2. Persembahan atau korban dalam Perjanjian Lama dapat dikelompokkan sbb:
a. Ola - korban bakaran @ burn offering (Imamat 1: 1-17), sebagai lambang penderitaan
sebagai hukuman karena dosa yang ditanggungkan atasnya, dengan makna membersihkan
kehidupan orang yang memberi korban dalam ketaatan sebagai bau-bauan yang harum bagi
Allah.
b. Minkha - korban sajian : Meal offering (Imamat 2:1-16; 5:11-12), sebagai rasa syukur
yang diberikan demi kemauan baik sebagai pengganti keseluruhan dirinya.
c. Khatta't - korban penghapus dosa @ sin offering dan juga disebut sebagai „Asyam
(korban penebus salah), yakni bilamana seseorang bersalah karena dianggap najis dari segi
upacara agama atau berbuat dosa secara tidak sengaja (Imamat 4: 2, 13, 22, 27).
d. Zevakh dan Selamin - korban perdamaian atau korban keselamatan @ trespass
offering berupa pernyataan syukur atau sukarela kepada Allah (Imamat 7: 12; 22: 29; Bil.6:
14; 15: 3, 8).
Perjanjian Lama juga mengenal berbagai jenis persembahan lainnya,
- persembahan sulung atau buah sulung (Kej. 4:4; Im. 2: 12; Neh.10: 35),
- persembahan unjukan (Im. 6: 20; Bil. 5: 15),
- persembahan persepuluhan berupa persembahan khusus yakni sepersepuluh dari
penghasilan umat Israel
(Persembahan atau korban yang disebutkan di atas, dinyatakan dengan pemberian haiwan
ternak (dari mulai lembu jantan hingga burung tekukur atau anak burung merpati yang
tidak bercela), tepung, minyak, kemenyan, dan garam. Inilah ritual pemberian
persembahan dalam Perjanjian Lama.
Kejadian 4:3-5 “Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian
dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan; Habel juga
mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-
lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, tetapi
Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat
panas, dan mukanya muram.”
Dikisahkan di Alkitab ada dua orang adik beradik iaitu Habel dan Kain. Mereka lahir dan
bertumbuh dalam lingkungan yang sama dan dari garis keturunan yang sama. Ada penafsir
percaya bahwa mereka adalah kembar (berdasarkan pada penjelasan bahwa Adam bersetubuh
dengan Hawa hanya sekali sebelum kedua pemuda ini dilahirkan)
Suatu ketika mereka mempersembahkan persembahan kepada Tuhan. Persembahan Kain di
tolak oleh Tuhan sementara persembahan Habel diterima.
Namun kita diberitahu dalam ayat kita bahawa “TUHAN mengindahkan Habel dan korban
persembahannya itu, tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya.”
Kata Ibrani untuk “mengindahkan” bererti “memandang sebagai kebaikan” (“look upon with
favor”). Seorang komentar berkata, “Alasan untuk penerimaan yang berbeza atas dua
3. persembahan itu adalah sikap pandang terhadap Allah dengan mana dua persembahan itu
dibawa”.
1. Tuhan Menantikan Setiap Kita Memberi Persembahan.
Kejadian 3: 3 - 4 “Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian
dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan; Habel juga
mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-
lemaknya;”
1 Petrus 2:5 “Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan
suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani
yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.”
2. Tuhan Mengindahkan Habel dan korban persembahannya.
“Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya,
yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya
itu” (Kejadian 4:4).
Kata Ibrani untuk “mengindahkan” bererti “memandang sebagai kebaikan” (“look upon with
favor”).
Allah “mengindahkan” (atau “memandangnya sebagai kebaikan”) pertama pada Habel
sendiri dan kemudian pada korban persembahannya.
Apa yang menarik tentang Habel sehingga Allah memandangnya baik?
“Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari
pada korban Kain” (Ibrani 11:4).
Allah melihat iman Habel. Itulah sebabnya mengapa Allah memandang dia baik. Itulah dasar
keselamatan kita orang percaya – keselamatan hanya oleh iman.
“Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan
Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran” (Roma 4:3).
Ayat itu tidak berkata bahwa Abraham percaya “hal-hal tentang” Allah. Ayat itu berkata
“percayalah Abraham kepada Tuhan.”
- Objek iman Abraham bukan janji Tuhan… imannya bersandar pada Tuhan sendiri”
Dr. DeHaan berkata, “Kain bukanlah atheis. Ia percaya tentang keberadaan Allah sebanyak
yang Habel dapat lakukan. Namun sementara Kain percaya tentang suatu Allah, namun ia
tidak percaya kepada Allah”
Seperti kita lihat pertobatan-pertobatan terkenal dalam sejarah, kita melihat bahwa
mereka semua percaya tentang Allah sebelum mereka dipertobatkan. Itu adalah
kebenaran tentang Rasul Paulus, Agustinus, Luther, Bunyan, Whitefield, Wesley,
Spurgeon – mereka semua. Mereka semua percaya tentang keberadaan Allah sebelum
4. mereka memiliki iman yang menyelamatkan – sebelum iman mereka bersandar pada
Allah di dalam Kristus.
Itu adalah hal utama tentang Habel. Ia tidak hanya percaya bahawa Allah ada. Ia tidak
bersandar pada sesuatu. Ia percaya dan bersandar pada Dia “Satu-satunya Peribadi yang
hidup.”
Sama seperti itulah halnya dengan Abraham, yang “percaya kepada Tuhan, dan Tuhan
memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran,” demikian juga halnya dengan
Habel. Ia diterima berdasarkan imannya, yang bersandar kepada Tuhan sendiri.
“Maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu” (Kejadian 4:4).
Allah berkenan kepada Habel, yang percaya kepada Dia dengan iman. Namun kemudian
Alkitab berkata, “dan korban persembahannya.” Allah mengindahkan persembahan Habel.
Ini juga sangat penting. Habel mempersembahkan beberapa dari dombanya yang terbaik.
Allah mengindahkan korban persembahan domba-domba ini. Mengapa? Karena persembahan
Habel mengingat kembali korban yang pernah diadakan ketika Tuhan membuatkan pakaian
dari kulit binatang untuk kedua orang tua Habel (Kejadian 3:21). Jadi, korban Habel
memandang ke belakang kepada peristiwa itu. Dan juga, korban Habel memandang ke depan
– korban Kristus di kayu Salib, sebagai
“Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Yohanes 1:29).
“Maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu” (Kejadian 4:4).
3. Tuhan Tidak Mengindahkan Kain dan korban persembahannya.
Kejadian 4:5 “tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya”
Kita diberitahu bahwa Tuhan tidak mengindahkan Kain. Apa yang salah dengan Kain?
Ibrani 11:4 membuat itu menjadi jelas.
“Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada
korban Kain” (Ibrani 11:4).
Kain percaya keberadaan Tuhan, namun ia tidak memiliki iman di dalam Tuhan. Kita tahu
bahawa ia percaya tentang keberadaan Tuhan karena Kejadian 4:3 berkata bahwa ia
“mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban
persembahan.” Kita juga tahu bahwa Kain berbicara dengan Tuhan cukup lama di ayat-ayat
berikutnya. Jadi ini jelas bahwa Kain percaya tentang keberadaan Tuhan, namun ia tidak
percaya kepada Dia dengan iman.
Hal kedua, Tuhan tidak menerima korban persembahan Kain. Kejadian 4:5 “tetapi Kain dan
korban persembahannya tidak diindahkan-Nya”
5. Tuhan tidak mengindahkan persembahan Kain “dari hasil tanah itu.” Mengapa tidak? Ini
seharusnya jelas bagi orang yang membaca Alkitab bahwa Tuhan tidak mengindahkan
persembahan itu karena itu bukan korban yang mencurahkan darah.
Persembahan yang dibawa oleh Kain adalah persembahan yang baik. Itu terdiri dari “hasil
tanah” (Kejadian 4:3).
Selanjutnya kontras dengan persembahan Habel. Itu adalah anak domba… korban yang
menumpahkan darah – darah anak domba yang terbaik dan tidak bercacat. Korban
persembahan Kain, sama baiknya dengan persembahan [Habel] itu, namun tidak berguna dan
ditolak Tuhan karena ia mengabaikan darah.
“Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada
korban Kain” (Ibrani 11:4).
Oleh iman! Iman di dalam apa? Iman di dalam kedatangan Kristus, yang “telah mati karena
dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci” (I Korintus 15:3).
“Dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan” (Ibrani 9:22).
Jika Anda berharap untuk diselamatkan, Anda harus datang kepada Tuhan dengan korban
yang menumpahkan darah, iaitu Anak-Nya, Tuhan Yesus Kristus..... bukan datang kepada
Tuhan dengan pekerjaan atau usaha.
Kristus digambarkan dalam korban yang menumpahkan darah yang dibawa oleh Habel.
Kebenaran atau hasil usaha manusia sendiri digambarkan di dalam persembahan Kain yang
tanpa menumpahkan darah.
Saya meminta kepada kita semua hari ini, jangan mengikuti “jalan Kain” (Yudas 11). Jangan
mencuba untuk diselamatkan dengan mempelajari hal-hal tentang Allah di dalam Kristus.
Jangan mencoba untuk diselamatkan dengan melakukan hal-hal agama. Ya, memang benar
bahawa Anda harus pergi ke gereja. Benar, Anda harus membaca Alkitab dan berdoa. Namun
tak satupun dari aktivitas agama ini yang dapat menyelamatkan Anda.
Anda harus merendahkan diri Anda sendiri. Anda harus melihat bahwa Anda adalah orang
berdosa yang terhilang. Anda harus menyerah untuk melakukan perbuatan baik atau usaha
sendiri dan rencana-rencana Anda untuk melakukan hal yang baik bagi Tuhan dan berfikir
dengan ini Anda dapat diselamatkan. Semua itu adalah sampah di mata Tuhan. Anda harus
datang kepada Yesus. Anda harus bersandar kepada Dia dengan iman. Anda harus memiliki
iman di dalam Dia,
Dia “yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya”
(Wahyu 1:5).