Makalah analisa jurnal keperawatan gerontik terkait kasus kesehatan di masyarakat khusunya lansia terkait masalah yang dihadapi berdasarkan sebuh pengkajian.
Ringkasan singkat dari dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini menguji pengaruh latihan pegangan isometrik dan relaksasi otot terhadap tekanan darah pada 15 penderita hipertensi.
2. Hasil menunjukkan adanya penurunan yang signifikan pada tekanan darah sistolik dan diastolik setelah intervensi.
3. Penelitian ini menunjukkan bahwa latihan pegangan isometrik dan relaksasi otot berpengaruh d
Ringkasan singkat dari dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini membandingkan efektivitas terapi musik klasik dan terapi murotal dalam menurunkan tingkat kecemasan pasien pra-operasi di Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Pekajangan.
2. Hasilnya menunjukkan bahwa kedua terapi efektif menurunkan tingkat kecemasan, dengan terapi murotal lebih efektif dibandingkan terapi musik.
Faktor yang berkorelasi terhadap mekanisme koping pasien ckd yang menjalani h...deddy sagala
Pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis mengalami berbagai masalah psikososial dan stres. Faktor seperti karakteristik pasien, lama menderita penyakit, dan respons terhadap stres dapat mempengaruhi mekanisme koping pasien. Penelitian ini menganalisis hubungan faktor-faktor tersebut dengan mekanisme koping pasien hemodialisis di RSUD Kota Semarang. Hasilnya menunjukkan ada korelas
Makalah analisa jurnal keperawatan gerontik terkait kasus kesehatan di masyarakat khusunya lansia terkait masalah yang dihadapi berdasarkan sebuh pengkajian.
Ringkasan singkat dari dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini menguji pengaruh latihan pegangan isometrik dan relaksasi otot terhadap tekanan darah pada 15 penderita hipertensi.
2. Hasil menunjukkan adanya penurunan yang signifikan pada tekanan darah sistolik dan diastolik setelah intervensi.
3. Penelitian ini menunjukkan bahwa latihan pegangan isometrik dan relaksasi otot berpengaruh d
Ringkasan singkat dari dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini membandingkan efektivitas terapi musik klasik dan terapi murotal dalam menurunkan tingkat kecemasan pasien pra-operasi di Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Pekajangan.
2. Hasilnya menunjukkan bahwa kedua terapi efektif menurunkan tingkat kecemasan, dengan terapi murotal lebih efektif dibandingkan terapi musik.
Faktor yang berkorelasi terhadap mekanisme koping pasien ckd yang menjalani h...deddy sagala
Pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis mengalami berbagai masalah psikososial dan stres. Faktor seperti karakteristik pasien, lama menderita penyakit, dan respons terhadap stres dapat mempengaruhi mekanisme koping pasien. Penelitian ini menganalisis hubungan faktor-faktor tersebut dengan mekanisme koping pasien hemodialisis di RSUD Kota Semarang. Hasilnya menunjukkan ada korelas
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pengaruh program intervensi keperawatan berbasis model konseptual Levine terhadap pemulihan pasien fraktur di RSUP H. Adam Malik Medan.
2. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent post test only control group.
3. Variabel yang diteliti adalah intervensi keperawatan berbasis model konseptual Levine sebagai variabel independen dan gangguan tidur, n
Makalah ini membahas beberapa topik terkait olahraga dan filsafat, termasuk panduan pelatih untuk mengidentifikasi dan membantu atlet dengan gangguan makan, terapi fisik dalam olahraga, dan efek intervensi citra pada sikap latihan implisit dan eksplisit. Salah satu penelitian meneliti efek pelatihan ergometer terhadap tendinopati patela kronis dan menemukan peningkatan fungsi otot dan pengurangan n
Tinjauan pustaka ini menganalisis efektivitas latihan isometric handgrip exercise dalam menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Latihan ini terbukti mampu menurunkan tekanan darah sistolik sekitar 7 mmHg dan diastolik 5 mmHg, hampir setara dengan latihan aerobik intens. Latihan isometrik melibatkan kontraksi otot tanpa perubahan panjang yang menyebabkan penurunan tekanan darah.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas hasil penelitian mengenai peningkatan kapasitas fungsional dan kualitas hidup pasien penyakit jantung koroner yang mengikuti program rehabilitasi jantung. Penelitian menunjukkan bahwa rehabilitasi jantung dapat meningkatkan kapasitas fungsional dan kualitas hidup pasien penyakit jantung koroner.
Dokumen tersebut membahas tentang peran fisiologi olahraga dalam menunjang prestasi. Fisiologi olahraga mempelajari perubahan fisiologis yang terjadi pada tubuh akibat olahraga, sehingga dapat merancang program latihan yang optimal untuk mencapai prestasi."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pengaruh program intervensi keperawatan berbasis model konseptual Levine terhadap pemulihan pasien fraktur di RSUP H. Adam Malik Medan.
2. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent post test only control group.
3. Variabel yang diteliti adalah intervensi keperawatan berbasis model konseptual Levine sebagai variabel independen dan gangguan tidur, n
Makalah ini membahas beberapa topik terkait olahraga dan filsafat, termasuk panduan pelatih untuk mengidentifikasi dan membantu atlet dengan gangguan makan, terapi fisik dalam olahraga, dan efek intervensi citra pada sikap latihan implisit dan eksplisit. Salah satu penelitian meneliti efek pelatihan ergometer terhadap tendinopati patela kronis dan menemukan peningkatan fungsi otot dan pengurangan n
Tinjauan pustaka ini menganalisis efektivitas latihan isometric handgrip exercise dalam menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Latihan ini terbukti mampu menurunkan tekanan darah sistolik sekitar 7 mmHg dan diastolik 5 mmHg, hampir setara dengan latihan aerobik intens. Latihan isometrik melibatkan kontraksi otot tanpa perubahan panjang yang menyebabkan penurunan tekanan darah.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas hasil penelitian mengenai peningkatan kapasitas fungsional dan kualitas hidup pasien penyakit jantung koroner yang mengikuti program rehabilitasi jantung. Penelitian menunjukkan bahwa rehabilitasi jantung dapat meningkatkan kapasitas fungsional dan kualitas hidup pasien penyakit jantung koroner.
Dokumen tersebut membahas tentang peran fisiologi olahraga dalam menunjang prestasi. Fisiologi olahraga mempelajari perubahan fisiologis yang terjadi pada tubuh akibat olahraga, sehingga dapat merancang program latihan yang optimal untuk mencapai prestasi."
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
ppt ujian 24 april 2022 untuk meningkatkan kompetensi di bidang kesehatan
1. Studi Kasus
PENERAPAN TERAPI AKTIF MENGGUNAKAN TEKNIK GENGGAM BOLA KARET
TERHADAP KEKUATAN OTOT PADA PASIEN Tn. X M DENGAN
STROKE NON HEMORAGIK DI RUANG NHCU RUMAH SAKIT Dr.MOHAMMAD HOSEIN
PALEMBANG
RIRIN AGUSTIN : 22221092
PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN INSTITUT ILMU
KESEHATAN DAN TEKNOLOGI MUHAMMADIYAH
PALEMBANG 2022
2. Menurut definisi Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO), stroke adalah disfungsi
otak yang terjadi secara tiba-tiba akibat
sirkulasi darah otak yang tidak normal,
disertai gejala dan tanda klinis fokal
dan sistemik, berlangsung selama lebih
dari 24 jam atau dapat mengakibatkan
kematian. Orang berusia di atas 40
tahun. Semakin tua semakin tua,
semakin besar risiko terkena stroke
(Imran et al., 2020)
PENDAHULUAN
Pasien stroke biasanya akan mengalami gangguan
pada mobilitas fidik, salah satunya adalah
kekuatan otot. Sebanyak 10% pasien stroke
mengalami kelemahan dan memerlukan
perawatan Kejadian kasus stroke 100 sampai 300
orang per 100.000 penduduk per tahun. Stroke
merupakan salah satu penyebab kematian di
Indonesia dan pada tahun 2030 diperkirakan akan
terus meningkat mencapai 23,3 juta kematian.
Stroke non hemoragik atau stroke iskemik adalah
yang terbanyak (Triasti & Pudjonarko, (2016).
3. Stroke Non-Hemoragik merupakan
stroke yang disebabkan oleh suatu
gangguan peredaran darah otak berupa
obstruksi atau sumbatan yang
menyebabkan hipoksia pada otak dan
tidak terjadi perdarahan (WHO 2017).
Stroke non-hemoragik merupakan stroke
yang disebabkan karena terdapat
sumbatan yang disebabkan oleh trombus
(bekuan) yang terbentuk di dalam
pembuluh otak atau pembuluh organ
selain otak (Baticaca, 2018).
Etiologi :
1. Anterosklerosis : endapan
ateroma endapan lemak yang
kadarnya berlebihan dalam
pembuluh darah
2. Trombosis serevri : Penyakit
kelainan pembuluh darah akibat
pembentukan gumpalan darah
pada pembuluh darah otak
3. Obat-obatan
4. Hipotensi Penurunan tekanan
darah ke otak.
4. Tanda dan Gejala
1. Nyeri Kepala yang hebat secara
tiba-tiba
2.Pengelihatan kabur
3.Kesulitan berbicara
4.Kelemahan pada otot
5.Gilangnya keseimbangan
6.Kesemutan
7.Mati rasa tiba-tiba
Manifestasi Klinis
1. Gangguan dalam beraktivitas
2. Gangguan Kongnitif : Memori.
3. Gangguan kemampuan fungsional
4. Ganguan motorik : sulit berbicara
5. Gangguan sensorik : Gangguan
dalam tubuh dan otak
5. Salah satu intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah pasien stroke non Hemoragik adalah dengan melakukan latihan
Range Of Motion (ROM) baik aktif maupun pasif. Salah satu latihan ROM aktif
yaitu latihan menggenggam bola dimana pasien stroke tersebut mengalami
kelumpuhan 15-20%. Pasien stroke non hemoragik bisa melakukan latihan
secara bertahap dilakukan 1 x sehari setiap hari dengan tujuan melatih
sensorik dan motorik sehingga tidak mengalami kekauan pada sendi. Sebesar
70% pasien stroke non hemoragik akan mengalami ketidak mampuan
(disabilitas), sehingga akan membatasi atau menghalangi penderita untuk
berperan secara maupun anggota masyarakat (Gofir, 2019).
6. Penelitian yang dilakukam Heny,( 2021 ). Menunjukkan peningkatan kekuatan otot pada
kelompok intervensi dan pada kelompok kontrol. Nilai signifikan (p = 0,01) pada kelompok
intervensi dan (p = 0,02) pada kelompok kontrol. Dilihat dari nilai rata-rata setelah dilakukan
perlakuan (pos tes) pada kelompok intervensi sebesar 3,71 lebih tinggi dari pada kelompok kontrol
sebesar 2,43. Di simpulkan ada pengaruh penerapan latihan menggenggam bola karet lebih baik
dari pada kelompok kontrol dengan pelatihan ROM. Sedangkan pada penelitian Ni made (2017)
Rata-rata kekuatan otot tangan sebelum latihan ROM dengan bola karet 4.5130 ( empat puluh ribu
seratus tiga puluh ) sesudah 8.1696 ( delapan puluh satu ribu enam ratus sembilan puluh enam )
rata-rata kekuatan otot tangan sebelum latihan ROM tanpa bola karet 5.7261 ( Lima puluh tuju
duaratus enam puluh satu ) sesudah 6.9609 ( enam puluh sembilan ribu enam ratus sembilan )
Hasil uji analisis Paired T test kelompok perlakuan diperoleh hasil p = 0,000 < α (α = 0,05) dan
kelompok kontrol hasil p = 0,000 <α (α = 0,05). Hasil analisis Independent T testnilai p = 0,000 <
0,05, disimpulkan ada pengaruh latihan ROM dengan bola karet terhadap kekuatan otot tangan
pasien stroke non hemoragik.
8. Desain :
Deskriptif dalam bentuk studi
kasus
Lokasi dan Waktu Tempat
Penelitian : pengumpulan
data ini di laksanakan Di
rumah sakit Muhammad
Hoesein Palembang dan pada
tanggal : 06 – 08 april 2022
Fokus Studi Kasus :
Penerapan terapi
genggam bola karet
terhadap tingkat
kekuatan otot pada
pasien stroke non
hemoragik
Metode Studi Kasus
Definisi Oprasional :
Penerapan terapi aktif menggunakan
eknik genggam bola karet
terhadap tingkat kekuatan otot
Instrumen studi kasus :
- Bola karet
- Handgrip Dynamometer
9. P ( Problem / Population ) : Pasien dengan indikasi stroke non hemoragik
I ( Intervention ) : Tindakan keperawatan yang diberikan pada pasien stroke non
hemoragik
C ( Comarison : -
O ( Outcome ) : Untuk mengetahui intervensi pada pasien stroke non hemoragik dengan
indikasi penerapan terapi aktif menggunakan teknik genggam bola karet
terhadap kekuatan otot.
Konsep Intervensi dan Tela’ah jurnal
10. Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Pertemuan 1 Pretest Postest Hasil
Pretest Postest
06 April 2022 Pukul 10.05 WIB Pukul 10.15 WIB Klien mengatakan sulit
menggerakan anggota tubuh
sebelah kanan
Skala pengukuran kekuatan otot
: 35,43 kg
Klien mengatakan lebih membaik
setelah me;akukan terapi
genggam bola karet
Skala pengukuran kekuatan otot :
36,45 kg
Pertemuan 2
07 April 2022
Pukul 10.15 WIB Pukul 10,25 WIB Klien mengatakan sudah
membaik dengan kondisinya
Skala pengukuran kekuatan otot
: 36,56 kg
Klien mengatakan anggota
tubuhnya sudah bisa digerkkan
lebih baik setelah melakukan
terapi genggam bola karet ,
pengukuran skla kekuatan otot :
46,25 kg
Pertemuan 3
08 April 2022
Pukul 10.05 WIB Pukul 10.45 WIB Klien mengatakan sudah bisa
bergerak dan kondisinya
semakin membaik, skala
pengukuran kekuatan otot :
47,36 kg
Klien mengatalan kondisinya
membaik setalah beberapa hari
melakukan tindakan terapi
genggam bola karet , Skala
pengukuran kekuatan otot : 49,45
kg
11. Pembahasan
Pada pembahasan berisi tentang ringkasan pelaksanaan implementasi penerapan terapi
genggam bola karet terhadap kekuatan otot yang dilakukan di RSUP Dr. Mohammad Hosein
Palembang pada tanggal 06-08 April 2022, Tn M berusia 67 tahun, dengan keadaan umum GCS
:E4V5M6 composmentis, TD :150/90mmHg,Nadi:92x/menit, RR:20x/ menit, Suhu:36 C,SPO2:
98 % , Tn M menderita Stroke non hemoragik klien mengatakan tidak ada riwayat sakit dahulu
dan keluarga, klien mengatakan saat di perjalanan tiba-tiba anggota badan sebelah kanan tidak bisa
digerakkan secara normal, dan dilakukan penerapan terapi genggam bola karet selama 3 hari
bertujuan untuk meningkatkan skala tingkat kekuatan otot, dilakukan 1 hari sekali dalam waktu
kurang lebih 1 -2 menit atau dalam 60 hitungan, di jam yang berbeda-beda setiap harinya dan
memiliki hasil yang berbeda dan mengalami perubahan atau peningkatan terhadap skala kekuatan
otot klien, dalam tiga hari dilakukan terapi menggenggam bola karet klien mengatakan kondisinya
membaik dan tingkat kekuatan otot meningkat serta anggota tubuhnya bisa digerakkan secara
bertahap.
12. Kesimpulan
Kesimpulan peneliti ini adalah penerapan terapi genggam bola karet terhadap
peningkatan kekuatan otot pada pasien stroke non hemoragik Peneliti ini didukung oleh
beberapa jurnal atau penelitian yang dilakukan sebelumnya, pada penerapan terapi
genggam bola karet bisa menghasilkan kontraksi otot untuk mempertahankan fungsi tubuh
dan mencegah komplikasi akibat kelemahan otot bagian tubuh atas dengan bantuan dari
luar salah satunya dengan terapi genggam bola karet (Santoso,2018). Terapi ini juga dapat
meningkatkan kekuatan otot, merangsang saraf motorik ditangan dan diteruskan ke otak
untuk memperbaiki tonus otot dan reflek tendon yang mengalami kelemahan.