Case conference merupakan diskusi kelompok tentang kasus pasien untuk meningkatkan pengetahuan perawat, menganalisis masalah, dan merencanakan tindak lanjut. Dokumen ini membahas persiapan dan pelaksanaan case conference perawatan di Ruang Bratasena RSMM yang bertujuan meningkatkan pemahaman perawat tentang tujuan dan pelaksanaan case conference secara terjadwal.
[Ringkasan]
Pedoman ini membahas pelayanan konseling dan testing HIV/AIDS secara sukarela (VCT) di Indonesia. VCT merupakan pintu masuk penting untuk mendapatkan layanan pencegahan, perawatan, dukungan dan pengobatan bagi mereka yang terinfeksi HIV. Pedoman ini memberikan panduan mengenai prinsip, model, sasaran, sarana, sumber daya manusia, tata laksana pelayanan, kendali mutu, pembiayaan, pemantauan dan evaluasi, serta pembinaan V
[Ringkasan]
Pedoman ini membahas pelayanan konseling dan testing HIV/AIDS secara sukarela (VCT) di Indonesia. VCT merupakan pintu masuk penting untuk mendapatkan layanan pencegahan, perawatan, dukungan dan pengobatan bagi mereka yang terinfeksi HIV. Pedoman ini memberikan panduan mengenai prinsip, model, sasaran, sarana, sumber daya manusia, tata laksana pelayanan, kendali mutu, pembiayaan, pemantauan dan evaluasi, serta pembinaan V
Dokumen ini memberikan panduan langkah-langkah melakukan penjahitan luka pada pasien yang mengalami luka robek, dengan tujuan mencegah infeksi dan membantu proses penyembuhan luka. Langkah-langkahnya meliputi persiapan alat dan bahan, membersihkan luka, memberikan anestesi, menjahit luka dengan benang dan jarum sesuai kebutuhan, membalut luka, serta memberitahu pasien tentang perawatan di rumah.
Stabilisasi Maternal Untuk Persiapan Rujukan ObstetrikDokter Tekno
Dokumen tersebut membahas tentang stabilisasi maternal untuk kegawatdaruratan obstetrik yang mencakup 3 hal: 1) pengertian kegawatdaruratan obstetrik, 2) stabilisasi umum yang meliputi pernafasan, hemodinamik dan kesadaran, 3) stabilisasi khusus untuk kondisi seperti perdarahan dan hipertensi dalam kehamilan.
Pasien jatuh dapat menyebabkan cedera dan kejadian yang tidak dikehendaki (KTD) atau adverse events di layanan kesehatan. Salah satu sasaran keselamatan pasien adalah mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh. Ini termasuk melakukan identifikasi potensi risiko, dan melakukan mitigasi risiko jatuh pada pasien.
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitRahayoe Ningtyas
Dokumen tersebut membahas beberapa metode untuk menganalisis kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit, termasuk metode rasio, Gillies, dan standar Depkes. Metode-metode tersebut mempertimbangkan faktor seperti tingkat ketergantungan pasien, jumlah pasien, dan jam perawatan yang dibutuhkan."
Prosedur penentuan dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) di Rumah Sakit Umum Darmayu berdasarkan bidang kompetensi, hasil pemeriksaan, dan surat rujukan. DPJP ditentukan sejak pasien masuk dan dapat berupa dokter jaga, spesialis rujukan, atau yang dipilih pasien sesuai izin dokter. Kasus kompleks ditentukan melalui rapat komite medis.
Makalah ini membahas tentang Diagnosa Keperawatan Keluarga. Diagnosa keperawatan keluarga merupakan keputusan klinis tentang respon individu dan keluarga terhadap masalah kesehatan aktual atau potensial. Makalah ini menjelaskan pengertian, definisi, rumusan, dan macam-macam diagnosa keperawatan keluarga sesuai kaidah NANDA.
Dokumen tersebut membahas tentang Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) yang bertujuan menyelamatkan ibu dan bayi baru lahir melalui program rujukan berencana di tingkat kabupaten/kota atau provinsi. PONEK disediakan di rumah sakit dengan kriteria memiliki tenaga kesehatan terlatih, prosedur darurat, dan fasilitas operasi siap 24 jam untuk menangani kegawatdaruratan maternal dan
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, tujuan, landasan hukum, klasifikasi, jenis, komponen dan proses penegakan diagnosis keperawatan menurut Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Dokumen ini menjelaskan prosedur transfer pasien antar ruang perawatan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Hasanuddin. Prosedur ini mencakup persiapan transfer pasien, pelaksanaan transfer, dan dokumentasi serah terima antar perawat. Tujuannya adalah untuk memastikan pasien mendapat perawatan yang cepat, tepat, dan berkelanjutan.
Pmk no. 28 ttg izin dan penyelenggaraan praktik bidanTewel Grunge
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2017 mengatur tentang izin dan penyelenggaraan praktik bidan. Peraturan ini mengatur tentang kualifikasi bidan, surat tanda registrasi bidan (STRB), surat izin praktik bidan (SIPB), dan penyelenggaraan keprofesian bagi bidan baik secara mandiri maupun di fasilitas pelayanan kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang irigasi telinga dan mata. Irigasi telinga bertujuan untuk membersihkan liang telinga dari nanah, serumen dan benda asing, sedangkan irigasi mata bertujuan untuk membersihkan atau mengeluarkan benda asing dalam mata. Kedua prosedur memerlukan peralatan steril dan langkah-langkah khusus untuk menghindari komplikasi seperti infeksi, cedera, atau kehilangan pendengaran/
Dokumen ini memberikan panduan langkah-langkah melakukan penjahitan luka pada pasien yang mengalami luka robek, dengan tujuan mencegah infeksi dan membantu proses penyembuhan luka. Langkah-langkahnya meliputi persiapan alat dan bahan, membersihkan luka, memberikan anestesi, menjahit luka dengan benang dan jarum sesuai kebutuhan, membalut luka, serta memberitahu pasien tentang perawatan di rumah.
Stabilisasi Maternal Untuk Persiapan Rujukan ObstetrikDokter Tekno
Dokumen tersebut membahas tentang stabilisasi maternal untuk kegawatdaruratan obstetrik yang mencakup 3 hal: 1) pengertian kegawatdaruratan obstetrik, 2) stabilisasi umum yang meliputi pernafasan, hemodinamik dan kesadaran, 3) stabilisasi khusus untuk kondisi seperti perdarahan dan hipertensi dalam kehamilan.
Pasien jatuh dapat menyebabkan cedera dan kejadian yang tidak dikehendaki (KTD) atau adverse events di layanan kesehatan. Salah satu sasaran keselamatan pasien adalah mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh. Ini termasuk melakukan identifikasi potensi risiko, dan melakukan mitigasi risiko jatuh pada pasien.
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitRahayoe Ningtyas
Dokumen tersebut membahas beberapa metode untuk menganalisis kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit, termasuk metode rasio, Gillies, dan standar Depkes. Metode-metode tersebut mempertimbangkan faktor seperti tingkat ketergantungan pasien, jumlah pasien, dan jam perawatan yang dibutuhkan."
Prosedur penentuan dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) di Rumah Sakit Umum Darmayu berdasarkan bidang kompetensi, hasil pemeriksaan, dan surat rujukan. DPJP ditentukan sejak pasien masuk dan dapat berupa dokter jaga, spesialis rujukan, atau yang dipilih pasien sesuai izin dokter. Kasus kompleks ditentukan melalui rapat komite medis.
Makalah ini membahas tentang Diagnosa Keperawatan Keluarga. Diagnosa keperawatan keluarga merupakan keputusan klinis tentang respon individu dan keluarga terhadap masalah kesehatan aktual atau potensial. Makalah ini menjelaskan pengertian, definisi, rumusan, dan macam-macam diagnosa keperawatan keluarga sesuai kaidah NANDA.
Dokumen tersebut membahas tentang Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) yang bertujuan menyelamatkan ibu dan bayi baru lahir melalui program rujukan berencana di tingkat kabupaten/kota atau provinsi. PONEK disediakan di rumah sakit dengan kriteria memiliki tenaga kesehatan terlatih, prosedur darurat, dan fasilitas operasi siap 24 jam untuk menangani kegawatdaruratan maternal dan
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, tujuan, landasan hukum, klasifikasi, jenis, komponen dan proses penegakan diagnosis keperawatan menurut Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Dokumen ini menjelaskan prosedur transfer pasien antar ruang perawatan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Hasanuddin. Prosedur ini mencakup persiapan transfer pasien, pelaksanaan transfer, dan dokumentasi serah terima antar perawat. Tujuannya adalah untuk memastikan pasien mendapat perawatan yang cepat, tepat, dan berkelanjutan.
Pmk no. 28 ttg izin dan penyelenggaraan praktik bidanTewel Grunge
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2017 mengatur tentang izin dan penyelenggaraan praktik bidan. Peraturan ini mengatur tentang kualifikasi bidan, surat tanda registrasi bidan (STRB), surat izin praktik bidan (SIPB), dan penyelenggaraan keprofesian bagi bidan baik secara mandiri maupun di fasilitas pelayanan kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang irigasi telinga dan mata. Irigasi telinga bertujuan untuk membersihkan liang telinga dari nanah, serumen dan benda asing, sedangkan irigasi mata bertujuan untuk membersihkan atau mengeluarkan benda asing dalam mata. Kedua prosedur memerlukan peralatan steril dan langkah-langkah khusus untuk menghindari komplikasi seperti infeksi, cedera, atau kehilangan pendengaran/
Pre dan post konferensi merupakan pertemuan tim perawat sebelum dan sesudah memberikan perawatan kepada pasien untuk membahas rencana tindakan dan evaluasi hasil perawatan, dengan tujuan mengkoordinasikan perawatan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Ceramah merupakan kegiatan berbicara untuk menguraikan pengetahuan di depan pendengar. Dokumen ini membahas definisi dan ciri-ciri ceramah, jenis informasi yang disampaikan dalam ceramah seperti permasalahan aktual, serta unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam menyusun dan menelaah ceramah seperti isi, struktur, dan bahasa.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik persidangan. Secara singkat, dibahas tentang definisi persidangan, fungsi dan tujuannya, bentuk-bentuk persidangan seperti sidang komisi dan sidang pleno, mekanisme persidangan menggunakan ketukan palu, istilah-istilah yang digunakan dalam sidang seperti point of order, dan teknik mengelola persidangan seperti mempersiapkan perangkat-perangkat dan peserta sidang serta menguasai med
Sisminsat MAN 1 Model Bandar Lampung 2014Irwansyah_84
Teks tersebut membahas tentang teknik persidangan. Secara garis besar teks ini menjelaskan tentang definisi persidangan, fungsi dan tujuannya, bentuk-bentuk persidangan, mekanisme dan istilah yang digunakan dalam persidangan, serta teknik mengelola persidangan secara efektif.
Dokumen tersebut membahas metode-metode yang digunakan dalam pendidikan kesehatan seperti ceramah, diskusi kelompok, demonstrasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Langkah-langkah pelaksanaan metode ceramah dan demonstrasi juga dijelaskan secara singkat.
Makalah ini membahas tentang teknik presentasi akhir, meliputi pengertian presentasi, tahap persiapan seperti menyusun makalah dan media pendukung, teknik presentasi seperti berinteraksi dengan audiens, serta tahapan melakukan presentasi seperti pembukaan, penyampaian materi, tanya jawab, dan penutupan.
TEHNIK PERSIDANGAN PLENO DALAM GUDEP PRAMUKA MANSAIrwansyah AZ
Dokumen tersebut membahas tentang teknik persidangan. Secara garis besar membahas tentang definisi persidangan, fungsi dan tujuannya, bentuk-bentuk persidangan, mekanisme dan istilah yang digunakan dalam persidangan, serta teknik mengelola persidangan secara efektif.
1. PRE PLANNING
KONFERENSI KASUS(CASE CONFERENCE) KEPERAWATAN
TopikKegiatan : Case Conference
Hari/ Tanggal: Jumat/ 15Oktober 2010
Waktu : 10.00 – 11.00 wib
TempatPertemuan :RuangBratasena RSMM
Sasaran :SeluruhperawatRuangBratasena RSMM
A. LatarBelakang
Pelayanan prima keperawatandikembangkandalambentuk Model
PraktekKeperawatanProfesonal
(MPKP).Penatalaksanaankegiatankeperawatandikembangkanberdasarkan4 (empat)
pilarnilaiprofesionalyaitumanagement approach, compensatory reward, professional
relationshipdanpatient care delivery. Salah satubentukprofessional relationship
(hubunganprofesional)yang dapatditerapkanadalahdenganmelakukancase conference.
Case conference merupakandiskusikelompoktentangkasusasuhankeperawatanklien/
keluarga, dilakukandua kali per
bulandankasusnyabergantianantartim.Topikatauisidarikasus
yangdisampaikandapatberupakasuspasienbaru, kasuspasien yang tidakadaperkembangan,
kasuspasienpulang, kasuspasien yang meninggal, kasuspasiendenganmasalah yang
jarangditemukan.Tujuandilakukancase conference di
ruangrawatadalahmengenalkasusdanpermasalahan,
mendiskusikanalternatifpenyelesaianmasalahasuhankeperawatan,
meningkatkankoordinasidalamrencanapemberianasuhankeperawatan,
danmeningkatkanpengetahuandanwawasandalammenanganikasus.
HasilkesepakatanbersamaperawatRuangBratasenauntukmenyelesaikanmasalahpelayanank
eperawatan di ruangan, salahsatunyaadalahmenerapkancase conference di
ruangansecaraterjadual.
B. Tujuan
MeningkatkanpengetahuanperawatRuangBratasenatentangCase ConferenceKeperawatan.
2. TujuanKhusus :
1. Perawatmengetahuitujuandilakukancase conference.
2. Perawat(Katim) mampumenerapkancase conferencesecaraterjadual di ruangan.
C. Syarat
1. Dipimpin oleh ketua tim atau kepala ruangan
2. Peserta adalah seluruh perawat ruangan tanpa mengganggu kegiatan ruangan
3. Waktu : 30 – 60 menit
4. Dilakukan : 2 kali sebulan atau disesuaikan dengan kondisi dan tingkat urgensi/ sesuai
dengan penjadualan masing-masing tim
5. Bahan : kasus klien dipersiapkan oleh tim yang bertanggung jawab
6. Dilakukan di ruangan
D. Langkah- langkahKegiatan
1. Persiapan :
a. Masing-masingketuatimsudahmenjadualkankegiatancase conference
dansudahdisepakatiolehkeduatim.
b. Jadualpelaksanaancase conferencesudahterjadual.
c. Ketuatim yang akanmenyelenggakancase conferencepadawaktu yang
telahditetapkanmenyiapkanbahan yang akandisampaikansaatcase conference.
2. Pelaksanaan :
a. Acara dimulai dengan pembukaan salam oleh ketua tim
b. Ketua tim menyampaikan kasus yang dibahas dan tindakan keperawatan yang
telah dilakukan
c. Ketua tim meminta masukan dari perawat tentang permasalahan yang dihadapi
d. Ketua tim menyimpulkan hasil secara keseluruhan dari kegiatan case conference
secara khusus tindak lanjut untuk kasus yang disajikan
e. Ketua tim menyampaikan POA, kontrak pertemuan berikut dan menutup kegiatan
3. Dokumentasi
a. Ketua tim mendokumentasi hasil dari case conference
b. Kepala ruangan menilai kemampuan ketua tim dalam melakukan case conference
3. E. Alat/ Media
1. Catatanrekammedik
2. Catatanperkembanganpasien
F. Metode
1. Diskusidan Tanya Jawab
G. Evaluasi
1. Pemimpincase conference
a. Mempersiapkanpendokumentasian yang diperlukansaatcase conference.
b. Melaksanakanpoint-point yang tercantumpadaformat
penilaiankinerjaketuatimdalammelaksanakancase conference (Format
penilaiankinerjacase conferenceuntukketuatim).
c. Dikusiberlangsungsesuaiwaktu yang dijadualkan
d. Notulenmencatatkegiatancase conferencepada format case conference yang
telahtersedia.
2. Peserta
a. 100 %perawatRuangBratasenahadirpadakegiatancase conference
b. 100 %pesertaaktifselamakegiatancase conference
c. 100% pesertadapatmemberimasukan/ tanggapanterhadapkasus yang dibahas
H. Pengorganisasian
Penanggungjawab : Evin
Penyaji :Amir
Fasilitator :Ghowi
Observer : Ani
Notulen : Tri
4. CASE CONFERENCE (KONFERENSI KASUS) PERAWAT
Tanggal : .......................................
Ruangan : ........................................
Waktu : .......................................
Tim : .......................................
Pemimpin : ........................................
Topik : Isilahpadakotak,nomor yang sedangdibahas
1. Kasus pasien baru
2. Kasus pasien yang tidak ada perkembangan
3. Kasus pasien pulang
4. Kasus pasien yang meninggal
5. Kasus pasien dengan masalah yang jarang ditemukan
Data yang ditemukan :
Tindakan yang telah dilakukan :
Evaluasi hasil dari tindakan yang dilakukan :
Rencana tindak lanjut :
Notulen
5. (.............................................)
PENILAIAN KINERJA CASE CONFERENCE (KETUA TIM)
Petunjuk :
Berilah tanda silang (X) pada nilai yang saudara berikan
4 = Baik sekali
3 = Baik
2 = Sedang
1 = Cukup
ASPEK YANG DINILAI
PENILAIAN
1 2 3 4
1. Kesiapan bahan yang akan disampaikan
2. Memberikan salam (pembukaan)
3. Menyampaikan kasus
4. Memberikan kesempatan pada perawat untuk bertanya
5. Menjawab pertanyaan
6. Mendiskusikan hasil yang sudah dilakukan
7. Menyimpulkan hasil
8. Menyampaikan rencana tindak lanjut
9. Menutup kegiatan
Tanggal : ........................................................
Penilai :