Dokumen ini membahas sistem dan aktivitas ekonomi di beberapa kerajaan di Nusantara pada masa lampau, yaitu Kerajaan Sriwijaya, Majapahit, dan Tuban. Kerajaan Sriwijaya memiliki pelabuhan yang strategis di jalur perdagangan antara India dan Tiongkok, sehingga ekonominya berbasis pada perdagangan komoditas seperti timah, rempah-rempah, dan emas. Majapahit memiliki aktivitas ekonomi yang beragam termasuk pert
4. Kerajaan Sriwijaya mempunyai
wilayah yang strategis, berada
di tengah-tengah jalur
pelayaran antara India dengan
Tiongkok.
Bandar kerajaan Sriwijaya dibangun menurut
sebuah “perencanaan” yang matang
Bandar Kerajaan Sriwijaya menurut kaidah-kaidah
perkotaan sudah dapat dikategorikan sebuah kota.
Sriwijaya memiliki Pelabuhan- pelabuhan (entrepot) dan tempat menyimpan.
5. Dukungan dari Raja Balaputeradewa dalam
ekspansi wilayah turut menguatkan posisi
Kerajaan Sriwijaya sebagai kerajaan maritim.
Tujuan ekspedisi armada laut Kerajaan Sriwijaya:
- melebarkan wilayah kekuasaanya
- memperluas tempat-tempat strategis.
Raja Balaputradewa
6. Dalam melaksanakan kegiatan perdagangan dan
kegiatan perekonomian lainnya, Sriwijaya bergantung
pada keseimbangan tiga jenis hubungan, yaitu:
PENGUASA
PRODUSEN
PELAUT
7. Penghasilan kerajaan Sriwijaya terutama diperoleh dari sektor perdagangan, seperti
komoditi ekspor dan bea cukai, pajak-pajak bagi kapal-kapal asing.
TIMAH BERAS EMAS KAYU GAHARU
GADING KAYU
CENDANA
REMPAH-
REMPAH
BARUS KEMENYAN
KOMODITI KERAJAAN SRIWIJAYA
8. Kerajaan Sriwijaya memiliki keterikatan ekonomi
yang kuat dengan Tiongkok, India, Arab
Dalam kegiatan perdagangan, sistem
pembayaran sudah menggunakan alat
pembayaran keping emas Cina, uang token dan
tidak jarang juga dengan cara sistem barter.
KEPING EMAS CINA
10. Pesatnya perdagangan rempah
kemungkinan merupakan faktor kunci
pegeseran kekuatan ekonomi dari
Sriwijaya di Sumatera ke kerajaan-
kerajaan yang berbasis di Jawa.
Perdagangan menjadi salah satu faktor penggerak
perekonomian dan berlangsung dalam skala yang
masif.
11. ENAM JENIS AKTIVITAS
PEREKONOMIAN MAJAPAHIT
01.
PERTANIAN
02.
PERKEBUNAN
03.
PEMANFAATAN
HUTAN
04.
PETERNAKAN
05.
PERBURUAN
HEWAN
06.
KERAJINAN
12. Pada musim-musim tertentu pemerintah
pusat mengirimkan utusan dan pendeta-
pendeta ke daerah seberang untuk menarik
upeti.
Kewajiban utama daerah bawahan terhadap
pusat ialah menyerahkan upeti tahunan dan
menghadap raja Majapahit. Majapahit juga
memelihara angkatan laut yang sangat besar
13. Komoditi Asing yang dibawa ke
Majapahit (Impor)
KOMODITI KERAJAAN MAJAPAHIT
KERAMIK DARI
CHINA
DUPA DARI
ARAB
KAIN DARU
INDIA
Komoditi antar pulau dan ke
luar negeri (ekspor)
BERAS
MERICA
GARAM
REMPAH-
REMPAH
MUTIARA
KULIT PENYU
GULA TEBU
PISANG
KAYU CENDANA
EMAS
PERAK
KELAPA
KAPUK
KATUN SUTERA
BELERANG
BUDAK
15. Tuban semakin berkembang pada masa Majapahit dan
berkembang menjadi pusat pertemuan pedagang dari
berbagai negeri. Majapahit mengadakan ekspansi, di
mana Tuban dijadikan pelabuhan tempat bertolaknya
pelayaran-pelayaran ke Maluku.
Bagi elit Majapahit di pedalaman, Tuban
merupakan penyokong kesejahteraan, baik
secara ekonomi maupun dari segi sosial.
16. Komoditi perdagangannya adalah barang-barang yang nilainya
tinggi, tentunya tahan lama dan juga mengimpor dan mengekspor
barang-barang yang berasal dari berbagai negeri seperti
PERDAGANGAN TUBAN
BATU MULIA KAIN SUTERA
Sumber-sumber yang ada tidak
memberi penjelasan cukup, tetapi
sangat mencolok bahwa pada waktu
ini Tuban menggunakan kekerasan
untuk memaksa kapal-kapal datang
ke pelabuhan pelabuhannya.
17. Tuban pada abad ke-15 dianggap Cina sebagai pelabuhan
yang penting.
Sesudah keruntuhan Majapahit, posisi Tuban menjadi
semakin otonom dan Tuban menjadi semakin makmur
sampai kira-kira akhir abad ke-16. kekayaan yang
dipamerkan saat itu adalah pawai gajah, kuda, dan anjing.
18. DAFTAR PUSTAKA
M.C. Ricklefs, Sejarah Asia tenggara, Jakarta: Komunitas Bambu, 2013
Mujahidul Anwari, Ikhsan Rosyid, Sistem Perekonomian Kerajaan Majapahit, VERLEDEN: Jurnal Kesejarahan, Vol. 3, No.2
Juni 2015. ONLINE di situs: https://www.researchgate.net/publication/307859882_Sistem_Perekonomian_Kerajaa
n_Majapahit, Hlm 104-106, diakses pada 19 Maret 2022.
Muljana, Slamet, Tafsir Sejarah Nagara Kertagama. Yogyakarta: LKIS, 2011.
Sedyawati, Edi. 1997. TUBAN: Kota Pelabuhan di Jalan Sutra. Jakarta: CV. Putra Sejati Raya Sambutan.
Sholeh, Kabib. Jalur Pelayaran dan Perdagangan Sriwijaya Pada Abad Ke-7 Masehi.
Siddhayatra Vol. 22 (2) November 2017: 63-76. ONLINE di situs:
https://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/sejarah/article/view/1310. diakses pada 18 Maret 2022
Suswandari, 2021. Menelisik Sejarah Perekonomian Kerajaan Sriwijaya Abad VII-XIII. Jurnal Sejarah dan Budaya Vol .5
No. 1. ONLINE di situs: http://journal2.um.ac.id/index.php/sejarah-dan-budaya/article/view/13943/7391.
diakses pada 18 Maret 2022