Mengidentifikasikan jurnal ilmiah nasional, nasional terakreditasi, internasi...Relawan Jurnal Indonesia
Isi: Mengidentifikasikan jurnal ilmiah nasional, nasional terakreditasi, internasional, dan internasional terakreditasi; Disampaikan pada acara/kegiatan workshop/pelatihan jurnal ilmiah
Mey Susanti AS
mey.susanti.as77@gmail.com
PEMAHAMAN TERHADAP JURNAL TERAKREDITASI DAN IMPLIKASI PADA KARIR DOSEN
Jurnal terakreditasi sebagai syarat kenaikan jabatan fungsional
Budi Sarasati
besarasati@yahoo.com
Panduan ini memberikan informasi tentang insentif untuk peneliti yang artikelnya terpublikasi di jurnal internasional bereputasi atau nasional terakreditasi. Panduan ini menjelaskan tentang tujuan memberikan insentif, kriteria evaluasi artikel yang diusulkan, dan prosedur pengajuan proposal untuk mendapatkan insentif tersebut.
Dokumen tersebut berisi pedoman penilaian angka kredit untuk kenaikan jabatan akademik dosen. Pedoman ini mengatur tentang landasan hukum, kriteria jabatan akademik, penilaian kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian serta publikasi ilmiah. Kriteria publikasi diantaranya membedakan jenis jurnal nasional, internasional, serta faktor reputasi dan indeks jurnal yang diakui.
[Ringkuman]
Dokumen tersebut membahas tentang penghitungan angka kredit untuk jabatan akademik dosen. Terdapat beberapa lampiran yang menjelaskan tentang unsur-unsur dan subunsur yang dinilai dalam penghitungan angka kredit, termasuk pendidikan formal, pelaksanaan pendidikan, pelaksanaan penelitian, dan penunjang tugas dosen. Dokumen ini juga menjelaskan poin-poin penting seperti definisi jurnal internasional dan nasional serta nilai ang
Mengidentifikasikan jurnal ilmiah nasional, nasional terakreditasi, internasi...Relawan Jurnal Indonesia
Isi: Mengidentifikasikan jurnal ilmiah nasional, nasional terakreditasi, internasional, dan internasional terakreditasi; Disampaikan pada acara/kegiatan workshop/pelatihan jurnal ilmiah
Mey Susanti AS
mey.susanti.as77@gmail.com
PEMAHAMAN TERHADAP JURNAL TERAKREDITASI DAN IMPLIKASI PADA KARIR DOSEN
Jurnal terakreditasi sebagai syarat kenaikan jabatan fungsional
Budi Sarasati
besarasati@yahoo.com
Panduan ini memberikan informasi tentang insentif untuk peneliti yang artikelnya terpublikasi di jurnal internasional bereputasi atau nasional terakreditasi. Panduan ini menjelaskan tentang tujuan memberikan insentif, kriteria evaluasi artikel yang diusulkan, dan prosedur pengajuan proposal untuk mendapatkan insentif tersebut.
Dokumen tersebut berisi pedoman penilaian angka kredit untuk kenaikan jabatan akademik dosen. Pedoman ini mengatur tentang landasan hukum, kriteria jabatan akademik, penilaian kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian serta publikasi ilmiah. Kriteria publikasi diantaranya membedakan jenis jurnal nasional, internasional, serta faktor reputasi dan indeks jurnal yang diakui.
[Ringkuman]
Dokumen tersebut membahas tentang penghitungan angka kredit untuk jabatan akademik dosen. Terdapat beberapa lampiran yang menjelaskan tentang unsur-unsur dan subunsur yang dinilai dalam penghitungan angka kredit, termasuk pendidikan formal, pelaksanaan pendidikan, pelaksanaan penelitian, dan penunjang tugas dosen. Dokumen ini juga menjelaskan poin-poin penting seperti definisi jurnal internasional dan nasional serta nilai ang
Komunitas ilmiah merupakan jaringan interaksi dan komunikasi antar ilmuwan dari berbagai bidang ilmu untuk saling membantu dalam menghasilkan penelitian. Dokumen ini menjelaskan tujuan pembentukan komunitas ilmiah, contoh sumber komunitas ilmiah internasional, dan tahapan memilih jurnal ilmiah internasional yang kredibel.
Buku ini memberikan panduan bagi peneliti untuk mempublikasikan hasil penelitiannya di jurnal internasional bereputasi. Publikasi di jurnal internasional penting untuk memenuhi tanggung jawab ilmiah, melindungi hak cipta hasil penelitian, dan memenuhi syarat gelar doktor. Publikasi juga bermanfaat untuk pengakuan keahlian peneliti, memberikan solusi kepada masyarakat, dan meningkatkan reputasi institusi peneliti. Buku ini menjelask
Dokumen tersebut membahas tentang akreditasi jurnal dan manajemen publikasi. Secara ringkas, dokumen menjelaskan syarat-syarat untuk mendapatkan akreditasi jurnal ilmiah nasional seperti memiliki ISSN, menyertakan persyaratan etika publikasi, dan terindeks di basis data nasional. Selain itu, dokumen juga menjelaskan peran dan tanggung jawab pengelola jurnal, editor, serta mitra bestari dalam proses penilaian dan publikasi naskah
Beberapa perubahan-pengaturan-pengajuan-kenaikan-jabatan-fungsional-dan-pangk...nasrul
Dokumen ini membahas beberapa perubahan peraturan pengajuan kenaikan jabatan fungsional dan pangkat secara online di Politeknik Padang, termasuk perubahan kriteria jurnal ilmiah, pengakuan karya ilmiah, dan penulis karya ilmiah.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1) Dokumen tersebut membahas tentang cara membuat artikel ilmiah dan cara submit artikel ke jurnal, termasuk pengertian jurnal ilmiah dan manfaat publikasi ilmiah.
2) Diberikan penjelasan tentang unsur-unsur substansi artikel ilmiah seperti judul, abstrak, pendahuluan, metode, hasil dan pembahasan, kesimpulan, dan referensi.
3) Terdapat juga
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai jurnal ilmiah, cara menulis untuk publikasi pada jurnal ilmiah, dan struktur umum sistematika penulisan untuk publikasi pada jurnal ilmiah."
Dr. Ira Suryani, M.Si: Berpengalaman sebagai dosen di berbagai PTS dan
Universitas Swasta. Aktif menulis jurnal ilmiah dan buku-buku referensi. Menguasai
penelitian kualitatif dan metode gabungan.
Dr. Ir. I Made Sukerta, M.Si: Ahli Statistika dan Metode Penelitian, berpengalaman
sebagai dosen di berbagai PTS dan menjadi peneliti di beberapa lembaga penelitian.
Workshop indeksasi wo s rji jateng peduli semeru 21 dec 2021FaizalRisdianto1
Tata Kelola jurnal Menuju indeksasi ESCI Web of Science
Faizal Risdianto
Pengalaman mengelola jurnal terindeks di ESCI Web of Science cukup menarik bagi saya.
Di satu sisi, ada orang yang berpendapat ESCI WoS itu adalah sekadar indexing kelas menengah sejenis DOAJ, EBSCO, ACI bahkan ada yang bilang ESCI WoS itu indexing setengah hati yang belum masuk core collections Web of Science. Core collection dalam konteks ini adalah produk web of Science yang masuk indexing kelas tinggi yaitu SSCI, SCIE dan AHCI.
Di sisi yang lain sejatinya ESCI sudah masuk core collection tapi belum punya Impact Factor dan setidaknya ada Point positif jika sebuah jurnal terindeks di ESCI Web of Science:
ESCI Web of Science adalah jalan lain untuk internasionalisasi jurnal. Bagi pengelola jurnal yang masih belum berani mendaftarkan jurnal ke Scopus/mungkin sudah mendaftar tapi kena embargo. Internasionalisasi jurnal maksudnya akan banyak peminat dari Foreign authors seperti: Turki, Rusia, Pakistan, Iran, Thailand, Malaysia yang tertarik dan menganggap tinggi produk apapun dari WoS meskipun sekadar ESCI WoS
Dr. Mila Cahue, Head of Editorial Outreach WoS mengatakan bahwa jika sebuah jurnal ada di ESCI ini adalah tahapan awal sebuah jurnal terindeks di Web of Science, the world’s most trusted global citation database and the most powerful research engine, delivering your library with best-in-class publication and citation data.
Fakta yang unik ialah pada acara Web of Science Selection Criteria & Evaluation Process Workshop di Surabaya, Agustus 2019 diungkapkan oleh Prof Komang G. Wiryawan dari Tropical Animal Science Journal, IPB, Bogor bahwa dalam kurun waktu 3 tahun ada 80-an jurnal Indonesia yang telah ada di ESCI WOS tapi belum ada yang naik level ke SSCI, SCIE dan AHCI padahal banyaknya diantaranya yang sudah di Scopus. Jawaban Dr. Mila Cahue sebagai representative WOS. It is like New York Marathon. Thousand of people joining the marathon but only few people win the game. Intinya WOS sangat menekankan kualitas jurnal dan artikelnya.
Workshop indeksasi Web of Science RJI JATENG peduli semeru 21 dec 2021FaizalRisdianto1
Mengenal Indeksasi WoS dan tips mudah terindeks
by Faizal Risdianto
Web of Science (sebelumnya dikenal sebagai Web of Knowledge) adalah layanan pengindeksan sitiran ilmiah berbasis langganan daring. Web of Science (WoS) adalah salah satu database rujukan global terbesar dan paling terkemuka. File PDF ini adalah materi berjudul Mengenal Indeksasi WoS dan tips mudah terindeks. Materi ini diunggah sebagai materi RJI Jawa Tengah Peduli Semeru yang diadakan hari selasa, 21 Desember 2021.
Pengalaman mengelola jurnal terindeks di ESCI Web of Science cukup menarik bagi saya.
Di satu sisi, ada orang yang berpendapat ESCI WoS itu adalah sekadar indexing kelas menengah sejenis DOAJ, EBSCO, ACI bahkan ada yang bilang ESCI WoS itu indexing setengah hati yang belum masuk core collections Web of Science. Core collection dalam konteks ini adalah produk web of Science yang masuk indexing kelas tinggi yaitu SSCI, SCIE dan AHCI.
Di sisi yang lain sejatinya ESCI sudah masuk core collection tapi belum punya Impact Factor dan setidaknya ada Point positif jika sebuah jurnal terindeks di ESCI Web of Science:
ESCI Web of Science adalah jalan lain untuk internasionalisasi jurnal. Bagi pengelola jurnal yang masih belum berani mendaftarkan jurnal ke Scopus/mungkin sudah mendaftar tapi kena embargo. Internasionalisasi jurnal maksudnya akan banyak peminat dari Foreign authors seperti: Turki, Rusia, Pakistan, Iran, Thailand, Malaysia yang tertarik dan menganggap tinggi produk apapun dari WoS meskipun sekadar ESCI WoS.
Dokumen tersebut merupakan materi pelatihan penulisan artikel jurnal internasional yang membahas strategi menembus artikel jurnal internasional, indikator riset dan IPTEK Indonesia, daftar jurnal Indonesia yang terindeks Scopus, rujukan situs jurnal internasional, kendala dosen dalam publikasi internasional, dan tips menulis artikel jurnal internasional.
01 KTI sebagai Pengembangan Profesi - Copy.pptxWarisanUlama
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Pengembangan profesi guru meliputi pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovatif untuk meningkatkan mutu pendidikan. Publikasi ilmiah dapat berupa presentasi di forum ilmiah, laporan hasil penelitian, atau buku pelajaran. Jumlah dan jenis publikasi bergantung pada jenjang kepangkatan guru.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Komunitas ilmiah merupakan jaringan interaksi dan komunikasi antar ilmuwan dari berbagai bidang ilmu untuk saling membantu dalam menghasilkan penelitian. Dokumen ini menjelaskan tujuan pembentukan komunitas ilmiah, contoh sumber komunitas ilmiah internasional, dan tahapan memilih jurnal ilmiah internasional yang kredibel.
Buku ini memberikan panduan bagi peneliti untuk mempublikasikan hasil penelitiannya di jurnal internasional bereputasi. Publikasi di jurnal internasional penting untuk memenuhi tanggung jawab ilmiah, melindungi hak cipta hasil penelitian, dan memenuhi syarat gelar doktor. Publikasi juga bermanfaat untuk pengakuan keahlian peneliti, memberikan solusi kepada masyarakat, dan meningkatkan reputasi institusi peneliti. Buku ini menjelask
Dokumen tersebut membahas tentang akreditasi jurnal dan manajemen publikasi. Secara ringkas, dokumen menjelaskan syarat-syarat untuk mendapatkan akreditasi jurnal ilmiah nasional seperti memiliki ISSN, menyertakan persyaratan etika publikasi, dan terindeks di basis data nasional. Selain itu, dokumen juga menjelaskan peran dan tanggung jawab pengelola jurnal, editor, serta mitra bestari dalam proses penilaian dan publikasi naskah
Beberapa perubahan-pengaturan-pengajuan-kenaikan-jabatan-fungsional-dan-pangk...nasrul
Dokumen ini membahas beberapa perubahan peraturan pengajuan kenaikan jabatan fungsional dan pangkat secara online di Politeknik Padang, termasuk perubahan kriteria jurnal ilmiah, pengakuan karya ilmiah, dan penulis karya ilmiah.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1) Dokumen tersebut membahas tentang cara membuat artikel ilmiah dan cara submit artikel ke jurnal, termasuk pengertian jurnal ilmiah dan manfaat publikasi ilmiah.
2) Diberikan penjelasan tentang unsur-unsur substansi artikel ilmiah seperti judul, abstrak, pendahuluan, metode, hasil dan pembahasan, kesimpulan, dan referensi.
3) Terdapat juga
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai jurnal ilmiah, cara menulis untuk publikasi pada jurnal ilmiah, dan struktur umum sistematika penulisan untuk publikasi pada jurnal ilmiah."
Dr. Ira Suryani, M.Si: Berpengalaman sebagai dosen di berbagai PTS dan
Universitas Swasta. Aktif menulis jurnal ilmiah dan buku-buku referensi. Menguasai
penelitian kualitatif dan metode gabungan.
Dr. Ir. I Made Sukerta, M.Si: Ahli Statistika dan Metode Penelitian, berpengalaman
sebagai dosen di berbagai PTS dan menjadi peneliti di beberapa lembaga penelitian.
Workshop indeksasi wo s rji jateng peduli semeru 21 dec 2021FaizalRisdianto1
Tata Kelola jurnal Menuju indeksasi ESCI Web of Science
Faizal Risdianto
Pengalaman mengelola jurnal terindeks di ESCI Web of Science cukup menarik bagi saya.
Di satu sisi, ada orang yang berpendapat ESCI WoS itu adalah sekadar indexing kelas menengah sejenis DOAJ, EBSCO, ACI bahkan ada yang bilang ESCI WoS itu indexing setengah hati yang belum masuk core collections Web of Science. Core collection dalam konteks ini adalah produk web of Science yang masuk indexing kelas tinggi yaitu SSCI, SCIE dan AHCI.
Di sisi yang lain sejatinya ESCI sudah masuk core collection tapi belum punya Impact Factor dan setidaknya ada Point positif jika sebuah jurnal terindeks di ESCI Web of Science:
ESCI Web of Science adalah jalan lain untuk internasionalisasi jurnal. Bagi pengelola jurnal yang masih belum berani mendaftarkan jurnal ke Scopus/mungkin sudah mendaftar tapi kena embargo. Internasionalisasi jurnal maksudnya akan banyak peminat dari Foreign authors seperti: Turki, Rusia, Pakistan, Iran, Thailand, Malaysia yang tertarik dan menganggap tinggi produk apapun dari WoS meskipun sekadar ESCI WoS
Dr. Mila Cahue, Head of Editorial Outreach WoS mengatakan bahwa jika sebuah jurnal ada di ESCI ini adalah tahapan awal sebuah jurnal terindeks di Web of Science, the world’s most trusted global citation database and the most powerful research engine, delivering your library with best-in-class publication and citation data.
Fakta yang unik ialah pada acara Web of Science Selection Criteria & Evaluation Process Workshop di Surabaya, Agustus 2019 diungkapkan oleh Prof Komang G. Wiryawan dari Tropical Animal Science Journal, IPB, Bogor bahwa dalam kurun waktu 3 tahun ada 80-an jurnal Indonesia yang telah ada di ESCI WOS tapi belum ada yang naik level ke SSCI, SCIE dan AHCI padahal banyaknya diantaranya yang sudah di Scopus. Jawaban Dr. Mila Cahue sebagai representative WOS. It is like New York Marathon. Thousand of people joining the marathon but only few people win the game. Intinya WOS sangat menekankan kualitas jurnal dan artikelnya.
Workshop indeksasi Web of Science RJI JATENG peduli semeru 21 dec 2021FaizalRisdianto1
Mengenal Indeksasi WoS dan tips mudah terindeks
by Faizal Risdianto
Web of Science (sebelumnya dikenal sebagai Web of Knowledge) adalah layanan pengindeksan sitiran ilmiah berbasis langganan daring. Web of Science (WoS) adalah salah satu database rujukan global terbesar dan paling terkemuka. File PDF ini adalah materi berjudul Mengenal Indeksasi WoS dan tips mudah terindeks. Materi ini diunggah sebagai materi RJI Jawa Tengah Peduli Semeru yang diadakan hari selasa, 21 Desember 2021.
Pengalaman mengelola jurnal terindeks di ESCI Web of Science cukup menarik bagi saya.
Di satu sisi, ada orang yang berpendapat ESCI WoS itu adalah sekadar indexing kelas menengah sejenis DOAJ, EBSCO, ACI bahkan ada yang bilang ESCI WoS itu indexing setengah hati yang belum masuk core collections Web of Science. Core collection dalam konteks ini adalah produk web of Science yang masuk indexing kelas tinggi yaitu SSCI, SCIE dan AHCI.
Di sisi yang lain sejatinya ESCI sudah masuk core collection tapi belum punya Impact Factor dan setidaknya ada Point positif jika sebuah jurnal terindeks di ESCI Web of Science:
ESCI Web of Science adalah jalan lain untuk internasionalisasi jurnal. Bagi pengelola jurnal yang masih belum berani mendaftarkan jurnal ke Scopus/mungkin sudah mendaftar tapi kena embargo. Internasionalisasi jurnal maksudnya akan banyak peminat dari Foreign authors seperti: Turki, Rusia, Pakistan, Iran, Thailand, Malaysia yang tertarik dan menganggap tinggi produk apapun dari WoS meskipun sekadar ESCI WoS.
Dokumen tersebut merupakan materi pelatihan penulisan artikel jurnal internasional yang membahas strategi menembus artikel jurnal internasional, indikator riset dan IPTEK Indonesia, daftar jurnal Indonesia yang terindeks Scopus, rujukan situs jurnal internasional, kendala dosen dalam publikasi internasional, dan tips menulis artikel jurnal internasional.
01 KTI sebagai Pengembangan Profesi - Copy.pptxWarisanUlama
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Pengembangan profesi guru meliputi pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovatif untuk meningkatkan mutu pendidikan. Publikasi ilmiah dapat berupa presentasi di forum ilmiah, laporan hasil penelitian, atau buku pelajaran. Jumlah dan jenis publikasi bergantung pada jenjang kepangkatan guru.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Permenristekdikti20-2017Juknis.pdf
1. 1
PETUNJUK TEKNIS PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG TUNJANGAN PROFESI DOSEN DAN
TUNJANGAN KEHORMATAN PROFESOR
A. PENDAHULUAN
Berdasarkan Undang-undang Nomor 14 tahun 2015 tentang Guru dan Dosen pada pasal
60 dinyatakan bahwa dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, dosen berkewajiban antara lain
melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Selanjutnya berdasarkan Undang-undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
pada pasal 12 ayat (2) dan (3) dinyatakan bahwa dosen sebagai ilmuwan memiliki tugas
mengembangkan ilmu pengetahuan dan/atau teknologi melalui penalaran dan penelitian ilmiah serta
menyebarluaskannya. Dosen juga wajib melakukan publikasi ilmiah sebagai salah satu sumber
belajar.
Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 20 tahun 2017 tentang
Tunjangan Profesi Dosen dan Tunjangan Kehormatan Profesor mewajibkan dosen yang memiliki
jabatan akademik Lektor Kepala dan Profesor untuk melakukan publikasi ilmiah. Kewajiban
melakukan publikasi ilmiah ini adalah kewajiban dosen sebagai seorang ilmuwan yang wajib
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan menyebarluaskannya kepada masyarakat.
Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 20 tahun 2017 lebih
memberikan penekanan kewajiban publikasi ilmiah ini bagi dosen yang memiliki jabatan akademik
tinggi, yakni Lektor Kepala dan Profesor. Hal ini karena penanganan pengelolaan karir jabatan
akademik Lektor Kepala dan Profesor berada di bawah tanggung jawab langsung Kementrian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi di tingkat pusat.
Sementara itu, keharusan publikasi ilmiah untuk dosen yang memiliki jabatan akademik
Asisten Ahli dan Lektor telah diatur dalam Peraturan Menteri Penertiban Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 17 tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya.
Dalam Permen PAN & RB tersebut dosen yang ingin memperoleh jabatan akademik Asisten Ahli,
atau kenaikan jabatan dari Asisten Ahli ke Lektor, atau dari Lektor Kepala harus memiliki publikasi
ilmiah. Untuk dosen yang memiliki jabatan akademik Asisten Ahli dan Lektor, penanganan
pengelolalan karir jabatan akademiknya diserahkan kewenangannya kepada Perguruan Tinggi
Negeri (PTN) untuk dosen di PTN kepada Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis)/Lembaga
Layanan Pendidikan Tinggi untuk dosen perguruan tinggi swasta (PTS).
2. 2
Permenristekdikti Nomor 20 Tahun 2017 yang mewajibkan publikasi untuk Lektor Kepala
dan Profesor adalah dalam rangka mendorong peningkatan kuantitas dan kualitas publikasi ilmiah
pada tingkat nasional dan internasional. Meningkatnya jumlah publikasi pada jurnal internasional
dan jurnal internasional bereputasi akan mendorong Indonesia mampu bersaing dengan bangsa-
bangsa lain. Pada saat ini jumlah publikasi internasional Indonesia masih berada jauh di bawah
publikasi negara-negara maju, bahkan juga berada di bawah Malaysia, Singapura dan Thailand.
Dikeluarkannya Permenristekdikti Nomor 20 Tahun 2017 adalah dengan tujuan untuk: 1)
mendorong dosen yang sudah berada pada jenjang jabatan akademik Lektor Kepala dan Profesor
untuk melaksanakan tugasnya sebagai pendidik profesional dan ilmuwan dengan melaksanakan
tridarma perguruan tinggi secara sungguh-sungguh, 2) mendorong Lektor Kepala dan Profesor
untuk secara aktif dan produktif melakukan publikasi ilmiah di jurnal nasional terakreditasi, jurnal
internasional, dan jurnal internasional bereputasi, dan 3) meningkatkan jumlah publikasi dosen dan
ilmuwan Indonesia pada tingkat internasional sehingga mampu bersaing dengan publikasi bangsa-
bangsa lain sejalan dengan Nawacita serta untuk memperoleh rekognisi internasional terhadap
publikasi ilmiah ilmuwan Indonesia.
Dengan dikeluarkannya Permenristekdikti Nomor 20 Tahun 2017 maka hasil yang
diharapkan adalah: 1) meningkatnya jumlah publikasi dosen pada jurnal nasional terakreditasi, jurnal
internasional, dan jurnal internasional bereputasi, 2) meningkatnya kuantitas dan kualitas jurnal
nasional terakreditasi, dan jurnal-jurnal Indonesia yang masuk kategori jurnal internasional terindeks
dan bereputasi, dan 3) meningkatnya peringkat daya saing Indonesia pada publikasi ilmiah di tingkat
internasional.
B. KRITERIA JURNAL UNTUK PUBLIKASI
Dosen dengan jabatan akademik Lektor Kepala dan Profesor berkewajiban menghasilkan
karya ilmiah. Karya Ilmiah sebagaimana pada Pasal 4 ayat (3) dan Pasal 8 ayat (4) Peraturan
Menteri ini, dapat berbentuk: (1) Jurnal Nasional, (2) Jurnal Nasional Terakreditasi Kemristekdikti,
(3) Jurnal Internasional, (4) Jurnal Internasional Bereputasi.
Kriteria masing-masing Karya Ilmiah sebagaimana dimaksud di atas adalah sebagai berikut:
1. Jurnal Nasional adalah majalah ilmiah yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Karya ilmiah ditulis dengan memenuhi kaidah ilmiah dan etika keilmuan;
b. Memiliki ISSN;
c. Memiliki terbitan versi online;
d. Bertujuan menampung/mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian ilmiah dan atau konsep
ilmiah dalam disiplin ilmu tertentu;
e. Ditujukan kepada masyarakat ilmiah/peneliti yang mempunyai disiplin-disiplin keilmuan yang
relevan;
3. 3
f. Diterbitkan oleh Penerbit/ Badan Ilmiah/ Organisasi Profesi/ Organisasi Keilmuan/ Perguruan
Tinggi dengan unit-unitnya;
g. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia dan atau Bahasa Inggris dengan abstrak
dalam Bahasa Indonesia dan atau Bahasa Inggris;
h. Memuat karya ilmiah dari penulis yang berasal dari minimal 2 (dua) institusi yang berbeda;
i. Mempunyai dewan redaksi/editor yang terdiri dari para ahli dalam bidangnya dan berasal
dari minimal 2 (dua) institusi yang berbeda.
2. Jurnal Nasional Terakreditasi adalah Jurnal Ilmiah Nasional yang diakreditasi oleh
Kemristekdikti.
3. Jurnal nasional yang diakui dan disetarakan sebagai Jurnal NasionalTerakreditasi,
yaituJurnal Nasional Terindeksdi Science and Technology Indeks (Sinta) atau di
Akreditasi Jurnal Nasional (Arjuna) yang telah memenuhi standard tatakelola jurnal
nasional terakreditasi (Q1 sampai dengan Q6).
4. Jurnal Internasional adalah jurnal yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Karya ilmiah yang diterbitkan ditulis dengan memenuhi kaidah ilmiah dan etika keilmuan;
b. Memiliki ISSN;
c. Ditulis dengan menggunakan bahasa resmi PBB (Arab, Inggris, Perancis, Rusia, Spanyol
dan Tiongkok);
d. Memiliki terbitan versi online;
e. Dewan Redaksi (Editorial Board) adalah pakar di bidangnya paling sedikit berasal dari 4
(empat) negara;
f. Artikel ilmiah yang diterbitkan dalam 1 (satu) nomor terbitan paling sedikit penulisnya berasal
dari 2 (dua) negara;
g. Jurnal yang diakui sebagai jurnal internasional oleh Ditjen Sumber Daya Iptek dan Dikti yang
mempunyai indikator:
1). Diterbitkan oleh asosiasi profesi ternama di dunia atau Perguruan Tinggi atau Penerbit
(Publisher) kredibel;
2). Terindeks oleh pemeringkat internasional (contoh SJR) atau basis data internasional
yang ternama, contoh Index Copernicus International (ICI);
3). Alamat jurnal dapat ditelusuri daring;
4). Editor Boards dari Jurnal dapat ditelusuri daring dan tidak ada perbedaan antara editor
yang tercantum di edisi cetak dan edisi daring;
5). Proses review dilakukan dengan baik dan benar;
6). Jumlah artikel setiap penerbitan adalah wajar dan format tampilan setiap terbitan tidak
berubah ubah;
4. 4
7). Tidak pernah ditemukan sebagai jurnal yang tidak bereputasi atau jurnal meragukan oleh
Ditjen Dikti/Ditjen Sumber Daya dan Iptek.
h. Jurnal yang memenuhi kriteria pada butir 3 huruf a sampai g namun mempunyai faktor
dampak (impact factor) 0 (nol) atau not available dari ISI Web of Science (Thomson Reuters)
atau jurnal terindeks di SCImago Journal and Country Rank dengan Q4 (quartile empat) atau
terindeks di Microsoft Academic Search digolongkan sebagai jurnal internasional;
i. Jurnal Ilmiah Nasional terakreditasi B dari Kemristekdikti yang diterbitkan dalam salah satu
bahasa PBB, terindeks di DOAJ dengan indikator green thick (centang dalam lingkaran hijau)
disetarakan/diakui sebagai jurnal internasional;
j. Karya Ilmiah pada prosiding internasional yang terindeks basis data internasional (Web of
Science, Scopus) dinilai sama dengan jurnal internasional; dengan kriteria sebagai berikut:
1). Diselenggarakan oleh asosiasi profesi, atau perguruan tinggi, atau lembaga ilmiah yang
bereputasi;
2). Steering committee (Panitia Pengarah) terdiri dari para pakar yang berasal dari berbagai
negara;
3). Ditulis dalam bahasa resmi PBB (Arab, I`nggris, Perancis, Rusia, Spanyol dan
Tiongkok);
4). Editor berasal dari berbagai negara sesuai dengan bidang ilmunya;
5). Penulis paling sedikit berasal dari 4 (empat) negara;
6). Memiliki ISBN.
5. Jurnal Internasional Bereputasi adalah yang memenuhi kriteria jurnal internasional
sebagaimana butir 3 huruf a sampai g, dengan indikator:
a. Diterbitkan oleh asosiasi profesi ternama di dunia atau Perguruan Tinggi atau Penerbit
(Publisher) kredibel;
b. Terindeks oleh pemeringkat internasional yang diakui oleh Kemristekdikti (contoh Web of
Science dan/atau Scopus) serta mempunyai faktor dampak (impact factor) lebih besar dari
0 (nol) dari ISI Web of Science (Thomson Reuters) atau mempunyai faktor dampak (SJR)
dari SCImago Journal and Country Rank paling rendah Q3 (quartile tiga);
c. Alamat jurnal dapat ditelusuri daring;
d. Editor Boards dari Jurnal dapat ditelusuri daring dan tidak ada perbedaan antara editor yang
tercantum di edisi cetak dan edisi daring;
e. Proses review dilakukan dengan baik dan benar;
f. Jumlah artikel setiap penerbitan adalah wajar dan format tampilan setiap terbitan tidak
berubah ubah;
5. 5
g. Tidak pernah diketemukan sebagai jurnal yang tidak bereputasi atau jurnal meragukan oleh
Ditjen Dikti/ Ditjen Sumber Daya dan Iptek;
h. Jurnal Ilmiah Nasional terakreditasi A dari Kemristekdikti yang diterbitkan dalam salah satu
bahasa PBB, terindeks di DOAJ dengan indikator green thick (centang dalam lingkaran
hijau) disetarakan/diakui sebagai jurnal internasional bereputasi.
Dalam rangka penjaminan mutu keilmuan, maka isi karya ilmiah harus sesuai dengan bidang
ilmu penugasan jabatan akademik lektor kepala atau profesor.
C. KRITERIA PENULIS JURNAL
Penulis pada karya ilmiah sebagaimana dijelaskan di atas dapat berposisi sebagai Penulis
Pertama, atau Penulis Pendamping, atau Penulis Utama:
a. Penulis Pertama adalah yang disebut pertama dalam setiap karya ilmiah;
b. Penulis Pendamping adalah penulis yang disebut ke 2 (dua) dan seterusnya dalam setiap karya
ilmiah;
c. Penulis Utama adalah penulis pertama dan/atau penulis korespondensi;
d. Penulis Korespondensi adalah penulis pertama atau penulis pendamping yang bertanggung
jawab untuk korespondensi.
Karya ilmiah yang dibuat oleh dosen selama masa studi di program magister atau doktor
yang dimuat dijurnal nasional terakreditasi, jurnal internasional, atau jurnal internasional bereputasi,
dapat diperhitungkan untuk pemenuhan kewajiban memperoleh tunjangan profesi dan tunjangan
kehormatan profesor.
Dosen yang memiliki jabatan akademik Lektor Kepala atau Profesor sebagai membimbing
mahasiswa program magister atau program doktor dalam menyusun karya ilmiah untuk
dipublikasikan di jurnal nasional terakreditasi, jurnal internasional, atau jurnal internasional
bereputasi, dan berkedudukan sebagai penulis pendamping atau penulis korespondensi, dapat
menggunakan karya tulis tersebut untuk pemenuhan kewajiban memperoleh tunjangan profesi dan
tunjangan kehormatan profesor.
Dosen yang sudah dapat menunjukkan bukti penyerahan (submitted) artikelnya ke pengelola
jurnal, namun belum diterbitkan, dapat dianggap sudah memenuhi syarat publikasi ilmiah di jurnal.
D. PATEN, KARYA SENI/DESAIN MONUMENTAL
6. 6
Untuk mendapatkan tunjangan profesi Lektor Kepala atau tunjangan kehormatan professor,
dosen dapat juga menghasilkan paten, karya seni monumental atau desain monumental.
Rancangan dan karya teknologi yang memperoleh hak kekayaan intelektual berupa
rancangan dan karya teknologi berupa hak cipta/hak paten dari badan atau instansi yang berwenang
yang dikategorikan dalam salah satu dari dua tingkat berikut:
a. Internasional adalah mendapat sertifikasi hak kekayaan intelektual (hak cipta/hak paten) dari
badan atau instansi yang berwenang untuk tingkat internasional.
b. Nasional adalah mendapat sertifikasi hak kekayaan intelektual (hak cipta/hak paten) dari badan
atau instansi yang berwenang untuk tingkat nasional.
Rancangan dan karya seni monumental/seni pertunjukan adalah rancangan yang sekaligus
menghasilkan karya nyata di bidang seni monumental/seni pertunjukan berikut ini:
a. Rancangan dan karya seni monumental adalah rancangan dan karya seni yang mempunyai nilai
abadi/berlaku aspek monumentalnya tetapi juga pada elemen estetiknya, seperti patung, candi,
dan lain-lain. Karya seni rupa, seni kriya, seni pertunjukan dan karya desain sepanjang memiliki
nilai monumental baru, tergolong ke dalam karya seni monumental.
b. Rancangan dan karya seni rupa adalah rancangan dan karya seni murni yang mempunyai nilai
estetik tinggi, seperti seni patung, seni lukis, seni pahat, seni keramik, seni fotografi, dan
sejenisnya.
c. Rancangan dan karya seni kriya adalah rancangan dan karya seni yang mempunyai nilai
keterampilan sebagaimana seni kerajinan tangan, seperti membuat keranjang, kukusan, mainan
anak-anak, dan sejenisnya.
d. Rancangan dan karya seni pertunjukan adalah rancangan dan karya seni yang dalam
penikmatannya melalui pedalangan, teater dan sejenisnya.
e. Karya desain adalah bagian dari karya seni rupa yang diaplikasikan kepada benda-benda
kebutuhan sehari-hari yang mempunyai nilai guna, seperti desainkomunikasi visual/desain
grafis, desain produk, desain interior, desain industri tekstil, dan sejenisnya.
f. Karya sastra adalah karya ilmiah atau karya seni yang memenuhi kaidah pengembangan sastra
dan mendapat pengakuan dan penilaian oleh pakar sastra ataupun seniman serta mempunyai
nilai originalitas yang tinggi
Paten atau karya monumental/desain monumental yang dibuat oleh dosen selama masa
studi di program magister atau doktor yang dimuat dijurnal nasional terakreditasi, jurnal
internasional, atau jurnal internasional bereputasi, dapat diperhitungkan untuk pemenuhan
kewajiban memperoleh tunjangan profesi dan tunjangan kehormatan profesor.
7. 7
Dosen yang memiliki jabatan akademik Lektor Kepala atau Profesor sebagai pembimbing
mahasiswa program magister atau program doktor yang bersama-sama menghasilkan paten, karya
seni/desain monumental pada tingkat nasional atau internasional dan berkedudukan sebagai
pendamping dapat menggunakan paten atau karya seni/desain monumental tersebut untuk
pemenuhan kewajiban memperoleh tunjangan profesi dan tunjangan kehormatan profesor.
Paten atau karya/desain monumental dapat digunakan oleh pemrakarsa pertama, kedua dan
seterusnya untuk pemenuhan kewajiban memperoleh tunjangan profesi dan tunjangan kehormatan
profesor.
Penentuan apakah suatu karya seni/desain memiliki sifat monumental pada tingkat nasional
atau internasional ditetapkan oleh Senat Akademik perguruan tinggi.
Contoh karya seni/desain monumental dapat dilihat pada tabel berikut:
NO UNSUR SUB UNSUR KEGIATAN
1. Pelaksanaan
Penelitian/ Karya
Seni
Sebagai Komposer/Penulis
Naskah/Sutradara/Perancang/Pencipta/Peng
gubah/Kameramen/
Animator/Kurator/Editor Audio-Visual
Internasional
Nasional
Sebagai Penata Arstistik/Penata
Musik/Penata Rias/PenataBusana/
Penata Tari/Penata Lampu/Penata
Suara/Penata Panggung/Ilustrator
Foto/Kunduktor
Internasional
Nasional
Sebagai Pemusik/Pengrawit/Penari/
Dalang/Pemeran/Pengarah Acara
Televisi/Pelaksana Perancangan/
Pendisplay Pameran/Pembuat Foto
Dokumentasi/Pewarta Foto/
Pembawa Acara/Reporter/Redaktur
Pelaksana
Internasional
Nasional
2. Pelaksanaan
Penelitian/ Karya
Sastra
Sebagai Penulis Naskah Drama/Novel Internasional
Nasional
Sebagai Penulis Buku Kumpulan Cerpen Internasional
Nasional
Sebagai Penulis Buku Kumpulan Puisi Internasional
Nasional
8. 8
E. SANKSI
Berdasarkan pasal 5 (lima) Peraturan Menteri ini, Lektor Kepala yang tidak dapat memenuhi
kewajiban membuat karya tulis ilmiah, atau paten atau karya seni monumental /desain monumenta
lakan dibehentikan sementara tunjangan profesinya dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pemberhentian tunjangan diartikan sebagai pengurangan tunjangan profesi dosen sebesar 25%
dari tunjangan profesi yang diterima setiap bulan;
b. Pemberhentian tunjangan profesi akan dilakukan pada tahun berikutnya setelah dilakukan
evaluasi. Misalnya, jika evaluasi dilakukan di akhir tahun 2017 dan tidak memenuhi kewajiban,
maka tunjangan profesi akan diberhentikan sementara mulai bulan Januari 2018.
c. Pemberian tunjangan profesi akan diaktipkan kembali secara penuh jika pada evaluasi di tahun
berikutnya dosen tersebut sudah memenuhi kewajibannya.
Selanjutnya, berdasarkan ketentuan pasal 9 Peraturan Manteri ini, Profesor yang tidak dapat
memenuhi kewajiban menghasilkan karya tulis ilmiah pada jurnal internasional atau jurnal
internasional bereputasi, atau paten atau karya seni/desain monumental dalam kurun waktu tiga
tahun, akan dibehentikan sementara tunjangan kehormatannya dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pemberhentian tunjangan diartikan sebagai pengurangan tunjangan kehormatan sebesar 25%
(dua puluh lima persen) dari tunjangan kehormatan yang diterima setiap bulan.
b. Pemberhentian tunjangan kehormatan akan dilakukan pada tahun berikutnya setelah dilakukan
evaluasi. Misalnya, jika evaluasi dilakukan di akhir tahun 2017 dan tidak memenuhi kewajiban,
maka tunjangan kehormatan akan diberhentikan sementara mulai Januari 2018.
c. Pemberian tunjangan kehormatan akan diaktipkan kembali secara penuh jika pada evaluasi di
tahun berikutnya dosen tersebut sudah memenuhi kewajibannya.