SlideShare a Scribd company logo
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN
REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 3 TAHUN 2020
TENTANG
MANAJEMEN TALENTA APARATUR SIPIL NEGARA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 51 Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
dan Pasal 134 ayat (2) huruf d Peraturan Pemerintah Nomor 11
Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil perlu
menetapkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Manajemen Talenta
Aparatur Sipil Negara;
Mengingat : 1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5494);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037);
SALINAN
- 2 -
4. Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 tentang
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor
224);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2019 tentang
Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 77, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6340);
6. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2015 tentang
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 89);
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar
Kompetensi Jabatan Aparatur Sipil Negara (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1907);
8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 40 Tahun 2018 tentang
Pedoman Sistem Merit dalam Manajemen Aparatur Sipil
Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 1252).
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI TENTANG
MANAJEMEN TALENTA APARATUR SIPIL NEGARA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN
adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah.
- 3 -
2. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut
Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh
pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam
suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara
lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
3. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS
adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan.
4. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang
selanjutnya disingkat PPPK adalah Warga Negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat
berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu
dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
5. Pejabat yang Berwenang adalah pejabat yang mempunyai
kewenangan melaksanakan proses pengangkatan,
pemindahan, dan pemberhentian PNS sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
6. Pejabat Pembina Kepegawaian adalah pejabat yang
mempunyai kewenangan menetapkan pengangkatan,
pemindahan, pemberhentian, dan pembinaan Manajemen
PNS di instansi pemerintah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
7. Instansi Pemerintah adalah instansi pusat dan instansi
daerah.
8. Instansi Pusat adalah kementerian, lembaga pemerintah
nonkementerian, kesekretariatan lembaga negara, dan
kesekretariatan lembaga nonstruktural.
9. Instansi Daerah adalah perangkat daerah provinsi dan
perangkat daerah kabupaten/kota yang meliputi
sekretariat daerah, sekretariat dewan perwakilan rakyat
daerah, dinas daerah, dan lembaga teknis daerah.
10. Sistem Merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang
berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja
- 4 -
secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar
belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis
kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi
kecacatan.
11. Talenta adalah Pegawai ASN yang memenuhi syarat
tertentu untuk masuk ke dalam kelompok rencana
suksesi.
12. Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan fungsi,
tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang
pegawai ASN dalam suatu satuan organisasi.
13. Jabatan Kritikal adalah jabatan pimpinan tinggi, jabatan
administrasi, dan jabatan fungsional yang diperlukan
dalam mencapai tujuan organisasi dan prioritas
pembangunan nasional.
14. Jabatan Target adalah jabatan pimpinan tinggi dan
jabatan administrasi setingkat lebih tinggi yang
sedang/akan lowong atau jabatan kritikal yang akan diisi
oleh talenta.
15. Manajemen Talenta Aparatur Sipil Negara disingkat
Manajemen Talenta ASN adalah Manajemen Talenta ASN
Nasional dan Manajemen Talenta ASN Instansi.
16. Manajemen Talenta ASN Nasional adalah sistem
manajemen karier ASN yang meliputi tahapan akuisisi,
pengembangan, retensi, dan penempatan talenta yang
diprioritaskan untuk menduduki jabatan target
berdasarkan tingkatan potensial dan kinerja tertinggi
melalui mekanisme tertentu yang dilaksnakan secara
efektif dan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan
Instansi Pemerintah secara nasional dalam rangka
akselerasi pembangunan nasional.
17. Manajemen Talenta ASN Instansi adalah sistem
manajemen karier ASN yang meliputi tahapan akuisisi,
pengembangan, retensi, dan penempatan talenta yang
diprioritaskan untuk menduduki jabatan target
berdasarkan tingkatan potensial dan kinerja tertinggi
melalui mekanisme tertentu yang dilaksanakan secara
- 5 -
efektif dan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan
Instansi Pusat dan Instansi Daerah.
18. Kotak Manajemen Talenta adalah bagan yang terdiri dari
9 (sembilan) kategori yang menunjukkan sekumpulan
Pegawai ASN berdasarkan tingkatan potensial dan
kinerja.
19. Rencana Suksesi adalah perencanaan sistematis melalui
pemetaan Suksesor yang diproyeksikan dalam Jabatan
Target.
20. Kelompok Rencana Suksesi Instansi adalah kelompok
talenta pada masing-masing Instansi Pemerintah yang
berasal dari kotak 9 (sembilan), 8 (delapan), dan 7 (tujuh)
yang disiapkan untuk menduduki jabatan target di
lingkungan instansinya.
21. Kelompok Rencana Suksesi Nasional adalah kelompok
talenta yang berasal dari kotak 9 (sembilan) pada masing-
masing Instansi Pemerintah yang dihimpun oleh Tim
Manajemen Talenta ASN Nasional untuk disiapkan
menduduki jabatan target dalam lingkup nasional.
22. Suksesor (successor) adalah talenta yang dicalonkan
menjadi pengganti Pejabat yang menduduki Jabatan
Target saat ini dan disiapkan untuk mendudukinya pada
saat jabatan tersebut lowong dan/atau sesuai kebutuhan.
23. Akuisisi Talenta adalah strategi mendapatkan talenta
yang dilaksanakan melalui tahapan analisis jabatan
kritikal, analisis kebutuhan talenta, penetapan strategi
akuisisi, identifikasi, penilaian dan pemetaan talenta,
penetapan kelompok rencana suksesi, serta pencarian
talenta melalui mekanisme mutasi antar instansi dan
pertukaran pegawai melalui mekanisme penugasan
khusus.
24. Pengembangan Talenta adalah strategi pengembangan
karier dan kompetensi talenta melalui ASN corporate
university, sekolah kader, tugas belajar, dan bentuk
pengembangan kompetensi lainnya.
25. Retensi Talenta adalah strategi mempertahankan talenta
melalui pemantauan, penghargaan, dan manajemen
- 6 -
suksesi untuk menjaga dan mengembangkan kompetensi
dan kinerja talenta agar siap dalam penempatan jabatan.
26. Penempatan Talenta adalah strategi penempatan talenta
yang tepat pada jabatan target di waktu yang tepat.
27. Potensial adalah kepemilikan potensi/kemampuan
terpendam (underlying capabilities) yang memungkinkan
talenta untuk mengembangkan dan menerapkan
kompetensi yang diperlukan dalam jabatan target yang
diperkirakan dapat diperankan melalui assessment
center, uji kompetensi, rekam jejak jabatan, dan
pertimbangan lain sesuai ketentuan.
28. Kompetensi adalah kemampuan, pengetahuan, dan
keterampilan, dan perilaku yang perlu dimiliki oleh setiap
Pegawai ASN agar dapat melaksanakan tugas secara
efektif.
29. Standar Kompetensi Jabatan Aparatur Sipil Negara yang
selanjutnya disebut Standar Kompetensi Jabatan adalah
deskripsi pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang
diperlukan seorang Aparatur Sipil Negara dalam
melaksanakan tugas jabatan.
30. Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan,
dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan
dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang
teknis jabatan.
31. Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan,
keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati,
diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau
mengelola unit organisasi.
32. Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan,
keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati,
diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman
berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal
agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan,
etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus
dipenuhi oleh setiap pemegang Jabatan untuk
memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan
Jabatan.
- 7 -
33. Uji Kompetensi adalah pengukuran dan penilaian
kompetensi teknis, manajerial, dan sosial kultural
pegawai ASN dalam melaksanakan tugas dan fungsi
jabatannya.
34. Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh setiap ASN
pada organisasi/unit.
35. Penilaian Kinerja adalah penilaian terhadap kinerja yang
merupakan penggabungan nilai Sasaran Kinerja Pegawai
dan nilai Perilaku Kerja sesuai peraturan perundang-
perundangan.
36. Pemeringkatan Kinerja adalah perbandingan antara
kinerja pegawai ASN dengan pegawai ASN lainnya dalam
1 (satu) unit kerja dan/atau instansi.
37. Bimbingan Kinerja adalah suatu proses terus-menerus
dan sistematis yang dilakukan oleh atasan langsung
dalam membantu Pegawai ASN agar mengetahui dan
mengembangkan kompetensi Pegawai ASN, dan mencegah
terjadinya kegagalan kinerja.
38. Konseling Kinerja adalah proses untuk melakukan
identifikasi dan membantu penyelesaian masalah perilaku
kinerja yang dihadapi Pegawai ASN dalam mencapai target
kinerja.
39. Rotasi Jabatan (job rotation) adalah pemindahan talenta
secara sistematik dari satu jabatan ke jabatan lain.
40. Perluasan Jabatan (job enlargement) adalah peningkatan
kinerja talenta melalui penambahan tugas dan fungsi
dalam lingkup jabatan yang sama.
41. Pengayaan Jabatan (job enrichment) adalah peningkatan
motivasi talenta melalui pengayaan peran dan tanggung
jawab, serta pengakuan dan penghargaan dalam jabatan.
42. ASN Corporate University adalah entitas kegiatan
pengembangan kompetensi ASN yang berperan sebagai
sarana strategis untuk mendukung pencapaian tujuan
pembangunan nasional dalam bentuk penanganan isu-
isu strategis melalui proses pembelajaran tematik dan
terintegrasi dengan melibatkan Instansi Pemerintah
- 8 -
terkait dan tenaga ahli dari dalam/luar Instansi
Pemerintah.
43. Sekolah Kader adalah sistem pengembangan kompetensi
yang bertujuan untuk menyiapkan pejabat administrator
melalui jalur percepatan peningkatan jabatan.
44. Sistem Informasi ASN adalah rangkaian informasi dan
data mengenai pegawai ASN yang disusun secara
sistematis, menyeluruh, dan terintegrasi dengan berbasis
teknologi.
45. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pendayagunaan aparatur negara.
BAB II
TUJUAN, PRINSIP, RUANG LINGKUP DAN ASPEK
MANAJEMEN TALENTA ASN
Bagian Kesatu
Tujuan Manajemen Talenta ASN
Pasal 2
Manajemen Talenta ASN bertujuan untuk:
a. meningkatkan pencapaian tujuan strategis pembangunan
nasional dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
b. menemukan dan mempersiapkan talenta terbaik untuk
mengisi posisi kunci sebagai pemimpin masa depan (future
leaders) dan posisi yang mendukung urusan inti organisasi
(core business) dalam rangka optimalisasi pencapaian
tujuan organisasi dan akselerasi pembangunan nasional.
c. mendorong peningkatan profesionalisme jabatan,
kompetensi dan kinerja talenta, serta memberikan
kejelasan dan kepastian karier talenta dalam rangka
akselerasi pengembangan karier yang berkesinambungan.
d. mewujudkan rencana suksesi (succession planning) yang
objektif, terencana, terbuka, tepat waktu, dan akuntabel
sehingga dapat memperkuat dan mengakselerasi
penerapan Sistem Merit pada Instansi Pemerintah.
- 9 -
e. memastikan tersedianya pasokan talenta untuk
menyelaraskan ASN yang tepat dengan jabatan yang tepat
pada waktu yang tepat berdasarkan tujuan strategis, misi
dan visi organisasi.
f. menyeimbangkan antara pengembangan karier ASN dan
kebutuhan instansi.
Bagian Kedua
Prinsip Manajemen Talenta ASN
Pasal 3
(1) Manajemen Talenta ASN dilaksanakan berdasarkan
sistem merit dengan prinsip:
a. objektif;
b. terencana;
c. terbuka;
d. tepat waktu;
e. akuntabel;
f. bebas dari intervensi politik; dan
g. bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
(2) Objektif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
yaitu proses dalam Manajemen Talenta ASN sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi oleh
pandangan atau penilaian subjektif pribadi.
(3) Terencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
yaitu Manajemen Talenta ASN mempersiapkan Suksesor
pada masing-masing Jabatan Target yang akan lowong
dalam perencanaan dan persiapan pada tahun
sebelumnya secara sistematis dan terstruktur sesuai
target.
(4) Terbuka sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
yaitu informasi Manajemen Talenta ASN yang meliputi
tahapan pelaksanaan, kriteria dan informasi penetapan
Talenta dapat diakses oleh seluruh Pegawai ASN.
- 10 -
(5) Tepat waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
d yaitu Jabatan Target dalam Manajemen Talenta ASN
yang lowong dapat segera diisi oleh Suksesor sehingga
tidak terdapat jabatan lowong dalam waktu lama dan
menjamin persediaan talenta dalam pengisian jabatan
target.
(6) Akuntabel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e
yaitu Manajemen Talenta ASN dilakukan sesuai
standar/pedoman yang berlaku dan dapat
dipertanggungjawabkan.
(7) Bebas dari intervensi politik sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf f yaitu Manajemen Talenta ASN bebas dari
pengaruh dan/atau tekanan politik.
(8) Bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g yaitu
Manajemen Talenta ASN bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme.
Bagian Ketiga
Ruang Lingkup dan Aspek Manajemen Talenta ASN
Pasal 4
Ruang lingkup Manajemen Talenta ASN, meliputi:
a. Manajemen Talenta ASN Nasional; dan
b. Manajemen Talenta ASN Instansi.
Pasal 5
Manajemen Talenta ASN Nasional dan Manajemen Talenta ASN
Instansi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ditetapkan dan
dilaksanakan dengan berpedoman pada Manajemen Talenta
ASN sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini.
Pasal 6
Aspek Manajemen Talenta ASN, meliputi:
a. Kelembagaan Manajemen Talenta ASN;
b. Penyelenggaraan Manajemen Talenta ASN Instansi dan
Nasional; dan
- 11 -
c. Sistem Informasi Manajemen Talenta ASN Instansi dan
Nasional.
BAB III
KELEMBAGAAN MANAJEMEN TALENTA ASN
Bagian Kesatu
Manajemen Talenta ASN
Bagian Kedua
Kelembagaan Manajemen Talenta ASN Nasional
Pasal 7
(1) Manajemen Talenta ASN Nasional ditetapkan dan
dilaksanakan oleh Tim Manajemen Talenta ASN Nasional
yang terdiri dari unsur Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas,
Kementerian Dalam Negeri, Lembaga Administrasi
Negara, Badan Kepegawaian Negara, dan Komisi Aparatur
Sipil Negara.
(2) Menteri mengusulkan penetapan Tim Manajemen Talenta
ASN Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
kepada Presiden.
Bagian Ketiga
Kelembagaan Manajemen Talenta ASN Instansi
Pasal 8
(1) Manajemen Talenta ASN Instansi ditetapkan dan
dilaksanakan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian pada
setiap Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah.
(2) Instansi Pemerintah wajib menyelenggarakan Manajemen
Talenta ASN Instansi berdasarkan analisis kebutuhan
yang mengacu pada pencapaian visi, misi, tujuan, dan
sasaran, serta, strategi organisasi guna mewujudkan
prioritas pembangunan nasional.
- 12 -
BAB IV
PENYELENGGARAAN MANAJEMEN TALENTA ASN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 9
Penyelenggaraan Manajemen Talenta ASN Instansi dan
Nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b
meliputi:
a. akuisisi talenta;
b. pengembangan talenta;
c. retensi talenta;
d. penempatan talenta; dan
e. pemantauan dan evaluasi.
Pasal 10
Manajemen Talenta ASN didukung infrastruktur yang terdiri
dari:
a. peta jabatan yang sedang/akan lowong dan jabatan
kritikal;
b. profil talenta;
c. standar metode dan penilaian dalam metode assessment
center dan uji kompetensi yang ditetapkan secara nasional;
d. standar kompetensi jabatan setiap Instansi sesuai
Peraturan Menteri;
e. standar penilaian kinerja riil;
f. pola karier;
g. tim manajemen talenta ASN nasional;
h. program pengembangan talenta (ASN Corporate
University/Sekolah Kader/Tugas Belajar);
i. panitia seleksi;
j. basis data sumber daya manusia (SDM);
k. sistem informasi manajemen talenta ASN; dan
l. anggaran.
- 13 -
Bagian Kedua
Akuisisi Talenta
Pasal 11
Akusisi talenta meliputi tahapan sebagai berikut:
a. identifikasi dan penetapan jabatan kritikal;
b. analisis kebutuhan talenta;
c. penetapan strategi akuisisi;
d. identifikasi, penilaian dan pemetaan talenta;
e. penetapan kelompok rencana suksesi; dan
f. pencarian talenta melalui mekanisme mutasi/rotasi antar
instansi dan rencana penempatan talenta melalui
mekanisme penugasan atau penugasan khusus.
Paragraf 1
Identifikasi dan Penetapan Jabatan Kritikal
Pasal 12
(1) Identifikasi dan penetapan jabatan kritikal sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10 huruf a untuk penempatan
talenta.
(2) Jabatan kritikal merupakan jabatan inti dalam organisasi
yang memenuhi karakteristik tertentu.
(3) Karakteristik jabatan kritikal sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan (2) untuk manajemen talenta ASN
nasional terdiri dari:
a. Strategis dan berkaitan langsung dengan prioritas
nasional; dan
b. Jabatan yang memerlukan keahlian yang sangat
khusus dan/atau langka.
(4) Karakteristik jabatan kritikal sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) untuk manajemen talenta ASN
instansi terdiri dari:
a. strategis dan berkaitan langsung dengan strategi
organisasi serta perkembangan lingkungan;
b. memerlukan kompetensi yang sesuai dengan core
business;
- 14 -
c. membutuhkan kinerja yang tinggi;
d. memberi peluang pembelajaran yang tinggi;
e. mendorong perubahan dan percepatan pembangunan
dan pelayanan publik; dan
f. sesuai kebutuhan prioritas nasional.
Pasal 13
(1) Pejabat Pembina Kepegawaian setiap Instansi Pemerintah
menetapkan Jabatan Kritikal dan Standar Kompetensi
Jabatan serta melaporkannya kepada Menteri.
(2) Jabatan kritikal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disusun berdasarkan skala prioritas sesuai dengan
kebutuhan nasional.
(3) Menteri dapat mengusulkan jabatan kritikal sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) untuk jabatan pimpinan tinggi
madya dan jabatan pimpinan tinggi utama kepada
Presiden.
(4) Menteri menetapkan jabatan kritikal sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) untuk jabatan pimpinan tinggi
pratama, jabatan administrasi, dan jabatan fungsional.
Paragraf 2
Analisis Kebutuhan Talenta
Pasal 14
(1) Analisis kebutuhan talenta didasarkan pada rencana
pembangunan jangka menengah dan jangka panjang
nasional yang terjabar dalam visi, misi, tujuan, dan
sasaran, serta strategi.
(2) Setiap Instansi Pemerintah menyusun analisis kebutuhan
talenta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai
dengan tugas dan fungsi, serta jabatan kritikal.
(3) Tim Manajemen Talenta ASN Nasional menyusun analisis
kebutuhan talenta sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sesuai dengan jabatan kritikal yang ditetapkan dengan
mengacu pada prioritas pembangunan nasional.
- 15 -
Paragraf 3
Penetapan Strategi Akuisisi
Pasal 15
(1) Berdasarkan analisis kebutuhan talenta, setiap instansi
menyusun strategi akuisisi talenta dengan menentukan
seluruh/sebagian pilihan sebagai berikut:
a. Membangun talenta internal instansi;
b. Merekrut talenta baru (Calon PNS dan/atau PPPK);
c. Mutasi dan/atau promosi talenta antar instansi;
d. Penugasan atau penugasan khusus talenta.
(2) Pejabat Pembina Kepegawaian setiap Instansi Pemerintah
menetapkan strategi akuisisi talenta sebagai dasar dalam
identifikasi, penilaian dan pemetaan talenta di lingkungan
instansinya.
(3) Tim Manajemen Talenta ASN Nasional menetapkan
strategi akuisisi talenta sebagai dasar dalam identifikasi,
penilaian dan pemetaan talenta secara nasional.
Paragraf 4
Identifikasi, Penilaian dan Pemetaan Talenta
Pasal 16
Kandidat talenta berasal dari ASN, baik internal maupun
eksternal instansi, termasuk Calon PNS dan PPPK.
Pasal 17
(1) Terhadap kandidat talenta sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 16, dilakukan identifikasi, penilaian, dan pemetaan
talenta melalui:
a. Pemeringkatan kinerja dalam kategori status kinerja
yang terdiri dari: di atas ekspektasi, sesuai ekspektasi,
dan di bawah ekspektasi; dan
b. Penentuan tingkatan potensial dalam kategori tinggi,
menengah, dan rendah melalui assessment center, uji
kompetensi, rekam jejak jabatan, dan/atau
- 16 -
pertimbangan lain sesuai kebutuhan instansi atau
nasional.
(2) Identifikasi, penilaian, dan pemetaan talenta sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui metode
pengujian, pengukuran, dan/atau pemeringkatan yang
terdiri dari:
a. Hasil Penilaian Kinerja selama melaksanakan tugas
jabatan yang terdistribusi dalam unit dan/atau
instansi.
b. Assesment Center untuk mengukur/menilai potensi
talenta yang meliputi kemampuan intelektual,
kemampuan interpersonal, kesadaran diri (self
awareness), kemampuan berpikir kritis dan strategis
(critical and strategic thinking), kemampuan
menyelesaikan permasalahan (problem solving),
kecerdasan emosional (emotional quotient),
kemampuan belajar cepat dan mengembangkan diri
(growth mindset), serta motivasi dan komitmen (grit)
talenta.
c. Uji Kompetensi yang mencakup pengukuran
Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan
Kompetensi Sosial Kultural, yang dilakukan oleh
assessor secara objektif dalam rangka pemetaan
talenta;
d. Rekam jejak jabatan, antara lain aspek pendidikan
formal, pendidikan dan pelatihan, pengalaman dalam
jabatan, serta integritas dan moralitas;
e. Pertimbangan lain yang terdiri dari : kualifikasi
pendidikan sesuai rumpun jabatan, preferensi karier,
dan pengalaman kepemimpinan organisasi.
Pasal 18
(1) Pemetaan talenta instansi dilakukan terhadap seluruh
pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 pada tiap
level jabatan, yakni jabatan pimpinan tinggi, jabatan
administrator, jabatan pengawas, jabatan fungsional, dan
jabatan pelaksana sebagaimana tercantum dalam
- 17 -
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.
(2) Pemetaan talenta nasional dilakukan oleh Tim Manajemen
Talenta ASN Nasional melalui penghimpunan talenta yang
menempati kotak ke-9 (sembilan) pada masing-masing
Instansi Pemerintah.
Pasal 19
Talenta yang telah dipetakan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 17 selanjutnya dapat dilaksanakan:
a. pengembangan talenta dan retensi talenta; dan/atau
b. penempatan talenta yang termasuk dalam kotak 9
(sembilan) dan/atau kelompok rencana suksesi.
Paragraf 5
Penetapan Kelompok Rencana Suksesi
Pasal 20
(1) Pemetaan talenta dikelompokkan dalam 9 (sembilan)
kotak manajemen talenta untuk menentukan talenta yang
masuk ke dalam kelompok rencana suksesi dan
rekomendasi tindak lanjut.
(2) Pemetaan talenta dan rekomendasi tindak lanjut
sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
Pasal 21
(1) PPK menominasikan talenta yang masuk dalam kelompok
rencana suksesi instansi untuk mengisi jabatan kritikal
atau jabatan yang sedang/akan lowong sesuai kebutuhan
instansinya.
(2) Menteri menominasikan talenta yang masuk dalam
kelompok rencana suksesi nasional di lingkungan
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah untuk
mengisi jabatan kritikal atau jabatan yang sedang/akan
lowong sesuai kebutuhan nasional.
- 18 -
(3) Tim Manajemen Talenta ASN Nasional menetapkan
kelompok rencana suksesi nasional berdasarkan
nominasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
Paragraf 6
Pencarian dan Penempatan Talenta
Pasal 22
Dalam hal dibutuhkan talenta dalam waktu cepat dan/atau
dibutuhkan talenta dengan keahlian/kompetensi tertentu,
dapat dilakukan pencarian talenta yang ditindaklanjuti melalui
mekanisme mutasi/rotasi antar instansi atau penempatan
talenta melalui mekanisme penugasan atau penugasan
khusus.
Bagian Ketiga
Pengembangan Talenta
Pasal 23
(1) Pengembangan talenta dilaksanakan melalui akselerasi
karier, pengembangan kompetensi, dan peningkatan
kualifikasi.
(2) Akselerasi karier dilaksanakan melalui sekolah kader.
(3) Pengembangan kompetensi talenta dilaksanakan melalui:
a. ASN corporate university dengan metode klasikal dan
nonklasikal;
b. pembelajaran di dalam dan luar kantor; dan
c. bentuk pengembangan kompetensi lainnya.
(4) Peningkatan kualifikasi talenta dilaksanakan melalui tugas
belajar.
(5) Lembaga Administrasi Negara menyelenggarakan
akselerasi karier dan pengembangan kompetensi sebagai
bagian dari Penyelenggaraan Manajemen Talenta.
(6) Prioritas akselerasi karier, pengembangan kompetensi, dan
peningkatan kualifikasi berdasarkan peringkat yang
- 19 -
dimulai dari urutan tertinggi pada kotak manajemen
talenta.
Bagian Keempat
Retensi Talenta
Pasal 24
(1) Retensi talenta (talent retention) bertujuan untuk
mempertahankan posisi talenta dalam kelompok rencana
suksesi sebagai suksesor yang akan menduduki jabatan
target.
(2) Retensi talenta sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan melalui rencana suksesi, rotasi jabatan,
pengayaan jabatan (job enrichment), perluasan jabatan
(job enlargement), dan penghargaan.
Paragraf 1
Rencana Suksesi
Pasal 25
(1) Rencana suksesi (succession plan) memuat nama-nama
suksesor dalam kelompok rencana suksesi, urutan
penempatan suksesor dalam jabatan target, dan proyeksi
penempatan (posisi dan waktu).
(2) Rencana suksesi sebagaimana dimaksu pada ayat (1)
disusun berdasarkan hasil pemetaan talenta dengan
memperhatikan jabatan target dan informasi lowongan
jabatan di seluruh Instansi Pemerintah dalam Sistem
Informasi ASN dan Sistem Informasi Manajemen Karier
Nasional yang diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian
Negara.
(3) Pejabat Pembina Kepegawaian setiap Instansi Pemerintah
menetapkan rencana suksesi di lingkungan instansinya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1).
(4) Menteri menetapkan rencana suksesi di lingkungan
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah
- 20 -
berdasarkan kelompok rencana suksesi nasional
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (3).
Paragraf 2
Penghargaan
Pasal 26
(1) PNS yang masuk ke dalam kelompok rencana suksesi
diberikan penghargaan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan.
(2) Sistem penghargaan talenta sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) didasarkan pada sistem, budaya, peraturan, serta
kebutuhan masing-masing instansi pemerintah.
(3) Setiap instansi pemerintah dapat mendesain sistem
penghargaan talenta yang berbeda satu sama lain.
Bagian Kelima
Penempatan Talenta
Pasal 27
(1) Penempatan talenta dilaksanakan berdasarkan rencana
suksesi dengan mengacu pada perumpunan berdasarkan
kebutuhan strategis Instansi Pemerintah dan/atau arah
pembangunan prioritas nasional jangka menengah dan
jangka panjang.
(2) Penempatan talenta dapat dilakukan pada lintas Instansi
Pemerintah, baik Pusat maupun Daerah, sesuai
kebutuhan nasional atau instansi.
(3) Talenta yang termasuk dalam kotak 9 (sembilan) dapat
ditempatkan secara langsung pada jabatan target.
Pasal 28
Manajemen Talenta ASN Nasional merupakan bagian dari
Manajemen Pengembangan Karier Nasional yang dilaksanakan
melalui mutasi dan/atau promosi.
- 21 -
Paragraf 1
Penempatan Talenta Instansi
Pasal 29
Penempatan talenta instansi ditetapkan oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian berdasarkan rencana suksesi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 25 ayat (3).
Paragraf 2
Penempatan Talenta Nasional
Pasal 30
(1) Penempatan talenta nasional berdasarkan rencana
suksesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (4).
(2) Penempatan talenta nasional bagi Pejabat Pimpinan
Tinggi Utama dan Madya diusulkan oleh Tim Manajemen
Talenta ASN Nasional kepada Presiden.
(3) Penempatan talenta nasional selain Jabatan Pimpinan
Tinggi Utama dan Madya sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan oleh Tim Manajemen Talenta ASN.
Bagian Keenam
Pemantauan dan Evaluasi
Pasal 31
(1) Pemantauan talenta (talent monitoring) dilakukan pada
tahap pengembangan, retensi, dan penempatan.
(2) Suksesor yang telah ditempatkan pada jabatan kritikal
dilakukan monitoring dan evaluasi selama 3 (tiga) tahun
untuk dilakukan penempatan kembali dalam jabatan.
(3) Penempatan kembali dalam jabatan dapat berupa promosi
atau penempatan jabatan lain yang setara sesuai dengan
hasil evaluasi dan kebutuhan pengisian jabatan kritikal
selanjutnya.
- 22 -
Pasal 32
(1) Pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan manajemen
talenta instansi dilaksanakan secara periodik oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian.
(2) Pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan manajemen
talenta ASN nasional dilaksanakan setiap akhir tahun
anggaran oleh Tim Manajemen Talenta ASN dan
dilaporkan kepada Presiden melalui Menteri.
BAB V
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TALENTA
Pasal 33
(1) Instansi Pemerintah menyelenggarakan sistem informasi
Manajemen Talenta ASN yang terintegrasi secara nasional
dengan Sistem Informasi ASN.
(2) Sistem Informasi ASN sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dikelola oleh Badan Kepegawaian Negara.
BAB VI
ANGGARAN
Pasal 34
Pendanaan Manajemen Talenta ASN bersumber dari:
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; dan/atau
c. Sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 35
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
- 23 -
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 13 Januari 2020
MENTER! PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
TJAHJO KUMOLO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 17 Januari 2020
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
WIDODO EKATJAHJANA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2020 NOMOR 28
Salinan Sesuai Dengan Aslinya
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN
REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 3 TAHUN 2020
TENTANG
MANAJEMEN TALENTA APARATUR SIPIL
NEGARA.
I. KOTAK MANAJEMEN TALENTA (TALENT MANAGEMENT BOX)
KINERJA
DIATAS
EKSPEKTASI
4 7 9
Kinerja di atas
ekspektasi dan
potensial rendah
Kinerja di atas
ekspektasi dan
potensial menengah
Kinerja di atas
ekspektasi dan
potensial tinggi
SESUAI
EKSPEKTASI
2 5 8
Kinerja sesuai
ekspektasi dan
potensial rendah
Kinerja sesuai
ekspektasi dan
potensial menengah
Kinerja sesuai
ekspektasi dan
potensial tinggi
DIBAWAH
EKSPEKTASI
1 3 6
Kinerja di bawah
ekspektasi dan
potensial rendah
Kinerja di bawah
ekspektasi dan
potensial menengah
Kinerja di bawah
ekspektasi dan
potensial tinggi
RENDAH MENENGAH TINGGI
POTENSIAL
II. REKOMENDASI
KOTAK KATEGORI REKOMENDASI
9 Kinerja di atas
ekspektasi dan
potensial tinggi
1. Dipromosikan dan dipertahankan
2. Masuk Kelompok Rencana Suksesi
Instansi/Nasional
3. Penghargaan
8 Kinerja sesuai
ekspektasi dan
potensial tinggi
1. Dipertahankan
2. Masuk Kelompok Rencana Suksesi
Instansi
3. Rotasi/Perluasan jabatan
4. Bimbingan kinerja
7 Kinerja di atas
ekspektasi dan
potensial menengah
1. Dipertahankan
2. Masuk Kelompok Rencana Suksesi
Instansi
3. Rotasi/Pengayaan jabatan
4. Pengembangan kompetensi
5. Tugas belajar
6 Kinerja di bawah
ekspektasi dan
potensial tinggi
1. Penempatan yang sesuai
2. Bimbingan kinerja
3. Konseling kinerja
5 Kinerja sesuai
ekspektasi dan
potensial menengah
1. Penempatan yang sesuai
2. Bimbingan kinerja
3. Pengembangan kompetensi
4 Kinerja di atas
ekspektasi dan
potensial rendah
1. Rotasi
2. Pengembangan kompetensi
3 Kinerja di bawah
ekspektasi dan
potensial menengah
1. Bimbingan kinerja
2. Konseling kinerja
3. Pengembangan kompetensi
4. Penempatan yang sesuai
2 Kinerja sesuai
ekspektasi dan
potensial rendah
1. Bimbingan kinerja
2. Pengembangan kompetensi
3. Penempatan yang sesuai
1 Kinerja di bawah
ekspektasi dan
potensial rendah
Diproses sesuai ketentuan peraturan
perundangan
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
TJAHJO KUMOLO

More Related Content

What's hot

Manajemen asn haeli edit
Manajemen asn haeli editManajemen asn haeli edit
Manajemen asn haeli edit
kwanhaeli
 
8. permenpan nomor 40 tahun 2012
8. permenpan nomor  40 tahun 20128. permenpan nomor  40 tahun 2012
8. permenpan nomor 40 tahun 2012
KutsiyatinMSi
 
5. permenpan nomor 13 tahun 2019
5. permenpan nomor 13 tahun 20195. permenpan nomor 13 tahun 2019
5. permenpan nomor 13 tahun 2019
KutsiyatinMSi
 
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUB...
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUB...PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUB...
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUB...
temanna #LABEDDU
 
Pp nomor-11-tahun-2017-ttg manajemen-pns (1)
Pp nomor-11-tahun-2017-ttg manajemen-pns (1)Pp nomor-11-tahun-2017-ttg manajemen-pns (1)
Pp nomor-11-tahun-2017-ttg manajemen-pns (1)
Dee Kyuhyunnie
 
Reformasi Diklat ASN Terintegrasi Melalui ASN Corporate University
Reformasi Diklat ASN Terintegrasi Melalui ASN Corporate UniversityReformasi Diklat ASN Terintegrasi Melalui ASN Corporate University
Reformasi Diklat ASN Terintegrasi Melalui ASN Corporate University
Coach RFIRMANS
 
Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74
Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74
Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74
KantorHukum1
 
Bahan Tayang Analisis SANRI 6 dan 7
Bahan Tayang Analisis SANRI 6 dan 7Bahan Tayang Analisis SANRI 6 dan 7
Bahan Tayang Analisis SANRI 6 dan 7
Heru Syah Putra
 
Kajian Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara
Kajian Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil NegaraKajian Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara
Kajian Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara
National Institute of Administration Public
 
Analisis kebutuhan personil dan penataan manajemen kepegawaian provinsi
Analisis kebutuhan personil dan penataan manajemen kepegawaian provinsiAnalisis kebutuhan personil dan penataan manajemen kepegawaian provinsi
Analisis kebutuhan personil dan penataan manajemen kepegawaian provinsi
Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Rancanga yuyun matriks
Rancanga yuyun matriksRancanga yuyun matriks
Rancanga yuyun matriks
temanna #LABEDDU
 
Keputusan Kepala LAN Kurikulum Latsar CPNS
Keputusan Kepala LAN Kurikulum Latsar CPNSKeputusan Kepala LAN Kurikulum Latsar CPNS
Keputusan Kepala LAN Kurikulum Latsar CPNS
Coach RFIRMANS
 
12102021-DIKLAT ASN
12102021-DIKLAT ASN12102021-DIKLAT ASN
12102021-DIKLAT ASN
KutsiyatinMSi
 
Pedoman penataan pegawai
Pedoman penataan pegawaiPedoman penataan pegawai
Pedoman penataan pegawai
haris5782
 
Laporan aktualisasi yuyun
Laporan aktualisasi yuyunLaporan aktualisasi yuyun
Laporan aktualisasi yuyun
temanna #LABEDDU
 
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
Dr. Zar Rdj
 

What's hot (16)

Manajemen asn haeli edit
Manajemen asn haeli editManajemen asn haeli edit
Manajemen asn haeli edit
 
8. permenpan nomor 40 tahun 2012
8. permenpan nomor  40 tahun 20128. permenpan nomor  40 tahun 2012
8. permenpan nomor 40 tahun 2012
 
5. permenpan nomor 13 tahun 2019
5. permenpan nomor 13 tahun 20195. permenpan nomor 13 tahun 2019
5. permenpan nomor 13 tahun 2019
 
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUB...
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUB...PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUB...
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUB...
 
Pp nomor-11-tahun-2017-ttg manajemen-pns (1)
Pp nomor-11-tahun-2017-ttg manajemen-pns (1)Pp nomor-11-tahun-2017-ttg manajemen-pns (1)
Pp nomor-11-tahun-2017-ttg manajemen-pns (1)
 
Reformasi Diklat ASN Terintegrasi Melalui ASN Corporate University
Reformasi Diklat ASN Terintegrasi Melalui ASN Corporate UniversityReformasi Diklat ASN Terintegrasi Melalui ASN Corporate University
Reformasi Diklat ASN Terintegrasi Melalui ASN Corporate University
 
Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74
Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74
Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74
 
Bahan Tayang Analisis SANRI 6 dan 7
Bahan Tayang Analisis SANRI 6 dan 7Bahan Tayang Analisis SANRI 6 dan 7
Bahan Tayang Analisis SANRI 6 dan 7
 
Kajian Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara
Kajian Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil NegaraKajian Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara
Kajian Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara
 
Analisis kebutuhan personil dan penataan manajemen kepegawaian provinsi
Analisis kebutuhan personil dan penataan manajemen kepegawaian provinsiAnalisis kebutuhan personil dan penataan manajemen kepegawaian provinsi
Analisis kebutuhan personil dan penataan manajemen kepegawaian provinsi
 
Rancanga yuyun matriks
Rancanga yuyun matriksRancanga yuyun matriks
Rancanga yuyun matriks
 
Keputusan Kepala LAN Kurikulum Latsar CPNS
Keputusan Kepala LAN Kurikulum Latsar CPNSKeputusan Kepala LAN Kurikulum Latsar CPNS
Keputusan Kepala LAN Kurikulum Latsar CPNS
 
12102021-DIKLAT ASN
12102021-DIKLAT ASN12102021-DIKLAT ASN
12102021-DIKLAT ASN
 
Pedoman penataan pegawai
Pedoman penataan pegawaiPedoman penataan pegawai
Pedoman penataan pegawai
 
Laporan aktualisasi yuyun
Laporan aktualisasi yuyunLaporan aktualisasi yuyun
Laporan aktualisasi yuyun
 
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
 

Similar to PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2020 TENTANG MANAJEMEN TALENTA APARATUR SIPIL NEGARA

PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2023 ....17.pdf
PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2023 ....17.pdfPERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2023 ....17.pdf
PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2023 ....17.pdf
punyasiapa
 
Pp nomor-11-tahun-2017 manajemen-pns
Pp nomor-11-tahun-2017 manajemen-pnsPp nomor-11-tahun-2017 manajemen-pns
Pp nomor-11-tahun-2017 manajemen-pns
armansyah44
 
37 TAHUN 2019 TENTANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI TERPADU_compressed.pdf
37 TAHUN 2019 TENTANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI TERPADU_compressed.pdf37 TAHUN 2019 TENTANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI TERPADU_compressed.pdf
37 TAHUN 2019 TENTANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI TERPADU_compressed.pdf
dayatrahman3
 
224_PMK.01_2020.pdf
224_PMK.01_2020.pdf224_PMK.01_2020.pdf
224_PMK.01_2020.pdf
HeruPSembiring1
 
Pp no 11 2017 ttg managemen ASN pns
Pp no 11 2017 ttg  managemen ASN pnsPp no 11 2017 ttg  managemen ASN pns
Pp no 11 2017 ttg managemen ASN pns
ACHMAD AVANDI,SE,MM Alfaqzamta
 
17.-Peraturan-Lembaga-Administrasi-Negara-Nomor-1-Tahun-2021-tentang-Pelatiha...
17.-Peraturan-Lembaga-Administrasi-Negara-Nomor-1-Tahun-2021-tentang-Pelatiha...17.-Peraturan-Lembaga-Administrasi-Negara-Nomor-1-Tahun-2021-tentang-Pelatiha...
17.-Peraturan-Lembaga-Administrasi-Negara-Nomor-1-Tahun-2021-tentang-Pelatiha...
SUKIRDIYONO87
 
Permenpan rb nomor 37 tahun 2020
Permenpan rb nomor 37 tahun 2020Permenpan rb nomor 37 tahun 2020
Permenpan rb nomor 37 tahun 2020
KutsiyatinMSi
 
6. permenpan rb nomor 37 tahun 2020
6. permenpan rb nomor 37 tahun 20206. permenpan rb nomor 37 tahun 2020
6. permenpan rb nomor 37 tahun 2020
KutsiyatinMSi
 
Permenpan RB Nomor 37 Tahun 2020 (4).pdf
Permenpan RB Nomor 37 Tahun 2020 (4).pdfPermenpan RB Nomor 37 Tahun 2020 (4).pdf
Permenpan RB Nomor 37 Tahun 2020 (4).pdf
FerdausGani
 
7. permenpan rb nomor 38 tahun 2020
7. permenpan rb nomor 38 tahun 20207. permenpan rb nomor 38 tahun 2020
7. permenpan rb nomor 38 tahun 2020
KutsiyatinMSi
 
10. peraturan menteri panrb no. 39 tahun 2020
10. peraturan menteri panrb no. 39 tahun 202010. peraturan menteri panrb no. 39 tahun 2020
10. peraturan menteri panrb no. 39 tahun 2020
KutsiyatinMSi
 
16. salinan peraturan lan no. 15 tahun 2020 tentang pengembangan kompetensi p...
16. salinan peraturan lan no. 15 tahun 2020 tentang pengembangan kompetensi p...16. salinan peraturan lan no. 15 tahun 2020 tentang pengembangan kompetensi p...
16. salinan peraturan lan no. 15 tahun 2020 tentang pengembangan kompetensi p...
KutsiyatinMSi
 
Permen PANRB No. 14 Tahun 2021.pdf
Permen PANRB No. 14 Tahun 2021.pdfPermen PANRB No. 14 Tahun 2021.pdf
Permen PANRB No. 14 Tahun 2021.pdf
KriboItuAnugerah
 
2 a.2017pp011
2 a.2017pp0112 a.2017pp011
2 a.2017pp011
KutsiyatinMSi
 
Pp 11 tahun 2017
Pp 11 tahun 2017Pp 11 tahun 2017
Pp 11 tahun 2017
KutsiyatinMSi
 
Peraturan Pemerintah Nomor-11-tahun-2017-Manajemen-PNS
Peraturan Pemerintah Nomor-11-tahun-2017-Manajemen-PNSPeraturan Pemerintah Nomor-11-tahun-2017-Manajemen-PNS
Peraturan Pemerintah Nomor-11-tahun-2017-Manajemen-PNS
Ulfah Hanum
 
Pp 11 tahun 2017
Pp 11 tahun 2017Pp 11 tahun 2017
Pp 11 tahun 2017
KutsiyatinMSi
 
Draft Revisi UU ASN No 5 tahun 2014
Draft Revisi UU ASN No 5 tahun 2014Draft Revisi UU ASN No 5 tahun 2014
Draft Revisi UU ASN No 5 tahun 2014
Muhammad Sirajuddin
 
PLAN-13-2020-dikonversi.docx
PLAN-13-2020-dikonversi.docxPLAN-13-2020-dikonversi.docx
PLAN-13-2020-dikonversi.docx
nasrulhakiki
 
Permenpan RB Nomor 1 Tahun 2020.pdf
Permenpan RB Nomor 1 Tahun 2020.pdfPermenpan RB Nomor 1 Tahun 2020.pdf
Permenpan RB Nomor 1 Tahun 2020.pdf
perencanaan20201
 

Similar to PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2020 TENTANG MANAJEMEN TALENTA APARATUR SIPIL NEGARA (20)

PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2023 ....17.pdf
PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2023 ....17.pdfPERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2023 ....17.pdf
PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2023 ....17.pdf
 
Pp nomor-11-tahun-2017 manajemen-pns
Pp nomor-11-tahun-2017 manajemen-pnsPp nomor-11-tahun-2017 manajemen-pns
Pp nomor-11-tahun-2017 manajemen-pns
 
37 TAHUN 2019 TENTANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI TERPADU_compressed.pdf
37 TAHUN 2019 TENTANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI TERPADU_compressed.pdf37 TAHUN 2019 TENTANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI TERPADU_compressed.pdf
37 TAHUN 2019 TENTANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI TERPADU_compressed.pdf
 
224_PMK.01_2020.pdf
224_PMK.01_2020.pdf224_PMK.01_2020.pdf
224_PMK.01_2020.pdf
 
Pp no 11 2017 ttg managemen ASN pns
Pp no 11 2017 ttg  managemen ASN pnsPp no 11 2017 ttg  managemen ASN pns
Pp no 11 2017 ttg managemen ASN pns
 
17.-Peraturan-Lembaga-Administrasi-Negara-Nomor-1-Tahun-2021-tentang-Pelatiha...
17.-Peraturan-Lembaga-Administrasi-Negara-Nomor-1-Tahun-2021-tentang-Pelatiha...17.-Peraturan-Lembaga-Administrasi-Negara-Nomor-1-Tahun-2021-tentang-Pelatiha...
17.-Peraturan-Lembaga-Administrasi-Negara-Nomor-1-Tahun-2021-tentang-Pelatiha...
 
Permenpan rb nomor 37 tahun 2020
Permenpan rb nomor 37 tahun 2020Permenpan rb nomor 37 tahun 2020
Permenpan rb nomor 37 tahun 2020
 
6. permenpan rb nomor 37 tahun 2020
6. permenpan rb nomor 37 tahun 20206. permenpan rb nomor 37 tahun 2020
6. permenpan rb nomor 37 tahun 2020
 
Permenpan RB Nomor 37 Tahun 2020 (4).pdf
Permenpan RB Nomor 37 Tahun 2020 (4).pdfPermenpan RB Nomor 37 Tahun 2020 (4).pdf
Permenpan RB Nomor 37 Tahun 2020 (4).pdf
 
7. permenpan rb nomor 38 tahun 2020
7. permenpan rb nomor 38 tahun 20207. permenpan rb nomor 38 tahun 2020
7. permenpan rb nomor 38 tahun 2020
 
10. peraturan menteri panrb no. 39 tahun 2020
10. peraturan menteri panrb no. 39 tahun 202010. peraturan menteri panrb no. 39 tahun 2020
10. peraturan menteri panrb no. 39 tahun 2020
 
16. salinan peraturan lan no. 15 tahun 2020 tentang pengembangan kompetensi p...
16. salinan peraturan lan no. 15 tahun 2020 tentang pengembangan kompetensi p...16. salinan peraturan lan no. 15 tahun 2020 tentang pengembangan kompetensi p...
16. salinan peraturan lan no. 15 tahun 2020 tentang pengembangan kompetensi p...
 
Permen PANRB No. 14 Tahun 2021.pdf
Permen PANRB No. 14 Tahun 2021.pdfPermen PANRB No. 14 Tahun 2021.pdf
Permen PANRB No. 14 Tahun 2021.pdf
 
2 a.2017pp011
2 a.2017pp0112 a.2017pp011
2 a.2017pp011
 
Pp 11 tahun 2017
Pp 11 tahun 2017Pp 11 tahun 2017
Pp 11 tahun 2017
 
Peraturan Pemerintah Nomor-11-tahun-2017-Manajemen-PNS
Peraturan Pemerintah Nomor-11-tahun-2017-Manajemen-PNSPeraturan Pemerintah Nomor-11-tahun-2017-Manajemen-PNS
Peraturan Pemerintah Nomor-11-tahun-2017-Manajemen-PNS
 
Pp 11 tahun 2017
Pp 11 tahun 2017Pp 11 tahun 2017
Pp 11 tahun 2017
 
Draft Revisi UU ASN No 5 tahun 2014
Draft Revisi UU ASN No 5 tahun 2014Draft Revisi UU ASN No 5 tahun 2014
Draft Revisi UU ASN No 5 tahun 2014
 
PLAN-13-2020-dikonversi.docx
PLAN-13-2020-dikonversi.docxPLAN-13-2020-dikonversi.docx
PLAN-13-2020-dikonversi.docx
 
Permenpan RB Nomor 1 Tahun 2020.pdf
Permenpan RB Nomor 1 Tahun 2020.pdfPermenpan RB Nomor 1 Tahun 2020.pdf
Permenpan RB Nomor 1 Tahun 2020.pdf
 

More from temanna #LABEDDU

Dinamika kelompok pelatihan dasar bencana rinra 1492020 png
Dinamika kelompok pelatihan dasar bencana  rinra 1492020 pngDinamika kelompok pelatihan dasar bencana  rinra 1492020 png
Dinamika kelompok pelatihan dasar bencana rinra 1492020 png
temanna #LABEDDU
 
Perencanaan anggaran pp
Perencanaan anggaran ppPerencanaan anggaran pp
Perencanaan anggaran pp
temanna #LABEDDU
 
Webinar sabtu 150820 perencanaan anggaran pemda
Webinar sabtu 150820   perencanaan anggaran pemdaWebinar sabtu 150820   perencanaan anggaran pemda
Webinar sabtu 150820 perencanaan anggaran pemda
temanna #LABEDDU
 
Perpres nomor 39_tahun_2019 satu data
Perpres nomor 39_tahun_2019 satu dataPerpres nomor 39_tahun_2019 satu data
Perpres nomor 39_tahun_2019 satu data
temanna #LABEDDU
 
Perpres nomor 95 tahun 2018 sistem pemerintahan berbasis eletronik
Perpres nomor 95 tahun 2018 sistem pemerintahan berbasis eletronikPerpres nomor 95 tahun 2018 sistem pemerintahan berbasis eletronik
Perpres nomor 95 tahun 2018 sistem pemerintahan berbasis eletronik
temanna #LABEDDU
 
KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT
KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN E-GOVERNMENTKEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT
KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT
temanna #LABEDDU
 
uu no 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik
uu no 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronikuu no 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik
uu no 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik
temanna #LABEDDU
 
Rundown e LEARNING PENULISAN ARTIKEL ILMIAH
Rundown e LEARNING PENULISAN ARTIKEL ILMIAHRundown e LEARNING PENULISAN ARTIKEL ILMIAH
Rundown e LEARNING PENULISAN ARTIKEL ILMIAH
temanna #LABEDDU
 
Panduan pelatihan pka pkp masa pandemi covid
Panduan pelatihan pka pkp masa pandemi covidPanduan pelatihan pka pkp masa pandemi covid
Panduan pelatihan pka pkp masa pandemi covid
temanna #LABEDDU
 
Perpu nomor 2 tahun 2020
Perpu nomor 2 tahun 2020Perpu nomor 2 tahun 2020
Perpu nomor 2 tahun 2020
temanna #LABEDDU
 
Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah Selama Wabah Covid-19
Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah Selama Wabah Covid-19Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah Selama Wabah Covid-19
Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah Selama Wabah Covid-19
temanna #LABEDDU
 
Pedoman Pelatihan pka pkp masa pandemi covid 19
Pedoman Pelatihan pka pkp masa pandemi covid 19Pedoman Pelatihan pka pkp masa pandemi covid 19
Pedoman Pelatihan pka pkp masa pandemi covid 19
temanna #LABEDDU
 
Se Menpan RB No 52 tahun 2020 tentang pelaksanaan pengisian jpt
Se Menpan RB No 52 tahun 2020 tentang pelaksanaan pengisian jptSe Menpan RB No 52 tahun 2020 tentang pelaksanaan pengisian jpt
Se Menpan RB No 52 tahun 2020 tentang pelaksanaan pengisian jpt
temanna #LABEDDU
 
Perkalan no.5-tahun-2008-tentang-standar-kompetensi-widyaiswara
Perkalan no.5-tahun-2008-tentang-standar-kompetensi-widyaiswaraPerkalan no.5-tahun-2008-tentang-standar-kompetensi-widyaiswara
Perkalan no.5-tahun-2008-tentang-standar-kompetensi-widyaiswara
temanna #LABEDDU
 
Instrumen Penilaian Kompetensi Widyaiswara
Instrumen Penilaian Kompetensi Widyaiswara Instrumen Penilaian Kompetensi Widyaiswara
Instrumen Penilaian Kompetensi Widyaiswara
temanna #LABEDDU
 
Se menpanrb 51 Jam Kerja Ramadhan masa Pandemi Covid 19
Se menpanrb 51  Jam Kerja Ramadhan masa Pandemi Covid 19Se menpanrb 51  Jam Kerja Ramadhan masa Pandemi Covid 19
Se menpanrb 51 Jam Kerja Ramadhan masa Pandemi Covid 19
temanna #LABEDDU
 
Se menpanrb 50 perubahankedua
Se menpanrb 50 perubahankeduaSe menpanrb 50 perubahankedua
Se menpanrb 50 perubahankedua
temanna #LABEDDU
 
Strategi pembelajaran Digital Organisasi
Strategi pembelajaran Digital OrganisasiStrategi pembelajaran Digital Organisasi
Strategi pembelajaran Digital Organisasi
temanna #LABEDDU
 
Latahzan jgn bersedih
Latahzan jgn bersedihLatahzan jgn bersedih
Latahzan jgn bersedih
temanna #LABEDDU
 
Uu nomor 6 tahun 2018 Karantina Kesehatan
Uu nomor 6 tahun 2018 Karantina KesehatanUu nomor 6 tahun 2018 Karantina Kesehatan
Uu nomor 6 tahun 2018 Karantina Kesehatan
temanna #LABEDDU
 

More from temanna #LABEDDU (20)

Dinamika kelompok pelatihan dasar bencana rinra 1492020 png
Dinamika kelompok pelatihan dasar bencana  rinra 1492020 pngDinamika kelompok pelatihan dasar bencana  rinra 1492020 png
Dinamika kelompok pelatihan dasar bencana rinra 1492020 png
 
Perencanaan anggaran pp
Perencanaan anggaran ppPerencanaan anggaran pp
Perencanaan anggaran pp
 
Webinar sabtu 150820 perencanaan anggaran pemda
Webinar sabtu 150820   perencanaan anggaran pemdaWebinar sabtu 150820   perencanaan anggaran pemda
Webinar sabtu 150820 perencanaan anggaran pemda
 
Perpres nomor 39_tahun_2019 satu data
Perpres nomor 39_tahun_2019 satu dataPerpres nomor 39_tahun_2019 satu data
Perpres nomor 39_tahun_2019 satu data
 
Perpres nomor 95 tahun 2018 sistem pemerintahan berbasis eletronik
Perpres nomor 95 tahun 2018 sistem pemerintahan berbasis eletronikPerpres nomor 95 tahun 2018 sistem pemerintahan berbasis eletronik
Perpres nomor 95 tahun 2018 sistem pemerintahan berbasis eletronik
 
KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT
KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN E-GOVERNMENTKEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT
KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT
 
uu no 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik
uu no 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronikuu no 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik
uu no 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik
 
Rundown e LEARNING PENULISAN ARTIKEL ILMIAH
Rundown e LEARNING PENULISAN ARTIKEL ILMIAHRundown e LEARNING PENULISAN ARTIKEL ILMIAH
Rundown e LEARNING PENULISAN ARTIKEL ILMIAH
 
Panduan pelatihan pka pkp masa pandemi covid
Panduan pelatihan pka pkp masa pandemi covidPanduan pelatihan pka pkp masa pandemi covid
Panduan pelatihan pka pkp masa pandemi covid
 
Perpu nomor 2 tahun 2020
Perpu nomor 2 tahun 2020Perpu nomor 2 tahun 2020
Perpu nomor 2 tahun 2020
 
Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah Selama Wabah Covid-19
Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah Selama Wabah Covid-19Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah Selama Wabah Covid-19
Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah Selama Wabah Covid-19
 
Pedoman Pelatihan pka pkp masa pandemi covid 19
Pedoman Pelatihan pka pkp masa pandemi covid 19Pedoman Pelatihan pka pkp masa pandemi covid 19
Pedoman Pelatihan pka pkp masa pandemi covid 19
 
Se Menpan RB No 52 tahun 2020 tentang pelaksanaan pengisian jpt
Se Menpan RB No 52 tahun 2020 tentang pelaksanaan pengisian jptSe Menpan RB No 52 tahun 2020 tentang pelaksanaan pengisian jpt
Se Menpan RB No 52 tahun 2020 tentang pelaksanaan pengisian jpt
 
Perkalan no.5-tahun-2008-tentang-standar-kompetensi-widyaiswara
Perkalan no.5-tahun-2008-tentang-standar-kompetensi-widyaiswaraPerkalan no.5-tahun-2008-tentang-standar-kompetensi-widyaiswara
Perkalan no.5-tahun-2008-tentang-standar-kompetensi-widyaiswara
 
Instrumen Penilaian Kompetensi Widyaiswara
Instrumen Penilaian Kompetensi Widyaiswara Instrumen Penilaian Kompetensi Widyaiswara
Instrumen Penilaian Kompetensi Widyaiswara
 
Se menpanrb 51 Jam Kerja Ramadhan masa Pandemi Covid 19
Se menpanrb 51  Jam Kerja Ramadhan masa Pandemi Covid 19Se menpanrb 51  Jam Kerja Ramadhan masa Pandemi Covid 19
Se menpanrb 51 Jam Kerja Ramadhan masa Pandemi Covid 19
 
Se menpanrb 50 perubahankedua
Se menpanrb 50 perubahankeduaSe menpanrb 50 perubahankedua
Se menpanrb 50 perubahankedua
 
Strategi pembelajaran Digital Organisasi
Strategi pembelajaran Digital OrganisasiStrategi pembelajaran Digital Organisasi
Strategi pembelajaran Digital Organisasi
 
Latahzan jgn bersedih
Latahzan jgn bersedihLatahzan jgn bersedih
Latahzan jgn bersedih
 
Uu nomor 6 tahun 2018 Karantina Kesehatan
Uu nomor 6 tahun 2018 Karantina KesehatanUu nomor 6 tahun 2018 Karantina Kesehatan
Uu nomor 6 tahun 2018 Karantina Kesehatan
 

Recently uploaded

Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdfBerita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
DenniPratama2
 
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakkRencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
DwiSuprianto2
 
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdfMateri Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
pelestarikawasanwili
 
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptxRapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
ApriyandiIyan1
 
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdfPPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
adminguntur
 
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdfRegulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
MuhaiminMuha
 
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdfMitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
pelestarikawasanwili
 
slip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contoh
slip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contohslip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contoh
slip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contoh
projecttomarss
 
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfCERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
Zainul Ulum
 

Recently uploaded (9)

Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdfBerita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
 
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakkRencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
 
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdfMateri Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
 
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptxRapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
 
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdfPPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
 
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdfRegulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
 
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdfMitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
 
slip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contoh
slip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contohslip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contoh
slip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contoh
 
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfCERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
 

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2020 TENTANG MANAJEMEN TALENTA APARATUR SIPIL NEGARA

  • 1. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2020 TENTANG MANAJEMEN TALENTA APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 51 Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan Pasal 134 ayat (2) huruf d Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Manajemen Talenta Aparatur Sipil Negara; Mengingat : 1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037); SALINAN
  • 2. - 2 - 4. Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 224); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6340); 6. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2015 tentang Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 89); 7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi Jabatan Aparatur Sipil Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1907); 8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 40 Tahun 2018 tentang Pedoman Sistem Merit dalam Manajemen Aparatur Sipil Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1252). MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI TENTANG MANAJEMEN TALENTA APARATUR SIPIL NEGARA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
  • 3. - 3 - 2. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang- undangan. 3. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. 4. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang selanjutnya disingkat PPPK adalah Warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan. 5. Pejabat yang Berwenang adalah pejabat yang mempunyai kewenangan melaksanakan proses pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian PNS sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 6. Pejabat Pembina Kepegawaian adalah pejabat yang mempunyai kewenangan menetapkan pengangkatan, pemindahan, pemberhentian, dan pembinaan Manajemen PNS di instansi pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 7. Instansi Pemerintah adalah instansi pusat dan instansi daerah. 8. Instansi Pusat adalah kementerian, lembaga pemerintah nonkementerian, kesekretariatan lembaga negara, dan kesekretariatan lembaga nonstruktural. 9. Instansi Daerah adalah perangkat daerah provinsi dan perangkat daerah kabupaten/kota yang meliputi sekretariat daerah, sekretariat dewan perwakilan rakyat daerah, dinas daerah, dan lembaga teknis daerah. 10. Sistem Merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja
  • 4. - 4 - secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan. 11. Talenta adalah Pegawai ASN yang memenuhi syarat tertentu untuk masuk ke dalam kelompok rencana suksesi. 12. Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan fungsi, tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang pegawai ASN dalam suatu satuan organisasi. 13. Jabatan Kritikal adalah jabatan pimpinan tinggi, jabatan administrasi, dan jabatan fungsional yang diperlukan dalam mencapai tujuan organisasi dan prioritas pembangunan nasional. 14. Jabatan Target adalah jabatan pimpinan tinggi dan jabatan administrasi setingkat lebih tinggi yang sedang/akan lowong atau jabatan kritikal yang akan diisi oleh talenta. 15. Manajemen Talenta Aparatur Sipil Negara disingkat Manajemen Talenta ASN adalah Manajemen Talenta ASN Nasional dan Manajemen Talenta ASN Instansi. 16. Manajemen Talenta ASN Nasional adalah sistem manajemen karier ASN yang meliputi tahapan akuisisi, pengembangan, retensi, dan penempatan talenta yang diprioritaskan untuk menduduki jabatan target berdasarkan tingkatan potensial dan kinerja tertinggi melalui mekanisme tertentu yang dilaksnakan secara efektif dan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan Instansi Pemerintah secara nasional dalam rangka akselerasi pembangunan nasional. 17. Manajemen Talenta ASN Instansi adalah sistem manajemen karier ASN yang meliputi tahapan akuisisi, pengembangan, retensi, dan penempatan talenta yang diprioritaskan untuk menduduki jabatan target berdasarkan tingkatan potensial dan kinerja tertinggi melalui mekanisme tertentu yang dilaksanakan secara
  • 5. - 5 - efektif dan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan Instansi Pusat dan Instansi Daerah. 18. Kotak Manajemen Talenta adalah bagan yang terdiri dari 9 (sembilan) kategori yang menunjukkan sekumpulan Pegawai ASN berdasarkan tingkatan potensial dan kinerja. 19. Rencana Suksesi adalah perencanaan sistematis melalui pemetaan Suksesor yang diproyeksikan dalam Jabatan Target. 20. Kelompok Rencana Suksesi Instansi adalah kelompok talenta pada masing-masing Instansi Pemerintah yang berasal dari kotak 9 (sembilan), 8 (delapan), dan 7 (tujuh) yang disiapkan untuk menduduki jabatan target di lingkungan instansinya. 21. Kelompok Rencana Suksesi Nasional adalah kelompok talenta yang berasal dari kotak 9 (sembilan) pada masing- masing Instansi Pemerintah yang dihimpun oleh Tim Manajemen Talenta ASN Nasional untuk disiapkan menduduki jabatan target dalam lingkup nasional. 22. Suksesor (successor) adalah talenta yang dicalonkan menjadi pengganti Pejabat yang menduduki Jabatan Target saat ini dan disiapkan untuk mendudukinya pada saat jabatan tersebut lowong dan/atau sesuai kebutuhan. 23. Akuisisi Talenta adalah strategi mendapatkan talenta yang dilaksanakan melalui tahapan analisis jabatan kritikal, analisis kebutuhan talenta, penetapan strategi akuisisi, identifikasi, penilaian dan pemetaan talenta, penetapan kelompok rencana suksesi, serta pencarian talenta melalui mekanisme mutasi antar instansi dan pertukaran pegawai melalui mekanisme penugasan khusus. 24. Pengembangan Talenta adalah strategi pengembangan karier dan kompetensi talenta melalui ASN corporate university, sekolah kader, tugas belajar, dan bentuk pengembangan kompetensi lainnya. 25. Retensi Talenta adalah strategi mempertahankan talenta melalui pemantauan, penghargaan, dan manajemen
  • 6. - 6 - suksesi untuk menjaga dan mengembangkan kompetensi dan kinerja talenta agar siap dalam penempatan jabatan. 26. Penempatan Talenta adalah strategi penempatan talenta yang tepat pada jabatan target di waktu yang tepat. 27. Potensial adalah kepemilikan potensi/kemampuan terpendam (underlying capabilities) yang memungkinkan talenta untuk mengembangkan dan menerapkan kompetensi yang diperlukan dalam jabatan target yang diperkirakan dapat diperankan melalui assessment center, uji kompetensi, rekam jejak jabatan, dan pertimbangan lain sesuai ketentuan. 28. Kompetensi adalah kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan, dan perilaku yang perlu dimiliki oleh setiap Pegawai ASN agar dapat melaksanakan tugas secara efektif. 29. Standar Kompetensi Jabatan Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Standar Kompetensi Jabatan adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang diperlukan seorang Aparatur Sipil Negara dalam melaksanakan tugas jabatan. 30. Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan. 31. Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit organisasi. 32. Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi oleh setiap pemegang Jabatan untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan Jabatan.
  • 7. - 7 - 33. Uji Kompetensi adalah pengukuran dan penilaian kompetensi teknis, manajerial, dan sosial kultural pegawai ASN dalam melaksanakan tugas dan fungsi jabatannya. 34. Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh setiap ASN pada organisasi/unit. 35. Penilaian Kinerja adalah penilaian terhadap kinerja yang merupakan penggabungan nilai Sasaran Kinerja Pegawai dan nilai Perilaku Kerja sesuai peraturan perundang- perundangan. 36. Pemeringkatan Kinerja adalah perbandingan antara kinerja pegawai ASN dengan pegawai ASN lainnya dalam 1 (satu) unit kerja dan/atau instansi. 37. Bimbingan Kinerja adalah suatu proses terus-menerus dan sistematis yang dilakukan oleh atasan langsung dalam membantu Pegawai ASN agar mengetahui dan mengembangkan kompetensi Pegawai ASN, dan mencegah terjadinya kegagalan kinerja. 38. Konseling Kinerja adalah proses untuk melakukan identifikasi dan membantu penyelesaian masalah perilaku kinerja yang dihadapi Pegawai ASN dalam mencapai target kinerja. 39. Rotasi Jabatan (job rotation) adalah pemindahan talenta secara sistematik dari satu jabatan ke jabatan lain. 40. Perluasan Jabatan (job enlargement) adalah peningkatan kinerja talenta melalui penambahan tugas dan fungsi dalam lingkup jabatan yang sama. 41. Pengayaan Jabatan (job enrichment) adalah peningkatan motivasi talenta melalui pengayaan peran dan tanggung jawab, serta pengakuan dan penghargaan dalam jabatan. 42. ASN Corporate University adalah entitas kegiatan pengembangan kompetensi ASN yang berperan sebagai sarana strategis untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan nasional dalam bentuk penanganan isu- isu strategis melalui proses pembelajaran tematik dan terintegrasi dengan melibatkan Instansi Pemerintah
  • 8. - 8 - terkait dan tenaga ahli dari dalam/luar Instansi Pemerintah. 43. Sekolah Kader adalah sistem pengembangan kompetensi yang bertujuan untuk menyiapkan pejabat administrator melalui jalur percepatan peningkatan jabatan. 44. Sistem Informasi ASN adalah rangkaian informasi dan data mengenai pegawai ASN yang disusun secara sistematis, menyeluruh, dan terintegrasi dengan berbasis teknologi. 45. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendayagunaan aparatur negara. BAB II TUJUAN, PRINSIP, RUANG LINGKUP DAN ASPEK MANAJEMEN TALENTA ASN Bagian Kesatu Tujuan Manajemen Talenta ASN Pasal 2 Manajemen Talenta ASN bertujuan untuk: a. meningkatkan pencapaian tujuan strategis pembangunan nasional dan peningkatan kualitas pelayanan publik. b. menemukan dan mempersiapkan talenta terbaik untuk mengisi posisi kunci sebagai pemimpin masa depan (future leaders) dan posisi yang mendukung urusan inti organisasi (core business) dalam rangka optimalisasi pencapaian tujuan organisasi dan akselerasi pembangunan nasional. c. mendorong peningkatan profesionalisme jabatan, kompetensi dan kinerja talenta, serta memberikan kejelasan dan kepastian karier talenta dalam rangka akselerasi pengembangan karier yang berkesinambungan. d. mewujudkan rencana suksesi (succession planning) yang objektif, terencana, terbuka, tepat waktu, dan akuntabel sehingga dapat memperkuat dan mengakselerasi penerapan Sistem Merit pada Instansi Pemerintah.
  • 9. - 9 - e. memastikan tersedianya pasokan talenta untuk menyelaraskan ASN yang tepat dengan jabatan yang tepat pada waktu yang tepat berdasarkan tujuan strategis, misi dan visi organisasi. f. menyeimbangkan antara pengembangan karier ASN dan kebutuhan instansi. Bagian Kedua Prinsip Manajemen Talenta ASN Pasal 3 (1) Manajemen Talenta ASN dilaksanakan berdasarkan sistem merit dengan prinsip: a. objektif; b. terencana; c. terbuka; d. tepat waktu; e. akuntabel; f. bebas dari intervensi politik; dan g. bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. (2) Objektif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a yaitu proses dalam Manajemen Talenta ASN sesuai dengan keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi oleh pandangan atau penilaian subjektif pribadi. (3) Terencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b yaitu Manajemen Talenta ASN mempersiapkan Suksesor pada masing-masing Jabatan Target yang akan lowong dalam perencanaan dan persiapan pada tahun sebelumnya secara sistematis dan terstruktur sesuai target. (4) Terbuka sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c yaitu informasi Manajemen Talenta ASN yang meliputi tahapan pelaksanaan, kriteria dan informasi penetapan Talenta dapat diakses oleh seluruh Pegawai ASN.
  • 10. - 10 - (5) Tepat waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d yaitu Jabatan Target dalam Manajemen Talenta ASN yang lowong dapat segera diisi oleh Suksesor sehingga tidak terdapat jabatan lowong dalam waktu lama dan menjamin persediaan talenta dalam pengisian jabatan target. (6) Akuntabel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e yaitu Manajemen Talenta ASN dilakukan sesuai standar/pedoman yang berlaku dan dapat dipertanggungjawabkan. (7) Bebas dari intervensi politik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f yaitu Manajemen Talenta ASN bebas dari pengaruh dan/atau tekanan politik. (8) Bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g yaitu Manajemen Talenta ASN bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Bagian Ketiga Ruang Lingkup dan Aspek Manajemen Talenta ASN Pasal 4 Ruang lingkup Manajemen Talenta ASN, meliputi: a. Manajemen Talenta ASN Nasional; dan b. Manajemen Talenta ASN Instansi. Pasal 5 Manajemen Talenta ASN Nasional dan Manajemen Talenta ASN Instansi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ditetapkan dan dilaksanakan dengan berpedoman pada Manajemen Talenta ASN sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini. Pasal 6 Aspek Manajemen Talenta ASN, meliputi: a. Kelembagaan Manajemen Talenta ASN; b. Penyelenggaraan Manajemen Talenta ASN Instansi dan Nasional; dan
  • 11. - 11 - c. Sistem Informasi Manajemen Talenta ASN Instansi dan Nasional. BAB III KELEMBAGAAN MANAJEMEN TALENTA ASN Bagian Kesatu Manajemen Talenta ASN Bagian Kedua Kelembagaan Manajemen Talenta ASN Nasional Pasal 7 (1) Manajemen Talenta ASN Nasional ditetapkan dan dilaksanakan oleh Tim Manajemen Talenta ASN Nasional yang terdiri dari unsur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, Lembaga Administrasi Negara, Badan Kepegawaian Negara, dan Komisi Aparatur Sipil Negara. (2) Menteri mengusulkan penetapan Tim Manajemen Talenta ASN Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Presiden. Bagian Ketiga Kelembagaan Manajemen Talenta ASN Instansi Pasal 8 (1) Manajemen Talenta ASN Instansi ditetapkan dan dilaksanakan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian pada setiap Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. (2) Instansi Pemerintah wajib menyelenggarakan Manajemen Talenta ASN Instansi berdasarkan analisis kebutuhan yang mengacu pada pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran, serta, strategi organisasi guna mewujudkan prioritas pembangunan nasional.
  • 12. - 12 - BAB IV PENYELENGGARAAN MANAJEMEN TALENTA ASN Bagian Kesatu Umum Pasal 9 Penyelenggaraan Manajemen Talenta ASN Instansi dan Nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b meliputi: a. akuisisi talenta; b. pengembangan talenta; c. retensi talenta; d. penempatan talenta; dan e. pemantauan dan evaluasi. Pasal 10 Manajemen Talenta ASN didukung infrastruktur yang terdiri dari: a. peta jabatan yang sedang/akan lowong dan jabatan kritikal; b. profil talenta; c. standar metode dan penilaian dalam metode assessment center dan uji kompetensi yang ditetapkan secara nasional; d. standar kompetensi jabatan setiap Instansi sesuai Peraturan Menteri; e. standar penilaian kinerja riil; f. pola karier; g. tim manajemen talenta ASN nasional; h. program pengembangan talenta (ASN Corporate University/Sekolah Kader/Tugas Belajar); i. panitia seleksi; j. basis data sumber daya manusia (SDM); k. sistem informasi manajemen talenta ASN; dan l. anggaran.
  • 13. - 13 - Bagian Kedua Akuisisi Talenta Pasal 11 Akusisi talenta meliputi tahapan sebagai berikut: a. identifikasi dan penetapan jabatan kritikal; b. analisis kebutuhan talenta; c. penetapan strategi akuisisi; d. identifikasi, penilaian dan pemetaan talenta; e. penetapan kelompok rencana suksesi; dan f. pencarian talenta melalui mekanisme mutasi/rotasi antar instansi dan rencana penempatan talenta melalui mekanisme penugasan atau penugasan khusus. Paragraf 1 Identifikasi dan Penetapan Jabatan Kritikal Pasal 12 (1) Identifikasi dan penetapan jabatan kritikal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf a untuk penempatan talenta. (2) Jabatan kritikal merupakan jabatan inti dalam organisasi yang memenuhi karakteristik tertentu. (3) Karakteristik jabatan kritikal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) untuk manajemen talenta ASN nasional terdiri dari: a. Strategis dan berkaitan langsung dengan prioritas nasional; dan b. Jabatan yang memerlukan keahlian yang sangat khusus dan/atau langka. (4) Karakteristik jabatan kritikal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) untuk manajemen talenta ASN instansi terdiri dari: a. strategis dan berkaitan langsung dengan strategi organisasi serta perkembangan lingkungan; b. memerlukan kompetensi yang sesuai dengan core business;
  • 14. - 14 - c. membutuhkan kinerja yang tinggi; d. memberi peluang pembelajaran yang tinggi; e. mendorong perubahan dan percepatan pembangunan dan pelayanan publik; dan f. sesuai kebutuhan prioritas nasional. Pasal 13 (1) Pejabat Pembina Kepegawaian setiap Instansi Pemerintah menetapkan Jabatan Kritikal dan Standar Kompetensi Jabatan serta melaporkannya kepada Menteri. (2) Jabatan kritikal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun berdasarkan skala prioritas sesuai dengan kebutuhan nasional. (3) Menteri dapat mengusulkan jabatan kritikal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) untuk jabatan pimpinan tinggi madya dan jabatan pimpinan tinggi utama kepada Presiden. (4) Menteri menetapkan jabatan kritikal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) untuk jabatan pimpinan tinggi pratama, jabatan administrasi, dan jabatan fungsional. Paragraf 2 Analisis Kebutuhan Talenta Pasal 14 (1) Analisis kebutuhan talenta didasarkan pada rencana pembangunan jangka menengah dan jangka panjang nasional yang terjabar dalam visi, misi, tujuan, dan sasaran, serta strategi. (2) Setiap Instansi Pemerintah menyusun analisis kebutuhan talenta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan tugas dan fungsi, serta jabatan kritikal. (3) Tim Manajemen Talenta ASN Nasional menyusun analisis kebutuhan talenta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan jabatan kritikal yang ditetapkan dengan mengacu pada prioritas pembangunan nasional.
  • 15. - 15 - Paragraf 3 Penetapan Strategi Akuisisi Pasal 15 (1) Berdasarkan analisis kebutuhan talenta, setiap instansi menyusun strategi akuisisi talenta dengan menentukan seluruh/sebagian pilihan sebagai berikut: a. Membangun talenta internal instansi; b. Merekrut talenta baru (Calon PNS dan/atau PPPK); c. Mutasi dan/atau promosi talenta antar instansi; d. Penugasan atau penugasan khusus talenta. (2) Pejabat Pembina Kepegawaian setiap Instansi Pemerintah menetapkan strategi akuisisi talenta sebagai dasar dalam identifikasi, penilaian dan pemetaan talenta di lingkungan instansinya. (3) Tim Manajemen Talenta ASN Nasional menetapkan strategi akuisisi talenta sebagai dasar dalam identifikasi, penilaian dan pemetaan talenta secara nasional. Paragraf 4 Identifikasi, Penilaian dan Pemetaan Talenta Pasal 16 Kandidat talenta berasal dari ASN, baik internal maupun eksternal instansi, termasuk Calon PNS dan PPPK. Pasal 17 (1) Terhadap kandidat talenta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, dilakukan identifikasi, penilaian, dan pemetaan talenta melalui: a. Pemeringkatan kinerja dalam kategori status kinerja yang terdiri dari: di atas ekspektasi, sesuai ekspektasi, dan di bawah ekspektasi; dan b. Penentuan tingkatan potensial dalam kategori tinggi, menengah, dan rendah melalui assessment center, uji kompetensi, rekam jejak jabatan, dan/atau
  • 16. - 16 - pertimbangan lain sesuai kebutuhan instansi atau nasional. (2) Identifikasi, penilaian, dan pemetaan talenta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui metode pengujian, pengukuran, dan/atau pemeringkatan yang terdiri dari: a. Hasil Penilaian Kinerja selama melaksanakan tugas jabatan yang terdistribusi dalam unit dan/atau instansi. b. Assesment Center untuk mengukur/menilai potensi talenta yang meliputi kemampuan intelektual, kemampuan interpersonal, kesadaran diri (self awareness), kemampuan berpikir kritis dan strategis (critical and strategic thinking), kemampuan menyelesaikan permasalahan (problem solving), kecerdasan emosional (emotional quotient), kemampuan belajar cepat dan mengembangkan diri (growth mindset), serta motivasi dan komitmen (grit) talenta. c. Uji Kompetensi yang mencakup pengukuran Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural, yang dilakukan oleh assessor secara objektif dalam rangka pemetaan talenta; d. Rekam jejak jabatan, antara lain aspek pendidikan formal, pendidikan dan pelatihan, pengalaman dalam jabatan, serta integritas dan moralitas; e. Pertimbangan lain yang terdiri dari : kualifikasi pendidikan sesuai rumpun jabatan, preferensi karier, dan pengalaman kepemimpinan organisasi. Pasal 18 (1) Pemetaan talenta instansi dilakukan terhadap seluruh pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 pada tiap level jabatan, yakni jabatan pimpinan tinggi, jabatan administrator, jabatan pengawas, jabatan fungsional, dan jabatan pelaksana sebagaimana tercantum dalam
  • 17. - 17 - Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. (2) Pemetaan talenta nasional dilakukan oleh Tim Manajemen Talenta ASN Nasional melalui penghimpunan talenta yang menempati kotak ke-9 (sembilan) pada masing-masing Instansi Pemerintah. Pasal 19 Talenta yang telah dipetakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 selanjutnya dapat dilaksanakan: a. pengembangan talenta dan retensi talenta; dan/atau b. penempatan talenta yang termasuk dalam kotak 9 (sembilan) dan/atau kelompok rencana suksesi. Paragraf 5 Penetapan Kelompok Rencana Suksesi Pasal 20 (1) Pemetaan talenta dikelompokkan dalam 9 (sembilan) kotak manajemen talenta untuk menentukan talenta yang masuk ke dalam kelompok rencana suksesi dan rekomendasi tindak lanjut. (2) Pemetaan talenta dan rekomendasi tindak lanjut sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 21 (1) PPK menominasikan talenta yang masuk dalam kelompok rencana suksesi instansi untuk mengisi jabatan kritikal atau jabatan yang sedang/akan lowong sesuai kebutuhan instansinya. (2) Menteri menominasikan talenta yang masuk dalam kelompok rencana suksesi nasional di lingkungan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah untuk mengisi jabatan kritikal atau jabatan yang sedang/akan lowong sesuai kebutuhan nasional.
  • 18. - 18 - (3) Tim Manajemen Talenta ASN Nasional menetapkan kelompok rencana suksesi nasional berdasarkan nominasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2). Paragraf 6 Pencarian dan Penempatan Talenta Pasal 22 Dalam hal dibutuhkan talenta dalam waktu cepat dan/atau dibutuhkan talenta dengan keahlian/kompetensi tertentu, dapat dilakukan pencarian talenta yang ditindaklanjuti melalui mekanisme mutasi/rotasi antar instansi atau penempatan talenta melalui mekanisme penugasan atau penugasan khusus. Bagian Ketiga Pengembangan Talenta Pasal 23 (1) Pengembangan talenta dilaksanakan melalui akselerasi karier, pengembangan kompetensi, dan peningkatan kualifikasi. (2) Akselerasi karier dilaksanakan melalui sekolah kader. (3) Pengembangan kompetensi talenta dilaksanakan melalui: a. ASN corporate university dengan metode klasikal dan nonklasikal; b. pembelajaran di dalam dan luar kantor; dan c. bentuk pengembangan kompetensi lainnya. (4) Peningkatan kualifikasi talenta dilaksanakan melalui tugas belajar. (5) Lembaga Administrasi Negara menyelenggarakan akselerasi karier dan pengembangan kompetensi sebagai bagian dari Penyelenggaraan Manajemen Talenta. (6) Prioritas akselerasi karier, pengembangan kompetensi, dan peningkatan kualifikasi berdasarkan peringkat yang
  • 19. - 19 - dimulai dari urutan tertinggi pada kotak manajemen talenta. Bagian Keempat Retensi Talenta Pasal 24 (1) Retensi talenta (talent retention) bertujuan untuk mempertahankan posisi talenta dalam kelompok rencana suksesi sebagai suksesor yang akan menduduki jabatan target. (2) Retensi talenta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui rencana suksesi, rotasi jabatan, pengayaan jabatan (job enrichment), perluasan jabatan (job enlargement), dan penghargaan. Paragraf 1 Rencana Suksesi Pasal 25 (1) Rencana suksesi (succession plan) memuat nama-nama suksesor dalam kelompok rencana suksesi, urutan penempatan suksesor dalam jabatan target, dan proyeksi penempatan (posisi dan waktu). (2) Rencana suksesi sebagaimana dimaksu pada ayat (1) disusun berdasarkan hasil pemetaan talenta dengan memperhatikan jabatan target dan informasi lowongan jabatan di seluruh Instansi Pemerintah dalam Sistem Informasi ASN dan Sistem Informasi Manajemen Karier Nasional yang diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian Negara. (3) Pejabat Pembina Kepegawaian setiap Instansi Pemerintah menetapkan rencana suksesi di lingkungan instansinya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1). (4) Menteri menetapkan rencana suksesi di lingkungan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah
  • 20. - 20 - berdasarkan kelompok rencana suksesi nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (3). Paragraf 2 Penghargaan Pasal 26 (1) PNS yang masuk ke dalam kelompok rencana suksesi diberikan penghargaan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. (2) Sistem penghargaan talenta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan pada sistem, budaya, peraturan, serta kebutuhan masing-masing instansi pemerintah. (3) Setiap instansi pemerintah dapat mendesain sistem penghargaan talenta yang berbeda satu sama lain. Bagian Kelima Penempatan Talenta Pasal 27 (1) Penempatan talenta dilaksanakan berdasarkan rencana suksesi dengan mengacu pada perumpunan berdasarkan kebutuhan strategis Instansi Pemerintah dan/atau arah pembangunan prioritas nasional jangka menengah dan jangka panjang. (2) Penempatan talenta dapat dilakukan pada lintas Instansi Pemerintah, baik Pusat maupun Daerah, sesuai kebutuhan nasional atau instansi. (3) Talenta yang termasuk dalam kotak 9 (sembilan) dapat ditempatkan secara langsung pada jabatan target. Pasal 28 Manajemen Talenta ASN Nasional merupakan bagian dari Manajemen Pengembangan Karier Nasional yang dilaksanakan melalui mutasi dan/atau promosi.
  • 21. - 21 - Paragraf 1 Penempatan Talenta Instansi Pasal 29 Penempatan talenta instansi ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan rencana suksesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (3). Paragraf 2 Penempatan Talenta Nasional Pasal 30 (1) Penempatan talenta nasional berdasarkan rencana suksesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (4). (2) Penempatan talenta nasional bagi Pejabat Pimpinan Tinggi Utama dan Madya diusulkan oleh Tim Manajemen Talenta ASN Nasional kepada Presiden. (3) Penempatan talenta nasional selain Jabatan Pimpinan Tinggi Utama dan Madya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Tim Manajemen Talenta ASN. Bagian Keenam Pemantauan dan Evaluasi Pasal 31 (1) Pemantauan talenta (talent monitoring) dilakukan pada tahap pengembangan, retensi, dan penempatan. (2) Suksesor yang telah ditempatkan pada jabatan kritikal dilakukan monitoring dan evaluasi selama 3 (tiga) tahun untuk dilakukan penempatan kembali dalam jabatan. (3) Penempatan kembali dalam jabatan dapat berupa promosi atau penempatan jabatan lain yang setara sesuai dengan hasil evaluasi dan kebutuhan pengisian jabatan kritikal selanjutnya.
  • 22. - 22 - Pasal 32 (1) Pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan manajemen talenta instansi dilaksanakan secara periodik oleh Pejabat Pembina Kepegawaian. (2) Pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan manajemen talenta ASN nasional dilaksanakan setiap akhir tahun anggaran oleh Tim Manajemen Talenta ASN dan dilaporkan kepada Presiden melalui Menteri. BAB V SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TALENTA Pasal 33 (1) Instansi Pemerintah menyelenggarakan sistem informasi Manajemen Talenta ASN yang terintegrasi secara nasional dengan Sistem Informasi ASN. (2) Sistem Informasi ASN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikelola oleh Badan Kepegawaian Negara. BAB VI ANGGARAN Pasal 34 Pendanaan Manajemen Talenta ASN bersumber dari: a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; dan/atau c. Sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 35 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
  • 23. - 23 - Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 13 Januari 2020 MENTER! PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, ttd TJAHJO KUMOLO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 17 Januari 2020 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd WIDODO EKATJAHJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2020 NOMOR 28 Salinan Sesuai Dengan Aslinya KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
  • 24. LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2020 TENTANG MANAJEMEN TALENTA APARATUR SIPIL NEGARA. I. KOTAK MANAJEMEN TALENTA (TALENT MANAGEMENT BOX) KINERJA DIATAS EKSPEKTASI 4 7 9 Kinerja di atas ekspektasi dan potensial rendah Kinerja di atas ekspektasi dan potensial menengah Kinerja di atas ekspektasi dan potensial tinggi SESUAI EKSPEKTASI 2 5 8 Kinerja sesuai ekspektasi dan potensial rendah Kinerja sesuai ekspektasi dan potensial menengah Kinerja sesuai ekspektasi dan potensial tinggi DIBAWAH EKSPEKTASI 1 3 6 Kinerja di bawah ekspektasi dan potensial rendah Kinerja di bawah ekspektasi dan potensial menengah Kinerja di bawah ekspektasi dan potensial tinggi RENDAH MENENGAH TINGGI POTENSIAL
  • 25. II. REKOMENDASI KOTAK KATEGORI REKOMENDASI 9 Kinerja di atas ekspektasi dan potensial tinggi 1. Dipromosikan dan dipertahankan 2. Masuk Kelompok Rencana Suksesi Instansi/Nasional 3. Penghargaan 8 Kinerja sesuai ekspektasi dan potensial tinggi 1. Dipertahankan 2. Masuk Kelompok Rencana Suksesi Instansi 3. Rotasi/Perluasan jabatan 4. Bimbingan kinerja 7 Kinerja di atas ekspektasi dan potensial menengah 1. Dipertahankan 2. Masuk Kelompok Rencana Suksesi Instansi 3. Rotasi/Pengayaan jabatan 4. Pengembangan kompetensi 5. Tugas belajar 6 Kinerja di bawah ekspektasi dan potensial tinggi 1. Penempatan yang sesuai 2. Bimbingan kinerja 3. Konseling kinerja 5 Kinerja sesuai ekspektasi dan potensial menengah 1. Penempatan yang sesuai 2. Bimbingan kinerja 3. Pengembangan kompetensi 4 Kinerja di atas ekspektasi dan potensial rendah 1. Rotasi 2. Pengembangan kompetensi 3 Kinerja di bawah ekspektasi dan potensial menengah 1. Bimbingan kinerja 2. Konseling kinerja 3. Pengembangan kompetensi 4. Penempatan yang sesuai 2 Kinerja sesuai ekspektasi dan potensial rendah 1. Bimbingan kinerja 2. Pengembangan kompetensi 3. Penempatan yang sesuai 1 Kinerja di bawah ekspektasi dan potensial rendah Diproses sesuai ketentuan peraturan perundangan MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, ttd TJAHJO KUMOLO