Proposal Hantu dan Pohon Putih Bengkel SastraMaulana Husada
Proposal ini membahas rencana pementasan teater yang akan diselenggarakan Bengkel Sastra UNJ pada bulan Oktober-November 2013 untuk merayakan ulang tahun ke-5 Bengkel Sastra serta memperkenalkan kesenian teater sebagai wadah positif bagi pemuda. Acara ini diharapkan dapat mendidik serta menghibur masyarakat melalui pementasan drama "Hantu dan Pohon Putih".
Dokumen ini membahas rencana pelaksanaan acara Gebyar Budaya dan HUT IKG yang bertujuan mempererat silaturahim warga Gunungkidul serta memperkenalkan budaya daerah melalui berbagai kegiatan seperti tirakatan, pagelaran wayang, kirab budaya, dan bazaar yang akan diselenggarakan di Jakarta.
Seni Timur bersifat spiritual, menyatu dengan masyarakat, dan bernilai kolektif sedangkan Seni Barat lebih individualistik, bebas, dan berekspresi personal. Lekra menganut paham Seni untuk Rakyat dan mendominasi dunia kesenian Indonesia pada masa Orde Lama hingga jatuhnya PKI tahun 1965.
Teks tersebut memberikan informasi mengenai beberapa jenis kesenian tradisional Indonesia seperti wayang orang, ketoprak, ludruk, srandul, randai, dan longser. Kesenian-kesenian tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan memiliki ciri khas masing-masing dalam hal cerita, alat musik, kostum, dan cara penyajiannya.
Proposal Hantu dan Pohon Putih Bengkel SastraMaulana Husada
Proposal ini membahas rencana pementasan teater yang akan diselenggarakan Bengkel Sastra UNJ pada bulan Oktober-November 2013 untuk merayakan ulang tahun ke-5 Bengkel Sastra serta memperkenalkan kesenian teater sebagai wadah positif bagi pemuda. Acara ini diharapkan dapat mendidik serta menghibur masyarakat melalui pementasan drama "Hantu dan Pohon Putih".
Dokumen ini membahas rencana pelaksanaan acara Gebyar Budaya dan HUT IKG yang bertujuan mempererat silaturahim warga Gunungkidul serta memperkenalkan budaya daerah melalui berbagai kegiatan seperti tirakatan, pagelaran wayang, kirab budaya, dan bazaar yang akan diselenggarakan di Jakarta.
Seni Timur bersifat spiritual, menyatu dengan masyarakat, dan bernilai kolektif sedangkan Seni Barat lebih individualistik, bebas, dan berekspresi personal. Lekra menganut paham Seni untuk Rakyat dan mendominasi dunia kesenian Indonesia pada masa Orde Lama hingga jatuhnya PKI tahun 1965.
Teks tersebut memberikan informasi mengenai beberapa jenis kesenian tradisional Indonesia seperti wayang orang, ketoprak, ludruk, srandul, randai, dan longser. Kesenian-kesenian tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan memiliki ciri khas masing-masing dalam hal cerita, alat musik, kostum, dan cara penyajiannya.
Prelude untuk Sumpah Pemuda menggambarkan kondisi sosial dan politik di Nusantara pada abad ke-19 yang dipenuhi perlawanan rakyat terhadap penjajahan Belanda melalui berbagai pemberontakan, serta dampak negatif sistem tanam paksa yang memperparah kemiskinan dan kelaparan."
Dokumen tersebut membahas sejarah dan jenis-jenis tari tradisional di Jawa Tengah. Ada tiga jenis tari yaitu klasik seperti Bedhaya dan Gambyong, tradisional seperti Kuda Lumping dan Jathilan, serta kreasi baru seperti Tari Prawiroguno. Tari-tari tersebut mencerminkan budaya Jawa serta digunakan untuk berbagai keperluan seperti hiburan, ritual, dan religius.
Dokumen tersebut membahas tentang seni tari tradisional di Indonesia, termasuk pengertian seni tari, jenis-jenis tari tradisional seperti tari tunggal, berpasangan, dan tokoh-tokoh penting yang berperan dalam perkembangan seni tari di Jawa Timur seperti AM Munardi, Munali Fatah, dan Soenarto AS.
Teks tersebut membahas tentang seni tari tradisional di Indonesia, khususnya Jawa Timur. Teks tersebut menjelaskan pengertian seni tari, jenis-jenis tari tradisional seperti tari tunggal, berpasangan, dan multipemain. Teks tersebut juga memperkenalkan tokoh-tokoh penting yang telah banyak berkontribusi dalam perkembangan seni tari di Jawa Timur seperti AM Munardi, Munali Fatah, Soenarto AS,
1. Acara dialog dan seni mengangkat topik akulturasi budaya Tionghoa dan Indonesia di Yogyakarta.
2. Interaksi antara budaya Tionghoa dan Jawa telah berlangsung berabad-abad sejak abad ke-4 M, dan telah membentuk budaya baru di Yogyakarta.
3. Kerukunan antar-budaya dapat mendukung kemajuan dan kenyamanan bersama jika didasari saling menghormati dan menghargai.
Naskah drama Lakon Kosong menceritakan tentang kelompok pejuang yang berusaha menyelamatkan peti keramat setelah perang kemerdekaan. Peti tersebut akhirnya hilang dan dimiliki oleh berbagai pihak yang saling berebut untuk mendapatkannya. Mereka melakukan berbagai upaya untuk mencari keberadaan peti yang dianggap memiliki nilai sejarah itu.
Prelude untuk Sumpah Pemuda menggambarkan kondisi sosial dan politik di Nusantara pada abad ke-19 yang dipenuhi perlawanan rakyat terhadap penjajahan Belanda melalui berbagai pemberontakan, serta dampak negatif sistem tanam paksa yang memperparah kemiskinan dan kelaparan."
Dokumen tersebut membahas sejarah dan jenis-jenis tari tradisional di Jawa Tengah. Ada tiga jenis tari yaitu klasik seperti Bedhaya dan Gambyong, tradisional seperti Kuda Lumping dan Jathilan, serta kreasi baru seperti Tari Prawiroguno. Tari-tari tersebut mencerminkan budaya Jawa serta digunakan untuk berbagai keperluan seperti hiburan, ritual, dan religius.
Dokumen tersebut membahas tentang seni tari tradisional di Indonesia, termasuk pengertian seni tari, jenis-jenis tari tradisional seperti tari tunggal, berpasangan, dan tokoh-tokoh penting yang berperan dalam perkembangan seni tari di Jawa Timur seperti AM Munardi, Munali Fatah, dan Soenarto AS.
Teks tersebut membahas tentang seni tari tradisional di Indonesia, khususnya Jawa Timur. Teks tersebut menjelaskan pengertian seni tari, jenis-jenis tari tradisional seperti tari tunggal, berpasangan, dan multipemain. Teks tersebut juga memperkenalkan tokoh-tokoh penting yang telah banyak berkontribusi dalam perkembangan seni tari di Jawa Timur seperti AM Munardi, Munali Fatah, Soenarto AS,
1. Acara dialog dan seni mengangkat topik akulturasi budaya Tionghoa dan Indonesia di Yogyakarta.
2. Interaksi antara budaya Tionghoa dan Jawa telah berlangsung berabad-abad sejak abad ke-4 M, dan telah membentuk budaya baru di Yogyakarta.
3. Kerukunan antar-budaya dapat mendukung kemajuan dan kenyamanan bersama jika didasari saling menghormati dan menghargai.
Naskah drama Lakon Kosong menceritakan tentang kelompok pejuang yang berusaha menyelamatkan peti keramat setelah perang kemerdekaan. Peti tersebut akhirnya hilang dan dimiliki oleh berbagai pihak yang saling berebut untuk mendapatkannya. Mereka melakukan berbagai upaya untuk mencari keberadaan peti yang dianggap memiliki nilai sejarah itu.
2. SETIAP TAHUN PEMERINTAH KOTA BLITAR MELALUI DINAS KEBUDAYAAN
DAN PARIWISATA BERSAMA DINAS SOSIAL MENYELENGGARAKAN
PERINGATAN PERJUANGAN TENTARA PETA BLITAR BERUPA PERGELARAN
DRAMA KOLOSAL YANG MELIBATKAN RATUSAN PELAJAR DAN SENIMAN
KOTA BLITAR.
KOTA BLITAR INGIN MENUNJUKKAN KEPADA BANGSA INDONESIA, BAHWA
ADA SATU PERISTIWA BESAR YANG MENJADI TITIK KRUSIAL BAGI SEJARAH
PERJUANGAN BANGSA. DAN SANGAT LAYAK KIRANYA, JIKA PERJUANGAN
TENTARA PETA BLITAR YANG DIPIMPIN SUDANCO SUPRIYADI
DISEJAJARKAN DENGAN PERTEMPURAN – PERTEMPURAN MONUMENTAL
LAIN DI NEGERI INI. SEPERTI, PERTEMPURAN SURABAYA 10 NOVEMBER
1945, PERTEMPURAN 5 HARI DI SEMARANG, PALAGAN AMBARAWA,
BANDUNG LAUTAN API DAN PUPUTAN MARGARANA. PADA PERISTIWA
PERJUANGAN TENTARA PETA BLITAR, SEMPAT DIKIBARKAN BENDERA
MERAH PUTIH, MESKIPUN HANYA BEBERAPA JAM DI MONUMEN POTLOT DAN
TENTU HAL INI MENAMBAH SEMANGAT DAN MOTIVASI UNTUK MENCAPAI
KEMERDEKAAN DAN TEREALISASI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK
INDONESIA ENAM BULAN SETELAH PERISTIWA PETA.
3. A. MAKSUD
MENGENANG KEMBALI PERJALANAN SEJARAH SEMANGAT
PERJUANGAN TENTARA PETA BLITAR YANG DIPIMPIM SUPRIJADI
DALAM MELAWAN PENJAJAH JEPANG KEPADA GENERASI MUDA
SEBAGAI GENERASI PENERUS BANGSA.
B. TUJUAN
MENANAMKAN NILAI NASIONALISME DAN PATRIOTISME TENTARA
PETA UNTUK DIWARISKAN DARI GENERASI KE GENERASI
SELANJUTNYA;
MENJADIKAN MOMENTUM PERJUANGAN TENTARA PETA BLITAR,
14 FEBRUARI SEBAGAI HARI CINTA TANAH AIR, MENGINGAT
TANGGAL 14 FEBRUARI SELAMA INI BAGI GENERASI MUDA
LEKAT DENGAN HARI VALENTINE YANG TENTU TIDAK SESUAI
DENGAN NILAI DAN BUDAYA BANGSA INDONESIA;
SEBAGAI MEDIA PROMOSI MEMBUKA WACANA BARU MONUMEN PETA
SEBAGAI IKON WISATA KEBANGSAAN DAN SEJARAH KOTA BLITAR.
4. JUDUL TAMPILAN : Dharma Kesatria Bumi Pertiwi
BENTUK KARYA : Sendratari Kolosal dan Teatrikal
BENTUK PANGGUNG : Arena Terbuka di Halaman Monumen Peta
IRINGAN : Gamelan dan Musik
SUTRADARA : Redi Wisono (DKKB Kota Blitar)
ASISTEN : Erwien Johanes (DKKB Kota Blitar)
KOORDINATOR TIM : Andhika Yudha (DKKB Kota Blitar)
PENATA IRINGAN : Galih Robibinur (DKKB Kota Blitar)
PUBLIKASI : Tya Mahardika (DKKB Kota Blitar)
PENATA TARI : Albet Yonatan
TIM KREATIF : Komite Teater DKKB bekerja sama dengan
Sanggar Budaya Patrialoka
PRODUSER : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Blitar
JUMLAH PENDUKUNG: 140 orang
PENARI : 100 orang
PENGRAWIT : 20 orang
TIM PENDUKUNG : 20 orang
Para pendukung sebagian besar adalah penari yang masih bersekolah di
SMP dan SMA di lingkungan Kota Blitar.
5. Pengadaan VIDEOTRON 8 x 3m di depan
Monumen untuk mendukung adegan dalam
tampilan sendratari. Videotron dapat
menampilkan dekorasi suasana seperti pada
Tahun 1945, misalnya suasana peperangan,
dekorasi ruang rapat Supriyadi, dapur Istana
Gebang sebagai pertemuan dengan Bung
Karno, dll.
Ending cerita adalah Peristiwa Peresmian
Monumen Potlot oleh Jenderal Sudirman pada
Tahun 1946.
6. Semangat Supriyadi terus bergelora dalam sanubari wong
mBlitar. Supriyadi yang gagah berani, rela berkorban untuk
menjadi pelopor, menuju klimaks perjuangan kemerdekaan
bangsa Indonesia.
Supriyadi adalah murid Mbah Kasan Bendho. Supriyadi
digembleng dalam olah keprajuritan bersama tentara Peta, yang
sebenarnya dibuat Jepang sebagai alat propagandanya.
Dalam perjalanannya, Supriyadi melihat, kemudian semakin
memahami, bahwa rakyat sangat menderita dalam penindasan
Jepang.
Dorongan rasa kemanusiaan dan jiwa nasionalisme yang
menggelora, membuat Supriyadi akhirnya menyatakan
memberontak pada tanggal 14 Februari 1945. Pemberontakan
itu telah tercatat dalam sejarah. Dan sejarah pula yang bercerita
bahwa enam bulan setelah pemberontakan itu, Indonesia
berhasil memproklamasikan kemerdekaannya.
Adegan diakhiri dengan peresmian Monumen Potlot oleh
Jenderal Sudirman pada Tahun 1946.
7. NO. HARI/TANGGAL ADEGAN WAKTU TEMPAT
1. Jumat, 20 Jan Pengantar Awal dan Pembagian Peran, Prolog
Calergate, Pejuang menari, Pasukan Belanda
15.00 – 18.00
ISTANA
GEBANG
2. Sabtu, 21 Jan Prolog, Jaman Belanda, Kerja Paksa, Perang Asia
Timur Raya, Jepang kalah
15.00 – 18.00
3. Minggu, 22 Jan Prolog, Jaman Belanda, Kerja Paksa, Perang Asia
Timur Raya, Belanda kalah
15.00 – 18.00
4. Jumat, 27 Jan Pejuang gerilya, Supriyadi kecil latihan perang,
petuah Ibu Supriyadi, Jepang datang, Jepang dan
Peta baris
15.00 – 18.00
5. Sabtu, 28 Jan Pejuang gerilya, Supriyadi kecil latihan perang,
petuah Ibu Supriyadi, Jepang datang, Jepang
baris, Peta gladi
15.00 – 18.00
6. Minggu, 29 Jan Pejuang gerilya, Supriyadi kecil latihan perang,
petuah Ibu Supriyadi, Jepang datang, Jepang
baris, Peta gladi Penindasan Jepang
15.00 – 18.00
8. 7. Jumat, 3 Feb Penindasan Jepang (bendera dirampas,
romusha, jugun ianfu, wabah penyakit), Peta
menolong, Supriyadi bertemu kekasih,Rapat-
rapat
15.00 – 18.00
ISTANA
GEBANG
8. Sabtu, 4 Feb Penindasan Jepang (bendera dirampas,
romusha, jugun ianfu, wabah penyakit) Peta
menolong, Supriyadi bertemu kekasih, Rapat-
rapat Bertemu Bung Karno, Kasan Bendo,Ibu
Supriyadi
15.00 – 18.00
9. Minggu, 5 Feb Parto Harjono, Perang Besar, Ending 15.00 – 18.00
10. Jumat, 10 Feb Awal – Akhir 15.00 – 18.00
11 . Sabtu, 11 Feb Latihan Terakhir 15.00 – 18.00
12 . Minggu, 12 Feb Gladhi Kotor 15.00 – 18.00
13 . Senin, 13 Feb Gladhi Bersih 15.00 – 18.00
MONUMEN PETA
14 . Selasa, 14 Feb Pentas 19.00 – 21.00
9. Semoga dengan kreatifitas dan inovasi yang
didukung dengan kwalitas tampilan lebih baik dari
tahun ke tahun dapat memberikan nilai positif, tidak
hanya dikenal sebagai peristiwa lokal akan tetapi
lebih dikenal ditingkat nasional dengan harapan
tanggal 14 Februari dapat ditetapkan secara
nasional sebagai sebagai hari Cinta Tanah Air.