MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR Dayu Agung Dewi Sawitri
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah, yang meliputi 8 indikator utama PHBS seperti mencuci tangan, buang air kecil di toilet, mengikuti olahraga, tidak merokok, menimbang berat badan, dan memisahkan sampah. Penerapan PHBS di sekolah diharapkan dapat menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat serta meningkatkan proses pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), yang merupakan kebiasaan untuk mencegah penyakit dan menjaga lingkungan agar sehat. PHBS perlu dilakukan agar orang dan lingkungan di sekolah terlindungi dari penyakit. Beberapa aspek PHBS adalah mencuci tangan dengan sabun, memilih makanan yang sehat, membuang sampah pada tempatnya, menyanyi, dan menggosok gigi dua kali
Salah satu pendampingan yang dilakukan oleh kader dari Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam rangka mencegah stunting adalah menyiapkan calon pengantin (Catin) yang mempunyai kesiapan baik secara fisik maupun mental.
Penyiapan Catin ini, seyogyanya dilakukan oleh lingkup keluarga sejak mereka masih remaja. Beberapa hal yang bisa dilakukan oleh para orangtua yang memiliki remaja adalah dengan memperhatikan pola makan dan pemberian tablet Zat Besi (Fe).
Pemberian Fe ini penting untuk menjaga kesehatan reproduksi remaja putri. Terlebih ketika remaja putri menstruasi akan mengalami kekurangan Zat Besi.Oleh sebab itu, selain mengkonsumsi tablet FE, remaja putri juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan vitamin yang cukup.
Setelah remaja putri beranjak dewasa dan akan melaksanakan pernikahan, maka tugas selanjutnya bagi kader TPK adalah memberikan pendampingan bagi Catin, minimal 3 bulan sebelum pernikahan.
Konsep pendampingan Catin yang dilakukan adalah menilai status gizi calon Pasangan Usia Subur (PUS) sejak 3 bulan sebelum menikah (pra nikah), sehingga akan terkoreksi sebelum masuk masa pernikahan dan bulan madu.Beberapa kasus yang sering ditemui pada Catin adalah banyaknya remaja atau pasangan usia subur yang status gizinya ada yang sebahagian anemia, yang kalau tidak dicegah akan berpotensi lahirnya bayi stunting.
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kesehatan usia reproduksi yang mencakup berbagai layanan kesehatan untuk kelompok usia mulai dari remaja hingga lanjut usia seperti kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, pencegahan dan penanganan berbagai masalah kesehatan reproduksi lainnya."
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR Dayu Agung Dewi Sawitri
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah, yang meliputi 8 indikator utama PHBS seperti mencuci tangan, buang air kecil di toilet, mengikuti olahraga, tidak merokok, menimbang berat badan, dan memisahkan sampah. Penerapan PHBS di sekolah diharapkan dapat menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat serta meningkatkan proses pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), yang merupakan kebiasaan untuk mencegah penyakit dan menjaga lingkungan agar sehat. PHBS perlu dilakukan agar orang dan lingkungan di sekolah terlindungi dari penyakit. Beberapa aspek PHBS adalah mencuci tangan dengan sabun, memilih makanan yang sehat, membuang sampah pada tempatnya, menyanyi, dan menggosok gigi dua kali
Salah satu pendampingan yang dilakukan oleh kader dari Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam rangka mencegah stunting adalah menyiapkan calon pengantin (Catin) yang mempunyai kesiapan baik secara fisik maupun mental.
Penyiapan Catin ini, seyogyanya dilakukan oleh lingkup keluarga sejak mereka masih remaja. Beberapa hal yang bisa dilakukan oleh para orangtua yang memiliki remaja adalah dengan memperhatikan pola makan dan pemberian tablet Zat Besi (Fe).
Pemberian Fe ini penting untuk menjaga kesehatan reproduksi remaja putri. Terlebih ketika remaja putri menstruasi akan mengalami kekurangan Zat Besi.Oleh sebab itu, selain mengkonsumsi tablet FE, remaja putri juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan vitamin yang cukup.
Setelah remaja putri beranjak dewasa dan akan melaksanakan pernikahan, maka tugas selanjutnya bagi kader TPK adalah memberikan pendampingan bagi Catin, minimal 3 bulan sebelum pernikahan.
Konsep pendampingan Catin yang dilakukan adalah menilai status gizi calon Pasangan Usia Subur (PUS) sejak 3 bulan sebelum menikah (pra nikah), sehingga akan terkoreksi sebelum masuk masa pernikahan dan bulan madu.Beberapa kasus yang sering ditemui pada Catin adalah banyaknya remaja atau pasangan usia subur yang status gizinya ada yang sebahagian anemia, yang kalau tidak dicegah akan berpotensi lahirnya bayi stunting.
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kesehatan usia reproduksi yang mencakup berbagai layanan kesehatan untuk kelompok usia mulai dari remaja hingga lanjut usia seperti kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, pencegahan dan penanganan berbagai masalah kesehatan reproduksi lainnya."
Posyandu adalah upaya kesehatan masyarakat yang bertujuan mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi melalui pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan kesehatan dasar seperti KIA, KB, imunisasi, gizi dan penanggulangan diare. Posyandu dikelola secara partisipatif oleh dan untuk masyarakat dengan bimbingan puskesmas.
Perencanaan Menu Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis)Fakhriyah Elita
Perencanaan menu ibu hamil KEK memberikan menu sarapan, makan siang, makan malam, dan dua kali selingan yang mengandung kalori sebesar 2550 kkal, protein 79 gram, lemak 85 gram, dan karbohidrat 349 gram sesuai kebutuhan gizi ibu hamil KEK."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Teori dasar akupresur dan sejarah perkembangannya di Indonesia dimulai dari pengertian akupresur, asal usul di China, dan perkembangannya secara bertahap di Indonesia mulai dari tahun 1984 hingga integrasinya ke dalam sistem pelayanan kesehatan pada tahun 2011-2012.
(1) Rencana Pelaksanaan Kegiatan Puskesmas Tulehu tahun 2022 mencakup 6 upaya kesehatan untuk masyarakat di 17 dusun, (2) Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gizi, penyakit menular dan tidak menular, serta PHBS, (3) Kegiatannya meliputi promosi kesehatan, penyuluhan di sekolah dan rumah tangga, serta advokasi dana desa untuk pembangunan kese
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang pengisian dan pembacaan Kartu Menuju Sehat (KMS). KMS berisi data pertumbuhan dan informasi perkembangan anak dari lahir hingga usia 5 tahun. Dokumen menjelaskan jenis-jenis catatan pada KMS seperti berat badan, ASI, imunisasi, dan aspek yang dimonitor untuk menilai pertumbuhan anak. Cara membaca KMS adalah dengan menghubungkan titik berat badan bul
Dokumen tersebut membahas tentang 10 jenis sayuran dan buah favorit beserta manfaat nutrisi yang terkandung didalamnya. Sayuran seperti wortel kaya akan beta karoten dan vitamin A yang baik untuk penglihatan, sementara brokoli kaya kalsium yang baik untuk pertumbuhan tulang. Buah seperti pisang dan jeruk kaya vitamin C yang baik untuk sistem kekebalan tubuh.
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi BaratMuh Saleh
Upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi di Provinsi Sulawesi Barat melalui strategi pelayanan kesehatan ibu dan anak secara terpadu dan berkelanjutan mulai dari kehamilan, persalinan, nifas hingga anak sekolah. Pemerintah daerah diharapkan mendukung dengan menetapkan peraturan daerah tentang penanganan kesehatan ibu, bayi dan anak agar program-program penurunan angka kematian dapat dilaksan
Dokumen ini membahas tentang integrasi posyandu, pos pelayanan terpadu, dan taman bermain anak (PosPAUD) untuk memberikan layanan kesehatan dan pendidikan secara bersamaan. Dokumen ini menjelaskan langkah-langkah persiapan integrasi dan format-format laporan yang dibutuhkan seperti catatan kesehatan ibu dan anak, registrasi peserta, serta data hasil kegiatan posyandu.
Posyandu adalah upaya kesehatan masyarakat yang bertujuan mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi melalui pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan kesehatan dasar seperti KIA, KB, imunisasi, gizi dan penanggulangan diare. Posyandu dikelola secara partisipatif oleh dan untuk masyarakat dengan bimbingan puskesmas.
Perencanaan Menu Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis)Fakhriyah Elita
Perencanaan menu ibu hamil KEK memberikan menu sarapan, makan siang, makan malam, dan dua kali selingan yang mengandung kalori sebesar 2550 kkal, protein 79 gram, lemak 85 gram, dan karbohidrat 349 gram sesuai kebutuhan gizi ibu hamil KEK."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Teori dasar akupresur dan sejarah perkembangannya di Indonesia dimulai dari pengertian akupresur, asal usul di China, dan perkembangannya secara bertahap di Indonesia mulai dari tahun 1984 hingga integrasinya ke dalam sistem pelayanan kesehatan pada tahun 2011-2012.
(1) Rencana Pelaksanaan Kegiatan Puskesmas Tulehu tahun 2022 mencakup 6 upaya kesehatan untuk masyarakat di 17 dusun, (2) Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gizi, penyakit menular dan tidak menular, serta PHBS, (3) Kegiatannya meliputi promosi kesehatan, penyuluhan di sekolah dan rumah tangga, serta advokasi dana desa untuk pembangunan kese
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang pengisian dan pembacaan Kartu Menuju Sehat (KMS). KMS berisi data pertumbuhan dan informasi perkembangan anak dari lahir hingga usia 5 tahun. Dokumen menjelaskan jenis-jenis catatan pada KMS seperti berat badan, ASI, imunisasi, dan aspek yang dimonitor untuk menilai pertumbuhan anak. Cara membaca KMS adalah dengan menghubungkan titik berat badan bul
Dokumen tersebut membahas tentang 10 jenis sayuran dan buah favorit beserta manfaat nutrisi yang terkandung didalamnya. Sayuran seperti wortel kaya akan beta karoten dan vitamin A yang baik untuk penglihatan, sementara brokoli kaya kalsium yang baik untuk pertumbuhan tulang. Buah seperti pisang dan jeruk kaya vitamin C yang baik untuk sistem kekebalan tubuh.
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi BaratMuh Saleh
Upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi di Provinsi Sulawesi Barat melalui strategi pelayanan kesehatan ibu dan anak secara terpadu dan berkelanjutan mulai dari kehamilan, persalinan, nifas hingga anak sekolah. Pemerintah daerah diharapkan mendukung dengan menetapkan peraturan daerah tentang penanganan kesehatan ibu, bayi dan anak agar program-program penurunan angka kematian dapat dilaksan
Dokumen ini membahas tentang integrasi posyandu, pos pelayanan terpadu, dan taman bermain anak (PosPAUD) untuk memberikan layanan kesehatan dan pendidikan secara bersamaan. Dokumen ini menjelaskan langkah-langkah persiapan integrasi dan format-format laporan yang dibutuhkan seperti catatan kesehatan ibu dan anak, registrasi peserta, serta data hasil kegiatan posyandu.
Tulisan ini membahas empat gerakan dasar senam ergonomis yang dapat digunakan untuk pencegahan penyakit dan perawatan kesehatan. Gerakan-gerakan tersebut adalah putaran energi inti, menyeimbangkan otak kanan-kiri, lapang dada, dan tunduk syukur, yang masing-masing memberikan manfaat stimulasi sistem tubuh. Tulisan ini menjelaskan cara melakukan gerakan-gerakan tersebut beserta manfaatnya dalam men
KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL 9 Nopember 2022.pptxroosypujirillah
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kesehatan tradisional di Provinsi Jawa Timur. Ringkasannya adalah bahwa pelayanan kesehatan tradisional dapat dilakukan secara empiris, komplementer, dan terintegrasi dengan pelayanan kesehatan modern berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang gerakan sholat yang dapat digunakan untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit. Terdapat empat gerakan dasar yang dijelaskan beserta manfaatnya masing-masing untuk kesehatan tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi kelompok Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional melalui Pemanfaatan Taman Obat Keluarga (TOGA) dan Akupresur di Puskesmas Sei Langkai. Dokumen ini menjelaskan tentang pengertian Asuhan Mandiri, TOGA, Akupresur, dan kelompok Asuhan Mandiri TOGA yang dibentuk di wilayah Puskesmas Sei Langkai beserta kegiatannya.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengatur tentang hak dan kewajiban masyarakat dalam bidang kesehatan, tanggung jawab pemerintah dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, pengaturan sumber daya kesehatan seperti tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan, serta penyelenggaraan program kesehatan untuk kelompok rentan seperti ibu hamil dan anak. Undang-undang ini juga mengatur tentang penang
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah. Tujuannya mendukung pencapaian tujuan kesehatan nasional yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat masyarakat. Puskesmas melaksanakan upaya kesehatan wajib seperti promosi kesehatan, lingkungan, ibu dan anak, gizi
Petunjuk Praktis TOGA dan Akupresur
berisi petunjuk umum serta cara pemanfaatan TOGA dan Akupresur untuk penanganan gangguan kesehatan ringan yang didasarkan pada siklus hidup manusia (continuum of care), antara lain untuk ibu hamil dan menyusui, balita, anak usia sekolah, remaja, usia kerja, serta lanjut usia yang diharapkan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mempertahankan dan meningkatkan status kesehatannya dengan memanfaatkan TOGA dan Akupresur.
• Mengatasi Kram Otot Tungkai
• Mengatasi Mual Muntah
• Meningkatkan Produksi ASI
• Meningkatkan Nafsu Makan
• Meredakan Batuk
• Mengatasi Sembelit
• Mengatasi Gatal-Gatal Biduran
• Anemia
• Mengurangi Nyeri Haid
• Mengatasi kram otot tungkai
• Mengurangi sakit kepala/ Pusing
• Mengatasi Susah Tidur dan Stres
• Mengatasi mual dan muntah
• Meningkatkan daya tahan tubuh
• Mengatasi nyeri pinggang
• Mengatasi Sesak napas
• Mengatasi Sembelit
Dokumen tersebut membahas upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) seperti Posyandu, pengobatan tradisional (Batra), Saka Bakti Husada (SBH), Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Polindes, Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK), dan Pos Kesehatan Desa/Nagari/Kelurahan yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar.
PEMANFAATAN DATA PISPK DALAM MP KUDUS.pptxMurni Rahayu
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen puskesmas yang didukung oleh data Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat dan Pelayanan Primer (PIS-PK). PIS-PK digunakan untuk perencanaan, monitoring, evaluasi, dan advokasi melalui identifikasi masalah kesehatan, perhitungan kebutuhan pelayanan dasar, serta pencapaian Standar Pelayanan Minimal. Data PIS-PK mendukung pencapaian tujuan manajemen puskesmas secara terintegrasi
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pendekatan keluarga yang mengintegrasikan program kesehatan dan pembiayaan, serta sumber daya manusia secara berkelanjutan dengan target keluarga berdasarkan profil kesehatan keluarga. Pendekatan ini dilaksanakan melalui serangkaian tahapan mulai dari pelatihan, persiapan, kunjungan awal, intervensi lanjut
Posyandu adalah lembaga kemasyarakatan di desa yang bertugas membantu kesehatan masyarakat. Posyandu menyelenggarakan layanan kesehatan untuk ibu hamil, balita, dan keluarga melalui 5 langkah dan kunjungan rumah. Posyandu dibentuk melalui musyawarah masyarakat dan dikelola oleh pengurus yang ditetapkan.
2. Potensi kekayaan alam serta tanaman
asli Indonesia telah diyakini sejak
dahulu dalam mengatasi gangguan
kesehtan meskipun obat dan
pengobatan konvensional makin
berkembang tetapi pengobatan
tradisional tidak pernah sepenuhnga
ditinggalkan karen menjadi warisan
turun temurun dalam masyarakat.
3.
4. MASYARAKAT DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS
UKP
Sakit menjadi sehat
Sakit tidak tetap sakit
30% SAKIT
UKM
Sehat tetap sehat
Sehat tidak menjadi sakit
70% SEHAT
16
PENGUATAN UPAYA
PROMOTIF & PREVENTIF
SEHAT ADALAH HARTAKU
YANG HARUS KUJAGA DAN
KUPELIHARA
6. 1. UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan
2. PP Nomor 103 Tahun 2014 tentang
Pelayanan Kesehatan Tradisional.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9
Tahun 2016 tentang Upaya
Pengembangan Kesehatan Tradisional
melalui Pemanfaatan Toga dan
Akupresur
7. • Pasal 59 Ayat (1) :
Pelayanan Kesehatan Tradisional terbagi menjadi
Pelayanan Kesehatan Tradisional ketrampilan
dan ramuan
• Pasal 59 Ayat (2):
Pelayanan Kesehatan Tradisional dibina & diawasi
oleh Pemerintah agar dapat dipertanggung
jawabkan keamanan & manfaatnya serta tdk
bertentangan dengan norma agama
7
8. 8
Pasal 101 Ayat 1 :
Masyarakat diberi kesempatan yg seluas-luasnya untuk
mengolah, memproduksi, mengedarkan, mengembangkan,
meningkatkan, dan menggunakan obat tradisional yg dpt
dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanannya
Pasal 101 Ayat 2 :
Ketentuan mengenai mengolah, memproduksi,
mengedarkan, mengembangkan, meningkatkan, dan
menggunakan obat tradisional diatur dengan Peraturan
Pemerintah
9. 1. PELAYANAN KESEHATAN
2. PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
3. PENINGKATAN KESEHATAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT
4. PENYEMBUHAN PENYAKIT DAN PEMULIHAN KESEHATAN
5. KESEHATAN REPRODUKSI
6. KELUARGA BERENCANA
7. KESEHATAN SEKOLAH
8. KESEHATAN OLAHRAGA
9. PELAYANAN KESEHATAN PADA BENCANA
10. PELAYANAN DARAH
11. KESEHATAN GIGI DAN MULUT
12. PENANGGULANGAN GANGGUAN PENGLIHATAN DAN GANGGUAN
PENDENGARAN
13. KESEHATAN MATRA
14. PENGAMANAN DAN PENGGUNAAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN
15. PENGAMATAN MAKANAN DAN MINUMAN
16. PENGAMANAN ZAT ADIKTIF, DAN/ATAU
17. BEDAH MAYAT
9
Pasal 47 : Up.Kes diselengg dalam
Bentuk keg dg pendekatan Promotif,
Preventif, Kuratif dan Rehab yang
dilaks sec TERPADU, MENYELURUH
dan BERKESINAMBUNGAN
11. www.themegallery.com Company Logo
Upaya untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan mengatasi gangguan
kesehatan ringan secara mandiri oleh individu dalam
keluarga, kelompok atau masyarakat dengan
memanfaatkan TOGA dan keterampilan (Akupresur)
ASUHAN MANDIRI
PEMANFAATAN TOGA
DAN AKUPRESUR
13. KENAPA
TOGA DAN
AKUPRESUR
?????
(1) Pemerintah bertanggung jawab memberdayakan dan mendorong
peran aktif masyarakat dalam upaya pengembangan kesehatan
tradisional.
(2) Pemberdayaan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat 1
diarahkan agar masyarakat dapat melakukan perawatan kesehatan
secara mandiri (asuhan mandiri) dan benar.
(3) Perawatan kesehatan secara mandiri sebagaimana dimaksud
pada ayat (1 dan 2 dapat dilaksanakan dengan pemanfaatan
taman obat keluarga dan keterampilan
AMANAT PP 103
TAHUN 2014,
PASAL 70
14. • Aman dan murah
• Mudah di dapat karena ada
di sekitar kita
• Mudah dilakukan untuk diri
sendiri maupun untuk
keluarga
16. 16
• Meningkattka
n nafsu
makan
• Meningkat
kan nafsu
makan
• Meredakan
batuk
• Meningkatka
n nafsu
makan
• Mengatasi
gatal – gatal
biduran
• Anemia
• Mengurangi
nyeri haid
• Mengatasi
stress
• Mengatasi
kram otot
• Mengurangi
sakit kepala
• Mengatasi
mual muntah
• Meningkatkan
daya tahan
tubuh
• Mengatasi sulit
tidur
• Mengatasi nyeri
pinggang
• Mengatasi sulit
tidur
• Mengatasi sesak
napas
• Mengatasi
sembelit
• Meningkatan
Produksi
ASI.
• Keputihan
Pemanfaatan TOGA dan Akupresur
berdasarkan siklus hidup
17. Meningkatkan
produksi ASI
Batuk piilek pada
balita
Meningkatkan nafsu
makan
Gatal pada biduran Nyeri haid
Susah tidur dan
stress
Kram otot tungkai
bawah/kaki
Sakit kepala/pusing mual, muntah Sesak nafas
Melancarkan buang
air besar
Nyeri sendi lutut Peningkatan daya
tahan tubuh Sakit pinggang
Pemulihan setelah
sakit
PEMANFAATAN ASUHAN MANDIRI TOGA &
AKUPRESUR
19. ASUHAN MANDIRI
Pemanfaatan TOGA dan Akupresur
• Untuk mengatasi gangguan kesehatan ringan
• Mencegah timbulnya penyakit
• Meningkatkan daya tahan tubuh
Dilakukan melalui
Pemberdayaan
Masyarakat
20. Company
Logo
ASUHAN
MANDIRI
Pembentukan kelompok
Asuhan mandiri
Kegiatan kelompok
Asuhan Mandiri
secara benar dan
berkesinambungan
Pembinaan
Asuhan
Mandiri
Kelompok Asuhan Mandiri
Pemanfaatan TOGA dan
Keterampilan adalah kelompok
yang terdiri atas 5 (lima) sampai
dengan 10 (sepuluh) keluarga binan
yang dikoordinir oleh seorang kader
untuk melaksanakan kegiatan
asuhan mandiri.
Langkah Pembentukan Kelompok
TOT Pelatihan
Fasilitator
Orientasi
Kader
Sosialisasi
Fasilitasi
Pembentukan
Kelompok
PEMBERDAYAA
N MASYARAKAT
21. Forming :
Pengenalan
Asman Kestrad
Storming:
mensosialisasi
Asman Kestrad
di kelompok
Norming:
membuat struktur
organisasi Asman
Kestrad di
masyarakat
Performing :
Setiap anggota
masyarakat
berperan dalam
mengembangkan
TOGA
Masyarakat menjadi Tahu
Mau (sadar) Mampu
melaksanakan Asman Kestrad
22. PUSAT
• NSPK
• Membentuk tim
pelatih tingkat
provinsi.
• Evaluasi pelatihan
Asman tingkat
provinsi.
• Pengawasan
pelatihan Asman
tingkat provinsi
PROVINSI
• Kebijakan daerah
tentang Asman.
• Membentuk tim
pelatih Asman tingkat
Kab/Kota.
• Evaluasi pelatihan
Asman tingkat
Kab/Kota.
• Pengawasan
pelatihan Asman
tingkat Kab/Kota
KABUPATEN/KOTA
• Kebijakan daerah tentang
Asman.
• Melakukan pelatihan
fasilitator Asman bagi
petugas puskesmas
• Melakukan pembinaan
dan pengawasan terhadap
pelaksanaan Asman
• Evaluasi pembentukan
dan pelaksanaan kegiatan
Asman
PUSKESMAS
• Kebijakan
Puskesmas
• Orientasi Kader
• Pendampingan
terhadap kader.
• Pembinaan dan
pengawasan
kepada kader dan
keluarga binaan
• Evaluasi pelaksanaan
kegiatan Asman di
masyarakat
Penilaian Pemanfaatan TOGA
dan Akupresur dilakukan
secara berjenjang dan
berkesinambungan
23.
24. Cara mengatasi gangguan
kesehatan ringan dan
meningkatkan kebugaran
tubuh dengan menekan titik-
titik akupresur secara mandiri
oleh individu atau masyarakat
27. 1. Meningkatkan produksi air susu ibu (ASI)
Untuk meningkatkan jumlah ASI dapat dilakukan pemijatan
pada perpotongan garis tegak lurus dari sudut kuku bagian
kelingking (SI 1)
Lokasi yang terletak :
setinggi sela iga ke empat linea axillaris anterior (SP 18)
Setinggi sela iga ke dua linea midclavicullaris (ST 15)
Setinggi sela iga ke tiga linea midclavicullaris (ST 16)
Setinggi sela iga ke empat linea midsternalis (CV 17)
Setinggi sela iga ke lima linea midclavicullaris (ST 18)
Lokasi yang letaknya 4 jari di bawah lutut di tepi luar tulang
kering (ST 36)
28. Untuk meningkatkan
jumlah ASI dapat
dilakukan pemijatan pada
perpotongan garis tegak
lurus dari sudut kuku
bagian kelingking (SI 1)
29. Lokasi yang terletak :
setinggi sela iga ke empat
linea axillaris anterior
(SP 18)
Setinggi sela iga ke dua
linea midclavicullaris (ST
15)
Setinggi sela iga ke tiga
linea midclavicullaris (ST
16)
Setinggi sela iga ke empat
linea midsternalis (CV 17)
Setinggi sela iga ke lima
linea midclavicullaris (ST
18)
31. Akupresur untuk meredakan batuk pilek pada balita
dapat dilakukan pemijatan pada lokasi yang letaknya
di samping cuping hidung kanan dan kiri (LI 20)
Lokasi yang terdapat pada 2 jari ke arah lateral dari
ruas tulang punggung ketiga (BL13)
Lokasi yang letaknya 2 jari di atas pergelangan tangan,
segaris ibu jari tangan (LU 7)
Lokasi yang terletak pada pertengahan antara
tempurung lutut dan mata kaki luar, 2 jari ke sisi luar
dari tulang kering (ST 40)
Lokasi yang terletak di punggung tangan pada tonjolan
tertinggi ketika ibu jari dan telunjuk dirapatkan (LI 4)
Lokasi yang terletak pada 4 jari di bawah tempurung
lutut di tepi luar tulang kering (ST 36)
32. Akupresur untuk meredakan
batuk pilek pada balita dapat
dilakukan pemijatan pada
lokasi yang letaknya di
samping cuping hidung
kanan dan kiri (LI 20)
Lokasi yang terdapat
pada 2 jari ke arah
lateral dari ruas tulang
punggung ketiga
(BL13)
LI2
0
33. Lokasi yang letaknya 2 jari
di atas pergelangan
tangan, segaris ibu jari
tangan (LU7)
Lokasi yang terletak
pada pertengahan
antara tempurung lutut
dan mata kaki luar, 2
jari ke sisi luar dari
tulang kering (ST 40)
LU7
ST4
0
34. Lokasi yang terletak di
punggung tangan pada
tonjolan tertinggi ketika ibu
jari dan telunjuk dirapatkan
(LI4)
Lokasi yang terletak pada 4 jari di
bawah tempurung lutut di tepi luar
tulang kering (ST 36)
LI4
ST36
35. Akupresur untuk meningkatkan nafsu makan dapat
dilakukan pemijatan pada lokasi yang letaknya
lekukan belakang mata kaki bagian dalam (KI 3)
Lokasi yang terletak 4 jari ke atas dari mata kaki
bagian dalam (SP 6)
Lokasi yang terletak pada 3 jari di atas pertengahan
pergelangan tangan bagian dalam (PC 6)
Lokasi yang terletak di punggung tangan pada
tonjolan tertinggi ketika ibu jari dan telunjuk
dirapatkan (LI 4)
Lokasi yang terletak 4 jari di bawah tempurung lutut
di tepi luar tulang kering (ST 36)
36. Akupresur untuk meningkatkan
nafsu makan dapat dilakukan
pemijatan pada lokasi yang
letaknya lekukan belakang
mata kaki bagian dalam (KI 3)
Lokasi yang terletak 4 jari ke atas dari
mata kaki bagian dalam (SP 6)
KI3
SP6
37. Lokasi yang terletak
pada 3 jari di atas
pertengahan
pergelangan tangan
bagian dalam (PC 6)
Lokasi yang terletak di punggung
tangan pada tonjolan tertinggi
ketika ibu jari dan telunjuk
dirapatkan (LI 4)
LI
4
38. Lokasi yang terletak
4 jari di bawah
tempurung lutut di
tepi luar tulang kering
(ST 36)
ST3
6
39. Lokasi yang terletak
antara lipat siku
sebelah luar dan
tonjolan tulang siku
Lokasi yang
terletak tiga jari
di atas dan sisi
dalam
tempurung lutut
LI11
SP1
0
40. Lokasi yang
terletak pada
empat jari di
atas mata kaki
bagian dalam.
dilakukan pemijatan
pada lokasi yang terletak
di punggung tangan
pada tonjolan tertinggi
ketika ibu jari dan
telunjuk dirapatkan
SP6
LI4
41. Lokasi yang terletak 4 jari ke atas dari
mata kaki bagian dalam (SP 6)
dilakukan pemijatan
pada lokasi yang terletak
di punggung tangan
pada tonjolan tertinggi
ketika ibu jari dan
telunjuk dirapatkan LI4
SP6
LI4
42. Lokasi yang terletak
4 jari di bawah
tempurung lutut di
tepi luar tulang kering
(ST 36)
ST3
6
43. lokasi yang terletak
pada tiga jari di atas
pertengahan
pergelangan tangan
bagian dalam.
Untuk susah tidur dapat
dilakukan pemijatan pada lokasi
yang terletak pada lekukan garis
pergelangan tangan bagian
dalam, segaris dengan jari
kelingking
HT
7
44. lokasi yang terletak
di punggung kaki
pada cekungan
antara pertemuan
tulang telapak kaki
ibu jari dan jari ke-2
dilakukan pemijatan
pada lokasi yang terletak
di punggung tangan
pada tonjolan tertinggi
ketika ibu jari dan
telunjuk dirapatkan
LI4
LR
3
46. Untuk kram otot tungkai bawah/
kaki dapat dilakukan pemijatan
pada bagian paha yang terletak
sejajar ujung jari tengah pada
posisi tubuh berdiri dan lengan
menggantung di sisi paha (GB 31)
Lokasi yang terletak di
bawah tonjolan tulang sisi
bawah luar lutut. (GB34)
GB31
GB34
47. Lokasi yang
terletak di lipat
lutut bagian
belakang
(BL40)
Lokasi yang terletak
di lekukan bagian
bawah otot betis
(BL57)
BL4
0
BL5
7
48. Untuk sakit kepala daerah
depan, dapat dilakukan
pemijatan pada lokasi yang
terletak di lekukan tulang
pelipis, sejajar dengan
sudut mata luar (EX-HN5)
dilakukan pemijatan
pada lokasi yang terletak
di punggung tangan
pada tonjolan tertinggi
ketika ibu jari dan
telunjuk dirapatkan (LI4)
LI4
EX-HN5
49. Untuk sakit kepala
daerah tengkuk, dapat
dilakukan pemijatan
pada lokasi yang terletak
di belakang kepala,
dibawah tonjolan tulang
tengkorak(GB20).
Untuk sakit
kepala daerah
puncak kepala,
dapat dilakukan
pemijatan pada
lokasi yang
terletak di puncak
kepala.(GV20)
GV20
GB20
50. lokasi yang terletak di
puncak bahu,
pertengahan antara
tengkuk dan pangkal
lengan (GB21)
lokasi yang terletak
di punggung kaki
pada cekungan
antara pertemuan
tulang telapak kaki
ibu jari dan jari ke-2
(LR3)
GB21
LR
3
51. dilakukan pemijatan
pada lokasi yang terletak
di punggung tangan
pada tonjolan tertinggi
ketika ibu jari dan
telunjuk dirapatkan (LI4)
dilakukan pemijatan
pada lokasi yang
letaknya 4 jari di
bawah lutut di tepi
luar tulang kering
(ST36)
ST36
LI
4
52. Lokasi yang terletak 4 jari
ke atas dari mata kaki
bagian dalam (SP 6) SP6
CV12
Lokasi yang terletak di garis
tengah tubuh depan di
pertengahan ujung bawah
tulang dada dengan pusar
(CV12)
53. GB39
Lokasi yang terletak
pada 4 jari di atas
tonjolan mata kaki
luar (GB39)
BL23
Lokasi yang terletak di
pinggang sejajar dengan
pusar, selebar 2 (dua) jari
tangan ke samping kiri dan
kanan dari garis tengah
tubuh (BL23)
55. CV12
Lokasi yang terletak di garis
tengah tubuh depan di
pertengahan ujung bawah
tulang dada dengan pusar
(CV12)
56. Untuk sakit pinggang
dapat dilakukan pemijatan
pada lokasi yang terletak
di pinggang sejajar dengan
pusar, selebar 2 (dua) jari
tangan ke samping kiri dan
kanan dari garis tengah
tubuh (BL23)
Dan lokasi yang
terletak di
pertengahan lipat
lutut (BL40)
BL23
BL4
0
57. Untuk mual muntah dapat
dilakukan pemijatan pada
lokasi yang terletak pada
tiga jari di atas
pertengahan pergelangan
tangan bagian dalam.(PC6)
pemijatan pada lokasi
yang terletak di garis
tengah tubuh depan di
pertengahan ujung
bawah tulang dada
dengan pusar. (CV12)
CV12
59. Lokasi yang terletak di
garis tengah tubuh bagian
depan setinggi sela iga ke-
4 (sejajar dengan puting
susu) (CV 17)
Untuk sesak nafas
dapat dilakukan
pemijatan pada lokasi
yang terletak di bawah
tengkuk, setengah jari
ke arah luar. (EX-B1)
EX-B1
CV17
60. Lokasi yang terletak pada
pertengahan antara tulang
tempurung lutut dengan
mata kaki bagian luar, dua
jari dari tulang kering
(ST 40)
ST40
61. Untuk susah buang air besar
(konstipasi) dapat dilakukan
pemijatan pada lokasi yang
terletak di
punggung tangan pada
tonjolan tertinggi ketika ibu
jari dan telunjuk dirapatkan
(LI 4)
4 jari ke atas dari punggung
pergelangan tangan segaris
jari tengah (TE 6)
LI4
TE
6
62. Lokasi yang terletak 3 jari di
samping kiri dan kanan pusar
(ST 25)
Lokasi yang terletak 7 jari di bawah
pangkal tulang kering, bawah luar
tempurung lutut (ST 37)
64. Untuk nyeri sendi lutut dapat
dilakukan pemijatan pada
lokasi yang terletak ditengah-
tengah lipat lutut bagian
belakang (BL 40)
Lokasi yang terletak pada:
4 jari ke atas dari mata kaki bagian
dalam (SP 6)
bawah lutut ujung tulang kering
atas sisi sebelah dalam (SP 9)
lekukan belakang mata kaki bagian
dalam (KI 3)
3 jari di atas lekukan belakang
mata kaki bagian dalam (KI 7)
BL40
65. Lokasi yang terletak
pada
lekukan depan bawah
kaput fibula(GB34)
4 jari di bawah titik
pangkal tulang kering,
bawah luar tempurung
lutut (ST36)
66. Untuk pemulihan setelah
sakit dapat dilakukan
pemijatan pada lokasi yang
terletak di 7 jari ke
belakang dari batas rambut
depan, tepatnya di puncak
kepala (GV 20)
Lokasi yang terletak
pada pertengahan ke 2
alis (EX-HN3)
EX-
HN3
67. Lokasi yang terletak pada:
lekukan kiri kanan di belakang kepala,
1,5 jari di atas batas rambut (GB 20)
daerah belakang leher di pertengahan
antara cervical dan akromion (GB21)
Lokasi yang terletak pada:
3 jari ke atas dari punggung pergelangan
tangan segaris jari tengah (TE 5)
di punggung tangan pada tonjolan tertinggi
ketika ibu jari dan telunjuk dirapatkan (LI 4)
68. Lokasi yang terletak pada 3
jari di atas pertengahan
pergelangan tangan bagian
dalam (PC 6)
Lokasi yang terletak 3 jari pada
ujung lipatan siku sebelah atas
(LI 10)
69. Lokasi yang terletak 4 jari
ke atas dari mata kaki
bagian dalam (SP 6)
lokasi yang terletak
di punggung kaki
pada cekungan
antara pertemuan
tulang telapak kaki
ibu jari dan jari ke-2
(LR3)
LR3
SP
6
70. Lokasi yang terletak pada
4 jari di atas tonjolan mata kaki luar
(GB 39)
Lekukan bawah kaput fibula (GB 34)
4 jari di bawah titik tulang kering,
bawah luar tempurung lutut (ST 36)
71.
72. 1. MEREDAKAN BATUK
Batuk merupakan reflek tubuh
untuk membersihkan jalan
nafas, dari sesuatu yang
mengganggu akibat adanya
sumbatan jalan nafas bagian
bawah oleh
penumpukan lendir/dahak.
Bahan Ramuan :
Rimpang kencur 2 jari
Air matang hangat 3⁄4 cangkir.
Cara pembuatan
Kencur dikupas dan diparut
(parutan nya dialasi daun
pisang), tambahkan air 3⁄4
cangkir lalu diperas dan disaring
dengan menggunakan kain
bersih/saringan teh.
RIMPANG KENCUR
73. 2. MENGATASI KRAM OTOT
Kram otot/pegal linu tungkai bawah
ditandai dengan ketegangan otot
disertai rasa nyeri.
Bahan Ramuan :
Daun landep ½ genggam
Kapur sirih ½ sendok teh
Air matang 2 sendok makan
Cara pembuatan
Daun landep dari jenis berbunga
kuning ditum buk halus dengan
kapur sirih, tambahkan air dan aduk
sampai rata.
Cara pemakaian
Dilumurkan di bagian yang sakit 2
kali sehari.
Perhatian
Hindari pemakaian pada kulit yang
peka.
Keterangan : Ramuan ini hanya
digunakan untuk dewasa.
DAUN LANDEP
KAPUR SIRIH
74. 3. MENGATASI SULIT
TIDUR
Sulit tidur adalah kondisi
kesulitan tidur berulang atau
mempertahankan tidur pulas.
Bahan Ramuan :
Biji pala 1/5 bagian
Madu 1 sendok makan
Air panas 1 cangkir
Cara Pembuatan
1/5 bagian biji pala ditumbuk
halus. Seduh dengan 1
cangkir air hangat dan madu
1 sendok makan.
Cara Pemakaian
Diminum 1-2 kali sehari
dalam kedaan hangat.
P a l a
Madu
PALA
MADU
75. 4. MENGATASI NYERI
PINGGANG
Nyeri pinggang adalah
kondisi yang ditandai dengan
ketegangan pada otot
pinggang disertai rasa nyeri.
Bahan Ramuan:
Jahe merah 1 jempol
Sereh 2 batang
Gula merah 1 sendok makan
Garam seujung sendok teh
Air 2 gelas
Cara pembuatan
Jahe dibakar dan memarkan,
masukkan bersama sereh
dalam air mendidih. Tunggu
10 menit tambah kan gula
merah serut dan garam,
aduk-aduk dan dinginkan.
Cara pemakaian
Minum 2 kali sehari.
JAHE MERAH
SERE SAYUR
76. 5. MENINGKATKAN DAYA TAHAN TUBUH
Daya tahan tubuh adalah kemampuan yang dimiliki tubuh untuk
melindungi diri dari berbagai serangan penyakit.
Bahan Ramuan :
Jahe emprit/jahe merah 1 ibu jari
Pegagan 1 jumput
Temulawak 1 iris
Gula Merah secukupnya
Air 1 ½ gelas
PEGAGAN JAHE MERAH
77. Bahan :
2 mangkuk kecil daun kelor
Air 500 ml
Cara Masak :
Bahan direbus dalam air
mendidih selama 10 menit
Cara Pemakain :
Di konsumsi 3x sehari (pagi,
siang dan malam)
6. Meningkatkan produksi ASI
78. BAHAN CARA
MEMBUAT
CARA
PEMAKAIAN
• Jahe 2 ibu jari
• Bawang
merah 11
siung
• Gula
merah/aren
secukupnya
• Air 2 gls
• Jahe dikupas di
cuci dan di
geprek, bawang
merah dikupas
dan diiris, rebus
dengan 2 gls air
hingga menysut 1
gelas tambahkan
gula merah
kemudian aduk2
• Diamkan sampai
hangat2 kuku
Ramuan diminum
sedikit demi
sedikit hingga
sesak hilang
79. BAHAN CARA
MEMBUAT
CARA
PEMAKAIAN
• Jahe 2 ibu jari
• Gula
merah/aren
secukupnya
• Air 2 gls
• Jahe dikupas di
cuci dan di
geprek rebus
dengan 2 gls air
hingga menysut 1
gelas tambahkan
gula merah
kemudian aduk2
• Diamkan sampai
hangat2 kuku
Ramuan diminum
sedikit demi
sedikit hingga rasa
mual hilang
80. BAHAN CARA
MEMBUAT
CARA
PEMAKAIAN
• Daun pepaya
muda 1 helai
• Garam
secukupnya
• Gula
merah/aren
secukupnya
• Air 2 gls
• Jdaun pepaya
dipotong potong
lalu dengan air
hingga menysut
1 gelas
tambahkan
sedikit garam
dan gula merah
• Diamkan sampai
hangat2 kuku
Ramuan
diminum segera
setelah ibu
melahirkan,
ramuan ini
diminum hingga
7 hari
81. BAHAN CARA
MEMBUAT
CARA
PEMAKAIAN
• Biang kunyit 2
ruas jari
• Madu
• Air 2 gls
• Jkunyit dikupas,
dicuci lalu
diparut dan
tambahkan dg ½
air matang
• Setelah itu saring
dg kain bersih
• Diamkan hanya
beningnya yang
diambil
•Dewasa 2 x sehari
½ cangkir,
diminum pagi hari
sebelum makan
dan malam hari
sebelum tidur
82. BAHAN CARA
MEMBUAT
CARA
PEMAKAIAN
• Air jeruk
nipis/lemon
• Madu
• Air matang 4
cdm
• Jeruk
diperasambil
airnya 1 cdm
tambahkan
madu/kecap
sama banyaknya
selanjutnya
semua bahan
diaduk sampai
rata
•Dewasa 4 x sehari
1 cdm
• anak2 4 x sehati
1 cdt
83. BAHAN CARA
MEMBUAT
CARA
PEMAKAIAN
• Empu kunyit
3 jari
• Asam jawa 2
cdt
• Gula merah
secukupnya Air
3 gelas
• Kunyit dikupas
dicuci dan diiris
tipis, rebus dg air
hingga menyusut
setengahnya
• Tambahkan asam
dan gula merah,
aduk hingga rata
• Diamkan hingga
hangat2 kuku
Minum ramuan
kunyit asam 7 hari
sebelum haid dan
3 hari selama haid.
Ramuan ini juga
bisa ditambahkan
kayu manis 1 jari
sebagai penyedap
84. BAHAN CARA MEMBUAT CARA PEMAKAIAN
• Jahe 1 jari
• Sereh 2 btang
• Kencur 1 jari
• Gula merah
secukupnya
• Air 2 gelas
• Jahe dibakar dan
dimemarkan, kencur
diiris, sereh di
potong dan digeprek,
semua bahan direbus
dg air selam 10-15
menit lalu
tambahkan gua
sesuai selera.
Boreh
• Jahe, kencur dan
sereh ditumbuk
Minum hangat2 pagi
dan sore selama 7 hari
Borehkan kebagian
sendi yang sakit
85. BAHAN CARA MEMBUAT CARA PEMAKAIAN
• Lemon (kecil) 1
buah
• Sereh 3 batang
• Kayu manis 1 jari
• Gula batu
secukupnya
• Air 2 gelas (
400cc)
• Potong sereh menjadi
beberapa bagian
• Peras lemon
• Kulit lemon diiris tipis2
• Rebus air hingga
mendidih masukkan
sereh, dan kayu manis
rebus selama 15 menit
dg api sedang lalu api
dikecilkan dan
masukkan kulit lemon
serta gula batu, rebus
dg api kecil selama 5
menit
• Setelah itu matikan dan
air lemon aduk hingga
rata
Dapat diminum
hangat maupun
dingin dengan
menambahkan batu
ees
86. BAHAN CARA MEMBUAT CARA PEMAKAIAN
• Kopi hitam 1
cdm
• Lada hitam 3
butir
• Kayu manis r 1
jari
• Lengkuas ½ jari
• Jahe ½ jari
• Cengkeh 1 butir
• Gula aren
secukupnya
• Air 2 gelas
• Lada di pecahkan,
lengkuas dan jahe
digeprek, kayu manis
dipecahkan.
• Rebus kopi hingga
mendidih dengan api
kecil
• Masukan semua
bahan
• Rebus hingga 3 menit
lalu tambahkan gula
arean
• Saring dan siap
disajikan.
Minuman dapat
disajikan pada malam
atau pagi hari, dimana
kita merakan stamina
menurun.
87. BAHAN CARA MEMBUAT CARA PEMAKAIAN
• Lidah buaya
ukuran
sedang (1
pelepah)
• Madu (1cdm)
• Air ½ gelas
• Lidah buaya di
kupas dan dicuci
bersih
• Isinya dipoton
kecil-kecil, seduh
dg ½ gls air
matang
• Berikan madu 1
cdm (secukupnya)
Ramuan diminum
1 kali sehari
sampai BAB
normal
88. Suatu penyakit yang diderita wanita karena
keluarnya cairan dari vagina secara berlebihan.
Bahan ramuan:
Sirih 10 lembar
Air 5 gelas
Cara pembuatan
Direbus sampai mendidih kurang lebih 15 menit
Cara pemakaian:
Air rebusan hangat-hangat kuku dipakai untuk
membersihkan keputihan dengan cara
disiramkanke daerah kewanitaan. Lakukan sehari 2
kali sampai sembuh
89. Anemia atau kurang darah adalah kondisi sel darah merah
kurang dari normal.Disebabkan oleh kekurangan zat besi,
pendarahan, kekurangan vitaminB12, kekurangan asam
folat. Kondisi ini biasa terjadi pada masa haid.
bahan ramuan :
Daun Kelor 2genggam
Air 2cangkir
Cara pembuatan :
Rebus air sampai mendidih, masukkan daun
Kelor lalu matikan api.
Cara pemakaian Dewasa
2kali sehari 1 cangkir Anak
2 kali sehari ½ cangkir daun Kelor
92. 2. INDIKATOR PROSES
a. Perencanaan
b. Koordinasi
c. Sosialisasi
d. Orientasi
e. Penyuluhan
f. Pembinaan
g. Pendampingan
h. Pencatatan
92
93. 3. INDIKATOR OUTPUT
a. Kategori Kota
Di Keluarga Binaan :
1) Adanya keluarga yang memiliki TOGA di rumahnya
2) Adanya keluarga yang memahami pemanfaatan TOGA
(yang dapat dilihat dari catatan keluarga binaan atau
buku pedoman)
3) Adanya catatan pemanfaatan dari TOGA (catatan
berdasarkan praktik sehari-hari)
4) Adanya keluarga yang terampil akupresur
Kelompok
1) Adanya TOGA kelompok
2) Adanya kader dalam kelompok yang memahami
pemanfaatan TOGA (yang dapat dilihat dari catatan
kelompok atau buku pedoman)
3) Adanya catatan pemanfaatan dari TOGA dan Akupresur
(catatan berdasarkan praktik sehari-hari)
4) Adanya kader yang terampil akupresur
5) Adanya kader yang terampil membuat ramuan obat
93
94. Lanjutan katagoori kota
Di Puskesmas :
1) Adanya Taman Obat yang diatur berdasarkan jenis pemanfaatan
2) Adanya Taman Obat yang jenisnya berdasarkan kasus penyakit
terbanyak yang bisa ditangani dengan asuhan mandiri kesehatan
tradisional
3) Adanya dokumen buku pemanfaatan TOGA dan Akupresur
4) Adanya penyelenggaraan pelayanan kesehatan tradisional (contoh
Akupunktur, Akupresur atau Herbal)
5) Adanya penyelenggaraan konseling asuhan mandiri kesehatan
tradisonal
6) Adanya pencatatan dan pelaporan jenis penyakit yang ditangani
dengan Asuhan mandiri Kesehatan Tradisional di PKM
7) Adanya dokumen pencatatan dan pelaporan jenis penyakit yang
ditangani dengan Asuhan mandiri Kesehatan Tradisional di
kelompok Asuhan mandiri yang dibinanya.
8) Adanya pembinaan kelompok asuhan mandiri dibuktikan adanya
pencatatan dan pelaporan
9) Adanya pengembangan kelompok asman
10) Adanya kegiatan upaya meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan kader dalam asuhan mandiri kesehatan tradisional
11) Adanya kelompok asuhan mandiri di ...(%) kelurahan yang dibina
oleh PKM
94
95. b. Kategori Desa
Di Keluarga Binaan :
1) Adanya keluarga yang memiliki TOGA di rumahnya
2) Adanya keluarga yang memahami pemanfaatan TOGA (yang
dapat dilihat dari catatan keluarga binaan atau buku pedoman)
3) Adanya catatan pemanfaatan dari TOGA (catatan berdasarkan
praktik sehari-hari)
4) Adanya keluarga yang terampil akupresur
Kelompok
1) Adanya TOGA kelompok
2) Adanya kader dalam kelompok yang memahami pemanfaatan
TOGA (yang dapat dilihat dari catatan kelompok atau buku
pedoman)
3) Adanya catatan pemanfaatan dari TOGA dan Akupresur
(catatan berdasarkan praktik sehari-hari)
4) Adanya kader yang terampil akupresur
5) Adanya kader yang terampil membuat ramuan obat
95
96. Lanjutan katagoori desa
Di Puskesmas :
1) Adanya Taman Obat yang diatur berdasarkan jenis pemanfaatan
2) Adanya Taman Obat yang jenisnya berdasarkan kasus penyakit
terbanyak yang bisa ditangani dengan asuhan mandiri kesehatan
tradisional
3) Adanya dokumen buku pemanfaatan TOGA dan Akupresur
4) Adanya penyelenggaraan pelayanan kesehatan tradisional (contoh
Akupunktur, Akupresur atau Herbal)
5) Adanya penyelenggaraan konseling asuhan mandiri kesehatan
tradisonal
6) Adanya pencatatan dan pelaporan jenis penyakit yang ditangani
dengan Asuhan mandiri Kesehatan Tradisional di PKM
7) Adanya dokumen pencatatan dan pelaporan jenis penyakit yang
ditangani dengan Asuhan mandiri Kesehatan Tradisional di kelompok
Asuhan mandiri yang dibinanya.
8) Adanya pembinaan kelompok asuhan mandiri dibuktikan adanya
pencatatan dan pelaporan
9) Adanya pengembangan kelompok asman
10) Adanya kegiatan upaya meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
kader dalam asuhan mandiri kesehatan tradisional
11) Adanya kelompok asuhan mandiri di ...(%) kelurahan yang dibina oleh
PKM
96
97. 1. Diperolehnya dukungan dari stakeholder dan lintas
sektor di tingkat kecamatan, berupa :
2. 1.Perlu adanya pembentukan tim pembina asuhan
3. mandiri toga dan akupresur di tingkat kecamatan
2. Perlu adanya surat edaran dari camat untuk
pemanfaatan toga dan akupresur
3. Perlu adanya pembentukan kelompok binaan
asman toga dan akupresur di tingkat
desa/kelurahan
4. Perlu adanya dukungan dana ADD dalam
pelaksanaan asman toga dan akupresur
Editor's Notes
Prinsip Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan ditegaskan oleh Pasal 47 UU No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan yakni : Upaya Kesehatan diselenggarakan dalam Bentuk kegiatan dengan pendekatan Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif yang dilaksanakan secara TERPADU, MENYELURUH dan BERKESINAMBUNGAN. Kini Pelayanan Kesehatan Tradisional adalah bahagian dari Pelayanan Kesehatan Formal.
Semua program kesehatan dilaksanakan berdasarkan siklus hidup. Begitu juga dengan pendekatan keluarga dalam penerapan pelayanan kesehatan yang terintegrasi dan berkesinambungan (continuum of care). Hal ini berarti bahwa pelayanan kesehatan harus dilakukan terhadap seluruh tahapan siklus hidup manusia (life cycle), sejak masih dalam kandungan, sampai lahir menjadi bayi, tumbuh menjadi anak balita, anak usia sekolah, remaja, dewasa muda (usia produktif), dan akhirnya menjadi dewasa tua ata usia lanjut.
Untuk dapat melaksanakan pelayanan kesehatan yang berkesinambungan terhadap seluruh tahapan siklus hidup manusia, maka fokus pelayanan kesehatan harus pada keluarga. Pemberian pelayanan kesehatan pada individu harus dilihat dan diperlakukan sebagai bagian dari keluarganya. Upaya mewujudkan Keluarga Sehat menjadi titik awal terwujudnya masyarakat sehat.
Upaya membina perilaku hidup sehat di keluarga merupakan kunci bagi keberhasilan upaya menciptakan kesehatan masyarakat.