Dokumen ini membahas proses pembuatan kerupuk dari kulit pisang. Metode yang digunakan meliputi perebusan kulit pisang, penggunaan kapur sirih dan tepung tapioka, dicampur dengan bawang putih dan garam lalu dikukus, dipotong tipis dan digoreng. Proses ini dimaksudkan untuk memanfaatkan limbah kulit pisang menjadi produk kerupuk yang sehat dan bermanfaat.
Laporan Realisasi Proposal Kewirausahaan: Dadar Tahu Kol (DARHUKOL)UNESA
Banyak sekali kegiatan yang dilakukan mahasiswa di kampus Unesa Ketintang. Selain kuliah, biasanya mahasiswa mengikuti serangkaian kegiatan seperti kegiatan organisasi HMJ, Eco Campus dan lain-lain yang membutuhkan makanan siap saji yang praktis dan mengenyangkan. Salah satunya adalah “DarHuKol” (Dadar Tahu Kol). Banyak makanan berbahan dasar tahu yang dijual dan membuat munculnya inovasi baru berupa isian yang berbeda dari biasanya. Inovasi “DarHuKol” menggunakan isian sayuran brokoli.
Laporan Realisasi Proposal Kewirausahaan: Dadar Tahu Kol (DARHUKOL)UNESA
Banyak sekali kegiatan yang dilakukan mahasiswa di kampus Unesa Ketintang. Selain kuliah, biasanya mahasiswa mengikuti serangkaian kegiatan seperti kegiatan organisasi HMJ, Eco Campus dan lain-lain yang membutuhkan makanan siap saji yang praktis dan mengenyangkan. Salah satunya adalah “DarHuKol” (Dadar Tahu Kol). Banyak makanan berbahan dasar tahu yang dijual dan membuat munculnya inovasi baru berupa isian yang berbeda dari biasanya. Inovasi “DarHuKol” menggunakan isian sayuran brokoli.
Makanan tradisional bernama 'tapai' kini tak hanya terbuat dari beras ketan saja. Kami menginovasi pembuatan tapai menggunakan beras jagung sebagai bahan utamanya. Untuk lebih jelasnya silahkan dibaca artikelnya :)
Makanan tradisional bernama 'tapai' kini tak hanya terbuat dari beras ketan saja. Kami menginovasi pembuatan tapai menggunakan beras jagung sebagai bahan utamanya. Untuk lebih jelasnya silahkan dibaca artikelnya :)
Apa itu angka kecukupan gizi dan bagaimana cara perhitungannya dalam memenuhi kebutuhan gizi tergantung pda jenis kelamin dan usia dengan faktor koreksi aktivitas fisik
3. Latar Belakang
• Pemanfaatan buah pisang hanya pada dagingnya saja
• Kulit pisang menjadi limbah dan pemanfaatannya yang kurang maksimal
• Kulit pisang mengandung nutrisi yang dapat dimanfaatkan tubuh
• Dilihat dari aspek gizi mengandung air tinggi, karbohidrat yang tinggi, protein,
kalsium yang tinggi, fosfor, besi, dan mengandung vitamin B6 serta B12.
• Produk olahan kulit pisang jarang ditemukan
• Peluang usaha yang bagus mengingat banyak orang yang menyukai kerupuk
4. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah proses pembuatan krupuk kulit pisang agar tetap menjadi
krupuk yang banyak diminati?
2. Jenis kulit pisang apakah yang baik untuk di produksi sebagai krupuk?
3. Bagaimana cara mengolah kulit pisang agar benar-benar aman sebelum
diproduksi menjadi kerupuk?
4. Apa keunggulan kerupuk pisang dibanding dengan kerupuk lainnya?
5. Metode yang akan dilakukan
1. Kulit pisang
2. Kapur sirih
3. Tepung tapioka
4. Tepung terigu
5. Bawang putih
6. Garam
7. Air
8. Minyak goreng
1. Panci
2. Wajan
3. Baskom
4. Pisau
5. Sendok
6. Loyang
7. Kompor gas
8. Blender
9. Plastik silinder
Bahan Alat
6. 1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Membersihkan kulit pisang.
3. Melarutkan kapur sirih ke dalam air, kemudian merendam kulit pisang
pada larutan air kapur sirih selama 20 menit.
4. Membilas kulit pisang hingga bersih setelah perendaman, kemudian
mengukus atau merebus kulit pisang hingga matang selama 15 menit.
5. Menghancurkan kulit pisang yang sudah matang menggunakan blender.
6. Menghaluskan bawang putih dan garam.
Cara kerja
7. 7. Mencampurkan air, bawang putih, garam, tepung tapioka, dan tepung
terigu hingga tercampur rata di dalam baskom.
8. Memasukkan hasil adonan ke dalam plastik silinder, kemudian
mengukusnya hingga matang merata.
9. Adonan yang telah matang didinginkan, kemudian memotongnya
setipis mungkin.
10. Menyusun adonan yang sudah dipotong ke atas loyang.
11. Menjemur adonan hingga benar-benar kering.
12. Menggoreng kerupuk yang sudah kering hingga mengembang
sempurna.
13. Meniriskannya dari minyak penggoreng.