Dokumen tersebut membahas konsep pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa secara terpadu dan bermakna.
Pendekatan saintifik dalam pembelajaran bertujuan untuk memberi pemahaman kepada siswa dalam memahami berbagai materi secara ilmiah. Pembelajaran saintifik dilakukan melalui 5 langkah yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Pendekatan ini sesuai dengan teori belajar Bruner, Piaget, Vygotsky, dan Bandura yang mendukung proses konstruksi pengetahuan siswa secara aktif dan berbasis pen
Pendekatan saintifik dalam pembelajaran dimaksudkan untuk memberi pemahaman kepada siswa dalam memahami berbagai materi secara ilmiah dengan menggunakan proses 5M (mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, mengomunikasikan) sehingga informasi tidak hanya berasal dari guru tetapi dari berbagai sumber. Pendekatan ini sesuai dengan teori belajar Bruner, Piaget, Vygotsky, dan Bandura yang mendukung proses konstruksi
Artikel ini diperoleh waktu IHT implementasi Kurikulum 2013 di SMAN8 Pekanbaru. Mudah=mudahan bermanfaat bagi guru yang belum berkesempatan ikut pelatihan.
During this time, there are still many teachers who likens the learning process with students as blank paper and still found a teacher who suppress learning through rote formulas and specific strategies to solve specific problems so that the knowledge gained survive only in short-term memory of the child. Learning through the use of props at SDN 1 Sukowetan encourage students to make observations on an object independently, to train students to learn to find new ideas and their relationships with the concepts that have been known, and can increase the concentration of learning and student learning outcomes. It can be seen from the observation of students in learning activities changes in the shapes of objects through the use of props that have increased as well as the completeness achieved from 60% in the first cycle increased to 90% in the second cycle.
Dokumen tersebut membahas konsep pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa secara terpadu dan bermakna.
Pendekatan saintifik dalam pembelajaran bertujuan untuk memberi pemahaman kepada siswa dalam memahami berbagai materi secara ilmiah. Pembelajaran saintifik dilakukan melalui 5 langkah yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Pendekatan ini sesuai dengan teori belajar Bruner, Piaget, Vygotsky, dan Bandura yang mendukung proses konstruksi pengetahuan siswa secara aktif dan berbasis pen
Pendekatan saintifik dalam pembelajaran dimaksudkan untuk memberi pemahaman kepada siswa dalam memahami berbagai materi secara ilmiah dengan menggunakan proses 5M (mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, mengomunikasikan) sehingga informasi tidak hanya berasal dari guru tetapi dari berbagai sumber. Pendekatan ini sesuai dengan teori belajar Bruner, Piaget, Vygotsky, dan Bandura yang mendukung proses konstruksi
Artikel ini diperoleh waktu IHT implementasi Kurikulum 2013 di SMAN8 Pekanbaru. Mudah=mudahan bermanfaat bagi guru yang belum berkesempatan ikut pelatihan.
During this time, there are still many teachers who likens the learning process with students as blank paper and still found a teacher who suppress learning through rote formulas and specific strategies to solve specific problems so that the knowledge gained survive only in short-term memory of the child. Learning through the use of props at SDN 1 Sukowetan encourage students to make observations on an object independently, to train students to learn to find new ideas and their relationships with the concepts that have been known, and can increase the concentration of learning and student learning outcomes. It can be seen from the observation of students in learning activities changes in the shapes of objects through the use of props that have increased as well as the completeness achieved from 60% in the first cycle increased to 90% in the second cycle.
Secara konsep pendekatan saintifik lebih mengarah pada model pendidikan humanis,
yaitu pendidikan yang memberikan ruang kepada siswa untuk berkembang sesuai
potensi kecerdasan yang dimilikinya. Siswa menjadi pusat belajar, tidak menjadi obyek
pembelajaran sehingga karakter, keterampilan, dan kognisinya dapat berkembang secara lebih optimal. Prinsip pendekatan saintifik antara lain: Belajar siswa aktif, Keberagaman, dan
Metode ilmiah.
Literasi Sains dalam Pembelajaran IPAS di Sekolah Dasar.pdfkustiyantidew94
literasi sains dalam pembelajaran IPAS disekolah dasar sebagai bentuk litarasi sanis dalam pengembangakn pembelajaran IPAS di sekolah dasar sesuai dengan hakikat pembelajaran sains
Dokumen tersebut merangkum konsep belajar dan pembelajaran menurut para ahli, karakteristik pembelajaran IPA, ruang lingkup dan tujuan pembelajaran IPA di SD. Dibahas pula definisi IPA, proses dan produk IPA, serta fungsi pembelajaran IPA untuk memberikan pengetahuan tentang lingkungan alam dan buatan serta mengembangkan sikap ilmiah.
Dokumen tersebut membahas konsep pembelajaran berbasis pendekatan saintifik menurut Kurikulum 2013. Terdapat tujuh kriteria pendekatan saintifik yaitu materi berbasis fakta, bebas dari prasangka, mendorong berpikir kritis, hipotesis, berpikir rasional dan objektif, berbasis teori dan fakta, serta tujuan pembelajaran sederhana namun menarik. Pendekatan ini mendorong siswa aktif, penilaian berkelanjutan, serta memper
Dokumen tersebut merangkum berbagai teori dan pendekatan pembelajaran IPA di SD, termasuk Teori Piaget, Bruner, dan Gagne tentang tahapan kognitif anak dan pendekatan belajar melalui penemuan. Dokumen tersebut juga membahas berbagai pendekatan seperti lingkungan, inkuiri, dan pemecahan masalah dalam pembelajaran IPA, serta metode seperti ceramah, diskusi, dan demonstrasi.
Strategi discovery learning merupakan strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa dimana siswa dituntut untuk menemukan sendiri konsep-konsep pembelajaran melalui proses berpikir secara kritis dan analitis untuk menyelesaikan masalah. Strategi ini memiliki prinsip berpusat pada siswa dan menghubungkan pengetahuan baru dengan yang lama. Guru berperan sebagai fasilitator untuk memberikan rangsangan berupa masalah pembelajaran dan memandu
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Pendekatan ilmiah diyakini dapat meningkatkan hasil pembelajaran peserta didik melalui proses observasi, penanyaan, penalaran, percobaan, dan jejaring. Proses pembelajaran harus menekankan pada ranah pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik.
Pendekatan pembelajaran IPA di MI/SD meliputi pendekatan guru-sentris dan siswa-sentris, pendekatan konsep dan proses, serta berbagai metode seperti ceramah, demonstrasi, simulasi, dan eksperimen.
Buku ini memberikan panduan bagi guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 melalui pendekatan saintifik dan penilaian autentik. Buku ini menjelaskan langkah-langkah analisis kompetensi, perencanaan pembelajaran berbasis kompetensi, dan pengembangan instrumen penilaian.
Secara konsep pendekatan saintifik lebih mengarah pada model pendidikan humanis,
yaitu pendidikan yang memberikan ruang kepada siswa untuk berkembang sesuai
potensi kecerdasan yang dimilikinya. Siswa menjadi pusat belajar, tidak menjadi obyek
pembelajaran sehingga karakter, keterampilan, dan kognisinya dapat berkembang secara lebih optimal. Prinsip pendekatan saintifik antara lain: Belajar siswa aktif, Keberagaman, dan
Metode ilmiah.
Literasi Sains dalam Pembelajaran IPAS di Sekolah Dasar.pdfkustiyantidew94
literasi sains dalam pembelajaran IPAS disekolah dasar sebagai bentuk litarasi sanis dalam pengembangakn pembelajaran IPAS di sekolah dasar sesuai dengan hakikat pembelajaran sains
Dokumen tersebut merangkum konsep belajar dan pembelajaran menurut para ahli, karakteristik pembelajaran IPA, ruang lingkup dan tujuan pembelajaran IPA di SD. Dibahas pula definisi IPA, proses dan produk IPA, serta fungsi pembelajaran IPA untuk memberikan pengetahuan tentang lingkungan alam dan buatan serta mengembangkan sikap ilmiah.
Dokumen tersebut membahas konsep pembelajaran berbasis pendekatan saintifik menurut Kurikulum 2013. Terdapat tujuh kriteria pendekatan saintifik yaitu materi berbasis fakta, bebas dari prasangka, mendorong berpikir kritis, hipotesis, berpikir rasional dan objektif, berbasis teori dan fakta, serta tujuan pembelajaran sederhana namun menarik. Pendekatan ini mendorong siswa aktif, penilaian berkelanjutan, serta memper
Dokumen tersebut merangkum berbagai teori dan pendekatan pembelajaran IPA di SD, termasuk Teori Piaget, Bruner, dan Gagne tentang tahapan kognitif anak dan pendekatan belajar melalui penemuan. Dokumen tersebut juga membahas berbagai pendekatan seperti lingkungan, inkuiri, dan pemecahan masalah dalam pembelajaran IPA, serta metode seperti ceramah, diskusi, dan demonstrasi.
Strategi discovery learning merupakan strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa dimana siswa dituntut untuk menemukan sendiri konsep-konsep pembelajaran melalui proses berpikir secara kritis dan analitis untuk menyelesaikan masalah. Strategi ini memiliki prinsip berpusat pada siswa dan menghubungkan pengetahuan baru dengan yang lama. Guru berperan sebagai fasilitator untuk memberikan rangsangan berupa masalah pembelajaran dan memandu
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Pendekatan ilmiah diyakini dapat meningkatkan hasil pembelajaran peserta didik melalui proses observasi, penanyaan, penalaran, percobaan, dan jejaring. Proses pembelajaran harus menekankan pada ranah pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik.
Pendekatan pembelajaran IPA di MI/SD meliputi pendekatan guru-sentris dan siswa-sentris, pendekatan konsep dan proses, serta berbagai metode seperti ceramah, demonstrasi, simulasi, dan eksperimen.
Buku ini memberikan panduan bagi guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 melalui pendekatan saintifik dan penilaian autentik. Buku ini menjelaskan langkah-langkah analisis kompetensi, perencanaan pembelajaran berbasis kompetensi, dan pengembangan instrumen penilaian.
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
Materi ini sangat penting sebagai kita pendidik di smk untuk apa untuk memberikan motifasi kepada kita sebagai pendidik di smk bahwa tujuan akhir kita tidak hanya transfer ilmu saja melainkan juga mengantar peserta didik menuju du di
2. Pengertian dan Prinsip Pembelajaran IPA dengan Pendekatan Saintifik
Pada kurikulum 2013 pembelajaran telah menggunakan pendekatan saintifik (Kemendikbud, 2013). Pendekatan saintifik
merupakan pendekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa secara luas untuk melakukan eksplorasi dan
elaborasi materi yang dipelajari, disamping itu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengaktualisasikan
kemampuannya melalui kegiatan pembelajran yang telah dirancang oleh guru. Kaitannya pembelajaran IPA dengan pendekatan
saintifik adalah pembelajaran yang berbasis pada proses ilmiah yang dalam pelaksanaanya siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan
ilmiah untuk dilakukan oleh siswa, bukan sesuatu yang dilakukan terhadap siswa.
3. Karena pembelajaran IPA merupakan proses aktif yang
dilakukan siswa untuk menemukan pengetahuan barunya
tentang alam, maka pembelajaran dengan pendekatan saintifik
ini memfasilitasi terwujudnya proses aktif tersebut. Pendekatan
saitifik menggunakan lima tahapan yaitu mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi/mencoba, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan. Sebelum muncul kurikulum 2013
pendekatan tersebut sudah diterapkan dalam pembelajaran IPA
pendekatan ilmiah masuk kedalam hakikat IPA sebagai proses.
4. Pembelajaran IPA dengan pendekatan saintifik adalah
pembelajaran yang berbasis pada proses ilmiah yang dalam
pelaksanaanya siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan ilmiah
untuk menemukan kebenaran atau pengetahuan baru tentang
alam.
5. A. Tahap pembelajaran IPA dengan pendekatan saintifik
Karakterisik pembelajaran dengan pendekatan saintifik.
Saintifik adalah sistematis. Sistematis artinya pembelajaran
dilakukan atas tahapan belajar yang runtut dan tahapan belajar
ini berfungsi sebagai panduan pelaksanaan pembelajaran.
1. Mengamati
Mengamati adalah kegiatan menggunakan pancaindra untuk
memperoleh informasi (Bundu, 2006). Kegiatan mengamati
yang dilakukan dengan menggunakan berbagai indra ini
bertujuan untuk mengakses informasi sehingga pengamat dapat
memiliki persepsi yang tepat tentang suatu fakta.
6. 2. Menanya
Langkah kedua dalam pembelajaran saintifik adalah menanya.
Salah satu wujud respon atas kesenjangan antara fakta (yang
diperoleh selama pengamatan) dan pengetahuan yang telah
dimiliki adalah dengan mengajukan pertanyaan.
Pembelajaran yang produktif adalah pembelajaran yang
memfasilitasi siswa untuk membuat pertanyaan dan
menjawabnya. Pertanyaan ini akan menghubungkan siswa
dengan lingungan serta antara pertanyaan dan jawaban.
7. 3. Mengumpulkan informasi/Mencoba
Aktivitas mengumpulkan informasi dilakukan melalui
mengeksplorasi, berdiskusi, mendemonstrasikan, meniru
benda/gerak, melakukan eksperimen, membaca sumber lain
buku teks, mengumpulkan data dari narasumber melalui angket,
wawancara, dan memodifikasi/menambahi/mengembangkan.
Oleh karena itu, siswa diharapkan untuk membaca buku,
memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau
bahkan melakukan eksperimen.