Dokumen tersebut merangkum klasterisasi perguruan tinggi tahun 2020 yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Klasterisasi ini membagi perguruan tinggi menjadi 5 klaster berdasarkan 8 indikator utama yang meliputi input, proses, output, dan outcome perguruan tinggi. Klaster 1 merupakan perguruan tinggi dengan kinerja tertinggi.
Peraturan ini mengatur tentang pedoman umum penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) di lingkungan instansi pemerintah. IKU merupakan ukuran keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja. Setiap instansi wajib menetapkan IKU dan menjadikannya acuan utama dalam penyusunan anggaran dan evaluasi kinerja.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan mengenai pelaksanaan program Bidang Pengembangan Program dan Informasi (PPI) PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat. Beberapa poin penting yang diuraikan antara lain pencapaian target kinerja tahun 2017 melalui pengembangan 13 model program PAUD dan Dikmas, penyiapan 810 satuan PAUD untuk memenuhi standar nasional, dan peningkatan kompetensi 2.315 tenaga pendidik dan kependidikan PAUD.
Dokumen tersebut merangkum klasterisasi perguruan tinggi tahun 2020 yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Klasterisasi ini membagi perguruan tinggi menjadi 5 klaster berdasarkan 8 indikator utama yang meliputi input, proses, output, dan outcome perguruan tinggi. Klaster 1 merupakan perguruan tinggi dengan kinerja tertinggi.
Peraturan ini mengatur tentang pedoman umum penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) di lingkungan instansi pemerintah. IKU merupakan ukuran keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja. Setiap instansi wajib menetapkan IKU dan menjadikannya acuan utama dalam penyusunan anggaran dan evaluasi kinerja.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan mengenai pelaksanaan program Bidang Pengembangan Program dan Informasi (PPI) PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat. Beberapa poin penting yang diuraikan antara lain pencapaian target kinerja tahun 2017 melalui pengembangan 13 model program PAUD dan Dikmas, penyiapan 810 satuan PAUD untuk memenuhi standar nasional, dan peningkatan kompetensi 2.315 tenaga pendidik dan kependidikan PAUD.
MONITORING DAN EVALUASI PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHANDadang Solihin
Dokumen tersebut membahas tentang workshop penguatan kapasitas penyusunan rencana pembangunan jangka menengah kecamatan. Terdapat beberapa poin penting yaitu proses penyusunan indikator kinerja yang baik harus memenuhi kriteria SMART, langkah-langkah penyusunan indikator kinerja, serta evaluasi pelaksanaan musrenbang di daerah yang mencakup tahap persiapan, pelaksanaan, dan pasca musrenbang.
Tiga prinsip utama pengelolaan dana APBN di perguruan tinggi adalah transparansi, akuntabilitas, dan efektivitas. Transparansi dan akuntabilitas diperlukan untuk meningkatkan kepercayaan stakeholder, sementara efektivitas bertujuan untuk memastikan pencapaian tujuan perguruan tinggi.
Sistem Monitoring Kinerja Kebijakan Program dan Kegiatan yang EfektifDadang Solihin
Dokumen tersebut membahas tentang sistem monitoring dan evaluasi (M&E) berbasis hasil yang efektif. Langkah-langkah yang dijelaskan meliputi melakukan penilaian kesiapan, sepakat tentang hasil yang akan dimonitor dan dievaluasi, serta memilih indikator kunci untuk memantau pencapaian hasil. Tujuannya adalah membangun sistem M&E yang dapat mengukur kemajuan pencapaian tujuan pembangunan dan meningkat
Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pembangunan Wilayah Kawasan Timur...Dadang Solihin
Dokumen tersebut merangkum presentasi tentang pengukuran kinerja pembangunan daerah di kawasan timur Indonesia. Presentasi menjelaskan tentang proses membangun sistem monitoring dan evaluasi, pengertian indikator kinerja, langkah-langkah menyusun indikator kinerja, serta program-program pembangunan wilayah KTI.
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan program pengawasan oleh pengawas sekolah yang mencakup penyusunan program tahunan dan semester serta prinsip-prinsip penyusunannya. Program pengawasan dirancang untuk meningkatkan mutu pendidikan dan harus disusun secara terencana, terarah, dan berkesinambungan."
Standar penyusunan visi, misi, tujuan, dan sasaran (VMTS) Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta menjelaskan proses penyusunan VMTS yang melibatkan pemangku kepentingan, sosialisasi, dan pengukuran pemahaman VMTS. Standar ini juga mengatur penyusunan rencana strategis jangka panjang, menengah, dan pendek serta menjadi pedoman penyusunan VMTS unit-unit di bawah universitas.
Penyusunan Monitoring dan Evaluasi PembangunanDadang Solihin
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan monitoring dan evaluasi pembangunan, yang mencakup penggabungan M&E ke dalam siklus manajemen pembangunan, prinsip-prinsip dasar pengembangan sistem evaluasi, gambaran sistem evaluasi kinerja pembangunan saat ini dan yang diharapkan, proses membangun sistem monitoring dan evaluasi, pengertian indikator kinerja, langkah-langkah menyusun indikator kinerja, dan penjabaran indik
Rencana Strategis (RENSTRA) 2015 – 2020 STAIN Jurai Siwo Metro merupakan tindak lanjut RENSTRA sebelumnya yang dianggap perlu untuk segera dilakukan revisi. Renstra yang terdiri atas kebijakan strategis di tingkat institusi, jurusan, dan program studi sehingga dapat ditindaklanjuti secara lebih teknis.
Kebijakan yang dirumuskan dalam RENSTRA ini didasarkan pada faktor kekuatan dan kelemahan faktor internal serta peluang dan ancaman faktor eksternal. Disamping itu ditinjau dari hal-hal teknis tentang fenomena proses pendidikan berkelanjutan, kebutuhan SDM, dan sistem informasi yang diperlukan
MONITORING DAN EVALUASI PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHANDadang Solihin
Dokumen tersebut membahas tentang workshop penguatan kapasitas penyusunan rencana pembangunan jangka menengah kecamatan. Terdapat beberapa poin penting yaitu proses penyusunan indikator kinerja yang baik harus memenuhi kriteria SMART, langkah-langkah penyusunan indikator kinerja, serta evaluasi pelaksanaan musrenbang di daerah yang mencakup tahap persiapan, pelaksanaan, dan pasca musrenbang.
Tiga prinsip utama pengelolaan dana APBN di perguruan tinggi adalah transparansi, akuntabilitas, dan efektivitas. Transparansi dan akuntabilitas diperlukan untuk meningkatkan kepercayaan stakeholder, sementara efektivitas bertujuan untuk memastikan pencapaian tujuan perguruan tinggi.
Sistem Monitoring Kinerja Kebijakan Program dan Kegiatan yang EfektifDadang Solihin
Dokumen tersebut membahas tentang sistem monitoring dan evaluasi (M&E) berbasis hasil yang efektif. Langkah-langkah yang dijelaskan meliputi melakukan penilaian kesiapan, sepakat tentang hasil yang akan dimonitor dan dievaluasi, serta memilih indikator kunci untuk memantau pencapaian hasil. Tujuannya adalah membangun sistem M&E yang dapat mengukur kemajuan pencapaian tujuan pembangunan dan meningkat
Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pembangunan Wilayah Kawasan Timur...Dadang Solihin
Dokumen tersebut merangkum presentasi tentang pengukuran kinerja pembangunan daerah di kawasan timur Indonesia. Presentasi menjelaskan tentang proses membangun sistem monitoring dan evaluasi, pengertian indikator kinerja, langkah-langkah menyusun indikator kinerja, serta program-program pembangunan wilayah KTI.
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan program pengawasan oleh pengawas sekolah yang mencakup penyusunan program tahunan dan semester serta prinsip-prinsip penyusunannya. Program pengawasan dirancang untuk meningkatkan mutu pendidikan dan harus disusun secara terencana, terarah, dan berkesinambungan."
Standar penyusunan visi, misi, tujuan, dan sasaran (VMTS) Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta menjelaskan proses penyusunan VMTS yang melibatkan pemangku kepentingan, sosialisasi, dan pengukuran pemahaman VMTS. Standar ini juga mengatur penyusunan rencana strategis jangka panjang, menengah, dan pendek serta menjadi pedoman penyusunan VMTS unit-unit di bawah universitas.
Penyusunan Monitoring dan Evaluasi PembangunanDadang Solihin
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan monitoring dan evaluasi pembangunan, yang mencakup penggabungan M&E ke dalam siklus manajemen pembangunan, prinsip-prinsip dasar pengembangan sistem evaluasi, gambaran sistem evaluasi kinerja pembangunan saat ini dan yang diharapkan, proses membangun sistem monitoring dan evaluasi, pengertian indikator kinerja, langkah-langkah menyusun indikator kinerja, dan penjabaran indik
Rencana Strategis (RENSTRA) 2015 – 2020 STAIN Jurai Siwo Metro merupakan tindak lanjut RENSTRA sebelumnya yang dianggap perlu untuk segera dilakukan revisi. Renstra yang terdiri atas kebijakan strategis di tingkat institusi, jurusan, dan program studi sehingga dapat ditindaklanjuti secara lebih teknis.
Kebijakan yang dirumuskan dalam RENSTRA ini didasarkan pada faktor kekuatan dan kelemahan faktor internal serta peluang dan ancaman faktor eksternal. Disamping itu ditinjau dari hal-hal teknis tentang fenomena proses pendidikan berkelanjutan, kebutuhan SDM, dan sistem informasi yang diperlukan
Similar to Perjanjian Kinerja (PK) Unsyiah.pptx (20)
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. 2
IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP)
*) Permenristekdikti No. 51 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di Kemenristekdikti.
DILAKUKAN PENYELARASAN AGAR SINERGI
DAN MENDUKUNG KINERJA KEMENTERIAN
MEMASTIKAN DATA KINERJA DIKELOLA
DENGAN BAIK UNTUK MENGETAHUI
PENCAPAIAN DARI TAHUN KE TAHUN
MEMASTIKAN PENCAPAIAN KINERJA
DILAPORKAN SECARA JUJUR
MEMASTIKAN PENCAPAIAN KINERJA
TELAH DIREVIU DAN DIEVALUASI
PERBAIKAN
BERKELANJUTAN
Rencana
Strategis
Perjanjian
Kinerja
Pengukuran
Kinerja
Pengelolaan
Data Kinerja
Pelaporan
Kinerja
Reviu dan
Evaluasi
Kinerja
MEMASTIKAN RESTRA UNIT ORGANISASI
SELARAS DENGAN KEMENTERIAN
MEMASTIKAN PENCAPAIAN TARGET
DIUKUR DENGAN TEPAT
4. 4
PERJANJIAN KINERJA
• Kementerian Sasaran strategis, indikator kinerja, target kinerja dan anggaran
• Unit Utama, PTN Sasaran program, indikator kinerja, target kinerja dan anggaran
• Eselon II Sasaran kegiatan, indikator kinerja, target kinerja dan anggaran
• Lembaga Sasaran kegiatan, indikator kinerja, target kinerja dan anggaran
• Pusat Sasaran kegiatan, indikator kinerja, target kinerja dan anggaran
I S I
• Kementerian menggunakan indikator kinerja sasaran strategis (outcome/impact).
• Unit Utama menggunakan indikator kinerja program (outcome) dan mendukung indikator
kinerja sasaran strategis Kementerian.
• PTN menggunakan indikator kinerja hasil (outcome) yang mendukung/sinergi dengan
indikator kinerja Kementerian dan indikator kinerja outcome masing-masing PTN yang relevan.
• Eselon II menggunakan indikator kinerja kegiatan (output) dan atau outcome.
SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA
6. 6
INDIKATOR KINERJA
MERUPAKAN UKURAN KEBERHASILAN SUATU TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
INSTANSI PEMERINTAH
Indikator kinerja yang baik memiliki syarat :
1. Berorientasi Hasil/Outcome
2. SMART
Spesifik (Jelas, tidak ber dwimakna)
Measureable (dapat diukur)
Achievable/Attainable (dapat dicapai dan mampu memberikan tantangan)
Relevant (relevan dengan kinerja yang ingin diukur)
Time Bound (memiliki batasan waktu pengukuran)
3. Cukup Jumlah, ukuran keberhasilan yang ada cukup mengindikasikan
tercapainya tujuan dan sasaran
7. 7
INDIKATOR KINERJA PTN DAN KOPERTIS
Perguruan Tinggi Negeri
• Indikator kinerja bersifat outcome
• Selaras dengan Indikator Kinerja Program Kementerian
• Menggambarkan peran PTN sebagai pelaksana tri darma pendidikan tinggi
• Menggambarkan tingkat pemenuhan standar nasional pendidikan tinggi
• Rentra PTN selaras dengan Renstra Kemenristekdikti
Kopertis Wilayah
• Indikator kinerja bersifat outcome dan output penting
• Selaras dengan Indikator Kinerja Program Kementerian
• Menggambarkan tugas fungsi Kopertis sebagai organisasi yang bertugas untuk melaksanakan pengawasan,
pengendalian, dan pembinaan perguruan tinggi swasta di wilayah kerjanya
• Rentra Kopertis Wilayah selaras dengan Renstra Kemenristekdikti
8. 8
INDIKATOR KINERJA DALAM PK PTN BLU
Sasaran Program *) Indikator Kinerja
Meningkatnya kualitas pembelajaran dan mahasiswa
pendidikan tinggi
Rasio Afirmasi
Jumlah mahasiswa yang berwirausaha
Persentase lulusan bersertifikat kompetensi dan profesi
Persentase prodi terakreditasi minimal B
Persentase lulusan yang langsung bekerja yang sesuai bidangnya
Jumlah mahasiswa berprestasi
Meningkatnya kualitas kelembagaan Iptek dan Dikti
Ranking PT di QS University Ranking
Ranking PT Nasional
Akreditasi Institusi
Jumlah Taman Sains dan Teknologi yang dibangun
Jumlah Pusat Unggulan Iptek (PUI)
Meningkatnya relevansi, kualitas, dan kuantitas sumber daya
Iptek dan Dikti
Persentase dosen berkualifikasi S3
Persentase dosen bersertifikat pendidik
Persentase/Jumlah dosen dengan jabatan lektor kepala
Persentase/Jumlah dosen dengan jabatan guru besar
Meningkatnya relevansi dan produktivitas riset dan
pengembangan
Jumlah publikasi internasional
Jumlah HKI yang didaftarkan
Jumlah sitasi karya ilmiah
Jumlah prototipe R&D
Jumlah prototipe industri
Menguatnya kapasitas inovasi Jumlah produk inovasi
Terwujudnya tata kelola yang baik Opini penilaian laporan keuangan oleh auditor publik
Catatan:
*) Sasaran strategis untuk PTN disesuaikan dengan Renstra masing-masing PTN
Perjanjian Kinerja untuk UT dan Politeknik Negeri Malang, selain indikator di atas wajib memasukkan indikator kinerja di Kontrak Kinerja PK BLU
9. 9
INDIKATOR KINERJA DALAM PK PTN Satker
Sasaran Program *) Indikator Kinerja
Meningkatnya kualitas pembelajaran
dan mahasiswa pendidikan tinggi
Jumlah mahasiswa yang berwirausaha
Persentase lulusan bersertifikat kompetensi dan profesi
Persentase prodi terakreditasi minimal B
Persentase lulusan yang langsung bekerja sesuai bidangnya
Jumlah mahasiswa berprestasi
Meningkatnya kualitas kelembagaan Iptek dan Dikti
Ranking PT Nasional
Akreditasi Institusi
Jumlah Pusat Unggulan Iptek (PUI)
Meningkatnya relevansi, kualitas, dan
kuantitas sumber daya Iptek dan Dikti
Persentase dosen berkualifikasi S3
Persentase dosen bersertifikat pendidik
Persentase/Jumlah dosen dengan jabatan lektor kepala
Persentase/Jumlah dosen dengan jabatan guru besar
Meningkatnya relevansi dan
produktivitas riset dan pengembangan
Jumlah publikasi internasional
Jumlah HKI yang didaftarkan
Jumlah sitasi karya ilmiah
Jumlah prototipe R&D
Jumlah prototipe industry
Menguatnya kapasitas inovasi Jumlah produk inovasi
Catatan:
*) Sasaran strategis untuk PTN disesuaikan dengan Renstra masing-masing PTN
10. 10
INDIKATOR KINERJA LAIN YANG BISA
DIGUNAKAN DALAM PK PTN
No Indikator
1 Persentase lulusan tepat waktu
2 Rata-rata lama studi lulusan
3 Rata-rata IPK lulusan
4 Persentase mahasiswa penerima beasiswa
5 Jumlah program studi berakreditasi internasional
6 Rasio jumlah dosen terhadap mahasiswa
7 Rasio dosen tetap terhadap jumlah dosen
8 Persentase tenaga kependidikan dengan sertifikat kompetensi
9 Jumlah publikasi nasional
10 Jumlah penelitian yang dimanfaatkan masyarakat
11 Indikator lain yang relevan
12. 12
INDIKATOR PTN BLU (1)
No Indikator Definisi dan Formula
1. Rasio Afirmasi
Definisi:
Jumlah Mahasiswa UKT dan Bidikmisi adalah jumlah mahasiswa penerima UKT Kelompok I (Rp 0 – 500.000/ semester),
Kelompok II (Rp 500.000 - 1.000.000), serta penerima bidikmisi yang tersebar pada semua program studi dibandingkan
jumlah seluruh mahasiswa.
Formula :
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒂𝒉𝒂𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂 𝑼𝑲𝑻 𝑲𝒆𝒍𝒐𝒎𝒑𝒐𝒌 𝑰 & 𝑰𝑰 𝒔𝒆𝒓𝒕𝒂 𝑩𝒊𝒅𝒊𝒌𝒎𝒊𝒔𝒊 𝑺𝟏 𝒅𝒂𝒏 𝑫𝒊𝒑𝒍𝒐𝒎𝒂
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒂𝒉𝒂𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂 𝑺𝟏 𝒅𝒂𝒏 𝑫𝒊𝒑𝒍𝒐𝒎𝒂
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
2. Jumlah Mahasiswa yang
Berwirausaha
Definisi:
Jumlah mahasiswa yang berwirausaha merupakan indikator untuk mengukur minat dan jiwa mahasiswa dalam berwirausaha.
Minat dan jiwa berwirausaha ditandai dengan: (a) mengikuti mata kuliah kewirausahaan, (b) mengikuti diklat kewirausahaan,
(c) memperoleh dana hibah berwirausaha, dan (d) mengembangkan start up secara mandiri. Untuk meningkatkan daya saing
bangsa perlu ditumbuhkan semangat dan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa agar kelak bisa menjadi kelompok orang
yang menciptakan lapangan pekerjaan (job creator) dan bukan hanya sekedar pencari pekerjaan (job seeker)
Formula :
Jumlah kumulatif mahasiswa berwirausaha yang diukur dari mahasiswa yang mengikuti Program Mahasiswa Wirausaha yang
proposalnya lulus dan dibiayai melalui serangkaian proses seleksi dan pemagangan.
3.
Persentase Lulusan
Bersertifikat Kompetensi
dan Profesi
Definisi:
Persentase lulusan bersertifikat kompetensi dan/atau profesi merupakan indikator untuk mengukur lulusan perguruan tinggi
yang lulus Uji Kompetensi dan/atau Profesi yang diselenggarakan oleh Panitia Nasional yang ditetapkan oleh Kemenristekdikti,
Organisasi Profesi, dan Lembaga Sertifikasi yang terakreditasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dengan Sertifikat Kompetensi dan/atau Profesi yang terstandar, lulusan perguruan tinggi Indonesia memiliki daya saing untuk
masuk dalam pasar kerja nasional, regional, maupun internasional
Formula :
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒖𝒍𝒖𝒔 𝒖𝒋𝒊 𝒌𝒐𝒎𝒑𝒆𝒕𝒆𝒏𝒔𝒊 𝒅𝒂𝒏 𝒑𝒓𝒐𝒇𝒆𝒔𝒊
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒔𝒆𝒓𝒕𝒂 𝒖𝒋𝒊 𝒌𝒐𝒎𝒑𝒆𝒕𝒆𝒏𝒔𝒊 𝒅𝒂𝒏 𝒑𝒓𝒐𝒇𝒆𝒔𝒊
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
13. 13
INDIKATOR PTN BLU (2)
No Indikator Definisi dan Formula
4.
Persentase Prodi Terakreditasi
Minimal B
Definisi:
Persentase prodi terakreditasi minimal B merupakan indikator untuk mengukur kinerja program studi yang telah
terakreditasi A (unggul) dan B (baik sekali) sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan oleh BAN-PT dan Lembaga Akreditasi
Mandiri lainnya dengan merujuk pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Formula :
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒓𝒐𝒅𝒊 𝒕𝒆𝒓𝒂𝒌𝒓𝒆𝒅𝒊𝒕𝒂𝒔𝒊 𝑨 𝒅𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒂𝒌𝒓𝒆𝒅𝒊𝒕𝒂𝒔𝒊 𝑩
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒓𝒐𝒅𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒂𝒌𝒓𝒆𝒅𝒊𝒕𝒂𝒔𝒊
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
5.
Persentase Lulusan Perguruan
Tinggi yang Langsung Bekerja
Sesuai Bidangnya
Definisi:
Persentase lulusan langsung bekerja merupakan indikator untuk mengukur lulusan yang memperoleh pekerjaan sesuai
dengan bidang keahlian dengan masa tunggu kurang dari satu tahun berdasarkan Laporan Tracer Study (TS) Perguruan Tinggi
pada periode TS-2. Ditjen Belmawa memberikan dana stimulan kepada PT untuk Pengembangan Pusat Karir. Hasil yang
diharapkan dari kegiatan Pusat Karir adalah setiap PT dapat: (a) mengetahui penyerapan, proses dan posisi lulusan dalam
dunia kerja; (b) menyiapkan lulusan sesuai dengan kompetensi yang diperlukan di dunia kerja; dan (c) membantu program
pemerintah dalam rangka memetakan dan menyelaraskan kebutuhan dunia kerja dengan pendidikan tinggi di Indonesia.
Formula :
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒍𝒖𝒍𝒖𝒔𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒌𝒆𝒓𝒋𝒂 𝒔𝒆𝒔𝒖𝒂𝒊 𝒃𝒊𝒅𝒂𝒏𝒈𝒏𝒚𝒂 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒎𝒂𝒔𝒂 𝒕𝒖𝒏𝒈𝒈𝒖 𝒌𝒖𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝟏 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒍𝒖𝒍𝒖𝒔𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒍𝒂𝒑𝒐𝒓𝒂𝒏 𝑻𝒓𝒂𝒄𝒆𝒓 𝑺𝒕𝒖𝒅𝒚 𝑷𝑻𝑵 𝒑𝒆𝒓𝒊𝒐𝒅𝒆 𝑻𝑺 − 𝟐
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
6. Jumlah Mahasiswa berprestasi
Definisi:
Jumlah mahasiswa berprestasi merupakan indikator untuk mengukur capaian prestasi mahasiswa di tingkat nasional dan
Internasional. Kegiatan yang dilakukan berupa kompetisi/kejuaraan/kontes/lomba/pengakuan dalam bidang penalaran,
kreativitas, minat, bakat, dan organisasi.
Formula :
Jumlah mahasiswa berprestasi di tingkat nasional dan internasional.
14. 14
INDIKATOR PTN BLU (3)
No Indikator Definisi dan Formula
7.
Ranking PT di QS University
Ranking
Definisi:
Peringkat perguruan tinggi di QS University Ranking.
Formula:
Bobot Penilaian Indikator Peringkat PT Dunia oleh Lembaga Quacquarelli Stmonds (QS):
Academic Reputation (40%)
Employer Reputation (10%)
Faculty/Student Ratio (20%)
Citations per Paper (20%)
International Faculty (5%)
International Student (5%)
8. Ranking PT Nasional
Definisi:
Peringkat perguruan tinggi di pemeringkatan Nasional oleh Kemenristekdikti.
9. Akreditasi Institusi
Definisi:
Akreditasi perguruan tinggi adalah kegiatan penilaian untuk menentukan kelayakan Perguruan Tinggi atau merupakan bentuk
pengakuan atas suatu lembaga pendidikan yang menjamin standar minimal sehingga lulusannya memenuhi kualifikasi untuk
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi atau memasuki pendidikan spesialisasi, atau untuk dapat menjalankan praktek
profesinya.
Formula:
Kriteria Perguruan Tinggi berakreditasi A (unggul) yaitu Perguruan tinggi yang memperoleh nilai 361-400 dari BAN PT.
Skor Nilai Akreditasi:
A : 361 - 400
B : 301 - 360
C : 200 - 300
10
Jumlah Taman Sains dan Teknologi
yang dibangun
Definisi:
Taman Sains dan Teknologi adalah suatu kawasan terpadu yang menggabungkan dunia industri, perguruan tinggi, pusat riset
dan pelatihan, kewirausahaan, perbankan, pemerintah pusat dan daerah dalam satu lokasi yang memungkinkan aliran
informasi dan teknologi secara lebih efisien dan cepat.
15. 15
INDIKATOR PTN BLU (4)
No Indikator Definisi dan Formula
10. Jumlah Pusat Unggulan Iptek (PUI)
Definisi:
Pusat Unggulan Iptek (PUI) adalah suatu lembaga litbang baik berdiri sendiri maupun berkolaborasi dengan lembaga lainnya
(konsorsium) yang melaksanakan kegiatan-kegiatan riset bertaraf internasional pada bidang spesifik secara multi dan interdisiplin
dengan standar hasil yang sangat tinggi serta relevan dengan kebutuhan pengguna ilmu pengetahuan, teknologi dan produk inovasi.
Formula:
Kriteria penetapan lembaga litbang sebagai Pusat Unggulan Iptek yaitu :
• Kemampuan lembaga untuk menyerap teknologi dari luar,
• Kemampuan mengembangkan kegiatan riset,
• Kemampuan mendiseminasikan hasil-hasil riset sehingga kemanfaatannya dirasakan oleh masyarakat banyak dan berdampak
pada pertumbuhan ekonomi.
11.
Persentase Dosen Berkualifikasi S3
Definisi:
Persentase dosen tetap (PTN dan PTS) yang memiliki kualifikasi S3 pada akhir tahun berjalan terhadap total dosen ber-NIDN. Dosen
berkualifikasi S3 merupakan tolok ukur (benchmarking) terhadap kemampuan perguruan tinggi dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan, dan teknologi serta implementasi Tridarma Perguruan Tinggi.
Formula:
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 𝒃𝒆𝒓𝒌𝒖𝒂𝒍𝒊𝒇𝒊𝒌𝒂𝒔𝒊 𝑺𝟑
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
12.
Persentase Dosen Bersertifikat
Pendidik
Definisi:
Dosen bersertifikat pendidik adalah dosen yang telah memperoleh sertifikat pendidik.
Formula:
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒎𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉 𝒔𝒆𝒓𝒕𝒊𝒇𝒊𝒌𝒂𝒕 𝒑𝒆𝒏𝒅𝒊𝒅𝒊𝒌
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
16. 16
INDIKATOR PTN BLU (5)
No Indikator Definisi dan Formula
13.
Persentase/Jumlah dosen dengan
jabatan lektor kepala
Definisi :
• Jumlah dosen tetap yang memiliki jabatan akademik lektor kepala pada akhir tahun berjalan.
• Persentase dosen dengan jabatan lektor kepala.
Persentase dosen dengan jabatan lector kepala =
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌𝒊 𝒋𝒂𝒃𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒂𝒅𝒆𝒎𝒊𝒌 𝒍𝒆𝒌𝒕𝒐𝒓 𝒌𝒆𝒑𝒂𝒍𝒂
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
14.
Persentase/Jumlah dosen dengan
jabatan guru besar
Definisi :
• Jumlah dosen tetap yang memiliki jabatan akademik guru besar pada akhir tahun berjalan.
• Persentase dosen dengan jabatan guru besar.
Persentase dosen dengan jabatan guru besar =
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌𝒊 𝒋𝒂𝒃𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒂𝒅𝒆𝒎𝒊𝒌 𝒈𝒖𝒓𝒖 𝒃𝒆𝒔𝒂𝒓
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
17. 17
INDIKATOR PTN BLU (6)
No Indikator Definisi dan Formula
15.
Jumlah Publikasi
Internasional
Definisi:
Publikasi Internasional adalah hasil penelitian yang dimuat dalam Jurnal ilmiah internasional atau prosiding yang memiliki ISSN dan/atau buku
yang telah diterbitkan oleh perguruan tinggi atau penerbit lainnya dan memiliki ISBN.
Formula:
Jurnal internasional adalah jurnal yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
• Karya ilmiah yang diterbitkan ditulis dengan memenuhi kaidah ilmiah dan etika keilmuan;
• Memiliki ISSN;
• Ditulis dengan menggunakan bahasa resmi PBB (Arab, Inggris, Perancis, Rusia, Spanyol dan Tiongkok);
• Memiliki terbitan versi online;
• Dewan Redaksi (Editorial Board) adalah pakar di bidangnya paling sedikit berasal dari 4 (empat) negara;
• Artikel ilmiah yang diterbitkan dalam 1 (satu) nomor terbitan paling sedikit penulisnya berasal dari 2 (dua) negara;
• Terindeks oleh database internasional: Web of Science, Scopus, Microsoft Academic Search
16. Jumlah sitasi karya ilmiah
Definisi:
Jumlah sitasi/sitiran yang dilakukan atas karya tulis dosen untuk dijadikan referensi/acuan oleh penulis/peneliti lain.
17.
Jumlah HKI yang
Didaftarkan
Definisi:
Pendaftaran atas kekayaan intelektual yang merupakan hak yang timbul dari kemampuan berfikir atau olah pikir yang
menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia yang teridiri dari Paten, Hak Cipta, Merek, Varietas Tanaman,
Rahasia Dagang, Desain Industri, dan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.
18. Jumlah Prototipe R&D
Definisi:
Bentuk awal (contoh) atau standar ukuran dari sebuah riset dasar (tingkat kesiapterapan teknologi 1 s.d 3) atau riset terapan
(tingkat kesiapterapan teknologi 4 s.d 6).
Formula:
Kriteria tingkat kesiapterapatan teknologi mengacu pada Permenristekdikti No 42 Tahun 2016 tentang Pengukuran dan Penetapan
Tingkat Kesiapterapan Teknologi.
18. 18
INDIKATOR PTN BLU (7)
No Indikator Definisi dan Formula
19. Jumlah Prototipe Industri
Definisi:
Bentuk prototipe yang merupakan hasil pengembangan teknologi yang telah lulus uji pada sistem lingkungan sebenarnyaan (tingkat
kesiapterapan teknologi 7).
Formula:
Kriteria tingkat kesiapterapatan teknologi mengacu pada Permenristekdikti Nomor 42 Tahun 2016 tentang Pengukuran dan
Penetapan Tingkat Kesiapterapan Teknologi.
20. Jumlah Produk Inovasi
Definisi:
Produk inovasi adalah hasil dari kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian, penerapan dan/atau perekayasaan oleh
lembaga/unit litbang atau perguruan tinggi, yang menghasilkan kebaruan yang diterapkan dan bermanfaat secara komersial,
ekonomi dan atau sosial budaya.
Formula:
Kriteria produk inovasi:
• Memiliki TKT minimal 9.
• Memiliki unsur kebaruan (novelty).
• Memiliki HKI dan potensi komersialisasinya.
• Memiliki keunikan (Unique Selling Point) Sebuah proposisi penjualan yang unik atau dikenal sebagai USP (Unique Selling Point),
merupakan faktor bisnis yang telah membuatnya berbeda dan atau lebih baik daripada yang lain.
• Memiliki kemanfaatan pada masyarakat.
• Masuk dalam bidang prioritas.
• Merupakan hasil riset dari lembaga litbang dan PT dalam negeri.
21.
Opini penilaian laporan
keuangan oleh auditor publik
Definisi:
Opini laporan keuangan yang dikeluarkan oleh Kantor Akuntan Publik.
19. 19
INDIKATOR PTN SATKER (1)
No Indikator Definisi dan Formula
1. Jumlah Mahasiswa yang
Berwirausaha
Definisi:
Jumlah mahasiswa yang berwirausaha merupakan indikator untuk mengukur minat dan jiwa mahasiswa dalam berwirausaha. Minat dan
jiwa berwirausaha ditandai dengan: (a) mengikuti mata kuliah kewirausahaan, (b) mengikuti diklat kewirausahaan, (c) memperoleh dana
hibah berwirausaha, dan (d) mengembangkan start up secara mandiri. Untuk meningkatkan daya saing bangsa perlu ditumbuhkan
semangat dan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa agar kelak bisa menjadi kelompok orang yang menciptakan lapangan pekerjaan
(job creator) dan bukan hanya sekedar pencari pekerjaan (job seeker)
Formula :
Jumlah kumulatif mahasiswa berwirausaha yang diukur dari mahasiswa yang mengikuti Program Mahasiswa Wirausaha yang proposalnya
lulus dan dibiayai melalui serangkaian proses seleksi dan pemagangan.
2.
Persentase Lulusan
Bersertifikat Kompetensi dan
Profesi
Definisi:
Persentase lulusan bersertifikat kompetensi dan/atau profesi merupakan indikator untuk mengukur lulusan perguruan tinggi yang lulus Uji
Kompetensi dan/atau Profesi yang diselenggarakan oleh Panitia Nasional yang ditetapkan oleh Kemenristekdikti, Organisasi Profesi, dan
Lembaga Sertifikasi yang terakreditasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan Sertifikat Kompetensi dan/atau
Profesi yang terstandar, lulusan perguruan tinggi Indonesia memiliki daya saing untuk masuk dalam pasar kerja nasional, regional, maupun
internasional
Formula :
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒖𝒍𝒖𝒔 𝒖𝒋𝒊 𝒌𝒐𝒎𝒑𝒆𝒕𝒆𝒏𝒔𝒊 𝒅𝒂𝒏 𝒑𝒓𝒐𝒇𝒆𝒔𝒊
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒔𝒆𝒓𝒕𝒂 𝒖𝒋𝒊 𝒌𝒐𝒎𝒑𝒆𝒕𝒆𝒏𝒔𝒊 𝒅𝒂𝒏 𝒑𝒓𝒐𝒇𝒆𝒔𝒊
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
3.
Persentase Prodi
Terakreditasi Minimal B
Definisi:
Persentase prodi terakreditasi minimal B merupakan indikator untuk mengukur kinerja program studi yang telah terakreditasi A (unggul)
dan B (baik sekali) sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan oleh BAN-PT dan Lembaga Akreditasi Mandiri lainnya dengan merujuk pada
Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Formula :
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒓𝒐𝒅𝒊 𝒕𝒆𝒓𝒂𝒌𝒓𝒆𝒅𝒊𝒕𝒂𝒔𝒊 𝑨 𝒅𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒂𝒌𝒓𝒆𝒅𝒊𝒕𝒂𝒔𝒊 𝑩
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒓𝒐𝒅𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒂𝒌𝒓𝒆𝒅𝒊𝒕𝒂𝒔𝒊
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
20. 20
INDIKATOR PTN SATKER (2)
No Indikator Definisi dan Formula
4.
Persentase Lulusan Perguruan
Tinggi yang Langsung Bekerja
Sesuai Bidangnya
Definisi:
Persentase lulusan langsung bekerja merupakan indikator untuk mengukur lulusan yang memperoleh pekerjaan sesuai dengan bidang
keahlian dengan masa tunggu kurang dari satu tahun berdasarkan Laporan Tracer Study (TS) Perguruan Tinggi pada periode TS-2.
Ditjen Belmawa memberikan dana stimulan kepada PT untuk Pengembangan Pusat Karir. Hasil yang diharapkan dari kegiatan Pusat
Karir adalah setiap PT dapat: (a) mengetahui penyerapan, proses dan posisi lulusan dalam dunia kerja; (b) menyiapkan lulusan sesuai
dengan kompetensi yang diperlukan di dunia kerja; dan (c) membantu program pemerintah dalam rangka memetakan dan
menyelaraskan kebutuhan dunia kerja dengan pendidikan tinggi di Indonesia.
Formula :
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒍𝒖𝒍𝒖𝒔𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒌𝒆𝒓𝒋𝒂 𝒔𝒆𝒔𝒖𝒂𝒊 𝒃𝒊𝒅𝒂𝒏𝒈𝒏𝒚𝒂 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒎𝒂𝒔𝒂 𝒕𝒖𝒏𝒈𝒈𝒖 𝒌𝒖𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝟏 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒍𝒖𝒍𝒖𝒔𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒍𝒂𝒑𝒐𝒓𝒂𝒏 𝑻𝒓𝒂𝒄𝒆𝒓 𝑺𝒕𝒖𝒅𝒚 𝑷𝑻𝑵 𝒑𝒆𝒓𝒊𝒐𝒅𝒆 𝑻𝑺 − 𝟐
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
5. Jumlah Mahasiswa berprestasi
Definisi:
Jumlah mahasiswa berprestasi merupakan indikator untuk mengukur capaian prestasi mahasiswa di tingkat nasional dan Internasional.
Kegiatan yang dilakukan berupa kompetisi/kejuaraan/kontes/ lomba/pengakuan dalam bidang penalaran, kreativitas, minat, bakat,
dan organisasi.
Formula :
Jumlah mahasiswa berprestasi di tingkat nasional dan internasional.
6. Ranking PT Nasional
Definisi:
Peringkat perguruan tinggi di pemeringkatan Nasional oleh Kemenristekdikti.
7. Akreditasi Institusi
Definisi:
Akreditasi perguruan tinggi adalah kegiatan penilaian untuk menentukan kelayakan Perguruan Tinggi atau merupakan bentuk
pengakuan atas suatu lembaga pendidikan yang menjamin standar minimal sehingga lulusannya memenuhi kualifikasi untuk
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi atau memasuki pendidikan spesialisasi, atau untuk dapat menjalankan praktek profesinya.
Formula:
Kriteria Perguruan Tinggi berakreditasi A (unggul) yaitu Perguruan tinggi yang memperoleh nilai 361-400 dari BAN PT.
Skor Nilai Akreditasi:
A : 361 - 400
B : 301 - 360
C : 200 - 300
21. 21
INDIKATOR PTN SATKER (3)
No Indikator Definisi dan Formula
8.
Jumlah Pusat Unggulan Iptek
(PUI)
Definisi:
Pusat Unggulan Iptek (PUI) adalah suatu lembaga litbang baik berdiri sendiri maupun berkolaborasi dengan lembaga lainnya
(konsorsium) yang melaksanakan kegiatan-kegiatan riset bertaraf internasional pada bidang spesifik secara multi dan interdisiplin
dengan standar hasil yang sangat tinggi serta relevan dengan kebutuhan pengguna ilmu pengetahuan, teknologi dan produk inovasi.
Formula:
Kriteria penetapan lembaga litbang sebagai Pusat Unggulan Iptek yaitu :
• Kemampuan lembaga untuk menyerap teknologi dari luar,
• Kemampuan mengembangkan kegiatan riset,
• Kemampuan mendiseminasikan hasil-hasil riset sehingga kemanfaatannya dirasakan oleh masyarakat banyak dan berdampak pada
pertumbuhan ekonomi.
9.
Persentase Dosen Berkualifikasi
S3
Definisi:
Persentase dosen tetap (PTN dan PTS) yang memiliki kualifikasi S3 pada akhir tahun berjalan terhadap total dosen ber-NIDN. Dosen
berkualifikasi S3 merupakan tolok ukur (benchmarking) terhadap kemampuan perguruan tinggi dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan, dan teknologi serta implementasi Tridarma Perguruan Tinggi.
Formula:
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 𝒃𝒆𝒓𝒌𝒖𝒂𝒍𝒊𝒇𝒊𝒌𝒂𝒔𝒊 𝑺𝟑
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
10.
Persentase Dosen Bersertifikat
Pendidik
Definisi:
Dosen bersertifikat pendidik adalah dosen yang telah memperoleh sertifikat pendidik.
Formula:
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒎𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉 𝒔𝒆𝒓𝒕𝒊𝒇𝒊𝒌𝒂𝒕 𝒑𝒆𝒏𝒅𝒊𝒅𝒊𝒌
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
22. 22
INDIKATOR PTN SATKER (4)
No Indikator Definisi dan Formula
11.
Persentase/Jumlah dosen dengan
jabatan lektor kepala
Definisi :
• Jumlah dosen tetap yang memiliki jabatan akademik lektor kepala pada akhir tahun berjalan.
• Persentase dosen dengan jabatan lektor kepala.
Persentase dosen dengan jabatan lector kepala =
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌𝒊 𝒋𝒂𝒃𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒂𝒅𝒆𝒎𝒊𝒌 𝒍𝒆𝒌𝒕𝒐𝒓 𝒌𝒆𝒑𝒂𝒍𝒂
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
12.
Persentase/Jumlah dosen dengan
jabatan guru besar
Definisi :
• Jumlah dosen tetap yang memiliki jabatan akademik guru besar pada akhir tahun berjalan.
• Persentase dosen dengan jabatan guru besar.
Persentase dosen dengan jabatan guru besar =
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌𝒊 𝒋𝒂𝒃𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒂𝒅𝒆𝒎𝒊𝒌 𝒈𝒖𝒓𝒖 𝒃𝒆𝒔𝒂𝒓
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
23. 23
INDIKATOR PTN SATKER (5)
No Indikator Definisi dan Formula
13.
Jumlah Publikasi
Internasional
Definisi:
Publikasi Internasional adalah hasil penelitian yang dimuat dalam Jurnal ilmiah internasional atau prosiding yang memiliki ISSN dan/atau buku
yang telah diterbitkan oleh perguruan tinggi atau penerbit lainnya dan memiliki ISBN.
Formula:
Jurnal internasional adalah jurnal yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
• Karya ilmiah yang diterbitkan ditulis dengan memenuhi kaidah ilmiah dan etika keilmuan;
• Memiliki ISSN;
• Ditulis dengan menggunakan bahasa resmi PBB (Arab, Inggris, Perancis, Rusia, Spanyol dan Tiongkok);
• Memiliki terbitan versi online;
• Dewan Redaksi (Editorial Board) adalah pakar di bidangnya paling sedikit berasal dari 4 (empat) negara;
• Artikel ilmiah yang diterbitkan dalam 1 (satu) nomor terbitan paling sedikit penulisnya berasal dari 2 (dua) negara;
• Terindeks oleh database internasional: Web of Science, Scopus, Microsoft Academic Search
14. Jumlah sitasi karya ilmiah
Definisi:
Jumlah sitasi/sitiran yang dilakukan atas karya tulis dosen untuk dijadikan referensi/acuan oleh penulis/peneliti lain.
15.
Jumlah HKI yang
Didaftarkan
Definisi:
Pendaftaran atas kekayaan intelektual yang merupakan hak yang timbul dari kemampuan berfikir atau olah pikir yang menghasilkan
suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia yang teridiri dari Paten, Hak Cipta, Merek, Varietas Tanaman, Rahasia
Dagang, Desain Industri, dan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.
16. Jumlah Prototipe R&D
Definisi:
Bentuk awal (contoh) atau standar ukuran dari sebuah riset dasar (tingkat kesiapterapan teknologi 1 s.d 3) atau riset terapan
(tingkat kesiapterapan teknologi 4 s.d 6).
Formula:
Kriteria tingkat kesiapterapatan teknologi mengacu pada Permenristekdikti No 42 Tahun 2016 tentang Pengukuran dan Penetapan
Tingkat Kesiapterapan Teknologi.
24. 24
INDIKATOR PTN SATKER (6)
No Indikator Definisi dan Formula
17. Jumlah Prototipe Industri
Definisi:
Bentuk prototipe yang merupakan hasil pengembangan teknologi yang telah lulus uji pada sistem lingkungan sebenarnyaan (tingkat
kesiapterapan teknologi 7).
Formula:
Kriteria tingkat kesiapterapatan teknologi mengacu pada Permenristekdikti Nomor 42 Tahun 2016 tentang Pengukuran dan
Penetapan Tingkat Kesiapterapan Teknologi.
18. Jumlah Produk Inovasi
Definisi:
Produk inovasi adalah hasil dari kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian, penerapan dan/atau perekayasaan oleh
lembaga/unit litbang atau perguruan tinggi, yang menghasilkan kebaruan yang diterapkan dan bermanfaat secara komersial,
ekonomi dan atau sosial budaya.
Formula:
Kriteria produk inovasi:
• Memiliki TKT minimal 9.
• Memiliki unsur kebaruan (novelty).
• Memiliki HKI dan potensi komersialisasinya.
• Memiliki keunikan (Unique Selling Point) Sebuah proposisi penjualan yang unik atau dikenal sebagai USP (Unique Selling
Point), merupakan faktor bisnis yang telah membuatnya berbeda dan atau lebih baik daripada yang lain.
• Memiliki kemanfaatan pada masyarakat.
• Masuk dalam bidang prioritas.
• Merupakan hasil riset dari lembaga litbang dan PT dalam negeri.
25. 25
INDIKATOR KOPERTIS WILAYAH (1)
No Indikator Definisi dan Formula
1. APK Perguruan Tinggi
Definisi:
Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi adalah rasio jumlah penduduk yang mengikuti kuliah di perguran tinggi dibandingkan
dengan jumlah penduduk usia kuliah (19-23 tahun). Angka Parsipasi Kasar menjadi salah satu indikator keberhasilan penyelenggaraan
program pembangunan pendidikan dalam rangka memperluas kesempatan bagi penduduk untuk mengenyam pendidikan pada jenjang
tertentu.
Formula:
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒂𝒉𝒂𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂 𝒂𝒌𝒕𝒊𝒇 𝒋𝒆𝒏𝒋𝒂𝒏𝒈 ≤ 𝑺𝟏
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒑𝒆𝒏𝒅𝒖𝒅𝒖𝒌 𝒖𝒔𝒊𝒂 𝒌𝒖𝒍𝒊𝒂𝒉 (𝟏𝟗 − 𝟐𝟑)
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
2.
Jumlah Mahasiswa yang
Berwirausaha
Definisi:
Jumlah mahasiswa yang berwirausaha merupakan indikator untuk mengukur minat dan jiwa mahasiswa dalam berwirausaha. Minat
dan jiwa berwirausaha ditandai dengan: (a) mengikuti mata kuliah kewirausahaan, (b) mengikuti diklat kewirausahaan, (c)
memperoleh dana hibah berwirausaha, dan (d) mengembangkan start up secara mandiri. Untuk meningkatkan daya saing bangsa
perlu ditumbuhkan semangat dan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa agar kelak bisa menjadi kelompok orang yang
menciptakan lapangan pekerjaan (job creator) dan bukan hanya sekedar pencari pekerjaan (job seeker)
Formula :
Jumlah kumulatif mahasiswa berwirausaha yang diukur dari mahasiswa yang mengikuti Program Mahasiswa Wirausaha yang
proposalnya lulus dan dibiayai melalui serangkaian proses seleksi dan pemagangan.
3.
Persentase Lulusan Bersertifikat
Kompetensi dan Profesi
Definisi:
Persentase lulusan bersertifikat kompetensi dan/atau profesi merupakan indikator untuk mengukur lulusan perguruan tinggi yang lulus
Uji Kompetensi dan/atau Profesi yang diselenggarakan oleh Panitia Nasional yang ditetapkan oleh Kemenristekdikti, Organisasi
Profesi, dan Lembaga Sertifikasi yang terakreditasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan Sertifikat
Kompetensi dan/atau Profesi yang terstandar, lulusan perguruan tinggi Indonesia memiliki daya saing untuk masuk dalam pasar kerja
nasional, regional, maupun internasional
Formula :
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒖𝒍𝒖𝒔 𝒖𝒋𝒊 𝒌𝒐𝒎𝒑𝒆𝒕𝒆𝒏𝒔𝒊 𝒅𝒂𝒏 𝒑𝒓𝒐𝒇𝒆𝒔𝒊
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒔𝒆𝒓𝒕𝒂 𝒖𝒋𝒊 𝒌𝒐𝒎𝒑𝒆𝒕𝒆𝒏𝒔𝒊 𝒅𝒂𝒏 𝒑𝒓𝒐𝒇𝒆𝒔𝒊
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
26. 26
INDIKATOR KOPERTIS WILAYAH (2)
No Indikator Definisi dan Formula
4.
Persentase Prodi Terakreditasi
Minimal B
Definisi:
Persentase prodi terakreditasi minimal B merupakan indikator untuk mengukur kinerja program studi yang telah terakreditasi
A (unggul) dan B (baik sekali) sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan oleh BAN-PT dan Lembaga Akreditasi Mandiri
lainnya dengan merujuk pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Formula :
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒓𝒐𝒅𝒊 𝒕𝒆𝒓𝒂𝒌𝒓𝒆𝒅𝒊𝒕𝒂𝒔𝒊 𝑨 𝒅𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒂𝒌𝒓𝒆𝒅𝒊𝒕𝒂𝒔𝒊 𝑩
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒓𝒐𝒅𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒂𝒌𝒓𝒆𝒅𝒊𝒕𝒂𝒔𝒊
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
5.
Persentase Lulusan Perguruan Tinggi
yang Langsung Bekerja
Definisi:
Persentase lulusan langsung bekerja merupakan indikator untuk mengukur lulusan yang memperoleh pekerjaan sesuai dengan bidang
keahlian dengan masa tunggu kurang dari satu tahun berdasarkan Laporan Tracer Study (TS) Perguruan Tinggi pada periode TS-2. Ditjen
Belmawa memberikan dana stimulan kepada PT untuk Pengembangan Pusat Karir. Hasil yang diharapkan dari kegiatan Pusat Karir
adalah setiap PT dapat: (a) mengetahui penyerapan, proses dan posisi lulusan dalam dunia kerja; (b) menyiapkan lulusan sesuai dengan
kompetensi yang diperlukan di dunia kerja; dan (c) membantu program pemerintah dalam rangka memetakan dan menyelaraskan
kebutuhan dunia kerja dengan pendidikan tinggi di Indonesia.
Formula :
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒍𝒖𝒍𝒖𝒔𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒌𝒆𝒓𝒋𝒂 𝒔𝒆𝒔𝒖𝒂𝒊 𝒃𝒊𝒅𝒂𝒏𝒈𝒏𝒚𝒂 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒎𝒂𝒔𝒂 𝒕𝒖𝒏𝒈𝒈𝒖 𝒌𝒖𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝟏 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒍𝒖𝒍𝒖𝒔𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒍𝒂𝒑𝒐𝒓𝒂𝒏 𝑻𝒓𝒂𝒄𝒆𝒓 𝑺𝒕𝒖𝒅𝒚 𝑷𝑻𝑵 𝒑𝒆𝒓𝒊𝒐𝒅𝒆 𝑻𝑺 − 𝟐
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
6.
Jumlah Mahasiswa Berprestasi
Definisi:
Jumlah mahasiswa berprestasi merupakan indikator untuk mengukur capaian prestasi mahasiswa di tingkat nasional dan
Internasional. Kegiatan yang dilakukan berupa kompetisi/kejuaraan/kontes/lomba/pengakuan dalam bidang penalaran,
kreativitas, minat, bakat, dan organisasi.
Formula :
Jumlah mahasiswa berprestasi di tingkat nasional dan internasional.
27. 27
INDIKATOR KOPERTIS WILAYAH (3)
No Indikator Definisi dan Formula
7.
Jumlah Perguruan Tinggi masuk top
100 Nasional
Definisi:
Jumlah perguruan tinggi swasta di Kopertis Wilayah yang masuk top 100 Nasional versi Kemenristekdikti.
8.
Jumlah Perguruan Tinggi
Berakreditasi A
Definisi:
Akreditasi perguruan tinggi adalah kegiatan penilaian untuk menentukan kelayakan Perguruan Tinggi atau merupakan bentuk
pengakuan atas suatu lembaga pendidikan yang menjamin standar minimal sehingga lulusannya memenuhi kualifikasi untuk
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi atau memasuki pendidikan spesialisasi, atau untuk dapat menjalankan praktek
profesinya.
Formula:
Kriteria Perguruan Tinggi berakreditasi A (unggul) yaitu Perguruan tinggi yang memperoleh nilai 361-400 dari BAN PT.
Skor Nilai Akreditasi:
A : 361 - 400
B : 301 - 360
C : 200 - 300
9. Persentase Dosen Berkualifikasi S3
Definisi:
Persentase dosen tetap (PTN dan PTS) yang memiliki kualifikasi S3 pada akhir tahun berjalan terhadap total dosen ber-NIDN.
Dosen berkualifikasi S3 merupakan tolok ukur (benchmarking) terhadap kemampuan perguruan tinggi dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan, dan teknologi serta implementasi Tridarma Perguruan Tinggi.
Formula:
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 𝒃𝒆𝒓𝒌𝒖𝒂𝒍𝒊𝒇𝒊𝒌𝒂𝒔𝒊 𝑺𝟑
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
28. 28
INDIKATOR KOPERTIS WILAYAH (4)
No Indikator Definisi dan Formula
10.
Persentase/Jumlah dosen dengan
jabatan lektor kepala
Definisi :
• Jumlah dosen tetap yang memiliki jabatan akademik lektor kepala pada akhir tahun berjalan.
• Persentase dosen dengan jabatan lektor kepala.
Persentase dosen dengan jabatan lector kepala =
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌𝒊 𝒋𝒂𝒃𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒂𝒅𝒆𝒎𝒊𝒌 𝒍𝒆𝒌𝒕𝒐𝒓 𝒌𝒆𝒑𝒂𝒍𝒂
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
11.
Persentase/Jumlah dosen dengan
jabatan guru besar
Definisi :
• Jumlah dosen tetap yang memiliki jabatan akademik guru besar pada akhir tahun berjalan.
• Persentase dosen dengan jabatan guru besar.
Persentase dosen dengan jabatan guru besar =
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌𝒊 𝒋𝒂𝒃𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒂𝒅𝒆𝒎𝒊𝒌 𝒈𝒖𝒓𝒖 𝒃𝒆𝒔𝒂𝒓
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
29. 29
INDIKATOR KOPERTIS WILAYAH (5)
No Indikator Definisi dan Formula
12.
Persentase Dosen Bersertifikat
Pendidik
Definisi:
Dosen bersertifikat pendidik adalah dosen yang telah memperoleh sertifikat pendidik.
Formula:
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒎𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉 𝒔𝒆𝒓𝒕𝒊𝒇𝒊𝒌𝒂𝒕 𝒑𝒆𝒏𝒅𝒊𝒅𝒊𝒌
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
13. Jumlah Publikasi Internasional
Definisi:
Publikasi Internasional adalah hasil penelitian yang dimuat dalam Jurnal ilmiah internasional atau prosiding yang memiliki ISSN
dan/atau buku yang telah diterbitkan oleh perguruan tinggi atau penerbit lainnya dan memiliki ISBN.
Formula:
Jurnal internasional adalah jurnal yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
• Karya ilmiah yang diterbitkan ditulis dengan memenuhi kaidah ilmiah dan etika keilmuan;
• Memiliki ISSN;
• Ditulis dengan menggunakan bahasa resmi PBB (Arab, Inggris, Perancis, Rusia, Spanyol dan Tiongkok);
• Memiliki terbitan versi online;
• Dewan Redaksi (Editorial Board) adalah pakar di bidangnya paling sedikit berasal dari 4 (empat) negara;
• Artikel ilmiah yang diterbitkan dalam 1 (satu) nomor terbitan paling sedikit penulisnya berasal dari 2 (dua) negara;
• Terindeks oleh database internasional: Web of Science, Scopus, Microsoft Academic Search
14. Jumlah HKI yang Didaftarkan
Definisi:
Pendaftaran atas kekayaan intelektual yang merupakan hak yang timbul dari kemampuan berfikir atau olah pikir yang
menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia yang teridiri dari Paten, Hak Cipta, Merek, Varietas
Tanaman, Rahasia Dagang, Desain Industri, dan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.
30. 30
INDIKATOR KOPERTIS WILAYAH (6)
No Indikator Definisi dan Formula
15. Jumlah Prototipe R&D
Definisi:
Produk inovasi adalah hasil dari kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian, penerapan dan/atau perekayasaan oleh
lembaga/unit litbang atau perguruan tinggi, yang menghasilkan kebaruan yang diterapkan dan bermanfaat secara komersial,
ekonomi dan atau sosial budaya.
Formula:
Kriteria produk inovasi:
• Memiliki TKT minimal 9.
• Memiliki unsur kebaruan (novelty).
• Memiliki HKI dan potensi komersialisasinya.
• Memiliki keunikan (Unique Selling Point) Sebuah proposisi penjualan yang unik atau dikenal sebagai USP (Unique Selling
Point), merupakan faktor bisnis yang telah membuatnya berbeda dan atau lebih baik daripada yang lain.
• Memiliki kemanfaatan pada masyarakat.
• Masuk dalam bidang prioritas.
• Merupakan hasil riset dari lembaga litbang dan PT dalam negeri.
16. Jumlah Prototipe Industri
Definisi:
Bentuk prototipe yang merupakan hasil pengembangan teknologi yang telah lulus uji pada sistem lingkungan sebenarnyaan
(tingkat kesiapterapan teknologi 7).
Formula:
Kriteria tingkat kesiapterapatan teknologi mengacu pada Permenristekdikti Nomor 42 Tahun 2016 tentang Pengukuran dan
Penetapan Tingkat Kesiapterapan Teknologi.
31. 31
INDIKATOR KOPERTIS WILAYAH (7)
No Indikator Definisi dan Formula
17. Jumlah Produk Inovasi
Definisi:
Produk inovasi adalah hasil dari kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian, penerapan dan/atau perekayasaan oleh
lembaga/unit litbang atau perguruan tinggi, yang menghasilkan kebaruan yang diterapkan dan bermanfaat secara komersial,
ekonomi dan atau sosial budaya.
Formula:
Kriteria produk inovasi:
• Memiliki TKT minimal 9.
• Memiliki unsur kebaruan (novelty).
• Memiliki HKI dan potensi komersialisasinya.
• Memiliki keunikan (Unique Selling Point) Sebuah proposisi penjualan yang unik atau dikenal sebagai USP (Unique Selling
Point), merupakan faktor bisnis yang telah membuatnya berbeda dan atau lebih baik daripada yang lain.
• Memiliki kemanfaatan pada masyarakat.
• Masuk dalam bidang prioritas.
• Merupakan hasil riset dari lembaga litbang dan PT dalam negeri.
33. 33
SIKLUS PENYUSUNAN IKU
SETIAP TANGGAL > 4 APRIL-4 JULI- 4
OKTOBER-15 DESEMBER
RAKOR EVALUASI INDIKATOR CAPAIAN
KINERJA ANTARA KETUA PRODI DAN DEKAN
SETIAP TRIWULAN
RAKOR EVALUASI INDIKATOR CAPAIAN
KINERJA ANTARA DEKAN DAN KEPALA UNIT
KERJA DAN REKTOR SETIAP TRIWULAN
RAKOR EVALUASI INDIKATOR CAPAIAN
KINERJA ANTARA REKTOR DAN MENTERI
(MELALUI PENYAMPAIAN RAPORT KINERJA
UNIVERSITAS) SETIAP TRIWULAN
SETIAP TANGGAL > 30 MARET-30 JUNI- 30
SEPTEMBER-30 NOPEMBER
Surat Sekjen No. 5269/A.A1/PR/2017 Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2018 di upload melalui SIMonev
mulai tanggal 18 Desember 2017 s/d 8 Januari 2018 (meliputi sasaran, indikator kinerja dan target 2018)
SETIAP TANGGAL > 26 APRIL-26 JULI- 26
OKTOBER-MINGGU PERTAMA JANUARI
TS+1
HASIL AKUMULASI DATA INI DIINPUT
KEDALAM APLIKASI SIMONEV