SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
1
Kejadian-7 (m
PERSEMBAHAN YANG BERKENAN PADA HATI ALLAH
Kejadian 4:1-8
Ayat Nats Kejadian 4:5
"tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi
sangat panas, dan mukanya muram.”
Salooom…. Kembali kita bertemu dalam kebaktian minggu yang merupakan salah
satu wujud persembahan kita pada Tuhan…. Persembahan waktu, hati, tenaga maupun
materi kita kepada Tuhan. Semoga Tuhan berkenan dengan persembahan kita pada
saat ini….amiiin
Melalui pembelajaran Kitab Kejadian pasal 3 yang sebelumnya, kita telah belajar
dengan jelas bagaimana dosa itu masuk ke dalam dunia dan betapa seriusnya impact
dosa itu, mulai pasal 4 ini, kita akan belajar, bagaimana kemudian dosa itu bertumbuh
lalu menghasilkan buah-buahnya. Sifat dosa itu dapat diwariskan kepada keturunan
Adam. Walau pun dosa Adam itu sendiri kelihatan sepertinya kecil, namun dosa itu
mampu menjatuhkan seluruh umat manusia ke dalam lumpur ketidakbahagiaan dan
bahkan kebinasaan. Semoga melalui firman hari ini, kita semakin mengerti dan
menyadari sifat dosa yang terus bekerja di dalam hati kita manusia, sehingga kita
senantiasa tetap berhati-hati terhadap dosa dan jeratnya. Dan kita dapat
2
mempersembahkan tubuh kita kepada Tuhan yang pada hakikatnya, itulah yang Tuhan
kehendaki. Amiiiin.
I. Persembahan Kain dan Habel (Kejadian 4:1-5a)
Waktu bukan sekedar rentetan hari yang berganti, tetapi panggung dimana
setiap perkataan Tuhan/nubuat dibuktikan benar. inilah kisah tentang kehidupan
manusia yang dimulai di luar taman Eden.
Kisah pertama tentang hubungan intim Adam dan Hawa, yang kemudian Hawa hamil dan
mengalami sakit bersalin ketika melahirkan. Namun Hawa menyadari bahwa tetap ada
pertolongan Tuhan yang membuat dia mampu melewati semuanya, susah payah saat
mengandung dan kesakitan saat melahirkan semuanya telah dinubuatkan. Setelah kain,
lalu lahir pula Habel. Arti nama Habel adalah kekosongan, debu, nihil sedangkan arti
nama Kain adalah petani. Sebelumnya, ketika manusia pertama hidup di taman Eden,
mereka hidup dengan sangat baik dan segala sesuatu tersedia. Akibat dosa, mereka
harus hidup di luar taman Eden; dan mereka bekerja untuk makan. Kain bekerja
sebagai petani dan Habel bekerja sebagai gembala domba; sejak itu mulai dikenal
dalam budaya manusia, petani dan peternak. Kita sadari bahwa setiap peristiwa yang
terjadi dalam garis sejarah ini membuktikan bahwa Allah memelihara dengan setia
kehidupan manusia, sekalipun mungkin hidup ini terasa makin ribet. Sekalipun kita
harus menjalani hidup dengan berbagai persoalannya, tetap ada pemeliharaan Tuhan.
3
Mari kita baca sekali lagi ayat 3 dan 4 “Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain
mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban
persembahan; Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung
kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan
korban persembahannya itu,”
Setelah lewat sekian tahun lamanya, mereka sama-sama mempersembahkan
korban kepada Allah. Kain mempersembahkan korbannya, yaitu sebagian dari hasil
tanahnya, sedangkan Habel memberikan anak sulung kambing domba, yakni lemak-
lemaknya. Dari sini, kita dapat menemukan acara penyembahan yang pertama dalam
sejarah manusia. Setelah Adam jatuh, sebenarnya hubungan manusia dengan Allah
telah terputus. Tetapi Allah memberi jalan, agar manusia yang berdosa dapat
mendatangi Allah. Dengan cara ibadah atau penyembahan itu, Allah mengizinkan
manusia dapat diampuni dosanya dan dapat memiliki hubungan yang benar dengan
Tuhan. Walau pun manusia sesungguhnya telah terusir dari taman Eden, dengan kasih
karunia Allah, mereka dapat mendengar suara Allah, mendapat pengampunan dan
bergaul dengan Allah. Sungguh hal ini karunia Allah yang amat besar bagi manusia yang
berdosa.
Ketika Kain dan Habel sama-sama mempersembahkan korban persembahannya
kepada Allah, Allah hanya mengindahkan Habel dan persembahannya, sedangkan Kain
dan korbannya ditolak. Dari sini, kita dapat mengambil suatu kesimpulan yang sangat
penting, yakni ada dua macam persembahan, yakni persembahan yang dapat diterima
4
Allah, dan juga yang tidak dapat diterimaNya. Dan soal apakah Allah menerima
persembahan atau tidak, hal itu adalah hak dan kedaulatan Allah sepenuhnya.
Kalau begitu, mengapa Allah tidak mengindahkan Kain dan persembahannya, sedangkan
Habel dan diterimaNya? Atas pertanyaan ini, ada yang berpendapat bahwa dalam
obyek persembahan Kain itu ada masalah. Artinya persembahan Habel jauh lebih baik
dibanding persembahan Kain, maka diterima oleh Tuhan, sedangkan apa yang diberikan
Kain itu ditolakNya karena persembahannya kurang baik. Kita tidak tahu apa alasannya
secara persis, tetapi ketika kita mencermati ayat 4b dan 5a yang bunyinya, “maka
Tuhan mengindahkan Habel dan korban persembahannya, tetapi Kain dan
persembahannya tidak diindahkanNya”. Ini berarti, Allah pertama-tama melihat
pada orangnya, kemudian persembahannya. Secara tepatnya karena Allah
berkenan kepada seseorang, yaitu Habel, maka Dia juga berkenan pada korban
yang di persembahkannya. Dengan cara yang sama, Allah tidak berkenan kepada
seseorang, yaitu Kain dan oleh karena itu Dia juga tidak berkenan akan
persembahan yang dipersembahkannya. Arti bahwa Kain mempersembahkan
sebagian dari hasil tanah menunjukkan bahwa ia memberikan persembahan bukan
sesuai cara Tuhan, tetapi secara sembarangan dan sesuai pikirannya sendiri.
Sedangkan arti bahwa Habel mempersembahkan anak sulung dari kambing dombanya,
dan lemak-lemaknya adalah ia mengenali hati dan keinginan Allah, dan memberikan
korban persembahan dengan sikap yang rendah hati dan sepenuhnya. Penulis kitab
Ibrani sendiri mengatakan dalam Ibrani 11:4 “Karena iman Habel telah
mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan
5
jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan
akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati.” Dari
sini kita tahu bahwa Habel telah mempersembahkan korbannya lebih baik daripada
korban Kain. Habel memberikan kepada Allah korban persembahan dengan hati yang
bersyukur sebab ia sadar segala sesuatu berasal dari Allah. Begitu juga dengan sikap
yang mengaku segala kesalahan dan dosanya dan dengan hati yang remuk dan hancur.
Habel menyadari diri sebagai orang yang berdosa, dan dapat hidup karena ada belas
kasihan dari Allah. Dia sangat rendah hati, mengasihi Allah dan hatinya penuh dengan
rasa syukur. Ia terlebih dahulu memberikan dirinya kepada Tuhan, sebelum
memberikan persembahan. Di dalam hati Kain tidak ada hati yang mengucap syukur,
mau pun keinginan untuk bertobat. Hatinya penuh dengan kebenaran diri, lalu ingin
membanggakan dirinya serta hasil yang ia peroleh. Barangkali ia jatuh pada
kesombongan yang besar bahwa walau pun tanah dikutuki Allah, tetapi ia mampu
mengusahakannya dan usahanya berhasil. Ia ingin memperlihatkan kebolehannya. Jelas,
Allah tidak dapat mengindahkan dia dan korbannya ini. Dari sini kita diingatkan,
persembahan seperti apakah yang di indahkan oleh Tuhan, itu sama sekali bukan
kuantitasnya atau jumlah nya karena kita tahu Allah adalah pencipta dan pemilik segala
sesuatu, jadi sungguh Allah tidak membutuhkan jumlah persembahan kita tetapi
seperti pemazmur katakan dalam mazmur 51:17 “Korban sembelihan kepada Allah ialah
jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.”
Kain dan Habel sebenarnya sama-sama orang yang berdosa, karena keturunan Adam,
tetapi Kain menjadi contoh dari orang yang termasuk kepada daging, sedangkan Habel
6
menjadi teladan bagi orang yang termasuk kepada roh. Yang menjadi penentunya
adalah bagaimana sikap hati mereka terhadap Allah. Sikap hati kita terhadap Allah
sangat penting, walau pun hal itu tidak kelihatan secara kasat mata. Sikap hati manusia
itu akan menentukan hidup atau mati kita. Dengan kata lain, bila kita memiliki hati yang
mau taat kepada Allah dan ingin memiliki hubungan yang benar dengan Allah, kita akan
termasuk kepada keturunan perempuan, sehingga akan diberi hidup yang kekal. Tetapi
bila kita sombong, suka berjalan sendiri, mengikuti keinginan hati dan keserakahan
diri, tidak bisa taat, kita akan termasuk kepada keturunan ular, maka akan dikutuki
Allah, lalu mengalami kebinasaan yang kekal. Arti bahwa kita memberikan korban
persembahan adalah mengaku diri kita sebagai orang yang berdosa, dan yang tidak
mampu, dan tidak dapat hidup tanpa pertolongan Tuhan. Dengan kata lain, ibadah itu
mengandung arti bahwa kita akan menaklukkan segala kesombongan kita kepada
kehendak dan kedaulatan Allah. Habel mengakui kelemahan dan ketidakmampuannya
dengan jujur dan hendak mentaati kehendak dan kedaulatan Allah. Tetapi Kain
bersandar kepada kebenaran diri sendiri, yaitu kebenaran manusia. Tetapi kebenaran
manusia sama dengan pakaian yang lusuh dan kotor, sehingga tidak dapat diperbaiki
sama sekali. Kitab Yesaya 64:6 berbunyi sebagai berikut, "Demikianlah kami sekalian
seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian
menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun
dilenyapkan oleh angin”
7
Kita sangat mudah keliru bahwa kita sedang menyembah Allah dengan baik, karena kita
sedang melayani karya Allah, menggembalakan domba-domba, memberikan
persembahan banyak. Tetapi kita sangat mudah memperhatikan apa yang kelihatan di
mata manusia, tetapi apa yang tidak kelihatan, seperti doa pribadi, baca dan
perenungan firman Tuhan mudah diabaikan. Dan walau pun dari luarnya tidak ada
masalah, tetapi hati kita sangat mudah dipenuhi dengan pikiran-pikiran yang egois,
kotor dan manusiawi. Untuk mengikuti Kebaktian Minggu pun, dilakukan secara asal-
asalan atau pun secara formalitas, datang tanpa hati yang bersiap, hanya datang
sebagai kebiasaan, lalu tidak fokus mendengarkan firman, tetapi jatuh pada khayalan.
Apakah ibadah semacam ini akan dapat diterima Allah? Kita harus ingat senantiasa
bahwa Allah kita sungguh muak dan benci terhadap segala persembahan-persembahan
kita yang formalitas, atau pun yang munafik. Allah kita adalah Allah melihat hati dan
pikiran kita bukan pandang bulu. (I Sam 16:7b) Allah menghendaki hati kita. Allah
menghendaki pertobatan kita yang sungguh-sungguh. (I Sam 15:22,23) Allah
menghendaki, agar kita mempersembahkan seluruh hidup kita sebagai persembahan
yang kudus dan hidup kepada Allah. (Rom 12:1) Inilah ibadah yang sesungguhnya, yang
harus kita persembahkan untuk Allah. Jadi yang Tuhan lihat adalah pribadi kita bukan
apa yang kita bawa di hadapannya. Jangan kita memberi dari sisa-sisa waktu kita, dari
sisa-sisa tenaga kita, dari sisa-sisa uang kita atau dari sisa-sisa perhatian kita. Tetapi
kita belajar memberi yang terbaik dari yang ada pada kita, waktu dipagi hari, sebelum
kita memulai seluruh aktivitas kita, kita datang kepada Tuhan membawa diri kita di
hadapan Bapa. Sebelum konsentrasi kita terpecah kepada banyak perkara dunia ini,
8
terlebih dahulu kita berkonsentrasi mendengar suara Tuhan dan kehendakNya dalam
saat teduh kita. Begitu juga dengan materi kita, Persepuluhan adalah pengakuan kita
akan Tuhan sang pemberian hidup dan materi, kita mengakui kalau bukan Tuhan yang
memberi materi/usaha maka sekeras apa pun kita berusaha kalau Tuhan tidak
memberkati, maka kita tidak akan mendapatkannya. Selanjutnya sepanjang hari kita
persembahkan hidup kita kepada kehendak Bapa bukan kepada arus dunia ini. Semoga
kita dapat memberikan korban persembahan yang benar, sehingga segala dosa kita
dapat diampuni dan dapat terus bergaul dengan Tuhan. Dalam hidup ini, yang harus
kita kejar dan miliki adalah Tuhan Yesus sendiri, Dia adalah harta kekayaan yang
terbesar dalam hidup kita. Amin!
II. Perkembangan Dosa kain (4:5b-8)
Apa reaksi yang diperlihatkan Kain, ketika Allah menolak dia dan
persembahannya? Mari kita baca sekali lagi ayat 5: “tetapi Kain dan korban
persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan
mukanya muram. Kalimat, lalu hati Kain menjadi sangat panas menunjukkan, kemarahan
kain timbul Ketika dia melihat ataupun menyadari persembahan Habel diterima dan dia
ditolak. Dari sini kita belajar, Ketika kita melihat orang lain dan mulai membandingkan
keadaan kita dengan orang lain, maka akan muncul panas hati. Di sekeliling kita, selalu
ada orang yang lebih untung dari kita, teman yang lebih sukses/lebih berhasil dari kita,
orang yang lebih ganteng/lebih cantik dari kita, lalu kalau respon atau reaksi kita
9
kemudian selalu membandingkan mereka-mereka dengan diri kita, maka kita akan selalu
panas hati. Kalau kita menjalani hidup dengan kedaan seperti ini, maka setiap hari
adalah seperti neraka bagi kita, tentu tidak ada kebahagian kita rasakan, hati kita
dipenuhi dengan rasa iri dan ketidak adilan. Kalau begitu, mari…. Lihatlah Tuhan,
jangan lihat orang maka engkau akan Bahagia! Lalu kita juga belajar hal penting dari
Firman hari ini adalah reaksi atau respon kita dihadapan perbedaan. Kita harus sadari,
dari awal di dunia ini memang sudah terjadi perbedaan, memang untuk keharmonisan
Tuhan menjadikan adanya perbedaan-perbedaan dalam rupa/penampilan fisik, profesi
atau pekerjaan, harta atau kepemilikan dll. Dan semuanya itu untuk tujuan yang baik.
Selanjutnya, kita lihat, saat persembahannya tidak diterima, Kain menjadi
sangat marah, lalu mukanya menjadi muram. Mukanya menunjukkan dosanya sendiri.
(Yes 3:9) Wajah kita sering disebut sebagai jendela hati. Bila ada masalah di dalam
hati, wajah kita langsung menjadi gelap dan keras. Kain tidak dapat menahan diri, lalu
hendak melawan Allah. Ketika ia ditolak Allah, seharusnya ia harus mengintrospeksi
diri, dan mencari kesalahannya lalu bertobat di depan Tuhan dengan sungguh-sungguh.
Tetapi ia berpikir, masalahnya ada pada Allah, sebab menurut dia, Allah itu tidak adil
dan pilih kasih. Apa masalah Kain ini? Pendek kata, ia tidak menerima kedaulatan Allah.
Hal bahwa Allah menerima Habel dan persembahannya, sedangkan Kain dan
persembahannya ditolak, sesungguhnya itu merupakan hak dan kedaulatan Allah. Allah
akan menerima persembahan yang diberikan dengan rendah hati dan dengan iman,
sedangkan segala persembahan yang diberikan secara formalitas, pasti akan ditolak.
10
Oleh karena itu seharusnya Kain menerima kedaulatan Allah ini, lalu harus bertobat
dan memperbaiki sikap dia yang salah. Tetapi sungguh sayang sekali, ia tidak mau
bertobat. Ia mau menyalahkan Allah, bahwa Allah itu sungguh tidak adil, kenapa Allah
hanya menerima persembahan Habel sementara persembahannya tidak di indahkan.
Ketika Kain tidak menerima kedaulatan Allah, ia tidak dapat menerima Habel
juga. Akhirnya ia membandingkan dirinya dengan Habel, lalu menjadi budak pada iri
hati, lalu tidak dapat menahan dan mengontrol diri. Ketika tidak mengakui kedaulatan
Allah, kita akan mempunyai sikap yang tidak enak, lalu akan mengeluh kepada Allah dan
ingin memberontak kepada Allah. Kemudian terus akan membandingkan diri dengan
orang lain, lalu akan mengalami penderitaan dan kehilangan kebahagiaan. Disini kita
belajar, Ketika kita iri hati pada orang lain, itu sebenarnya masalahnya ada pada kita
bukan pada Tuhan, kita berfikir Tuhan tidak adil, Tuhan tidak mengasihi saya.
Allah kita adalah Allah yang berkedaulatan terhadap segala masalah. Allah
membuat seseorang dapat lahir di dalam negara adidaya. Dan Dia dapat pula membuat
seseorang lahir di dalam negara yang kecil dan miskin. Ada orang yang lahir sebagai
seorang yang tinggi, tampan, dan memiliki banyak talenta. Ada juga orang yang lahir
sebagai orang yang kecil, hitam, jelek dan tidak mempunya talenta apa-apa. Tetapi di
dalam keadaan apa pun, kedaulatan Allah terhadap kita adalah baik, sempurna dan
indah. Allah menaruh pengharapan dan rencana yang baik, lalu akan memimpin hidup
kita ke jalan yang terbaik. Ketika kita menerima kedaulatan Allah ini, kita dapat
bersyukur dalam segala hal daripada mengeluh terus, dan akan mentaati daripada
11
menentang Allah. Lagipula kita tidak akan membandingkan diri kita dengan orang lain,
melainkan akan belajar dari orang lain dengan rendah hati daripada menjadi budak
pada iri hati. Yang terutama sekali, kita akan menghormati dan mengasihi orang lain
yang lebih unggul daripada kita.
Ya Kita harus menerima kedaulatan Allah / Apapum yang terjadi pada diri kita.
Nick Vujicik adalah seorang Kristen yang terlahir tanpa lengan maupun kaki
karena penyakit bawaan lahir.Sepintas sangat ngeri bagi kita membayangkan hal ini
apalagi kita yang mengalaminya hidup tanpa kedua tangan dan tanpa kedua kaki. Nick
Vujicik pernah berfikir untuk bunuh diri karena keadaan tersebut. Namun ia
menyadari arti kedaulatan Tuhan akan hidupnya sehingga ia menyerahkan hidupnya
kepada Tuhan. Ia berkata. Aku lebih membutuhkan Tuhan dari pada tangan / kaki
yang tidak aku punyai .
Dalam bukunya life without limits, ia mengatakan kurangnya rasa sykur dalam
hidup seseorang membuat hidup kurang Bahagia dan sebaiknya jangan membanding-
bandungkan hidup yang kita jalani dengan hidup orang lain. Banyak orang terkagum-
kagum dengan sosoknya karena ia berhasil menunjukkan diri sebagai pribadi yang kuat,
meski dengan kekurangan fisik yang ia miliki sejak lahir. Dengan hidup yang penuh
keterbatasan namun menyerahkannya kepada Tuhan sebagai suatu persembahan yang
berkenan kepada Tuhan dan Tuhan memakai hidup Nick Vujicik sebagai motivator
dunia dan berkat bagi orang lain.
12
Ketika melihat kehidupan saya kembali di tahun1992, saya gagal memasuki PTN
yang saya idam-idamkan, pengumuman kelulusan membuat hati saya hancur, dikepala
saya, tergambar wajah orang tua yang akan sangat marah dan usaha belajar saya yang
sia-sia saja, dan saya hanya masuk di kampus swasta Gunadarma, dengan izasah D3
Akuntansi. Saya pernah di terima bekerja di Bank Danamon tapi tidak berapa lama
sudah di PHK. Setelah itu keluar masuk bekerja di beberapa Perusahaan. Dan suatu
Ketika ingin melanjutkan kuliah S1 di Akutansi UI tetapi tidak diterima karena tidak
lulus tes sehingga tidak pernah berniat melanjutkan S1 saya berfikir kenapa saya
tidak masuk2 apakah ini adalah bagian dari kedaulatan Tuhan ? Sehingga saya sibuk
membanding bandingkan dengan teman teman saya yang di terima disana dan kadang
ada rasa iri hati dan sering tak bersyukur dengan keadaan atau hal baik yang saya
dapatkan. Sekarang ini pun saya kadang merasa lelah dengan pekerjaan sekarang yang
pekerjaan tidak selesai2 kadang bisa timbul masalah belum lagi di marahi kalau client
tidak puas dan minta buru2 sehingga membuat rasa nyaman menjadi hilang dan ingin
buru2 berbisnis café ataupun menjadi pemain dan fokus bermaTin saham saja..Melalui
Firman ini saya di ingatkan Kembali bahwa ada kedaulatan Tuhan bila saya
menyerahkan hidup saya seutuhnya maka Tuhan akan memberkati saya seperti
memberkati Habel bahwa saya harus mendahulukan Tuhan dan harus memberikan
waktu , tenaga dan materi yang terbaik dulu bagi Tuhan maka Tuhan akan lebih
berkenan dan memberikan yang terbaik bagi hidup saya…bahwa Ketika saya menerima
kedaulatan Tuhan dengan Iman, rasa Syukur dan menyerahkan semuanya kepada
Tuhan maka cara pandang saya akan berbeda dan akan lebih mengasihi Tuhan.
13
Ketika kita menerima kedaulatan Allah terhadap diri kita, hidup kita akan
menjadi berubah secara total. Apapun keterbatasan dan kekurangan kita Ketika kita
menyerahkan nya kepada Tuhan maka Tuhan akan berkenan. Memang untuk menerima
dan mengakui keunggulan atau pun keberhasilan orang lain tidaklah mudah, sebaliknya
bagi kita sangat mudah jatuh pada rasa iri sehingga slogan yang berbunyi, “Susah
melihat orang lain senang dan senang melihat orang lain susah” kadang ada
benarnya juga dan kadang kita juga sering berfikir seperti itu di kala ada rasa tidak
senang dengan orang lain. Inilah hakikatnya hati manusia. Karena itu kita benar-benar
membutuhkan Roh Tuhan untuk memampukan kita menerima kenyataan hidup kita
masing-masing. Karena sebenarnya, tidak ada satu pun diantara kita yang hidupnya
baik-baik saja, sebaliknya setiap kita pastinya merasa hidup sayalah saat ini yang
paling menderita. Sayalah saat ini yang paling banyak pergumulan. Harusnya Tuhan saat
ini lebih concern terhadap diri saya dan menolong saya dengan segera. Untuk itu, kita
akan belajar bagaimana Tuhan menolong kita melalui beberapa tokoh di dalam Alkitab
yang mengalami ketidak adilan di dunia tetapi mereka memiliki respon yang luar biasa.
Diantaranya :
Ayub adalah manusia yang murni, jujur dan takut akan Tuhan, dan jauh dari
kejahatan. Tetapi karena iri hati setan, dalam satu hari, ia kehilangan segala
14
kekayaannya dan anak-anak yang dikasihinya. Karena itu sebetulnya ia sangat beralasan
untuk menjadi orang gila, atau pun karena kesedihan yang amat besar, ia dapat
mengutuki Allah dan mencaci-maki Allah. Tetapi seketika ia mendengar kabar tersebut,
ia langsung berlutut lalu menyembah Allah dengan berkata, "Dengan telanjang aku
keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya.
Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!” Dan di dalam
kitab Ayub 2:10 ia berkata pula kepada istrinya yang terus membujuk dan menghina
dia untuk mengutuki Allah, “Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita
mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?”
Karena iman Ayub didasari kedaulatan Allah, baik pada hari pemberkatan, mau pun
pada hari penderitaan, ia tetap mengasihi Allah dan bersyukur kepada Allah. Orang
yang memiliki iman yang jelas terhadap kedaulatan Allah selalu akan bersyukur di
dalam segala keadaan, dan rela taat kepada kehendak Allah.
Yusuf dilahirkan di dalam keluarga yang sangat kompleks, yaitu ada 4 ibu, dan
ada banyak saudara-saudara yang ibunya berbeda-beda. Waktu ia masih kecil, ibunya
meninggal dunia, lalu ia pantas menjadi anak yang sedih dan fatalistis. Lagipula karena
kasih sayang yang spesial dari bapanya, ia dibenci oleh saudara-saudaranya, lalu dijual
ke Mesir sebagai seorang budak. Dalam menjalani sebagai budak, dia mengalami
difitnah hingga dijebloskan ke penjera. Sungguh hidup dia begitu kasihan, dan penuh
tantangan, sehingga ia pantas mengutuki kakak-kakaknya lalu menjalani kehidupan yang
menderita. Tetapi karena ia menerima kedaulatan Allah terhadap dirinya, ia dapat
hidup dengan bergaul dengan Allah, ke mana pun ia pergi, dan dalam keadaan yang
15
seburuk apa pun. Ketika ia menerima kedaulatan Allah, ia tidak meragukan kasih Allah.
Ia tetap mengasihi Allah dan percaya bahwa Allah pasti memberikan hal yang baik. Ia
berusaha keras untuk bergaul dengan Tuhan. Dengan cara seperti itu, ia mampu
mengatasi segala keadaan yang buruk lalu akhirnya dapat menjalani kehidupan yang
menang.
Bila kita membaca kitab Samuel, ada cerita cinta-kasih yang sungguh indah di
antara Daud dan Yonatan. Yang terutama sekali, hati Yonatan yang begitu baik
terhadap Daud mengharukan kita. Sebenarnya Yonatan adalah pangeran, calon raja
setelah ayahnya Saul. Tetapi karena Daud, takhta sebagai raja sangat terancam. Ia
mau tidak mau harus menganggap Daud sebagai rival politik, lalu sangat wajar
membenci dia dan iri hati kepadanya. Tetapi karena ia menerima kedaulatan Allah, ia
mengasihi Daud seperti dirinya sendiri. Dan ia begitu setia, sehingga dapat menolong
Daud yang terancam nyawanya. Yonatan dapat mengatasi iri hati, dan rasa minder
dengan iman, lalu dapat mengembangkan bunga persaudaraan yang sangat indah.
Dari tokoh-tokoh di atas, kita dapat belajar, iman yang percaya kepada
kedaulatan Allah begitu penting. Iman yang percaya kepada kedaulatan Allah membuat
kita menjadi orang yang matang dan bijaksana.
Ketika Kain marah, lalu hendak melawan Allah, sebenarnya Allah pantas
menghukum dia. Tetapi Allah panjang sabar lalu menyatakan masalah dia dengan
panjang sabar. Lihat ayat 6 dan 7! "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?
Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau
tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda
16
engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.” Dari ayat ini, kita dapat belajar
bahwa masalah Kain yang sesungguhnya adalah ia tidak berbuat baik pada waktu
biasanya. Arti “berbuat baik” adalah mentaati Allah yang baik. Dengan kata lain,
memiliki hubungan yang benar dengan Allah. Jadi bagi manusia, yang paling penting
adalah memiliki hubungan yang benar dengan Allah. Jika hubungannya benar dengan
Allah, maka kehidupan sehari-hari pun akan seturut dengan Allah."Tetapi jika engkau
tidak berbuat baik”, arti yang sesungguhnya adalah “bila kamu tidak memiliki
kecenderungan hati yang baik”. Arti bahwa mempunyai kecenderungan hati yang baik
adalah hatinya terbuka terhadap Allah dan untuk Allah, dan keadaan hati yang hendak
hidup secara benar dan murni di depan Allah. Arti bahwa tidak memiliki kecenderungan
hati yang baik adalah hati yang ingin hidup dengan sesuka hatinya dan seenak-enaknya.
Kain tidak hidup dengan iman di depan Allah, tetapi hidup dengan menuruti keinginan
daging. Bila dia tidak melakukan hal-hal yang baik, dosa itu siap untuk menyerangnya.
Tahukah saudara-saudari Tanaman Venus Flytrap (Venus Pemakan Serangga)?
Tanaman ini dapat mencerna seekor serangga selama lebih kurang 10 hari. Proses itu
dimulai ketika seekor serangga yang tidak menaruh curiga mencium bau nectar ( cairan
manis ) pada dedaunan yang menjadi tempat jebakan. Sambil menyelidik, serangga pun
merayap ke dalam rahang tanaman, hingga kemudian dalam waktu setengah detik daun-
daun tersebut mengatup dan menjepit tubuh serangga, si serangga terperangkap dan
tidak dapat melepaskan diri, lalu cairan pencernaan tanaman itu pun mulai melarutkan
tubuh serangga tersebut sampai hancur.
17
Tanaman pemakan serangga itu mengingatkan kita tentang cara dosa memangsa kita
apabila kita terpikat ke dalamnya. Di ayat 7 tadi dikatakan, “Jika engkau tidak
berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau.” Allah
mengatakan itu kepada Kain tepat sebelum ia membunuh saudaranya Habel. Dosa
terus mencoba untuk memikat kita dengan menawarkan hal-hal baru yang begitu
menggiurkan, dengan meyakinkan kita bahwa hidup benar tidaklah penting, kompromi
sedikit tidaklah masalah, atau dengan memikat indra-indra fisik kita, mata kita digoda
dengan kemewahan dunia, telinga kita digoda dengan suara-suara yang terus
membisikkan kenikmatan, atau pun keputus-asaan yang mau menjauhkan kita dari
Tuhan dll. Namun ada satu cara bagi kita agar dapat berkuasa atas dosa daripada
membiarkan dosa menguasai hidup kita. Galatia 5:16-18 dan Kitab Roma 6:12-14
mengajari kita bagaimana kita dapat mengalahkan kuasa dosa itu. Di dalam hati
manusia sebenarnya ada dua keinginan yang saling bertentangan, yaitu keinginan
rohaniah yang hendak berbuat hal-hal yang baik, dan keinginan daging yang hendak
melakukan dosa. Karena kedua keinginan ini saling berlawanan, sehingga bila keinginan
rohani itu kuat, secara otomatis keinginan dosa akan menjadi merosot, dan bila
keinginan daging dan dosa itu kuat, keinginan rohani langsung turun secara drastis.
Cara untuk mengalahkah keinginan daging adalah kita mengundang Roh kudus, agar hati
kita kepenuhan Roh Kudus. Kita harus mempersembahkan tubuh kita sebagai senjata
kebenaran. Pada saat itu dosa tidak dapat menguasai diri kita. Apakah kita mengikuti
Roh kudus, atau keinginan daging, apakah kita mengikuti Allah atau mengikuti dunia,
adalah masalah pemilihan kita. Semuanya terserah kepada kita. Tetapi ketika kita
18
salah gunakan kebebasan kita untuk menikmati hawa nafsu daging, kita akan dikuasai
oleh keinginan daging, lalu dijadikan budak dosa. Kita harus selalu ingat, Ketika kita
menghadapi cobaan, kita tidak menghadapinya sendirian. Kita memiliki bantuan ilahi.
Dengan mengandalkan Roh Allah yang ada di diri kita, kita menerima kekuatan untuk
hidup bagi Dia dan melawan godaan dosa. Karena itu setiap hari kita berdoa agar
Tuhan melindungi kita dari kecenderungan hati kita terhadap dosa dan menjadikan kita
serupa gambaran-Nya, sehingga hidup kita dapat dipakai terus dalam karya-Nya,
penyelamatan jiwa-jiwa. Amiiin
Allah telah memberikan arah yang benar, agar Kain berperang melawan dosa
secara positif, lalu mengalahkan keinginan dosa. Tetapi Kain sama sekali tidak
menerima firman Allah. Ia tidak mau bertobat. Hati dia yang tidak mau bertobat
menjadi semakin keras, lalu menuntun dia untuk membunuh adiknya. Iri hati lalu
berkembang menjadi kebencian, dan kebencian menuntun dia melakukan pembunuhan
yang sadis terhadap adiknya sendiri. Kain mengajak Habel ke ladang, lalu memukulnya
dengan batu dari belakang. Dengan demikian, Kain menjadi pembunuh pertama dalam
sejarah manusia, sedangkan Habel menjadi martir pertama. I Yohanes 2:11
mengatakan “Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam
kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena
kegelapan itu telah membutakan matanya.” I Yohanes 3:11,12 berbunyi sebagai
berikut, "sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa
kita harus saling mengasihi; bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan
19
yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala
perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar” Tuhan Yesus melarang kita bukan
hanya membunuh orang lain, tetapi marah pun dilarang, sebab bila dibiarkan, segera
akan berkembang, lalu terjadi pembunuhan. Sebab itu Yesus menganggap kemarahan
terhadap saudara sama dengan tindakan pembunuhan. Mari mengecek, apakah bagi kita
ada saudara-saudara yang kita benci. Adakah kemarahan di hati kita…? Mari kita
mengatasi kemarahan yang mungkin ada di diri kita, mungkin kita marah terhadap
keadaan kita yang tidak kunjung berubah¸ katanya kehidupan bagaikan roda, kadang di
bawah kadang di atas, tapi bagi saya, rasanya hidup kadang di bawah, kadang
dibawah banget, sungguh tidak adil. Atau mungkin kita marah pada seseorang yang
telah menyakiti hati kita. Atau kita marah pada tuduhan yang sama sekali tidak benar
atas kita dll. Saudara/I, mari kita baca Firman Tuhan yang terdapat dalam Amsal
12:16 dan Amsal 14:17 “ Bodohlah yang menyatakan sakit hatinya seketika itu juga,
tetapi bijak, yang mengabaikan cemooh.” Siapa lekas naik darah, berlaku bodoh, tetapi
orang yang bijaksana, bersabar.” Dari kebenaran Firman ini, mari kita redakan
kemarahan kita karena hanya menyatakan kebodohan kita dan karena lekas marah, iri,
rasa benci itu adalah unsur-unsur Kain bukan karakter Kristus. Sifat dosa Adam dapat
dikatakan sebagai dosa ketidaktaatan, sedangkan sifat dosa Kain adalah hati yang
ingin menentang dan melawan Allah. Di dalam darah kita pun sedang mengalir darah
Adam, yakni darah ketidaktaatan, begitu pula darah Kain, yakni darah yang selalu
membuat kita memberontak serta mata yang selalu tertuju pada dunia sehingga jatuh
pada rasa iri dan keinginan untuk meninggikan diri. Khususnya bagi kaum muda seperti
20
diri saya, dan kita semua. Bilamana kita coba taat, sepertinya kita ini akan dianggap
sebagai orang yang bodoh dan sepele atau akan dituduh sebagai pribadi yang tidak
mempunyai pendirian. Tetapi yang masalahnya, orang-orang yang suka menentang dan
tidak taat tidak dapat bertumbuh dan tidak dapat mengalami juga rahasia-rahasia dari
dunia rohani, walau pun lewat puluhan tahun. Bilamana kita ingin bertumbuh dan dapat
menyadari rahasia-rahasia injil, kita harus mampu menyalibkan hati kita yang suka
memberontak dan melawan. Untuk kemudian kita harus mempelajari ketaatan. Tuhan
Yesus sendiri menjadi manusia dan Anak Allah yang sempurna melalui ketaatan kepada
kehendak Allah Bapa, dan menjadi sumber keselamatan bagi setiap orang yang percaya
kepadaNya. (Ibr5:8).
Dan satu hal yang perlu kita ingat bahwa ketika ada orang yang berkenan bagi Tuhan,
diberkati oleh Tuhan, jangan kita menjadi panas hati. Kain membiarkan dirinya dikuasai
oleh amarah dan melakukan perbuatan yang tidak berkenan bagi Tuhan, perbuatan
yang dilandaskan emosi itu hanya berakibat penyesalan dimasa datang. Ketika hati kain
menjadi panas dan mukanya muram, firman Tuhan sudah mengingatkan sebelumnya
bahwa jangan sampai panas hati. Dan Ketika kita tidak berbuat baik, dosa telah
mengintip dan tampak begitu menggoda. Sesungguhnya dosa tidak memiliki kuasa atas
kita, dia hanya bisa mengintip, menggoda kita, namun sama sekali tidak memiliki kuasa
atas kita orang percaya, kita harus memegang kendali atasnya. Kain membiarkan
dirinya termakan amarahnya sampai membunuh adiknya sendiri.
21
Sebagai kesimpulan:
Kita menyadari bahwa Hidup tidak selamanya sesuai dengan keinginan kita. Kalau
pun saat ini hidup kita tidak berjalan dengan baik tidak sesuai pengharapan, jangan iri
terhadap kehidupan orang lain. Karena dosa iri hati sepertinya sepele tetapi
sesungguhnya amat berbahaya karena selalu mengakibatkan dosa-dosa yang lainnya.
Dan hendaknya respon kita selalu positip dalam melihat perbedaan-perbedaan yang ada,
dan dalam menerima situasi-situasi yang tidak enak atau situasi yang merugikan kita,
dengan melihat hidup dalam rencana Tuhan yang utuh dan baik. kita percaya kepada
pemeliharaan Tuhan bahwa Ia senantiasa menopang hidup kita. Hal semacam ini lah
yang dapat membuat hati bergembira. Selanjutnya Pelajaran yang perlu kita petik
adalah bahwa kita harus menangani masalah dosa itu dari awalnya dengan serius.
Karena, seandainya tidak, dosa itu akan berkembang dan cepat tersebar ke mana-mana
lalu akhirnya tidak dapat terkontrol lagi, lalu nyawa rohani kita akan mengalami
kebinasaan. Dan semoga kita mempersembahkan korban persembahan bukan secara
formalitas semata, tetapi kita mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan
yang hidup yang berkenan kepada Tuhan seperti Habel. Amiiiiin
22

More Related Content

Similar to kej-7 Minggu 28 Jan 2024 Font new.doc yang bermanfaat dalam seginkerohanian Kristen, Khususnya bagi kaum muda

Daftar kriminal manusia 1
Daftar kriminal manusia 1Daftar kriminal manusia 1
Daftar kriminal manusia 1Kris Takko
 
Apa yang harus kita lakukan saat ini
Apa yang harus kita lakukan saat iniApa yang harus kita lakukan saat ini
Apa yang harus kita lakukan saat iniCharlie Tanara
 
Pelajaran sekolah sabat ke 3 triwulan iv 2013 korban
Pelajaran sekolah sabat ke 3 triwulan iv 2013 korbanPelajaran sekolah sabat ke 3 triwulan iv 2013 korban
Pelajaran sekolah sabat ke 3 triwulan iv 2013 korbanDavid Syahputra
 

Similar to kej-7 Minggu 28 Jan 2024 Font new.doc yang bermanfaat dalam seginkerohanian Kristen, Khususnya bagi kaum muda (6)

Daftar kriminal manusia 1
Daftar kriminal manusia 1Daftar kriminal manusia 1
Daftar kriminal manusia 1
 
Warta gereja-151004
Warta gereja-151004Warta gereja-151004
Warta gereja-151004
 
Abraham - F4.pdf
Abraham - F4.pdfAbraham - F4.pdf
Abraham - F4.pdf
 
tajwid
tajwidtajwid
tajwid
 
Apa yang harus kita lakukan saat ini
Apa yang harus kita lakukan saat iniApa yang harus kita lakukan saat ini
Apa yang harus kita lakukan saat ini
 
Pelajaran sekolah sabat ke 3 triwulan iv 2013 korban
Pelajaran sekolah sabat ke 3 triwulan iv 2013 korbanPelajaran sekolah sabat ke 3 triwulan iv 2013 korban
Pelajaran sekolah sabat ke 3 triwulan iv 2013 korban
 

Recently uploaded

WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHRobert Siby
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRobert Siby
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfDianNovitaMariaBanun1
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURANBudiSetiawan246494
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Adam Hiola
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaRobert Siby
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSRobert Siby
 

Recently uploaded (7)

WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
 

kej-7 Minggu 28 Jan 2024 Font new.doc yang bermanfaat dalam seginkerohanian Kristen, Khususnya bagi kaum muda

  • 1. 1 Kejadian-7 (m PERSEMBAHAN YANG BERKENAN PADA HATI ALLAH Kejadian 4:1-8 Ayat Nats Kejadian 4:5 "tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.” Salooom…. Kembali kita bertemu dalam kebaktian minggu yang merupakan salah satu wujud persembahan kita pada Tuhan…. Persembahan waktu, hati, tenaga maupun materi kita kepada Tuhan. Semoga Tuhan berkenan dengan persembahan kita pada saat ini….amiiin Melalui pembelajaran Kitab Kejadian pasal 3 yang sebelumnya, kita telah belajar dengan jelas bagaimana dosa itu masuk ke dalam dunia dan betapa seriusnya impact dosa itu, mulai pasal 4 ini, kita akan belajar, bagaimana kemudian dosa itu bertumbuh lalu menghasilkan buah-buahnya. Sifat dosa itu dapat diwariskan kepada keturunan Adam. Walau pun dosa Adam itu sendiri kelihatan sepertinya kecil, namun dosa itu mampu menjatuhkan seluruh umat manusia ke dalam lumpur ketidakbahagiaan dan bahkan kebinasaan. Semoga melalui firman hari ini, kita semakin mengerti dan menyadari sifat dosa yang terus bekerja di dalam hati kita manusia, sehingga kita senantiasa tetap berhati-hati terhadap dosa dan jeratnya. Dan kita dapat
  • 2. 2 mempersembahkan tubuh kita kepada Tuhan yang pada hakikatnya, itulah yang Tuhan kehendaki. Amiiiin. I. Persembahan Kain dan Habel (Kejadian 4:1-5a) Waktu bukan sekedar rentetan hari yang berganti, tetapi panggung dimana setiap perkataan Tuhan/nubuat dibuktikan benar. inilah kisah tentang kehidupan manusia yang dimulai di luar taman Eden. Kisah pertama tentang hubungan intim Adam dan Hawa, yang kemudian Hawa hamil dan mengalami sakit bersalin ketika melahirkan. Namun Hawa menyadari bahwa tetap ada pertolongan Tuhan yang membuat dia mampu melewati semuanya, susah payah saat mengandung dan kesakitan saat melahirkan semuanya telah dinubuatkan. Setelah kain, lalu lahir pula Habel. Arti nama Habel adalah kekosongan, debu, nihil sedangkan arti nama Kain adalah petani. Sebelumnya, ketika manusia pertama hidup di taman Eden, mereka hidup dengan sangat baik dan segala sesuatu tersedia. Akibat dosa, mereka harus hidup di luar taman Eden; dan mereka bekerja untuk makan. Kain bekerja sebagai petani dan Habel bekerja sebagai gembala domba; sejak itu mulai dikenal dalam budaya manusia, petani dan peternak. Kita sadari bahwa setiap peristiwa yang terjadi dalam garis sejarah ini membuktikan bahwa Allah memelihara dengan setia kehidupan manusia, sekalipun mungkin hidup ini terasa makin ribet. Sekalipun kita harus menjalani hidup dengan berbagai persoalannya, tetap ada pemeliharaan Tuhan.
  • 3. 3 Mari kita baca sekali lagi ayat 3 dan 4 “Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan; Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu,” Setelah lewat sekian tahun lamanya, mereka sama-sama mempersembahkan korban kepada Allah. Kain mempersembahkan korbannya, yaitu sebagian dari hasil tanahnya, sedangkan Habel memberikan anak sulung kambing domba, yakni lemak- lemaknya. Dari sini, kita dapat menemukan acara penyembahan yang pertama dalam sejarah manusia. Setelah Adam jatuh, sebenarnya hubungan manusia dengan Allah telah terputus. Tetapi Allah memberi jalan, agar manusia yang berdosa dapat mendatangi Allah. Dengan cara ibadah atau penyembahan itu, Allah mengizinkan manusia dapat diampuni dosanya dan dapat memiliki hubungan yang benar dengan Tuhan. Walau pun manusia sesungguhnya telah terusir dari taman Eden, dengan kasih karunia Allah, mereka dapat mendengar suara Allah, mendapat pengampunan dan bergaul dengan Allah. Sungguh hal ini karunia Allah yang amat besar bagi manusia yang berdosa. Ketika Kain dan Habel sama-sama mempersembahkan korban persembahannya kepada Allah, Allah hanya mengindahkan Habel dan persembahannya, sedangkan Kain dan korbannya ditolak. Dari sini, kita dapat mengambil suatu kesimpulan yang sangat penting, yakni ada dua macam persembahan, yakni persembahan yang dapat diterima
  • 4. 4 Allah, dan juga yang tidak dapat diterimaNya. Dan soal apakah Allah menerima persembahan atau tidak, hal itu adalah hak dan kedaulatan Allah sepenuhnya. Kalau begitu, mengapa Allah tidak mengindahkan Kain dan persembahannya, sedangkan Habel dan diterimaNya? Atas pertanyaan ini, ada yang berpendapat bahwa dalam obyek persembahan Kain itu ada masalah. Artinya persembahan Habel jauh lebih baik dibanding persembahan Kain, maka diterima oleh Tuhan, sedangkan apa yang diberikan Kain itu ditolakNya karena persembahannya kurang baik. Kita tidak tahu apa alasannya secara persis, tetapi ketika kita mencermati ayat 4b dan 5a yang bunyinya, “maka Tuhan mengindahkan Habel dan korban persembahannya, tetapi Kain dan persembahannya tidak diindahkanNya”. Ini berarti, Allah pertama-tama melihat pada orangnya, kemudian persembahannya. Secara tepatnya karena Allah berkenan kepada seseorang, yaitu Habel, maka Dia juga berkenan pada korban yang di persembahkannya. Dengan cara yang sama, Allah tidak berkenan kepada seseorang, yaitu Kain dan oleh karena itu Dia juga tidak berkenan akan persembahan yang dipersembahkannya. Arti bahwa Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah menunjukkan bahwa ia memberikan persembahan bukan sesuai cara Tuhan, tetapi secara sembarangan dan sesuai pikirannya sendiri. Sedangkan arti bahwa Habel mempersembahkan anak sulung dari kambing dombanya, dan lemak-lemaknya adalah ia mengenali hati dan keinginan Allah, dan memberikan korban persembahan dengan sikap yang rendah hati dan sepenuhnya. Penulis kitab Ibrani sendiri mengatakan dalam Ibrani 11:4 “Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan
  • 5. 5 jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati.” Dari sini kita tahu bahwa Habel telah mempersembahkan korbannya lebih baik daripada korban Kain. Habel memberikan kepada Allah korban persembahan dengan hati yang bersyukur sebab ia sadar segala sesuatu berasal dari Allah. Begitu juga dengan sikap yang mengaku segala kesalahan dan dosanya dan dengan hati yang remuk dan hancur. Habel menyadari diri sebagai orang yang berdosa, dan dapat hidup karena ada belas kasihan dari Allah. Dia sangat rendah hati, mengasihi Allah dan hatinya penuh dengan rasa syukur. Ia terlebih dahulu memberikan dirinya kepada Tuhan, sebelum memberikan persembahan. Di dalam hati Kain tidak ada hati yang mengucap syukur, mau pun keinginan untuk bertobat. Hatinya penuh dengan kebenaran diri, lalu ingin membanggakan dirinya serta hasil yang ia peroleh. Barangkali ia jatuh pada kesombongan yang besar bahwa walau pun tanah dikutuki Allah, tetapi ia mampu mengusahakannya dan usahanya berhasil. Ia ingin memperlihatkan kebolehannya. Jelas, Allah tidak dapat mengindahkan dia dan korbannya ini. Dari sini kita diingatkan, persembahan seperti apakah yang di indahkan oleh Tuhan, itu sama sekali bukan kuantitasnya atau jumlah nya karena kita tahu Allah adalah pencipta dan pemilik segala sesuatu, jadi sungguh Allah tidak membutuhkan jumlah persembahan kita tetapi seperti pemazmur katakan dalam mazmur 51:17 “Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.” Kain dan Habel sebenarnya sama-sama orang yang berdosa, karena keturunan Adam, tetapi Kain menjadi contoh dari orang yang termasuk kepada daging, sedangkan Habel
  • 6. 6 menjadi teladan bagi orang yang termasuk kepada roh. Yang menjadi penentunya adalah bagaimana sikap hati mereka terhadap Allah. Sikap hati kita terhadap Allah sangat penting, walau pun hal itu tidak kelihatan secara kasat mata. Sikap hati manusia itu akan menentukan hidup atau mati kita. Dengan kata lain, bila kita memiliki hati yang mau taat kepada Allah dan ingin memiliki hubungan yang benar dengan Allah, kita akan termasuk kepada keturunan perempuan, sehingga akan diberi hidup yang kekal. Tetapi bila kita sombong, suka berjalan sendiri, mengikuti keinginan hati dan keserakahan diri, tidak bisa taat, kita akan termasuk kepada keturunan ular, maka akan dikutuki Allah, lalu mengalami kebinasaan yang kekal. Arti bahwa kita memberikan korban persembahan adalah mengaku diri kita sebagai orang yang berdosa, dan yang tidak mampu, dan tidak dapat hidup tanpa pertolongan Tuhan. Dengan kata lain, ibadah itu mengandung arti bahwa kita akan menaklukkan segala kesombongan kita kepada kehendak dan kedaulatan Allah. Habel mengakui kelemahan dan ketidakmampuannya dengan jujur dan hendak mentaati kehendak dan kedaulatan Allah. Tetapi Kain bersandar kepada kebenaran diri sendiri, yaitu kebenaran manusia. Tetapi kebenaran manusia sama dengan pakaian yang lusuh dan kotor, sehingga tidak dapat diperbaiki sama sekali. Kitab Yesaya 64:6 berbunyi sebagai berikut, "Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin”
  • 7. 7 Kita sangat mudah keliru bahwa kita sedang menyembah Allah dengan baik, karena kita sedang melayani karya Allah, menggembalakan domba-domba, memberikan persembahan banyak. Tetapi kita sangat mudah memperhatikan apa yang kelihatan di mata manusia, tetapi apa yang tidak kelihatan, seperti doa pribadi, baca dan perenungan firman Tuhan mudah diabaikan. Dan walau pun dari luarnya tidak ada masalah, tetapi hati kita sangat mudah dipenuhi dengan pikiran-pikiran yang egois, kotor dan manusiawi. Untuk mengikuti Kebaktian Minggu pun, dilakukan secara asal- asalan atau pun secara formalitas, datang tanpa hati yang bersiap, hanya datang sebagai kebiasaan, lalu tidak fokus mendengarkan firman, tetapi jatuh pada khayalan. Apakah ibadah semacam ini akan dapat diterima Allah? Kita harus ingat senantiasa bahwa Allah kita sungguh muak dan benci terhadap segala persembahan-persembahan kita yang formalitas, atau pun yang munafik. Allah kita adalah Allah melihat hati dan pikiran kita bukan pandang bulu. (I Sam 16:7b) Allah menghendaki hati kita. Allah menghendaki pertobatan kita yang sungguh-sungguh. (I Sam 15:22,23) Allah menghendaki, agar kita mempersembahkan seluruh hidup kita sebagai persembahan yang kudus dan hidup kepada Allah. (Rom 12:1) Inilah ibadah yang sesungguhnya, yang harus kita persembahkan untuk Allah. Jadi yang Tuhan lihat adalah pribadi kita bukan apa yang kita bawa di hadapannya. Jangan kita memberi dari sisa-sisa waktu kita, dari sisa-sisa tenaga kita, dari sisa-sisa uang kita atau dari sisa-sisa perhatian kita. Tetapi kita belajar memberi yang terbaik dari yang ada pada kita, waktu dipagi hari, sebelum kita memulai seluruh aktivitas kita, kita datang kepada Tuhan membawa diri kita di hadapan Bapa. Sebelum konsentrasi kita terpecah kepada banyak perkara dunia ini,
  • 8. 8 terlebih dahulu kita berkonsentrasi mendengar suara Tuhan dan kehendakNya dalam saat teduh kita. Begitu juga dengan materi kita, Persepuluhan adalah pengakuan kita akan Tuhan sang pemberian hidup dan materi, kita mengakui kalau bukan Tuhan yang memberi materi/usaha maka sekeras apa pun kita berusaha kalau Tuhan tidak memberkati, maka kita tidak akan mendapatkannya. Selanjutnya sepanjang hari kita persembahkan hidup kita kepada kehendak Bapa bukan kepada arus dunia ini. Semoga kita dapat memberikan korban persembahan yang benar, sehingga segala dosa kita dapat diampuni dan dapat terus bergaul dengan Tuhan. Dalam hidup ini, yang harus kita kejar dan miliki adalah Tuhan Yesus sendiri, Dia adalah harta kekayaan yang terbesar dalam hidup kita. Amin! II. Perkembangan Dosa kain (4:5b-8) Apa reaksi yang diperlihatkan Kain, ketika Allah menolak dia dan persembahannya? Mari kita baca sekali lagi ayat 5: “tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram. Kalimat, lalu hati Kain menjadi sangat panas menunjukkan, kemarahan kain timbul Ketika dia melihat ataupun menyadari persembahan Habel diterima dan dia ditolak. Dari sini kita belajar, Ketika kita melihat orang lain dan mulai membandingkan keadaan kita dengan orang lain, maka akan muncul panas hati. Di sekeliling kita, selalu ada orang yang lebih untung dari kita, teman yang lebih sukses/lebih berhasil dari kita, orang yang lebih ganteng/lebih cantik dari kita, lalu kalau respon atau reaksi kita
  • 9. 9 kemudian selalu membandingkan mereka-mereka dengan diri kita, maka kita akan selalu panas hati. Kalau kita menjalani hidup dengan kedaan seperti ini, maka setiap hari adalah seperti neraka bagi kita, tentu tidak ada kebahagian kita rasakan, hati kita dipenuhi dengan rasa iri dan ketidak adilan. Kalau begitu, mari…. Lihatlah Tuhan, jangan lihat orang maka engkau akan Bahagia! Lalu kita juga belajar hal penting dari Firman hari ini adalah reaksi atau respon kita dihadapan perbedaan. Kita harus sadari, dari awal di dunia ini memang sudah terjadi perbedaan, memang untuk keharmonisan Tuhan menjadikan adanya perbedaan-perbedaan dalam rupa/penampilan fisik, profesi atau pekerjaan, harta atau kepemilikan dll. Dan semuanya itu untuk tujuan yang baik. Selanjutnya, kita lihat, saat persembahannya tidak diterima, Kain menjadi sangat marah, lalu mukanya menjadi muram. Mukanya menunjukkan dosanya sendiri. (Yes 3:9) Wajah kita sering disebut sebagai jendela hati. Bila ada masalah di dalam hati, wajah kita langsung menjadi gelap dan keras. Kain tidak dapat menahan diri, lalu hendak melawan Allah. Ketika ia ditolak Allah, seharusnya ia harus mengintrospeksi diri, dan mencari kesalahannya lalu bertobat di depan Tuhan dengan sungguh-sungguh. Tetapi ia berpikir, masalahnya ada pada Allah, sebab menurut dia, Allah itu tidak adil dan pilih kasih. Apa masalah Kain ini? Pendek kata, ia tidak menerima kedaulatan Allah. Hal bahwa Allah menerima Habel dan persembahannya, sedangkan Kain dan persembahannya ditolak, sesungguhnya itu merupakan hak dan kedaulatan Allah. Allah akan menerima persembahan yang diberikan dengan rendah hati dan dengan iman, sedangkan segala persembahan yang diberikan secara formalitas, pasti akan ditolak.
  • 10. 10 Oleh karena itu seharusnya Kain menerima kedaulatan Allah ini, lalu harus bertobat dan memperbaiki sikap dia yang salah. Tetapi sungguh sayang sekali, ia tidak mau bertobat. Ia mau menyalahkan Allah, bahwa Allah itu sungguh tidak adil, kenapa Allah hanya menerima persembahan Habel sementara persembahannya tidak di indahkan. Ketika Kain tidak menerima kedaulatan Allah, ia tidak dapat menerima Habel juga. Akhirnya ia membandingkan dirinya dengan Habel, lalu menjadi budak pada iri hati, lalu tidak dapat menahan dan mengontrol diri. Ketika tidak mengakui kedaulatan Allah, kita akan mempunyai sikap yang tidak enak, lalu akan mengeluh kepada Allah dan ingin memberontak kepada Allah. Kemudian terus akan membandingkan diri dengan orang lain, lalu akan mengalami penderitaan dan kehilangan kebahagiaan. Disini kita belajar, Ketika kita iri hati pada orang lain, itu sebenarnya masalahnya ada pada kita bukan pada Tuhan, kita berfikir Tuhan tidak adil, Tuhan tidak mengasihi saya. Allah kita adalah Allah yang berkedaulatan terhadap segala masalah. Allah membuat seseorang dapat lahir di dalam negara adidaya. Dan Dia dapat pula membuat seseorang lahir di dalam negara yang kecil dan miskin. Ada orang yang lahir sebagai seorang yang tinggi, tampan, dan memiliki banyak talenta. Ada juga orang yang lahir sebagai orang yang kecil, hitam, jelek dan tidak mempunya talenta apa-apa. Tetapi di dalam keadaan apa pun, kedaulatan Allah terhadap kita adalah baik, sempurna dan indah. Allah menaruh pengharapan dan rencana yang baik, lalu akan memimpin hidup kita ke jalan yang terbaik. Ketika kita menerima kedaulatan Allah ini, kita dapat bersyukur dalam segala hal daripada mengeluh terus, dan akan mentaati daripada
  • 11. 11 menentang Allah. Lagipula kita tidak akan membandingkan diri kita dengan orang lain, melainkan akan belajar dari orang lain dengan rendah hati daripada menjadi budak pada iri hati. Yang terutama sekali, kita akan menghormati dan mengasihi orang lain yang lebih unggul daripada kita. Ya Kita harus menerima kedaulatan Allah / Apapum yang terjadi pada diri kita. Nick Vujicik adalah seorang Kristen yang terlahir tanpa lengan maupun kaki karena penyakit bawaan lahir.Sepintas sangat ngeri bagi kita membayangkan hal ini apalagi kita yang mengalaminya hidup tanpa kedua tangan dan tanpa kedua kaki. Nick Vujicik pernah berfikir untuk bunuh diri karena keadaan tersebut. Namun ia menyadari arti kedaulatan Tuhan akan hidupnya sehingga ia menyerahkan hidupnya kepada Tuhan. Ia berkata. Aku lebih membutuhkan Tuhan dari pada tangan / kaki yang tidak aku punyai . Dalam bukunya life without limits, ia mengatakan kurangnya rasa sykur dalam hidup seseorang membuat hidup kurang Bahagia dan sebaiknya jangan membanding- bandungkan hidup yang kita jalani dengan hidup orang lain. Banyak orang terkagum- kagum dengan sosoknya karena ia berhasil menunjukkan diri sebagai pribadi yang kuat, meski dengan kekurangan fisik yang ia miliki sejak lahir. Dengan hidup yang penuh keterbatasan namun menyerahkannya kepada Tuhan sebagai suatu persembahan yang berkenan kepada Tuhan dan Tuhan memakai hidup Nick Vujicik sebagai motivator dunia dan berkat bagi orang lain.
  • 12. 12 Ketika melihat kehidupan saya kembali di tahun1992, saya gagal memasuki PTN yang saya idam-idamkan, pengumuman kelulusan membuat hati saya hancur, dikepala saya, tergambar wajah orang tua yang akan sangat marah dan usaha belajar saya yang sia-sia saja, dan saya hanya masuk di kampus swasta Gunadarma, dengan izasah D3 Akuntansi. Saya pernah di terima bekerja di Bank Danamon tapi tidak berapa lama sudah di PHK. Setelah itu keluar masuk bekerja di beberapa Perusahaan. Dan suatu Ketika ingin melanjutkan kuliah S1 di Akutansi UI tetapi tidak diterima karena tidak lulus tes sehingga tidak pernah berniat melanjutkan S1 saya berfikir kenapa saya tidak masuk2 apakah ini adalah bagian dari kedaulatan Tuhan ? Sehingga saya sibuk membanding bandingkan dengan teman teman saya yang di terima disana dan kadang ada rasa iri hati dan sering tak bersyukur dengan keadaan atau hal baik yang saya dapatkan. Sekarang ini pun saya kadang merasa lelah dengan pekerjaan sekarang yang pekerjaan tidak selesai2 kadang bisa timbul masalah belum lagi di marahi kalau client tidak puas dan minta buru2 sehingga membuat rasa nyaman menjadi hilang dan ingin buru2 berbisnis café ataupun menjadi pemain dan fokus bermaTin saham saja..Melalui Firman ini saya di ingatkan Kembali bahwa ada kedaulatan Tuhan bila saya menyerahkan hidup saya seutuhnya maka Tuhan akan memberkati saya seperti memberkati Habel bahwa saya harus mendahulukan Tuhan dan harus memberikan waktu , tenaga dan materi yang terbaik dulu bagi Tuhan maka Tuhan akan lebih berkenan dan memberikan yang terbaik bagi hidup saya…bahwa Ketika saya menerima kedaulatan Tuhan dengan Iman, rasa Syukur dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan maka cara pandang saya akan berbeda dan akan lebih mengasihi Tuhan.
  • 13. 13 Ketika kita menerima kedaulatan Allah terhadap diri kita, hidup kita akan menjadi berubah secara total. Apapun keterbatasan dan kekurangan kita Ketika kita menyerahkan nya kepada Tuhan maka Tuhan akan berkenan. Memang untuk menerima dan mengakui keunggulan atau pun keberhasilan orang lain tidaklah mudah, sebaliknya bagi kita sangat mudah jatuh pada rasa iri sehingga slogan yang berbunyi, “Susah melihat orang lain senang dan senang melihat orang lain susah” kadang ada benarnya juga dan kadang kita juga sering berfikir seperti itu di kala ada rasa tidak senang dengan orang lain. Inilah hakikatnya hati manusia. Karena itu kita benar-benar membutuhkan Roh Tuhan untuk memampukan kita menerima kenyataan hidup kita masing-masing. Karena sebenarnya, tidak ada satu pun diantara kita yang hidupnya baik-baik saja, sebaliknya setiap kita pastinya merasa hidup sayalah saat ini yang paling menderita. Sayalah saat ini yang paling banyak pergumulan. Harusnya Tuhan saat ini lebih concern terhadap diri saya dan menolong saya dengan segera. Untuk itu, kita akan belajar bagaimana Tuhan menolong kita melalui beberapa tokoh di dalam Alkitab yang mengalami ketidak adilan di dunia tetapi mereka memiliki respon yang luar biasa. Diantaranya : Ayub adalah manusia yang murni, jujur dan takut akan Tuhan, dan jauh dari kejahatan. Tetapi karena iri hati setan, dalam satu hari, ia kehilangan segala
  • 14. 14 kekayaannya dan anak-anak yang dikasihinya. Karena itu sebetulnya ia sangat beralasan untuk menjadi orang gila, atau pun karena kesedihan yang amat besar, ia dapat mengutuki Allah dan mencaci-maki Allah. Tetapi seketika ia mendengar kabar tersebut, ia langsung berlutut lalu menyembah Allah dengan berkata, "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!” Dan di dalam kitab Ayub 2:10 ia berkata pula kepada istrinya yang terus membujuk dan menghina dia untuk mengutuki Allah, “Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?” Karena iman Ayub didasari kedaulatan Allah, baik pada hari pemberkatan, mau pun pada hari penderitaan, ia tetap mengasihi Allah dan bersyukur kepada Allah. Orang yang memiliki iman yang jelas terhadap kedaulatan Allah selalu akan bersyukur di dalam segala keadaan, dan rela taat kepada kehendak Allah. Yusuf dilahirkan di dalam keluarga yang sangat kompleks, yaitu ada 4 ibu, dan ada banyak saudara-saudara yang ibunya berbeda-beda. Waktu ia masih kecil, ibunya meninggal dunia, lalu ia pantas menjadi anak yang sedih dan fatalistis. Lagipula karena kasih sayang yang spesial dari bapanya, ia dibenci oleh saudara-saudaranya, lalu dijual ke Mesir sebagai seorang budak. Dalam menjalani sebagai budak, dia mengalami difitnah hingga dijebloskan ke penjera. Sungguh hidup dia begitu kasihan, dan penuh tantangan, sehingga ia pantas mengutuki kakak-kakaknya lalu menjalani kehidupan yang menderita. Tetapi karena ia menerima kedaulatan Allah terhadap dirinya, ia dapat hidup dengan bergaul dengan Allah, ke mana pun ia pergi, dan dalam keadaan yang
  • 15. 15 seburuk apa pun. Ketika ia menerima kedaulatan Allah, ia tidak meragukan kasih Allah. Ia tetap mengasihi Allah dan percaya bahwa Allah pasti memberikan hal yang baik. Ia berusaha keras untuk bergaul dengan Tuhan. Dengan cara seperti itu, ia mampu mengatasi segala keadaan yang buruk lalu akhirnya dapat menjalani kehidupan yang menang. Bila kita membaca kitab Samuel, ada cerita cinta-kasih yang sungguh indah di antara Daud dan Yonatan. Yang terutama sekali, hati Yonatan yang begitu baik terhadap Daud mengharukan kita. Sebenarnya Yonatan adalah pangeran, calon raja setelah ayahnya Saul. Tetapi karena Daud, takhta sebagai raja sangat terancam. Ia mau tidak mau harus menganggap Daud sebagai rival politik, lalu sangat wajar membenci dia dan iri hati kepadanya. Tetapi karena ia menerima kedaulatan Allah, ia mengasihi Daud seperti dirinya sendiri. Dan ia begitu setia, sehingga dapat menolong Daud yang terancam nyawanya. Yonatan dapat mengatasi iri hati, dan rasa minder dengan iman, lalu dapat mengembangkan bunga persaudaraan yang sangat indah. Dari tokoh-tokoh di atas, kita dapat belajar, iman yang percaya kepada kedaulatan Allah begitu penting. Iman yang percaya kepada kedaulatan Allah membuat kita menjadi orang yang matang dan bijaksana. Ketika Kain marah, lalu hendak melawan Allah, sebenarnya Allah pantas menghukum dia. Tetapi Allah panjang sabar lalu menyatakan masalah dia dengan panjang sabar. Lihat ayat 6 dan 7! "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda
  • 16. 16 engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.” Dari ayat ini, kita dapat belajar bahwa masalah Kain yang sesungguhnya adalah ia tidak berbuat baik pada waktu biasanya. Arti “berbuat baik” adalah mentaati Allah yang baik. Dengan kata lain, memiliki hubungan yang benar dengan Allah. Jadi bagi manusia, yang paling penting adalah memiliki hubungan yang benar dengan Allah. Jika hubungannya benar dengan Allah, maka kehidupan sehari-hari pun akan seturut dengan Allah."Tetapi jika engkau tidak berbuat baik”, arti yang sesungguhnya adalah “bila kamu tidak memiliki kecenderungan hati yang baik”. Arti bahwa mempunyai kecenderungan hati yang baik adalah hatinya terbuka terhadap Allah dan untuk Allah, dan keadaan hati yang hendak hidup secara benar dan murni di depan Allah. Arti bahwa tidak memiliki kecenderungan hati yang baik adalah hati yang ingin hidup dengan sesuka hatinya dan seenak-enaknya. Kain tidak hidup dengan iman di depan Allah, tetapi hidup dengan menuruti keinginan daging. Bila dia tidak melakukan hal-hal yang baik, dosa itu siap untuk menyerangnya. Tahukah saudara-saudari Tanaman Venus Flytrap (Venus Pemakan Serangga)? Tanaman ini dapat mencerna seekor serangga selama lebih kurang 10 hari. Proses itu dimulai ketika seekor serangga yang tidak menaruh curiga mencium bau nectar ( cairan manis ) pada dedaunan yang menjadi tempat jebakan. Sambil menyelidik, serangga pun merayap ke dalam rahang tanaman, hingga kemudian dalam waktu setengah detik daun- daun tersebut mengatup dan menjepit tubuh serangga, si serangga terperangkap dan tidak dapat melepaskan diri, lalu cairan pencernaan tanaman itu pun mulai melarutkan tubuh serangga tersebut sampai hancur.
  • 17. 17 Tanaman pemakan serangga itu mengingatkan kita tentang cara dosa memangsa kita apabila kita terpikat ke dalamnya. Di ayat 7 tadi dikatakan, “Jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau.” Allah mengatakan itu kepada Kain tepat sebelum ia membunuh saudaranya Habel. Dosa terus mencoba untuk memikat kita dengan menawarkan hal-hal baru yang begitu menggiurkan, dengan meyakinkan kita bahwa hidup benar tidaklah penting, kompromi sedikit tidaklah masalah, atau dengan memikat indra-indra fisik kita, mata kita digoda dengan kemewahan dunia, telinga kita digoda dengan suara-suara yang terus membisikkan kenikmatan, atau pun keputus-asaan yang mau menjauhkan kita dari Tuhan dll. Namun ada satu cara bagi kita agar dapat berkuasa atas dosa daripada membiarkan dosa menguasai hidup kita. Galatia 5:16-18 dan Kitab Roma 6:12-14 mengajari kita bagaimana kita dapat mengalahkan kuasa dosa itu. Di dalam hati manusia sebenarnya ada dua keinginan yang saling bertentangan, yaitu keinginan rohaniah yang hendak berbuat hal-hal yang baik, dan keinginan daging yang hendak melakukan dosa. Karena kedua keinginan ini saling berlawanan, sehingga bila keinginan rohani itu kuat, secara otomatis keinginan dosa akan menjadi merosot, dan bila keinginan daging dan dosa itu kuat, keinginan rohani langsung turun secara drastis. Cara untuk mengalahkah keinginan daging adalah kita mengundang Roh kudus, agar hati kita kepenuhan Roh Kudus. Kita harus mempersembahkan tubuh kita sebagai senjata kebenaran. Pada saat itu dosa tidak dapat menguasai diri kita. Apakah kita mengikuti Roh kudus, atau keinginan daging, apakah kita mengikuti Allah atau mengikuti dunia, adalah masalah pemilihan kita. Semuanya terserah kepada kita. Tetapi ketika kita
  • 18. 18 salah gunakan kebebasan kita untuk menikmati hawa nafsu daging, kita akan dikuasai oleh keinginan daging, lalu dijadikan budak dosa. Kita harus selalu ingat, Ketika kita menghadapi cobaan, kita tidak menghadapinya sendirian. Kita memiliki bantuan ilahi. Dengan mengandalkan Roh Allah yang ada di diri kita, kita menerima kekuatan untuk hidup bagi Dia dan melawan godaan dosa. Karena itu setiap hari kita berdoa agar Tuhan melindungi kita dari kecenderungan hati kita terhadap dosa dan menjadikan kita serupa gambaran-Nya, sehingga hidup kita dapat dipakai terus dalam karya-Nya, penyelamatan jiwa-jiwa. Amiiin Allah telah memberikan arah yang benar, agar Kain berperang melawan dosa secara positif, lalu mengalahkan keinginan dosa. Tetapi Kain sama sekali tidak menerima firman Allah. Ia tidak mau bertobat. Hati dia yang tidak mau bertobat menjadi semakin keras, lalu menuntun dia untuk membunuh adiknya. Iri hati lalu berkembang menjadi kebencian, dan kebencian menuntun dia melakukan pembunuhan yang sadis terhadap adiknya sendiri. Kain mengajak Habel ke ladang, lalu memukulnya dengan batu dari belakang. Dengan demikian, Kain menjadi pembunuh pertama dalam sejarah manusia, sedangkan Habel menjadi martir pertama. I Yohanes 2:11 mengatakan “Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan matanya.” I Yohanes 3:11,12 berbunyi sebagai berikut, "sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi; bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan
  • 19. 19 yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar” Tuhan Yesus melarang kita bukan hanya membunuh orang lain, tetapi marah pun dilarang, sebab bila dibiarkan, segera akan berkembang, lalu terjadi pembunuhan. Sebab itu Yesus menganggap kemarahan terhadap saudara sama dengan tindakan pembunuhan. Mari mengecek, apakah bagi kita ada saudara-saudara yang kita benci. Adakah kemarahan di hati kita…? Mari kita mengatasi kemarahan yang mungkin ada di diri kita, mungkin kita marah terhadap keadaan kita yang tidak kunjung berubah¸ katanya kehidupan bagaikan roda, kadang di bawah kadang di atas, tapi bagi saya, rasanya hidup kadang di bawah, kadang dibawah banget, sungguh tidak adil. Atau mungkin kita marah pada seseorang yang telah menyakiti hati kita. Atau kita marah pada tuduhan yang sama sekali tidak benar atas kita dll. Saudara/I, mari kita baca Firman Tuhan yang terdapat dalam Amsal 12:16 dan Amsal 14:17 “ Bodohlah yang menyatakan sakit hatinya seketika itu juga, tetapi bijak, yang mengabaikan cemooh.” Siapa lekas naik darah, berlaku bodoh, tetapi orang yang bijaksana, bersabar.” Dari kebenaran Firman ini, mari kita redakan kemarahan kita karena hanya menyatakan kebodohan kita dan karena lekas marah, iri, rasa benci itu adalah unsur-unsur Kain bukan karakter Kristus. Sifat dosa Adam dapat dikatakan sebagai dosa ketidaktaatan, sedangkan sifat dosa Kain adalah hati yang ingin menentang dan melawan Allah. Di dalam darah kita pun sedang mengalir darah Adam, yakni darah ketidaktaatan, begitu pula darah Kain, yakni darah yang selalu membuat kita memberontak serta mata yang selalu tertuju pada dunia sehingga jatuh pada rasa iri dan keinginan untuk meninggikan diri. Khususnya bagi kaum muda seperti
  • 20. 20 diri saya, dan kita semua. Bilamana kita coba taat, sepertinya kita ini akan dianggap sebagai orang yang bodoh dan sepele atau akan dituduh sebagai pribadi yang tidak mempunyai pendirian. Tetapi yang masalahnya, orang-orang yang suka menentang dan tidak taat tidak dapat bertumbuh dan tidak dapat mengalami juga rahasia-rahasia dari dunia rohani, walau pun lewat puluhan tahun. Bilamana kita ingin bertumbuh dan dapat menyadari rahasia-rahasia injil, kita harus mampu menyalibkan hati kita yang suka memberontak dan melawan. Untuk kemudian kita harus mempelajari ketaatan. Tuhan Yesus sendiri menjadi manusia dan Anak Allah yang sempurna melalui ketaatan kepada kehendak Allah Bapa, dan menjadi sumber keselamatan bagi setiap orang yang percaya kepadaNya. (Ibr5:8). Dan satu hal yang perlu kita ingat bahwa ketika ada orang yang berkenan bagi Tuhan, diberkati oleh Tuhan, jangan kita menjadi panas hati. Kain membiarkan dirinya dikuasai oleh amarah dan melakukan perbuatan yang tidak berkenan bagi Tuhan, perbuatan yang dilandaskan emosi itu hanya berakibat penyesalan dimasa datang. Ketika hati kain menjadi panas dan mukanya muram, firman Tuhan sudah mengingatkan sebelumnya bahwa jangan sampai panas hati. Dan Ketika kita tidak berbuat baik, dosa telah mengintip dan tampak begitu menggoda. Sesungguhnya dosa tidak memiliki kuasa atas kita, dia hanya bisa mengintip, menggoda kita, namun sama sekali tidak memiliki kuasa atas kita orang percaya, kita harus memegang kendali atasnya. Kain membiarkan dirinya termakan amarahnya sampai membunuh adiknya sendiri.
  • 21. 21 Sebagai kesimpulan: Kita menyadari bahwa Hidup tidak selamanya sesuai dengan keinginan kita. Kalau pun saat ini hidup kita tidak berjalan dengan baik tidak sesuai pengharapan, jangan iri terhadap kehidupan orang lain. Karena dosa iri hati sepertinya sepele tetapi sesungguhnya amat berbahaya karena selalu mengakibatkan dosa-dosa yang lainnya. Dan hendaknya respon kita selalu positip dalam melihat perbedaan-perbedaan yang ada, dan dalam menerima situasi-situasi yang tidak enak atau situasi yang merugikan kita, dengan melihat hidup dalam rencana Tuhan yang utuh dan baik. kita percaya kepada pemeliharaan Tuhan bahwa Ia senantiasa menopang hidup kita. Hal semacam ini lah yang dapat membuat hati bergembira. Selanjutnya Pelajaran yang perlu kita petik adalah bahwa kita harus menangani masalah dosa itu dari awalnya dengan serius. Karena, seandainya tidak, dosa itu akan berkembang dan cepat tersebar ke mana-mana lalu akhirnya tidak dapat terkontrol lagi, lalu nyawa rohani kita akan mengalami kebinasaan. Dan semoga kita mempersembahkan korban persembahan bukan secara formalitas semata, tetapi kita mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup yang berkenan kepada Tuhan seperti Habel. Amiiiiin
  • 22. 22