[Ringkuman]
Dokumen tersebut membahas beberapa hal penting dalam perencanaan bangunan untuk tahan gempa, yaitu: (1) pengaruh denah bangunan terhadap perencanaan struktur, (2) karakteristik yang dibutuhkan agar bangunan tahan gempa, (3) bagaimana mendesain bangunan tidak beraturan. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur menentukan gempa rencana menggunakan Metode Statik Ekuivalen sesuai SNI 1726
Perancangan struktur beton perpustakaan 4 lantaiAfret Nobel
Perancangan struktur beton perpustakaan 4 lantai adalah laporan mengenai perencanaan struktur bangunan bertingkat dengan struktur beton bertulang sebagai struktur utama.
Desain dinding geser beton bertulang menggunakan software ETABSAfret Nobel
Desain dinding geser beton bertulang menggunakan software ETABS adalah langkah-langkah dalam mendesain dinding geser / shear wall menggunakan software etabs.
Perancangan struktur beton perpustakaan 4 lantaiAfret Nobel
Perancangan struktur beton perpustakaan 4 lantai adalah laporan mengenai perencanaan struktur bangunan bertingkat dengan struktur beton bertulang sebagai struktur utama.
Desain dinding geser beton bertulang menggunakan software ETABSAfret Nobel
Desain dinding geser beton bertulang menggunakan software ETABS adalah langkah-langkah dalam mendesain dinding geser / shear wall menggunakan software etabs.
Perkerasan Jalan Raya Lentur dan Kaku, metode Analisis dan Manual
ANGGOTA KELOMPOK :
DHANES PRABASWARA ( I 0112029)
AYU ISMOYO SOFIANA ( I 0113021)
MUHAMMAD BUDI SANTOSO( I 0113080)
RAKE ADIUTO ( I 0113105)
SITI DWI RAHAYU ( I 0113124)
Perkerasan Jalan Raya Lentur dan Kaku, metode Analisis dan Manual
ANGGOTA KELOMPOK :
DHANES PRABASWARA ( I 0112029)
AYU ISMOYO SOFIANA ( I 0113021)
MUHAMMAD BUDI SANTOSO( I 0113080)
RAKE ADIUTO ( I 0113105)
SITI DWI RAHAYU ( I 0113124)
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
2. PERTIMBANGAN DALAM PERENCANAAN BANGUNAN
TERHADAP GEMPA TERKAIT KONDISI WILAYAH
&
DATA YANG DAPAT DIKOLEKSI TERKAIT LOKASI
PEMBANGUNAN UNTUK PERENCANAAN
SESUAI SNI 1726 - 2012
7. Tahanan Penetrasi Lapangan Rata –
Rata dan Pada Tanah Kohesif
Keterangan :
di : Tebal setiap lapisan antara kedalaman 0 sampai 30 meter
ds : Ketebalan total dari lapisan tanah non kohesif 30 meter
Ni : Tahanan penetrasi standar 60 persen energi (N60) yang terukur langsung di
lapangan tanpa koreksi, dengan nilai tidak lebih dari 305 pukulan/m
10. Parameter Percepatan Spektral Desain
Keterangan :
SDS : Parameter percepatan spektral desain pada periode pendek
SD1 : Parameter percepatan spektral desain pada periode 1 detik
Ni : Tahanan penetrasi standar 60 persen energi (N60) yang terukur langsung di
lapangan tanpa koreksi, dengan nilai tidak lebih dari 305 pukulan/m
13. - ADAKAH PENGARUH DENAH BANGUNAN TERHADAP
PERENCANAAN STRUKTUR AKIBAT GEMPA?
- APAKAH TERDAPAT KARAKTERISTIK KHUSUS YANG
DIPERLUKAN PADA BENTUK DAN DENAH BANGUNAN
AGAR DAPAT MENAHAN GAYA LATERAL KHUSUSNYA
GEMPA?
- BAGAIMANA DENGAN BENTUK BANGUNAN YANG
TIDAK BERATURAN ADA ARAH VERTIKAL DAN
HORIZONTAL PADA ARAH VERTIKAL MAUPUN
HORIZONTAL DALAM MENAHAN GAYA GEMPA?
14. ADAKAH PENGARUH DENAH BANGUNAN
TERHADAP PERENCANAAN STRUKTUR AKIBAT
GEMPA?
PENGARUH DENAH TERHADAP
PERENCANAAN STRUKTUR AKIBAT GEMPA
ADALAH JIKA DENAHNYA TIDAK SIMETRIS
DAN TIDAK MEMENUHI STANDAR YANG
ADA, MAKA GEDUNG YANG AKAN
DIBANGUN AKAN BERBAHAYA.
UNTUK MEMBANGUN BANGUNAN
YANG AMAN DAN RAMAH GEMPA MAKA
MEMBUTUHKAN:
1. DENAH YANG SEDERHANA DAN
SIMETRIS
2. KONSTRUKSI YANG SEMAKIN TINGGI
HARUS LEBIH RINGAN DI BAGIAN ATAS
3. ADANYA TAMBAHAN BERUPA SISTEM
PENAHAN BEBAN YANG MEMADAI
15.
16.
17.
18. APAKAH TERDAPAT KARAKTERISTIK KHUSUS YANG
DIPERLUKAN PADA BENTUK DAN DENAH BANGUNAN
AGAR DAPAT MENAHAN GAYA LATERAL KHUSUSNYA
GEMPA?
• TIDAK ADA KARAKTERISTIK KHUSUS. KETIKA SUDAH MENGIKUTI PERATURAN PADA
TABEL ASCE DAN MENGIKUTI ATURAN UNTUK MEREMEDIAL PERHITUNGAN
BANGUNAN, MAKA IRREGULARITAS AKAN TERKENDALI.
19. - BAGAIMANA DENGAN BENTUK BANGUNAN YANG TIDAK BERATURAN
ADA ARAH VERTIKAL DAN HORIZONTAL PADA ARAH VERTIKAL
MAUPUN HORIZONTAL DALAM MENAHAN GAYA GEMPA?
- JIKA BANGUNAN YANG TIDAK BERATURAN DAN TIDAK MEMENUHI SYARAT ASCE ,
MAKA BANGUNANYA AKAN BERBAHAYA. JIKA KETIDAKBERATURANYA MASIH BISA
DITOLERIR, MAKA BANGUNANYA MASIH AMAN.
20. Syarat-syarat Metode Statik Ekuivalen (SNI 1726-
2002)
1. Struktur gedung beraturan
2. Tinggi struktur gedung maksimal 10 tingkat (40 meter).
3. Denah gedung seragam
Tanpa tonjolan, maksimal 25% dari dimensi arah tonjolan tersebut.
Tanpa coakan, maksimal 15% dari dimensi sisi gedung
4. Bentuk portal seragam tiap tingkatnya, tidak ada loncatan dinding.
5. Kekakuan lateral seragam tiap tingkatnya.
6. Berat lantai seragam.
7. Sistem lantai menerus.
21. Menentukan Gempa Rencana untuk Metode
Statik Ekuivalen
PROSEDUR
2. Menentukan Faktor keamanan gempa Ie
3. Menentukan parameter percepatan gempa
terpetakan
4. Menentukan klasifikasi situs
5. Menentukan koefisien situs
8. Menghitung parameter percepatan spektral
desain & modifikasi respon7. Menghitung periode fundamental perkiraan
1. Menentukan kategori resiko bangunan
9. Menghitung koefisien respons seismik
6. Menghitung berat seismik efektif
10. Menghitung gaya geser dasar