Universiti Brunei Darussalam
Fakulti SHBIE
Sarjana Muda Sastera Pendidikan
Pp 3404: Bimbingan dan Kaunseling
Tajuk kursus:
Gejala ponteng di kalangan pelajar dengan membayangkan awda seorang
kaunselor di sekolah untuk menangani masalah ini berdasarkan teori Skinner
(tingkah laku).
Plan Municipal de Desarrollo del Municipio Ortiz, Estado GuáricoYayi Verde
El Plan Municipal de Desarrollo del Municipio Ortiz, fue elaborado, estructurado, diseñado y ensamblado con la colaboración de un equipo multidisciplinario adscrito a la Sala Técnica de Proyectos de la Alcaldía de Ortiz en conjunto con las comunidades organizadas de cada sector en las 4 parroquias circunscritas en la jurisdiccionalidad orticeña, en base al diagnóstico de necesidades, priorización de proyectos, caracterización de parroquias y potencialidades del municipio.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya pelaksanaan remidi dilakukan oleh guru kelas, namun dalam pelaksanaannya bukan hanya satu pihak saja yang melakukan remedial, namun dari pihak keluarga juga harus memiliki kesempatan untuk memberikan preses remedial. hal ini dikarenakan bahwa perlu adanya bimbingan lebih lanjut bukan hanya bimbingan yang dilakukan oleh guru , karena disadari bahwa guru tidak selalu ada untuk para siswa namun yang perlu tahu yaitu orang tua, karena orang tua selalu ada di antara mereka untuk setiap waktu. Selainorang tua adalah orang yang selalu ada bersamanya bisa kakak, kakek, nenek atau bahkan paman dan bibi.
Akan hal tersebut, perlu adanya pengetahuan pembelajaran remedial untuk anak yang memiliki maslah apapun, baik masalah proses belajar atau masalah motivasi belajar. akan lebih dalam lagi apabila dalam observasi ini dibahas tentang pembelajaran remedial untuk anak yang memiliki maslah motivasi belajar.
B. Tujuan
Rumusan masalah diantaranya:
1. Menjelaskan pengertian pembelajaran
2. Menjelaskan macam-macam penyimpangan perilaku pada anak usia SD
3. Menjelaskan gejala-gejala penyimpangan perilaku pada anak usia SD
4. Menjelaskan jenis-jenis perilaku yang menyimpag
5. Menjelaskan cara mengatasi anak yang memiliki masalah
C. Manfaat Observasi
Manfaat observasi bagi mahasiswa maupun bagi guru adalah :
1. Bagi Mahasiswa
Sebagai calon guru memperoleh pengalaman baru dan sebagai acuan dalam mengajar serta menambah wawasan mahasiswa dalam mengajar anak SD.
2. Bagi Guru
Guru dapat mengetahui dan menambah wawasan tentang kegiatan belajar mengajar yang harus diterapkan di SD pada saat ini.
Selain itu manfaat observasi adalah :
a. Melatih kita dalam membuat karya tulis agar terbiasa dan lebih baik.
b. Sebagai pedoman pembelajaran.
c. Sebagai motivasi untuk melakukan suatu observasi, wawancara atau membaca buku-buku yang berhubungan dengan pendidikan sekolah dasar.
3. Ruang Lingkup Penulisan Laporan
Dalam penulisan laporan ini, ruang lingkup yang digunakan adalah :
1. Pembelajaran Remidi
2. Kesulitan Belajar
4. Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian, metode yang digunakan terdiri dari berbagai macam teknik, diantaranya adalah pengumpulan data, pengamatan, dokumen, dan wawancara.
5. Waktu dan Tempat
Observasi (penelitian) ini dilakukan selama satu kali di Desa Bendosewu Kecamatan Talun-Blitar di rumah Bapak Maswan pada tanggal 15 April 2015 selama jam 15.14 sampai 14.10.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. PENGERTIAN PEMBELAJARAN REMIDIAL
Pembelajaran remedial (Remedial Teaching) merupakan layanan pendidikan yang diberikan kepada peserta didik untuk memperbaiki prestasi baik akademik maupun non akademik belajarnya sehingga mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan. Jika seorang peserta didik mencapai standar tertentu maka peserta didik dinyatakan telah mencapai ketuntasan.
Pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi dan pembelajaran tuntas, dimulai dari peni
Plan Municipal de Desarrollo del Municipio Ortiz, Estado GuáricoYayi Verde
El Plan Municipal de Desarrollo del Municipio Ortiz, fue elaborado, estructurado, diseñado y ensamblado con la colaboración de un equipo multidisciplinario adscrito a la Sala Técnica de Proyectos de la Alcaldía de Ortiz en conjunto con las comunidades organizadas de cada sector en las 4 parroquias circunscritas en la jurisdiccionalidad orticeña, en base al diagnóstico de necesidades, priorización de proyectos, caracterización de parroquias y potencialidades del municipio.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya pelaksanaan remidi dilakukan oleh guru kelas, namun dalam pelaksanaannya bukan hanya satu pihak saja yang melakukan remedial, namun dari pihak keluarga juga harus memiliki kesempatan untuk memberikan preses remedial. hal ini dikarenakan bahwa perlu adanya bimbingan lebih lanjut bukan hanya bimbingan yang dilakukan oleh guru , karena disadari bahwa guru tidak selalu ada untuk para siswa namun yang perlu tahu yaitu orang tua, karena orang tua selalu ada di antara mereka untuk setiap waktu. Selainorang tua adalah orang yang selalu ada bersamanya bisa kakak, kakek, nenek atau bahkan paman dan bibi.
Akan hal tersebut, perlu adanya pengetahuan pembelajaran remedial untuk anak yang memiliki maslah apapun, baik masalah proses belajar atau masalah motivasi belajar. akan lebih dalam lagi apabila dalam observasi ini dibahas tentang pembelajaran remedial untuk anak yang memiliki maslah motivasi belajar.
B. Tujuan
Rumusan masalah diantaranya:
1. Menjelaskan pengertian pembelajaran
2. Menjelaskan macam-macam penyimpangan perilaku pada anak usia SD
3. Menjelaskan gejala-gejala penyimpangan perilaku pada anak usia SD
4. Menjelaskan jenis-jenis perilaku yang menyimpag
5. Menjelaskan cara mengatasi anak yang memiliki masalah
C. Manfaat Observasi
Manfaat observasi bagi mahasiswa maupun bagi guru adalah :
1. Bagi Mahasiswa
Sebagai calon guru memperoleh pengalaman baru dan sebagai acuan dalam mengajar serta menambah wawasan mahasiswa dalam mengajar anak SD.
2. Bagi Guru
Guru dapat mengetahui dan menambah wawasan tentang kegiatan belajar mengajar yang harus diterapkan di SD pada saat ini.
Selain itu manfaat observasi adalah :
a. Melatih kita dalam membuat karya tulis agar terbiasa dan lebih baik.
b. Sebagai pedoman pembelajaran.
c. Sebagai motivasi untuk melakukan suatu observasi, wawancara atau membaca buku-buku yang berhubungan dengan pendidikan sekolah dasar.
3. Ruang Lingkup Penulisan Laporan
Dalam penulisan laporan ini, ruang lingkup yang digunakan adalah :
1. Pembelajaran Remidi
2. Kesulitan Belajar
4. Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian, metode yang digunakan terdiri dari berbagai macam teknik, diantaranya adalah pengumpulan data, pengamatan, dokumen, dan wawancara.
5. Waktu dan Tempat
Observasi (penelitian) ini dilakukan selama satu kali di Desa Bendosewu Kecamatan Talun-Blitar di rumah Bapak Maswan pada tanggal 15 April 2015 selama jam 15.14 sampai 14.10.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. PENGERTIAN PEMBELAJARAN REMIDIAL
Pembelajaran remedial (Remedial Teaching) merupakan layanan pendidikan yang diberikan kepada peserta didik untuk memperbaiki prestasi baik akademik maupun non akademik belajarnya sehingga mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan. Jika seorang peserta didik mencapai standar tertentu maka peserta didik dinyatakan telah mencapai ketuntasan.
Pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi dan pembelajaran tuntas, dimulai dari peni
Pengurusan Penasihatan Murid (KUmpulan Tembikai/9)adib Mashuri
Tajuk : Pengurusan Penasihatan Murid
Nama Pensyarah : Dato' Prof Dr Abdul Latif b. Gapor
Nama ahli kumpulan 9 (Tembikai) :
1) Adib bin Mashuri
2) Muhammad Syafiq bin Mohd Sanusi
3) Qhairul Annuar b. Noor Hazlan
4) Anwar Arif b. Othman @ Mustafa
1. Universiti Brunei Darussalam
Fakulti SHBIE
Sarjana Muda Sastera Pendidikan
Pp 3404: Bimbingan dan Kaunseling
Tajuk kursus:
Gejala ponteng di kalangan pelajar dengan membayangkan awda seorang
kaunselor di sekolah untuk menangani masalah ini berdasarkan teori Skinner
(tingkah laku).
Pensyarah:
Dr Hjh Salwa Binti Dato Hj Mahalie
Nama Pembentang:
Nurul Jannah Binti Awang Suntai (07B0241)
Yuli Ayatul Nugus Binti Kamis (07B0255)
2. Pendahuluan
Bimbingan secara umum membawa maksud panduan
atau nasihat kepada seseorang.
Menurut Crow dan Crow (1983), dalam konteks
pendidikan bimbingan merujuk kepada bantuan atau
pertolongan yang diberikan kepada pelajar yang
memerlukan, sama ada mempuyai masalah dalam
bidang akademik mahupun hal-hal yang bersangkut
paut dengan masalah peribadi.
3. Manakala, kaunseling pula merupakan satu perhubungan
menolong.
Menurut Arbuckle (1961), kaunseling adalah proses untuk
membantu individu mengemas atau menghapuskan
halangan-halangan yang menyekat dan mengusutkan
supaya ia dapat menjadi dirinya yang sebenar.
Dengan ini kaunseling dapat dirumuskan sebagai
perbincangan antara seorang kaunselor yang terlatih
dengan seorang individu atau kelompok kecil yang
mengalami kekeliruan dan memerlukan bantuan,
bersama-sama memikirkan dan meneliti beberapa
alternatif untuk mengatasi beberapa kecelaruan.
4. Teori Pelaziman Operan Skiner
B.F. Skinner banyak menjalankan kajian dengan
menggunakan binatang seperti tikus dan burung merpati.
Beliau telah menghasilkan “SkinnerBox” di mana tingkah
laku binatang dalam kotak tersebut boleh dikawal dan
gerak balasnya boleh diperhatikan dan direkod serta
diukur.
Menurut pendapat beliau, sesuatu rangsangan yang baik akan
menghasilkan gerak balas yang baik iaitu menekankan
kepada konsep peneguhan (membentuk tingkah laku yang
diingini). Jika tiada peneguhan, tingkah laku akan terhapus
(tingkah laku yang tidak diingini). Peneguhan ini
hendaklah diulang-ulang untuk menghasilkan kesan yang
optimum.
5.
6. Ponteng
Secara umum ponteng sekolah ialah masalah tidak
menghadiri ke sekolah tanpa sebab yang munasabah
dan ianya kerap berlaku di luar pengetahuan ibu
bapa atau penjaga. Walaupun begitu ada yang tidak
hadir tetapi dalam pengetahuan ibu bapa. Ponteng
juga sering dikaitkan dengan isu yang menampilkan
pelajar yang tidak berdisiplin dan bermoral rendah.
Ponteng sekolah adalah sejenis penyakit lama yang
telah berakar umbi semenjak masyarakat kita
mengenal alam persekolahan.
7.
8. Ponteng dapat di bahagikan kepada 3
Bahagian-bahagian
ponteng
Ponteng SekolahPonteng Kelas
Ponteng Hati
10. Langkah-langkah menangani gejala ponteng sekolah
berdasarkan teori Skinner
Mengadakan perjumpaan
secara rahsia
Menyelidiki
Memahami
Menerima
Kaunselor juga hendaklah mendapatkan maklumat
tambahan daripada guru-guru atau rakan-
rakannya yang lain
11. Memberikan pujian kepada pelajar-pelajar yang
mempunyai catatan laporan kedatangan yang baik,
rajin menyiapkan kerja latihan sekolah dan
sebagainya.
Secara tidak langsung ini akan dapat membantu
pelajar itu lebih bersemangat dan berminat untuk
menyiapkan kerja latihan secara berterusan dan
meninggalkan tabiat daripada ponteng sekolah.
Peneguhan
Positif
12. Sesuatu gerak balas yang tidak disenangi akan dijauhi
dan akibatnya tidak akan diulangi.
Peneguhan Negatif
13. Ianya adalah sesuatu tingkah laku yang boleh diikuti
dengan cara meniru atau memerhatikan orang yang
terdekat, mempunyai pengaruh positif yang kuat
dan diberi peneguhan kepada pelakuan yang
hampir sama kepada pelakuan orang yang
diperhatikannya.
Role model
14. Kontrak bersyarat
Kaunselor membuat perjanjian dengan pelajar-pelajar
yang bermasalah tadi dengan menjanjikan ganjaran-
ganjaran tertentu bagi setiap tingkah laku positif atau
yang diingini yang dilakukan oleh pelajar.
15. Kaunselor haruslah menyedarkan atau melatih pelajar
itu lebih asertif iaitu belajar menyatakan pendapat
dan perasaannya secara jujur, membuat keputusan
sendiri, mempunyai keyakinan diri dan lain-lain.
Submisif atau pasif
terpengaruh dengan rakan
sebayanya
16. Pihak kaunselor juga bolehlah menghubungi
mengadakan perjumpaan dengan ibu bapa pelajar
untuk datang ke sekolah memberikan kerjasama
bagi menjamin kedatangan anaknya adalah tetap.
Selain itu dapat membantu ibu bapa mengetahui
dan memahami keadaan ataupun masalah yang
dihadapi oleh anaknya.
Dengan adanya bimbingan seperti ini dapat
memberikan serta menanamkan sikap yang positif
dalam diri pelajar itu. Dengan itu pelajar akan
merasakan adanya penerimaan dan bimbingan
daripada keluarga mahupun dari pihak sekolah.
17. Kelemahan Teori Skinner
Perubahan sikap yang hanya terjadi untuk sementara
sahaja jika terhentinya peneguhan. Melainkan jika
pelajar itu secara langsung dapat menyedari
sikapnya yang negatif dan bertekad untuk tidak lagi
melakukannya.
Misalnya dengan tabiat kaunselor yang kerap
memberikan hadiah akan menjadikan pelajar
berkenaan bergantung pada pemberian jadi
sekiranya pemberian itu dihentikan secara langsung
pelajar itu berkemungkinan besar berbalik semula
kepada tabiat lamanya.
18. Kekuatan Teori Skinner
Teori Skinner juga mempunyai kekuatan yang dapat
diaplikasikan kedalam bimbingan dan kaunseling.
Diantaranya ialah, peneguhan positif dan negatif
yang digunakan adalah sangat sesuai untuk
menangani masalah ponteng dikalangan pelajar-
pelajar.
Peneguhan yang berulang-ulang dapat menghasilkan
kesan yang baik. Ianya adalah selaras dengan
matlamat bimbingan dan kaunseling iaitu untuk
memberikan khidmat bersifat pemulihan tingkah
laku.
19. Kesimpulan
Secara kesimpulannya, teori Skinner banyak
membantu para kaunselor dengan
mengaplikasikannya ke dalam bimbingan dan
kaunseling di sekolah bagi menangani masalah-
masalah pelajar seperti gejala ponteng sekolah.
Walaupun begitu, teori skinner juga mempunyai
kelemahannya yang tersendiri jika pihak berkenaan
memberhentikan peneguhan, secara tidak langsung
tingkahlaku pelajar yang bermasalah akan berulang
semula.