SlideShare a Scribd company logo
TOTTIMFASILITATOR
PENGEMBANGANBAHANAJAR DAN UJIAN
BERBASISTIK/ICTSMA TAHUN2007
30 APRIL– 5 MEI 2007
JAYARAYARESORTHOTEL
JL. RAYAPUNCAKCISARUA - BOGOR
KONSUMSI DAN INVESTASI
BAHAN AJAR EKONOMI
KELAS X SEMESTER 2
SK / KD
RPP
Materi
LKS
Oleh :
TikTik Sukmawati, SE
SMA NEGERI 61 JAKARTA
STANDAR KOMPETENSI
Memahami Konsumsi dan Investasi
Mendeskripsikan fungsi konsumsi dan fungsi
tabungan
Mendeskripsikan kurva permintaan investasi
KOMPETENSI DASAR
MEMAHAMI KONSUMSI DAN
TABUNGAN
Komponen
Pendapatan
Nasional
Tabungan
Investasi Suku Bunga
MPS
APS
Fungsi
Tabungan
Grafis
Matematis
Konsumsi
Fungsi
Konsumsi
MPC
APC
Garis 450
Grafis
Matematis
1.Average Propensity to Consume (APC)
2.Marginal Propensity to Consume (MPC)
3.Fungsi Konsumsi
4.Grafik Konsumsi
5.Garis 450
APC dan MPC
APC atau Average Propensity to Consume adalah total
konsumsi dibagi dengan disposable income. Dalam bentuk
rumus, APC dapat ditulis sebagai berikut :
APC = Δ C
Δ Yd
MPC atau Marginal Propensity to Consume adalah
perubahan konsumsi sebagai akibat perubahan disposable
income. Dalam bentuk rumus, MPC dapat ditulis sebagai
berikut :
MPC = Δ C
Δ Yd
Fungsi Konsumsi
Apabila ada campur tangan pemerintah secara matematis
pendapatan siap pakai dapat dinyatakan sebagai berikut :
Yd = Y – Tx + Tr
Dimana :
Yd = Disposable Income,
Y = Pendapatan Nasional
Tx = Pajak
Tr = Transfer
Karena perekonomian hanya terdiri dari dua sektor, maka :
Yd = Y – 0 + 0
Yd = Y
Jadi, dalam perekonomian tertutup sederhana besarnya pendapatan siap pakai
sama dengan besarnya pendapatan nasional
Hubungan antara pengeluaran konsumsi nasional ( C ) dengan pendapatan
nasional ( Y ) dikenal sebagai fungsi konsumsi. Secara matematis hubungan
tersebut dapat dituliskan sebagai berikut :
C = f ( Y )
Fungsi konsumsi tersebut dapat dijabarkan kembali menjadi :
C = a + bY
Dimana :
a = pengeluaran konsumsi otonom
b = Marginal Propensity to Consume (MPC)
TABEL PENDAPATAN NASIONAL DAN
KONSUMSI NASIONAL
Pendapatan Nasional ( Y ) Konsumsi ( C ) ( Rp )
0 50
200 200
400 350
600 500
800 650
1000 800
1200 950
GRAFIK FUNGSI KONSUMSI
NASIONAL
50
200
350
500
650
800
950
0
200
400
600
800
1000
200 400 600 800 1000 1200
Y ( Miliar Rupiah )
C
(
Miliar
Rupiah
)
Bagaimana cara menentukankan
fungsi konsumsi?
C = a + bY
b = MPC = Δ C = 150 / 200 = 0,75
C = a + bY
C = a + 0,75 Y
50 = a + 0,75 (0)
a = 50
Persamaan fungsi konsumsi dapat dirumuskan :
C = 50 + 0,75 Y
Δ Yd
BENTUK FUNGSI KONSUMSI
Empat ciri penting dari fungsi konsumsi yaitu :
• Terdapat tingkat impas (break even level) dari pendapatan, yaitu
tingkat dimana seluruh disposable income rumah tangga digunakan
untuk kegiatan konsumsi. ( APC = 1 )
• Di bawah tingkat impas, ada Dissaving, yaitu keadaan dimana
konsumsi rumah tangga lebih besar daripada disposable income,
sehingga rumah tangga melakukan pinjaman atau menggunakan
tabungan sebelumnya. ( APC > 1 )
• Di atas tingkat impas, sebagian dari disposable income digunakan
untuk kegiatan konsumsi dan sisanya ditabung ( APC < 1 )
• Setiap peningkatan disposable income akan menyebabkan kegiatan
konsumsi meningkat. Tetapi, besarnya peningkatan konsumsi lebih
rendah daripada peningkatan disposable income.
Untuk semuanya, 0<MPC<1
GARIS 450
Garis 450 adalah garis yang menghubungkan titik – titik di mana
konsumsi yang diinginkan sama dengan disposable income. Garis
ini membantu menentukan tingkat impas, yaitu perpotongan antara
garis 450 dengan kurva konsumsi.
50
200
350
500
650
800
950
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
200 400 600 800 1000 1200
Y ( Miliar Rupiah )
C
(
Miliar
Rupiah
)
TABUNGAN (SAVING)
1. Average Propensity to Saving (APS)
2. Marginal Propensity to Consume (MPS)
3. Fungsi Tabungan
4. Grafik Tabungan
Fungsi Tabungan
Secara matematis, fungsi tabungan dapat dinyatakan sebagai berikut :
S = f ( Y )
Karena tabungan nasional merupakan bagian dari pendapatan nasional yang
tidak digunakan untuk konsumsi nasional, maka fungsi tabungan tersebut
sebenarnya diperoleh dari :
S = Y – C
= Y – ( a + bY )
= Y – a – bY, sehingga
S = - a + ( 1 – b ) Y
Dimana : a = tabungan otonom
1 – b = MPS
MPS = 1 – b, karena b = MPC, maka MPS + MPC = 1
PENDAPATAN
NASIONAL ( Y )
TABUNGAN
NASIONAL ( S )
0 - 50
200 0
400 50
600 100
800 150
1000 200
1200 250
Grafik Fungsi Tabungan Nasional
200 400 600 800 1000 1200
-50
0
50
100
150
200
250
Y
S
Bagaimana cara
menentukankan fungsi
tabungan?
S = - a + ( 1 – b ) Y
Nilai MPC yaitu 0,75
Jadi nilai MPS = 1 – 0,75 = 0,25
S = - a + 0,25Y
50 = - a + ( 0,25 x 400 )
50 = - a + 100
- a = 50 – 100
- a = - 50
Maka fungsi tabungannya yaitu :
S = - 50 + 0,25 Y
Bagaimana Hubungan antara Disposable
Income, Konsumsi, dan Tabungan ?
• Pada saat disposable rendah, rumah
tangga akan memanfaatkan tabungannya
untuk memenuhi kebutuhan konsumsi
• Pada saat disposable income tinggi dan
melebihi tingkat konsumsi, rumah tangga
akan menabung
Apa saja Faktor – Faktor yang
Mempengaruhi Konsumsi dan Tabungan ?
• Kekayaan yang terkumpul
• Sikap berhemat
• Suku Bunga
• Kondisi Perekonomian
• Program Dana Pensiun Pemerintah
INVESTASI
Investasi adalah penanaman modal. Dalam menghitung jumlah investasi,
pengeluaran yang dicatat adalah sebagai berikut :
1. Pembelian berbagai jenis barang modal seperti mesin – mesin dan
peralatan produksi lainnya untuk menjalankan berbagai jenis usaha.
2. Pengeluaran untuk membeli rumah, mendirikan pabrik, dan
mendirikan gedung perkantoran
3. Penambahan nilai stok barang – barang yang belum terjual, bahan
mentah, dan barang – barang dalam proses produksi.
Keputusan mengenai apakah masyarakat produsen akan melakukan
investasi atau tidak pada dasarnya dilakukan dengan cara
membandingkan Marginal Benefit ( MB ) dan Marginal Cost ( MC ).
MB berupa keuntungan yang diramalkan ( Expected Rate of Return
( r) ) dan MC berupa Tingkat Bunga ( Interest Rate (i)).
Sebuah proyek investasi dapat dilakukan apabila r > i atau paling tidak
r = i
Akumulasi Pengeluaran Investasi pada
Berbagai tingkat Keuntungan yang
Diramalkan
Keuntungan yang
diramalkan ( r )
Akumulasi Pengeluaran
Investasi
16 0
14 50
12 100
10 150
8 200
6 250
4 300
2 350
0 400
Kurva Permintaan Investasi
0
5
10
15
20
0 50 100 150 200 250 300 350 400
I ( juta rupiah )
r
PERHITUNGAN
Fungsi Inventasi mempunyai bentuk umum :
I = a + bi
Dimana a = investasi otonom
b = MPI ( Marginal Propensity to Invest )
= Δ C
Δ Yd
Berdasarkan tabel, maka :
MPI = 50 = -25
-2
Sehingga pada suku bunga 12 %, jumlah investasi
yang diminta Rp 100, maka :
I = a + bi
100 = a + ( - 25 x 12 )
100 = a + ( - 300 )
a = 400
Jadi, persamaan permintaan investasi dapat
dinyatakan sebagai berikut :
I = 400 – 25i
TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA

More Related Content

Similar to ppt-konsumsi-dan-investasi-21.ppt

Beberapa latihan soal dan jawaban
Beberapa latihan soal dan jawabanBeberapa latihan soal dan jawaban
Beberapa latihan soal dan jawaban
DitaD1
 
Perekonomian 2 sektor
Perekonomian 2 sektorPerekonomian 2 sektor
Perekonomian 2 sektor
Yesica Adicondro
 
Keseimbangan Ekonomi Dua Sektor
Keseimbangan Ekonomi Dua SektorKeseimbangan Ekonomi Dua Sektor
Keseimbangan Ekonomi Dua Sektor
Muhammad Khoirul Fuddin
 
3._Pengantar_Ekonomi_Makro_Bab_III_azizah (1).pptx
3._Pengantar_Ekonomi_Makro_Bab_III_azizah (1).pptx3._Pengantar_Ekonomi_Makro_Bab_III_azizah (1).pptx
3._Pengantar_Ekonomi_Makro_Bab_III_azizah (1).pptx
AbdulWahid367122
 
7. Konsep Tabungan, APC, APS, MPC, MPS dan BEP.ppt
7. Konsep Tabungan, APC, APS, MPC, MPS dan BEP.ppt7. Konsep Tabungan, APC, APS, MPC, MPS dan BEP.ppt
7. Konsep Tabungan, APC, APS, MPC, MPS dan BEP.ppt
MaulidyaHikmah
 
Teori_Ekonomi_Makro_05.Materi Tabungan24
Teori_Ekonomi_Makro_05.Materi Tabungan24Teori_Ekonomi_Makro_05.Materi Tabungan24
Teori_Ekonomi_Makro_05.Materi Tabungan24
Myusuf852079
 
Revisi tugas Pengantar Ekonomi 3.docx
Revisi tugas Pengantar Ekonomi 3.docxRevisi tugas Pengantar Ekonomi 3.docx
Revisi tugas Pengantar Ekonomi 3.docx
abeskiyunitdi2
 
PPT EKOTEK evaluasi investasi.pptx
PPT EKOTEK evaluasi investasi.pptxPPT EKOTEK evaluasi investasi.pptx
PPT EKOTEK evaluasi investasi.pptx
DenisAyuPuspitaSari
 
Tugas ke 2 ekonomi teknik
Tugas ke 2 ekonomi teknikTugas ke 2 ekonomi teknik
Tugas ke 2 ekonomi teknik
condro23
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
NizeAckerman
 
Konsumsi, tabungan, dan investasi EKONOMI
Konsumsi, tabungan, dan investasi EKONOMIKonsumsi, tabungan, dan investasi EKONOMI
Konsumsi, tabungan, dan investasi EKONOMI
Ooshima Yuuko
 
KONSUMSI, INVESTASI DAN TABUNGAN
KONSUMSI, INVESTASI DAN TABUNGANKONSUMSI, INVESTASI DAN TABUNGAN
KONSUMSI, INVESTASI DAN TABUNGAN
Kasmadi Rais
 
Muk bab ii
Muk bab iiMuk bab ii
Muk bab ii
NIngrum Murtiasih
 
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptxPEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Ekonomitekniktugas
EkonomitekniktugasEkonomitekniktugas
Ekonomitekniktugas
febry777
 
Ekonomitekniktugas
EkonomitekniktugasEkonomitekniktugas
Ekonomitekniktugas
febry777
 
Ekonomitekniktugas
EkonomitekniktugasEkonomitekniktugas
Ekonomitekniktugas
febry777
 
Ekonomitekniktugas
EkonomitekniktugasEkonomitekniktugas
Ekonomitekniktugas
febry777
 

Similar to ppt-konsumsi-dan-investasi-21.ppt (20)

Beberapa latihan soal dan jawaban
Beberapa latihan soal dan jawabanBeberapa latihan soal dan jawaban
Beberapa latihan soal dan jawaban
 
Perekonomian 2 sektor
Perekonomian 2 sektorPerekonomian 2 sektor
Perekonomian 2 sektor
 
Keseimbangan Ekonomi Dua Sektor
Keseimbangan Ekonomi Dua SektorKeseimbangan Ekonomi Dua Sektor
Keseimbangan Ekonomi Dua Sektor
 
3._Pengantar_Ekonomi_Makro_Bab_III_azizah (1).pptx
3._Pengantar_Ekonomi_Makro_Bab_III_azizah (1).pptx3._Pengantar_Ekonomi_Makro_Bab_III_azizah (1).pptx
3._Pengantar_Ekonomi_Makro_Bab_III_azizah (1).pptx
 
7. Konsep Tabungan, APC, APS, MPC, MPS dan BEP.ppt
7. Konsep Tabungan, APC, APS, MPC, MPS dan BEP.ppt7. Konsep Tabungan, APC, APS, MPC, MPS dan BEP.ppt
7. Konsep Tabungan, APC, APS, MPC, MPS dan BEP.ppt
 
Teori_Ekonomi_Makro_05.Materi Tabungan24
Teori_Ekonomi_Makro_05.Materi Tabungan24Teori_Ekonomi_Makro_05.Materi Tabungan24
Teori_Ekonomi_Makro_05.Materi Tabungan24
 
Revisi tugas Pengantar Ekonomi 3.docx
Revisi tugas Pengantar Ekonomi 3.docxRevisi tugas Pengantar Ekonomi 3.docx
Revisi tugas Pengantar Ekonomi 3.docx
 
PPT EKOTEK evaluasi investasi.pptx
PPT EKOTEK evaluasi investasi.pptxPPT EKOTEK evaluasi investasi.pptx
PPT EKOTEK evaluasi investasi.pptx
 
Tugas ke 2 ekonomi teknik
Tugas ke 2 ekonomi teknikTugas ke 2 ekonomi teknik
Tugas ke 2 ekonomi teknik
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Konsumsi, tabungan, dan investasi EKONOMI
Konsumsi, tabungan, dan investasi EKONOMIKonsumsi, tabungan, dan investasi EKONOMI
Konsumsi, tabungan, dan investasi EKONOMI
 
KONSUMSI, INVESTASI DAN TABUNGAN
KONSUMSI, INVESTASI DAN TABUNGANKONSUMSI, INVESTASI DAN TABUNGAN
KONSUMSI, INVESTASI DAN TABUNGAN
 
Iiiiiiiiii
IiiiiiiiiiIiiiiiiiii
Iiiiiiiiii
 
Muk bab ii
Muk bab iiMuk bab ii
Muk bab ii
 
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptxPEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
 
Analisis Kriteria Investasi (Analisis Proyek BAB 3)
Analisis Kriteria Investasi (Analisis Proyek BAB 3)Analisis Kriteria Investasi (Analisis Proyek BAB 3)
Analisis Kriteria Investasi (Analisis Proyek BAB 3)
 
Ekonomitekniktugas
EkonomitekniktugasEkonomitekniktugas
Ekonomitekniktugas
 
Ekonomitekniktugas
EkonomitekniktugasEkonomitekniktugas
Ekonomitekniktugas
 
Ekonomitekniktugas
EkonomitekniktugasEkonomitekniktugas
Ekonomitekniktugas
 
Ekonomitekniktugas
EkonomitekniktugasEkonomitekniktugas
Ekonomitekniktugas
 

Recently uploaded

450429216-PPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN-LINGKUNGAN.pptx
450429216-PPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN-LINGKUNGAN.pptx450429216-PPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN-LINGKUNGAN.pptx
450429216-PPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN-LINGKUNGAN.pptx
LuhAriyani1
 
PTUN hsp.ppt tata usaha negara dalam peradilan
PTUN hsp.ppt tata usaha negara dalam peradilanPTUN hsp.ppt tata usaha negara dalam peradilan
PTUN hsp.ppt tata usaha negara dalam peradilan
LuhAriyani1
 
DAMPAK PSIKOLOGIS BENCANA_KEPERAWATAN BENCANA
DAMPAK PSIKOLOGIS BENCANA_KEPERAWATAN BENCANADAMPAK PSIKOLOGIS BENCANA_KEPERAWATAN BENCANA
DAMPAK PSIKOLOGIS BENCANA_KEPERAWATAN BENCANA
henandiarsyaharini
 
Bahan Tayang - Konsep Verval KRS (3A).pptx
Bahan Tayang - Konsep Verval KRS (3A).pptxBahan Tayang - Konsep Verval KRS (3A).pptx
Bahan Tayang - Konsep Verval KRS (3A).pptx
ssuser9ca9dd1
 
PPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN lingkungan dan nakes HSP.pptx
PPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN lingkungan dan nakes HSP.pptxPPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN lingkungan dan nakes HSP.pptx
PPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN lingkungan dan nakes HSP.pptx
LuhAriyani1
 
Dokumen Unggahan Kepala Sekolah dalam PMM.pptx
Dokumen Unggahan Kepala Sekolah dalam PMM.pptxDokumen Unggahan Kepala Sekolah dalam PMM.pptx
Dokumen Unggahan Kepala Sekolah dalam PMM.pptx
corneliadjobo45
 
Materi Webinar 27012024_Cornelia Djobo.pptx
Materi Webinar 27012024_Cornelia Djobo.pptxMateri Webinar 27012024_Cornelia Djobo.pptx
Materi Webinar 27012024_Cornelia Djobo.pptx
corneliadjobo45
 
ppt agama islammMUSAQOH & MUZARA’AH.pptx
ppt agama islammMUSAQOH & MUZARA’AH.pptxppt agama islammMUSAQOH & MUZARA’AH.pptx
ppt agama islammMUSAQOH & MUZARA’AH.pptx
RyanJun5
 

Recently uploaded (8)

450429216-PPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN-LINGKUNGAN.pptx
450429216-PPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN-LINGKUNGAN.pptx450429216-PPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN-LINGKUNGAN.pptx
450429216-PPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN-LINGKUNGAN.pptx
 
PTUN hsp.ppt tata usaha negara dalam peradilan
PTUN hsp.ppt tata usaha negara dalam peradilanPTUN hsp.ppt tata usaha negara dalam peradilan
PTUN hsp.ppt tata usaha negara dalam peradilan
 
DAMPAK PSIKOLOGIS BENCANA_KEPERAWATAN BENCANA
DAMPAK PSIKOLOGIS BENCANA_KEPERAWATAN BENCANADAMPAK PSIKOLOGIS BENCANA_KEPERAWATAN BENCANA
DAMPAK PSIKOLOGIS BENCANA_KEPERAWATAN BENCANA
 
Bahan Tayang - Konsep Verval KRS (3A).pptx
Bahan Tayang - Konsep Verval KRS (3A).pptxBahan Tayang - Konsep Verval KRS (3A).pptx
Bahan Tayang - Konsep Verval KRS (3A).pptx
 
PPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN lingkungan dan nakes HSP.pptx
PPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN lingkungan dan nakes HSP.pptxPPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN lingkungan dan nakes HSP.pptx
PPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN lingkungan dan nakes HSP.pptx
 
Dokumen Unggahan Kepala Sekolah dalam PMM.pptx
Dokumen Unggahan Kepala Sekolah dalam PMM.pptxDokumen Unggahan Kepala Sekolah dalam PMM.pptx
Dokumen Unggahan Kepala Sekolah dalam PMM.pptx
 
Materi Webinar 27012024_Cornelia Djobo.pptx
Materi Webinar 27012024_Cornelia Djobo.pptxMateri Webinar 27012024_Cornelia Djobo.pptx
Materi Webinar 27012024_Cornelia Djobo.pptx
 
ppt agama islammMUSAQOH & MUZARA’AH.pptx
ppt agama islammMUSAQOH & MUZARA’AH.pptxppt agama islammMUSAQOH & MUZARA’AH.pptx
ppt agama islammMUSAQOH & MUZARA’AH.pptx
 

ppt-konsumsi-dan-investasi-21.ppt

  • 1. TOTTIMFASILITATOR PENGEMBANGANBAHANAJAR DAN UJIAN BERBASISTIK/ICTSMA TAHUN2007 30 APRIL– 5 MEI 2007 JAYARAYARESORTHOTEL JL. RAYAPUNCAKCISARUA - BOGOR
  • 2. KONSUMSI DAN INVESTASI BAHAN AJAR EKONOMI KELAS X SEMESTER 2 SK / KD RPP Materi LKS Oleh : TikTik Sukmawati, SE SMA NEGERI 61 JAKARTA
  • 3. STANDAR KOMPETENSI Memahami Konsumsi dan Investasi Mendeskripsikan fungsi konsumsi dan fungsi tabungan Mendeskripsikan kurva permintaan investasi KOMPETENSI DASAR
  • 4. MEMAHAMI KONSUMSI DAN TABUNGAN Komponen Pendapatan Nasional Tabungan Investasi Suku Bunga MPS APS Fungsi Tabungan Grafis Matematis Konsumsi Fungsi Konsumsi MPC APC Garis 450 Grafis Matematis
  • 5. 1.Average Propensity to Consume (APC) 2.Marginal Propensity to Consume (MPC) 3.Fungsi Konsumsi 4.Grafik Konsumsi 5.Garis 450
  • 6. APC dan MPC APC atau Average Propensity to Consume adalah total konsumsi dibagi dengan disposable income. Dalam bentuk rumus, APC dapat ditulis sebagai berikut : APC = Δ C Δ Yd MPC atau Marginal Propensity to Consume adalah perubahan konsumsi sebagai akibat perubahan disposable income. Dalam bentuk rumus, MPC dapat ditulis sebagai berikut : MPC = Δ C Δ Yd
  • 7. Fungsi Konsumsi Apabila ada campur tangan pemerintah secara matematis pendapatan siap pakai dapat dinyatakan sebagai berikut : Yd = Y – Tx + Tr Dimana : Yd = Disposable Income, Y = Pendapatan Nasional Tx = Pajak Tr = Transfer
  • 8. Karena perekonomian hanya terdiri dari dua sektor, maka : Yd = Y – 0 + 0 Yd = Y Jadi, dalam perekonomian tertutup sederhana besarnya pendapatan siap pakai sama dengan besarnya pendapatan nasional Hubungan antara pengeluaran konsumsi nasional ( C ) dengan pendapatan nasional ( Y ) dikenal sebagai fungsi konsumsi. Secara matematis hubungan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut : C = f ( Y ) Fungsi konsumsi tersebut dapat dijabarkan kembali menjadi : C = a + bY Dimana : a = pengeluaran konsumsi otonom b = Marginal Propensity to Consume (MPC)
  • 9. TABEL PENDAPATAN NASIONAL DAN KONSUMSI NASIONAL Pendapatan Nasional ( Y ) Konsumsi ( C ) ( Rp ) 0 50 200 200 400 350 600 500 800 650 1000 800 1200 950
  • 10. GRAFIK FUNGSI KONSUMSI NASIONAL 50 200 350 500 650 800 950 0 200 400 600 800 1000 200 400 600 800 1000 1200 Y ( Miliar Rupiah ) C ( Miliar Rupiah )
  • 11. Bagaimana cara menentukankan fungsi konsumsi? C = a + bY b = MPC = Δ C = 150 / 200 = 0,75 C = a + bY C = a + 0,75 Y 50 = a + 0,75 (0) a = 50 Persamaan fungsi konsumsi dapat dirumuskan : C = 50 + 0,75 Y Δ Yd
  • 12. BENTUK FUNGSI KONSUMSI Empat ciri penting dari fungsi konsumsi yaitu : • Terdapat tingkat impas (break even level) dari pendapatan, yaitu tingkat dimana seluruh disposable income rumah tangga digunakan untuk kegiatan konsumsi. ( APC = 1 ) • Di bawah tingkat impas, ada Dissaving, yaitu keadaan dimana konsumsi rumah tangga lebih besar daripada disposable income, sehingga rumah tangga melakukan pinjaman atau menggunakan tabungan sebelumnya. ( APC > 1 ) • Di atas tingkat impas, sebagian dari disposable income digunakan untuk kegiatan konsumsi dan sisanya ditabung ( APC < 1 ) • Setiap peningkatan disposable income akan menyebabkan kegiatan konsumsi meningkat. Tetapi, besarnya peningkatan konsumsi lebih rendah daripada peningkatan disposable income. Untuk semuanya, 0<MPC<1
  • 13. GARIS 450 Garis 450 adalah garis yang menghubungkan titik – titik di mana konsumsi yang diinginkan sama dengan disposable income. Garis ini membantu menentukan tingkat impas, yaitu perpotongan antara garis 450 dengan kurva konsumsi. 50 200 350 500 650 800 950 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 200 400 600 800 1000 1200 Y ( Miliar Rupiah ) C ( Miliar Rupiah )
  • 14. TABUNGAN (SAVING) 1. Average Propensity to Saving (APS) 2. Marginal Propensity to Consume (MPS) 3. Fungsi Tabungan 4. Grafik Tabungan
  • 15. Fungsi Tabungan Secara matematis, fungsi tabungan dapat dinyatakan sebagai berikut : S = f ( Y ) Karena tabungan nasional merupakan bagian dari pendapatan nasional yang tidak digunakan untuk konsumsi nasional, maka fungsi tabungan tersebut sebenarnya diperoleh dari : S = Y – C = Y – ( a + bY ) = Y – a – bY, sehingga S = - a + ( 1 – b ) Y Dimana : a = tabungan otonom 1 – b = MPS MPS = 1 – b, karena b = MPC, maka MPS + MPC = 1
  • 16. PENDAPATAN NASIONAL ( Y ) TABUNGAN NASIONAL ( S ) 0 - 50 200 0 400 50 600 100 800 150 1000 200 1200 250
  • 17. Grafik Fungsi Tabungan Nasional 200 400 600 800 1000 1200 -50 0 50 100 150 200 250 Y S
  • 18. Bagaimana cara menentukankan fungsi tabungan? S = - a + ( 1 – b ) Y Nilai MPC yaitu 0,75 Jadi nilai MPS = 1 – 0,75 = 0,25 S = - a + 0,25Y 50 = - a + ( 0,25 x 400 ) 50 = - a + 100 - a = 50 – 100 - a = - 50 Maka fungsi tabungannya yaitu : S = - 50 + 0,25 Y
  • 19. Bagaimana Hubungan antara Disposable Income, Konsumsi, dan Tabungan ? • Pada saat disposable rendah, rumah tangga akan memanfaatkan tabungannya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi • Pada saat disposable income tinggi dan melebihi tingkat konsumsi, rumah tangga akan menabung
  • 20. Apa saja Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi dan Tabungan ? • Kekayaan yang terkumpul • Sikap berhemat • Suku Bunga • Kondisi Perekonomian • Program Dana Pensiun Pemerintah
  • 21. INVESTASI Investasi adalah penanaman modal. Dalam menghitung jumlah investasi, pengeluaran yang dicatat adalah sebagai berikut : 1. Pembelian berbagai jenis barang modal seperti mesin – mesin dan peralatan produksi lainnya untuk menjalankan berbagai jenis usaha. 2. Pengeluaran untuk membeli rumah, mendirikan pabrik, dan mendirikan gedung perkantoran 3. Penambahan nilai stok barang – barang yang belum terjual, bahan mentah, dan barang – barang dalam proses produksi. Keputusan mengenai apakah masyarakat produsen akan melakukan investasi atau tidak pada dasarnya dilakukan dengan cara membandingkan Marginal Benefit ( MB ) dan Marginal Cost ( MC ). MB berupa keuntungan yang diramalkan ( Expected Rate of Return ( r) ) dan MC berupa Tingkat Bunga ( Interest Rate (i)). Sebuah proyek investasi dapat dilakukan apabila r > i atau paling tidak r = i
  • 22. Akumulasi Pengeluaran Investasi pada Berbagai tingkat Keuntungan yang Diramalkan Keuntungan yang diramalkan ( r ) Akumulasi Pengeluaran Investasi 16 0 14 50 12 100 10 150 8 200 6 250 4 300 2 350 0 400
  • 23. Kurva Permintaan Investasi 0 5 10 15 20 0 50 100 150 200 250 300 350 400 I ( juta rupiah ) r
  • 24. PERHITUNGAN Fungsi Inventasi mempunyai bentuk umum : I = a + bi Dimana a = investasi otonom b = MPI ( Marginal Propensity to Invest ) = Δ C Δ Yd Berdasarkan tabel, maka : MPI = 50 = -25 -2
  • 25. Sehingga pada suku bunga 12 %, jumlah investasi yang diminta Rp 100, maka : I = a + bi 100 = a + ( - 25 x 12 ) 100 = a + ( - 300 ) a = 400 Jadi, persamaan permintaan investasi dapat dinyatakan sebagai berikut : I = 400 – 25i