UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Pasal 17 Ayat 5 :
“Dalam rangka pelestarian lingkungan, dalam rencana tata ruang wilayah ditetapkan
kawasan hutan paling sedikit 30 (tiga puluh) persen dari luas daerah aliran sungai”.
22. Tempat Penelitian Pendidikan dan Penerapan IPTEK
Potensi tumbuhan dan satwa
keragaman jenis,
pertumbuhan dan perilaku tumbuhan dan satwa,
hubungan antar ekosistem didalamnya,
Pengembangan Ilmu pengengetahuan
Sumber daya alam
dan ekosistem dalam
Kawasan konservasi
Kajian, Penelitian,
Survey, Praktek
Studi Lapangan
Lembaga Pendidikan
Lembaga Penelitian
Instansi Pemerintah
LSM dan Swasta
Masyarakat
Perorangan
23. Wisata alam
Potensi sumber daya alam dalam kawasan konservasi
(TWA, Tahura, Taman Nasional dan Cagar Alam secara
terbatas) dapat dikembangkan sebagai obyek wisata alam,
baik berupa tegakan hutan maupun Keragaman hayati
serta keunikan bentang alamnya.
Keindahan alam dan ketenangan di dalam kawasan
mendatangkan perasaan dan kesan tersendiri bagi
wisatawan.
24. - Pemurnian Air dan Udara
- Perlindungan banjir dan kekeringan
- Pembentukan dan penyuburan tanah
- Pembentukan berbagai tumbuhan
- Pengendali hama potensial
- Pelindung bahaya ultraviolet
- Pemantapan iklim
- Pengendali temperatur
- Pendukung budaya
- Penyedia estetika alam
Peran Tidak Langsung Kawasan Konservasi
25. JASA LINGKUNGAN
KEANEKARAGAMAN HAYATI
WILAYAH
PENYANGGA
KEHIDUPAN
PENYEDIAAN:
Pangan
Air
Oksigen
Kayu dan Serat
Energi
PENGATURAN:
Iklim
Tata Air
Hama & Penyakit
Tata ruang
Siklus Hara
KEBUDAYAAN:
Estetika
Spiritual
Kependidikan
Kepariwisataan
Dsb
DIMENSI KESEJAHTERAAN
KEAMANAN:
Keselamatan individu
Keamanan dari bencana
Kenyamanan menikmati SDA
KEBUTUHAN POKOK:
Hidup layak
Kecukupan pangan bergizi
Perumahan
Akses mendapat barang
KESEHATAN:
Kuat / Bugar
Nikmat
Akses terhadap air dan udara bersih
HUBUNGAN SOSIAL:
Saling menghargai/menghormati
Kemampuan menolong orang lain
KEBEBASAN BERPENDAPAT
INTERAKSI ANTARA FUNGSI JASA LINGKUNGAN KK DENGAN KESEJAHTERAAN MASY.
26. KAWASAN KONSERVASI DI KOTA SORONG
NAMA KAWASAN SK. PENUNJUKAN/PENETAPAN TANGGAL LUAS (Ha)
TWA Sorong SK. Menhut No. 397/Kpts/Um/5/1981 7 Mei 1981 945,9 Ha
Nilai Penting Kawasan
Memegang peranan penting bagi keseimbangan ekosistem Kota Sorong
khususnya dalam penyediaan udara bersih, air bersih dan pemenuhan
kebutuhan rekreasi alam
28. No Kondisi Keterangan
1. Luas 945,9 Ha
2. Letak Geografis 0o51’– 0o58’ LS dan 131o21’–131o19’ BT
3. Iklim - Tipe Iklim A /Tropika Basah : nilai Q = 15,5 %
- Curah Huja Tahunan : 2.911 mm
- Jumlah hari huja/Tahun rata-rata : 203 hari
- Suhu udara minimum : 23,2o C
- Suhu Udara Maksimum : 32,6o C
4. Topografi Datar sampai bergelombang
5. Batuan/Mineral Formasi Klasaman: Batupasir, batulempung, aluvium
campuran yang agak baru (sungai)
6. Tanah - seluas 315,6 Ha jenis tanah: Aquaents, Aquaepts, Hemits
- seluas 630,3 Ha jenis Udults, Udepts, Aquts
7. Sosial Penduduk Asli : Suku Moi (4 sub suku)
KONDISI UMUM
29. 1. Potensi Hayati
a) Flora
• 200 Ha tegakan hutan tanaman (Agathis labilardieri, Podocarpus blumei,
Araucaria cunninghamii dan Eucalyptus deglupta )
• 57 jenis tumbuhan berkayu sebagian merupakan jenis yang dapat
dimakan (lansat, cempedak, durian, mangga dll)
• 28 jenis anggrek
POTENSI KAWASAN
30. b) Fauna
– 83 jenis satwa (13 jenis mamalia, 51 jenis aves, 16 jenis
reptil, 3 jenis amphibia)
– 11 jenis dilindungi dan 6 jenis endemik (burung nuri
kepala hitam, kakatua raja, taung-taung/julang papua,
cenderawasih, kakatua jambul kuning)
POTENSI KAWASAN
31. 2. Potensi Non Hayati
a) Potensi fisik kawasan
• Udara bersih dan sejuk
• Air terjun dan 4 buah
anak sungai yang
mengalir melewati
kawasan (Sungai Klawulu,
Sungai Klasege, Sungai
Pletok dan Sungai
Klabeling)
• Landcscape yang menarik
POTENSI KAWASAN
32. 2. Potensi Non Hayati
b) Potensi Wisata
(infrastruktur pariwisata)
• Aksesibilitas menuju
kawasan mudah (15-30
menit dari Kota Sorong, 10
menit dari Aimas).
• Pernah dibangun fasilitas
wisata alam dalam kawasan
(shelter, panggung hiburan,
jembatan)
• Dukungan fasilitas
penginapan yang lengkap di
Kota Sorong
POTENSI KAWASAN
34. Dengan mempertimbangkan :
• Potensi sumber daya alam dan nilai konservasinya,
• Letak strategis dan tingkat eksesibilitasnya,
• Tingkat gangguan dan tekanan terhadap kawasan serta
• Keterjangkauan pengelolaannya,
Balai Besar KSDA Papua Barat
Telah menetapkan TWA Sorong sebagai salah satu
kawasan yang menjadi prioritas untuk dikelola secara
optimal pada Periode tahun 2010 – 2014
35. PENUTUP
Pengelolaan TWA Sorong yang optimal dengan
memperhatikan keutuhan dan fungsi kawasan
akan berdampak positif khusus bagi masyarakat
Kota Sorong dan Kabupaten Sorong.