Intelegensi dan Kreativitas Pada PsikologiWidiastutiwiwi
Intelegensi dan kreativitas merupakan dua hal yang erat hubungannya dan terkait tanpa dapat dipisahkan. Kreativitas berkembang karena faktor dominan intelegensi. Contoh, mereka yang tergolong debil, embisil dan idiot tentu kreativitasnya tidak setinggi mereka yang mempunyai IQ 129-140 atau genius.
Hubungannya dengan proses belajar seseorang dengan intelegensi pada wilayah superior atau kaum genius, tentunya di dalam proses belajar penyerapan bahan/materi pelajaran akan lebih cepat daripada mereka yang tergolong normal atau inferior. Kreativitas dan belajar seseorang juga sangat erat hubungannya . individu yang cukup dalam penangkapan akan memiliki kemampuan untuk pengembangan akalnya.
Intelegensi dan Kreativitas Pada PsikologiWidiastutiwiwi
Intelegensi dan kreativitas merupakan dua hal yang erat hubungannya dan terkait tanpa dapat dipisahkan. Kreativitas berkembang karena faktor dominan intelegensi. Contoh, mereka yang tergolong debil, embisil dan idiot tentu kreativitasnya tidak setinggi mereka yang mempunyai IQ 129-140 atau genius.
Hubungannya dengan proses belajar seseorang dengan intelegensi pada wilayah superior atau kaum genius, tentunya di dalam proses belajar penyerapan bahan/materi pelajaran akan lebih cepat daripada mereka yang tergolong normal atau inferior. Kreativitas dan belajar seseorang juga sangat erat hubungannya . individu yang cukup dalam penangkapan akan memiliki kemampuan untuk pengembangan akalnya.
Kesehatan mental pada anak hingga lansiaYudiSiswanto5
Kesehatan mental berlaku di semua fase kehidupan manusia tidak hanya berlaku pada fase-fase tertentu saja. Ada beberapa fase-fase yaitu kesehatan mental anak-anak dimana masa ini adalah masa yang sangat penting bagi anak-anak karena menetukan proses perkembangan selanjutnya. Kemudian kesehatan mental remaja, pada masa ini terjadinya peralihan dari fase anak-anak menuju fase dewasa. Di fase ini juga lah terjadinya masa pubertas dimana terjadi peralihan perkembangan dan pertumbuhan yang sedikit banyak berpengaruh pada kesehatan mentalnya. Selanjutnya adalah kesehatan mental orang dewasa, dimana saat seseorang beranjak menjadi dewasa mereka akan mengahadapi kehidupan yang sesungguhnya.
Kesehatan mental pada anak hingga lansiaYudiSiswanto5
Kesehatan mental berlaku di semua fase kehidupan manusia tidak hanya berlaku pada fase-fase tertentu saja. Ada beberapa fase-fase yaitu kesehatan mental anak-anak dimana masa ini adalah masa yang sangat penting bagi anak-anak karena menetukan proses perkembangan selanjutnya. Kemudian kesehatan mental remaja, pada masa ini terjadinya peralihan dari fase anak-anak menuju fase dewasa. Di fase ini juga lah terjadinya masa pubertas dimana terjadi peralihan perkembangan dan pertumbuhan yang sedikit banyak berpengaruh pada kesehatan mentalnya. Selanjutnya adalah kesehatan mental orang dewasa, dimana saat seseorang beranjak menjadi dewasa mereka akan mengahadapi kehidupan yang sesungguhnya.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
3. Table of Contents
2
Penguasaan Kemampuan Yang Sudah Eksis
1
4
Kategori Retardasi mental
Hubungan Chronological Age dan Mental Age
Retardasi mental
3
5 Perilaku Reterdasi Mental
5. Pengertian
Retardasi mental atau disabilitas
intelektual adalah gangguan intelektual
yang ditandai dengan kemampuan mental
atau intelegensi di bawah rata-rata.
Kemampuan intelegensi biasanya diukur
dengan menggunakan skor IQ. Seseorang
dikatakan retardasi mental apabila didapati
skor IQ < 70.
6. Karakteristik
Berperilaku mudah marah, keras kepala, tidak
percaya diri, depresi, tidak mau bersosialisasi,
dan gejala gangguan psikotik.
Memiliki ciri khusus secara fisik, seperti kelainan
bentuk wajah dan tubuhnya pendek.
7. Jenis – Jenis Retardasi Mental
5. Re-Engage
2. Moderate
Reterdation
1. Mild
Reterdation
3. Severe
Reterdation
4. Profound
Reterdation
Menurut PPDGJ-I
8. Mild Retardation
Butuh waktu lebih lama untuk belajar bicara,
tapi saat sudah bisa bicara, komunikasi bisa
dilakukan dengan baik.
Bisa mandiri saat sudah dewasa.
Sedikit kesulitan untuk belajar menulis dan
membaca.
Sering bersikap seperti anak-anak, meski usianya
sudah dewasa.
Sulit mengemban tanggung jawab besar seperti
menikah dan punya anak.
Dapat berkembang dengan mengikuti program
belajar khusus.
Memiliki nilai IQ antara 50-69.
9. Moderate
Retardation
Sulit mengerti perkataan orang lain maupun
berbicara dengan orang lain.
Susah berkomunikasi dengan orang lain.
Masih bisa mempelajari kemampuan dasar,
seperti menulis, membaca, dan berhitung.
Akan sulit hidup mandiri.
Bisa berperilaku baik di lingkungan maupun
tempat yang sudah sering dikunjungi.
Masih bisa berpartisipasi di kegiatan sosial
yang melibatkan banyak orang.
Rata-rata memiliki nilai IQ antara 35-49.
10. Memiliki Kesulitan bergerak secara fisik.
Severe
Retardation
Mengalami kerusakan otak atau saraf
yang cukup parah.
Memiliki nilai IQ antara 20-34
11. Profound
Retardation
Sama sekali tidak bisa mengikuti instruksi yang
diberikan.
Mengalami kelumpuhan, pada beberapa kasus
Tidak bisa menahan buang air
Hanya bisa berkomunikasi nonverbal sangat
dasar (seperti menunjuk atau menggelengkan
kepala)
Tidak bisa hidup mandiri
Perlu diawasi terus-menerus oleh keluarga
maupun tim dokter
Memiliki nilai IQ kurang dari 20
17. Akibat gangguan jiwa yang berat.
Akibat depresi psikososial.
Karna kurangnya Pendidikan.
Mengalami traumatis.
Kekurangan nutrisi.
Memiliki penyakit yang mengaruhi
fungsi otak.
Mengalami penyakit atau cedera
saat anak-anak.
Terjadinya cedera otak yang
traumatis.
Cedera karna kecelakaan.
Faktor Sosial
18. Faktor Biologis
Akibat infeksi dan atau intoksikasi.
Akibat rudapaksa.
Akibat gangguan metabolism, pertumbuhan
atau gizi.
Akibat penyakit otak yang nyata(Postnatal).
Akibat penyakit atau pengaruh prenatal yang
tidak jelas.
Akibat kelainan kromosom.
Akibat adanya gangguan saat kehamilan.
Karna adanya riwayat anggota keluarga
Akibat anak dan ibu yang mengomsusi
alcohol atau obat-obatan.
20. Mental age (usia tingkat
kecerdasan) adalah usia
inteligensi yang dipandang
dari segi jenis perubahan
pertumbuhan
Mental Age Chronological Age
chronological age (umur
kronologis) adalah usia
inteligensi yang ditentukan dari
tanggal kelahiran.
21. 1. Menggunakan rumus
2. Menggunakan tabel tentang perkembangan
anak normal
Keterangan :
IQ = Intelleigence
Quotient
MA = Mental Age
CA = Chronological
Age
IQ = MA/CA X 100
Cara menghitung kecerdasan Intelektual
(Intelligence Quotient)
Bayi baru lahir Dapat minum menggunakan botol,apabila jarinya dipegang dia
akan merespon dengan menggenggam tangan kita.
Pada mingguan
keempat
Dapat melihat benda-benda disekitarnya.
Umur 6 bulan Dapat menangkap benda-benda yang digantungkan didepannya
tanpa pertolongan.
Umur 10-11 bulan Telah dapat berkata : ‘dada’, ‘mama’, ‘ibu’, dan ‘bapa’.
Umur 1 tahun Dapat berbicara menggunakan 3 sampai 4 kata.
Umur 14 bulan Umumnya dapat berjalan.
Umur 18 bulan Dapat menyebut bagian-bagian badan seperti: hidung, mata,
dan lain sebagainya.
Umur 2 tahun Dapat menyusun kalimat yang terdiri dari 2 suku
kata,mendengarkan cerita dan membedakan gambar.
Umur 3 tahun Telah dapat bercakap-cakap menggunakan 5 sampai 6 suku
kata.
Umur 4 tahun Dapat menghitung sampai 10,menunjukkan kecepatan dalam
memperkaya perbendaharaan kata.
Umur 5 tahun Dapat mengadakan percakapan,dapat menyebutkan 4 atau lebih
benda yang dilihatnya.
Umur 6 tahun Dapat mencontoh lambang bunyi(huruf) dan telah siap masuk
sekolah.
23. Chronological
Age 0-6 Tahun
Perkembangan Motorik
Kemampuan sensorik
Persepsi
Belum self care
Listening skill
Berkembangnya kemampuan 3 R
Oral Language
Associative Thinking
Sosialisasi
Family Living
Pengertian mati & kematian
Chronological
Age 0-6 Tahun
24. Chronological
Age 12-14 Tahun
Penguasaan hobby
Membaca buku cerita
Practical science
Learning strategies
Orientasi karir
Sex education
Kebutuhan rekreasi
Personality development
Independent work habbit
Chronological
Age >15 Tahun
Kemampuan ekonomi
Tertarik Driving
Tahu Hukum
Grooming
Sport
Dancing
Social Rules
Carier Preparation
Houskeeping
Mampu mengatur diri sendiri
26. Perilaku Umum Penyandang
Raterdasi Mental
Sering berputar,
duduk-berdiri,
merangkak, berteriak-
teriak
Kesulitan dalam
menyelesaikan
masalah
Kesulitan dalam
diskusi dan
bersosialisasi
Memiliki gangguan
dalam berbicara, atau
sering telat dalam
berbicara.
Memiliki pola pikir logis
yang rendah
sulit melakukan kontak mata
dengan orang lain
sering mengulang kata-kata
(echolalia)
melakukan perbuatan yang selalu
sama, rutin dan dalam pola yang
tertentu dan teratur.
Berperilaku tantrum
Lamban dalam memelajari
sesuatu hal yang sederhana
Kesulitan mengingat barang