SlideShare a Scribd company logo
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PIHAK KETIGA TERHADAP
HARTA BERSAMA AKIBAT DIBUATNYA PERJANJIAN
PERKAWINAN SEPANJANG PERKAWINAN BERLANGSUNG
“ “
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS JAYABAYA
JAKARTA
2021
MAS ERWIN CANDRA AMISENA
NPM : 2019010461095
Rumusan Masalah
2
Latar Belakang Masalah
1
Tujuan Dan Kegunaan
Penelitian
3
Kerangka Pemikiran
4
Sistematika Penulisan
6
Metode Penelitian
5
Daftar Isi
Proposal Penelitian
PENDAHULUAN
Eksistensi Pasal 29 ayat (1) pada Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 tahun 1974 serta pasal 139 KUHPer
(Sebelum lahir Putusan MK Nomor 69/PUU-XIII/2015) mengatur pengaturan kapan perjanjian kawin itu dibuat,
yaitu pada waktu atau sebelum perkawinan dilangsungkan. Sementara itu tidak jarang ada yang menyatakan
bahwa pasangan suami istri tidak tahu bila ada Perjanjian Kawin. Sehingga seringkali Perjanjian Perkawinan
ingin dibuat selama perkawinan dilangsungkan. Ketentuan norma a quo membuat setiap WNI yang menikah
dengan WNA selama tidak ada perjanjian perkawinan / pemisahan harta tidak bisa memiliki rumah berstatus HM
dan HGB.
Berangkat dari adanya kealpaan dan ketidaktahuan bahwa dalam Undang-Undang Nomor 1 Tah
un 1974 ada ketentuan yang mengatur mengenai perjanjian perkawinan sebelum pernikahan dila
ngsungkan. Perluasan kapan dapat dibuatnya perjanjian perkawinan diharapkan dapat meminim
alisir
adanya konflik dalam perkawinan dan mampu menciptakan keharmonisan terkait hak milik bagi
WNI yang menikah dengan WNA. Perjanjian perkawinan kini boleh dibuat pada waktu sebelum a
tau selama dalam ikatan perkawinan (Pasal 29 UU Perkawinan Jo. Putusan MK Nomor 69/PUU-
XIII/2015)
=> BERLAKU SANGATLAH PENTING UNTUK PERKAWINAN CAMPURAN
Pada Kenyataanya peraturan tersebut berlaku bagi seluruh warga Indonesia, tidak han
ya bagi
orang yang melakukan perkawinan campuran, oleh kerena itu menarik untuk dianalisa
frasa pada putusan tersebut, kerena pembuatan perjanjian perkawinan pada waktu ata
u sebelum perkawinan dilangsungkan lebih ideal dalam memberikan kepastian hukum
(Sebelum Putusan MK Nomor 69/PUU-XIII/2015)
Putusan MK dirasa berpotensi tidak memenuhi azas kepastian Hukum. (Kepas
tian hukum tidak hanya mencakup hukum in concreto pada saat penegakkan d
an penerapan Kepastian hukum ditentukan juga oleh tatanan hukum in abstra
cto – Bagirm Manan-)
PERMASALAHAN
=>Pembuatan Perjanjian Perkawinan selama perkawinan sangat berpotensi timbulnya
permasalahan dan cendrung dapat merugikan pihak ketiga. Bagaimana tidak berpontensi
merugikan pihak ketiga. Logikanya orang yang menikah sebelum adanya putusan MK tersebut i
ngin membuat perjanjian perkawinan, padahal sebelumnya sudah melakukan perbuatan
hukum yang terkait harta dalam perkawinan (harta bersama telah terbentuk sebelum melakukan
perjanjian kawin) artinya penambahan frasa tersebut dapat berpotensi tidak
memenuhi azas perlindungan hukum terhadap pihak ketiga.
Berpotensi tidak memenuhi azas publisitas berdasarkan pasal 152 KUHPer pencatatan
perjanjian perkawinan pada register umum di pengadilan negeri agar diketahui secara layak
oleh masyarakat
=>Perjanjian dilakukan sejak perjanjian berlangsung atau dengan bahasa lain suami istri
diberi hak dan kewenangan untuk menetapkan tanggal mulai berlakunya perjanjian kawin tentu
nya hal ini memiliki dampak hukum terhadap status kedudukan kepemilikan suatu benda/harta
apabila dalam kesepakatan perjanjian kawin yang dibuat suami istri setelah berlangsung perka
winan ketika terjadi peralihan kepemilikan benda / harta berdampak pada kepastian hukum
apabila benda tersebut sedang dijaminkan/ diagunkan kepada pihak ketiga atau sedang berada
dibawah sita jaminan atau tata cara serta syarat ketentuan terhadap pencatatan peralihan benda/
harta tersebut secara hukum
Pasal 29 ayat (1) UU
Perkawinan jo. Putusan
MK 69/2015:
“Pada waktu, sebelum
dilangsungkan atau
selama dalam ikatan
perkawinan kedua pihak
atas persetujuan bersama
dapat mengadakan
perjanjian tertulis yang
disahkan oleh pegawai
pencatat perkawinan atau
notaris, setelah mana
isinya berlaku juga
terhadap pihak ketiga
sepanjang pihak ketiga
tersangkut.”
Pasal 29 ayat (3) UU
Perkawinan jo. Putusan
MK 69/2015:
“Perjanjian tersebut mulai
berlaku sejak perkawinan
dilangsungkan, kecuali
ditentukan lain dalam
Perjanjian
Perkawinan”
1. Bagaimana akibat hukum perjanjian perkawinan yang
dibuat dalam perkawinan terhadap status harta benda
yang telah ada sebelum perjanjian kawin dibuat ?
2. Bagaimana perlindungan hukum bagi pihak ketiga
yang dirugikan atas harta suami istri sebelum
perjanjian kawin dibuat ?
1. Untuk memahami dan menganalisis implikasi dan akibat hukum p
erjanjian perkawinan yang dibuat dalam perkawinan terhadap stat
us harta benda yang telah ada sebelum perjanjian kawin dibuat
2. Untuk memahami dan menganalisis perlindungan hukum bagi pih
ak ketiga yang dirugikan atas harta suami istri sebelum perjanjian
kawin dibuat.
Manfaat Teoritis dan Praktis
KERANGKA
PEMIKIRAN
 1. TEORI AKIBAT HUKUM
Akibat hukum adalah akibat yang ditimbulkan oleh suatu peristiwa hukum, yang
dapat berwujud:
1. Lahir, berubah atau lenyapnya suatu keadaan hukum.
2. Lahir, berubah atau lenyapnya suatu hubungan hukum antara dua atau lebih
subjek hukum, dimana hak dan kewajiban pihak yang satu berhadapan
dengan hak dan kewajiban pihak yang lain.
3. Lahirnya sanksi apabila dilakukan tindakan yang melawan hukum.
 2. TEORI PERLINDUNGAN HUKUM
Perlindungan hukum mempunyai makna sebagai perlindungan dengan
menggunakan sarana hukum atau perlindungan yang diberikan oleh hukum.
Menurut Philip Philipus M. Hadjon mengatakan bahwa ada dua macam
perlindungan hukum bagi rakyat, yaitu perlindungan hukum yang preventif dan
perlindungan hukum yang represif;
1. Perlindungan hukum preventif. Perlindungan hukum preventif bertujuan
untuk mencegah terjadinya sengketa yang mengarah tindakan pemerintah
bersikap berhati-hati dalam mengambil keputusan berdasarkan diskresi.
2. Perlindungan represif .Perlindungan hukum yang represif bertujuan untuk
menyelesaikan sengketa. Penanganan perlindungan hukum oleh Pengadilan
Umum dan Pengadilan Administrasi di Indonesia termasuk kategori
perlindungan hukum ini.
METODE PENELITIAN
5. Lokasi Penelitian
4. Metode Analisis Data
6. Keaslian Penelitian
1. Metode Pendekatan
2. Spesifikasi Penelitian
3. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan teknis analisis data secara kualitatif, analisis
data kualitatif yaitu data peraturan-peraturan perundang-undangan terkait
maupun penelitian kepustakaan kemudian disusun secara sistematis dan
selanjutnya dianalisa secara kualitatif untuk mencapai kejelasan masalah
yang akan dibahas.
Berdasarkan informasi dan penelusuran yang dilakukan oleh Penulis,
penulisan belum pernah ada penelitian sebelumnya yang membahas tentang
Perlindungan hukum terhadap pihak ketiga dengan judul yang sama persis
Adapun penelusuran yang dilakukan terhadap penelitian terdahulu, beberapa
judul dengan topik sejenis, diantaranya :
Penelitian yang dilakukan oleh HERLENTINA TAMPUBOLON, Tesis
Megister Kenotariatan Dari Program Sudi Pasca Sarjana Universitas
Jayabaya, Tahun 2015 dengan judul “Kepastian Hukum Perjanjian Kawin
Yang Dibuat Dengan Penetapan Pengadilan Setelah Berlangsungnya
Perkawinan Terhadap Penguasaan Harta Bersama”.
Metode pendekatan yang akan digunakan adalah pendekatan
yuridis normatif.
Spesifikasi penelitian yang digunakan adalah deskriptif-analitis, yaitu
dengan menggambarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dikaitkan dengan teori-teori hukum dan praktek pelaksanaan hukum
positif yang berkaitan dengan permasalahan.
Lokasi penelitian dilakukan di Jakarta, yaitu :
1. Data diperoleh antara lain Perpustakaan Pasca Sarjana Universitas
Jayabaya dan Perpustakaan Magister Kenotariatan Universitas Jayabaya.
2. Perpustakaan online
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah yang pertama studi kepustakaan, merupakan teknik untuk
mendapatkan data sekunder melalui dokumen-dokumen yang
terkait dengan masalah, tujuan dan manfaat penelitian
BAB I PENDAHULUAN, di dalam bab ini terdiri dari latar
belakang permasalahan, rumusan permasalahan, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian tentang metode
pendekatan, spesifikasi penelitian, lokasi penelitian, metode
pengumpulan data serta analisis data dan keaslian penelitian.
BAB II TINJAUAN UMUM PERKAWINAN, HARTA BENDA
PERKAWINAN DAN PERJANJIAN KAWIN. Bab ini diuraikan
mengenai ketentuan umum perkawinan, harta benda perkawinan dan perjanjian
kawin. Bab kedua ini akan berisi Pemilikan harta bersama dalam perkawinan, bentuk
dan jenis, perjanjian perkawinan, konsep perjanjian perkawinan dalam perundang-
undangan, persyaratan dan prosedur perjanjian perkawinan.
BAB III MODEL PERJANJIAN KAWIN DALAM PERSFEKTIF
PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 69/PUU-XIII/2015
YANG MEMPERKENANKAN DIBUATNYA PERJANJIAN KAWIN
SEPANJANG PERKAWINAN BERLANGSUNG Dalam bab ini akan
diuraikan mengenai perjanjian Perkawinan dalam persfektif putusan
Mahkamah Konstitusi Nomor 69/PUU-XIII/2015 serta menjelaskan model
perjanjian kawin yang dibuat saat perkawinan berlangsung
Bab IV ANALISA PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PIHAK KETIGA
TERHADAP HARTA BERSAMA AKIBAT DIBUATNYA PERJANJIAN
PERKAWINAN SEPANJANG PERKAWINAN BERLANGSUNG, dalam
bab ini disajikan data yang diperoleh dari hasil penelitian baik melalui studi
kepustakaan maupun melalui pendekataan peraturan perundang-undangan
dengan melakukan study pustaka
SISTEMATIKA PENULISAN:
BAB V PENUTUP, yang berisi kesimpulan dan saran.
Kesimpulan diperoleh dari hasil penelitian dan pembahasan
mengenai masalah yang dikemukakan. Selanjutnya dari simpulan
tersebut penulis akan memberikan saran berkenaan
Alhamdulillah 
Cukup sekian, Terima kasih atas perhatiannya 
Wassalamualaikum, Wr.Wb

More Related Content

Similar to Presentation1.pptx

Lw perjanjian perkawinan - v2 - 010417
Lw   perjanjian perkawinan - v2 - 010417Lw   perjanjian perkawinan - v2 - 010417
Lw perjanjian perkawinan - v2 - 010417
KantorPengacara .co
 
29 article text-326-4-10-20211112
29 article text-326-4-10-2021111229 article text-326-4-10-20211112
29 article text-326-4-10-20211112
RosyidKurniawan1
 
MOU_AGREEMENT.pptx
MOU_AGREEMENT.pptxMOU_AGREEMENT.pptx
MOU_AGREEMENT.pptx
KukuhDt
 
juni_prosedur penyampaian bantuan teknis hukum.pdf
juni_prosedur penyampaian bantuan teknis hukum.pdfjuni_prosedur penyampaian bantuan teknis hukum.pdf
juni_prosedur penyampaian bantuan teknis hukum.pdf
AndreWijaya81
 
HUKUM PERJANJIAN.docx
HUKUM PERJANJIAN.docxHUKUM PERJANJIAN.docx
HUKUM PERJANJIAN.docx
LUSIPUSPITASARI3
 
Hukum perdata perjanjian-perikatan
Hukum perdata perjanjian-perikatanHukum perdata perjanjian-perikatan
Hukum perdata perjanjian-perikatanDin Haidiati
 
Makalah Agama tentang Nikah-Siri
Makalah Agama tentang Nikah-SiriMakalah Agama tentang Nikah-Siri
Makalah Agama tentang Nikah-SiriIr. Zakaria, M.M
 
Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara Pidana
Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara PidanaHukum Acara Perdata dan Hukum Acara Pidana
Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara Pidana
Agung Vixon
 
HUKUM KELUARGA.ppt
HUKUM KELUARGA.pptHUKUM KELUARGA.ppt
HUKUM KELUARGA.ppt
buchoriarrasyid1
 
perbandingan-perkawinan-BW-dg-UUP.pdf
perbandingan-perkawinan-BW-dg-UUP.pdfperbandingan-perkawinan-BW-dg-UUP.pdf
perbandingan-perkawinan-BW-dg-UUP.pdf
Alda Aulia Hidayati Arsyad
 
Bab II Pembahasan
Bab II PembahasanBab II Pembahasan
Bab II Pembahasan
Rezki2704
 
Bab II Pembahasan
Bab II PembahasanBab II Pembahasan
Bab II Pembahasan
University of Lampung
 
1, hbl, digna adya, hapzi ali, hukum civil dan objek hukum, universitas mercu...
1, hbl, digna adya, hapzi ali, hukum civil dan objek hukum, universitas mercu...1, hbl, digna adya, hapzi ali, hukum civil dan objek hukum, universitas mercu...
1, hbl, digna adya, hapzi ali, hukum civil dan objek hukum, universitas mercu...
DignaAdyaPratiwi
 
kontrak dokter
kontrak dokterkontrak dokter
kontrak dokter
heru iskandar
 
002_ PENGANTAR HUKUM KONTRAK KERJA KONSTRUKSI terbaru.pptx
002_ PENGANTAR HUKUM KONTRAK KERJA KONSTRUKSI terbaru.pptx002_ PENGANTAR HUKUM KONTRAK KERJA KONSTRUKSI terbaru.pptx
002_ PENGANTAR HUKUM KONTRAK KERJA KONSTRUKSI terbaru.pptx
abdurahmanmaman3
 
Skripsi "Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen ( Dalam Perjanjian Jual beli te...
Skripsi "Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen ( Dalam Perjanjian Jual beli te...Skripsi "Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen ( Dalam Perjanjian Jual beli te...
Skripsi "Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen ( Dalam Perjanjian Jual beli te...
Taufik Rahman
 
Pertemuan Kedua.ppt
Pertemuan Kedua.pptPertemuan Kedua.ppt
Pertemuan Kedua.ppt
AndiMaysarahDosen
 
Rekomendasi pertanyaan dpr ri
Rekomendasi pertanyaan dpr riRekomendasi pertanyaan dpr ri
Rekomendasi pertanyaan dpr rippibelanda
 

Similar to Presentation1.pptx (20)

Lw perjanjian perkawinan - v2 - 010417
Lw   perjanjian perkawinan - v2 - 010417Lw   perjanjian perkawinan - v2 - 010417
Lw perjanjian perkawinan - v2 - 010417
 
29 article text-326-4-10-20211112
29 article text-326-4-10-2021111229 article text-326-4-10-20211112
29 article text-326-4-10-20211112
 
MOU_AGREEMENT.pptx
MOU_AGREEMENT.pptxMOU_AGREEMENT.pptx
MOU_AGREEMENT.pptx
 
juni_prosedur penyampaian bantuan teknis hukum.pdf
juni_prosedur penyampaian bantuan teknis hukum.pdfjuni_prosedur penyampaian bantuan teknis hukum.pdf
juni_prosedur penyampaian bantuan teknis hukum.pdf
 
HUKUM PERJANJIAN.docx
HUKUM PERJANJIAN.docxHUKUM PERJANJIAN.docx
HUKUM PERJANJIAN.docx
 
Hukum perdata perjanjian-perikatan
Hukum perdata perjanjian-perikatanHukum perdata perjanjian-perikatan
Hukum perdata perjanjian-perikatan
 
Makalah Agama tentang Nikah-Siri
Makalah Agama tentang Nikah-SiriMakalah Agama tentang Nikah-Siri
Makalah Agama tentang Nikah-Siri
 
Modul 4 kb 4
Modul 4 kb 4Modul 4 kb 4
Modul 4 kb 4
 
Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara Pidana
Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara PidanaHukum Acara Perdata dan Hukum Acara Pidana
Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara Pidana
 
Saabung
SaabungSaabung
Saabung
 
HUKUM KELUARGA.ppt
HUKUM KELUARGA.pptHUKUM KELUARGA.ppt
HUKUM KELUARGA.ppt
 
perbandingan-perkawinan-BW-dg-UUP.pdf
perbandingan-perkawinan-BW-dg-UUP.pdfperbandingan-perkawinan-BW-dg-UUP.pdf
perbandingan-perkawinan-BW-dg-UUP.pdf
 
Bab II Pembahasan
Bab II PembahasanBab II Pembahasan
Bab II Pembahasan
 
Bab II Pembahasan
Bab II PembahasanBab II Pembahasan
Bab II Pembahasan
 
1, hbl, digna adya, hapzi ali, hukum civil dan objek hukum, universitas mercu...
1, hbl, digna adya, hapzi ali, hukum civil dan objek hukum, universitas mercu...1, hbl, digna adya, hapzi ali, hukum civil dan objek hukum, universitas mercu...
1, hbl, digna adya, hapzi ali, hukum civil dan objek hukum, universitas mercu...
 
kontrak dokter
kontrak dokterkontrak dokter
kontrak dokter
 
002_ PENGANTAR HUKUM KONTRAK KERJA KONSTRUKSI terbaru.pptx
002_ PENGANTAR HUKUM KONTRAK KERJA KONSTRUKSI terbaru.pptx002_ PENGANTAR HUKUM KONTRAK KERJA KONSTRUKSI terbaru.pptx
002_ PENGANTAR HUKUM KONTRAK KERJA KONSTRUKSI terbaru.pptx
 
Skripsi "Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen ( Dalam Perjanjian Jual beli te...
Skripsi "Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen ( Dalam Perjanjian Jual beli te...Skripsi "Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen ( Dalam Perjanjian Jual beli te...
Skripsi "Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen ( Dalam Perjanjian Jual beli te...
 
Pertemuan Kedua.ppt
Pertemuan Kedua.pptPertemuan Kedua.ppt
Pertemuan Kedua.ppt
 
Rekomendasi pertanyaan dpr ri
Rekomendasi pertanyaan dpr riRekomendasi pertanyaan dpr ri
Rekomendasi pertanyaan dpr ri
 

Presentation1.pptx

  • 1. PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PIHAK KETIGA TERHADAP HARTA BERSAMA AKIBAT DIBUATNYA PERJANJIAN PERKAWINAN SEPANJANG PERKAWINAN BERLANGSUNG “ “ PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS JAYABAYA JAKARTA 2021 MAS ERWIN CANDRA AMISENA NPM : 2019010461095
  • 2. Rumusan Masalah 2 Latar Belakang Masalah 1 Tujuan Dan Kegunaan Penelitian 3 Kerangka Pemikiran 4 Sistematika Penulisan 6 Metode Penelitian 5 Daftar Isi Proposal Penelitian
  • 3. PENDAHULUAN Eksistensi Pasal 29 ayat (1) pada Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 tahun 1974 serta pasal 139 KUHPer (Sebelum lahir Putusan MK Nomor 69/PUU-XIII/2015) mengatur pengaturan kapan perjanjian kawin itu dibuat, yaitu pada waktu atau sebelum perkawinan dilangsungkan. Sementara itu tidak jarang ada yang menyatakan bahwa pasangan suami istri tidak tahu bila ada Perjanjian Kawin. Sehingga seringkali Perjanjian Perkawinan ingin dibuat selama perkawinan dilangsungkan. Ketentuan norma a quo membuat setiap WNI yang menikah dengan WNA selama tidak ada perjanjian perkawinan / pemisahan harta tidak bisa memiliki rumah berstatus HM dan HGB. Berangkat dari adanya kealpaan dan ketidaktahuan bahwa dalam Undang-Undang Nomor 1 Tah un 1974 ada ketentuan yang mengatur mengenai perjanjian perkawinan sebelum pernikahan dila ngsungkan. Perluasan kapan dapat dibuatnya perjanjian perkawinan diharapkan dapat meminim alisir adanya konflik dalam perkawinan dan mampu menciptakan keharmonisan terkait hak milik bagi WNI yang menikah dengan WNA. Perjanjian perkawinan kini boleh dibuat pada waktu sebelum a tau selama dalam ikatan perkawinan (Pasal 29 UU Perkawinan Jo. Putusan MK Nomor 69/PUU- XIII/2015) => BERLAKU SANGATLAH PENTING UNTUK PERKAWINAN CAMPURAN Pada Kenyataanya peraturan tersebut berlaku bagi seluruh warga Indonesia, tidak han ya bagi orang yang melakukan perkawinan campuran, oleh kerena itu menarik untuk dianalisa frasa pada putusan tersebut, kerena pembuatan perjanjian perkawinan pada waktu ata u sebelum perkawinan dilangsungkan lebih ideal dalam memberikan kepastian hukum (Sebelum Putusan MK Nomor 69/PUU-XIII/2015) Putusan MK dirasa berpotensi tidak memenuhi azas kepastian Hukum. (Kepas tian hukum tidak hanya mencakup hukum in concreto pada saat penegakkan d an penerapan Kepastian hukum ditentukan juga oleh tatanan hukum in abstra cto – Bagirm Manan-)
  • 4. PERMASALAHAN =>Pembuatan Perjanjian Perkawinan selama perkawinan sangat berpotensi timbulnya permasalahan dan cendrung dapat merugikan pihak ketiga. Bagaimana tidak berpontensi merugikan pihak ketiga. Logikanya orang yang menikah sebelum adanya putusan MK tersebut i ngin membuat perjanjian perkawinan, padahal sebelumnya sudah melakukan perbuatan hukum yang terkait harta dalam perkawinan (harta bersama telah terbentuk sebelum melakukan perjanjian kawin) artinya penambahan frasa tersebut dapat berpotensi tidak memenuhi azas perlindungan hukum terhadap pihak ketiga. Berpotensi tidak memenuhi azas publisitas berdasarkan pasal 152 KUHPer pencatatan perjanjian perkawinan pada register umum di pengadilan negeri agar diketahui secara layak oleh masyarakat =>Perjanjian dilakukan sejak perjanjian berlangsung atau dengan bahasa lain suami istri diberi hak dan kewenangan untuk menetapkan tanggal mulai berlakunya perjanjian kawin tentu nya hal ini memiliki dampak hukum terhadap status kedudukan kepemilikan suatu benda/harta apabila dalam kesepakatan perjanjian kawin yang dibuat suami istri setelah berlangsung perka winan ketika terjadi peralihan kepemilikan benda / harta berdampak pada kepastian hukum apabila benda tersebut sedang dijaminkan/ diagunkan kepada pihak ketiga atau sedang berada dibawah sita jaminan atau tata cara serta syarat ketentuan terhadap pencatatan peralihan benda/ harta tersebut secara hukum Pasal 29 ayat (1) UU Perkawinan jo. Putusan MK 69/2015: “Pada waktu, sebelum dilangsungkan atau selama dalam ikatan perkawinan kedua pihak atas persetujuan bersama dapat mengadakan perjanjian tertulis yang disahkan oleh pegawai pencatat perkawinan atau notaris, setelah mana isinya berlaku juga terhadap pihak ketiga sepanjang pihak ketiga tersangkut.” Pasal 29 ayat (3) UU Perkawinan jo. Putusan MK 69/2015: “Perjanjian tersebut mulai berlaku sejak perkawinan dilangsungkan, kecuali ditentukan lain dalam Perjanjian Perkawinan”
  • 5. 1. Bagaimana akibat hukum perjanjian perkawinan yang dibuat dalam perkawinan terhadap status harta benda yang telah ada sebelum perjanjian kawin dibuat ? 2. Bagaimana perlindungan hukum bagi pihak ketiga yang dirugikan atas harta suami istri sebelum perjanjian kawin dibuat ? 1. Untuk memahami dan menganalisis implikasi dan akibat hukum p erjanjian perkawinan yang dibuat dalam perkawinan terhadap stat us harta benda yang telah ada sebelum perjanjian kawin dibuat 2. Untuk memahami dan menganalisis perlindungan hukum bagi pih ak ketiga yang dirugikan atas harta suami istri sebelum perjanjian kawin dibuat. Manfaat Teoritis dan Praktis
  • 6. KERANGKA PEMIKIRAN  1. TEORI AKIBAT HUKUM Akibat hukum adalah akibat yang ditimbulkan oleh suatu peristiwa hukum, yang dapat berwujud: 1. Lahir, berubah atau lenyapnya suatu keadaan hukum. 2. Lahir, berubah atau lenyapnya suatu hubungan hukum antara dua atau lebih subjek hukum, dimana hak dan kewajiban pihak yang satu berhadapan dengan hak dan kewajiban pihak yang lain. 3. Lahirnya sanksi apabila dilakukan tindakan yang melawan hukum.  2. TEORI PERLINDUNGAN HUKUM Perlindungan hukum mempunyai makna sebagai perlindungan dengan menggunakan sarana hukum atau perlindungan yang diberikan oleh hukum. Menurut Philip Philipus M. Hadjon mengatakan bahwa ada dua macam perlindungan hukum bagi rakyat, yaitu perlindungan hukum yang preventif dan perlindungan hukum yang represif; 1. Perlindungan hukum preventif. Perlindungan hukum preventif bertujuan untuk mencegah terjadinya sengketa yang mengarah tindakan pemerintah bersikap berhati-hati dalam mengambil keputusan berdasarkan diskresi. 2. Perlindungan represif .Perlindungan hukum yang represif bertujuan untuk menyelesaikan sengketa. Penanganan perlindungan hukum oleh Pengadilan Umum dan Pengadilan Administrasi di Indonesia termasuk kategori perlindungan hukum ini.
  • 7. METODE PENELITIAN 5. Lokasi Penelitian 4. Metode Analisis Data 6. Keaslian Penelitian 1. Metode Pendekatan 2. Spesifikasi Penelitian 3. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan teknis analisis data secara kualitatif, analisis data kualitatif yaitu data peraturan-peraturan perundang-undangan terkait maupun penelitian kepustakaan kemudian disusun secara sistematis dan selanjutnya dianalisa secara kualitatif untuk mencapai kejelasan masalah yang akan dibahas. Berdasarkan informasi dan penelusuran yang dilakukan oleh Penulis, penulisan belum pernah ada penelitian sebelumnya yang membahas tentang Perlindungan hukum terhadap pihak ketiga dengan judul yang sama persis Adapun penelusuran yang dilakukan terhadap penelitian terdahulu, beberapa judul dengan topik sejenis, diantaranya : Penelitian yang dilakukan oleh HERLENTINA TAMPUBOLON, Tesis Megister Kenotariatan Dari Program Sudi Pasca Sarjana Universitas Jayabaya, Tahun 2015 dengan judul “Kepastian Hukum Perjanjian Kawin Yang Dibuat Dengan Penetapan Pengadilan Setelah Berlangsungnya Perkawinan Terhadap Penguasaan Harta Bersama”. Metode pendekatan yang akan digunakan adalah pendekatan yuridis normatif. Spesifikasi penelitian yang digunakan adalah deskriptif-analitis, yaitu dengan menggambarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dikaitkan dengan teori-teori hukum dan praktek pelaksanaan hukum positif yang berkaitan dengan permasalahan. Lokasi penelitian dilakukan di Jakarta, yaitu : 1. Data diperoleh antara lain Perpustakaan Pasca Sarjana Universitas Jayabaya dan Perpustakaan Magister Kenotariatan Universitas Jayabaya. 2. Perpustakaan online Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang pertama studi kepustakaan, merupakan teknik untuk mendapatkan data sekunder melalui dokumen-dokumen yang terkait dengan masalah, tujuan dan manfaat penelitian
  • 8. BAB I PENDAHULUAN, di dalam bab ini terdiri dari latar belakang permasalahan, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian tentang metode pendekatan, spesifikasi penelitian, lokasi penelitian, metode pengumpulan data serta analisis data dan keaslian penelitian. BAB II TINJAUAN UMUM PERKAWINAN, HARTA BENDA PERKAWINAN DAN PERJANJIAN KAWIN. Bab ini diuraikan mengenai ketentuan umum perkawinan, harta benda perkawinan dan perjanjian kawin. Bab kedua ini akan berisi Pemilikan harta bersama dalam perkawinan, bentuk dan jenis, perjanjian perkawinan, konsep perjanjian perkawinan dalam perundang- undangan, persyaratan dan prosedur perjanjian perkawinan. BAB III MODEL PERJANJIAN KAWIN DALAM PERSFEKTIF PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 69/PUU-XIII/2015 YANG MEMPERKENANKAN DIBUATNYA PERJANJIAN KAWIN SEPANJANG PERKAWINAN BERLANGSUNG Dalam bab ini akan diuraikan mengenai perjanjian Perkawinan dalam persfektif putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 69/PUU-XIII/2015 serta menjelaskan model perjanjian kawin yang dibuat saat perkawinan berlangsung Bab IV ANALISA PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PIHAK KETIGA TERHADAP HARTA BERSAMA AKIBAT DIBUATNYA PERJANJIAN PERKAWINAN SEPANJANG PERKAWINAN BERLANGSUNG, dalam bab ini disajikan data yang diperoleh dari hasil penelitian baik melalui studi kepustakaan maupun melalui pendekataan peraturan perundang-undangan dengan melakukan study pustaka SISTEMATIKA PENULISAN: BAB V PENUTUP, yang berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan diperoleh dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai masalah yang dikemukakan. Selanjutnya dari simpulan tersebut penulis akan memberikan saran berkenaan
  • 9. Alhamdulillah  Cukup sekian, Terima kasih atas perhatiannya  Wassalamualaikum, Wr.Wb