SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
MENTERI DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 72 TAHUN 2012
TENTANG
BIAYA OPERASIONAL DAN BIAYA PENDUKUNG PENYELENGGARAAN PENGADAAN
TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM YANG BERSUMBER DARI
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 120 ayat (2) Peraturan
Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
yang bersumber dari Angaran Pendapatan dan Belanja Daerah,
perlu diatur biaya operasional dan biaya pendukung
penyelenggaraan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk
kepentingan umum yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah.
b. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a, perlu menetapkan
Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Biaya Operasional Dan
Biaya Pendukung Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Yang Bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400)
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
SALINAN
2
5. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah
Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 22, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5280);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578);
7. Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 156);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 21 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2011).
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG BIAYA
OPERASIONAL DAN BIAYA PENDUKUNG PENYELENGGARAAN
PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN
UMUM YANG BERSUMBER DARI ANGARAN PENDAPATAN DAN
BELANJA DAERAH.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri ini, yang dimaksud dengan:
1. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
2. Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat BPN RI
adalah Lembaga Pertanahan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor
2 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan
Umum.
3. Gubernur/Bupati/Walikota adalah Gubernur bagi daerah Provinsi, Bupati bagi
daerah Kabupaten, Walikota bagi daerah Kota.
4. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disebut dengan APBD
adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui
bersama oleh pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan
ditetapkan dengan peraturan daerah.
5. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat
daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran/pengguna barang.
6. Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat DPA-SKPD
adalah dokumen yang memuat pendapatan dan belanja setiap SKPD yang digunakan
sebagai dasar pelaksanaan oleh pengguna anggaran/pengguna barang.
7. Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi yang selanjutnya disebut
Kantor Wilayah BPN adalah BPN di Provinsi yang dipimpin oleh Kepala Kantor
Wilayah BPN yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala BPN RI.
3
8. Kantor Pertanahan adalah BPN di Kabupaten/Kota yang dipimpin oleh kepala
Kantor Pertanahan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala
BPN melalui kepala kantor wilayah BPN
9. Pengadaan Tanah adalah kegiatan menyediakan tanah dengan cara memberi ganti
kerugian yang layak dan adil kepada pihak yang berhak.
10. Pihak yang Berhak adalah pihak yang menguasai atau memiliki objek pengadaan
tanah.
11. Objek Pengadaan Tanah adalah tanah, ruang atas tanah dan bawah tanah,
bangunan, tanaman, benda yang berkaitan dengan tanah, atau lainnya yang dapat
dinilai dengan uang.
12. Hak atas Tanah adalah hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria dan
hak lain yang akan ditetapkan dengan Undang-Undang.
13. Kepentingan Umum adalah kepentingan bangsa, negara, dan masyarakat yang
harus diwujudkan oleh pemerintah dan digunakan sebesar-besarnya untuk
kemakmuran rakyat.
14. Hak Pengelolaan adalah hak menguasai dari negara yang kewenangan
pelaksanaannya sebagian dilimpahkan kepada pemegangnya.
15. Konsultasi Publik adalah proses komunikasi dialogis atau musyawarah antar pihak
yang berkepentingan guna mencapai kesepahaman dan kesepakatan dalam
perencanaan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum.
16. Pelepasan Hak adalah kegiatan pemutusan hubungan hukum dari pihak yang
berhak kepada negara melalui BPN RI.
17. Ganti Kerugian adalah penggantian yang layak dan adil kepada pihak yang berhak
dalam proses pengadaan tanah.
18. Penetapan Lokasi adalah penetapan atas lokasi pembangunan untuk kepentingan
umum yang ditetapkan dengan keputusan Gubernur, yang dipergunakan sebagai
izin untuk pengadaan tanah, perubahan penggunaan tanah, dan peralihan hak atas
tanah dalam pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum.
19. Tim Persiapan Pengadaan Tanah yang selanjutnya disebut Tim Persiapan adalah tim
yang dibentuk oleh Gubernur untuk membantu Gubernur dalam melaksanakan
pemberitahuan rencana pembangunan, pendataan awal lokasi rencana
pembangunan dan konsultasi publik rencana pembangunan.
20. Tim Kajian Keberatan yang selanjutnya disebut sebagai Tim Kajian adalah Tim yang
dibentuk oleh Gubernur untuk membantu Gubernur melaksanakan inventarisasi
masalah yang menjadi alasan keberatan, melakukan pertemuan atau klarifikasi
dengan pihak yang keberatan, melakukan kajian dan membuat rekomendasi
diterima atau ditolaknya keberatan.
21. Biaya Perencanaan adalah alokasi dana yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah
yang bersumber dari APBD untuk menyusun dokumen perencanaan pengadaan
tanah untuk pembangunan bagi kepentingan umum.
22. Biaya Persiapan adalah alokasi dana yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah yang
bersumber dari APBD untuk mendukung pelaksanaan tugas dari Tim Persiapan
dan/atau Tim Kajian dalam pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan
bagi kepentingan umum.
23. Biaya Pelaksanaan adalah alokasi dana yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah
yang bersumber dari APBD untuk mendukung tugas pelaksana pengadaan tanah
dan/atau Satuan Tugas dalam pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan
bagi kepentingan umum.
24. Biaya Penyerahan Hasil adalah alokasi dana yang dikeluarkan oleh pemerintah
daerah yang bersumber dari APBD untuk mendukung tugas pelaksana pengadaan
4
tanah dalam menyerahkan hasil pengadaan tanah kepada instansi yang
memerlukan tanah disertai dengan data pengadaan tanah.
25. Satuan Tugas adalah satuan yang dibentuk oleh BPN RI untuk membantu
pelaksanaan pengadaan tanah.
BAB II
SUMBER PENDANAAN
Pasal 2
(1) Pendanaan biaya operasional dan biaya pendukung pengadaan tanah bagi
pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum oleh pemerintah daerah
bersumber dari APBD.
(2) Pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum oleh
pemerintah daerah bersumber dari APBD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri dari tahapan perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan penyerahan hasil.
BAB III
PENGGUNAAN BIAYA OPERASIONAL DAN BIAYA PENDUKUNG PENGADAAAN TANAH
BAGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM
Pasal 3
Biaya operasional dan biaya pendukung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1),
dipergunakan untuk membiayai kegiatan:
a. Perencanaan;
b. Persiapan;
c. Pelaksanaan;
d. Penyerahan hasil;
e. Administrasi dan pengelolaan; dan
f. Sosialisasi.
Pasal 4
(1) Kegiatan perencanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a, terdiri atas:
a. Penelitian dan analisa terhadap rencana pembangunan dengan tata ruang,
prioritas pembangunan, rencana pembangunan jangka menengah, rencana
strategis, dan rencana kerja pemerintah;
b. Koordinasi dengan instansi teknis terkait;
c. Membuat analisa rencana pembangunan;
d. Melakukan kajian teknis dengan instansi terkait;
e. Melakukan kajian oleh lembaga profesional;
f. Merumuskan rencana pengadaan tanah;
g. Melakukan dan menganalisa maksud dan tujuan serta rencana pembangunan;
h. Merumuskan hasil kajian yang menguraikan maksud dan tujuan rencana
pembangunan;
i. Mendata objek dan subjek atas rencana lokasi pengadaan tanah;
j. Menentukan kepastian letak, status tanah dan luas tanah yang diperlukan;
k. Memperhitungkan jangka waktu yang diperlukan untuk proses pengadaan tanah;
5
l. Melakukan analisa, waktu yang diperlukan termasuk tahapan pengadaan tanah
meliputi:
1) Persiapan pelaksanaan pengadaan tanah;
2) Pelaksanaan pengadaan tanah;
3) Penyerahan hasil pengadaan tanah;
4) Pelaksanaan pembangunan;
m. Melakukan kegiatan survei/sosial, kelayakan lokasi, termasuk kemampuan
pengadaan tanah dan dampak yang akan terkena rencana pembangunan;
n. Melakukan studi budaya masyarakat, politik, keagamaan, budaya, dan kajian
amdal;
o. Melakukan analisa kesesuaian fisik lokasi terutama kemampuan tanah
dituangkan dalam peta rencana lokasi pembangunan;
p. Melakukan perhitungan ganti rugi ruang atas tanah dan bawah tanah, bangunan,
tanaman, dan benda-benda yang berkaitan dengan tanah;
q. Menyusun rencana kebutuhan biaya dan sumber;
r. Melakukan perhitungan alokasi anggaran meliputi perencanaan, persiapan,
pelaksanaan, penyerahan hasil, administrasi, pengelolaan, sosialisasi;
s. Melakukan perhitungan dan analisis biaya yang diperlukan; dan
t. Melakukan analisa dan manfaat pembangunan.
(2) Kegiatan persiapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b, terdiri atas:
a. Pemberitahuan rencana pembangunan;
b. Pendataan awal lokasi;
c. Konsultasi publik/konsultasi publik ulang;
d. Penetapan lokasi;
e. Pengumuman penetapan lokasi;
f. Menerima Keberatan pihak yang berhak;
g. Melakukan Kajian atas keberatan pihak yang berhak;
h. Menerima/menolak keberatan pihak yang berhak;
i. Proses beracara di Pengadilan Tata Usaha Negara atas keberatan dari pihak yang
berhak; dan
j. Proses beracara di Mahkamah Agung atas keberatan dari pihak yang berhak.
(3) Kegiatan pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c, terdiri atas:
a. Penyiapan pelaksanaan pengadaan tanah;
b. Pemberitahuan kepada pihak yang berhak;
c. Inventarisasi aspek fisik;
d. Identifikasi aspek yuridis;
e. Publikasi hasil inventarisasi dan identifikasi serta daftar nominatif;
f. Keberatan dari pihak yang berhak dilakukan verifikasi ulang oleh satuan tugas;
g. Penunjukan jasa penilai atau penilai publik oleh BPN dan pengumuman penilai;
h. Menilai dan membuat berita acara penilaian;
i. Musyawarah dengan masyarakat;
j. Persetujuan dan pelepasan hak serta pembayaran;
6
k. Proses beracara di Pengadilan Negeri dan Mahkamah Agung; dan
l. Pemberian ganti rugi atau penitipan uang.
(4) Kegiatan penyerahan hasil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf d, terdiri
atas:
a. Penyerahan hasil pengadaan tanah;
b. Pemantauan dan evaluasi; dan
c. Sertifikasi.
(5) Kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf e meliputi biaya administrasi
dan pengelolaan untuk mendukung tertib administrasi dan tertib pengelolaan dalam
pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan bagi kepentingan umum.
(6) Kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf f meliputi biaya pelaksanaan
sosialisasi atau tatap muka mengenai rencana pembangunan yang dilakukan oleh
Tim Persiapan baik secara langsung maupun tidak langsung baik melalui media
cetak maupun media elektronik.
Pasal 5
(1) Besarnya biaya operasional dan biaya pendukung sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 ditetapkan oleh Gubernur untuk provinsi dan kabupaten/kota di provinsi
yang bersangkutan dengan Keputusan Gubernur mempedomani standar harga
satuan yang berlaku.
(2) Penetapan standar harga satuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk biaya
operasional dan biaya pendukung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) dan
ayat (4) huruf a dan b memperhatikan satuan biaya yang ditetapkan oleh Menteri
Keuangan.
(3) Penetapan standar harga satuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk biaya
operasional dan biaya pendukung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (4)
huruf c mempedomani biaya tarif penerimaan negara bukan pajak sesuai peraturan
perundang-undangan di bidang pertanahan.
BAB IV
PEGELOLAAN BIAYA OPERASIONAL DAN BIAYA PENDUKUNG PENGADAAN TANAH
BAGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM
Pasal 6
Biaya operasional dan biaya pendukung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dikelola
secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis,
transparan dan akuntabel.
Pasal 7
(1) Biaya operasional dan biaya pendukung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6
dianggarkan ke dalam program dan kegiatan, kelompok belanja langsung yang
diuraikan sesuai jenis, obyek dan rincian obyek belanja berkenaan.
(2) Kode rekening penganggaran biaya operasional dan biaya pendukung sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini.
Pasal 8
Pelaksanaan dan pertanggungjawaban biaya operasional dan biaya pendukung
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 berpedoman pada peraturan perundang-
undangan di bidang pengelolaan keuangan daerah.
7
BAB V
PENUTUP
Pasal 9
Peraturan Menteri Dalam Negeri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Menteri
Dalam Negeri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 7 November 2012
MENTERI DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
GAMAWAN FAUZI
Diundangkan di Jakarta
Pada tanggal 12 November 2012
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
AMIR SYAMSUDIN
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1120
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BIRO HUKUM
ttd
ttd
ZUDAN ARIF FAKRULLOH
Pembina Tk.I (IV/b)
NIP. 19690824 199903 1 001

More Related Content

What's hot

Kebijakan Umum Pengadaan Tanah di Indonesia
Kebijakan Umum Pengadaan Tanah di IndonesiaKebijakan Umum Pengadaan Tanah di Indonesia
Kebijakan Umum Pengadaan Tanah di IndonesiaOswar Mungkasa
 
Uu no 2_th_2012 ttg tanah utk kepentingan umum
Uu no 2_th_2012 ttg tanah utk kepentingan umumUu no 2_th_2012 ttg tanah utk kepentingan umum
Uu no 2_th_2012 ttg tanah utk kepentingan umumaghaku
 
Peraturan Presiden No. 36 Tahumn 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaa...
Peraturan Presiden No. 36 Tahumn 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaa...Peraturan Presiden No. 36 Tahumn 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaa...
Peraturan Presiden No. 36 Tahumn 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaa...infosanitasi
 
Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...
Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...
Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...Penataan Ruang
 
UU No, 2 tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentinga...
UU No, 2 tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentinga...UU No, 2 tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentinga...
UU No, 2 tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentinga...Penataan Ruang
 
Keppres No, 04 Tahun 2009 tentang Badan Koordinasi Penataan Ruang
Keppres No, 04 Tahun 2009 tentang Badan Koordinasi Penataan RuangKeppres No, 04 Tahun 2009 tentang Badan Koordinasi Penataan Ruang
Keppres No, 04 Tahun 2009 tentang Badan Koordinasi Penataan RuangPenataan Ruang
 
Permen Perumahan Rakyat No 33 Tahun 2006 Pedoman Tata Cara Penunjukan Badan P...
Permen Perumahan Rakyat No 33 Tahun 2006 Pedoman Tata Cara Penunjukan Badan P...Permen Perumahan Rakyat No 33 Tahun 2006 Pedoman Tata Cara Penunjukan Badan P...
Permen Perumahan Rakyat No 33 Tahun 2006 Pedoman Tata Cara Penunjukan Badan P...Penataan Ruang
 
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta KerjaHukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta KerjaLeks&Co
 
Permen atr/bpn no 22 tahun 2019 tentang percepatan perizinan pemanfaatan ruang
Permen atr/bpn no 22 tahun 2019 tentang percepatan perizinan pemanfaatan ruangPermen atr/bpn no 22 tahun 2019 tentang percepatan perizinan pemanfaatan ruang
Permen atr/bpn no 22 tahun 2019 tentang percepatan perizinan pemanfaatan ruangAchmad Wahid
 
KEPUTUSAN MENTERI ATR / KA BPN NOMOR 73/KEP-4.1/II/2018
KEPUTUSAN MENTERI ATR / KA BPN NOMOR 73/KEP-4.1/II/2018KEPUTUSAN MENTERI ATR / KA BPN NOMOR 73/KEP-4.1/II/2018
KEPUTUSAN MENTERI ATR / KA BPN NOMOR 73/KEP-4.1/II/2018Achmad Wahid
 
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Pe...
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Pe...Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Pe...
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Pe...Penataan Ruang
 
Peraturan Penataan Ruang RDTR
Peraturan Penataan Ruang  RDTRPeraturan Penataan Ruang  RDTR
Peraturan Penataan Ruang RDTRhenny ferniza
 
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...Penataan Ruang
 
Paparan sosialisasi uu nomor 20 tahun 2011 prog sejuta rumah-pekanbaru
Paparan sosialisasi uu nomor 20 tahun 2011 prog sejuta  rumah-pekanbaruPaparan sosialisasi uu nomor 20 tahun 2011 prog sejuta  rumah-pekanbaru
Paparan sosialisasi uu nomor 20 tahun 2011 prog sejuta rumah-pekanbarunovri ilham
 
PERDA NO 1/2014 TTG RDTR DAN PERATURAN ZONASI DKI JAKARTA
PERDA NO 1/2014 TTG RDTR DAN PERATURAN ZONASI DKI JAKARTAPERDA NO 1/2014 TTG RDTR DAN PERATURAN ZONASI DKI JAKARTA
PERDA NO 1/2014 TTG RDTR DAN PERATURAN ZONASI DKI JAKARTAjoihot
 
Permen no.17 2007
Permen no.17 2007Permen no.17 2007
Permen no.17 2007Barang Aset
 

What's hot (19)

Kebijakan Umum Pengadaan Tanah di Indonesia
Kebijakan Umum Pengadaan Tanah di IndonesiaKebijakan Umum Pengadaan Tanah di Indonesia
Kebijakan Umum Pengadaan Tanah di Indonesia
 
Pengadaan tanah
Pengadaan tanah Pengadaan tanah
Pengadaan tanah
 
Uu no 2_th_2012 ttg tanah utk kepentingan umum
Uu no 2_th_2012 ttg tanah utk kepentingan umumUu no 2_th_2012 ttg tanah utk kepentingan umum
Uu no 2_th_2012 ttg tanah utk kepentingan umum
 
Peraturan Presiden No. 36 Tahumn 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaa...
Peraturan Presiden No. 36 Tahumn 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaa...Peraturan Presiden No. 36 Tahumn 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaa...
Peraturan Presiden No. 36 Tahumn 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaa...
 
Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...
Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...
Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...
 
UU No, 2 tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentinga...
UU No, 2 tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentinga...UU No, 2 tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentinga...
UU No, 2 tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentinga...
 
Keppres No, 04 Tahun 2009 tentang Badan Koordinasi Penataan Ruang
Keppres No, 04 Tahun 2009 tentang Badan Koordinasi Penataan RuangKeppres No, 04 Tahun 2009 tentang Badan Koordinasi Penataan Ruang
Keppres No, 04 Tahun 2009 tentang Badan Koordinasi Penataan Ruang
 
Permen Perumahan Rakyat No 33 Tahun 2006 Pedoman Tata Cara Penunjukan Badan P...
Permen Perumahan Rakyat No 33 Tahun 2006 Pedoman Tata Cara Penunjukan Badan P...Permen Perumahan Rakyat No 33 Tahun 2006 Pedoman Tata Cara Penunjukan Badan P...
Permen Perumahan Rakyat No 33 Tahun 2006 Pedoman Tata Cara Penunjukan Badan P...
 
Perpres65thn2006pengadaan Tanah
Perpres65thn2006pengadaan TanahPerpres65thn2006pengadaan Tanah
Perpres65thn2006pengadaan Tanah
 
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta KerjaHukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
 
Permen atr/bpn no 22 tahun 2019 tentang percepatan perizinan pemanfaatan ruang
Permen atr/bpn no 22 tahun 2019 tentang percepatan perizinan pemanfaatan ruangPermen atr/bpn no 22 tahun 2019 tentang percepatan perizinan pemanfaatan ruang
Permen atr/bpn no 22 tahun 2019 tentang percepatan perizinan pemanfaatan ruang
 
KEPUTUSAN MENTERI ATR / KA BPN NOMOR 73/KEP-4.1/II/2018
KEPUTUSAN MENTERI ATR / KA BPN NOMOR 73/KEP-4.1/II/2018KEPUTUSAN MENTERI ATR / KA BPN NOMOR 73/KEP-4.1/II/2018
KEPUTUSAN MENTERI ATR / KA BPN NOMOR 73/KEP-4.1/II/2018
 
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Pe...
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Pe...Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Pe...
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Pe...
 
Peraturan Penataan Ruang RDTR
Peraturan Penataan Ruang  RDTRPeraturan Penataan Ruang  RDTR
Peraturan Penataan Ruang RDTR
 
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
 
Paparan sosialisasi uu nomor 20 tahun 2011 prog sejuta rumah-pekanbaru
Paparan sosialisasi uu nomor 20 tahun 2011 prog sejuta  rumah-pekanbaruPaparan sosialisasi uu nomor 20 tahun 2011 prog sejuta  rumah-pekanbaru
Paparan sosialisasi uu nomor 20 tahun 2011 prog sejuta rumah-pekanbaru
 
PERDA NO 1/2014 TTG RDTR DAN PERATURAN ZONASI DKI JAKARTA
PERDA NO 1/2014 TTG RDTR DAN PERATURAN ZONASI DKI JAKARTAPERDA NO 1/2014 TTG RDTR DAN PERATURAN ZONASI DKI JAKARTA
PERDA NO 1/2014 TTG RDTR DAN PERATURAN ZONASI DKI JAKARTA
 
Permen no.17 2007
Permen no.17 2007Permen no.17 2007
Permen no.17 2007
 
Permen no.17 2007
Permen no.17 2007Permen no.17 2007
Permen no.17 2007
 

Similar to Permen no 72-th_2012

Perpres40 2014 pengadaantanahumum
Perpres40 2014 pengadaantanahumumPerpres40 2014 pengadaantanahumum
Perpres40 2014 pengadaantanahumumekacoy
 
Permen-PUPR-No-8-Tahun-2020 JUKNIS DAK.pdf
Permen-PUPR-No-8-Tahun-2020 JUKNIS DAK.pdfPermen-PUPR-No-8-Tahun-2020 JUKNIS DAK.pdf
Permen-PUPR-No-8-Tahun-2020 JUKNIS DAK.pdfRoySiadari1
 
Pmk 165 th 2012 pengalokasian anggaran transfer ke daerah
Pmk 165 th 2012 pengalokasian anggaran transfer ke daerahPmk 165 th 2012 pengalokasian anggaran transfer ke daerah
Pmk 165 th 2012 pengalokasian anggaran transfer ke daerahHerry Prananto
 
Perwal Kota Binjai Nomor 33 tahun 2020 tentang ASB TA 2021
Perwal Kota Binjai Nomor 33 tahun 2020 tentang ASB TA 2021Perwal Kota Binjai Nomor 33 tahun 2020 tentang ASB TA 2021
Perwal Kota Binjai Nomor 33 tahun 2020 tentang ASB TA 2021julisasmoheadi1
 
Peraturan_Bupati_Cilacap_Nomor_69_Tahun_2022.pdf
Peraturan_Bupati_Cilacap_Nomor_69_Tahun_2022.pdfPeraturan_Bupati_Cilacap_Nomor_69_Tahun_2022.pdf
Peraturan_Bupati_Cilacap_Nomor_69_Tahun_2022.pdfRoySiadari1
 
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...Penataan Ruang
 
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...Penataan Ruang
 
Perda nomor 9 tahun 2009 tentang sarpras, utilitas perumahan dan permukiman
Perda nomor 9 tahun 2009 tentang sarpras, utilitas perumahan dan permukimanPerda nomor 9 tahun 2009 tentang sarpras, utilitas perumahan dan permukiman
Perda nomor 9 tahun 2009 tentang sarpras, utilitas perumahan dan permukimanmuhfidzilla
 
INSTRUMEN DALAM PENGEMBANGAN DAN PENGADAAN TANAH.pdf
INSTRUMEN DALAM PENGEMBANGAN DAN PENGADAAN TANAH.pdfINSTRUMEN DALAM PENGEMBANGAN DAN PENGADAAN TANAH.pdf
INSTRUMEN DALAM PENGEMBANGAN DAN PENGADAAN TANAH.pdfDifaOktavia1
 
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdfPPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdfHackEuy
 
Uu nomor 2 tahun 2012 tt pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum
Uu nomor 2 tahun 2012 tt pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umumUu nomor 2 tahun 2012 tt pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum
Uu nomor 2 tahun 2012 tt pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umumDeki Zulkarnain
 
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017 PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017 Achmad Wahid
 
Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap Bangun dan Lingk...
Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap  Bangun dan Lingk...Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap  Bangun dan Lingk...
Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap Bangun dan Lingk...Penataan Ruang
 
Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap Bangun dan Lingk...
Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap  Bangun dan Lingk...Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap  Bangun dan Lingk...
Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap Bangun dan Lingk...Penataan Ruang
 
Permen pu01 2013 ttg pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan substansi dl...
Permen pu01 2013 ttg pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan substansi dl...Permen pu01 2013 ttg pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan substansi dl...
Permen pu01 2013 ttg pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan substansi dl...jamestravolta
 
Salinan PP Nomor 12 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 12 Tahun 2023Salinan PP Nomor 12 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 12 Tahun 2023CIkumparan
 

Similar to Permen no 72-th_2012 (20)

Perpres40 2014 pengadaantanahumum
Perpres40 2014 pengadaantanahumumPerpres40 2014 pengadaantanahumum
Perpres40 2014 pengadaantanahumum
 
Permen-PUPR-No-8-Tahun-2020 JUKNIS DAK.pdf
Permen-PUPR-No-8-Tahun-2020 JUKNIS DAK.pdfPermen-PUPR-No-8-Tahun-2020 JUKNIS DAK.pdf
Permen-PUPR-No-8-Tahun-2020 JUKNIS DAK.pdf
 
Permen pupr22 2018
Permen pupr22 2018Permen pupr22 2018
Permen pupr22 2018
 
Pmk 165 th 2012 pengalokasian anggaran transfer ke daerah
Pmk 165 th 2012 pengalokasian anggaran transfer ke daerahPmk 165 th 2012 pengalokasian anggaran transfer ke daerah
Pmk 165 th 2012 pengalokasian anggaran transfer ke daerah
 
Perwal Kota Binjai Nomor 33 tahun 2020 tentang ASB TA 2021
Perwal Kota Binjai Nomor 33 tahun 2020 tentang ASB TA 2021Perwal Kota Binjai Nomor 33 tahun 2020 tentang ASB TA 2021
Perwal Kota Binjai Nomor 33 tahun 2020 tentang ASB TA 2021
 
Peraturan_Bupati_Cilacap_Nomor_69_Tahun_2022.pdf
Peraturan_Bupati_Cilacap_Nomor_69_Tahun_2022.pdfPeraturan_Bupati_Cilacap_Nomor_69_Tahun_2022.pdf
Peraturan_Bupati_Cilacap_Nomor_69_Tahun_2022.pdf
 
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...
 
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...
 
Perda nomor 9 tahun 2009 tentang sarpras, utilitas perumahan dan permukiman
Perda nomor 9 tahun 2009 tentang sarpras, utilitas perumahan dan permukimanPerda nomor 9 tahun 2009 tentang sarpras, utilitas perumahan dan permukiman
Perda nomor 9 tahun 2009 tentang sarpras, utilitas perumahan dan permukiman
 
INSTRUMEN DALAM PENGEMBANGAN DAN PENGADAAN TANAH.pdf
INSTRUMEN DALAM PENGEMBANGAN DAN PENGADAAN TANAH.pdfINSTRUMEN DALAM PENGEMBANGAN DAN PENGADAAN TANAH.pdf
INSTRUMEN DALAM PENGEMBANGAN DAN PENGADAAN TANAH.pdf
 
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdfPPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
 
Permendagri no.17 2007
Permendagri no.17 2007Permendagri no.17 2007
Permendagri no.17 2007
 
Uu nomor 2 tahun 2012 tt pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum
Uu nomor 2 tahun 2012 tt pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umumUu nomor 2 tahun 2012 tt pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum
Uu nomor 2 tahun 2012 tt pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum
 
Perda_No_5.pdf
Perda_No_5.pdfPerda_No_5.pdf
Perda_No_5.pdf
 
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017 PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
 
Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap Bangun dan Lingk...
Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap  Bangun dan Lingk...Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap  Bangun dan Lingk...
Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap Bangun dan Lingk...
 
Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap Bangun dan Lingk...
Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap  Bangun dan Lingk...Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap  Bangun dan Lingk...
Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap Bangun dan Lingk...
 
Permen pu01 2013 ttg pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan substansi dl...
Permen pu01 2013 ttg pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan substansi dl...Permen pu01 2013 ttg pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan substansi dl...
Permen pu01 2013 ttg pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan substansi dl...
 
Salinan PP Nomor 12 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 12 Tahun 2023Salinan PP Nomor 12 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 12 Tahun 2023
 
Permenperumra 04 2011
Permenperumra 04 2011Permenperumra 04 2011
Permenperumra 04 2011
 

Recently uploaded

INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukumbrunojahur
 

Recently uploaded (8)

INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
 

Permen no 72-th_2012

  • 1. MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG BIAYA OPERASIONAL DAN BIAYA PENDUKUNG PENYELENGGARAAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 120 ayat (2) Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum yang bersumber dari Angaran Pendapatan dan Belanja Daerah, perlu diatur biaya operasional dan biaya pendukung penyelenggaraan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. b. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Biaya Operasional Dan Biaya Pendukung Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400) 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); SALINAN
  • 2. 2 5. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5280); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 7. Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 156); 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011). MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG BIAYA OPERASIONAL DAN BIAYA PENDUKUNG PENYELENGGARAAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM YANG BERSUMBER DARI ANGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri ini, yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 2. Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat BPN RI adalah Lembaga Pertanahan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum. 3. Gubernur/Bupati/Walikota adalah Gubernur bagi daerah Provinsi, Bupati bagi daerah Kabupaten, Walikota bagi daerah Kota. 4. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disebut dengan APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan ditetapkan dengan peraturan daerah. 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran/pengguna barang. 6. Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat DPA-SKPD adalah dokumen yang memuat pendapatan dan belanja setiap SKPD yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan oleh pengguna anggaran/pengguna barang. 7. Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi yang selanjutnya disebut Kantor Wilayah BPN adalah BPN di Provinsi yang dipimpin oleh Kepala Kantor Wilayah BPN yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala BPN RI.
  • 3. 3 8. Kantor Pertanahan adalah BPN di Kabupaten/Kota yang dipimpin oleh kepala Kantor Pertanahan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala BPN melalui kepala kantor wilayah BPN 9. Pengadaan Tanah adalah kegiatan menyediakan tanah dengan cara memberi ganti kerugian yang layak dan adil kepada pihak yang berhak. 10. Pihak yang Berhak adalah pihak yang menguasai atau memiliki objek pengadaan tanah. 11. Objek Pengadaan Tanah adalah tanah, ruang atas tanah dan bawah tanah, bangunan, tanaman, benda yang berkaitan dengan tanah, atau lainnya yang dapat dinilai dengan uang. 12. Hak atas Tanah adalah hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria dan hak lain yang akan ditetapkan dengan Undang-Undang. 13. Kepentingan Umum adalah kepentingan bangsa, negara, dan masyarakat yang harus diwujudkan oleh pemerintah dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. 14. Hak Pengelolaan adalah hak menguasai dari negara yang kewenangan pelaksanaannya sebagian dilimpahkan kepada pemegangnya. 15. Konsultasi Publik adalah proses komunikasi dialogis atau musyawarah antar pihak yang berkepentingan guna mencapai kesepahaman dan kesepakatan dalam perencanaan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum. 16. Pelepasan Hak adalah kegiatan pemutusan hubungan hukum dari pihak yang berhak kepada negara melalui BPN RI. 17. Ganti Kerugian adalah penggantian yang layak dan adil kepada pihak yang berhak dalam proses pengadaan tanah. 18. Penetapan Lokasi adalah penetapan atas lokasi pembangunan untuk kepentingan umum yang ditetapkan dengan keputusan Gubernur, yang dipergunakan sebagai izin untuk pengadaan tanah, perubahan penggunaan tanah, dan peralihan hak atas tanah dalam pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum. 19. Tim Persiapan Pengadaan Tanah yang selanjutnya disebut Tim Persiapan adalah tim yang dibentuk oleh Gubernur untuk membantu Gubernur dalam melaksanakan pemberitahuan rencana pembangunan, pendataan awal lokasi rencana pembangunan dan konsultasi publik rencana pembangunan. 20. Tim Kajian Keberatan yang selanjutnya disebut sebagai Tim Kajian adalah Tim yang dibentuk oleh Gubernur untuk membantu Gubernur melaksanakan inventarisasi masalah yang menjadi alasan keberatan, melakukan pertemuan atau klarifikasi dengan pihak yang keberatan, melakukan kajian dan membuat rekomendasi diterima atau ditolaknya keberatan. 21. Biaya Perencanaan adalah alokasi dana yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah yang bersumber dari APBD untuk menyusun dokumen perencanaan pengadaan tanah untuk pembangunan bagi kepentingan umum. 22. Biaya Persiapan adalah alokasi dana yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah yang bersumber dari APBD untuk mendukung pelaksanaan tugas dari Tim Persiapan dan/atau Tim Kajian dalam pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan bagi kepentingan umum. 23. Biaya Pelaksanaan adalah alokasi dana yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah yang bersumber dari APBD untuk mendukung tugas pelaksana pengadaan tanah dan/atau Satuan Tugas dalam pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan bagi kepentingan umum. 24. Biaya Penyerahan Hasil adalah alokasi dana yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah yang bersumber dari APBD untuk mendukung tugas pelaksana pengadaan
  • 4. 4 tanah dalam menyerahkan hasil pengadaan tanah kepada instansi yang memerlukan tanah disertai dengan data pengadaan tanah. 25. Satuan Tugas adalah satuan yang dibentuk oleh BPN RI untuk membantu pelaksanaan pengadaan tanah. BAB II SUMBER PENDANAAN Pasal 2 (1) Pendanaan biaya operasional dan biaya pendukung pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum oleh pemerintah daerah bersumber dari APBD. (2) Pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum oleh pemerintah daerah bersumber dari APBD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari tahapan perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan penyerahan hasil. BAB III PENGGUNAAN BIAYA OPERASIONAL DAN BIAYA PENDUKUNG PENGADAAAN TANAH BAGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM Pasal 3 Biaya operasional dan biaya pendukung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), dipergunakan untuk membiayai kegiatan: a. Perencanaan; b. Persiapan; c. Pelaksanaan; d. Penyerahan hasil; e. Administrasi dan pengelolaan; dan f. Sosialisasi. Pasal 4 (1) Kegiatan perencanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a, terdiri atas: a. Penelitian dan analisa terhadap rencana pembangunan dengan tata ruang, prioritas pembangunan, rencana pembangunan jangka menengah, rencana strategis, dan rencana kerja pemerintah; b. Koordinasi dengan instansi teknis terkait; c. Membuat analisa rencana pembangunan; d. Melakukan kajian teknis dengan instansi terkait; e. Melakukan kajian oleh lembaga profesional; f. Merumuskan rencana pengadaan tanah; g. Melakukan dan menganalisa maksud dan tujuan serta rencana pembangunan; h. Merumuskan hasil kajian yang menguraikan maksud dan tujuan rencana pembangunan; i. Mendata objek dan subjek atas rencana lokasi pengadaan tanah; j. Menentukan kepastian letak, status tanah dan luas tanah yang diperlukan; k. Memperhitungkan jangka waktu yang diperlukan untuk proses pengadaan tanah;
  • 5. 5 l. Melakukan analisa, waktu yang diperlukan termasuk tahapan pengadaan tanah meliputi: 1) Persiapan pelaksanaan pengadaan tanah; 2) Pelaksanaan pengadaan tanah; 3) Penyerahan hasil pengadaan tanah; 4) Pelaksanaan pembangunan; m. Melakukan kegiatan survei/sosial, kelayakan lokasi, termasuk kemampuan pengadaan tanah dan dampak yang akan terkena rencana pembangunan; n. Melakukan studi budaya masyarakat, politik, keagamaan, budaya, dan kajian amdal; o. Melakukan analisa kesesuaian fisik lokasi terutama kemampuan tanah dituangkan dalam peta rencana lokasi pembangunan; p. Melakukan perhitungan ganti rugi ruang atas tanah dan bawah tanah, bangunan, tanaman, dan benda-benda yang berkaitan dengan tanah; q. Menyusun rencana kebutuhan biaya dan sumber; r. Melakukan perhitungan alokasi anggaran meliputi perencanaan, persiapan, pelaksanaan, penyerahan hasil, administrasi, pengelolaan, sosialisasi; s. Melakukan perhitungan dan analisis biaya yang diperlukan; dan t. Melakukan analisa dan manfaat pembangunan. (2) Kegiatan persiapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b, terdiri atas: a. Pemberitahuan rencana pembangunan; b. Pendataan awal lokasi; c. Konsultasi publik/konsultasi publik ulang; d. Penetapan lokasi; e. Pengumuman penetapan lokasi; f. Menerima Keberatan pihak yang berhak; g. Melakukan Kajian atas keberatan pihak yang berhak; h. Menerima/menolak keberatan pihak yang berhak; i. Proses beracara di Pengadilan Tata Usaha Negara atas keberatan dari pihak yang berhak; dan j. Proses beracara di Mahkamah Agung atas keberatan dari pihak yang berhak. (3) Kegiatan pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c, terdiri atas: a. Penyiapan pelaksanaan pengadaan tanah; b. Pemberitahuan kepada pihak yang berhak; c. Inventarisasi aspek fisik; d. Identifikasi aspek yuridis; e. Publikasi hasil inventarisasi dan identifikasi serta daftar nominatif; f. Keberatan dari pihak yang berhak dilakukan verifikasi ulang oleh satuan tugas; g. Penunjukan jasa penilai atau penilai publik oleh BPN dan pengumuman penilai; h. Menilai dan membuat berita acara penilaian; i. Musyawarah dengan masyarakat; j. Persetujuan dan pelepasan hak serta pembayaran;
  • 6. 6 k. Proses beracara di Pengadilan Negeri dan Mahkamah Agung; dan l. Pemberian ganti rugi atau penitipan uang. (4) Kegiatan penyerahan hasil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf d, terdiri atas: a. Penyerahan hasil pengadaan tanah; b. Pemantauan dan evaluasi; dan c. Sertifikasi. (5) Kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf e meliputi biaya administrasi dan pengelolaan untuk mendukung tertib administrasi dan tertib pengelolaan dalam pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan bagi kepentingan umum. (6) Kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf f meliputi biaya pelaksanaan sosialisasi atau tatap muka mengenai rencana pembangunan yang dilakukan oleh Tim Persiapan baik secara langsung maupun tidak langsung baik melalui media cetak maupun media elektronik. Pasal 5 (1) Besarnya biaya operasional dan biaya pendukung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ditetapkan oleh Gubernur untuk provinsi dan kabupaten/kota di provinsi yang bersangkutan dengan Keputusan Gubernur mempedomani standar harga satuan yang berlaku. (2) Penetapan standar harga satuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk biaya operasional dan biaya pendukung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) dan ayat (4) huruf a dan b memperhatikan satuan biaya yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan. (3) Penetapan standar harga satuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk biaya operasional dan biaya pendukung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (4) huruf c mempedomani biaya tarif penerimaan negara bukan pajak sesuai peraturan perundang-undangan di bidang pertanahan. BAB IV PEGELOLAAN BIAYA OPERASIONAL DAN BIAYA PENDUKUNG PENGADAAN TANAH BAGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM Pasal 6 Biaya operasional dan biaya pendukung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan dan akuntabel. Pasal 7 (1) Biaya operasional dan biaya pendukung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dianggarkan ke dalam program dan kegiatan, kelompok belanja langsung yang diuraikan sesuai jenis, obyek dan rincian obyek belanja berkenaan. (2) Kode rekening penganggaran biaya operasional dan biaya pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini. Pasal 8 Pelaksanaan dan pertanggungjawaban biaya operasional dan biaya pendukung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 berpedoman pada peraturan perundang- undangan di bidang pengelolaan keuangan daerah.
  • 7. 7 BAB V PENUTUP Pasal 9 Peraturan Menteri Dalam Negeri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Menteri Dalam Negeri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 7 November 2012 MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, ttd GAMAWAN FAUZI Diundangkan di Jakarta Pada tanggal 12 November 2012 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd AMIR SYAMSUDIN Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1120 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BIRO HUKUM ttd ttd ZUDAN ARIF FAKRULLOH Pembina Tk.I (IV/b) NIP. 19690824 199903 1 001