File ini berisi bahan materi tentang Pemanasan Global untuk Kelas VII di semester II Kurikulum 2013 Revisi.
Pembahasannya meliputi:
A. Pengertian Pemanasan Global
B. Penyebab Pemanasan Global
C. Dampak Pemanasan Global
D. Upaya Pengendalian Pemanasan Global
Sumber materi ini berasal dari Buku IPA Terpadu Kelas VII K13 Revisi, Penerbit Erlangga.
Analisis Capaian Pembelajaran (CP)
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah
Sukorejo, Situbondo
Capaian Pembelajaran Fase D :
Pada akhir fase D, 1Peserta didik mampu melakukan klasifikasi makhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati, mengidentifikasi sifat dan karakteristik zat, membedakan perubahan fisik dan kimia serta memisahkan campuran sederhana. 2Peserta didik dapat mendeskripsikan atom dan senyawa sebagai unit terkecil penyusun materi serta sel sebagai unit terkecil penyusun makhluk hidup, mengidentifikasi sistem organisasi kehidupan serta melakukan analisis untuk menemukan keterkaitan sistem organ dengan fungsinya serta kelainan atau gangguan yang muncul pada sistem organ tertentu (sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem pernafasan dan sistem reproduksi). 3Peserta didik mengidentifikasi interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya, serta dapat merancang upaya-upaya mencegah dan mengatasi pencemaran dan perubahan iklim. 4Peserta didik mengidentifikasi pewarisan sifat dan penerapan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari. 5Peserta didik mampu melakukan pengukuran terhadap aspek fisis yang mereka temui dan memanfaatkan ragam gerak dan gaya (force), memahami hubungan konsep usaha dan energi, mengukur besaran suhu yang diakibatkan oleh energi kalor yang diberikan, sekaligus dapat membedakan isolator dan konduktor kalor 6Peserta didik memahami gerak, gaya dan tekanan, termasuk pesawat sederhana. 7Peserta didik memahami getaran dan gelombang, pemantulan dan pembiasan cahaya termasuk alat- alat optik sederhana yang sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari 8Peserta didik dapat membuat rangkaian listrik sederhana, memahami gejala kemagnetan dan kelistrikan untuk menyelesaikan tantangan atau masalah yang dihadapi dalam kehidupan seharihari. 9Peserta didik mengelaborasikan pemahamannya tentang posisi relatif bumi-bulan-matahari dalam sistem tata surya dan memahami struktur lapisan bumi untuk menjelaskan fenomena alam yang terjadi dalam rangka mitigasi bencana. 10Peserta didik mengenal pH sebagai ukuran sifat keasaman suatu zat serta menggunakannya untuk mengelompokkan materi (asam-basa berdasarkan pH nya). Dengan pemahaman ini peserta didik mengenali sifat fisika dan kimia tanah serta hubungannya dengan organisme serta pelestarian lingkungan. 11Peserta didik memiliki keteguhan dalam mengambil keputusan yang benar untuk menghindari zat aditif dan adiktif yang membahayakan dirinya dan lingkungan.
File ini berisi bahan materi tentang Pemanasan Global untuk Kelas VII di semester II Kurikulum 2013 Revisi.
Pembahasannya meliputi:
A. Pengertian Pemanasan Global
B. Penyebab Pemanasan Global
C. Dampak Pemanasan Global
D. Upaya Pengendalian Pemanasan Global
Sumber materi ini berasal dari Buku IPA Terpadu Kelas VII K13 Revisi, Penerbit Erlangga.
Analisis Capaian Pembelajaran (CP)
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah
Sukorejo, Situbondo
Capaian Pembelajaran Fase D :
Pada akhir fase D, 1Peserta didik mampu melakukan klasifikasi makhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati, mengidentifikasi sifat dan karakteristik zat, membedakan perubahan fisik dan kimia serta memisahkan campuran sederhana. 2Peserta didik dapat mendeskripsikan atom dan senyawa sebagai unit terkecil penyusun materi serta sel sebagai unit terkecil penyusun makhluk hidup, mengidentifikasi sistem organisasi kehidupan serta melakukan analisis untuk menemukan keterkaitan sistem organ dengan fungsinya serta kelainan atau gangguan yang muncul pada sistem organ tertentu (sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem pernafasan dan sistem reproduksi). 3Peserta didik mengidentifikasi interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya, serta dapat merancang upaya-upaya mencegah dan mengatasi pencemaran dan perubahan iklim. 4Peserta didik mengidentifikasi pewarisan sifat dan penerapan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari. 5Peserta didik mampu melakukan pengukuran terhadap aspek fisis yang mereka temui dan memanfaatkan ragam gerak dan gaya (force), memahami hubungan konsep usaha dan energi, mengukur besaran suhu yang diakibatkan oleh energi kalor yang diberikan, sekaligus dapat membedakan isolator dan konduktor kalor 6Peserta didik memahami gerak, gaya dan tekanan, termasuk pesawat sederhana. 7Peserta didik memahami getaran dan gelombang, pemantulan dan pembiasan cahaya termasuk alat- alat optik sederhana yang sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari 8Peserta didik dapat membuat rangkaian listrik sederhana, memahami gejala kemagnetan dan kelistrikan untuk menyelesaikan tantangan atau masalah yang dihadapi dalam kehidupan seharihari. 9Peserta didik mengelaborasikan pemahamannya tentang posisi relatif bumi-bulan-matahari dalam sistem tata surya dan memahami struktur lapisan bumi untuk menjelaskan fenomena alam yang terjadi dalam rangka mitigasi bencana. 10Peserta didik mengenal pH sebagai ukuran sifat keasaman suatu zat serta menggunakannya untuk mengelompokkan materi (asam-basa berdasarkan pH nya). Dengan pemahaman ini peserta didik mengenali sifat fisika dan kimia tanah serta hubungannya dengan organisme serta pelestarian lingkungan. 11Peserta didik memiliki keteguhan dalam mengambil keputusan yang benar untuk menghindari zat aditif dan adiktif yang membahayakan dirinya dan lingkungan.
Siklus biogeokimia atau siklus organik anorganik, Carbon C, Oksigen (O), Hidrogen (H), Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Belerang (S), proses fiksasi nitrogen, proses ini dilakukan oleh bakteri Rhizobium yang akan bersimbiosis dengan bakteri Azotobacter, Clostridium, dan polong-polongan. Ganggang hijau juga memiliki kemampuan yang sama seperti memfiksasi nitrogen.
Siklus biogeokimia atau siklus organik anorganik, Carbon C, Oksigen (O), Hidrogen (H), Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Belerang (S), proses fiksasi nitrogen, proses ini dilakukan oleh bakteri Rhizobium yang akan bersimbiosis dengan bakteri Azotobacter, Clostridium, dan polong-polongan. Ganggang hijau juga memiliki kemampuan yang sama seperti memfiksasi nitrogen.
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi TerbarukanNahdya Maulina
Pemanfaatan limbah tahu menjadi biogas telah dilakukan oleh Bapak Ahmad Sidiq, pelaku industri Tahu Proma dari Kabupaten Probolinggo. Beliau memanfaatkan limbah tahu sebagai hasil buangan dari produksi tahunya untuk dialirkan ke rumah-rumah di sekitar pabrik miliknya dengan biaya yang jauh lebih murah daripada membeli gas dari Pertamina.
1. Pengertian Biogas
• Biogas adalah adalah gas yang mudah terbakar
(flammable gas) yang diperoleh dari penguraian
senyawa-senyawa organik dalam biomassa.
• Biogas terbentuk sebagai akibat dari aktivitas
mikroorganisme (fermentasi) pada kondisi tanpa
udara (anaerobic).
• Biogas mengandung Kandungan utama biogas
adalah gas metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2) dan
mengandung Sebagian kecil adalah gas hidrogen sulfida
(H2S), nitrogen (N2), hidrogen (H2) dan oksigen (O2).
2. Lanjutan..
Kandungan Gas Metana yang besar di dalam biogas
membuat biogas mudah terbakar dan dapat
digunakan sebagai sumber energi untuk memasak,
penerangan, bahkan pada skala besar dapat
menghasilkan energi listrik.
3. Sumber Energi Biogas
Sumber energi Biogas yang utama berupa:
•kotoran ternak sapi, kerbau, babi, kuda
• Kotoran manusia
4. Produksi Biogas
Faktor yang mempengaruhi produksi
Biogas:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kondisi Anaerob atau kedap Udara
Bahan baku Isian
Imbangan Carbon/Nitrogen
Derajat keasaman (pH)
Temperatur
Starter
5. Praktikum Pengolahan Sampah
Organik Menjadi Biogas
• Mata Kuliah: PTPSP-A
• Tempat Praktik: Asrama Poltekkes Kemenkes
yogyakarta
• Hari/ tanggal : Selasa, 3 Desember 2013
• Tujuan Praktikum:
Mahasiswa mampu
melakukan pengolahan sampah organik dengan
cara pembuatan Biogas secara baik dan benar.
6. Alat dan Bahan Pembuatan Biogas
• Bahan:
-Kotoran Sapi
- Air
•Alat:
-Tangki digester volume atau jerigen volume 2 Liter
-Manometer
-Cetok
-Gelas ukur plastik volume 2 Liter
-Ember
-Selang plastik
-Plester
-Penutup karet
7. Prosedur Kerja
1. Melakukan pengukuran volume tangki digester
atau jerigen untuk menentukan volume kotoran
sapi yang akan digunakan dengan perbandingan
1:1.
2. Mencampurkan antara kotoran sapi dan air sesuai
dengan ukuran volume yang digunakan.
3. Memasukkan campuran kotoran sapi dan air ke
dalam tabung digester atau jerigen sebanyak 80%
dari volume total tabung. Hal ini dimaksud untuk
penampung gas.
4. Menutup tabung digester atau jerigen dengan
penutup karet yang dilubangi sesuai ukuran
selang plastik yang akan dipasang.
8. Lanjutan...
4.Memasang selang plastik pada luar tabung digester
atau jerigen seperti bentuk U yang salah satu
ujungnya dimasukkan pada mulut tabung digester
atau jerigen.
5.Memasang Manometer pada saluran outlet
kemudian menutup rapat. Pemasangan Manometer
ini bertujuan untuk memantau terjadinya gas dalam
tabung digester atau jerigen.
6..Menyimpan tabung digester yang sudah berisi
campuran kotoran selama 60 hari, tetapi pada hari
ke-7 gas yang terbentuk dibuang terlebi dahulu.
9. Hasil Praktikum
• Berdasarkan praktikum yang dilakukan, mahasiswa
mampu melakukan cara pembuatan biogas. Setelah
diamati selama 2 minggu didapatkan hasil yang tidak
sempurna.
Terdapat beberapa kesalahan yaitu tutup biogas
yang tidak terlalu rapat sehingga gas bisa keluar,
pengisian air pada selang plastik atau manometer
buatan kurang sehingga manometer tidak dapat
menunjukkan angka jikalau terbentuk gas dalam
biogas yang dibuat, dan adanya kemungkinan selang
plastik tercelup dalam kotoran biogas sehingga
selang berwarna kuning.