SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Pergaulan Bebas Biang Kerusakan
=== Sari Kartini/plg.30/03/2014===
Oleh Ustadz Abdullah Taslim, M.A
‫سم‬ ‫ب‬ ‫هلل‬ ‫ا‬ ‫رحمه‬ ‫ال‬ ‫يم‬ ‫رح‬ ‫ال‬
Umar bin Khattab radhiallahu ‘anhu, dalam ucapannya yang populer pernah berkata, “Dulunya kita
adalah kaum yang paling hina, kemudian Allah Subhanahu wa Ta’la memuliakan kita dengan agama
Islam, maka kalau kita mencari kemuliaan dengan selain agama Islam ini, pasti Allah Subhanahu wa Ta’la
akan menjadikan kita hina dan rendah*1+.”
Nasehat emas dari shahabat yang mulia radhiallahu ‘anhu ini ditujukan kepada mereka yang mengaku
beragama Islam tapi justru tidak merasa bangga dan mulia dengan keislaman mereka, sehingga mereka
justru lebih tertarik mengikuti gaya hidup orang-orang yang jauh dari petunjuk Islam dan lebih percaya
dengan teori-teori buruk yang mereka kemukakan.
Allah Subhanahu wa Ta’la memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk merasa bangga dan
puas dengan karunia yang dilimpahkAn-Nya kepada mereka, yaitu petunjuk dalam syariat-Nya yang
diturunkAn-Nya untuk kebaikan dan kemaslahatan hidup manusia. Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfirman,
{ }
“Katakanlah, ‘Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka (orang-orang yang
beriman) bergembira (berbangga), kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa
(kemewahan duniawi) yang dikumpulkan (oleh manusia).’” (QS. Yunus: 58).
Karunia Allah dalam ayat ini ditafsirkan oleh para ulama ahli tafsir dengan keimanan kepada-Nya,
sedangkan Rahmat Allah ditafsirkan dengan Alquran[2].
Sebagaimana sebaliknya, berpalingnya manusia dari mengamalkan petunjuk-Nya dalam kehidupan
mereka adalah sebab utama dan terbesar yang mendatangkan kesengsaraan dan penderitaan hidup
yang tiada hentinya bagi mereka. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
{ }
“Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatAn-Ku, maka sesungguhnya dia (akan merasakan)
kehidupan yang sempit (di dunia)[3], dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam
keadaan buta.” (QS. Thaaha: 124).
Imam Asy-Syaukani berkata, “Makna ayat ini: Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan
(memberikan balasan) bagi orang yang mengikuti petunjuk-Nya dan berkomitmen dengan agama-Nya
dengan kehidupan yang (penuh) kenikmatan di dunia, tanpa ada kesedihan, kegundahan dan kesusahan
(dalam) dirinya…Dan Dia menjadikan (memberikan balasan) bagi orang yang enggan mengikuti
petunjuk-Nya dan berpaling dari agama-Nya dengan kehidupan yang sempit serta (penuh dengan)
kepayahan dan penderitaan (di dunia). Bersamaan dengan semua penderitaan yang menimpanya di
dunia, di akhirat (kelak) dia akan (merasakan) penderitaan, kepayahan dan kesempitan hidup yang lebih
berat lagi*4+.”
Islam melarang segala bentuk kerusakan dan keburukan
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
{ }
“Sesungguhnya Allah memerintahkan (kepadamu) untuk berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi
kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia
memberi pengajaran kepadamu agar kamu daoat mengambil pelajaran.” (QS. An-Nahl: 90).
Ayat yang mulia ini menunjukkan bahwa semua perkara yang dilarang oleh Allah Subhanahu wa Ta’la
dalam Islam pasti membawa kepada keburukan dan kerusakan, sebagaimana semua perkara yang
diperintahkAn-Nya pasti membawa kepada kebaikan dan kemaslahatan[5].
Dalam ayat lain Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang setan dan godaannya kepada manusia,
{ }
“Sesungguhnya syaithan itu hanya menyuruh kamu berbuat buruk (semua maksiat) dan keji, dan
mengatakan tentang Allah apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. Al-Baqarah:169).
Ayat yang agung ini menunjukkan bahwa semua perbuatan maksiat yang yang dilarang dalam agama
adalah keburukan dan merupakan ajakan setan untuk memalingkan manusia dari jalan Allah Subhanahu
wa Ta’ala*6+.
Pergaulan bebas dan kerusakannya
Termasuk perkara yang diharamkan dalam Islam karena besarnya kerusakan yang ditimbulkannya
adalah pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan tanpa ada ikatan yang dibenarkan dalam syariat.
Bahkan perbuatan ini merupakan biang segala keburukan dan kerusakan yang terjadi di masyarakat.
Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam telah mengingatkan besarnya kerusakan dan fitnah yang
ditimbulkan oleh perempuan terhadap laki-laki dalam sabda beliau shallallahu ‘alahi wasallam: “Aku
tidak meninggalkan setelahku fitnah (keburukan/kerusakan) yang lebih berbahaya bagi kaum laki-laki
melebihi (fitnah) kaum perempuan*7+.”
Imam Ibnul Qayyim menjelaskan hal ini dalam ucapan beliau, “Tidak diragukan lagi bahwa membiarkan
kaum perempuan bergaul bebas dengan kaum laki-laki adalah biang segala bencana dan kerusakan,
bahkan ini termasuk penyebab (utama) terjadinya berbagai melapetaka yang merata. Sebagaimana ini
juga termasuk penyebab (timbulnya) kerusakan dalam semua perkara yang umum maupun khusus.
Pergaulan bebas merupakan sebab berkembangpesatnya perbuatan keji dan zina, yang ini termasuk
sebab kebinasan massal (umat manusia) dan wabah penyakit-penyakit menular yang
berkepanjangan*8+.”
Ketika para pelacur bercampur (dengan bebas) bersama pasukan Nabi Musa ‘alahissalam, sehingga
tersebarlah perbuaan zina di antara mereka, maka Allah menimpakan kepada mereka wabah penyakit
menular, yang berakibat matinya tujuh puluh ribu orang dalam satu hari. Dan kisah ini sangat populer
(disebutkan) dalam kitab-kitab tafsir.
Oleh karena itu, termasuk penyebab besar (terjadinya bencana) kematian massal adalah banyaknya
(terjadi) perbuatan zina karena membiarkan kaum perempuan bergaul bebas dengan kaum laki-laki dan
berjalan dihadapan mereka dengan bersolek dan berdandan.
Seandainya para pihak yang berwenang mengetahui kerusakan (besar yang ditimbulkan) dari perbuatan
ini dalam (urusan) dunia dan masyarakat – belum lagi urusan agama – maka mereka pasti akan melarang
dengan sekeras-kerasnya perbuatan tersebut.
(Shahabat yang mulia) Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata, “Jika perbuatan zina telah
nampak (tersebar) di suatu negeri maka Allah akan membinasakan negeri tersebut*9+.”
Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz lebih menegaskan hal ini dalam ucapan beliau, “Dalil-dali (dari Al-Qur’an dan
hadits Nabi shallallahu ‘alahi wasallam) secara tegas menunjukkan haramnya (laki-laki yang) berduaan
dengan perempuan yang tidak halal baginya, (demikian pula diharamkan) memandangnya, dan semua
sarana yang menjerumuskan (manusia) ke dalam perkara yang dilarang oleh Allah. Dalil-dalil tersebut
sangat banyak dan kuat (semuanya) menegaskan keharaman pergaulan bebas, karena membawa
kepada perkara (kerusakan) yang sangat buruk akibatnya… Maka seruan propaganda (yang menyerukan
agar) perempuan ikut terjun di tempat-tempat kerja yang khusus bagi laki-laki adalah ajakan yang sangat
berbahaya bagi (kebaikan) masyarakat Islam, yang termasuk dampak (negatif) terbesarnya adalah
pergaulan bebas yang termasuk sarana terbesar (yang menjerumuskan kepada) perbuatan zina, yang ini
(pada gilirannya) akan menghancurkan masyarakat dan merusak nilai-nilai luhur serta budi pekerti baik
mereka*10+.”
Islam mengharamkan semua sebab yang membawa kepada “pergaulan bebas”
Dalam rangka mencegah keburukan dan kerusakan besar akibat pergaulan besar, agama Islam
mengharamkan semua sebab yang menjerumuskan ke dalam perbuatan buruk ini, di antaranya[11]:
1- Diharamkannya menemui perempuan yang tidak halal dan berduaan dengannya, termasuk berduaan
dengan sopir di mobil, dengan pembantu di rumah, dengan dokter di tempat prakteknya dan lain-lain.
Banyak dalil yang menunjukkan hal ini, di antaranya sabda Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam,
“Tidaklah sekali-kali seorang laki-laki berduaan dengan seorang perempuan kecuali setan akan menjadi
yang ketiga*12+.”
2- Diharamkannya ber-safar (melakukan perjalanan jauh) bagi perempuan tanpa laki-laki yang menjadi
mahram-nya (suami, ayah, paman atau saudara laki-lakinya).
Dalil yang menunjukkan hal ini juga banyak sekali, di antaranya sabda Rasulullah shallallahu ‘alahi
wasallam, “Janganlah sekali-kali seorang perempuan bersafar kecuali bersama dengan mahramnya*13+.”
3- Diharamkannya memandang dengan sengaja kepada lawan jenis, berdasarkan firman Allah
Subhanallahu wa Ta’ala,
{ .
‫ا‬ }
“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan
memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang mereka perbuat”. Dan katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah
mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka
menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka.’” (QS. An-Nuur: 30-31).
4- Diharamkannya menemui seorang perempuan tanpa mahram, meskipun dia saudara suami (ipar),
berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam,
“Waspadalah kalian (dari perbuatan) menemui perempuan (tanpa mahram)”. Ada yang bertanya,
“Wahai Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam, bagaimana dengan Al-hamwu (ipar dan kerabat suami
lainnya)?” Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam bersabda, ‘Al-Hamwu adalah kebinasaan*14+.’
Artinya: fitnah yang ditimbulkannya lebih besar karena bisanya seorang perempuan menganggap biasa
jika berduaan dengan kerabat suaminya*15+.”
5- Diharamkannya laki-laki menyentuh perempuan, meskipun untuk berjabat tangan[16].
Berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam,
“Sungguh jika kepala seorang laki-laki ditusuk dengan jarum dari besi lebih baik baginya dari pada dia
menyentuh seorang perempuan yang tidak halal baginya*17+.”
6- Diharamkannya laki-laki yang menyerupai perempuan dan sebaliknya.
Berdasarkan hadits berikut,
Dari shahabat yang mulia, Abdullah bin ‘Abbas radhiallahu ‘anhu, beliau berkata, “Rasulullah shallallahu
‘alahi wasallam melaknat laki-laki yang menyerupai perempuan dan melaknat perempuan yang
menyerupai laki-laki*18+.”
7- Disyariatkan dan dianjurkannya bagi kaum perempuan untuk shalat di rumah dan itu lebih
baik/utama daripada shalat mereka di masjid, dalam rangka menghindari fitnah yang timbul jika mereka
sering keluar rumah.
Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam bersabda, “Janganlah kalian melarang para wanita (untuk
melaksanakan shalat) di masjid, meskipun (shalat mereka) di rumah-rumah mereka lebih baik bagi
mereka*19+.”
8- Diharamkannya perempuan sering keluar rumah tanpa ada keperluan yang dibenarkan dalam syariat
dengan syarat tidak berdandan dan bersolek karena akan menimbulkan fitnah bagi laki-laki. Allah
Subhanahu wa Ta’la berfirman,
{
}
“Dan hendaklah kalian (wahai istri-istri Nabi) menetap di rumah-rumah kalian dan janganlah kalian ber-
tabarruj (sering keluar rumah dengan berhias dan bertingkah laku) seperti (kebiasaan) wanita-wanita
Jahiliyah yang dahulu, dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya.
Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait (istri-istri Nabi)
dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (QS. Al-Ahzaab:33).
Dan dalam hadits yang shahih Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam bersabda, “Sesungguhnya wanita
adalah aurat, maka jika dia keluar (rumah) setan akan mengikutinya (menghiasainya agar menjadi fitnah
bagi laki-laki), dan keadaanya yang paling dekat dengan Rabbnya (Allah Subhanallahu wa Ta’ala) adalah
ketika dia berada di dalam rumahnya*20+.”
9- Diharamkannya perempuan keluar rumah dengan memakai wangi-wangian dalam bentuka apapun,
karena akan menimbulkan fitnah yang besar.
Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam bersabda, “Seorang wanita, siapapun dia, jika dia (keluar rumah
dengan) memakai wangi-wangian, lalu melewati kaum laki-laki agar mereka mencium bau wanginya
maka wanita adalah seorang pezina*21+.”
Solusi dan penutup
Dari pemaparan ringkas di atas, makin jelaslah bagi kita betapa agungnya syariat Islam yang diturunkan
oleh Allah Subhanahu wa Ta’la untuk menjaga kebaikan dan kesucian diri manusia, lahir dan batin. Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
{
}
“Sungguh Allah telah memberi karunia (yang besar) kepada orang-orang yang beriman ketika Allah
mengutus kepada mereka seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada
mereka ayat-ayat Allah, menyucikan (diri) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab (Al-Qur-an)
dan Al-Hikmah (as-Sunnah). Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Rasul) itu, mereka benar-benar
dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Ali ‘Imraan: 164).
Makna firman-Nya menyucikan (diri) mereka adalah membersihkan mereka dari keburukan akhlak,
kotoran jiwa dan perbuatAn-perbuatan jahiliyyah, serta mengeluarkan mereka dari kegelapAn-
kegelapan menuju cahaya (hidayah Allah Subhanallahu wa Ta’ala)*22+.
Terkhusus dalam masalah hijab (pemisah) antara laki-laki dan perempuan, Allah Subhanahu wa Ta’la
menyebutkan hikmah yang agung dari ketentuan syariat ini dalam firman-Nya,
{ }
“Dan apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka mintalah
dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (QS. Al-Ahzaab:53).
Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu syaikh berkata,, “(Dalam ayat ini) Allah menyifati hijab/tabir sebagai
kesucian bagi hatinya orang-orang yang beriman, laki-laki maupun perempuan, karena mata manusia
kalau tidak melihat (sesuatu yang mengundang syahwat, karena terhalangi hijab/tabir) maka hatinya
tidak akan berhasrat (buruk). Oleh karena itu, dalam kondisi ini hati manusia akan lebih suci, sehingga
(peluang) tidak timbulnya fitnah (kerusakan) pun lebih besar, karena hijab/tabir benar-benar mencegah
(timbulnya) keinginAn-keinginan (buruk) dari orang-orang yang ada penyakit (dalam) hatinya*23+.”
Juga hikmah yang agung dalam kewajiban memakai jilbab (pakaian yang menutupi semua aurat secara
sempurna*24+) bagi perempuan ketika berada di luar rumah, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
{
}
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin agar
hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka
lebih mudah untuk dikenal, sehingga mereka tidak diganggu/disakiti. Dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzaab:59).
Dalam ayat ini Allah menjelaskan kewajiban memakai jilbab bagi perempuan muslimah dan hikmah dari
hukum syariat ini, yaitu, “Supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, sehingga mereka tidak
diganggu/disakiti.”
Syaikh Abdurrahman As-Sa’di berkata, “Ini menunjukkan bahwa gangguan (bagi wanita dari orang-orang
yang berakhlak buruk) akan timbul jika wanita itu tidak mengenakan jilbab (yang sesuai dengan syariat).
Hal ini dikarenakan jika wanita tidak memakai jilbab, boleh jadi orang akan menyangka bahwa dia bukan
wanita yang ‘afifah (terjaga kehormatannya), sehingga orang yang ada penyakit (syahwat) dalam hatiya
akan mengganggu dan menyakiti wanita tersebut, atau bahkan merendahkan/melecehkannya… Maka
dengan memakai jilbab (yang sesuai dengan syariat) akan mencegah (timbulnya) keinginAn-keinginan
(buruk) terhadap diri wanita dari orang-orang yang mempunyai niat buruk*25+.”
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’la menjadikan tulisan ini bermanfaat dan sebagai nasehat bagi kaum
muslimin untuk kembali kepada agama mereka yang merupakan kemuliaan mereka yang sebenarnya,
dengan menjalankan semua petunjuk Allah Subhanahu wa Ta’ala dan menjauhi semua larangan-Nya.
‫لى‬ ‫ص‬ ‫و‬ ‫هلل‬ ‫ا‬ ‫لم‬ ‫س‬ ‫و‬ ‫ارك‬ ‫وب‬ ‫لى‬ ‫ع‬ ‫ىا‬ ‫ي‬ ‫ب‬ ‫و‬ ‫محمد‬ ‫ه‬ ‫وآل‬ ‫به‬ ‫صح‬ ‫و‬ ،‫يه‬ ‫ع‬‫أجم‬ ‫وآخر‬ ‫ا‬ ‫دعواو‬ ‫أن‬ ‫حمد‬ ‫ال‬ ‫هلل‬ ‫رب‬ ‫يه‬ ‫م‬ ‫عال‬ ‫ال‬
Kota Kendari, 21 Rabi’ul akhir 1432 H.

More Related Content

What's hot

Hak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istriHak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istriAmmara Fathina
 
Ketaatan isteri kepada suaminya
Ketaatan isteri kepada suaminyaKetaatan isteri kepada suaminya
Ketaatan isteri kepada suaminyaAbyanuddin Salam
 
A T U R A N P E R G A U L A N P R I A & W A N I T A
A T U R A N  P E R G A U L A N  P R I A &  W A N I T AA T U R A N  P E R G A U L A N  P R I A &  W A N I T A
A T U R A N P E R G A U L A N P R I A & W A N I T Aharakatuna
 
Biografi ummu salamah radhiyallahu 'anha (wafat 59 h)
Biografi ummu salamah radhiyallahu 'anha (wafat 59 h) Biografi ummu salamah radhiyallahu 'anha (wafat 59 h)
Biografi ummu salamah radhiyallahu 'anha (wafat 59 h) Muhammad Idris
 
Wasiat dan kabar gembira buat istri
Wasiat dan kabar gembira buat istriWasiat dan kabar gembira buat istri
Wasiat dan kabar gembira buat istriRahmat Hidayat
 
Pembahasan ringkas tentang zina
Pembahasan ringkas tentang zinaPembahasan ringkas tentang zina
Pembahasan ringkas tentang zinayanto abdulah
 
Alvi powert point (Rahasia Wanita)
Alvi powert point (Rahasia Wanita)Alvi powert point (Rahasia Wanita)
Alvi powert point (Rahasia Wanita)alvialawiyah
 
Dosa wanita yg dibenci alloh
Dosa wanita yg dibenci allohDosa wanita yg dibenci alloh
Dosa wanita yg dibenci allohIyeh Solichin
 
Bab Nikah kelas XII "Lian"
Bab Nikah kelas XII "Lian"Bab Nikah kelas XII "Lian"
Bab Nikah kelas XII "Lian"SMAN 2 Dumai
 
Rejam itu tidak bertamadun
Rejam itu tidak bertamadunRejam itu tidak bertamadun
Rejam itu tidak bertamadunFARHAHAQIL
 
Muslim wajib ber ahlak santun
Muslim wajib ber ahlak santunMuslim wajib ber ahlak santun
Muslim wajib ber ahlak santunHelmon Chan
 
Kajian tsaqafah islamiyah i (di seputar masalah wanita)
Kajian tsaqafah islamiyah i (di seputar masalah wanita)Kajian tsaqafah islamiyah i (di seputar masalah wanita)
Kajian tsaqafah islamiyah i (di seputar masalah wanita)Muhsin Hariyanto
 
Memilih istri terbaik melalui perencanaan terbaik
Memilih istri terbaik melalui perencanaan terbaikMemilih istri terbaik melalui perencanaan terbaik
Memilih istri terbaik melalui perencanaan terbaikYunus Thariq
 
Fadhilah wanita sholehah
Fadhilah wanita sholehahFadhilah wanita sholehah
Fadhilah wanita sholehahamat sapri
 

What's hot (20)

Hak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istriHak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istri
 
Ketaatan isteri kepada suaminya
Ketaatan isteri kepada suaminyaKetaatan isteri kepada suaminya
Ketaatan isteri kepada suaminya
 
A T U R A N P E R G A U L A N P R I A & W A N I T A
A T U R A N  P E R G A U L A N  P R I A &  W A N I T AA T U R A N  P E R G A U L A N  P R I A &  W A N I T A
A T U R A N P E R G A U L A N P R I A & W A N I T A
 
Biografi ummu salamah radhiyallahu 'anha (wafat 59 h)
Biografi ummu salamah radhiyallahu 'anha (wafat 59 h) Biografi ummu salamah radhiyallahu 'anha (wafat 59 h)
Biografi ummu salamah radhiyallahu 'anha (wafat 59 h)
 
Wasiat dan kabar gembira buat istri
Wasiat dan kabar gembira buat istriWasiat dan kabar gembira buat istri
Wasiat dan kabar gembira buat istri
 
Emagazine keluarga mawaddah 12
Emagazine keluarga mawaddah 12Emagazine keluarga mawaddah 12
Emagazine keluarga mawaddah 12
 
Nikah
NikahNikah
Nikah
 
Pembahasan ringkas tentang zina
Pembahasan ringkas tentang zinaPembahasan ringkas tentang zina
Pembahasan ringkas tentang zina
 
Antara sabar dan mengeluh
Antara sabar dan mengeluhAntara sabar dan mengeluh
Antara sabar dan mengeluh
 
Alvi powert point (Rahasia Wanita)
Alvi powert point (Rahasia Wanita)Alvi powert point (Rahasia Wanita)
Alvi powert point (Rahasia Wanita)
 
Pergaulan dalam islam
Pergaulan dalam islamPergaulan dalam islam
Pergaulan dalam islam
 
Dosa wanita yg dibenci alloh
Dosa wanita yg dibenci allohDosa wanita yg dibenci alloh
Dosa wanita yg dibenci alloh
 
Bab Nikah kelas XII "Lian"
Bab Nikah kelas XII "Lian"Bab Nikah kelas XII "Lian"
Bab Nikah kelas XII "Lian"
 
Rejam itu tidak bertamadun
Rejam itu tidak bertamadunRejam itu tidak bertamadun
Rejam itu tidak bertamadun
 
Muslim wajib ber ahlak santun
Muslim wajib ber ahlak santunMuslim wajib ber ahlak santun
Muslim wajib ber ahlak santun
 
Kajian tsaqafah islamiyah i (di seputar masalah wanita)
Kajian tsaqafah islamiyah i (di seputar masalah wanita)Kajian tsaqafah islamiyah i (di seputar masalah wanita)
Kajian tsaqafah islamiyah i (di seputar masalah wanita)
 
Nikah
NikahNikah
Nikah
 
Memilih istri terbaik melalui perencanaan terbaik
Memilih istri terbaik melalui perencanaan terbaikMemilih istri terbaik melalui perencanaan terbaik
Memilih istri terbaik melalui perencanaan terbaik
 
31. do'a imam as ketika bertaubat
31. do'a imam as ketika bertaubat31. do'a imam as ketika bertaubat
31. do'a imam as ketika bertaubat
 
Fadhilah wanita sholehah
Fadhilah wanita sholehahFadhilah wanita sholehah
Fadhilah wanita sholehah
 

Viewers also liked

Viewers also liked (13)

Comparison result-of-songket-motives-retrieval-through-sketching-technique-wi...
Comparison result-of-songket-motives-retrieval-through-sketching-technique-wi...Comparison result-of-songket-motives-retrieval-through-sketching-technique-wi...
Comparison result-of-songket-motives-retrieval-through-sketching-technique-wi...
 
Angiegonzalezarenas
AngiegonzalezarenasAngiegonzalezarenas
Angiegonzalezarenas
 
Ntc's dictionary of easily confused words(sari k.)
Ntc's dictionary of easily confused words(sari k.)Ntc's dictionary of easily confused words(sari k.)
Ntc's dictionary of easily confused words(sari k.)
 
Foto2 sarikartini(sk)
Foto2 sarikartini(sk)Foto2 sarikartini(sk)
Foto2 sarikartini(sk)
 
Syria
SyriaSyria
Syria
 
Estructuras organizativas
Estructuras organizativasEstructuras organizativas
Estructuras organizativas
 
Calculo volumetrico
Calculo volumetricoCalculo volumetrico
Calculo volumetrico
 
10 things you should know about fitting in
10 things you should know about fitting in10 things you should know about fitting in
10 things you should know about fitting in
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Pantun
PantunPantun
Pantun
 
áLgebra i
áLgebra iáLgebra i
áLgebra i
 
Living characteristics
Living characteristicsLiving characteristics
Living characteristics
 
홈쇼핑모아를만드는버즈니
홈쇼핑모아를만드는버즈니홈쇼핑모아를만드는버즈니
홈쇼핑모아를만드는버즈니
 

Similar to PergaulanBebasKerusakan

B’gaul nyar’i
B’gaul nyar’iB’gaul nyar’i
B’gaul nyar’iHeru Khoir
 
11. Pergaulan Pria & Wanita dlm Islam.pptx
11. Pergaulan Pria & Wanita dlm Islam.pptx11. Pergaulan Pria & Wanita dlm Islam.pptx
11. Pergaulan Pria & Wanita dlm Islam.pptxgesang2
 
Tabarruj - Dandanan ala Jahiliiyah Wanita Moderen
Tabarruj - Dandanan ala Jahiliiyah Wanita ModerenTabarruj - Dandanan ala Jahiliiyah Wanita Moderen
Tabarruj - Dandanan ala Jahiliiyah Wanita ModerenMawar'99
 
Intervensi Al-Ghazali dalam mencegah penyakit hati: Suka Mengumpat
Intervensi Al-Ghazali dalam mencegah penyakit hati: Suka MengumpatIntervensi Al-Ghazali dalam mencegah penyakit hati: Suka Mengumpat
Intervensi Al-Ghazali dalam mencegah penyakit hati: Suka Mengumpatdalilah
 
Risalah dakwah 066 adab pergaulan lelaki dan perempuan
Risalah dakwah 066 adab pergaulan lelaki dan perempuanRisalah dakwah 066 adab pergaulan lelaki dan perempuan
Risalah dakwah 066 adab pergaulan lelaki dan perempuanAhmad Junaidi Mohd Said
 
Risalah dakwah 066 adab pergaulan lelaki dan perempuan
Risalah dakwah 066 adab pergaulan lelaki dan perempuanRisalah dakwah 066 adab pergaulan lelaki dan perempuan
Risalah dakwah 066 adab pergaulan lelaki dan perempuanAhmad Junaidi Mohd Said
 
Wanita atau pun isteri muslim
Wanita atau pun isteri muslimWanita atau pun isteri muslim
Wanita atau pun isteri muslimhassand bindin
 
Menghindari zina dan pergaulan bebas
Menghindari zina dan pergaulan bebasMenghindari zina dan pergaulan bebas
Menghindari zina dan pergaulan bebasAli Must Can
 
12hukumsyaratentangpergaulanpriawanita-140519023845-phpapp02 (1).pdf
12hukumsyaratentangpergaulanpriawanita-140519023845-phpapp02 (1).pdf12hukumsyaratentangpergaulanpriawanita-140519023845-phpapp02 (1).pdf
12hukumsyaratentangpergaulanpriawanita-140519023845-phpapp02 (1).pdfAlfikryGonibala2
 
kahwin mut'ah dalam ajaran syiah
kahwin mut'ah dalam ajaran syiahkahwin mut'ah dalam ajaran syiah
kahwin mut'ah dalam ajaran syiahR&R Darulkautsar
 
Indahnya Sistem Pergaulan dalam Islam.pdf
Indahnya Sistem Pergaulan dalam Islam.pdfIndahnya Sistem Pergaulan dalam Islam.pdf
Indahnya Sistem Pergaulan dalam Islam.pdfAbuZiyad10
 
Kelompok 1 larangan mendekati zina bab 5
Kelompok 1 larangan mendekati zina bab 5Kelompok 1 larangan mendekati zina bab 5
Kelompok 1 larangan mendekati zina bab 5faizalmahendri
 
Rencana islam 4
Rencana islam 4Rencana islam 4
Rencana islam 4xajuten
 

Similar to PergaulanBebasKerusakan (20)

Malapetaka akhir jaman
Malapetaka akhir jamanMalapetaka akhir jaman
Malapetaka akhir jaman
 
B’gaul nyar’i
B’gaul nyar’iB’gaul nyar’i
B’gaul nyar’i
 
11. Pergaulan Pria & Wanita dlm Islam.pptx
11. Pergaulan Pria & Wanita dlm Islam.pptx11. Pergaulan Pria & Wanita dlm Islam.pptx
11. Pergaulan Pria & Wanita dlm Islam.pptx
 
Tabarruj - Dandanan ala Jahiliiyah Wanita Moderen
Tabarruj - Dandanan ala Jahiliiyah Wanita ModerenTabarruj - Dandanan ala Jahiliiyah Wanita Moderen
Tabarruj - Dandanan ala Jahiliiyah Wanita Moderen
 
Tafsir al hujurot
Tafsir al hujurotTafsir al hujurot
Tafsir al hujurot
 
Sinopsis
SinopsisSinopsis
Sinopsis
 
Intervensi Al-Ghazali dalam mencegah penyakit hati: Suka Mengumpat
Intervensi Al-Ghazali dalam mencegah penyakit hati: Suka MengumpatIntervensi Al-Ghazali dalam mencegah penyakit hati: Suka Mengumpat
Intervensi Al-Ghazali dalam mencegah penyakit hati: Suka Mengumpat
 
Risalah dakwah 066 adab pergaulan lelaki dan perempuan
Risalah dakwah 066 adab pergaulan lelaki dan perempuanRisalah dakwah 066 adab pergaulan lelaki dan perempuan
Risalah dakwah 066 adab pergaulan lelaki dan perempuan
 
Risalah dakwah 066 adab pergaulan lelaki dan perempuan
Risalah dakwah 066 adab pergaulan lelaki dan perempuanRisalah dakwah 066 adab pergaulan lelaki dan perempuan
Risalah dakwah 066 adab pergaulan lelaki dan perempuan
 
Hukum syara tentang pergaulan pria & wanita
Hukum syara tentang pergaulan pria & wanitaHukum syara tentang pergaulan pria & wanita
Hukum syara tentang pergaulan pria & wanita
 
Artikel zina
Artikel zinaArtikel zina
Artikel zina
 
Wanita atau pun isteri muslim
Wanita atau pun isteri muslimWanita atau pun isteri muslim
Wanita atau pun isteri muslim
 
Menghindari zina dan pergaulan bebas
Menghindari zina dan pergaulan bebasMenghindari zina dan pergaulan bebas
Menghindari zina dan pergaulan bebas
 
12hukumsyaratentangpergaulanpriawanita-140519023845-phpapp02 (1).pdf
12hukumsyaratentangpergaulanpriawanita-140519023845-phpapp02 (1).pdf12hukumsyaratentangpergaulanpriawanita-140519023845-phpapp02 (1).pdf
12hukumsyaratentangpergaulanpriawanita-140519023845-phpapp02 (1).pdf
 
kahwin mut'ah dalam ajaran syiah
kahwin mut'ah dalam ajaran syiahkahwin mut'ah dalam ajaran syiah
kahwin mut'ah dalam ajaran syiah
 
Indahnya Sistem Pergaulan dalam Islam.pdf
Indahnya Sistem Pergaulan dalam Islam.pdfIndahnya Sistem Pergaulan dalam Islam.pdf
Indahnya Sistem Pergaulan dalam Islam.pdf
 
Kelompok 1 larangan mendekati zina bab 5
Kelompok 1 larangan mendekati zina bab 5Kelompok 1 larangan mendekati zina bab 5
Kelompok 1 larangan mendekati zina bab 5
 
Tabarruj
TabarrujTabarruj
Tabarruj
 
Rencana islam 4
Rencana islam 4Rencana islam 4
Rencana islam 4
 
Kewajiban Dakwah
Kewajiban DakwahKewajiban Dakwah
Kewajiban Dakwah
 

PergaulanBebasKerusakan

  • 1. Pergaulan Bebas Biang Kerusakan === Sari Kartini/plg.30/03/2014=== Oleh Ustadz Abdullah Taslim, M.A ‫سم‬ ‫ب‬ ‫هلل‬ ‫ا‬ ‫رحمه‬ ‫ال‬ ‫يم‬ ‫رح‬ ‫ال‬ Umar bin Khattab radhiallahu ‘anhu, dalam ucapannya yang populer pernah berkata, “Dulunya kita adalah kaum yang paling hina, kemudian Allah Subhanahu wa Ta’la memuliakan kita dengan agama Islam, maka kalau kita mencari kemuliaan dengan selain agama Islam ini, pasti Allah Subhanahu wa Ta’la akan menjadikan kita hina dan rendah*1+.” Nasehat emas dari shahabat yang mulia radhiallahu ‘anhu ini ditujukan kepada mereka yang mengaku beragama Islam tapi justru tidak merasa bangga dan mulia dengan keislaman mereka, sehingga mereka justru lebih tertarik mengikuti gaya hidup orang-orang yang jauh dari petunjuk Islam dan lebih percaya dengan teori-teori buruk yang mereka kemukakan. Allah Subhanahu wa Ta’la memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk merasa bangga dan puas dengan karunia yang dilimpahkAn-Nya kepada mereka, yaitu petunjuk dalam syariat-Nya yang diturunkAn-Nya untuk kebaikan dan kemaslahatan hidup manusia. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, { } “Katakanlah, ‘Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka (orang-orang yang beriman) bergembira (berbangga), kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa (kemewahan duniawi) yang dikumpulkan (oleh manusia).’” (QS. Yunus: 58). Karunia Allah dalam ayat ini ditafsirkan oleh para ulama ahli tafsir dengan keimanan kepada-Nya, sedangkan Rahmat Allah ditafsirkan dengan Alquran[2]. Sebagaimana sebaliknya, berpalingnya manusia dari mengamalkan petunjuk-Nya dalam kehidupan mereka adalah sebab utama dan terbesar yang mendatangkan kesengsaraan dan penderitaan hidup yang tiada hentinya bagi mereka. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, { } “Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatAn-Ku, maka sesungguhnya dia (akan merasakan) kehidupan yang sempit (di dunia)[3], dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (QS. Thaaha: 124). Imam Asy-Syaukani berkata, “Makna ayat ini: Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan (memberikan balasan) bagi orang yang mengikuti petunjuk-Nya dan berkomitmen dengan agama-Nya dengan kehidupan yang (penuh) kenikmatan di dunia, tanpa ada kesedihan, kegundahan dan kesusahan (dalam) dirinya…Dan Dia menjadikan (memberikan balasan) bagi orang yang enggan mengikuti
  • 2. petunjuk-Nya dan berpaling dari agama-Nya dengan kehidupan yang sempit serta (penuh dengan) kepayahan dan penderitaan (di dunia). Bersamaan dengan semua penderitaan yang menimpanya di dunia, di akhirat (kelak) dia akan (merasakan) penderitaan, kepayahan dan kesempitan hidup yang lebih berat lagi*4+.” Islam melarang segala bentuk kerusakan dan keburukan Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, { } “Sesungguhnya Allah memerintahkan (kepadamu) untuk berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu daoat mengambil pelajaran.” (QS. An-Nahl: 90). Ayat yang mulia ini menunjukkan bahwa semua perkara yang dilarang oleh Allah Subhanahu wa Ta’la dalam Islam pasti membawa kepada keburukan dan kerusakan, sebagaimana semua perkara yang diperintahkAn-Nya pasti membawa kepada kebaikan dan kemaslahatan[5]. Dalam ayat lain Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang setan dan godaannya kepada manusia, { } “Sesungguhnya syaithan itu hanya menyuruh kamu berbuat buruk (semua maksiat) dan keji, dan mengatakan tentang Allah apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. Al-Baqarah:169). Ayat yang agung ini menunjukkan bahwa semua perbuatan maksiat yang yang dilarang dalam agama adalah keburukan dan merupakan ajakan setan untuk memalingkan manusia dari jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala*6+. Pergaulan bebas dan kerusakannya Termasuk perkara yang diharamkan dalam Islam karena besarnya kerusakan yang ditimbulkannya adalah pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan tanpa ada ikatan yang dibenarkan dalam syariat. Bahkan perbuatan ini merupakan biang segala keburukan dan kerusakan yang terjadi di masyarakat. Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam telah mengingatkan besarnya kerusakan dan fitnah yang ditimbulkan oleh perempuan terhadap laki-laki dalam sabda beliau shallallahu ‘alahi wasallam: “Aku tidak meninggalkan setelahku fitnah (keburukan/kerusakan) yang lebih berbahaya bagi kaum laki-laki melebihi (fitnah) kaum perempuan*7+.” Imam Ibnul Qayyim menjelaskan hal ini dalam ucapan beliau, “Tidak diragukan lagi bahwa membiarkan kaum perempuan bergaul bebas dengan kaum laki-laki adalah biang segala bencana dan kerusakan, bahkan ini termasuk penyebab (utama) terjadinya berbagai melapetaka yang merata. Sebagaimana ini juga termasuk penyebab (timbulnya) kerusakan dalam semua perkara yang umum maupun khusus. Pergaulan bebas merupakan sebab berkembangpesatnya perbuatan keji dan zina, yang ini termasuk
  • 3. sebab kebinasan massal (umat manusia) dan wabah penyakit-penyakit menular yang berkepanjangan*8+.” Ketika para pelacur bercampur (dengan bebas) bersama pasukan Nabi Musa ‘alahissalam, sehingga tersebarlah perbuaan zina di antara mereka, maka Allah menimpakan kepada mereka wabah penyakit menular, yang berakibat matinya tujuh puluh ribu orang dalam satu hari. Dan kisah ini sangat populer (disebutkan) dalam kitab-kitab tafsir. Oleh karena itu, termasuk penyebab besar (terjadinya bencana) kematian massal adalah banyaknya (terjadi) perbuatan zina karena membiarkan kaum perempuan bergaul bebas dengan kaum laki-laki dan berjalan dihadapan mereka dengan bersolek dan berdandan. Seandainya para pihak yang berwenang mengetahui kerusakan (besar yang ditimbulkan) dari perbuatan ini dalam (urusan) dunia dan masyarakat – belum lagi urusan agama – maka mereka pasti akan melarang dengan sekeras-kerasnya perbuatan tersebut. (Shahabat yang mulia) Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata, “Jika perbuatan zina telah nampak (tersebar) di suatu negeri maka Allah akan membinasakan negeri tersebut*9+.” Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz lebih menegaskan hal ini dalam ucapan beliau, “Dalil-dali (dari Al-Qur’an dan hadits Nabi shallallahu ‘alahi wasallam) secara tegas menunjukkan haramnya (laki-laki yang) berduaan dengan perempuan yang tidak halal baginya, (demikian pula diharamkan) memandangnya, dan semua sarana yang menjerumuskan (manusia) ke dalam perkara yang dilarang oleh Allah. Dalil-dalil tersebut sangat banyak dan kuat (semuanya) menegaskan keharaman pergaulan bebas, karena membawa kepada perkara (kerusakan) yang sangat buruk akibatnya… Maka seruan propaganda (yang menyerukan agar) perempuan ikut terjun di tempat-tempat kerja yang khusus bagi laki-laki adalah ajakan yang sangat berbahaya bagi (kebaikan) masyarakat Islam, yang termasuk dampak (negatif) terbesarnya adalah pergaulan bebas yang termasuk sarana terbesar (yang menjerumuskan kepada) perbuatan zina, yang ini (pada gilirannya) akan menghancurkan masyarakat dan merusak nilai-nilai luhur serta budi pekerti baik mereka*10+.” Islam mengharamkan semua sebab yang membawa kepada “pergaulan bebas” Dalam rangka mencegah keburukan dan kerusakan besar akibat pergaulan besar, agama Islam mengharamkan semua sebab yang menjerumuskan ke dalam perbuatan buruk ini, di antaranya[11]: 1- Diharamkannya menemui perempuan yang tidak halal dan berduaan dengannya, termasuk berduaan dengan sopir di mobil, dengan pembantu di rumah, dengan dokter di tempat prakteknya dan lain-lain. Banyak dalil yang menunjukkan hal ini, di antaranya sabda Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam, “Tidaklah sekali-kali seorang laki-laki berduaan dengan seorang perempuan kecuali setan akan menjadi yang ketiga*12+.”
  • 4. 2- Diharamkannya ber-safar (melakukan perjalanan jauh) bagi perempuan tanpa laki-laki yang menjadi mahram-nya (suami, ayah, paman atau saudara laki-lakinya). Dalil yang menunjukkan hal ini juga banyak sekali, di antaranya sabda Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam, “Janganlah sekali-kali seorang perempuan bersafar kecuali bersama dengan mahramnya*13+.” 3- Diharamkannya memandang dengan sengaja kepada lawan jenis, berdasarkan firman Allah Subhanallahu wa Ta’ala, { . ‫ا‬ } “Katakanlah kepada laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. Dan katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka.’” (QS. An-Nuur: 30-31). 4- Diharamkannya menemui seorang perempuan tanpa mahram, meskipun dia saudara suami (ipar), berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam, “Waspadalah kalian (dari perbuatan) menemui perempuan (tanpa mahram)”. Ada yang bertanya, “Wahai Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam, bagaimana dengan Al-hamwu (ipar dan kerabat suami lainnya)?” Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam bersabda, ‘Al-Hamwu adalah kebinasaan*14+.’ Artinya: fitnah yang ditimbulkannya lebih besar karena bisanya seorang perempuan menganggap biasa jika berduaan dengan kerabat suaminya*15+.” 5- Diharamkannya laki-laki menyentuh perempuan, meskipun untuk berjabat tangan[16]. Berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam, “Sungguh jika kepala seorang laki-laki ditusuk dengan jarum dari besi lebih baik baginya dari pada dia menyentuh seorang perempuan yang tidak halal baginya*17+.” 6- Diharamkannya laki-laki yang menyerupai perempuan dan sebaliknya. Berdasarkan hadits berikut, Dari shahabat yang mulia, Abdullah bin ‘Abbas radhiallahu ‘anhu, beliau berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam melaknat laki-laki yang menyerupai perempuan dan melaknat perempuan yang menyerupai laki-laki*18+.” 7- Disyariatkan dan dianjurkannya bagi kaum perempuan untuk shalat di rumah dan itu lebih baik/utama daripada shalat mereka di masjid, dalam rangka menghindari fitnah yang timbul jika mereka sering keluar rumah.
  • 5. Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam bersabda, “Janganlah kalian melarang para wanita (untuk melaksanakan shalat) di masjid, meskipun (shalat mereka) di rumah-rumah mereka lebih baik bagi mereka*19+.” 8- Diharamkannya perempuan sering keluar rumah tanpa ada keperluan yang dibenarkan dalam syariat dengan syarat tidak berdandan dan bersolek karena akan menimbulkan fitnah bagi laki-laki. Allah Subhanahu wa Ta’la berfirman, { } “Dan hendaklah kalian (wahai istri-istri Nabi) menetap di rumah-rumah kalian dan janganlah kalian ber- tabarruj (sering keluar rumah dengan berhias dan bertingkah laku) seperti (kebiasaan) wanita-wanita Jahiliyah yang dahulu, dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait (istri-istri Nabi) dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (QS. Al-Ahzaab:33). Dan dalam hadits yang shahih Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam bersabda, “Sesungguhnya wanita adalah aurat, maka jika dia keluar (rumah) setan akan mengikutinya (menghiasainya agar menjadi fitnah bagi laki-laki), dan keadaanya yang paling dekat dengan Rabbnya (Allah Subhanallahu wa Ta’ala) adalah ketika dia berada di dalam rumahnya*20+.” 9- Diharamkannya perempuan keluar rumah dengan memakai wangi-wangian dalam bentuka apapun, karena akan menimbulkan fitnah yang besar. Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam bersabda, “Seorang wanita, siapapun dia, jika dia (keluar rumah dengan) memakai wangi-wangian, lalu melewati kaum laki-laki agar mereka mencium bau wanginya maka wanita adalah seorang pezina*21+.” Solusi dan penutup Dari pemaparan ringkas di atas, makin jelaslah bagi kita betapa agungnya syariat Islam yang diturunkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’la untuk menjaga kebaikan dan kesucian diri manusia, lahir dan batin. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, { } “Sungguh Allah telah memberi karunia (yang besar) kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus kepada mereka seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, menyucikan (diri) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab (Al-Qur-an) dan Al-Hikmah (as-Sunnah). Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Rasul) itu, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Ali ‘Imraan: 164).
  • 6. Makna firman-Nya menyucikan (diri) mereka adalah membersihkan mereka dari keburukan akhlak, kotoran jiwa dan perbuatAn-perbuatan jahiliyyah, serta mengeluarkan mereka dari kegelapAn- kegelapan menuju cahaya (hidayah Allah Subhanallahu wa Ta’ala)*22+. Terkhusus dalam masalah hijab (pemisah) antara laki-laki dan perempuan, Allah Subhanahu wa Ta’la menyebutkan hikmah yang agung dari ketentuan syariat ini dalam firman-Nya, { } “Dan apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (QS. Al-Ahzaab:53). Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu syaikh berkata,, “(Dalam ayat ini) Allah menyifati hijab/tabir sebagai kesucian bagi hatinya orang-orang yang beriman, laki-laki maupun perempuan, karena mata manusia kalau tidak melihat (sesuatu yang mengundang syahwat, karena terhalangi hijab/tabir) maka hatinya tidak akan berhasrat (buruk). Oleh karena itu, dalam kondisi ini hati manusia akan lebih suci, sehingga (peluang) tidak timbulnya fitnah (kerusakan) pun lebih besar, karena hijab/tabir benar-benar mencegah (timbulnya) keinginAn-keinginan (buruk) dari orang-orang yang ada penyakit (dalam) hatinya*23+.” Juga hikmah yang agung dalam kewajiban memakai jilbab (pakaian yang menutupi semua aurat secara sempurna*24+) bagi perempuan ketika berada di luar rumah, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, { } “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin agar hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, sehingga mereka tidak diganggu/disakiti. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzaab:59). Dalam ayat ini Allah menjelaskan kewajiban memakai jilbab bagi perempuan muslimah dan hikmah dari hukum syariat ini, yaitu, “Supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, sehingga mereka tidak diganggu/disakiti.” Syaikh Abdurrahman As-Sa’di berkata, “Ini menunjukkan bahwa gangguan (bagi wanita dari orang-orang yang berakhlak buruk) akan timbul jika wanita itu tidak mengenakan jilbab (yang sesuai dengan syariat). Hal ini dikarenakan jika wanita tidak memakai jilbab, boleh jadi orang akan menyangka bahwa dia bukan wanita yang ‘afifah (terjaga kehormatannya), sehingga orang yang ada penyakit (syahwat) dalam hatiya akan mengganggu dan menyakiti wanita tersebut, atau bahkan merendahkan/melecehkannya… Maka dengan memakai jilbab (yang sesuai dengan syariat) akan mencegah (timbulnya) keinginAn-keinginan (buruk) terhadap diri wanita dari orang-orang yang mempunyai niat buruk*25+.” Semoga Allah Subhanahu wa Ta’la menjadikan tulisan ini bermanfaat dan sebagai nasehat bagi kaum muslimin untuk kembali kepada agama mereka yang merupakan kemuliaan mereka yang sebenarnya, dengan menjalankan semua petunjuk Allah Subhanahu wa Ta’ala dan menjauhi semua larangan-Nya.
  • 7. ‫لى‬ ‫ص‬ ‫و‬ ‫هلل‬ ‫ا‬ ‫لم‬ ‫س‬ ‫و‬ ‫ارك‬ ‫وب‬ ‫لى‬ ‫ع‬ ‫ىا‬ ‫ي‬ ‫ب‬ ‫و‬ ‫محمد‬ ‫ه‬ ‫وآل‬ ‫به‬ ‫صح‬ ‫و‬ ،‫يه‬ ‫ع‬‫أجم‬ ‫وآخر‬ ‫ا‬ ‫دعواو‬ ‫أن‬ ‫حمد‬ ‫ال‬ ‫هلل‬ ‫رب‬ ‫يه‬ ‫م‬ ‫عال‬ ‫ال‬ Kota Kendari, 21 Rabi’ul akhir 1432 H.