Dokumen tersebut merangkum proyek konstruksi Graha Pertamina. Mencakup profil perusahaan konstruksi, profil proyek, kegiatan magang, dokumentasi magang, softskills yang dipelajari, dan studi kasus analisis rencana anggaran biaya kolom."
Bangunan gedung 10 lantai ini dibangun dalam waktu 330 hari kalender dengan menggunakan komponen precast seperti 159 kolom, 1392 blok, 802 pelat, dan 1872 balok serta alat berat tower crane dan lift. Proses pembangunannya meliputi pembuatan komponen precast, pengangkatan, dan pemasangan di lapangan.
Dokumen tersebut berisi tentang rencana pelaksanaan proyek pembangunan gedung asrama Wisma Maharani. Terdiri dari uraian pekerjaan, metode pelaksanaan, jadwal, anggaran, dan standar keselamatan kerja. Memberikan informasi mendetail mengenai proses konstruksi gedung tersebut dari tahap persiapan hingga penyelesaian.
Modul ini membahas tentang pelaksanaan konstruksi irigasi rawa, mencakup kerangka umum kendali mutu, rencana pelaksanaan kendali mutu, dasar teknologi beton, dan contoh pelaksanaan kendali mutu pekerjaan beton pada jaringan irigasi."
Bangunan gedung 10 lantai ini dibangun dalam waktu 330 hari kalender dengan menggunakan komponen precast seperti 159 kolom, 1392 blok, 802 pelat, dan 1872 balok serta alat berat tower crane dan lift. Proses pembangunannya meliputi pembuatan komponen precast, pengangkatan, dan pemasangan di lapangan.
Dokumen tersebut berisi tentang rencana pelaksanaan proyek pembangunan gedung asrama Wisma Maharani. Terdiri dari uraian pekerjaan, metode pelaksanaan, jadwal, anggaran, dan standar keselamatan kerja. Memberikan informasi mendetail mengenai proses konstruksi gedung tersebut dari tahap persiapan hingga penyelesaian.
Modul ini membahas tentang pelaksanaan konstruksi irigasi rawa, mencakup kerangka umum kendali mutu, rencana pelaksanaan kendali mutu, dasar teknologi beton, dan contoh pelaksanaan kendali mutu pekerjaan beton pada jaringan irigasi."
Manajemen Konstruksi - Teknik Sipil UNS Angkatan 2017 - Kelompok 4NabilaAstridayanti
Presentasi tugas mata kuliah Manajemen Konstruksi yang membahas mengenai proses manajemen konstruksi dari bangunan rumah sederhana, yakni dari penyusunan Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP), Rencana Anggaran Biaya dan Pelaksanaan (RAB dan RAP), Metode Kerja, serta Jadwal Pelaksanaan dengan menggunakan metode Kurva S dan CPM.
Disusun oleh :
Anjas Fadhilah
Athaariq Bagus Widyaputra
Mohammad Farhan Alfathan
Nabila Astridayanti
Ranno Fachryanto
Vincentius Baskoro Edwin Saputro
Dokumen tersebut membahas metode kerja bekisting Aluma system pada balok portal konstruksi jalan layang. Bekisting Aluma system memiliki keunggulan seperti dimensi yang dapat disetel, kuat, dan mudah dipasang/dibongkar sehingga cocok untuk konstruksi besar seperti jalan layang yang membutuhkan bekisting ulang."
Laporan ini membahas proyek pembangunan jembatan penyebrangan antar gedung dan ruang lantai II Plaza Asia di Tasikmalaya. Proyek ini memiliki luas 112 m2 dan nilai kontrak Rp1,062 miliar. Laporan ini menjelaskan data teknis proyek, perhitungan struktur, pelaksanaan pembangunan, dan kesimpulan. Beberapa kesimpulan adalah pengawasan perlu ditingkatkan dan efisiensi pekerjaan dapat ditingkat
Manajemen Konstruksi - Teknik Sipil UNS Angkatan 2017 - Kelompok 4NabilaAstridayanti
Presentasi tugas mata kuliah Manajemen Konstruksi yang membahas mengenai proses manajemen konstruksi dari bangunan rumah sederhana, yakni dari penyusunan Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP), Rencana Anggaran Biaya dan Pelaksanaan (RAB dan RAP), Metode Kerja, serta Jadwal Pelaksanaan dengan menggunakan metode Kurva S dan CPM.
Disusun oleh :
Anjas Fadhilah
Athaariq Bagus Widyaputra
Mohammad Farhan Alfathan
Nabila Astridayanti
Ranno Fachryanto
Vincentius Baskoro Edwin Saputro
Dokumen tersebut membahas metode kerja bekisting Aluma system pada balok portal konstruksi jalan layang. Bekisting Aluma system memiliki keunggulan seperti dimensi yang dapat disetel, kuat, dan mudah dipasang/dibongkar sehingga cocok untuk konstruksi besar seperti jalan layang yang membutuhkan bekisting ulang."
Laporan ini membahas proyek pembangunan jembatan penyebrangan antar gedung dan ruang lantai II Plaza Asia di Tasikmalaya. Proyek ini memiliki luas 112 m2 dan nilai kontrak Rp1,062 miliar. Laporan ini menjelaskan data teknis proyek, perhitungan struktur, pelaksanaan pembangunan, dan kesimpulan. Beberapa kesimpulan adalah pengawasan perlu ditingkatkan dan efisiensi pekerjaan dapat ditingkat
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...Muhammad Nur Hadi
Jurnal "Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ayat 26 dan 32 dan Surah Al-Hujurat Ayat 13), Ditulis oleh Muhammmad Nur Hadi, Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadist di UIN SUSKA RIAU.
4. • PROFIL PERUSAHAAN
.
03 04
WIKA Gedung, sebagai salah satu dari enam anak perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), telah tumbuh dan be
rkembang secara konsisten melayani pasar pemerintah, BUMN/BUMD, loan dan swasta di Indonesia. Berdiri pada 24 Oktober 2008
, WIKA Gedung memulai usaha di bidang konstruksi bangunan gedung dan memiliki reputasi sebagai perusahaan konstruksi terdep
an di Indonesia.
Pada 2012, WIKA Gedung fokus pada profitabilitas melalui pemilihan pelanggan yang selektif, penerapan Blue Ocean Strat
egy, efisiensi biaya, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia sebagai aset perusahaan (Human Capital). Sebagai langkah ini
siatif dalam mengembangkan inovasi jasa konstruksi, WIKA Gedung melanjutkan pengembangan ke bisnis properti pada 2013. Sej
alan dengan arahan pemegang saham untuk melakukan transformasi, WIKA Gedung mulai mengembangkan bisnis properti ke arah
konsesi untuk mendukung pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan dan memperoleh hasil dari recurring income dan melanjutk
an transformasi 3 dengan melakukan Penawaran Umum Perdana atau IPO (Initial Public Offering) pada 2017, sebagai bagian dari st
rategi jangka panjang perusahaan
.
5. • VISI, MISI, TUJUAN PERUSAHAAN
Visi : Menjadi partner pilihan dalam menciptakan ruang (space) untuk kehidupan manusia yang lebih baik.
Misi :
1. Produk dan services yang berkualitas
2. Peduli terhadap kehidupan
3. Engagement pemangku kepentingan
4. Good Corporate Governance dan praktik etika bisnis.
5. Inovasi untuk meningkatakan pertumbuhan dan penciptaan nilai.
Nilai inti perusahaan :
Basis perusahaan dibangun dengan prinsip utama dan nilai nilai yang ditunjukan bagi seluruh anggota perusahaan ini dalam mengambil s
etiap tindakan dan keputusan. Berikut nilai inti dari perusahaan yaitu:
1. Agility (Fokus, Fleksibel, dan Cepat)
2. Caring (People, Safety,dan Environment )
3. Excellence (Mengkolaborasikan produksi yang bersinergi dan menciptakan kualitas yang bagus)
7. • Alamat Proyek :
• Fungsi Bangunan :
Jl. Medan Merdeka Tim. No.6, RW.1, Gambir, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10110
Gedung Perkantoran
• Luas Proyek :
17.591 𝑚2
• Luas Bangunan :
106.451,61 𝑚2
(20 Lantai (area office) 2 tower dan 9 Lantai (Gedung Parkir)
• Nilai Proyek :
Rp. 704,550,000,000
9. Kegiatan Magang
Pemeriksaan tulangan
pada shear wall
Pemeriksaan tulangan
pada ramp
Monitoring pengecoran
dinding basement
Add Text
Simple PowerPoint
Monitoring pengecoran
pada kolom
Melakukan defect list Add Text
Simple PowerPoint
Add Text
Simple PowerPoint
10. Pemeriksaan tulangan pada shear wall
• Pastikan dimensi shearwall sudah sesuai dengan gambar teknis;
• Pastikan jumlah tulangan shearwall sudah sesuai dengan gambar teknis;
• Pastikan ukuran tulangan sudah sesuai dengan gambar teknis
• Pastikan jarak tulangan shearwall sudah sesuai dengan gambar teknis;
• Pastikan area pekerjaan sudah bersih dari sisa – sisa material;
• Apabila item yang diperlukan sudah terpenuhi dan terverifikasi , maka diperbolehkan
untuk dilakukan pengecoran.
11. Pemeriksaan tulangan pada ramp
• Pastikan dimensi ramp sudah sesuai dengan gambar teknis;
• Pastikan jumlah tulangan ramp sudah sesuai dengan gambar teknis;
• Pastikan ukuran tulangan sudah sesuai dengan gambar teknis
• Pastikan jarak tulangan ramp sudah sesuai dengan gambar teknis;
• Pastikan area pekerjaan sudah bersih dari sisa – sisa material;
• Apabila item yang diperlukan sudah terpenuhi dan terverifikasi, maka diperbolehkan
untuk dilakukan pengecoran.
12. Monitoring pengecoran dinding basement
• Memasang decking pada tulangan kolom
• Menempatkan bekisting dengan diangkat menggunakan crane
• Pengujian slump nilai slump yang dipakai adalah 12±2 cm
• Penuangan beton dinding basement dengan concrete pump
• Padatkan beton dengan menggunakan concrete vibrator
13. Monitoring pengecoran pada kolom
• Memasang decking pada tulangan kolom
• Menempatkan bekisting dengan diangkat menggunakan crane
• Pengujian slump nilai slump yang dipakai adalah 12±2 cm
• Penuangan beton dinding basement dengan concrete pump
• Proses pengecoran dilakukan tiap layer/bertahap tahap pertama adalah setinggi 1,5 m
,setelah itu dilanjut ke tahap ke dua setinggi elevasi yang di tentukan
• Padatkan beton dengan menggunakan concrete vibrator
14. Defect list
• Membawa shop drawing dan form defect list ke lapangan
• memarking pada shop drawing jika ada cacat di lapangan seperti plat keropos,balok
keropos, kolom keropos, sisa bekesting, stek besi yg keluar,dan lubang bekas vertical
• mencatat pada form defect list dan memfoto cacat di lapangan untuk dijadikan lapora
n
• Laporan akan di serahkan kepada project manager untuk dibahas saat rapat minggua
n
• setelah itu project manager akan memberitahukan kepada manager konstruksi untuk
diperbaiki oleh pelaksana di lapangan
16. 01
Proses pekerjaan
pembesian pada kolom
02
Proses pekerjaan
pembesian pada shearwall
03
Proses pekerjaan
pembesian pelat lantai dan
balok pada gedung parkir
17. 04
Proses pemasangan
bekisting kolom pada
Gedung parkir
05
Proses pengecoran pelat
lantai dan balok ballroom
06
Proses pembongkaran
perancah pada lantai dasar
Gedung pertamax
20. Dalam pengembangan diri ber
dasarkan kerja sama dalam ti
m, hal mengenai pengalaman
dan pembelajaran yand didap
atkan berupa :
1. Pemahaman mengenai
masalah yang ditemukan
di lapangan, diskusi yang
dilakukan, serta pengam
bilan keputusan yang
tepat
2. Pengikutsertaan diri dala
m pemantauan pekerjaa
n proyek
Pembelajaran mengenai skill
komunikasi di proyek dapat dil
ihat mulai dari berkomunikasi
dengan sesama teman mahas
iswa sampai dengan orang-or
ang yang jauh lebih dewasa
baik umur maupun pengalam
an. Pembelajaran dilakukan d
engan mengenali lawan bicar
a lewat komunikasi.
Pengalaman yang didapatkan
mengenai perencanaan dan
pengorganisasian selama
melakukan kegiatan magang
di proyek pembanguan Graha
Pertamina dapat dideskripsi
kan sebagai berikut
1. Perencanaan pada aktivi
tas proyek
2. Melakukan koordinasi de
ngan admistrasi, terhada
p pembuatan izin pelaks
anaan dan izin cor pekerj
aan yang akan dikerjaka
n
3. Mempelajari standar per
encanaan setiap pekerja
an proyek
22. Analisa RAB Kolom Pada Lantai 6 Gedung Pertamax Graha Pertamina
TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk m
enghitung volume beton dan tulangan kolom pada la
ntai 6 Gedung Pertamax
2. Membandingkan rencana anggaran biaya kolom me
nggunakan AHS perusahaan dan RAB kolom denga
n AHS SNI 2017-2018 pada lantai 6 Gedung Pertam
ax pada proyek graha pertamina
23. Analisa dan Pembahasan
a. Perhitungan volume beton dan berat tulangan Kolom pada lantai 6
C1A 2 1246,5 4 2493,68 8
C1B 2 1246,5 4 2493,68 8
C2 4 1049,28 3,24 4197,12 12,96
C3 10 1140,8 3,24 11408 32,4
C1D 3 1246,84 4 3740,52 12
Total 24333 73,36
Berat Tulangan
(Kg)
Tipe Kolom
Volume Beton
Jumlah Kolom
Total Tulangan/Tipe
(kg)
Total Volume Beton/Tipe
𝑚 𝑚
24. b. Rencana Anggaran Biaya Pekerjaan Kolom dengan Angka Harga Satuan yang Ditetapkan Berda
sarkan Standar Perusahaan
• Biaya Pekerjaan Beton K300 untuk kolom pada lantai 6 Gedung Pertamax
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑒𝑡𝑜𝑛 𝐾300 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 × 𝐴𝐻𝑆 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑡𝑜𝑛 𝐾300 = 73,36𝑚 × 𝑅𝑝 870.050,00/𝑚 = 𝑹𝒑 𝟔𝟑. 𝟖𝟐𝟔.
𝟖𝟔𝟖, 𝟎𝟎
• Biaya Pekerjaan Pembesian untuk kolom pada lantai 6 Gedung Pertamax
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑒𝑠𝑖 𝐵𝑒𝑡𝑜𝑛 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐵𝑒𝑠𝑖 × 𝐴𝐻𝑆 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑠𝑖 𝑏𝑒𝑡𝑜𝑛 = 24.333 𝑘𝑔 × 𝑅𝑝 12.000,00/𝑘𝑔
= 𝑅𝑝 291.996.000,00
Total Biaya Pekerjaan Kolom Pada
Lantai 6 adalah Rp 355.822.868,00
25. c. Rencana Anggaran Biaya Pekerjaan Kolom dengan Angka Harga Satuan yang Ditetapkan Berdas
arkan SNI 2017-2018
• Biaya Pekerjaan Beton K300 untuk kolom pada lantai 6 Gedung Pertamax
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑒𝑡𝑜𝑛 𝐾300 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 × 𝐴𝐻𝑆 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑡𝑜𝑛 𝐾300 = 73,36𝑚 × 𝑅𝑝1.021.596,00/𝑚
= 𝑹𝒑 𝟕𝟒. 𝟗𝟒𝟒. 𝟐𝟖𝟐, 𝟎𝟎
• Biaya Pekerjaan Pembesian untuk kolom pada lantai 6 Gedung Pertamax
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑒𝑠𝑖 𝐵𝑒𝑡𝑜𝑛 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐵𝑒𝑠𝑖 × 𝐴𝐻𝑆 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑠𝑖 𝑏𝑒𝑡𝑜𝑛 = 24.333 𝑘𝑔 × 𝑅𝑝 13.245,00/𝑘𝑔
= 𝑅𝑝 322.290.585,00
Total Biaya Pekerjaan Kolom Pada
Lantai 6 adalah Rp 397.234.867,00
26. HASIL PENELITIAN
1. Total Volume beton dari kolom lantai 6 adalah 73,36 𝑚 dan berat total besi
24.333 kg
2. Selisih Jumlah Pekerjaan Kolom pada lantai 6 = Rp 41.411.999,00;
3. Selisih Jumlah Pekerjaan Kolom per m3 = Rp 564.503,00/m3;
4. Selisih terbesar pada perhitungan Angka Harga Satuan terdapat pada pekerjaan
beton K300 selisihnya sebesar Rp 151.546,00/m3;
27. ANALISA PERENCANAAN DINDING GESER PADA BANGUNAN GEDUNG
BERDASARKAN SNI 1726 TAHUN 2012
TUJUAN PENELITIAN
• Mengetahui berapa
persen beban gemp
a yang di tahan oleh
shearwall dengan m
enggunakan aplikasi
etabs
28. Analisa dan Pembahasan
a. Membuat permodelan Etabs dari gambar shop drawing
1. 1,4 D
2. 1,2 D + 1,6 L+0,5 (Lr atau R)
3. 1,2 D + 1,6 (Lr atau R) + (L atau
0,5 W)
4. 1,2 D + 10 W +L +0,5 (Lr atau R)
5. (1,2 + 0,2 SDS) D + p QE + L
6. 0,9 D + 1,0 W
7. (0,9 – 0,2 SDS) D + p QE + 1,6 H
29. b. Menentukan Kategori Resiko Bangunan dan Faktor Keutamaan, Ie
Berikut adalah tabel kategori resiko untuk menentuka Ie:
Kategori Resiko Faktor keutamaan gempa, Ie
I atau II 1,0
III 1,25
IV 1,50
Pada proyek graha pertamina didapatkan kategori II kar
ena bangunan berfungsikan Gedung Perkantoran sehin
gga didapatkan nilai Ie = 1
30. c. Menentukan Kategori Design Seismik (KDS)
Menentukan koefisien situs Fa dan Fv
Dari etabs di dapatkan :
• Fa = 1,1728
• Fv = 1,728
Fa : koefisien situs untuk perioda pendek (pada pe
rioda 0,2 detik)
Fv : koefisien situs untuk perioda panjang (pada p
erioda 1 detik)
31. Menentukan Nilai SDS dan SD1
SDS = 2/3 x Fa x Ss
= 0,66666667 x 1,178 x 0,818
= 0.6396 g
SD1 = 2/3 x Fv x S1
= 0,66666667 x 1, 728x 0.336
= 0.3871 g
32. Nilai SDS Kategori risiko
I atau II atau III IV
SDS < 0,167 A A
0,167 ≤ SDS < 0,33 B C
0,33 < SDS < 0,50 C D
0,50 ≤ SDS D D
Kategori design seismik berdasarkan parameter respons percepatan pada periode pendek
Nilai SD1 Kategori risiko
I atau II atau III IV
SD1 < 0,167 A A
0,067 ≤ SD1 < 0,133 B C
0,133 < SDS1< 0,20 C D
0,20 ≤ SD1 D D
Kategori design seismik berdasarkan parameter respons percepatan pada periode 1 detik
33. d. faktor skala
g 9,80665 𝑚/𝑠2
Ie 1
R 8
SF 1,226 𝑚/𝑠2
SF 1225,831 𝑚𝑚/𝑠2
𝑆𝐹 = 𝑔 ×
𝐼𝑒
𝑅
= 9,8 ×
1
8
= 1,226 𝑚/𝑠2
e. Mencari gaya geser dasar (Vi)
Vi
Load Cas
e
FX FY
kN kN
Ex Max
12010,059
08
49,5817
Ey Max 49,582
16424,50
781
Didapatkan dari etabs di analisis
base reaction
34. f. Nilai Cs
X Y
SDS 0,6396 0,6396
SD1 0,3870 0,3870
T 1,172 1,641
R 8 8
Ie 1 1
Cs 0,0800 0,0800
Cs,min 0,0281 0,0281
Cs,max 0,0413 0,0295
Cs,pakai 0,0413 0,0295
35. g. Koreksi Faktor Skala
X Y
W (kN) 196525,3811 196525,3811 kN
Cs 0,0413 0,0295
V 8109,2643 5792,3317 kN
Vi 12010,05908 16424,50781 kN
Vi/V 0,8633 1,7989
Cek OK OK
Faktor Skala 1,2258 1,2258
Vi/V tidak boleh kurang dari 0,85
36. h. Pengecekan Syarat Sistem ganda
Story
Load
Case
FX
Load Case
FY
kN kN
Base EQX Max 46,28 EQY Max 22,94
Base EQX Max 45,65 EQY Max 23,40
Base EQX Max 45,32 EQY Max 25,85
Base EQX Max 45,82 EQY Max 23,41
Base EQX Max 157,79 EQY Max 1528,15
Base EQX Max 204,31 EQY Max 1434,19
Base EQX Max 159,15 EQY Max 1530,32
Base EQX Max 955,17 EQY Max 7,77
Base EQX Max 921,54 EQY Max 7,58
Base EQX Max 63,30 EQY Max 928,13
Base EQX Max 517,38 EQY Max 7,67
Base EQX Max 190,56 EQY Max 14,60
Base EQX Max 519,94 EQY Max 5,96
Base EQX Max 62,37 EQY Max 904,60
Base EQX Max 191,73 EQY Max 7,74
Base EQX Max 746,41 EQY Max 6,49
Base EQX Max 190,38 EQY Max 1422,06
Base EQX Max 792,44 EQY Max 6,51
Base EQX Max 176,50 EQY Max 855,95
Base EQX Max 156,00 EQY Max 876,07
Base EQX Max 502,12 EQY Max 13,31
Base EQX Max 522,12 EQY Max 6,93
Base EQX Max 251,03 EQY Max 9,44
Base EQX Max 261,56 EQY Max 8,26
7724,87 9677,32
Vrx 12010,05908
Vry 16424,50781
Vswx 7724,87
Vswy 9677,32
Persentase X 64,32% OK
Persentase Y 58,92% OK
Persentase X =
𝑉𝑠𝑤𝑥
𝑉𝑟𝑥
× 100 =
7724,87
12010,05908
× 100 = 64,32%
Persentase Y =
𝑉𝑠𝑤𝑦
𝑉𝑟𝑦
× 100 =
9677, 2
16424,50781
× 100 = 58,92%
37. HASIL PENELITIAN
• Hasil dari pengecekan syarat sistem ganda didapatkan bahwa shearwall pada proy
ek Graha Pertamina memikul kurang dari 75% gaya gempa yang mana persentase
arah x memikul 64,32% dan persentase arah y sebesar 58,92%. Hasil ini sudah se
suai dengan SNI 1726 tahun 2012 dimana shearwall harus menerima beban gemp
a <75% dan >25% beban gempanya dialirkan kepada struktur lainnya seperti balok
dan kolom.
38. ANALISA DAYA DUKUNG PONDASI BOREPILE PROYEK GRAHA
PERTAMINA
TUJUAN PENELITIAN
• Tujuan dari studycase in
i adalah menghitung da
ya dukung pondasi men
ggunakan hasil data N-
SPT pada pondasi Bore
pile dengan diameter 10
00 mm dengan menggu
nakan dua metode
39. Analisa dan Pembahasan
a. Data Tanah
1 1,5 1,5 3
2 3 1,5 5
3 4,5 1,5 10
4 6 1,5 6
5 7,5 1,5 5
6 9 1,5 24
7 10,5 1,5 24
8 12 1,5 50
9 13,5 1,5 50
10 15 1,5 34
11 16,5 1,5 19
12 18 1,5 50
13 19,5 1,5 50
14 21 1,5 50
15 22,5 1,5 18
16 24 1,5 31
17 25,5 1,5 19
18 27 1,5 21
19 28,5 1,5 24
20 30 1,5 16
21 31,5 1,5 32
22 33 1,5 21
Lapis
Kedalaman
(m)
Tebal
(m)
N'SPT
a. Data dibawah ini yaitu data yang didapat dari data daya d
ukung tanah borpile Proyek Graha Pertamina, yaitu sebag
ai berikut:
b. Panjang tiang (L) = 33 meter
c. Diameter (D) = 1 meter
d. Nilai N-SPT (N) = 21
e. Fk = Faktor Keamanan (Memakai Angka 3)
40. a. Perhitungan Daya Dukung Lapangan Pada Pondasi Borepile diameter 1000 mm Berdasarkan Nilai SPT D
engan Metode Konvensional
Menghitung Daya Dukung Ujung (Qe)
Menentukan Ap
Menentukan Pb
Pb = 375 + 12,5 (N – 15)
= 375 + 12,5 (21 – 15)
= 450 ton/m2
Menghitung Daya Dukung Ujung (Qe)
Qe = Ap × Pb
= 0,785 × 450
= 353,25 Ton
Ap =
1
4
x π x D2
=
1
4
x π x 12
= 0,785 m2
42. • Menghitung Daya Dukung Ultimate (Qult)
Qult = Qe + Qs
= 353,25 + 420,174
= 773,424 Ton
• Menghitung Daya Dukung ijin (Qall)
Qall = Qult / Fk
= 773,424 / 3
= 257,808 Ton
Berikut adalah hasil daya dukung ijin yang didapatkan dengan metode konvens
ional yaitu sebesar 257,808 Ton.
43. b. Perhitungan Daya Dukung Lapangan Pada Pondasi Borepile diameter 1000 mm Berdasarkan Nilai
SPT Dengan Metode Meyerhof
Menghitung daya dukung ujung Qe
𝐴𝑒 =
1
4
× 𝜋 × 𝐷2
=
1
4
× 𝜋 × 12
= 0,79 𝑚2
Total N’SPT 4x dilapisan atasnya = 21+32+16+24+21
=114
𝑁𝑒 =
1
5
× 114
= 22,8
Qe = 40 × Ne × Ae
= 40 × 22,8 × 0,79 𝑚2
= 720,48 𝑡𝑜𝑛
• Menghitung Daya Dukung Friksi (Qs)
𝐴𝑠 = 𝜋 × 𝐷 × 𝐿
= 𝜋 × 1 × 33
= 103,67 𝑚2
Rata-rata N’SPT (Ns)=
562
22
= 25,55
𝑄𝑠 =
𝑁𝑠×𝐴𝑠
10
=
25,55×10 ,67
10
=264,88
44. • Menghitung Daya Dukung Ultimate (Qult)
Qult = Qe + Qs
= 720,48+264,88
= 985,36 Ton
• Menghitung Daya Dukung ijin(Qall)
𝑄𝑎𝑙𝑙 =
𝑄𝑢𝑙𝑡
𝐹𝑘
=
985, 6
= 328.45 Ton
Berikut adalah hasil daya dukung ijin yang didapatkan dengan metode meyerhof yaitu
sebesar 328,45 Ton
45. HASIL PENELITIAN
1. Hasil perhitungan dengan metode konvensional mendapatkan daya dukung
sebesar 257,808 Ton
2. Hasil perhitungan dengan metode meyerhof mendapatkan daya dukung
sebesar 𝟑𝟐𝟖, 𝟒𝟓 Ton