SlideShare a Scribd company logo
fertilitas, mortalitasdan
migrasi
Kependudukan semester 22012
outline
ukuranmigrasi
PENDAHULUAN
FERTILITAS
MORTALITAS MIGRASI
konsepdasar
ukuranfertilitas
tahunan
konsepdasar konsepdasar
tipeangka
mortalitas
ukuranfertilitas
kumulatif
metode
perkiraan
migrasi
2
1 3
perhitungan
2
konse
p
KOMPONENDASARDEMOGRAFI:
• fertilitas
• mortalitas
• migrasi
mempengaruhi perubahan penduduk
pendahuluan
3
SUMBERDATA:
 Sistem Registrasi Vital
Setiap kejadian dilaporkan dan dicatatsegera setelah kejadian
tersebut terjadi
 Sensus Penduduk
Kejadian dicatat setelah sekian lama peristiwa kematianitu
terjadi
 Survei Sampel
Hampir sama dengan sensus
Apa perbedaan ketiga sumber data tersebut?
Manakah sistem yang digunakan olehIndonesia?
pendahuluan
4
MORTALITAS
5
PENGERTIAN
Menurut UN dan WHO,“mati” adalah keadaan menghilangnya
semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisaterjadi
setiap saat setelah kelahiranhidup
KEGUNAAN
Data mortalitas diperlukan untuk proyeksi penduduk guna
perencanaan pembangunan dan evaluasi program-program
kebijakan penduduk
MORTALITAS– konsepdasar
6
FAKTORY
ANGMEMPENGARUHIMORTALITAS
beberapa fakta:
 Tingkat kematian laki-laki lebih tinggidaripada perempuan
 Tingkat kematian penduduk dewasa muda lebihrendah
daripada bayi, anak dan penduduk usialanjut
 Tingkat kematian negara berkembang lebih tinggidaripada
negara maju
 Tingkat kematian penduduk berstatus sosial ekonomibaik lebih
rendah daripada penduduk berstatus sosial ekonomiburuk
 dst
Jadi, apakah faktor-faktor yang mempengaruhi tingkatkematian?
MORTALITAS– konsepdasar
7
MORTALITAS–perhitungan
UKURANMORTALITAS
Untuk mengetahui tinggi rendahnya tingkat kematian dan
keadaan penduduk secarakeseluruhan
Dinyatakan dalam satuan angka(rate), ratio, personyearslived
Angka/Rate: ukuran yang menunjukkan terjadinya suatu kejadian
selama periode tertentu
Jumlahkejadian yang terjadi selama
periode waktutertentu
Jumlahpendudukyangmempunyai resiko
mengalamikejadian tersebut selama
periode yangsama
Angka/Rate suatukejadian=
8
MORTALITAS–perhitungan
Ratio: ukuran yang menyatakan hasil perbandingan antaradua
angka
Dalam menyatakannya, harus dijelaskan populasi golongan mana
yang tersangkut: kapan, siapa,apa
Contoh:
Angka Kematian Kasar (CDR)penduduk Indonesia tahun 1971
‘Sex Ratio’ penduduk Indonesia tahun1971
Jumlahpenduduklaki-laki
Jumlahpendudukperempuan
Sexratio biasanya dinyatakan dalam persen atauperseribu
Sexratio =
9
10
MORTALITAS–perhitungan
KONSEPPERSONYEARS LIVED
Tahun Orang Hidup jumlah orang yang hidup danberisiko
(exposed to risk) dalam suatu periode tertentu
Orang yang meninggal dalam suatu periode  tidak berisiko
contoh:
PYLdalam periode 1tahun
• Seseorang yang mengalami hidup dari awal sampai akhir
periode berarti menjalani satu “tahun orang hidup” atau 1PYL
• Duaorang yang mengalami hidup dari awal sampai akhir
periode berarti menjalani dua “tahun orang hidup”atau 2PYL
• 100orang yang mengalami hidup dari awal sampaiakhir
periode berarti mengalami 100PYL
• Seseorang yang mengalami hidup dari awalsampai
pertengahan periode berarti menjalani 0,5PYL
• Lima orang yang mengalami hidup dari awal sampai
pertengahan periode berarti menjalani 5x 0,5 PYL=2,5PYL
MORTALITAS–perhitungan
11
KONSEPPERSONYEARSLIVED
Dalam perhitungan PYL,yang harus dipertimbangkan tidak hanya
kematian, tetapi juga:
• Kelahiran
•Migrasi masuk dankeluar
dalam suatu periode
Contoh:
1PYL=1tahun
Orang yang pindah ke suatu kota pada awal tahun dan meninggal
di kota tersebut setelah tiga bulan, berarti 3/12=0,25 PYL
MORTALITAS–perhitungan
12
KONSEPPERSONYEARSLIVED
Padakenyataannya, sulit memperoleh informasi yangakurat,
terutama jika jumlah penduduknyabesar
Muncul pendekatan lain: penduduk tengahperiode
Asumsi: jumlah kematian/jumlah kelahiran/jumlah migrasi sama
antara sebelum dan setelah pertengahanperiode
Ptengah periode =0,5 (Pawal periode +Pakhir periode)
MORTALITAS–perhitungan
MORTALITAS
Angka
MortalitasBayi
(IMR)
Angka
MortalitasKasar
(CDR)
AngkaMortalitas
menurut Umur
(ASDR)
TIPEANGKAMORTALITAS
13
14
MORTALITAS–perhitungan
ANGKAKEMATIANKASAR(CRUDEDEATHRATE=CDR)
PENGERTIAN
jumlah kematian pada tahun tertentu dibagi dengan jumlah
penduduk pada pertengahan tahun tersebut.
Angka kematian untuk 1000orang:
D
x k
CDR=
P
D=jumlah kematian padatahun x
P =jumlah pendudukpadapertengahan tahun x
k =konstanta, 1000
Kelebihan :perhitungan sederhana dan data tersedia
Kelemahan:perhitungan sangat kasar, tidakmemperhitungkan
pengaruh struktur umur penduduk
15
MORTALITAS–perhitungan
ANGKAKEMATIANKASAR(CRUDEDEATHRATE=CDR)
CONTOHSOAL:
Tahun 2009 di Kabupaten Blora terdapat 35kematian. Jumlah
penduduk Kabupaten Blora pada tahun tersebut adalah858.874
Berarti pada tahun 2009 di Kabupaten Blora terdapat 0,04
kematian per seribupenduduk
D
P
x k
CDR=
35
858.874
x 1000=0,04
CDR=
16
MORTALITAS–perhitungan
ANGKAKEMATIANMENURUTUMUR (AGESPESIFIC
DEATHRATE=ASDR)
PENGERTIAN
Risiko kematian antarkelompok umurberbeda-beda
Jumlah kematian pada kelompok umur tertentuper 1000penduduk
kelompok umur tersebut pada tahuntertentu
Angka Kematian untuk 1000orang:
Di
Pi
x k
ASDR=
Di =jumlah kematian orang berumur i padatahunx
Pi =jumlah pendudukberumur i padapertengahan tahunx
k =konstanta, 1000
Kelebihan:hasil lebih rinci dan akurat, sudah
memperhitungkan pengaruh struktur umurpenduduk
MORTALITAS–perhitungan
ANGKAKEMATIANMENURUTUMUR (AGESPESIFIC
DEATHRATE=ASDR)
CONTOHSOAL
Jumlah kematian penduduk berusia 40-44 tahun diKabupaten
Tegalpada tahun 2001adalah 1.825.Jumlah penduduk pada
kelompok umur tersebut adalah 1.100.213orang.
Berarti ASDRpenduduk 40-44 tahun pada tahun 2001di
Kabupaten Tegalsebesar 1,7per seribu penduduk
Di
Pi
17
x k
ASDR=
1.100.213
ASDR= 1.825 x 1000=1,7
MORTALITAS–perhitungan
ANGKAKEMATIANBAYI(INFANT MORTALITYRATE=
IMR)
PENGERTIAN
Jumlah kematian bayi usia di bawah 1tahun per1000 kelahiran
hidup dalam tahun tertentu
Indikator penting dalam menentukan tingkatkesehatan
masyarakat
D0
xk
18
IMR=
B
D0 =jumlah kematian bayi berumur dibawah 1tahun pada
tahunx
B =jumlah kelahiran selamatahun x
k =konstanta, 1000
MORTALITAS–perhitungan
ANGKA KEMATIAN BAYI (INFANT MORTALITY RATE =
IMR)
CONTOHSOAL
Pada tahun 2000 di Jember terdapat 6.658 kematian bayi berusia di
bawah 1tahun. Jumlah kelahiran hidup pada tahun tersebut adalah
343.692
6.658
343.692
Artinya, pada tahun 2000 di Jember terdapat 19,4kematian bayi
berusia di bawah 1tahun per 1000kelahiranhidup
x 1000=19,4
IMR=
D0
B
19
xk
IMR=
FERTILITAS
20
PENGERTIAN
hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita/sekelompokwanita
menyangkut banyaknya bayi lahirhidup
FERTILITASvsNATALITAS?
berbeda dalam ruanglingkupnya
Fertilitas  peranan kelahiran pada perubahan penduduk
Natalitas  peranan kelahiran pada perubahan penduduk dan
reproduksi manusia
FERTILITAS– konsepdasar
21
FERTILITAS– konsepdasar
22
Lahirhidup kelahiran bayi dengan menunjukkantanda-tanda
kehidupan
Lahirmati kelahiran bayi tanpa menunjukkan tanda-tanda
kehidupan
Abortus kematian bayi dalamkandungan
masareproduksi
(childbearing age)-
usiasubur
masa dimana wanita mampu melahirkan,yaitu
usia 15-49tahun
Wanita usiasubur
(WUS)
wanita berusia 15-49tahun
Pasanganusia
subur(PUS)
pasangan suami istri, dimana istri berusia 15-49
tahun
FERTILITAS– konsepdasar
23
FAKTORY
ANGMEMPENGARUHIFERTILITAS
Secaraumum:
• Anggapan/kepercayaan yang dianut masyarakat
• gender
Dilihat dari pendekatansosial
• menurut pemikiran Davis dan Blake, terdapat faktor sosial,
ekonomi dan budaya (variabel antara) dimana perempuan dan
masyarakat tinggal mempengaruhi tinggi rendahnyafertilitas
Contoh: tingkat pendidikan, penghasilan,gender
• menurut Freedman, faktor sosial, ekonomi dan budaya
mempunyai hubungan erat dengan norma sosial dalam
masyarakat: adat istiadat, tingkat kemajuan perempuan dan
masyarakatnya
FERTILITAS– konsepdasar
24
FAKTORY
ANGMEMPENGARUHIFERTILITAS
Dilihat dari pendekatanekonomi
• Padatingkat makro, fertilitas dipengaruhi olehtingkat
pertumbuhan ekonomi, urbanisasi danmodernisasi
• Padatingkatmikro, fertilitas dipengaruhi oleh keputusan
pasangan suami istri dalam hal jumlahanak
• menurut pemikiran Leibenstein, anak dilihat daridua sisi:
manfaat/kegunaan dan biaya untuk merawatanak
• menurut pemikiran Becker, anak dianggap sebagai barang
konsumsi tahan lama  akan memberikan kepuasan(manfaat)
 ada pilihan antara kualitas dan kuantitasanak
FERTILITAS–perhitungan
25
UKURANFERTILITAS
 pada dasarnya sama dengan mortalitas
 angka fertilitas diukur berdasarkan pembagian jumlah kelahiran
dengan penduduk yang menanggung resiko melahirkan
(exposed to risk)
BEBERAPAPERSOALAN PENGUKURAN
• Pengukuran fertilitas lebih kompleks daripada pengukuran
mortalitas karena seorang wanita hanya meninggal 1kali,tetapi
ia dapat melahirkan lebih dari seorangbayi.
• Tidak semua wanita mengalami risiko melahirkan karena ada
kemungkinan beberapa dari mereka tidak mendapatpasangan
untuk berumah tangga ataubercerai
FERTILITAS–perhitungan
26
BEBERAPAPERSOALANPENGUKURAN
• Angka fertilitas menunjukkan dua pilihan jangka waktu: jangka
pendek (1 tahun) dan jangka panjang (jumlah kelahiran selama
masa reproduksi)
• Kelahiran hanya diukur berdasarkan fertilitas wanita, jarang
yang memperhitungkan fertilitas laki-laki
FERTILITAS–perhitungan
FERTILITAS
FERTILITAS
KUMULA
TIF
FERTILITAS
TAHUNAN
AngkaFertilitas
Total(TFR)
Angka
Reproduksi
Bruto(GRR)
TingkatFertilitas
Kasar(CBR)
TingkatFertilitas
Umum(GFR)
Angka
Reproduksi
Bersih(NRR)
2
1
TingkatFertilitas
menurut Umur
(ASFR)
27
FERTILITAS–perhitungan
28
PENGUKURANFERTILITASTAHUNAN–YEARL
Y
PERFORMANCE
PENGERTIAN
 mengukur jumlah kelahiran pada tahun tertentudihubungkan
dengan jumlah penduduk yang mempunyai risiko untuk
melahirkan pada tahun tersebut
 menunjukkan fertilitas suatu kelompok penduduk untukjangka
waktu satutahun
MELIPUTI:
• Tingkat Fertilitas Kasar(Crude BirthRate)
• Tingkat Fertilitas Umum (General FertilityRate)
• Tingkat Fertilitas Menurut Umur (Age Spesific Fertility Rate)
FERTILITAS–perhitungan
TAHUNAN:TINGKATFERTILITASKASAR(CRUDEBIRTH
RATE= CBR)
PENGERTIAN
banyaknya kelahiran hidup pada suatu tahun tertentu tiap 1000
penduduk pada pertengahan tahun
Kelebihan :perhitungan sederhana dan data tersedia
Kelemahan:perhitungan kasar, tidak memisahkan penduduklaki-
laki dan perempuan yang masih kanak-kanak dan
berumur 50 tahun keatas.
B
P
29
xk
CBR=
B=jumlah kelahiran padatahunx
P=jumlah pendudukpadapertengahan tahun x
k =1000
FERTILITAS–perhitungan
TAHUNAN:TINGKATFERTILITASKASAR(CRUDEBIRTH
RATE= CBR)
CONTOHSOAL
Padatahun 2009 terdapat 69.376 kelahiran hidup di Kab Blora.
Adapun jumlah penduduk Kab Blora pada pertengahan tahunadalah
858.874 orang.
69.376
858.874
Jadi, dari setiap 1000penduduk Blora, terdapat 80-81kelahiranhidup
pada tahun 2009
30
x 1000=80,78 per 1000penduduk
CBR=
FERTILITAS–perhitungan
TAHUNAN:TINGKATFERTILITASUMUM (GENERAL
FERTILITYRATE= GFR)
PENGERTIAN
membandingkan jumlah kelahiran dengan jumlah pendudukwanita
usia 15-44atau 15-49tahun
B
Pf(15-49)
GFR= xk
B
Pf(15-44)
31
xk
GFR=
B =jumlah kelahiran padatahun x
Pf (15-49) = jumlah penduduk wanita umur
15-49 tahun pada pertengahan
tahunx
Pf (15-44) = jumlah penduduk wanita umur
15-44 tahun pada pertengahan
tahunx
k =bilangankonstan,1000
FERTILITAS–perhitungan
TAHUNAN:TINGKATFERTILITASUMUM (GENERAL
FERTILITYRATE= GFR)
Kelebihan:
Lebih cermat karena hanya memasukkan wanita berumur 15-49
tahun atau 15-44tahun sebagai penduduk yang “exposed to risk”
Kekurangan:
Tidak membedakan risiko kelahiran dari berbagai kelompok umur
wanita 40 tahun dianggap mempunyai risiko yang sama dengan
wanita 20tahun
32
FERTILITAS–perhitungan
TAHUNAN:TINGKATFERTILITASUMUM (GENERAL
FERTILITYRATE=GFR)
CONTOHSOAL
Padatahun 2003 terdapat sekitar 3.127.404wanita berumur15-49
tahun di Palembang. Jumlah kelahiran hidup sebesar187.974
Berarti bahwa pada tahun 2003 terdapat 60 bayi yang lahir tiap
1000 perempuan usia subur di Palembang
187.974
3.127.404
33
x 1000=60,1per 1000penduduk
perempuan 15-49th
GFR=
FERTILITAS–perhitungan
TAHUNAN:TINGKATFERTILITASMENURUT UMUR (AGE
SPESIFICFERTILITYRATE= ASFR)
PENGERTIAN
banyaknya kelahiran dari wanita pada suatu kelompokumur pada
tahun tertentu per seribu wanita pada kelompok umur dan
pertengahan tahun yangsama
Bi
Pi
Bi = jumlah kelahiran bayi dari wanita pada kelompok umur i
Pi = jumlah wanita kelompok umur i pada pertengahan tahun
k =bilangan konstan,1000
34
xk
ASFRi=
FERTILITAS–perhitungan
35
TAHUNAN:TINGKATFERTILITASMENURUT UMUR (AGE
SPESIFICFERTILITYRATE= ASFR)
Kelebihan:
• Ukuran lebih cermat, memperhitungkan perbedaan risiko menurut
kelompok umur
• Memungkinkan dilakukan studi fertilitas menurut kohor*
• Dasar perhitungan untuk menghitung ukuran fertilitas lainnya (TFR,
GRR,dan NRR)
Kelemahan:
• Data terinci sehingga data sulitdidapatkan
*kohor sekelompok orang yang mempunyai pengalaman waktu yang sama dari
suatu peristiwa tertentu. Contoh: kohor kelahiran  orang yang
dilahirkandalam tahun/periode yang sama
FERTILITAS–perhitungan
36
TAHUNAN: TINGKATFERTILITASMENURUTUMUR
(AGESPESIFICFERTILITYRATE= ASFR)
CONTOHSOAL
Perhitungan ASFRJakarta2000
Umurwanita
(1)
Jmlpenduduk
wanita(2)
Jumlahkelahiran
(3)
ASFR(4) =(3)/(2)
x 1000
15-19 585.414 15.221 26
20-24 589.946 57.225 97
25-29 505.509 61.672 122
30-34 399.754 33.979 85
35-39 330.342 13.544 41
40-44 257.850 2.579 10
45-49 188.589 754 4
jumlah 2.857.404 187.974
FERTILITAS–perhitungan
37
PENGUKURANFERTILITASKUMULATIF–
REPRODUCTIVEHISTORY
PENGERTIAN
mengukur rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh wanitapada
waktu wanita itu memasuki usia subur hingga melampaui batas
reproduksinya (umur 15-49tahun)
menunjukkan kumulatif fertilitas selama masareproduksinya
MELIPUTI
Angka fertilitas total (Total Fertility Rate =TFR)
Angka reproduksi bruto (Gross ReproductionRate=GRR)
Angka reproduksi bersih (Net ReproductionRate=NRR)
FERTILITAS–perhitungan
KUMULATIF:ANGKAFERTILITASTOTAL(TOTAL
FERTILITYRATE=TFR)
PENGERTIAN
Jumlah kelahiran hidup tiap 1000wanita hingga akhirmasa
reproduksinya
Dalam praktiknya, TFRdihitung dengan cara menjumlahkan tingkat
fertilitas wanita menurut umur (ASFR).Jika umurtersebut
berjenjang 5tahun, maka:
Kelebihan:angka TFRdapat dijadikan ukuran kelahiran seorang
wanita selama masa reproduksinya (15-49tahun) dan
telah memperhitungkan masa subur tiap kelompok
umur
38
FERTILITAS–perhitungan
39
KUMULATIF:ANGKAFERTILITASTOTAL(TOTAL
FERTILITYRATE=TFR)
CONTOHSOAL
TFR =5 (26+97+122+85+41+10+4)
=5x 385
=1.925per 1000 penduduk usia
15-49tahun
=1,9anak untuk setiapwanita
usia 15-49tahun
Berarti rata-rata setiap wanitaJakarta
sampai akhir masa reproduksinya akan
mempunyai 1-2anak
Umurwanita ASFR
15-19 26
20-24 97
25-29 122
30-34 85
35-39 41
40-44 10
45-49 4
ASFRJakarta tahun 2000
FERTILITAS–perhitungan
40
KUMULATIF:ANGKAREPRODUKSIBRUTO(GROSS
REPRODUCTIONRATE-GRR)
PENGERTIAN
Banyaknya bayi wanita yang akan dilahirkan oleh suatu kohor
wanita selama usiareproduksinya.
Kohor kelahiran  sekelompok wanitayang mulai melahirkan pada
usia yang sama dan bersama-sama bereproduksi sampai masa usia
subur selesai
ADADUACARA:
• Menggunakan TFR
• MenggunakanASFR
FERTILITAS–perhitungan
KUMULATIF:ANGKAREPRODUKSIBRUTO(GROSS
REPRODUCTIONRATE-GRR)
MENGGUNAKANTFRDENGANRASIOJENISKELAMINPADASAAT
LAHIR
Data yang diketahui adalah TFRdan rasio jenis kelamin bayilaki-laki
dan wanita saatlahir
CONTOHSOAL:
TFRper 1000 wanita usia 15-49tahun di Tasikmalaya tahun 2001
adalah 1925.Adapun rasio jenis kelamin saat lahir adalah 105
(terdapat 105bayi laki-laki dibanding 100bayi perempuan).Hitung
GRRnya
Jumlahkelahiran bayiwanita
Jumlahkelahiran bayi laki-laki dan wanita
41
xTFR
GRR=
FERTILITAS–perhitungan
KUMULATIF:ANGKAREPRODUKSIBRUTO(GROSS
REPRODUCTIONRATE-GRR)
Jadi, akan ada sekitar 939 anak wanita yang akan menggantikan
1000 ibu untuk melahirkan  jumlah pendudukTasikmalaya akan
berkurang
CONTOHSOAL:
100
205
42
x 1.925=939 anak wanita per1000
wanita usia15-49tahun
GRR=
FERTILITAS–perhitungan
KUMULATIF:ANGKAREPRODUKSIBRUTO(GROSS
REPRODUCTIONRATE-GRR)
MENGGUNAKANASFRBAGIPEREMPUAN
Data yang diketahui adalahASFRdan rasio jenis kelamin bayilaki-
laki dan wanita saatlahir
ASFRfi:angkakelahiran menurut umur
untuk bayi perempuan untuk
perempuanpadakelompok umur i
Kelemahan:mengabaikan kemungkinan anak wanita meninggal
sebelum mengakhiri masareproduksinya
43
FERTILITAS–perhitungan
44
KUMULATIF:ANGKAREPRODUKSIBRUTO(GROSS
REPRODUCTIONRATE-GRR)
CONTOHSOAL
Jumlah kelahiran bayi laki-laki dan bayi wanita berturut-turutadalah
105dan 100
Umur
wanit
a (1)
Jumlah
pendudu
k wanita
(2)
Jumlah
kelahira
n L+P(3)
Jumlahkelahiran
bayi wanita
(4)= (3) x(100/205)
ASFRbayi
wanita(5)=
(4)/(2) x 1000
15-19 585.414 15.221 7.425 13
20-24 589.946 57.225 27.915 47
25-29 505.509 61.672 30.084 60
30-34 399.754 33.979 16.575 42
35-39 330.342 13.544 6.607 20
40-44 257.850 2.579 1.258 4
45-49 188.589 754 368 2
jumlah 2.857.404 187.974 90.232 188
FERTILITAS–perhitungan
KUMULATIF:ANGKAREPRODUKSIBRUTO(GROSS
REPRODUCTIONRATE-GRR)
CONTOHSOAL
=5x 188= 940
Berarti ada sekitar 940 bayi wanita yang akan menggantikan 1000
ibu melahirkan tanpa memperhitungkan kemungkinan kematianbayi
wanita sebelum masareproduksinya
45
FERTILITAS–perhitungan
46
KUMULATIF:ANGKAREPRODUKSINETTO(NET
REPRODUCTIONRATE-NRR)
PENGERTIAN
jumlah kelahiran bayi wanita oleh sebuah kohor dari 1000 wanita
dengan memperhitungkan kemungkinan meninggalnya bayi-bayi
wanita itu sebelum mengakhirimasa reproduksinya
NRR merupakan ukuran kemampuan suatu penduduk untuk
menggantikan dirinya (remplacement level)
nilai NRR= 1,berarti satu penduduk digantikan dengan satu
penduduk (exact remplacement)
ASUMSI
bayi perempuan tersebut mengikuti pola fertilitas dan mortalitas
ibunya.
4
FERTILITAS–perhitungan
KUMULATIF:ANGKAREPRODUKSINETTO(NET
REPRODUCTIONRATE-NRR)
CONTOHSOAL
Umur
wanit
a (1)
Jml
pendudu
k wanita
(2)
Jumlah
kelahiranbayi
wanita
(3)
ASFRbayi
wanita utkbayi
wanita (4) =
(3)/(2)
Rasiobayi masih
hidup sampaiusia
ibu* (5)
Bayiyang
diharapkantetap
hidup per 1000
wanita(6)=(4)
x(5)
15-19 585.414 7.425 13 0,8849 11,5
20-24 589.946 27.915 47 0,8766 41,2
25-29 505.509 30.084 60 0,8662 51,9
30-34 399.754 16.575 42 0,8543 35,9
35-39 330.342 6.607 20 0,8404 16,5
40-44 257.850 1.258 4 0,8238 3,3
45-49 188.589 368 2 0,8030 1,6
jumlah 2.857.404 90.232 188 161,9
7
* Rasiobayi masihhidup  diperoleh dari tabel kematian
FERTILITAS–perhitungan
48
KUMULATIF:ANGKAREPRODUKSINETTO(NET
REPRODUCTIONRATE-NRR)
CONTOHSOAL
NRR=5x 161,9=809,5 per 1000 wanita =0,89 per wanita
Berarti bahwa 1000 wanita di Jakarta akan digantikan dengan
809 – 810anak wanita yang akan tetap hidup sampai seumur ibu
yang melahirkanwanita
MIGRASI
49
MIGRASI – konsepdasar
50
PENGERTIAN
 perpindahan penduduk yang relatif permanen dari suatudaerah
ke daerahlain
 bagian dari mobilitas penduduk
 migrasi terkait dengan pull dan push factors
 dibatasi oleh ketidakmampuan fisik atau kemampuan individu
dalam biaya untuk melakukan pergerakan (psikologi maupun
finansial)
 terkait dengan isu yang lebih luas di bidang sosial, politik, dan
budaya
 pelaku disebut migran
 membawa konsekuensi (baik positif dan negatif) bagi:
• daerah tujuan
• daerah asal
MIGRASI – konsepdasar
51
PENGERTIAN
Terdapat unsur tempat asal dan tempattujuan pergerakan,
melibatkan dimensi ruang danwaktu:
 Dimensi ruang: unit-unit administrasi dukuh, desa, kabupaten/
kota/ propinsi atau unit-unit geografis, yaitu daerah pegunungan,
dataran, pedalaman, pantai, unit fungsional atau berdasarkan
blok sensus
 Dimensi waktu: periode gerak perpindahan penduduk,dari
hanya beberapa jam sampai puluhan hari
 (tambahan) motivasi: tujuan penduduk untukmelakukan
pergerakan, bisa berupa motif ekonomi,sosial-budaya
MIGRASI – konsepdasar
FAKTORY
ANGMEMPENGARUHIMIGRASI
• Faktor-faktor daerahasal
• Faktor-faktor yang terdapat pada daerahtujuan
• Rintangan antara
• Faktor-faktor individual
Sumber: Lee,1966 dalam Parnwell,1993
52
53
MIGRASI – konsepdasar
Faktor-faktor daerah asal(faktor pendorong):
• Makin berkurangnya sumber daya alam, contoh: hasiltambang,
kayu
• Menyempitnya lapangan pekerjaan (misal: akibatteknologi
yang masuk)
• Ada tekanan (misal: diskriminasi politik,agama atau ras)
• Ketidakcocokan dengan adat dan budayasetempat
• Alasan pekerjaan/perkawinan  tidak bisamengembangkan
karir
• Bencanaalam
Faktor-faktor daerah tujuan (faktor penarik):
• Ada harapan memperoleh kesempatan untukmeningkatkan
kehidupan dan mendapatkan pendidikan yang lebihbaik
• Keadaan lingkungan dan hidup yang lebihmenyenangkan
• Aktivitas-aktivitas di kota besar: tempat hiburan, pusat
kebudayaan
54
MIGRASI – konsepdasar
Rintangan antara:
• Jarak dari daerah asal ke daerahtujuan
• Biaya transportasi/perjalanan
• Alat transportasi
• Informasi tempat tujuan
• Keterikatan dengankeluarga
• Larangan pemerintah terhadap pergerakan
Faktor pribadi:
• Faktor utama  terkait persepsi individu dalam menyikapi suatu
hal
• Tergantung pada: kepekaan pribadi, kesadaran akan kondisidi
tempat tujuan, kecerdasan
55
MIGRASI - perhitungan
MIGRASI
METODE
PERKIRAANMIGRASI
UKURAN
MIGRASI
Intercensal
ComponentMethod
ForwardCensus
Survival Ratio
AngkaMobilitas
AngkaMigrasi
Masuk
ReverseCensus
Survival Ratio
2
1
AngkaMigrasi
Keluar
AngkaMigrasi
Netto
AngkaMigrasi
Bruto
INTERCENSALSURVIVAL
RATIOMETHOD
BALANCIN
G
EQUATION
MIGRASI –perhitungan
UKURANMIGRASI-ANGKAMOBILITAS (m)
Dalam kenyataan, sulit mengetahui jumlah penduduk yangpindah
secaralokal
M
P
56
xk
m=
PENGERTIAN
Rasio/perbandingan antara (M) banyaknya penduduk yang pindah
secara lokal dalam suatu jangka waktu tertentu terhadap (P) total
jumlah penduduk yang berisikopindah
m =angkamobilitas
M =jumlah perpindahan
P =jumlah pendudukyang berisiko
k =1000
MIGRASI –perhitungan
UKURANMIGRASI-ANGKAMIGRASIMASUK (mi)
PENGERTIAN
Menunjukkan banyaknya (I) migran yang masuk, per1000
penduduk di daerah tujuan (P) dalam waktu setahun
I
P
57
mi = xk
mi =angkamigrasimasuk
I =jumlah migran masuk
P =jumlah pendudukpertengahan tahun
k =1000
MIGRASI –perhitungan
UKURANMIGRASI-ANGKAMIGRASIKELUAR (mo)
PENGERTIAN
Menunjukkan banyaknya (O) migran yang keluar, per 1000
penduduk di daerah asal (P) dalam waktu setahun
O
P
58
mo = xk
Mo =angkamigrasi keluar
O =jumlah migran keluar
P =jumlah pendudukpertengahan tahun
k =1000
MIGRASI –perhitungan
UKURANMIGRASI-ANGKAMIGRASINETTO (mn)
I-O
P
59
mn = xk
PENGERTIAN
Selisih antara banyaknya (I) migran yang masuk ke dan (O) migran
yang keluar dari suatu wilayah, per 1000 penduduk (P) dalam satu
tahun
mn=angkamigrasinetto
I =jumlah migrasi masuk
O =jumlah migran keluar
P =jumlah pendudukpertengahan tahun
k =1000
MIGRASI –perhitungan
UKURANMIGRASI-ANGKAMIGRASIBRUTO (mg)
PENGERTIAN
Menunjukkan banyaknya kejadian perpindahan baik (I)migrasi
masuk dan (O) migrasi keluar dari suatu wilayah, per 1000
penduduk tempat asal dantujuan
mg=angkamigrasi bruto
I =jumlah migran yangmasuk
O =jumlah migran yangkeluar
P1 =jumlah pendudukdi tempat tujuan
P2=jumlah pendudukdi tempat asal
k =1000
I +O
P1+P2
mg= xk
60
MIGRASI –perhitungan
61
CONTOHPENGGUNAAN
Migrasi antara dua tempat: Semarang danKendal.
Migrasi keluar dari Semarang ke Kendal tahun 2000 sebesar 26.124
jiwa.
Migrasi masuk dari Kendal ke Semarang pada tahun 2000sebesar
49.133jiwa.
Penduduk Semarang tahun tersebut sebesar 4.350.710jiwa.
Penduduk Kendal sebesar 21.176.248jiwa.
Hitung:
 Mi di Semarang dariKendal
 Mo di Semarang keKendal
 Mn di Semarang terhadapKendal
 Mg di Semarang denganKendal
MIGRASI –perhitungan
Mi di Semarang dariKendal
49.1
33
mi = I x k
P 4.350.710
x 1000
=
mi =1
1,3perseribupenduduk
Mo di Semarang keKendal
mo = O x k
P
26.1
24
4.350.710
62
x 1000
=
mo =6 perseribu penduduk
MIGRASI –perhitungan
Mn di SemarangterhadapKendal
I-O x k
P
mn =
49.133–26.124
4.350.710
x 1000
=
mn =5,3 perseribu penduduk
Mg di SemarangdenganKendal
I+O x k
P1+P2
mg =
49.133+26.124
4.350.710+21.176.248
63
x 1000
=
mg =2,9 perseribu penduduk
MIGRASI –perhitungan
64
METODEPERKIRAANMIGRASI– BALANCINGEQUATION
DENGANINTERCENSALCOMPONENT METHOD
PENGERTIAN
Metode perkiraan migrasi netto (I-O) dengan menggunakan jumlah
penduduk (P) dan jumlah kelahiran (B) serta kematian (D) antara dua
sensus.
I-O =(P1-P0) – (B -D)
I-O =migrasi netto
P1-P0=perubahan penduduk antara duasensus
B-D =pertambahanalamiah penduduk antara dua sensus
65
MIGRASI –perhitungan
METODEPERKIRAANMIGRASI– BALANCINGEQUATION
DENGANINTERCENSALCOMPONENT METHOD
CONTOHSOAL
Perkiraan migrasi netto Kebumen?
jika:
Penduduk pada sensus 1990 sebesar 8.987.000 jiwa
Penduduk pada sensus 2000 sebesar 10.508.000jiwa
Kelahiran sebesar 1.544.000jiwa
Kematian sebesar 601.000jiwa
Pi-P0=10.508.000 -8.987.000 =1.521.000
B-D=1.544.000 -601.000 =943.000
I-O =(Pi -P0) – (B –D)
=1.521.000– 943.000
=578.000
Perkiraan migrasi nettodi Kebumen antara tahun 1990-2000 adalah
578.000 jiwa
MIGRASI –perhitungan
66
METODEPERKIRAANMIGRASI– INTERCENSAL
SURVIVALRATIO
PENGERTIAN
Memperkirakan jumlah migrasi netto di suatu daerah dalam suatu
negara
Asumsi:
Tingkat kematian dan tingkat kesalahan dalam distribusi umur
adalah sama untuk semua daerah dalam satunegara
Migrasi netto untuknegara secara keseluruhan adalah nol
ADADUACARA:
Forward cencus survival ratio
Reverse cencus survival ratio
MIGRASI –perhitungan
METODEPERKIRAANMIGRASI– INTERCENSAL
SURVIVALRATIO-FORWARDCENCUSSURVIVALRATIO
PENGERTIAN
FCSRadalah pecahan yang pembilangnya adalah jumlah penduduk
pada kelompok umur tertentudalam suatu sensus, dan penyebutnya
adalah jumlah penduduk kelompok umur yang 10tahun lebih muda
pada sensussebelumnya
P10-14IndonesiaTahun2000
P0-4IndonesiaTahun 1990
Catatan: berlaku jika sensus dilakukan setiap10tahun
Perkiraan Migrasi Netto Penduduk Umur 10-14pada tahun2000
(MNP10-14)adalah:
MNP10-14(2000) =P10-14(2000)– FCSR.P0-4(1990)
67
FCSR=
MIGRASI –perhitungan
68
METODEPERKIRAANMIGRASI– INTERCENSAL
SURVIVALRATIO-REVERSECENCUSSURVIVALRATIO
PENGERTIAN
RCSRadalah pecahan yang pembilangnya adalah jumlah penduduk
pada kelompok umur tertentu dalam suatu sensus, dan
penyebutnya adalah jumlah penduduk kelompok umur yang 10
tahun lebih tua pada sensussesudahnya.
Catatan: berlaku jika sensus dilakukan setiap 10tahun
Perkiraan (MNP0-4) Migrasi Netto Penduduk Umur 0-4 pada tahun
1990 adalah
MNP0-4 (1990) =RCSR.P10-14(2000)–P0-4(1990)
RCSR=
P0-4IndonesiaTahun1990
=
1
P10-14Indonesia Tahun 2000 FCSR
MIGRASI –perhitungan
69
METODEPERKIRAANMIGRASI– INTERCENSAL
SURVIVALRATIO
CONTOHSOAL
Jumlah penduduk di KotaMagelang
Jumlah penduduk usia 10-14tahun pada 1991berdasar sensus
adalah 4.665 jiwa
Jumlah penduduk usia 0-4 tahun pada tahun 1981berdasarsensus
adalah 5.414jiwa
Hitung:
Forward CencusSurvival Ratio (FCSR)dan migrasi netto usia10-14
tahun pada1991
Reverse CencusSurvival Ratio (RCSR)dan migrasi netto usia 0-4
tahun pada1981
70
MIGRASI –perhitungan
METODEPERKIRAANMIGRASI– INTERCENSAL
SURVIVALRATIO
CONTOHSOAL
Perkiraan penduduk usia10-14tahun pada1991
=0,86 x 5.414=4.656
Migrasi netto 1991
Mn =P10-14berdasar sensus – P10-14berdasar perkiraan
Mn =4.665 – 4.656 =9  migrasimasuk
P10-14Magelang Tahun1991
P0-4 Magelang Tahun1981
FCSR0-4=
4.665
5.41
4
FCSR0-4= =0,86
MIGRASI –perhitungan
METODEPERKIRAANMIGRASI– INTERCENSAL
SURVIVALRATIO
CONTOHSOAL
P0-4 Magelang Tahun1981
P10-14Magelang Tahun1991
RCSR0-4=
4.665
Perkiraan penduduk usia0-4 tahun pada 1981
=1,16x 4.665 =5.411
Migrasi netto 1981
Mn =P0-4 berdasar perkiraan -P0-4 berdasar sensus
Mn =5.411-5.414=-3 migrasikeluar
5.41
4
71
RCSR0-4= =1,16
LATIHANSOAL
72
1. Jumlah penduduk Kabupaten Blora Tahun 2009 adalah 858.874
orang, sedang jumlah penduduk laki laki danperempuan masing-
masing sebanyak 425.967 dan 432.907. berapakah besaran sex
ratio kabupaten Blora tahun2009?
2. Jika ingin menentukan PYLselama periode 1tahun, seorang
yang masuk ke suatu kota pada awal periode dan kemudian
meninggal di kota tersebut setelah 4 bulan berarti orang
tersebut mengalami berapa PYL?Jelaskan denganperhitungan!
3. Jika ingin menentukan PYLselama periode 10tahun, seorang
yang menjalani hidup dari awal sampai pertengahan periode
berarti orang tersebut mengalami berapaPYL?
4. Jumlah penduduk Semarang pada pertengahan tahun 2010
sebesar 136.000.000 jiwa. Jumlah kematian sepanjangtahun
tersebut sebesar 2.298.400 jiwa. Berapa CDRnya dan beri
penjelasan hasil!
LATIHANSOAL
73
5. Di suatu daerah, pada tahun 2005 jumlah kematianbayi
sebesar 263.000 orang dan jumlah kelahiransebesar
1.594.000 orang. Berapa IMR nya dan beri penjelasanhasil
secarasingkat!
6. Padatahun 2009 jumlah penduduk Surabaya 150.000.000
orang, sedangkan jumlah kelahiran 6.830.900. BerapaCBR
nya dan beri penjelasanhasil!
7. Padatahun 2004 jumlah penduduk wanita 15-49tahun di
Malang besarnya 34.560.750, sedangkan jumlah kelahiran
pada tahun tersebut sebesar 2.878.200 bayi. BerapaGFRnya
dan beri penjelasanhasil!
LATIHANSOAL
74
8. Hitung ASFRdari tabel kelahiran berikutini
Kelompok Umur
JumlahPenduduk Wanita
Pertengahan Tahun
Jumlah Kelahiran
0-14 300.000 -
15-19 260.000 15.000
20-24 200.000 40.000
25-29 200.000 50.000
30-34 160.000 50.000
35-39 150.000 20.000
40-44 110.000 7.000
45-49 60.000 1.000
50+ 260.000 -
Total 1.700.000 183.000
LATIHANSOAL
75
9. Hitung GRRdari tabel kelahiran negara Bberikutini
KelompokUmur
JumlahPenduduk
WanitaPertengahan
Tahun
JumlahKelahiran
bayi wanita
15-19 5.373.500 8.624
20-24 4.572.400 250.389
25-29 4.206.800 416.112
30-34 4.110.100 172.793
35-39 3.751.000 35.380
40-44 3.231.700 4.805
45-49 2.697.200 228
Total
LATIHANSOAL
76
10. Lengkapilah tabel berikut ini dengan menggunakan metode perkiraan migrasi
FCSR.Berikan contoh perhitungan salahsatu interval daninterpretasinya!
Kelompok
umur
Cencus
Survival
Ratio
Indonesi
a
Pddklaki-laki
Bengkulu
sensus1991
Perkiraanpddk
laki-laki
Bengkulu2001
Pddklaki-laki
Bengkulu
sensus2001
Perkiraanmigrasi
netto pddk laki-
laki
Bengkulu1991-
2001
0-4 ? 5.414 - 5.970 -
5-9 ? 4.896 - 6.034 -
10-14 ? 2.731 ? 4.665 ?
15-19 ? 2.420 ? 3.547 ?
20-24 ? 2.200 ? 2.204 ?
25-29 ? 2.525 ? 2.567 ?
30-34 ? 2.396 ? 2.357 ?
35-39 ? 2.215 ? 2.714 ?
40-44 ? 1.615 ? 2.023 ?
45-49 ? 1.294 ? 1.615 ?
50-54 ? 1.100 ? 1.239 ?
55-59 ? 594 ? 714 ?
60-64 ? 667 ? 661 ?
65+ ? 740 (65-69) ? 336 ?
(70-74)? 305 ?
(75+) ? 217 ?
total

More Related Content

Similar to perhitungan-fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1-130626064843-phpapp02-converted.pptx

Ukuran Tingkat Kematian.ppt
Ukuran Tingkat Kematian.pptUkuran Tingkat Kematian.ppt
Ukuran Tingkat Kematian.ppt
WindaAyuPurnamasari
 
Demografi
DemografiDemografi
Demografi
Nur Shidiq
 
UKURAN_MORBIDITAS_MORTALITAS_DALAM_EPIDEMIOLOGI.pptx
UKURAN_MORBIDITAS_MORTALITAS_DALAM_EPIDEMIOLOGI.pptxUKURAN_MORBIDITAS_MORTALITAS_DALAM_EPIDEMIOLOGI.pptx
UKURAN_MORBIDITAS_MORTALITAS_DALAM_EPIDEMIOLOGI.pptx
RamaBD
 
Ukuran morbiditas mortalitas dalam epidemiologi
Ukuran morbiditas mortalitas dalam epidemiologiUkuran morbiditas mortalitas dalam epidemiologi
Ukuran morbiditas mortalitas dalam epidemiologi
UFDK
 
Ekonomi_kependudukan_sesi_5_ukuran_kompo.pptx
Ekonomi_kependudukan_sesi_5_ukuran_kompo.pptxEkonomi_kependudukan_sesi_5_ukuran_kompo.pptx
Ekonomi_kependudukan_sesi_5_ukuran_kompo.pptx
lianytha
 
Demografi
DemografiDemografi
Demografi
fikri asyura
 
12677180.ppt
12677180.ppt12677180.ppt
12677180.ppt
SangPengajar1
 
Dasar-Dasar Demografi
Dasar-Dasar DemografiDasar-Dasar Demografi
Dasar-Dasar Demografi
ChandraMurtiDWH
 
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaankonsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
indah puspa pratiwi
 
dasar-dasar-demografi.ppt
dasar-dasar-demografi.pptdasar-dasar-demografi.ppt
dasar-dasar-demografi.ppt
bambang purwanto
 
Tantangan kepedududkan di indo
Tantangan kepedududkan di indoTantangan kepedududkan di indo
Tantangan kepedududkan di indoYabniel Lit Jingga
 
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaanPenduduk, masyarakat dan kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan
Dasufianti
 
Mortalitas
MortalitasMortalitas
Mortalitas
UFDK
 
Bahan tayang 3 mortalitas
Bahan tayang 3   mortalitasBahan tayang 3   mortalitas
Bahan tayang 3 mortalitas
PusdiklatKKB
 
1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk
1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk
1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk
vena supartini
 
Dasar dasar-demografi
Dasar dasar-demografiDasar dasar-demografi
Dasar dasar-demografi
Dani Ibrahim
 
Bahan tayang modul 3 mortalitas
Bahan tayang modul 3   mortalitasBahan tayang modul 3   mortalitas
Bahan tayang modul 3 mortalitas
PusdiklatKKB
 
Pertumbuhan penduduk Kelas VIII
Pertumbuhan penduduk Kelas VIIIPertumbuhan penduduk Kelas VIII
Pertumbuhan penduduk Kelas VIII
Tõmî Îřvåñ
 
1.konsep dasar demografi
1.konsep dasar demografi1.konsep dasar demografi
1.konsep dasar demografi
Yabniel Lit Jingga
 
kelas-xi-kependudukan
kelas-xi-kependudukankelas-xi-kependudukan
kelas-xi-kependudukan
Asek George
 

Similar to perhitungan-fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1-130626064843-phpapp02-converted.pptx (20)

Ukuran Tingkat Kematian.ppt
Ukuran Tingkat Kematian.pptUkuran Tingkat Kematian.ppt
Ukuran Tingkat Kematian.ppt
 
Demografi
DemografiDemografi
Demografi
 
UKURAN_MORBIDITAS_MORTALITAS_DALAM_EPIDEMIOLOGI.pptx
UKURAN_MORBIDITAS_MORTALITAS_DALAM_EPIDEMIOLOGI.pptxUKURAN_MORBIDITAS_MORTALITAS_DALAM_EPIDEMIOLOGI.pptx
UKURAN_MORBIDITAS_MORTALITAS_DALAM_EPIDEMIOLOGI.pptx
 
Ukuran morbiditas mortalitas dalam epidemiologi
Ukuran morbiditas mortalitas dalam epidemiologiUkuran morbiditas mortalitas dalam epidemiologi
Ukuran morbiditas mortalitas dalam epidemiologi
 
Ekonomi_kependudukan_sesi_5_ukuran_kompo.pptx
Ekonomi_kependudukan_sesi_5_ukuran_kompo.pptxEkonomi_kependudukan_sesi_5_ukuran_kompo.pptx
Ekonomi_kependudukan_sesi_5_ukuran_kompo.pptx
 
Demografi
DemografiDemografi
Demografi
 
12677180.ppt
12677180.ppt12677180.ppt
12677180.ppt
 
Dasar-Dasar Demografi
Dasar-Dasar DemografiDasar-Dasar Demografi
Dasar-Dasar Demografi
 
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaankonsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
 
dasar-dasar-demografi.ppt
dasar-dasar-demografi.pptdasar-dasar-demografi.ppt
dasar-dasar-demografi.ppt
 
Tantangan kepedududkan di indo
Tantangan kepedududkan di indoTantangan kepedududkan di indo
Tantangan kepedududkan di indo
 
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaanPenduduk, masyarakat dan kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan
 
Mortalitas
MortalitasMortalitas
Mortalitas
 
Bahan tayang 3 mortalitas
Bahan tayang 3   mortalitasBahan tayang 3   mortalitas
Bahan tayang 3 mortalitas
 
1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk
1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk
1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk
 
Dasar dasar-demografi
Dasar dasar-demografiDasar dasar-demografi
Dasar dasar-demografi
 
Bahan tayang modul 3 mortalitas
Bahan tayang modul 3   mortalitasBahan tayang modul 3   mortalitas
Bahan tayang modul 3 mortalitas
 
Pertumbuhan penduduk Kelas VIII
Pertumbuhan penduduk Kelas VIIIPertumbuhan penduduk Kelas VIII
Pertumbuhan penduduk Kelas VIII
 
1.konsep dasar demografi
1.konsep dasar demografi1.konsep dasar demografi
1.konsep dasar demografi
 
kelas-xi-kependudukan
kelas-xi-kependudukankelas-xi-kependudukan
kelas-xi-kependudukan
 

More from MukarobinspdMukarobi

Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdfPersebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
MukarobinspdMukarobi
 
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptxHidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
MukarobinspdMukarobi
 
menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebenara...
menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebenara...menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebenara...
menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebenara...
MukarobinspdMukarobi
 
Pengantar Ilmu Kebumian SANTOSO.pdf
Pengantar Ilmu Kebumian SANTOSO.pdfPengantar Ilmu Kebumian SANTOSO.pdf
Pengantar Ilmu Kebumian SANTOSO.pdf
MukarobinspdMukarobi
 
hidrosfer, Oke New......pdf
hidrosfer, Oke New......pdfhidrosfer, Oke New......pdf
hidrosfer, Oke New......pdf
MukarobinspdMukarobi
 
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
MukarobinspdMukarobi
 
Interaksi Desa dan Kota.ppt
Interaksi Desa dan Kota.pptInteraksi Desa dan Kota.ppt
Interaksi Desa dan Kota.ppt
MukarobinspdMukarobi
 
prinsip-prinsipgeografi.pdf
prinsip-prinsipgeografi.pdfprinsip-prinsipgeografi.pdf
prinsip-prinsipgeografi.pdf
MukarobinspdMukarobi
 
Wilayah dan Tata Ruang ..pptx
Wilayah dan Tata Ruang ..pptxWilayah dan Tata Ruang ..pptx
Wilayah dan Tata Ruang ..pptx
MukarobinspdMukarobi
 
Kelas XII - Bab 3 - Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi ...
Kelas XII - Bab 3 - Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi ...Kelas XII - Bab 3 - Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi ...
Kelas XII - Bab 3 - Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi ...
MukarobinspdMukarobi
 
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
MukarobinspdMukarobi
 
Penginderaan Jauh, Oke !!!!-converted.pdf
Penginderaan Jauh, Oke !!!!-converted.pdfPenginderaan Jauh, Oke !!!!-converted.pdf
Penginderaan Jauh, Oke !!!!-converted.pdf
MukarobinspdMukarobi
 
METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI, CHAPTER 10 KLASIFIKASI IKLIM, New , OKe !!!.pdf
METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI, CHAPTER 10 KLASIFIKASI IKLIM, New , OKe !!!.pdfMETEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI, CHAPTER 10 KLASIFIKASI IKLIM, New , OKe !!!.pdf
METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI, CHAPTER 10 KLASIFIKASI IKLIM, New , OKe !!!.pdf
MukarobinspdMukarobi
 
wilayahnpewilayahan-191206163129.pdf
wilayahnpewilayahan-191206163129.pdfwilayahnpewilayahan-191206163129.pdf
wilayahnpewilayahan-191206163129.pdf
MukarobinspdMukarobi
 
konsepesensialgeografi-151019111249-lva1-app6892 (2).pdf
konsepesensialgeografi-151019111249-lva1-app6892 (2).pdfkonsepesensialgeografi-151019111249-lva1-app6892 (2).pdf
konsepesensialgeografi-151019111249-lva1-app6892 (2).pdf
MukarobinspdMukarobi
 
14.-Ketahanan-Pangan-20122.pdf
14.-Ketahanan-Pangan-20122.pdf14.-Ketahanan-Pangan-20122.pdf
14.-Ketahanan-Pangan-20122.pdf
MukarobinspdMukarobi
 
prinsip-prinsipgeografi.pdf
prinsip-prinsipgeografi.pdfprinsip-prinsipgeografi.pdf
prinsip-prinsipgeografi.pdf
MukarobinspdMukarobi
 
Buku Materi Geografi Kelas XI , Kurikulum Merdeka, Juli 2023.pdf
Buku Materi Geografi Kelas XI , Kurikulum Merdeka, Juli 2023.pdfBuku Materi Geografi Kelas XI , Kurikulum Merdeka, Juli 2023.pdf
Buku Materi Geografi Kelas XI , Kurikulum Merdeka, Juli 2023.pdf
MukarobinspdMukarobi
 
Pengetahuan_Dasar_Pemetaan, OKE NEMEN Yes Sept. 21 !!!.pptx
Pengetahuan_Dasar_Pemetaan, OKE NEMEN Yes  Sept. 21 !!!.pptxPengetahuan_Dasar_Pemetaan, OKE NEMEN Yes  Sept. 21 !!!.pptx
Pengetahuan_Dasar_Pemetaan, OKE NEMEN Yes Sept. 21 !!!.pptx
MukarobinspdMukarobi
 
1.1.Kontrol diri (1).pptx
1.1.Kontrol diri (1).pptx1.1.Kontrol diri (1).pptx
1.1.Kontrol diri (1).pptx
MukarobinspdMukarobi
 

More from MukarobinspdMukarobi (20)

Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdfPersebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
 
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptxHidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
 
menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebenara...
menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebenara...menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebenara...
menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebenara...
 
Pengantar Ilmu Kebumian SANTOSO.pdf
Pengantar Ilmu Kebumian SANTOSO.pdfPengantar Ilmu Kebumian SANTOSO.pdf
Pengantar Ilmu Kebumian SANTOSO.pdf
 
hidrosfer, Oke New......pdf
hidrosfer, Oke New......pdfhidrosfer, Oke New......pdf
hidrosfer, Oke New......pdf
 
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
 
Interaksi Desa dan Kota.ppt
Interaksi Desa dan Kota.pptInteraksi Desa dan Kota.ppt
Interaksi Desa dan Kota.ppt
 
prinsip-prinsipgeografi.pdf
prinsip-prinsipgeografi.pdfprinsip-prinsipgeografi.pdf
prinsip-prinsipgeografi.pdf
 
Wilayah dan Tata Ruang ..pptx
Wilayah dan Tata Ruang ..pptxWilayah dan Tata Ruang ..pptx
Wilayah dan Tata Ruang ..pptx
 
Kelas XII - Bab 3 - Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi ...
Kelas XII - Bab 3 - Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi ...Kelas XII - Bab 3 - Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi ...
Kelas XII - Bab 3 - Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi ...
 
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
 
Penginderaan Jauh, Oke !!!!-converted.pdf
Penginderaan Jauh, Oke !!!!-converted.pdfPenginderaan Jauh, Oke !!!!-converted.pdf
Penginderaan Jauh, Oke !!!!-converted.pdf
 
METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI, CHAPTER 10 KLASIFIKASI IKLIM, New , OKe !!!.pdf
METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI, CHAPTER 10 KLASIFIKASI IKLIM, New , OKe !!!.pdfMETEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI, CHAPTER 10 KLASIFIKASI IKLIM, New , OKe !!!.pdf
METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI, CHAPTER 10 KLASIFIKASI IKLIM, New , OKe !!!.pdf
 
wilayahnpewilayahan-191206163129.pdf
wilayahnpewilayahan-191206163129.pdfwilayahnpewilayahan-191206163129.pdf
wilayahnpewilayahan-191206163129.pdf
 
konsepesensialgeografi-151019111249-lva1-app6892 (2).pdf
konsepesensialgeografi-151019111249-lva1-app6892 (2).pdfkonsepesensialgeografi-151019111249-lva1-app6892 (2).pdf
konsepesensialgeografi-151019111249-lva1-app6892 (2).pdf
 
14.-Ketahanan-Pangan-20122.pdf
14.-Ketahanan-Pangan-20122.pdf14.-Ketahanan-Pangan-20122.pdf
14.-Ketahanan-Pangan-20122.pdf
 
prinsip-prinsipgeografi.pdf
prinsip-prinsipgeografi.pdfprinsip-prinsipgeografi.pdf
prinsip-prinsipgeografi.pdf
 
Buku Materi Geografi Kelas XI , Kurikulum Merdeka, Juli 2023.pdf
Buku Materi Geografi Kelas XI , Kurikulum Merdeka, Juli 2023.pdfBuku Materi Geografi Kelas XI , Kurikulum Merdeka, Juli 2023.pdf
Buku Materi Geografi Kelas XI , Kurikulum Merdeka, Juli 2023.pdf
 
Pengetahuan_Dasar_Pemetaan, OKE NEMEN Yes Sept. 21 !!!.pptx
Pengetahuan_Dasar_Pemetaan, OKE NEMEN Yes  Sept. 21 !!!.pptxPengetahuan_Dasar_Pemetaan, OKE NEMEN Yes  Sept. 21 !!!.pptx
Pengetahuan_Dasar_Pemetaan, OKE NEMEN Yes Sept. 21 !!!.pptx
 
1.1.Kontrol diri (1).pptx
1.1.Kontrol diri (1).pptx1.1.Kontrol diri (1).pptx
1.1.Kontrol diri (1).pptx
 

Recently uploaded

Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 

Recently uploaded (20)

Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 

perhitungan-fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1-130626064843-phpapp02-converted.pptx