Kelompok 3 membahas dua program yang dijalankan oleh organisasi non-pemerintah AIESEC di Indonesia untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) kesehatan dan pendidikan yang layak, yaitu program Jakarta Health Care Project dan Happy Kids Project. Kedua program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat dan pendidikan yang inklusif melalui berbagai kegiatan seperti kampanye dan kun
Tugasan untuk LMCP1552 (Pembangunan Mapan dalam Islam)
Menjadikan Amalan Terbaik daripada Indonesia sebagai model dalam menjaga kesejahteraan sosial masyarakat.
Tugasan untuk LMCP1552 (Pembangunan Mapan dalam Islam)
Menjadikan Amalan Terbaik daripada Indonesia sebagai model dalam menjaga kesejahteraan sosial masyarakat.
MAD Sosialisasi PNPM Generasi Kec. Kubu Kubu Raya KALBARRidho Hudayana
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Generasi Sehat dan Cerdas (PNPM MPd GSC) di Kecamatan KUBU. PNPM Generasi sehat dan cerdas adalah program yang bertujuan untuk meningkatkan derajad kesehatan ibu dan anak, serta meningkatkan pendidikan anak-anak usia sekolah hingga tamat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama(SMP). PNPM Generasi Per- bulan Agustus, tahun 2014 ini di kecamatan kubu adalah tahun pertama program ini dilaksanakan di Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya-Kalimantan Barat.
FAKTOR PENYEBAB TINGGINYA DESA SIAGA TIDAK AKTIF DI KABUPATEN SITUBONDOfirii JB
Desa Siaga program is an effort to achieve Healthy Indonesia 2015 program. This program is successful if 80% of villages have become desa siaga in 2015. In 2011, 58% of the villages in the Situbondo are still included in the inactive desa siaga category. This research was conducted to identify factors that cause a high percentage of inactive desa siaga, started from October 5th until December 5th 2012, using an observational descriptive design with applying cross sectional approach. Interviews using a questionnaire conducted in 30 inactive desa siaga, with respondents consisting of 30 facilitators and 30 cadres were using purposive sampling. Independent variables were the facilitator factors include technical skill and motivation, cadre factors include education level, technical skills, motivation, perception of distance and ease of transport and support from the chief village and the implementation of the eight desa siaga indicators include forum villagers, primary health care, community based health efforts, community-based surveilance, coaching PKM PONED, disaster alert system, community-based health financing and environmental assessment based on PHBS. The result of this research were facilitators factor and cadres factor were low and the implementations of eight indicators for desa siaga was not in accordance with existing guidelines. The conclusion of this research was the technical ability, education levels and motivation which are low, that can contribute to the desa siaga program not working properly. Perception about distance traveled, and a difficult transport also affecting the performance of cadres. The main causative factor was the lack of support from the chief village. There is no operational funds and lack of infrastructure programs is also an obstacle factor. Advice that can be given is to provide training and socialization to the facilitator and cadres and approaches to the village chief with across sectors activities and programs in each of working areas.
Keywords : Desa Siaga indicator, Inactive Desa Siaga, Empowerment
Recognizing the importance of madrasah’s access to water, sanitation ad hygiene, Ministry of Religious Affairs, has collected and analyzed data on the current WASH conditions in all madrasah in Indonesia. This publication, the 2020 WASH in Madrasah Profile, provides the results of this analysis and highlights progress that has been achieved, but also the outstanding gaps in service provision.
KUANTITATIF, PENGARUH EVENT TERHADAP CITRA UNIVERSITASdikiiiey
ini adalah hasil dari penelitian kuantitatif yang dilakukan guna mengetahui teori yang ada cocok atau tidak digunakan dalam menentukan pengaruh event terhadap citra yang diberikan
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
MAD Sosialisasi PNPM Generasi Kec. Kubu Kubu Raya KALBARRidho Hudayana
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Generasi Sehat dan Cerdas (PNPM MPd GSC) di Kecamatan KUBU. PNPM Generasi sehat dan cerdas adalah program yang bertujuan untuk meningkatkan derajad kesehatan ibu dan anak, serta meningkatkan pendidikan anak-anak usia sekolah hingga tamat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama(SMP). PNPM Generasi Per- bulan Agustus, tahun 2014 ini di kecamatan kubu adalah tahun pertama program ini dilaksanakan di Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya-Kalimantan Barat.
FAKTOR PENYEBAB TINGGINYA DESA SIAGA TIDAK AKTIF DI KABUPATEN SITUBONDOfirii JB
Desa Siaga program is an effort to achieve Healthy Indonesia 2015 program. This program is successful if 80% of villages have become desa siaga in 2015. In 2011, 58% of the villages in the Situbondo are still included in the inactive desa siaga category. This research was conducted to identify factors that cause a high percentage of inactive desa siaga, started from October 5th until December 5th 2012, using an observational descriptive design with applying cross sectional approach. Interviews using a questionnaire conducted in 30 inactive desa siaga, with respondents consisting of 30 facilitators and 30 cadres were using purposive sampling. Independent variables were the facilitator factors include technical skill and motivation, cadre factors include education level, technical skills, motivation, perception of distance and ease of transport and support from the chief village and the implementation of the eight desa siaga indicators include forum villagers, primary health care, community based health efforts, community-based surveilance, coaching PKM PONED, disaster alert system, community-based health financing and environmental assessment based on PHBS. The result of this research were facilitators factor and cadres factor were low and the implementations of eight indicators for desa siaga was not in accordance with existing guidelines. The conclusion of this research was the technical ability, education levels and motivation which are low, that can contribute to the desa siaga program not working properly. Perception about distance traveled, and a difficult transport also affecting the performance of cadres. The main causative factor was the lack of support from the chief village. There is no operational funds and lack of infrastructure programs is also an obstacle factor. Advice that can be given is to provide training and socialization to the facilitator and cadres and approaches to the village chief with across sectors activities and programs in each of working areas.
Keywords : Desa Siaga indicator, Inactive Desa Siaga, Empowerment
Recognizing the importance of madrasah’s access to water, sanitation ad hygiene, Ministry of Religious Affairs, has collected and analyzed data on the current WASH conditions in all madrasah in Indonesia. This publication, the 2020 WASH in Madrasah Profile, provides the results of this analysis and highlights progress that has been achieved, but also the outstanding gaps in service provision.
KUANTITATIF, PENGARUH EVENT TERHADAP CITRA UNIVERSITASdikiiiey
ini adalah hasil dari penelitian kuantitatif yang dilakukan guna mengetahui teori yang ada cocok atau tidak digunakan dalam menentukan pengaruh event terhadap citra yang diberikan
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. Eugene Brigita Lauw
Gilbert Stefano Wijaya
I Made Krisna Dwitama
Lia Yuliana
Muhamad Faarih Ihsan
Tsaqif Naufal
3. Outline Presentasi
Maksud dari goal dalam SDGs yang dipilih kelompok
Eugene Brigita Lauw
Target dari goal yang dipilih
Lia Yuliana
Program nyata terkait SDG yang dijalankan di Indonesia
Muhamad Faarih Ihsan
Detail program yang dijalankan
Gilbert Stefano Wijaya
Analisis Efektivitas, Keunggulan, dan Kelemahan Program
I Made Krisna Dwitama
Kesimpulan
Tsaqif Naufal
4.
5. Good Health and Well Being
memastikan hidup sehat dan
meningkatkan kesejahteraan untuk semua
orang di segala usia
Quality Education
menjamin pendidikan berkualitas yang
inklusif dan merata serta mempromosikan
kesempatan belajar seumur hidup untuk
semua
6.
7.
8. organisasi non-politik, independen, tidak-untuk-profit
yang dijalankan oleh mahasiswa dan lulusan baru
dari lembaga pendidikan tinggi.
Program yang kami ambil dijalankan oleh NGO:
11. Aktivitas dan Tujuan :
• Memberikan pemahaman akan
pemikiran yang sehat kepada
masyarakat lewat kampanye
• Memberi dampak lebih dengan
mengunjungi berbagai komunitas dan
mengajar di sekolah
• Memberi pemahaman dan
menunjukkan kultur global kepada
masyarakat Jakarta
• Melakukan kampanye kesehatan pada
saat ‘Car Free Day’
#IWasHere
Jakarta Health Care Project
Inisiator: AIESEC in Universitas Indonesia
Sasaran: masyarakat di DKI Jakarta
2011
Penyakit menular bebas menjadi
penyebab utama kematian di
Indonesia (59,5%)
2018
582,300 orang dan diantaranya
481,700 perempuan meninggal
karena penyakit menular bebas
Penyebabnya adalah kurangnya kualitas
SDM dalam mempertahankan gaya hidup
sehat dan melakukan olahraga
Source: https://aiesec.org/opportunity/945452
12. #IWasHere
Happy Kids Project
Inisiator: AIESEC in Universitas Indonesia
Sasaran: pelajar di DKI Jakarta Aktivitas dan Tujuan :
• Mengubah mindset orang-orang lewat
pendidikan, memberikan pengetahuan
akan pentingnya toleransi untuk
menghindari pemikiran yang tertutup
• Mengeksplor budaya, makanan, dan
keunikan alam di Jakarta
• Menjadi ambasador dari disuksi dan
partisipasi di bidang edukasi dan
aktivitas budaya
• Melakukan kampanye pendidikan pada
saat ‘Car Free Day’
Source: https://aiesec.org/opportunity/945492
Menurut Anies Baswedan tingkat pendaftaran anak
belajar di sekolah pada tahun 2017
0%
20%
40%
60%
80%
100%
97% 87% 59%
SD SMP SMA
13. Sangat Efektif
Program ini sangat efektif untuk
meningkatkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya
hidup sehat dengan cara
menyelenggarakan beberapa
gerakan, seperti car free day dan
turun ke lapangan untuk
memberikan sosisalisasi.
Sangat Efektif
Program ini sangat efektif untuk
memajukan pendidikan karena
program ini mengundang semua
orang untuk berdiskusi dalam
menentukan pendidikan yang
baik untuk diterapkan di
masyarakat.
Tingkat Efektivitas Program
14. Mampu menarik perhatian
masyarakat dengan
menyelenggarakan kegiatan
yang menarik seperti car free day
Membagikan informasi
mengenai program melalui sosial media,
sehingga masih banyak orang yang tidak terlalu
memperhatikan dan tidak tau tentang program ini.
Mengunjungi langsung suatu
komunitas dan sekolah untuk berbagi
ilmu tentang betapa pentingnya
kesehatan bagi masyarakat.
Jakarta
Health
Care
15. Menyediakan pendidikan
gratis yang tidak hanya
untuk mempelajari ilmu, namun juga
Untuk mengenal kebudayaan lebih dalam.
Gerakan car free day
yang kurang cocok diberikan
untuk meningkatkan pendidikan,
sehingga beberapa target mungkin
tidak dapat dicapai secara maksimal.
Mengajarkan tentang
toleransi agar wawasan
tidak sempit.
Happy
Kids
16. Kesimpulan
Berbagai program yang telah dilaksanakan oleh pemerintah ataupun
NGO
--khususnya AIESEC yang menjadi fokus pembahasan kami—
merupakan langkah awal yang baik untuk memenuhi SDGs yang
ditargetkan selesai pada tahun 2030. Hal yang perlu dilakukan ke
depannya adalah menjaga agar berbagai program ini terus berjalan
secara konsisten dan memperluas jangkauan program, terutama ke
daerah-daerah yang memang perlu dibenahi. Jangan sampai saat
kota-kota besar berhasil mencapai target, daerah-daerah lain justru
cenderung statis perkembangannya.