Case Presentation Co infection Miliary Tuberculosis and HIV/AIIDS Soroy Lardo
1. Dokumen tersebut membahas tentang ko-infeksi HIV dan TB, dimana kedua penyakit saling mempengaruhi dan memperburuk prognosis satu sama lain. 2. HIV menurunkan kekebalan tubuh sehingga meningkatkan risiko infeksi TB aktif, sementara replikasi HIV lebih tinggi pada lokasi infeksi TB. 3. Ko-infeksi meningkatkan replikasi kedua agen patogen dan merupitkan masalah kesehatan masyarakat yang serius.
Dokumen tersebut membahas tentang sindrom restorasi imun (IRIS) pada pasien HIV/AIDS. IRIS terjadi ketika sistem kekebalan tubuh pasien mulai pulih setelah menerima terapi antiretroviral (ARV), namun justru menyebabkan reaksi peradangan berlebihan terhadap infeksi oportunistik yang sedang atau pernah diidap. Dokumen ini menjelaskan penyebab, manifestasi klinis, diagnosis, dan penatalaksanaan IRIS umumnya serta beberapa
Case Presentation Co infection Miliary Tuberculosis and HIV/AIIDS Soroy Lardo
1. Dokumen tersebut membahas tentang ko-infeksi HIV dan TB, dimana kedua penyakit saling mempengaruhi dan memperburuk prognosis satu sama lain. 2. HIV menurunkan kekebalan tubuh sehingga meningkatkan risiko infeksi TB aktif, sementara replikasi HIV lebih tinggi pada lokasi infeksi TB. 3. Ko-infeksi meningkatkan replikasi kedua agen patogen dan merupitkan masalah kesehatan masyarakat yang serius.
Dokumen tersebut membahas tentang sindrom restorasi imun (IRIS) pada pasien HIV/AIDS. IRIS terjadi ketika sistem kekebalan tubuh pasien mulai pulih setelah menerima terapi antiretroviral (ARV), namun justru menyebabkan reaksi peradangan berlebihan terhadap infeksi oportunistik yang sedang atau pernah diidap. Dokumen ini menjelaskan penyebab, manifestasi klinis, diagnosis, dan penatalaksanaan IRIS umumnya serta beberapa
Gambaran klinis pasien TB dengan HIV/AIDS tergantung dari derajat berat ringannya. Pemeriksaan sputum BTA tetap penting untuk diagnosis TB meskipun di daerah dengan prevalensi HIV tinggi. Pemberian terapi TB dan ARV harus mempertimbangkan jumlah CD4 dan interaksi antar obat.
Makalah ini membahas tentang HIV/AIDS, mulai dari pengertian, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, pemeriksaan penunjang, dan tata laksana. HIV adalah virus penyebab AIDS yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan menghancurkannya, sehingga menyebabkan berbagai infeksi opportunistik dan komplikasi kesehatan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan asuhan keperawatan pasien HIV/AIDS secara fisik, meliputi epidemiologi global dan lokal HIV/AIDS, mikrobiologi HIV, penularan dan risiko, patofisiologi, diagnosis, tahapan penyakit, penatalaksanaan, serta pencegahan penularan dari ibu ke anak.
PENGKAJIAN lanjut KEPERAWATAN HIV power point.pptxIsyeSiahaya
Dokumen tersebut berisi data demografi, riwayat sosial, kesehatan, dan pemeriksaan fisik pasien yang diduga terinfeksi HIV. Meliputi riwayat seksual berisiko, penggunaan narkoba suntik, riwayat kesehatan terdahulu, dan gejala-gejala yang muncul. Pemeriksaan fisik mencakup sistem kardiorespirasi, gastrointestinal, neurologi, dan lainnya untuk mengetahui dampak HIV. Pemeriksaan laboratorium dil
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, gejala, diagnosis, komplikasi, dan penanggulangan HIV/AIDS. HIV adalah virus yang menyerang sel T CD4+ dan menyebabkan AIDS bila jumlah sel T CD4+ menurun di bawah 200/μL darah. Gejala AIDS bervariasi mulai dari ringan hingga parah seperti infeksi oportunistik. Diagnosis dilakukan secara klinis dan laboratorium. Penanggulangannya meliputi promosi kesehatan,
Makalah ini membahas tentang HIV/AIDS, mulai dari pengertian, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, pemeriksaan penunjang, dan tata laksana HIV/AIDS. Secara ringkas, HIV/AIDS adalah sindrom kehilangan kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV, yang menyerang sel T-helper dan melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga mudah terkena infeksi oportunistik.
AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan kelemahan daya tahan tubuh. Gejalanya bervariasi mulai dari demam, diare, hingga infeksi oportunistik yang dapat mengancam jiwa. Pengobatannya belum spesifik, namun terapi antiviral dan pencegahan infeksi sekunder dapat memperlambat perkembangan penyakit.
1. Weil's disease merupakan manifestasi parah dari leptospirosis yang ditandai dengan demam, gagal ginjal, penyakit kuning, perdarahan, dan gangguan pernapasan.
2. Bakteri Leptospira merupakan penyebab penyakit ini yang menginfeksi melalui kontak langsung dengan urin hewan atau lingkungan yang terkontaminasi.
3. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium seperti mikroskopik
Gambaran klinis pasien TB dengan HIV/AIDS tergantung dari derajat berat ringannya. Pemeriksaan sputum BTA tetap penting untuk diagnosis TB meskipun di daerah dengan prevalensi HIV tinggi. Pemberian terapi TB dan ARV harus mempertimbangkan jumlah CD4 dan interaksi antar obat.
Makalah ini membahas tentang HIV/AIDS, mulai dari pengertian, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, pemeriksaan penunjang, dan tata laksana. HIV adalah virus penyebab AIDS yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan menghancurkannya, sehingga menyebabkan berbagai infeksi opportunistik dan komplikasi kesehatan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan asuhan keperawatan pasien HIV/AIDS secara fisik, meliputi epidemiologi global dan lokal HIV/AIDS, mikrobiologi HIV, penularan dan risiko, patofisiologi, diagnosis, tahapan penyakit, penatalaksanaan, serta pencegahan penularan dari ibu ke anak.
PENGKAJIAN lanjut KEPERAWATAN HIV power point.pptxIsyeSiahaya
Dokumen tersebut berisi data demografi, riwayat sosial, kesehatan, dan pemeriksaan fisik pasien yang diduga terinfeksi HIV. Meliputi riwayat seksual berisiko, penggunaan narkoba suntik, riwayat kesehatan terdahulu, dan gejala-gejala yang muncul. Pemeriksaan fisik mencakup sistem kardiorespirasi, gastrointestinal, neurologi, dan lainnya untuk mengetahui dampak HIV. Pemeriksaan laboratorium dil
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, gejala, diagnosis, komplikasi, dan penanggulangan HIV/AIDS. HIV adalah virus yang menyerang sel T CD4+ dan menyebabkan AIDS bila jumlah sel T CD4+ menurun di bawah 200/μL darah. Gejala AIDS bervariasi mulai dari ringan hingga parah seperti infeksi oportunistik. Diagnosis dilakukan secara klinis dan laboratorium. Penanggulangannya meliputi promosi kesehatan,
Makalah ini membahas tentang HIV/AIDS, mulai dari pengertian, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, pemeriksaan penunjang, dan tata laksana HIV/AIDS. Secara ringkas, HIV/AIDS adalah sindrom kehilangan kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV, yang menyerang sel T-helper dan melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga mudah terkena infeksi oportunistik.
AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan kelemahan daya tahan tubuh. Gejalanya bervariasi mulai dari demam, diare, hingga infeksi oportunistik yang dapat mengancam jiwa. Pengobatannya belum spesifik, namun terapi antiviral dan pencegahan infeksi sekunder dapat memperlambat perkembangan penyakit.
1. Weil's disease merupakan manifestasi parah dari leptospirosis yang ditandai dengan demam, gagal ginjal, penyakit kuning, perdarahan, dan gangguan pernapasan.
2. Bakteri Leptospira merupakan penyebab penyakit ini yang menginfeksi melalui kontak langsung dengan urin hewan atau lingkungan yang terkontaminasi.
3. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium seperti mikroskopik
Jual Blue Wizard Asli DI Makassar 081398577786 - Obat Perangsang Wanita.pdfsyifafarma
Jual Viagra Asli Di Makassar Call-Wa : 081280231222 ANTAR GRATIS COD, Agen Obat Viagra Makassar, Obat Kuat Viagra Original Di Makassar, Apotek Viagra Asli Usa Makassar, Harga Obat Viagra Di Makassar, Obat Viagra Di Makassar, Viagra Asli Usa 100Mg Di Makassar, Obat Kuat Viagra Makassar
Apa Itu Obat Viagra Usa 100Mg Di Makassar?
Viagra Asli Makassar adalah obat kuat untuk pria berbentuk tablet berfungsi untuk membuat ereksi pada penis Maka Langsung Tahan Lama, Ereksinya Kuat, Mengatasi Ejakulasi Dini Dan Mengatasi Impotent. Cocok digunakan oleh pria yg frustasi /kehilangan nafsu seksual disfungsi ereksi tetapi ingin melakukan hubungan intim dengan pasangan.
Obat Kuat Viagra 100mg Asli Usa sildenafil buatan pabrik farmasi pfizer LABS division of pfizer inc, ny, 10017 usa. kemasan 30 tablet ini sangat berkhasiat untuk membuat dan mempercepat proses ereksi secara sempurna. mampu meningkatkan gairah libido anda secara cepat hingga mampu menjadikan penis anda tegang dan keras, tahan lama, serta akan menjadi jreng dan bergairah lagi pada saat seperti usia muda anda. Obat Kuat Viagra 100mg Asli Usa yang terbukti manjur , asli made in amerika serikat dan 100% aman tanpa efek samping.
obat Viagra Asli Diproduksi oleh Pfizer, obat pertama untuk pengobatan disfungsi ereksi dan impotensi. Viagra Asli Usa adalah salah satu jenis obat ketika datang ke pasar. Kebanyakan pria membeli Viagra karena tingkat keberhasilan yang besar, melainkan telah membantu 20.000.000 orang sejak diluncurkan pada tahun 1998.
Fungsi Dan Kelebihan Obat Kuat Viagra USA 100mg :
Sebagai obat kuat alami
Membantu Mengatasi Enjakulasi Dini
Memperlancar Sirkulasi Darah Ke Alat Vital
Menambah Tegang, Kuat, Keras Saat Ereksi
Mendapatkan Orgasme Yang Lebih Nikmat
Menambah Jumlah dan Gerak Sperma
Meningkatkan Stamina Tubuh
Meningkatkan Kadar Oksigen Darah Didalam Alat Vital
Memperlancar Aliran Darah
Menjaga suhu tubuh untuk mendukung perkembangan fungsi-fungsi seksual yang normal
Cepat Memulihkan Kondisi Tubuh Setelah Melakukan Aktifitas Sek sual
Cara Kerja Obat Kuat Viagra :
Cara Kerja Obat Kuat Viagra yaitu dengan cara mengalirkan darah menuju alat kelamin pria dan mejadikannya ereksi dan bertambah keras, kencang dan kuat bertahan lama di atas ranjang. Viagra Asi dikelola oleh pihak pfizer viagra yang merupakan pemilik paten pil disfungsi ereksi. Ada kekurangan tentunya juga ada kelebihan, begitu juga dengan pil disfungsi ereksi yang mempunyai kelemahan atau efek samping diantaranya adalah iritasi perut, penglihatan anda akan kabur, dan kepala terasa pusing. Maka dari itu anda tidak boleh terlalu banyak mengkonsumsi pil disfungsi ereksi karena berbahaya.
Cara Minum Obat Kuat Viagra :
Jika Anda membeli Obat kuat Viagra untuk pertama kalinya, Anda harus membeli dosis terendah 50mg ( Jadi satu 100mg Dibagi Menjadi 2 Bagian) dan kemudian mempertimbangkan untuk meningkatkan dosis obat Viagra Anda jika Sudah terbiasa Memakainya
Jual Permen Soloco Asli Samarinda 081398577786- Obat Kuat Soloco.pdfsyifafarma
Jual Soloco Asli Di Samarinda, Agen Permen Soloco Di Samarinda, Obat Kuat Soloco Samarinda, Jual Soloco Samarinda, Apotik Jual Soloco Di Samarinda, Soloco Asli Aus Di Samarinda, Agen Permen Soloco Samarinda
Pemesanan WA: 0813 9857 7786 Untuk Wilayah Kota Samarinda Antar Gratis/COD
jual soloco asli di samarinda
Jual Soloco Asli Di Samarinda
Jual Permen Soloco Asli Di Samarinda, Adalah Produk Yang Sangat Membantu Problem Anda Yang kurang Keras Dan Letoy? Kurang Stamina, Loyo Di Tengah Permainan?
Kembalikan Kepercayaan Diri Anda Dan Buat Pasangan Anda Tersenyum Kembali. Mau Tau RAHASIA-Nya?
SOLOCO Adalah Permen Rasa Coklat Yang Bermanfaat Meningkatkan Stamina Dan Vitalitas Seksual Kaum Pria. Dengan Mengkonsumsi 1 Butir PERMEN SOLOCO Maka Tubuh Dan Penis Anda Akan Lebih Tahan Lama Saat Berhubungan Intim Dengan Pasangan.
SOLOCO Menjadi Permen Fenomenal Saat Ini, Dan Sangat Laris Di Internet!!! Dengan 1 Butir Permen SOLOCO Maka Manfaatnya Dapat Anda Rasakan Hingga 3-4 Hari, Jadi Dalam 1 Minggu Cukup Mengonsumsi 2 Permen SOLOCO Agar Kejantanan Anda Akan Selalu Terjaga Saat Berhubungan Intim Dengan Pasangan. SOLOCO Juga Di Kenal Dengan Sebutan Permen SOLOCO, Coklat SOLOCO, Permen Coklat SOLOCO, Dark Chocolate Dan Solomon SOLOCO.
jual soloco asli di samarinda
Komposisi Permen Soloco :
GINSENG TANAMAN HERBAL : Dari Negara Korea Yang Terbukti Ampuh Menambah Kejantanan Pria.
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) DI TEMPAT KERJA.pdf
PPT presentasi.pptx
1. MANIFESTASI PARU PADA
PASIEN HIV/AIDS
DIBAWAKAN OLEH:
dr. Arizal
PEMBIMBING
dr. Sri Asriyani, Sp.Rad (K), M.Med.Ed
dr. Suciati Damopolii, Sp.Rad (K)
REFERAT RESPIRASI
2. PENDAHULUAN
• Human Immunodeficiency Virus (HIV) & Acquired
Immunodeficiency Syndrome (AIDS)
• Penurunan kekebalan tubuh & deplesi CD4+
• Infeksi HIV dikatikan dengan perubahan seluler pada
alveolar paru
• Spektrum penyakit paru pada pasien HIV cukup luas
• Penyakit-penyakit paru signifikan meningkatkan angka
mortalitas & morbiditas
https://www.researchgate.net/profile/Heather-Ruskin/publication/266232519/figure/fig1/AS:669395831513108@1536607811967/Structure-of-HIV-virus-adapted-from-a-public-
domain-image-from-the-National-Institute.png
13. - Anak laki-laki 15 tahun dengan HIV.
Jumlah CD4+ 39/uL
- Gambar (a) CT window mediastinum
menunjukkan limfadenopati mediastinal
- Pada gambar (b) konsolidasi pada
subsegmental lobus superior kiri.
- Pada gambar (c) dan (d) MRI T2 area
slight hiperintens yang menunjukkan
konsolidasi dan limfadenopati
PNEUMONIA BAKTERIAL CONTD…
14. Pneumonia Pneumocystis Carinii
• Infeksi oportunistik terutama pada CD4+
< 200 sel/uL
• Gejala Klinis: Batuk Kering, Low grade
Fever yang berlangsung lebih dari 1 bulan
• Temuan Radiologik:
• Ground Glass Mozaic Pattern
• Konsolidasi
• Multiple cystic
15. • Laki-laki 76 tahun dengan HIV dan terkonfirmasi PCP
• Ground glass anterior lobus superior (panah pendek), Ground glass halus (panah pendek)
• MRI Sekuens HASTE menunjukkan area-area konsolidasi di tempat yang sama
Pneumonia Pneumocystis Carinii CONTD…
16. Tuberkulosis Paru (TB)
• Infeksi HIV meningkatkan kerentanan
terhadap TB
• Manifestasi Radiologik: perselubungan /
konsolidasi yang umumnya unilateral pada
area-area yang tidak biasa (lapangan
bawah)
• Tanda-tanda lain: nodul milier dan
limfadenopati
18. ASPERGILLOSIS
- Klinis hampir serupa dengan penyakit paru
lainnya
- Gambaran radiologik: Cavitas dengan komponen
soft tissue (fungus ball) dan bayangan udara
(crescent sign)
CRIPTOCOCCOSIS
- Gejala klinis sering tidak khas, port d’entrée
adalah paru-paru meskipun manifestasi paling
sering adalah meningitis
- Temuan imaging bervariasi dan tidak spesifik:
bercak retikuler dan retikulonoduler
- Cavitas, konsolidasi, efusi dan limfadenopati
jarang ditemukan
19. • Laki-laki 39 tahun dengan HIV dan sudah mengkonsumsi ARV, hitung CD4+
menunjukkan 507 sel/uL.
• Evaluasi awal CT Scan: Massa lobus superior paru kanan
• Gambar (a) MRI sekuens T2 axial, gambar (b), T1 post kontras: massa
heterointens yang menyangat post kontras dan menginvasi medulla spinalis.
Hasil biopsy: Aspergilloma invasive.
20. Limfoma Paru
• Keganasan terjadi pada sekitar 25 – 40 % pasien dengan HIV positif. 10% pasien
dengan HIV menderita limfoma non-Hodgkin
• Risiko limfoma tinggi pada mereka dengan jumlah CD4 rendah
• Patogenesis Limfoma pada pasien HIV tidak diketahui, diduga infeki virus
Epstein Barr
• Gambaran radiologik berupa multiple nodul atau massa dengan diameter 1-5
cm dapat disertai konsolidasi maupun penebalan septa.
• Dapat pula berupa nodul-nodul hili disertai infiltrat retikuler dengan distribusi
peribronchovaskuler
22. Sarkoma Kaposi
• Keganasan yang berkembang dari sel-sel yang melapisi kelenjar
getah bening atau pembuluh darah – Virus Herpes 8 (Kaposi
Sarkoma Herpes Virus)
• Sarkoma Kaposi bermanifestasi terutama pada kulit, manifestasi
paru kurang dari 10%
• Klinis batuk non produktif, hemoptisis, demam dan penurunan berat
badan
• Temuan imaging pada CT scan umumnya tidak khas : Opasitas
retikulonoduler yang berbentuk flame shaped sepanjang jalur
bronchovascular.
24. Kanker Paru
• Penyebab kematian utama setelah infeksi
oportunistik
• Insiden meningkat 2.5 kali lebih tinggi
pada HIV dibanding non-HIV
• Imunosupresi, merokok, inflamasi dan
infeksi modulasi sistem imun risiko
kanker paru
25. Hipertensi Pulmonal terkait HIV
• PAH: ekanan arteri pulmonalis > 25
mmHg pada saat istirahat
• Insidens PAH pada pasien HIV adalah
0.5% = 25 kali lebih tinggi daripada
populasi umum
• lebih sering pada laki-laki dengan usia
rata-rata 35-41 tahun
• Tidak terdapat hubungan antara PAH
dengan hitung CD4+
26. Sindrom Rekonstitusi Imun (IRIS)
• Eksaserbasi dari gejala-gejala klinis yang terjadi akibat mulai
kembalinya fungsi sistem imun.
• Terapi ARV viral load menurun & CD4+ meningkat reaksi
hipersensitifitas.
• Gambaran klinis & radiologik bervariasi dengan penyakit yang
mendasari.
• TB-IRIS merupakan bentuk IRIS terbanyak di seluruh dunia.
• PCP-IRIS dapat terjadi dalam hitungan hari / minggu setelah
terapi ARV.
28. Pneumonitis Interstitial Limfositik (ILP)
• Komplikasi yang umum ditemukan pada pasien anak dengan HIV.
• Etiologi dan pathogenesis belum diketahui.
• Gambaran klinis & radiologis sulit dibedakan dengan infeksi PCP: batuk
non produktif, sesak napas dan demam, tetapi dapat pula
asimptomatik.
• Gambaran radiologik :
• ground glass opacity dengan retikulasi pada basal paru
• nodul-nodul subpleural berbatas tidak tegas
• lesi kistik berdinding tipis disertai penebalan peribronkhovascular dan
interlobular
29. Pneumonitis Interstitial Limfositik (ILP) CONTD…
• Perempuan 35 tahun dengan demam, sesak dan
batuk. CD4+ 328 sel/uL.
• (a) CT Scan axial menunjukkan nodul-nodul
batas tidak tegas yang tersebar sentrilobular.
• Hasil pemeriksaan bilasan bronkhoalveolar
menunjukkan 78% limfosit.
• Gambar (b) dilakukan CT Scan beberapa tahun
kemudian tampak terbentuk lesi kistik.
30. Bronkhiektasis dan Emfisema
• Jumlah perokok pada pasien HIV
lebih tinggi
• Pengguna narkoba inhalasi
• Infeksi paru-paru terkait COPD
• Patofisiologi: proses imunologik,
apoptosis, proteolisis dan
mekanisme stress oksidatif memicu
31. PENATALAKSANAAN
Tujuan pemberian antiretroviral (ARV) pada pasien HIV
adalah:
1) Untuk menghambat replikasi virus
2) Untuk mengembalikan fungsi sistem imun
3) Untuk mempertahankan kualitas hidup
Prinsip dalam pemberian ARV adalah:
1) Bagian komprehensif penatalaksanaan HIV/AIDS
2) Disediakan oleh yang berwenang & diberikan hanya ketika pasien siap
3) Setiap regimen mengandung 3 jenis obat & diminum seumur hidup
4) Pasien dengan HIV harus mencegah transmisi virus ke orang lain
5) Pasien dengan HIV menerima obat profilaksis infeksi oportunistik
32. ILUSTRASI KASUS 1
Identitas Pasien
• Nama : Tn. AT
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• No RM : 869241
• Usia : 29 Tahun
• Tanggal Masuk : 02 Agustus 2021
• Riwayat Penyakit :
Batuk dan sesak napas sejak 1 bulan, memberat sejak 1 minggu terakhir.
Keluhan disertai nyeri dada tembus ke belakang. Didiagnosis HIV sejak
2017 dan rutin konsumsi ARV
33. Foto Thorax 25 Januari 2022
MSCT Scan Thorax 02 Agustus 2021
34. ILUSTRASI KASUS 2
Identitas Pasien
• Nama : Ny. R
• Jenis Kelamin : Perempuan
• No. RM : 806264
• Usia : 53 Tahun
• Tanggal Masuk : 10 Februari 2022
• Riwayat Penyakit :
Pasien masuk dengan keluhan badan lemas, disertai mual muntah dan nyeri
ulu hati. Riwayat konsumsi OAT sejak 2 bulan & dihentikan karena terjadi
peningkatan enzim liver.
Riwayat konsumsi ARV sejak 4 bulan tetapi dihentikan 1 bulan terakhir juga
karena peningkatan enzim liver
Riwayat suami dengan HIV namun sudah berpisah sejak 5 tahun yang lalu
35. Foto Thorax 19 September 2021 MSCT Thorax 31 Oktober 2021
36. ILUSTRASI KASUS 3
Identitas Pasien
• Nama : Ny. SR
• Jenis Kelamin : Perempuan
• No. RM : 543676
• Usia : 38 Tahun
• Tanggal Masuk : 19 April 2021
• Riwayat Penyakit :
• Batuk berlendir selama satu minggu disertai badan terasa lemas,
mengidap HIV sejak tahun 2019 dan rutin mengkonsumsi ARV
(Tenovovir, Lamivudin dan Epaviren)
37. Foto Thorax 17 September 2020 MSCT Scan Thorax 25 Januari 2021
38. KESIMPULAN
1) Penyakit paru merupakan komorbiditas utama pasien HIV/AIDS
dengan spektrum yang cukup luas
2) Pemeriksaan imaging sangat penting dalam diagnostik manifestasi
paru pasien dengan HIV/AIDS.
3) Modalitas utama adalah foto thorax konvensional dan CT Scan. USG
dan MRI adalah modalitas untuk pemeriksaan pada kasus-kasus HIV
pada anak dan ibu hamil