TUGAS PPT BAHASA INDONESIA BUKU FIKSI DAN NON FIKSIAyuOkta8
Â
1. pengertian buku fiksi dan non fiksi
2. unsur unsur buku fiksi dan nnon fiksi
3. contoh buku fiksi dan non fiksi
4. kekurangan dan kelebihan buku fiksi dan non fiksi
5. buku fiksi agama
Slide yang memuat pemikiran Prof. Aminudin terhadap teori-teori kesantunan berbahasa. Beberapa hal yang disajikannya merupakan hasil penelitian yang dilakukan di Shanghai, Cina.
TUGAS PPT BAHASA INDONESIA BUKU FIKSI DAN NON FIKSIAyuOkta8
Â
1. pengertian buku fiksi dan non fiksi
2. unsur unsur buku fiksi dan nnon fiksi
3. contoh buku fiksi dan non fiksi
4. kekurangan dan kelebihan buku fiksi dan non fiksi
5. buku fiksi agama
Slide yang memuat pemikiran Prof. Aminudin terhadap teori-teori kesantunan berbahasa. Beberapa hal yang disajikannya merupakan hasil penelitian yang dilakukan di Shanghai, Cina.
Maateri ini berbentuk powerpoint. Hasil sosialisasi pendalaman materi UN bahasa Indonesia SMP di MGMP bahasa Indonesia Kabupaten Lumajang, Selasa, 22 Maret 2016
Pengertian dongeng, Jenis-Jenis Dongeng dan Ciri-Ciri Dongeng - Dongeng merupakan warisan nenek moyang secara turun temurun yang mesti kita lestarikan. Meskipun kebenarannya masih dipertanyakan, namun dongeng termasuk karya sastra yang mampu membangun karakteristik anak sejak kecil untuk belajar berimajinasi.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
3. Istilah “tradisional” dalam
kesastraan ( traditional literature
atau folk literature ) menunjukkan
bahwa bentuk itu berasal dari
cerita yang telah
mentradisi, tidak
diketahui kapan
mulainya dan siapa
penciptanya, dan
dikisahkan secara turun
temurun secara lisan.
4. Cerita tradisional juga kebanyakan
bersifat universal. Hal tersebut
menunjukkan adanya universalitas
keinginan dan kebutuhan manusia.
5. Jenis cerita yang dikelompokkan ke
dalam genre sastra tradisional
adalah......
7. Cerita fabel
merupakan cerita
binatang yang
dimaksudkan sebagai
personifikasi karakter
manusia.
Contohnya: Kancil
dan Buaya, Kelinci Si
Pembohong, dll.
8. Ciri-ciri Cerita Fabel :
• Tokoh-tokohnya binatang dan berperilaku seperti manusia
• Disampaikan secara lisan
• Secara jelas mengandung ajaran moral
• Bersifat universal
• Biasanya terdapat seekor binatang yang dijadikan sebagai
tokoh primadona, misalnya kancil, tupai, kera, rubah dan
lain – lain.
• Setting hanya dijadikan latar belakang pencitraan dan tidak
jelas waktu kejadian, tetapi biasanya menunjuk ke masa
lampau.
9. Dongeng atau dongeng
rakyat (folktales folklore)
merupakan salah satu
bentuk dari cerita
tradisional yang
disampaikan secara
lisan dan turun
temurun.
Contoh: Bawang Merah
dan Bawang Putih, dll.
10. Ciri-ciri Dongeng Rakyat:
• Tokoh tokoh yang terdapat dalam cerita, dapat sesama
manusia, atau ditambah mahluk lain seperti binatang dan
mahluk halus
• Disampaikan secara lisan
• Tokoh memiliki karakter datar, jelas terlihat antara jahat
dan baik, sesuai dengan ajaran moral yang ingin
disampaikan
• Alur cerita biasanya progresif ( konflik yang tidak terlalu
kompleks dengan klimaks yang ditempatkan di akhir kisah )
• Bersifat universal
11. Mitos dapat dipahami
sebagai sebuah cerita yang
berkaitan dengan dewa –
dewa atau tentang
kehidupan
supranaturalyang lain,
juga sering mengandung
sifat pendewaan manusia
atau manusia keturunan
dewa.
Contoh: Nyai Rara Kidul,
Dewi Sri (Dewi Padi), dll.
12. Ciri-ciri Mitos:
• Mitos biasanya menampilkan cerita tentang
kepahlawanan, asal usul alam, manusia, atau bangsa
yang dipahami mengandung sesuatu yang dipahami
mengandung sesuatu yang suci atau gaib.
• Alur cerita dapat tunggal atau ganda yang dikaitkan
dengan tokoh – tokoh.
• Bersifat khayal ( menunjukkan kehebatan – kehebatan
tertentu yang di luar jangkauan manusia )
13. Legenda merupakan cerita
tradisionalyang memiliki
kemiripan dengan mitologi,
yang saling sering memiliki
atau berkaitan dengan
kebenaran sejarah, dan
kurang berkaitan dengan
masalah kepercayaan
supranatural.
Contoh: Rara Jonggrang,
Sangkuriang, Asal Mula
Telaga Biru, dll.
14. Ciri-Ciri Legenda:
• Menampilkan tokoh ( - tokoh ) sebagai hero yang memiliki
kehebatan tertentu dalam berbagai aksinya
• Sengaja dikaitkan dengan aspek kesejarahan, sehingga
memiliki pijakan latar yang pasti dan seolah – olah
mengesankan bahwa ceritanya memiliki kebenaran sejarah
15. Epos merupakan sebuah
cerita panjang yang
berbentuk syair ( puisi )
dengan pengarang yang
tidak pernah diketahui,
anonim.
Contoh: Wayang Ramayana
dan Mahabharata
16. CIRI-CIRI EPOS
Berisikan cerita kepahlawanan
Ajaran moral disampaikan secara
simbolistik
Terjadi pada masa lampau
Bersifat anonim ( tidak diketahui pengarangnya )