Dokumen tersebut membahas tentang cahaya, termasuk pemantulan cahaya pada cermin datar dan cekung serta pembiasaan cahaya. Secara ringkas, dokumen menjelaskan sifat-sifat cahaya sebagai gelombang elektromagnetik dan bagaimana cahaya dapat mengalami pemantulan dan pembiasaan saat berinteraksi dengan permukaan.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat cahaya, pemantulan, pembiasan, dan lensa. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang merambat lurus dan dapat dipantulkan, dibiaskan, serta mengalami interferensi. Pemantulan dan pembiasan cahaya dipengaruhi oleh indeks bias bahan. Lensa dapat mengumpulkan atau menyebarkan cahaya tergantung jenisnya, dan dapat membentuk bayangan yang nyata
Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang dapat dipantulkan, dibiaskan, dan menghasilkan bayangan. Cahaya memiliki sifat-sifat seperti merambat lurus, dapat dilihat, dan memiliki energi. Cermin dan lensa dapat mempengaruhi arah gerak cahaya dan membentuk bayangan berdasarkan jarak dan posisi benda."
Cahaya merambat lurus dan menimbulkan bayangan. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang dapat dipantulkan, dibiaskan, mengalami interferensi dan polarisasi. Cahaya dapat dipantulkan secara teratur maupun secara baur oleh permukaan yang datar dan tidak rata.
Dokumen ini membahas tentang sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa. Secara singkat, dibahas tentang pemantulan cahaya pada cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung beserta hukum pemantulan cahaya dan pembentukan bayangan pada ketiga jenis cermin tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang cahaya, termasuk sejarah cahaya, pemantulan cahaya, pemantulan pada cermin, pembiasan cahaya, dan pembiasan pada lensa.
1. Dokumen menjelaskan tentang cahaya, termasuk definisi, sifat-sifat, dan pemantulan cahaya pada cermin datar, cekung, dan cembung.
2. Ada rumus untuk menghitung titik fokus, jarak bayangan, dan perbesaran bayangan pada cermin cekung dan cembung.
3. Beberapa contoh soal dan penyelesaiannya juga diberikan untuk memahami penerapan rumus-rumus tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat cahaya, pemantulan, pembiasan, dan lensa. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang merambat lurus dan dapat dipantulkan, dibiaskan, serta mengalami interferensi. Pemantulan dan pembiasan cahaya dipengaruhi oleh indeks bias bahan. Lensa dapat mengumpulkan atau menyebarkan cahaya tergantung jenisnya, dan dapat membentuk bayangan yang nyata
Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang dapat dipantulkan, dibiaskan, dan menghasilkan bayangan. Cahaya memiliki sifat-sifat seperti merambat lurus, dapat dilihat, dan memiliki energi. Cermin dan lensa dapat mempengaruhi arah gerak cahaya dan membentuk bayangan berdasarkan jarak dan posisi benda."
Cahaya merambat lurus dan menimbulkan bayangan. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang dapat dipantulkan, dibiaskan, mengalami interferensi dan polarisasi. Cahaya dapat dipantulkan secara teratur maupun secara baur oleh permukaan yang datar dan tidak rata.
Dokumen ini membahas tentang sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa. Secara singkat, dibahas tentang pemantulan cahaya pada cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung beserta hukum pemantulan cahaya dan pembentukan bayangan pada ketiga jenis cermin tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang cahaya, termasuk sejarah cahaya, pemantulan cahaya, pemantulan pada cermin, pembiasan cahaya, dan pembiasan pada lensa.
1. Dokumen menjelaskan tentang cahaya, termasuk definisi, sifat-sifat, dan pemantulan cahaya pada cermin datar, cekung, dan cembung.
2. Ada rumus untuk menghitung titik fokus, jarak bayangan, dan perbesaran bayangan pada cermin cekung dan cembung.
3. Beberapa contoh soal dan penyelesaiannya juga diberikan untuk memahami penerapan rumus-rumus tersebut.
Dokumen tersebut membahas hukum pemantulan dan pembiasan cahaya pada cermin dan lensa. Hukum pemantulan menyatakan sudut datang sama dengan sudut pantul, sedangkan hukum pembiasan menyatakan arah pembiasan tergantung pada kepadatan medium. Cermin dan lensa dibedakan menjadi cekung, cembung, dan datar, dengan sifat-sifat pemantulan dan pembiasan cahaya yang berbeda pada setiap jenisnya.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang sifat-sifat bayangan yang terbentuk pada cermin datar dan cekung serta cara membuat gambar bayangan dengan perjalanan cahaya, contoh soal, dan penjelasan tentang cermin cekung, cembung, serta penomoran ruang pada benda dan bayangan.
Teks tersebut membahas tentang cahaya dan beberapa sifatnya seperti pemantulan, pembiasan, dan penggunaan cermin. Dijelaskan pula hukum pemantulan dan pembiasan cahaya serta sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar, cekung, dan cembung.
Dokumen tersebut berisi soal-soal pilihan ganda dan essay mengenai konsep-konsep dasar optika seperti pemantulan, pembiasan, cermin datar, cermin cekung, lensa cekung dan konvergen, serta mikroskop. Beberapa pertanyaan menanyakan sifat-sifat sinar dan bayangan yang terbentuk dari berbagai benda optik, contohnya perbesaran bayangan, letak bayangan, dan jarak fokus lensa atau cermin. [/ringkasan
PP Filal Rama (pemantulan pada cermin datar dan cermin lengkung)RahmaatwinZ17
1. Dokumen ini membahas tentang pembelajaran fisika menggunakan komputer dengan fokus pada topik pemantulan cahaya pada cermin datar dan lengkung.
2. Ada beberapa hukum dan sifat pemantulan cahaya pada cermin datar dan lengkung yang dijelaskan seperti hukum sudut datang sama dengan sudut pantul dan hubungan antara jarak fokus, jarak benda dan jarak bayangan.
3. Contoh soal juga d
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang optika geometri yang mencakup konsep dasar seperti objek, bayangan maya dan nyata, serta prinsip-prinsip pembentukan bayangan oleh cermin datar dan bola serta lensa tipis dan cekung. Diuraikan pula cara menggunakan metode grafis untuk memprediksi arah gerak sinar cahaya setelah berinteraksi dengan cermin dan lensa.
Cahaya dapat mengalami pemantulan dan pembiasan ketika berinteraksi dengan permukaan batas antara dua medium yang berbeda indeks biasnya. Pemantulan dan pembiasan cahaya diatur oleh hukum-hukum optik seperti hukum pemantulan dan hukum Snellius. Peristiwa ini menjelaskan fenomena seperti bayangan, pemantulan total, dan dispersi cahaya.
Dokumen tersebut membahas tentang cahaya dan pembiasannya pada cermin dan lensa. Terdapat penjelasan tentang pemantulan cahaya, pembiasaan cahaya pada cermin datar, cekung dan cembung serta pembentukan bayangannya. Juga dibahas tentang pembiasaan cahaya pada lensa cembung dan cekung beserta rumus dan sinar-sinar istimewanya.
Dokumen tersebut membahas tentang pembentukan bayangan pada dua jenis cermin, yaitu cermin datar dan cermin lengkung. Cermin datar akan membentuk bayangan yang ukurannya sama dengan benda asli namun terbalik. Sedangkan pada cermin lengkung, tergantung posisi benda maka bayangan bisa lebih kecil atau lebih besar, terbalik atau tidak, nyata atau maya. Jenis cermin lengkung yang dijelaskan adalah cermin c
Lensa cembung dan cekung memiliki sifat yang berlawanan. Lensa cembung akan menumpukan cahaya ke titik fokus, sementara lensa cekung akan menyebarkan cahaya seolah dari titik fokus. Kedua jenis lensa dapat digunakan untuk memperbesar atau memperkecil bayangan benda.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat cahaya dan bagaimana cahaya berinteraksi dengan berbagai benda optik seperti cermin dan lensa. Cahaya dapat memantul, dibiaskan, dan dipantulkan sempurna, yang menghasilkan berbagai jenis bayangan. Berbagai benda optik seperti cermin cekung, cembung, dan lensa memiliki sifat yang berbeda dalam memanipulasi cahaya dan membentuk bayangan.
Dokumen tersebut membahas tentang optika geometris yang mempelajari sifat-sifat perambatan cahaya seperti pemantulan, pembiasaan, serta prinsip jalannya sinar pada cermin atau lensa. Secara khusus membahas tentang sifat-sifat cahaya, pemantulan cahaya pada cermin datar dan cekung, serta rumus-rumus yang berkaitan dengan cermin cekung.
Dokumen tersebut membahas tentang optika geometri yang mencakup pemantulan cahaya pada cermin datar dan lengkung serta pembiasan cahaya melalui lensa dan prisma. Topik utama yang dibahas antara lain hukum-hukum dasar pemantulan dan pembiasan cahaya, sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh berbagai jenis cermin, serta konsep-konsep dasar interferensi, difraksi, dan polarisasi cahaya.
Dokumen tersebut membahas hukum pemantulan dan pembiasan cahaya pada cermin dan lensa. Hukum pemantulan menyatakan sudut datang sama dengan sudut pantul, sedangkan hukum pembiasan menyatakan arah pembiasan tergantung pada kepadatan medium. Cermin dan lensa dibedakan menjadi cekung, cembung, dan datar, dengan sifat-sifat pemantulan dan pembiasan cahaya yang berbeda pada setiap jenisnya.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang sifat-sifat bayangan yang terbentuk pada cermin datar dan cekung serta cara membuat gambar bayangan dengan perjalanan cahaya, contoh soal, dan penjelasan tentang cermin cekung, cembung, serta penomoran ruang pada benda dan bayangan.
Teks tersebut membahas tentang cahaya dan beberapa sifatnya seperti pemantulan, pembiasan, dan penggunaan cermin. Dijelaskan pula hukum pemantulan dan pembiasan cahaya serta sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar, cekung, dan cembung.
Dokumen tersebut berisi soal-soal pilihan ganda dan essay mengenai konsep-konsep dasar optika seperti pemantulan, pembiasan, cermin datar, cermin cekung, lensa cekung dan konvergen, serta mikroskop. Beberapa pertanyaan menanyakan sifat-sifat sinar dan bayangan yang terbentuk dari berbagai benda optik, contohnya perbesaran bayangan, letak bayangan, dan jarak fokus lensa atau cermin. [/ringkasan
PP Filal Rama (pemantulan pada cermin datar dan cermin lengkung)RahmaatwinZ17
1. Dokumen ini membahas tentang pembelajaran fisika menggunakan komputer dengan fokus pada topik pemantulan cahaya pada cermin datar dan lengkung.
2. Ada beberapa hukum dan sifat pemantulan cahaya pada cermin datar dan lengkung yang dijelaskan seperti hukum sudut datang sama dengan sudut pantul dan hubungan antara jarak fokus, jarak benda dan jarak bayangan.
3. Contoh soal juga d
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang optika geometri yang mencakup konsep dasar seperti objek, bayangan maya dan nyata, serta prinsip-prinsip pembentukan bayangan oleh cermin datar dan bola serta lensa tipis dan cekung. Diuraikan pula cara menggunakan metode grafis untuk memprediksi arah gerak sinar cahaya setelah berinteraksi dengan cermin dan lensa.
Cahaya dapat mengalami pemantulan dan pembiasan ketika berinteraksi dengan permukaan batas antara dua medium yang berbeda indeks biasnya. Pemantulan dan pembiasan cahaya diatur oleh hukum-hukum optik seperti hukum pemantulan dan hukum Snellius. Peristiwa ini menjelaskan fenomena seperti bayangan, pemantulan total, dan dispersi cahaya.
Dokumen tersebut membahas tentang cahaya dan pembiasannya pada cermin dan lensa. Terdapat penjelasan tentang pemantulan cahaya, pembiasaan cahaya pada cermin datar, cekung dan cembung serta pembentukan bayangannya. Juga dibahas tentang pembiasaan cahaya pada lensa cembung dan cekung beserta rumus dan sinar-sinar istimewanya.
Dokumen tersebut membahas tentang pembentukan bayangan pada dua jenis cermin, yaitu cermin datar dan cermin lengkung. Cermin datar akan membentuk bayangan yang ukurannya sama dengan benda asli namun terbalik. Sedangkan pada cermin lengkung, tergantung posisi benda maka bayangan bisa lebih kecil atau lebih besar, terbalik atau tidak, nyata atau maya. Jenis cermin lengkung yang dijelaskan adalah cermin c
Lensa cembung dan cekung memiliki sifat yang berlawanan. Lensa cembung akan menumpukan cahaya ke titik fokus, sementara lensa cekung akan menyebarkan cahaya seolah dari titik fokus. Kedua jenis lensa dapat digunakan untuk memperbesar atau memperkecil bayangan benda.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat cahaya dan bagaimana cahaya berinteraksi dengan berbagai benda optik seperti cermin dan lensa. Cahaya dapat memantul, dibiaskan, dan dipantulkan sempurna, yang menghasilkan berbagai jenis bayangan. Berbagai benda optik seperti cermin cekung, cembung, dan lensa memiliki sifat yang berbeda dalam memanipulasi cahaya dan membentuk bayangan.
Dokumen tersebut membahas tentang optika geometris yang mempelajari sifat-sifat perambatan cahaya seperti pemantulan, pembiasaan, serta prinsip jalannya sinar pada cermin atau lensa. Secara khusus membahas tentang sifat-sifat cahaya, pemantulan cahaya pada cermin datar dan cekung, serta rumus-rumus yang berkaitan dengan cermin cekung.
Dokumen tersebut membahas tentang optika geometri yang mencakup pemantulan cahaya pada cermin datar dan lengkung serta pembiasan cahaya melalui lensa dan prisma. Topik utama yang dibahas antara lain hukum-hukum dasar pemantulan dan pembiasan cahaya, sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh berbagai jenis cermin, serta konsep-konsep dasar interferensi, difraksi, dan polarisasi cahaya.
Dokumen tersebut membahas tentang gelombang optik, termasuk refleksi, refraksi, dan interferensi cahaya serta eksperimen Young. Juga dibahas prinsip Huygens, pembentukan bayangan cermin datar dan cekung, serta alat-alat optik.[/ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar optika geometri, termasuk klasifikasi benda berdasarkan sifat cahayanya, hukum pemantulan dan pembiasan cahaya, serta sifat-sifat cermin datar, cermin lengkung, dan lensa.
Dokumen tersebut membahas tentang gelombang cahaya dan gelombang bunyi, termasuk pengertian gelombang cahaya, pemantulan cahaya, pemantulan pada cermin datar dan lengkung, pembiasan cahaya, hukum Snellius, gelombang bunyi, sumber bunyi dan suara, serta gema.
Bab 4 membahas tentang cahaya dan optika, termasuk sifat-sifat cahaya, pemantulan cahaya pada cermin datar dan lengkung, pembiasaan cahaya melalui prisma dan lensa, serta perhitungan yang berkaitan dengan cermin dan lensa tipis. Tujuan pembelajaran antara lain menjelaskan fenomena pemantulan dan pembiasan serta pembentukan bayangan.
Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang terdiri dari berbagai warna dengan kecepatan yang sama tetapi panjang gelombang berbeda. Cahaya dapat merambat lurus, dipantulkan, dibiaskan, dan mengalami pembiasan saat melewati lensa atau cermin. Sifat-sifat optik cahaya digunakan dalam berbagai alat optik.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat cahaya, pemantulan, pembiasan, dan pembentukan bayangan pada cermin dan lensa. Terdapat penjelasan mengenai hukum pemantulan dan pembiasan, serta contoh soal perhitungan pembentukan bayangan.
Dokumen tersebut membahas tentang cahaya sebagai gelombang elektromagnetik yang dapat dipantulkan, dibiaskan, dan membentuk bayangan melalui lensa dan cermin. Hukum-hukum seperti hukum pemantulan Snellius dan hubungan antara jarak benda, jarak bayangan, dan fokus digunakan untuk menjelaskan sifat-sifat cahaya.
Similar to Penjelasan Tentang Bab Cahaya SMP kelas 8 (20)
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
3. CAHAYA
Dalam perambatannya, tanpa memerlukan medium
perantara karena cahaya adalah gelombang
elektromagnetik
Panjang gelombangnya 4000 Angstrom – 7600
Angstrom ( 1 A = 10-10 meter )
Frekuensi gelombangnya 3,9.10 14 Hz – 7,5.10 14 Hz
Cepat rambatnya dalam ruang hampa sebesar 3.108
m/s
Merambat lurus pada medium yang sama
Dapat mengalami peristiwa pemantulan
Dapat mengalami peristiwa pembiasan
Dapat mengalami peristiwa penguraian, dan
sebagainya
5. PEMANTULAN CAHAYA
Ada 2 jenis pemantulan cahaya :
Pemantulan Baur / Diffus / Tak teratur
Permukaan dinding pemantul tidak rata atau kasar
Permukaan dinding pemantul tidak rata atau kasar
Memberi kesan teduh
Pemantulan Teratur
Arah sinar pantul teratur, menuju ke arah tertentu
Permukaan dinding pemantul rata atau halus
Memberi kesan menyilaukan.
6. PEMANTULAN CAHAYA
Keterangan :
Garis Normal (N) adalah garis yang tegak lurus terhadap
bidang pantul.
Sudut datang (i) adalah sudut yang dibentuk oleh sinar
datang terhadap garis normal.
Sudut pantul (r) adalah sudut yang dibentuk oleh sinar
pantul terhadap garis normal.
Berlaku : i = r
i + r = 90
9. CERMIN DATAR
Cermin datar adalah bidang datar licin yang
dilapisi bahan mengkilap.
Secara umum sifat-sifat bayangan pada cermin
datar sebagai berikut:
Maya
Tegak
Menghadap terbalik
Jarak bayangan ke cermin sama dengan
jarak cenda ke cermin
Ukuran bayangan sama dengan ukuran
benda
11. CERMIN DATAR
Jika sebuah benda diletakkan didepan 2 cermin datar
yang membentuk sudut tertentu, ternyata jumlah
bayangan yang dihasilkan lebih dari satu dan jumlahnya
ditentukan oleh besar sudut apitnya, yang secara
geometris dapat ditentukan dari persamaan :
12. Berlaku :
CERMIN DATAR
n = jumlah bayangan yang
dihasilkan (buah)
α = sudut apit kedua cermin datar
()
NB : jika nilai n tidak bulat, maka
harus dibulatkan ke atas!
13. CERMIN CEKUNG
Cermin cekung adalah cermin yang
permukaan berbentuk lengkungan ke
dalam.
Berdasarkan Gambar beberapa istilah yang
terdapat pada cermin cekung.
Titik M disebut titik pusat kelengkungan
cermin.
Titik O disebut titik pusat bidang cermin.
Garis yang melalui titi O dan titik M
disebut sumbu utama.
Jarak OM disebut jari-jari kelengkungan
cermin.
14. CERMIN CEKUNG
Cermin Cekung adalah cermin yang permukaan
bidang pantulnya merupakan bidang lengkung
fang cekung.
Sifat-sifat Cermin Cekung :
Cermin cekung disebut juga dengan cermin
Konkaf (lengkung yang cekung),
Cermin cekung disebut juga dengan cermin
Konvergen (bersifat mengumpulkan berkas sinar),
Cermin cekung disebut juga dengan cermin Positif
(nilai f dan R selalu positif).
15. CERMIN CEKUNG
Sinar-sinar istimewa pads cermin cekung :
Berkas sinar datang sejajar sumbu utama, dipantulkan melalui
titik fokus cermin.
Berkas sinar datang melalui titik fokus cermin, dipantulkan
sejajar sumbu utama cermin.
Berkas sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin,
dipantulkan melalui titik itu juga.
NB : Untuk membentuk bayangan benda melalui gambar
minimal diperlukan dua buah sinar istimewa.
17. UNTUK LEBIH JELAS TENTANG BAYANGAN
PADA CERMIN CEKUNG, MARI LIHAT VIDEO
PENJELASAN DIBAWAH INI:
18. PEMBENTUKAN BAYANGAN
PADA CERMIN CEKUNG
No Benda Bayan
gan
Sifat bayangan
1 I IV Maya, tegak, diperbesar
2 II III Nyata, terbalik, diperbesar
3 III II Nyata, terbalik, diperkecil
4 IV - -
5 F - -
6 M M Nyata, terbalik, sama besar
19. PEMBENTUKAN BAYANGAN
PADA CERMIN CEKUNG
•Hukum Penjumlahan Ruang
Fungsi : Untuk menentukan sifat-sifat bayangan
yang dihasilkan cermin cekung tanpa melalui
perhitungan. Hanya dengan mengamati posisi
benda terhadap cermin cekung.
Berlaku :
RBENDA + RBAYANGAN = 5
Ro + RI = 5
•RO = ruang letak benda
•RI = ruang letak bayangan benda
21. Keterangan :
S = jarak benda ke cermin ( cm )
S' = jarak bayangan benda ke cermin ( cm )
f = jarak fokus cermin ( cm )
R = jari-jari kelengkungan cermin ( cm )
M = perbesaran bayangan yang terjadi ( kali )
h = tinggi benda ( cm )
h' = tinggi bayangan yang terjadi ( cm )
22. CERMIN CEMBUNG
Cermin Cembung adalah cermin yang permukaan
bidang pantulnya merupakan bidang lengkung cembung.
Bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung selalu :
Maya, Tegak, dan Diperkecil. Untuk itu cermin
cembung banyak digunakan sebagai kaca spion pada
mobil atau sepeda motor.
Sifat-sifat cermin cembung :
Cermin Cembung disebut juga dengan cermin konvek
(lengkung yang cembung),
Cermin Cembung disebut juga dengan cermin Divergen
(bersifat menyebarkan berkas sinar),
Cermin Cembung disebut juga dengan cermin negatif
(nilai f dan R selau negatif).
25. PEMBIASAN CAHAYA
n = merupakan indeks bias medium
C = cepat rambat cahaya (3 x 108 m/s)
V = cepat rambat cahaya dalam medium (m/s0
26. Hukum pembiasan cahaya
1. Sinar datang, sinar bias dan garis normal
terletak pada satu bidang
2. Jika sinar datang dari medium kurang rapat ke
medium lebih rapat sinar akan dibiaskan
mendekati garis normal
Hubungan n, v, λ
Dalam pembiasan cahaya frekuensi tidak mengalami
perubahan
27. INDEKS BIAS
Nama zat Indeks bias
Udara (0°C, 1 atm) 1,000 39
Hidrogen (0°C, 1 atm) 1,000 13
Karbon dioksida (0°C, 1
atm)
1,000 45
Air 1,33
Es 1,31
Etanol 1,36
Benzena 1,50
Gliserin 1,48
Balsem Kanada 1,50
Karbon Sulfida 1,62