Program "Tebar Cahaya Indonesia Terang" bertujuan untuk membangun pembangkit listrik tenaga air pikohidro dan mikrohidro serta memberdayakan masyarakat di desa-desa terpencil yang belum teraliri listrik, dengan memanfaatkan potensi sungai besar di Indonesia tetapi belum banyak dimanfaatkan. Program ini diharapkan dapat menyediakan listrik murah bagi masyarakat setempat menggantikan penggunaan minyak tanah yang mahal.
Pengelolaan SD dalam penyediaan energi baru dan terbarukanCahya Panduputra
Dokumen tersebut membahas berbagai sumber daya energi baru dan terbarukan di Indonesia seperti tenaga surya, panas bumi, biofuel, bioetanol, energi air, energi nuklir, bioenergi, energi angin, biodiesel, mikrohidro, biomass dan pengolahan biogas. Dokumen tersebut menjelaskan potensi setiap sumber energi serta upaya pemerintah untuk memanfaatkannya secara optimal.
Dokumen ini membahas tentang sistem kelistrikan di Bangka Belitung dan perkembangannya. Sistem kelistrikan dibagi menjadi Sistem Bangka dan Sistem Belitung. Kebutuhan energi listrik di Bangka Belitung terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi dan populasi. Rencana pengembangan sistem kelistrikan meliputi pembangunan pembangkit baru, perluasan jaringan transmisi dan distribusi, serta diversifikasi sumber energi.
Bandar kecil yang terpencil memerlukan bekalan tenaga untuk memajukan agroindustrinya. Terdapat sumber-sumber tenaga seperti sungai deras dan mata air panas yang boleh dimanfaatkan untuk menjana tenaga melalui hidro mini, tenaga panas bumi, atau sistem tenaga suria.
Makalah Perkembangan Teknologi Tercanggih dan Terkini di DuniaAna Tolirenisa
Makalah ini membahas lima perkembangan teknologi tercanggih dan terkini di dunia, yaitu: 1) Quantum Teleportation, teknologi teleportasi kuantum yang mampu memindahkan partikel cahaya; 2) Hybrid Insect MEMS, sistem mikro-mekanis yang ditempatkan pada serangga untuk dioperasikan seperti kendaraan remote control; 3) Virtual Goggles, alat realitas virtual berbasis kacamata dan sarung tangan khusus; 4) 3-D Holograph
Program "Tebar Cahaya Indonesia Terang" bertujuan untuk membangun pembangkit listrik tenaga air pikohidro dan mikrohidro serta memberdayakan masyarakat di desa-desa terpencil yang belum teraliri listrik, dengan memanfaatkan potensi sungai besar di Indonesia tetapi belum banyak dimanfaatkan. Program ini diharapkan dapat menyediakan listrik murah bagi masyarakat setempat menggantikan penggunaan minyak tanah yang mahal.
Pengelolaan SD dalam penyediaan energi baru dan terbarukanCahya Panduputra
Dokumen tersebut membahas berbagai sumber daya energi baru dan terbarukan di Indonesia seperti tenaga surya, panas bumi, biofuel, bioetanol, energi air, energi nuklir, bioenergi, energi angin, biodiesel, mikrohidro, biomass dan pengolahan biogas. Dokumen tersebut menjelaskan potensi setiap sumber energi serta upaya pemerintah untuk memanfaatkannya secara optimal.
Dokumen ini membahas tentang sistem kelistrikan di Bangka Belitung dan perkembangannya. Sistem kelistrikan dibagi menjadi Sistem Bangka dan Sistem Belitung. Kebutuhan energi listrik di Bangka Belitung terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi dan populasi. Rencana pengembangan sistem kelistrikan meliputi pembangunan pembangkit baru, perluasan jaringan transmisi dan distribusi, serta diversifikasi sumber energi.
Bandar kecil yang terpencil memerlukan bekalan tenaga untuk memajukan agroindustrinya. Terdapat sumber-sumber tenaga seperti sungai deras dan mata air panas yang boleh dimanfaatkan untuk menjana tenaga melalui hidro mini, tenaga panas bumi, atau sistem tenaga suria.
Makalah Perkembangan Teknologi Tercanggih dan Terkini di DuniaAna Tolirenisa
Makalah ini membahas lima perkembangan teknologi tercanggih dan terkini di dunia, yaitu: 1) Quantum Teleportation, teknologi teleportasi kuantum yang mampu memindahkan partikel cahaya; 2) Hybrid Insect MEMS, sistem mikro-mekanis yang ditempatkan pada serangga untuk dioperasikan seperti kendaraan remote control; 3) Virtual Goggles, alat realitas virtual berbasis kacamata dan sarung tangan khusus; 4) 3-D Holograph
Dokumen tersebut membahas mengenai transisi dan ketahanan energi untuk pengembangan kewilayahan di Kalimantan dalam jangka panjang. Beberapa poin kuncinya adalah perlunya penyusunan rencana infrastruktur ketenagalistrikan merata di seluruh Kalimantan, proyeksi peningkatan kebutuhan listrik di berbagai provinsi, serta strategi bauran energi untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan lebih bersih dan berkelanjutan.
Teks tersebut membahas mengenai upaya mengatasi krisis listrik dengan memanfaatkan potensi aliran air sungai kecil sebagai sumber energi listrik. Peneliti berencana membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) skala kecil di desa Gambuk, Bali dengan menggunakan turbin air, generator, dan saluran transmisi sederhana untuk memasok listrik ke rumah-rumah. Rencananya sistem ini dapat membantu masyarakat desa yang kurang
Dokumen tersebut membahas potensi pembangunan Pusat Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Beberapa lokasi yang memiliki potensi untuk dibangun PLTMH diidentifikasi, seperti Umbul Ponggok, Umbul Ingas Cokro, dan Umbul Nilo. Pembangunan PLTMH diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik desa secara mandiri serta mendorong pembangunan ekon
Dokumen ini membahas rencana pembangunan PLTMH Cimadur 2 x 2,5 MW di Desa Cimancak, Kabupaten Pandeglang, Banten. Proyek ini dimaksudkan untuk merealisasikan target pemerintah dalam mendapatkan listrik 35.000 MW dari sumber energi terbarukan. Berdasarkan studi awal, lokasi ini memiliki potensi energi hidro dengan debit air minimum 6,6 m3/detik yang dapat dimanfaatkan. Proyek ini direncan
Dokumen tersebut memberikan cadangan untuk bekalan tenaga bagi sebuah bandar kecil yang terpencil dengan penduduk 5000 orang. Ia mencadangkan penggunaan tenaga solar, hidroelektrik, dan angin kerana kawasan tersebut mempunyai sungai deras, mata air panas, dan tiupan angin yang kuat. Setiap sumber tenaga dianalisis kelebihan dan kelemahannya.
Dokumen tersebut memberikan cadangan untuk bekalan tenaga bagi sebuah bandar kecil yang terpencil dengan penduduk 5000 orang. Ia mencadangkan penggunaan tenaga solar, hidroelektrik, dan angin kerana kawasan tersebut mempunyai sungai deras, mata air panas, dan arus angin yang kuat. Setiap sumber tenaga dianalisis kelebihan dan kelemahannya dalam memenuhi keperluan tenaga bagi pembangunan agroindustri bandar ter
Cadangan untuk bandar kecil terpencil yang memerlukan bekalan tenaga termasuk:
1. Memanfaatkan sungai-sungai kecil yang deras untuk menjana kuasa hidroelektrik
2. Menggunakan mata air panas untuk menjana kuasa geotermal
3. Memasang panel suria untuk menjana tenaga solar
Bandar kecil yang terpencil memerlukan bekalan tenaga untuk memajukan agro-industrinya. Terdapat banyak sungai kecil yang deras dan mata air panas di kawasan tersebut. Cadangan untuk menjana tenaga hidroelektrik menggunakan aliran sungai dan tenaga geotermal menggunakan haba bawah tanah. Ini adalah sumber tenaga yang bersih dan boleh menjana tenaga secara stabil untuk memenuhi keperluan bandar.
Bandar kecil di kawasan pergunungan memerlukan bekalan tenaga. Terdapat pelbagai sumber tenaga boleh diperbaharui seperti tenaga air, biomassa, geotermal dan tenaga suria yang sesuai digunakan untuk menjana elektrik bagi memenuhi keperluan penduduk 5000 orang tanpa merosakkan alam sekitar.
Tiga sumber tenaga alternatif yang disarankan untuk bandar kecil di kawasan pegunungan dengan penduduk 5000 orang ialah tenaga geoterma menggunakan mata air panas, tenaga hidroelektrik menggunakan sungai-sungai kecil yang deras, dan tenaga solar menggunakan sinaran matahari.
Berdasarkan dokumen tersebut, saya merangkum:
1. Terdapat banyak sungai kecil yang deras arusnya dan mata air panas yang sesuai untuk penjanaan tenaga hidroelektrik dan tenaga geotermal.
2. Penjanaan tenaga hidroelektrik menggunakan air sungai yang deras untuk menggerakkan turbin, manakala tenaga geotermal menggunakan haba bumi dari mata air panas.
3. Tenaga suria juga boleh di
Makalah ini membahas tentang perawatan sistem penanganan batubara pada PLTU Paiton. Sistem ini penting untuk memasok batubara sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Makalah ini menganalisis metode perawatan yang ada dan mengusulkan penggunaan metode RCM II dan EPRI untuk menentukan aktivitas perawatan yang efektif. Selain itu, metode Probabilistic EOQ digunakan untuk mengoptimalkan persediaan suku cadang guna menduk
Dokumen tersebut membahas mengenai transisi dan ketahanan energi untuk pengembangan kewilayahan di Kalimantan dalam jangka panjang. Beberapa poin kuncinya adalah perlunya penyusunan rencana infrastruktur ketenagalistrikan merata di seluruh Kalimantan, proyeksi peningkatan kebutuhan listrik di berbagai provinsi, serta strategi bauran energi untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan lebih bersih dan berkelanjutan.
Teks tersebut membahas mengenai upaya mengatasi krisis listrik dengan memanfaatkan potensi aliran air sungai kecil sebagai sumber energi listrik. Peneliti berencana membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) skala kecil di desa Gambuk, Bali dengan menggunakan turbin air, generator, dan saluran transmisi sederhana untuk memasok listrik ke rumah-rumah. Rencananya sistem ini dapat membantu masyarakat desa yang kurang
Dokumen tersebut membahas potensi pembangunan Pusat Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Beberapa lokasi yang memiliki potensi untuk dibangun PLTMH diidentifikasi, seperti Umbul Ponggok, Umbul Ingas Cokro, dan Umbul Nilo. Pembangunan PLTMH diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik desa secara mandiri serta mendorong pembangunan ekon
Dokumen ini membahas rencana pembangunan PLTMH Cimadur 2 x 2,5 MW di Desa Cimancak, Kabupaten Pandeglang, Banten. Proyek ini dimaksudkan untuk merealisasikan target pemerintah dalam mendapatkan listrik 35.000 MW dari sumber energi terbarukan. Berdasarkan studi awal, lokasi ini memiliki potensi energi hidro dengan debit air minimum 6,6 m3/detik yang dapat dimanfaatkan. Proyek ini direncan
Dokumen tersebut memberikan cadangan untuk bekalan tenaga bagi sebuah bandar kecil yang terpencil dengan penduduk 5000 orang. Ia mencadangkan penggunaan tenaga solar, hidroelektrik, dan angin kerana kawasan tersebut mempunyai sungai deras, mata air panas, dan tiupan angin yang kuat. Setiap sumber tenaga dianalisis kelebihan dan kelemahannya.
Dokumen tersebut memberikan cadangan untuk bekalan tenaga bagi sebuah bandar kecil yang terpencil dengan penduduk 5000 orang. Ia mencadangkan penggunaan tenaga solar, hidroelektrik, dan angin kerana kawasan tersebut mempunyai sungai deras, mata air panas, dan arus angin yang kuat. Setiap sumber tenaga dianalisis kelebihan dan kelemahannya dalam memenuhi keperluan tenaga bagi pembangunan agroindustri bandar ter
Cadangan untuk bandar kecil terpencil yang memerlukan bekalan tenaga termasuk:
1. Memanfaatkan sungai-sungai kecil yang deras untuk menjana kuasa hidroelektrik
2. Menggunakan mata air panas untuk menjana kuasa geotermal
3. Memasang panel suria untuk menjana tenaga solar
Bandar kecil yang terpencil memerlukan bekalan tenaga untuk memajukan agro-industrinya. Terdapat banyak sungai kecil yang deras dan mata air panas di kawasan tersebut. Cadangan untuk menjana tenaga hidroelektrik menggunakan aliran sungai dan tenaga geotermal menggunakan haba bawah tanah. Ini adalah sumber tenaga yang bersih dan boleh menjana tenaga secara stabil untuk memenuhi keperluan bandar.
Bandar kecil di kawasan pergunungan memerlukan bekalan tenaga. Terdapat pelbagai sumber tenaga boleh diperbaharui seperti tenaga air, biomassa, geotermal dan tenaga suria yang sesuai digunakan untuk menjana elektrik bagi memenuhi keperluan penduduk 5000 orang tanpa merosakkan alam sekitar.
Tiga sumber tenaga alternatif yang disarankan untuk bandar kecil di kawasan pegunungan dengan penduduk 5000 orang ialah tenaga geoterma menggunakan mata air panas, tenaga hidroelektrik menggunakan sungai-sungai kecil yang deras, dan tenaga solar menggunakan sinaran matahari.
Berdasarkan dokumen tersebut, saya merangkum:
1. Terdapat banyak sungai kecil yang deras arusnya dan mata air panas yang sesuai untuk penjanaan tenaga hidroelektrik dan tenaga geotermal.
2. Penjanaan tenaga hidroelektrik menggunakan air sungai yang deras untuk menggerakkan turbin, manakala tenaga geotermal menggunakan haba bumi dari mata air panas.
3. Tenaga suria juga boleh di
Makalah ini membahas tentang perawatan sistem penanganan batubara pada PLTU Paiton. Sistem ini penting untuk memasok batubara sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Makalah ini menganalisis metode perawatan yang ada dan mengusulkan penggunaan metode RCM II dan EPRI untuk menentukan aktivitas perawatan yang efektif. Selain itu, metode Probabilistic EOQ digunakan untuk mengoptimalkan persediaan suku cadang guna menduk
Dokumen ini membahas hubungan antara pertumbuhan penduduk dan tingkat pendidikan, di mana peningkatan jumlah penduduk suatu wilayah akan meningkatkan kebutuhan pendidikan di wilayah tersebut. Dokumen ini juga menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk seperti kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk.
Pengembangan program iptekda untuk mendorong industri IRFAN ipan
Program Iptekda bertujuan untuk mendiseminasikan hasil penelitian dan pengembangan teknologi BPPT ke daerah-daerah untuk mendukung industri lokal. Program ini dilaksanakan melalui kerja sama antara BPPT dengan pemerintah daerah dan instansi terkait dengan membagi biaya pelaksanaan proyek. Evaluasi berkelanjutan dilakukan untuk memastikan teknologi yang ditransfer dapat mendukung peningkatan pendapatan masyarakat
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
Pertambangan
1. JUDUL : PROSPEK PENGEMBANGAN SUMBERDAYA ENERGI DI KABUPATEN
PASIR, KALIMANTAN TIMUR
PENGARANG : Endang Suarna
Ahli Peneliti Muda bidang energi di P3TKKE
Abstract
Pasir Regency, Kalimantan Timur with the area of 14937 km 2 is mostly covered by forest. The
regency has many rivers and creeks that flow almost to all areas. While, the energy resources to
meet the energy demand in the regency are biomass, kerosene, diesel, gasoline, and electricity.
The electricity in the regency is mostly generated by diesel power plant. However, the electricity
blackout has been happened regularly in the regency becaused of the lack of electricity supply.
In the contrary, the forest, river, and the sun are the biomass, hydro, and solar energy potential
respectively that are abundant in the regency to be used for electricity generation. Coal reserves
are also available in the regency, but, the coal has been utilized as export commodity. Therefore,
Pasir Regency needs a strategy to manage the energy resources in order to increase the
economic welfare of the people by optimizing the energy utilization in the future. In optimizing
the energy resources, LEAP Model has been used to estimate the prospect of the energy resource
development. Based on the model, biomass and minihydro have a good prospect to be utilized for
electric generation in remote areas in the regency started in 2005. Diesel power plant will still
be used for electricity in urban areas. While, coal for electric generation in the regency still need
to be scrutinized further especially in the economic scale.
Katakunci: kebutuhan dan penyediaan energi, sumberdaya energi, pembangkit listrik, biomass,
minihydro
SUMBER : Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia, V5. N5, Agustus 2003, hal. 100-111 /HumasBPPT/ANY
PENDAHULUAN
Kabupaten Pasir merupakan sebuah kabupaten di Propinsi Kalimantan Timur yang mempunyai
luas wilayah tersebut mencapai 14937 km 2 . Sebagian besar atau sekitar 78 persen dari wilayah
tersebut terdiri atas hutan, perairan termasuk kolam dan tambak ikan mencapai sekitar 7 persen,
wilayah permukiman sekitar 1 persen, dan tanah kosong atau tegalan sekitar 2 persen, sedangkan
sisanya terdiri atas lahan pertanian dan perkebunan (1). Luasnya hutan dan lahan pertanian
tersebut dapat merupakan potensi sumber energi biomasa (kayu bakar dan limbah pertanian),
baik untuk dimanfaatkan langsung sebagai bahan bakar memasak maupun untuk dirubah menjadi
energi listrik di daerah tersebut.
Kabupaten Pasir dilalui puluhan sungai dan anak sungai yang menyebar ke seluruh pelosok
kabupaten tersebut. Beberapa sungai besar dan panjang di daerah tersebut antara lain Sungai
Telake, Sungai Kendilo, Sungai Apar Besar, dan Sungai Kerang yang masing-masing
diperkirakan mempunyai panjang 430 km, 615 km, 95 km, dan 190 km (1). Sungai-sungai
2. tersebut dapat merupakan potensi tenaga air untuk dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit
energi listrik. Selain air, sinar matahari juga cukup potensial untuk dikembangkan sebagai
sumber energi untuk dimanfaatkan sebagai energi listrik. Ketiga jenis sumber energi biomasa, air,
dan matahari tersebut dapat disebut sebagai sumber energi terbarukan yang pemanfaatannya
belum optimal.
Selain sumber energi terbarukan, Kabupaten Pasir juga mempunyai sumber energi fosil, yaitu
batubara yang cadangannya mencapai sekitar 887 juta ton yang tersebar di formasi-formasi
Kampung Baru, Balikpapan, Pulau Balang, dan Pamaluan. Produksi batubara dari daerah
tersebut mencapai 9 juta ton pada tahun 2000. Produksi dari daerah tersebut diutamakan untuk
keperluan ekspor seperti ke Korea dan Australia (7). Namun pemanfaatan batubara untuk
keperluan domestik kabupaten itu sendiri terutama untuk pembangkit listrik masih dalam
penelitian.
KESIMPULAN
Kabupaten Pasir dapat dikatakan sebagai kabupaten yang kaya dengan sumber daya energi,
terutama sumber daya energi terbarukan seperti biomasa (kayubakar dan limbah pertanian),
tenaga air (hydro), dan sinar matahari (solar). Kabupaten tersebut juga mempunyai cadangan
batubara yang pemanfaatannya tersebut hanya untuk diekspor ke luar kabupaten. Sementara itu
kebutuhan energi di kabupaten tersebut dipenuhi dari sumber-sumber energi biomasa, minyak
tanah atau kerosene, disel atau solar, premium atau bensin, LPG, serta listrik. Minyak tanah,
disel, bensin, dan LPG diperoleh dari luar kabupaten, sedangkan listrik umumnya diperoleh dari
pembangkit yang dibangkitkan dengan disel. Akhir-akhir ini pemadaman listrik di daerah
tersebut sering terjadi yang disebabkan oleh kekurangan daya, sehingga perlu dibuat suatu
strategi perencanaan energi untuk mengembangkan sumberdaya energi di Kabupaten Pasir secara
optimal.
Dalam periode tahun 2000-2010, sumberdaya energi untuk pembangkit listrik yang perlu
dikembangkan di Kabupaten Pasir selain disel, juga sumber energi terbarukan biomasa dan
tenaga air (minihydro). Pengembangan sumber energi terbarukan tersebut sangat site spesific ,
yang artinya pertimbangan pengembangannya tidak hanya ditentukan ketersediaan potensi saja,
tetapi harus dipertimbangkan pula faktor lainnya, seperti kedekatan lokasi kepada pemakai dan
kondisi infrastruktur. Kedua sumber energi terbarukan tersebut dapat dikembangkan untuk
pembangkit listrik skala kecil yang diperkirakan dapat mulai dioperasikan pada tahun 2005.
Biomasa dan minihydro dapat dibangun di daerah-daerah terpencil yang belum terjangkau oleh
jaringan listrik PLN. Selain itu sumberdaya energi lainnya yang dapat dimanfaatkan di daerah
tersebut adalah energi matahari atau solar home system (SHS), namun pengembangan SHS
tersebut dalam jumlah kapasitas yang relatif kecil.
Dalam periode waktu 10 tahun tersebut, pembangkit listrik tenaga disel (PLTD) dari PLN masih
tetap dipertahankan terutama di kota kecamatan yang sudah terjangkau oleh jaringan listrik.
Sementara itu, batubara biasanya dapat dipergunakan untuk bahan bakar pembangkit listrik
dengan skala kapasitas relatif besar, pemanfaatannya di Kabupaten Pasir masih perlu penelitian
lebih lanjut terutama masalah keekonomiannya.