1. Pentingnya Wirausaha
Bagi Seorang Muslim
Amir Fauzi
Owner
www.jilbabfatta.com
amirfauzi.com
facebook.com/amirfauzifb
twitter.com/amirfauzi
2. Dari pagi sampai sore…
Dari mulai minum Aqua (74% milik Danone-Prancis), atau minum
Teh Sariwangi (100% milik Unilever – Inggris), atau minum susu
SGM (82% mlik Numico-Belanda) atau mandi pakai Lux, dengan
sikat gigi Pepsodent (Unilever).
Atau mau belanja ke Carrefour (Perancis), atau Alfa (milik Carefour)
atau ke Giant dan Hero (milik Dayri Malaysia)
Anda mau menabung ke BCA, Danamon, BII, Niaga atau bank
swasta lainnya. Hampir semua bank sudah milik asing. Kepingin
bangun rumah paka semen Tiga Roda (Heidelberg-Jerman), Semen
Gresik (Cemex- Meksico) atau Semen Cibinong (Holcim-Swiss)
Kalau mau disebut satu persatu, sangat panjang daftarnya….
3. …dalam perbankan…
Industri perbangkan Nasional
adalah jantungnya
perekonomian Nasional. Bisa
dibayangkan, apa jadinya jika
jantung perekonomian Nasional
telah jatuh dalam pelukan
investor Asing
4. ..dalam Industri Telekomunikasi…
Infrastruktur Telekomunikasi merupakan asset
yang sangat strategis bagi keamanan informasi
dan rahasia negara. Karena itu telekomunikasi
masuk dalam hajat hidup orang banyak. Tapi
kini industri telekomunikasi telah jatuh dalam
pangkuan Asing.
5. …integritas maritim…
Kita boleh bangga menyebutkan diri
sebagai negeri maritim yang lautannya
terhampar luas. Tapi apakah kita patut
bangga jika kapal yang mengarungi lautan
95% adalah kapal-kapal Asing
6. …dalam industri
penerbangan…
Dalam bidang penerbangan, semestinya
tertutup bagi pemodal asing. Tapi kini
perusahaan Asing sudah beroperasi
dengan leluasa di udara kita membawa
penumpang lokal.
7. …industri listrik…
Krisis listrik tak kunjung usai, kini investor
Asing mulai masuk dengan rencana
pembagian pengelolaan dari pembangkit,
transmisi, dan distribusi
8. ..dalam pertambangan…
Indonesia dikenal sebagai negara yang
memiliki potensi tambang sangat besar.
Karena tidak mampu mengelola kini
85,4% pengelolaan migas dikelola oleh
perusahaan Asing
9. …Aset bangsa….
Arus privatisasi atau penjualan BUMN
sangat gencar. Proses liberalisasi terus
berjalan.Lantas bagaimana dengan hajat
hidup orang banyak
10. …Apakah kita sudah merdeka…
Segala kebutuhan hidup kita telah dikuasai
asing. Parahnya lagi, kita sudah merasa menjadi
manusia modern jika mengenakan barang luar
negeri. Padahal milyaran dolar uang kita dijarah
keluar
12. Pentingnya Perniagaan
E : Employee
S : Self Employee
B : Businessman
I : Investor
Quadran Kiyosaki
13. Fakta Sebuah Negara
David McClelland berpendapat bahwa, suatu negara akan menjadi
makmur apabila mempunyai Entrepreneur sedikitnya 2% dari
jumlah penduduk. Singapura, menurut laporan Global
Entrepreneurship Monitor tahun 2005 memiliki Entrepreneur
sebanyak 7,2% dari total penduduk. padahal pada tahun 2001
hanya tercatat sebesar 2,1%. jumlah ini menarik dibandingkan
dengan Amerika Serikat, lokomotif ekonomi selama satu abad
terakhir ini. pada tahun 1983, penduduk Amerika Serikat yang
berjumlah 280 juta jiwa, sudah memiliki 6 juta Entrepreneur atau
2.14% dari total penduduknya. Di Indonesia diperkirakan hanya 400
ribu orang yang tercatat menjadi pelaku usaha yang mandiri atau
sekitar 0.18% dari populasi. Dengan jumlah penduduk sebesar 220
juta jiwa, Indonesia membutuhkan 4,4 juta Entrepreneur
14. 4,6 Kegagalan Sebelum Sukses
• Seorang Entrepreneur, perlu kerja keras,
ulet dan pantang menyerah
• Sebelum sukses seorang entrepreneur
rata-rata memiliki kegagalan usaha
sebesar 4,6 kali
• Kegagalan adalah sekolah, Jangan takut
gagal, yang kita takutkan ketika gagal
tidak mampu bangkit lagi
15. Catatan Kegagalan Saya
1. Bisnis IT di Balikpapan (Tutup)
2. Bisnis Kue Kering di Balikpapan (Tutup)
3. Bisnis Ternak Kambing di Blitar (Tutup)
4. Bisnis Digital Printing di Blitar (Tutup)
5. Bisnis Garmen Muslim di Bandung
(Berjalan)
16. 1. Allah memerintahkan kita
bekerja
• “Apabila telah ditunaikan shalat maka
bertebaranlah kamu dimuka bumi dan
carilah karunia Allah dan ingatlah Allah
sebanyak-banyaknya agar kamu
beruntung” [QS: Al-Jumuah 10
17. 2. Sebaik-baik mata
pencaharian
“Sesungguhnya sebaik-baik mata
pencaharian adalah seorang pedagang”
[HR:Baihaqi]
18. 3. Pedagang Kunci Masuk
Surga
“Pedagang yang jujur lagi terpercaya
adalah bersama-sama Nabi, orang-orang
Shiddiqin dan para Syuhada” [HR.
Tirmidzi & Ibn Majah]
19. 4. Pekerjaan Paling Baik
Rasululullah ditanya oleh para Sahabat
“Pekerjaan Apa yang paling baik ya
Rasulullah ?” Beliau menjawab “Seorang
bekerja dengan tangannya sendiri dan
setiap jual beli yang bersih” [HR:Ahmad]
20. 5. 90% Pintu Rezeki
“Perhatikan olehmu sekalian,
sesungguhnya perdagangan itu di dunia
ini adalah sembilan dari sepuluh pintu
rezeki” [HR:Ahmad]
21. 6. Profesi Para Nabi
Perniagaan adalah mayoritas profesi para
Nabi. Nabi Daud As : pengrajin baju besi,
Nabi Idris AS seoarang penjahit, Nabi
Zakaria As bisnisman Kayu, Nabi Musa
AS seorang peternak, Nabi Muhammad
SAW seorang bisnisman.
22. 7. Profesi Para Sahabat
• Perniagaan adalah mayoritas profesi para
Shahabat [9 dari Sahabat yang dijamin
masuk surga adalah pedagang]
23. 8. Ladang Jihad
• Pengusaha muslim di negara-negara
Islam masih sedikit.
• Singapura 7,2%, Amerika Serikat 2,14%,
dan Indonesia hanya 0,18% saja
• Salah satu survey menunjukkan 86%
mahasiswa ingin jadi PNS
• Minimal perlu 2% agar sebuah bangsa
bisa maju
24. 9. Ladang Amal
• Pelaksanaan amal Zakat
• Pelaksanaan amal Sedekah
• Penunaian ibadah haji
25. Mari Kita Renungkan…
Kekayaan Umar bin Khattab ra
• Mewariskan 70.000 properti (ladang pertanian) seharga @ 160juta (total Rp 11,2 Triliun)
• Cash flow per bulan dari properti = 70.000 x 40 jt = 2,8 Triliun/ tahun atau 233
Miliar/bulan.
• Simpanan = hutang dalam bentuk cash
Kekayaan Utsman bin ‘Affan ra
• Simpanan uang = 151 ribu dinar plus seribu dirham
• Mewariskan properti sepanjang wilayah Aris dan Khaibar
• Beberapa sumur senilai 200 ribu dinar (Rp 240 M)
Kekayaan Zubair bin Awwam ra
• 50 ribu dinar
• 1000 ekor kuda perang
• 1000 orang budak
Kekayaan Amr bin Al-Ash ra
• 300 ribu dinar
Kekayaan Abdurrahman bin Auf ra
• Melebihi seluruh kekayaan sahabat!!
• Dalam satu kali duduk, pada masa Rasulullah SAW, Abdurrahman bin Auf berinfaq
sebesar 64 Milyar (40 ribu dinar)
26. Kita Renungkan Kembali…
• Pada masa Umar bin Khattab ra (10 tahun bertugas),
• Mu’adz bin Jabal menuturkan di Yaman sampai kesulitan menemukan
seorang miskin pun yang layak diberi zakat (Al-Amwal, hal 596)
• Mampu menggaji guru di Madinah masing-masing 15 dinar atau +/- 18
juta/bulan (Ash-Shinnawi, 2006)
• Pada masa Umar bin Abdul Azis ra (3 tahun bertugas)
• Yahya bin Sa’id (petugas zakat) berkata, “Ketika hendak membagikan
zakat, saya tidak menjumpai seorang miskin pun. Umar bin Abdul Azis telah
menjadikan setiap individu rakyat pada waktu itu berkecukupan”. (Ibnu Abdil
Hakam, siroh Umar bin Abdul Azis, hal 59)
• Surat Gubernur Bashrah, “Semua rakyat hidup sejahtera sampai saya
sendiri khawatir mereka akan menjadi takabbur dan sombong.” (Al-Amwal,
hal 256)