- Menjelaskan perbedaan antara sinkronisasi dengan locks dan semaphore
- Mengidentifikasi penggunaan semaphore
- Menggambarkan operasi semaphore dasar dan inisialisasi semaphore
Part 6: Aturan dan Penulisan Kode ProgramSyaiful Ahdan
Struktur Sederhana Kode Pascal
Perbedaan Huruf Besar / Kecil
Cara Penulisan Komentar di dalam Pascal
Penggunaan Whitespace
Pengertian Statement, Identifier dan Expression
- Menjelaskan perbedaan antara sinkronisasi dengan locks dan semaphore
- Mengidentifikasi penggunaan semaphore
- Menggambarkan operasi semaphore dasar dan inisialisasi semaphore
Part 6: Aturan dan Penulisan Kode ProgramSyaiful Ahdan
Struktur Sederhana Kode Pascal
Perbedaan Huruf Besar / Kecil
Cara Penulisan Komentar di dalam Pascal
Penggunaan Whitespace
Pengertian Statement, Identifier dan Expression
Struktur Dasar Kode Program Pascal
Penulisan Nama Program Pascal
Perintah Uses
Deklarasi Type dan Deklarasi Konstanta (constant)
Deklarasi Variabel (variable) dan Deklarasi Fungsi (function)
Deklarasi Prosedur (procedure)
Main Program
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
1. Hal. 1
PERTEMUAN 5
Materi :
1. IF Then
2. IF Then Else
Di dalam Pascal terdapat beberapa struktur kondisi seperti ini. Kita akan
mulai dari yang paling sederhana, yakni percabangan kondisi IF THEN.
1. Konsep Dasar Percabangan Kondisi IF THEN dalam Pascal
Konsep dasar dari percabangan perintah IF THEN dalam bahasa
pemrogram Pascal adalah sebagai berikut:
1
2
3
4
IF (kondisi) THEN
begin
(kode program)
end;
Kondisi berperan sebagai penentu dari stuktur percabangan ini.
Jika kondisi terpenuhi (menghasilkan nilai TRUE), kode program akan
dijalankan. Jika kondisi tidak terpenuhi (menghasilkan nilai FALSE), tidak
terjadi apa-apa. Kondisi biasanya terdiri dari operasi perbandingan,
misalnya apakah variabel a berisi angka 10, atau variabel password berisi
string ‘rahasia’.
Bagian yang ditandai dengan begin dan end; merupakan “blok” kode
program yang akan dijalankan seandainya kondisi bernilai TRUE. Setelah
itu, Pascal akan lanjut mengeksekusi kode program dibawahnya.
Mari langsung praktek dengan menggunakan contoh kode program.
Contoh Kode Program Percabangan IF THEN Pascal
Sebagai contoh pertama, silahkan pelajari kode program berikut ini:
2. Hal. 2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
program struktur_if_then;
uses crt;
var
angka: integer;
begin
clrscr;
angka := 10;
if (angka > 5) then
begin
writeln('Variabel "angka" lebih besar dari 5');
end;
writeln('Belajar Pascal di Duniailkom');
readln;
end.
Pada awal kode program saya membuat sebuah variabel “angka” dengan
nilai 10 (integer). Kemudian saya memeriksa sebuah kondisi
menggunakan perintah if then.
if (angka > 5) artinya saya ingin memeriksa apakah nilai dari variabel
“angka” lebih besar dari 5. Jika iya, kondisi tersebut akan menghasilkan
nilai TRUE. Akibatnya, kode program writeln(‘Variabel “angka” lebih
besar dari 5’) akan dijalankan.
Setelah blok kondisi if selesai diproses, Pascal lanjut menjalankan kode
program setelah blok if then, yakni baris writeln(‘Belajar Pascal di
Duniailkom’) hingga akhir kode program yang di tandai dengan end.
3. Hal. 3
Saya bisa menambahkan kode program lain di dalam blok if then, seperti
contoh berikut:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
program struktur_if_then;
uses crt;
var
angka:integer;
begin
clrscr;
angka:=10;
if (angka > 5) then
begin
writeln('====================================');
writeln('Variabel "angka" lebih besar dari 5');
writeln('====================================');
end;
writeln('Belajar Pascal di Duniailkom');
readln;
end.
Jika anda browsing atau melihat tutorial lain, kebanyakan bagian
blok begin dan end; ini tidak ditulis. Jika seperti ini, perintah yang
dijalankan (saat kondisi TRUE) hanya boleh 1 baris saja, seperti contoh
berikut:
1 program struktur_if_then;
4. Hal. 4
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
uses crt;
var
angka:integer;
begin
clrscr;
angka:=5;
if (angka > 5) then
writeln('Variabel "angka" lebih besar dari 5');
writeln('Belajar Pascal di Duniailkom');
readln;
end.
Namun sangat sangat disarankan untuk selalu membuat
blok begin dan end; pada setiap kondisi if, karena seperti yang terlihat
dari kode program diatas, susah untuk memastikan apakah
baris writeln(‘Belajar Pascal di Duniailkom’) termasuk ke dalam
blok if atau tidak, yang kenyataannya memang tidak termasuk.
Hati-hati untuk menulis penutup blok if then, yakni “end;” (dengan tanda
titik koma), bukan “end.” (dengan tanda titik).
Sebagai contoh yang lebih interaktif, silahkan jalankan kode program
berikut:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
program struktur_if_then;
uses crt;
var
angka:integer;
begin
clrscr;
write('Masukkan sebuah angka: ');
readln(angka);
if (angka mod 2 = 0) then
begin
5. Hal. 5
11
12
13
14
writeln('Angka yang anda masukkan merupakan
bilangan genap');
end;
readln;
end.
Kali ini saya membuat program yang meminta input dari pengguna
(menggunakan perintah readln), lalu disimpan kedalam variabel angka.
Variabel angka selanjutnya saya periksa menggunakan kondisi if (angka
mod 2 = 0). Anda masih ingat dengan operator mod? Operator mod akan
menghasilkan sisa hasil bagi dari suatu bilangan.
Dengan menulis if (angka mod 2 = 0) artinya saya memeriksa apakah
variabel angka jika dibagi 2 sisanya 0? Sebagai contoh, 4 mod 2
= 0 (sesuai dengan kondisi). 7 mod 2 = 1 (tidak sesuai dengan kondisi).
Kondisi if (angka mod 2 = 0) ini sebenarnya digunakan untuk memeriksa
apakah sebuah angka termasuk genap atau tidak. Jika habis dibagi 2
(sisanya 0), artinya angka tersebut merupakan bilangan genap.
Bagaimana dengan angka ganjil? Misalkan jika diinput sebuah angka,
akan lebih baik hasilnya “Angka yang anda masukkan merupakan
bilangan genap” atau “Angka yang anda masukkan merupakan bilangan
ganjil”.
6. Hal. 6
2. Konsep Dasar Percabangan Kondisi IF THEN ELSE dalam Pascal
Pada dasarnya, kondisi IF THEN ELSE adalah tambahan dari kondisi IF
THEN. Bagian ELSE digunakan untuk menjalankan kode program apabila
sebuah kondisi tidak terpenuhi.
Konsep dasar dari percabangan IF THEN ELSE dalam bahasa
pemrogram Pascal adalah sebagai berikut:
IF (kondisi) THEN
begin
(kode program 1)
end
ELSE
begin
(kode program 2)
end;
Jika kondisi terpenuhi, pascal akan menjalankan (kode program 1), jika
tidak yang akan dijalankan adalah (kode program 2). Mari masuk ke
contoh kode program
Contoh Kode Program Percabangan IF THEN ELSE Pascal
Berikut contoh program pertama kita:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
program struktur_if_then_else;
uses crt;
var
angka: integer;
begin
clrscr;
angka := 4;
if (angka > 5) then
begin
7. Hal. 7
10
11
12
13
14
15
16
17
writeln('Variabel "angka" lebih besar dari 5');
end
else
begin
writeln('Variabel "angka" lebih kecil dari 5');
end;
readln;
end.
Saya menggunakan contoh yang mirip seperti yang digunakan pada
tutorial tentang IF THEN.
Pada awal kode program saya membuat variabel angka dan diisi dengan
nilai 4 (integer). Kemudian saya memeriksa sebuah kondisi if (angka > 5),
jika hasilnya TRUE yang artinya isi variabel angka besar dari 5,
jalankan writeln(‘Variabel “angka” lebih besar dari 5’). Tapi jika
kondisi if (angka > 5) menghasilkan nilai FALSE, yang akan dijalankan
adalah writeln(‘Variabel “angka” lebih kecil dari 5’).
Satu hal yang harus diperhatikan, penutup block sebelum perintah
ELSE tidak boleh ada titik koma “ ; ” . Yang kita tulis harus end else,
bukan end; else.
Jika anda menulis seperti ini, kode program akan error:
1
2
3
if (angka > 5) then
begin
writeln('Variabel "angka" lebih besar dari 5');
8. Hal. 8
4
5
end;
else
Kesalahan seperti ini, Fatal: syntax error, “;” expected but “ELSE”
found sangat sering terjadi dalam pembuatan kondisi IF THEN ELSE.
Mari masuk ke contoh yang kedua:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
program struktur_if_then_else;
uses crt;
var
angka:integer;
begin
clrscr;
write('Masukkan sebuah angka: ');
readln(angka);
if (angka mod 2 = 0) then
begin
writeln('Angka yang anda masukkan merupakan
bilangan genap');
end
else
9. Hal. 9
15
16
17
18
begin
writeln('Angka yang anda masukkan merupakan
bilangan ganjil');
end;
readln;
end.
Kembali, ini adalah modifikasi dari kode program yang saya gunakan pada
tutorial IF THEN. Sekarang saya bisa menambahkan 1 blok ELSE ke
dalam program “tebak angka”.
Jika isi dari variabel angka habis dibagi 2, yakni hasil dari kondisi if
(angka mod 2 = 0), jalankan perintah writeln(‘Angka yang anda
masukkan merupakan bilangan genap’).
Selain itu, pasti angka ganjil, sehingga yang akan dijalankan
adalah writeln(‘Angka yang anda masukkan merupakan bilangan
ganjil’).
Dengan strukur IF THEN ELSE, kita bisa membuat percabangan kode
program tergantung apakah sebuah kondisi bisa dipenuhi atau tidak.