Perkembangan bahasa pada anak-anak sangat penting karena anak dapat mengembangkan kemampuan sosialnya (social skill) melalui berbahasa. Melalui bahasa, anak dapat mengekspresikan pikirannya menggunakan bahasa sehingga orang lain dapat menangkap apa yang dipikirkan oleh anak dan menciptakan suatu hubungan sosial. Proses perkembangan tersebut melalui berbagai tahapan-tahapan perkembangan bahasa anak, mulai kanak-kanak sampai dengan penguasaan usia sekolah. Dalam tahapan penguasaan bahasa inilah peran orang tua sebagai orang terdekat sangat dibutuhkan.
Perkembangan bahasa pada anak-anak sangat penting karena anak dapat mengembangkan kemampuan sosialnya (social skill) melalui berbahasa. Melalui bahasa, anak dapat mengekspresikan pikirannya menggunakan bahasa sehingga orang lain dapat menangkap apa yang dipikirkan oleh anak dan menciptakan suatu hubungan sosial. Proses perkembangan tersebut melalui berbagai tahapan-tahapan perkembangan bahasa anak, mulai kanak-kanak sampai dengan penguasaan usia sekolah. Dalam tahapan penguasaan bahasa inilah peran orang tua sebagai orang terdekat sangat dibutuhkan.
Analisis kritis jurnal ini membahas peran filsafat pendidikan dalam pembentukan moralitas siswa, mengkaji hubungan antara bahasa dan filsafat dalam konteks filsafat bahasa, serta menyoroti pentingnya pendidikan karakter yang melibatkan peran aktif orang tua dan guru. Artikel ini juga menekankan kompleksitas bahasa sebagai sistem simbol yang memengaruhi persepsi kita tentang realitas, serta pentingnya analisis kritis terhadap bahasa dalam memahami konsep-konsep filosofis.
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptAryLisawaty
perumusan dalam membuat visi, misi dan tujuan di sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Visi lembaga pendidikan adalah citra nilai dan kepercayaan ideal.
Visi adalah “apa?”, yaitu gambaran masa depan yang ingin kita capai.
Visi adalah gambaran masa depan organisasi yang realistis, kredibel, dan atraktif.Mengkaji makna visi yang lebih tinggi untuk digunakan sebagai acuan.
Menginventarisasi rumusan tugas yang tercantum dalam struktur dan tata kerja organisasi.
Rumusan tugas tersebut dirangkum dan dirumuskan kembali.
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)LabibAqilFawaizElB
Istilah profetik mempunyai makna kenabian, profetik menurut Kuntowijoyo adalah suatu tujuan yang ingin di capai untuk menjadi manusia kebebasan dan dekat dengan robnya. Terdapat 3 poin utama dari pembahasan teori profetik menurut Kuntowijoyo, terdiri dari nilai humanisasi, liberasi dan transendensi.
Analisis kritis jurnal ini membahas konsep dan sejarah perkembangan aliran perenialisme, tokoh-tokohnya, serta implementasinya dalam pendidikan Islam, sekaligus menyoroti pentingnya bahasa ibu dalam proses pembelajaran dan perannya dalam perkembangan awal bahasa seseorang yang diperoleh dari lingkungan keluarga, terutama dari ibu.
3. Pemerolehan Bahasa
Pemerolehan bahasa merupakan salah satu bagian dari
psikolinguistik. Proses pemerolehan bahasa adalah proses
bawah sadar, tidak disadari, dan tidak dipengaruhi oleh
pengajaran. Pemerolehan bahasa merujuk pada proses
penguasaan bahasa yang dilakukan oleh anak secara
natural pada waktu ia belajar bahasa ibunya, yang
dibedakan dari pembelajaran dan dilakukan dalam tatanan
formal, seperti belajar di kelas dan diajar oleh seorang
guru. Pemerolehan bahasa terjadi secara natural, tiba-tiba,
dan mendadak.
4. Dimana pemerolehan bahasa anak proses anak mulai
mengenal komunikasi dengan lingkungannya secara
verbal. Proses permulaan yang mendadak dan proses
permulaan yang gradual (proses motorik, sosial dan
kognitif pralinguistik). Pemerolehan bahasa pada
anak dipengaruhi oleh lingkungan yang meliputi
keluarga dan teman bermain khususnya pada usia
prasekolah.
“Pemerolehan
Bahasa Anak”
5. • Tahap Prasekolah
• Tahap perkembangan ujaran
kombinatori
• Perkembangan masa sekolah
"Perkembangan pemerolehan
bahasa anak"
6. Pemerolehan bahasa
pertama (B1).
Proses pemerolehan
bahasa pertama (B1)
didapatkan pada
seorang bayi secara
langsung dari ibunya
atau lingkungan yang
dekat dengan bayi
tersebut.
Jenis pemerolehan
bahasa secara umum
ada 2 yaitu:
Pemerolehan bahasa
kedua (B2).
Pemerolehan bahasa
kedua merupakan
proses pemerolehan
bahasa yang sama
dengan bahasa
pertama.
1 2
7. Teori pemerolehan
bahasa pertama (B1)
1.Teori Behaviorisme
Teori behaviorisme menganggap bahwa pengetahuan
linguistik terdiri hanya dari hubungan-hubungan yang
dibentuk dengan cara pembelajaran C-R (stimulus-respon).
Menurut aliran behaviorisme, pemerolehan bahasa itu
bersifat nurture, yakni pemerolehan ditentukan oleh alam
lingkungan. Manusia dilahirkan dengan suatu tabula rasa,
yakni semacam piring kosong tanpa apapun. Piring ini
kemudian diisi melalui pengalaman belajar.
8. 2. Teori Nativis
Nativistik berasal dari pernyataan dasar bahwa
pemerolehan bahasa sudah ditentukan dari lahir
dengan kapasitas genetik yang mempengaruhi
kemampuan untuk memahami sekitarnya.
3. Teori Kognitivisme
Piaget (Piaget & Inhelder, 1955 via Brown, 2008)
menjelaskan keseluruhan proses interaksi anak-anak
dengan lingkungan mereka, dan antara kapasitas
kognitif mereka yang tengah berkembang serta
pengalaman linguistik mereka.
9. Teori pemerolehan
bahasa kedua (B2)
1.Teori/Model Alkulturasi
Brown (1980:129) membatasi “akulturasi” sebagai “proses penyesuaian
diri terhadap kebudayaan baru”. Itu dipandang sebagai suatu aspek penting
PB2, karena bahasa merupakan salah satu ekspresi budaya yang paling
nyata yang dapat diamati dan bahwa proses pemerolehan baru akan terlihat
dari cara saling memandang antara masyarakat B1 dan masyarakat B2
(Tarigan, 1988:183). Teori ini menjelaskan bahwa proses pemerolehan B2
telah dimulai ketika anak mulai dapat menyesuaikan dirinya terhadap
kebudayaan B2, seperti penggunakan kata sapaan, nada suara, pilihan kata,
dan aturan-aturan yang lain.
2. Teori Akomodasi
Teori akomodasi ini diturunkan oleh Giles bersama rekanrekannya. Ia
menyatakan bahwa hubungan masyarakat B1 dengan B2 dalam berinteraksi
sangat menentukan pemerolehan B2.
10. 3. Teori Wacana
Teori ini beranjak dari penggunaan bahasa, dimana komunikasi
diperlukan sebagai matriks pengetahuan linguistik, bahwa perkembangan
bahasa harus dilihat dari segi bagaimana caranya sang pelajar menemukan
makna potensial bahasa dengan jalan ikut serta berpartisipasi dalam
komunikasi (Tarigan, 1988:193).
4. Teori/Model Monitor
Model Monitor ini dikemukakan oleh Stephen D. Kharsen. Teori ini
memandang pemerolehan bahasa sebagai proses konstruktif kreatif.
Monitor adalah alat yang digunakan anak untuk menyunting performansi
(penampilan verbal) berbahasanya. Monitor ini bekerja menggunakan
kompetensi yang‖dipelajari‖ (Ghazali, 2000:65-67). Kharsen (1976).
11. Bahasa pertama (B1):
• “Bahasa ibu, bahasa asli,
• bahasa utama,bahasa kuat”
• Bahasa yang pertama
• diperoleh sejak lahir
• Berhubungan erat dengan
• interaksi sosial anak dan
• identitas sosial
• Sarana mengungkapkan
• perasaan, keinginan dan
pendirian.
Proses pemerolehan:
• Proses Kompetensi
(proses penguasaan tata
bahasa secara tidak
disadari
• Proses performansi
(kemampuan anak
menggunakan bahasa
untuk berkomunikasi)
Tahap
pemerolehan
bahasa pertama:
• Tahap
pengocehan
(babbling)
• Tahap satu kata
(holofrastis)
• Tahap dua kata
• Tahap
menyerupai
telegram
(telegraphic
speech)
12. Tahapan menurut Aitchison:
• Mendengkur
• Meraban
• Pola intonasi
• Tuturan satu kata
• Tuturan dua kata
• Infleksi kata
• Bentuk tanya dan bentuk
ingkar Konstruksi yang
jarang
• Tutran yang matang
Strategi pemerolehan
bahasa pertama (B1):
• Meniru yang dikatakan
orang lain
• Produktivitas (membuat
sebanyak mungkin
kalimat dari satu kata)
• Hubungan umpan balik
antara ujaran dan
responsi
• Operasi
13. Bahasa kedua (B2):
• “Bukan bahasa asli, bahasa asing ,bahasa lemah”
• Diperoleh setelah pemerolehan bahasa pertama
• Bahasa pertama mempengaruhi bahasa kedua
Cara pemerolehan bahasa kedua (B2):
• Terpimpin (Menyajikan materi yang sudah dipelajari).
• Alamiah (Komunikasi sehari-hari,tanpa pengajaran maupun
bimbingan guru.
14. Dampak Bahasa ibu terhadap
pemerolehan bahasa kedua:
• Latar belakang budaya,suku dan dialek
mempengaruhi pemakaian bahasa
kedua
• Perlu proses pemerolehan dan
penggunaan bahasa kedua
Peran Lingkungan pemerolehan
bahasa kedua:
• Lingkungan informal
(mempengaruhi banyaknya data
bahasa)
• Bahasa teman sebaya
Strategi pemerolehan bahasa kedua:
a) Penggunaan pemahaman nonlinguistic (hubungan maknaekspresi bahasa).
b) Gunakan apa saja yang menonjol dan menarik hati anak-anak (kata kunci).
c) Menganggap bahasa digunakan secara ekspresif .
d) amatilah bagaimana caranya orang lain mengekspresikan berbagai makna.
e) ajukanlah pertanyaan-pertanyaan untuk memancing atau memperoleh data yang anda inginkan.
15. Kesimpulan
Jadi, pemerolehan bahasa pertama sangat erat hubungannya dengan perkembangan
kognitif anak. Dari penelitian para pakar mengenai perkembangan kognitif, dapat
ditarik kesimpulan bahwa produksi ucapan-ucapan berdasarkan tata bahasa yang
teratur tidaklah secara otomatis, dan sang pembicara harus memperoleh kategori-
kategori kognitif yang mendasari berbagai makna ekspresif bahasa alamiah.
Teori Behaviorisme, Teori behaviorisme menganggap bahwa pemerolehan bahasa
ditentukan oleh alam lingkungan. Manusia dilahirkan dengan suatu tabula rasa,
yang kemudian diisi oleh alam sekitar, termasuk bahasanya. Jadi, pengetahuan
apapun yang diperoleh oleh manusia berasal dari lingkungannya.
Pemerolehan Bahasa Kedua, Faktor umur (usia) dipercaya berpengaruh dalam
pembelajaran bahasa kedua. Perbedaan umur memengaruhi kecepatan dan
keberhasilan belajar bahasa kedua pada aspek fonologi, morfologi, dan sintaksis.