Seminar Nasional
Literasi Digital dalam Agama dan Sains untuk Mewujudkan Kecakapan Hidup Abad 21 Auditorium Harun Nasution UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
9 Mei 2018
Seminar Nasional
Literasi Digital dalam Agama dan Sains untuk Mewujudkan Kecakapan Hidup Abad 21 Auditorium Harun Nasution UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
9 Mei 2018
Disampaikan dalam pembekalan magang karya di Universitas Muhammadiyah Surabaya 2019
September 6, 2019
https://sites.google.com/view/shoffanshoffa21/koleksi/kuli-seksi-kumpulan-slide-terseleksi
berdaya Intern sebagai sosialisasi pentingnya kemandiriantaqiyudin4
Berdaya Internet merupakan menjadi pondasi dasar atas bahasan literasi digital di Kurikulum Tular Nalar.
Tema ini menjadi sebuah pintu untuk memahami tema-tema berikutnya dalam program Tular Nalar.
Pada tema ini akan diperkenal konsep berpikir kritis dengan membekali dan mendalami aspek Mengakses dan Mengelola Informasi. Karena dua aktivitas ini menjadi gerbang awal untuk lebih berdaya di dunia digital.
Tema Berdaya Internet ini mengajak kita mulai dari menjelajahi media digital untuk mencari informasi, mampu memahami pesan serta berbagai perlindungan privasi dan data pribadi, hingga berkolaborasi dengan orang lain melalui teknologi digital yang saat ini banyak diakses pada media sosial.
Disampaikan dalam pembekalan magang karya di Universitas Muhammadiyah Surabaya 2019
September 6, 2019
https://sites.google.com/view/shoffanshoffa21/koleksi/kuli-seksi-kumpulan-slide-terseleksi
berdaya Intern sebagai sosialisasi pentingnya kemandiriantaqiyudin4
Berdaya Internet merupakan menjadi pondasi dasar atas bahasan literasi digital di Kurikulum Tular Nalar.
Tema ini menjadi sebuah pintu untuk memahami tema-tema berikutnya dalam program Tular Nalar.
Pada tema ini akan diperkenal konsep berpikir kritis dengan membekali dan mendalami aspek Mengakses dan Mengelola Informasi. Karena dua aktivitas ini menjadi gerbang awal untuk lebih berdaya di dunia digital.
Tema Berdaya Internet ini mengajak kita mulai dari menjelajahi media digital untuk mencari informasi, mampu memahami pesan serta berbagai perlindungan privasi dan data pribadi, hingga berkolaborasi dengan orang lain melalui teknologi digital yang saat ini banyak diakses pada media sosial.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. Pengertian literasi digital
Dikutip dari buku Peran Literasi Digital di Masa
Pandemik (2021) karya Devri Suherdi, literasi
digital merupakan pengetahuan serta kecakapan
pengguna dalam memanfaatkan media digital,
seperti alat komunikasi, jaringan internet dan lain
sebagainya
3. Kecakapan pengguna dalam literasi digital
mencakup kemampuan untuk menemukan,
mengerjakan, mengevaluasi, menggunakan,
membuat serta memanfaatkannya dengan
bijak, cerdas, cermat serta tepat sesuai
kegunaannya.
4. Prinsip dasar literasi digital
• Pemahaman
Artinya masyarakat memiliki kemampuan untuk
memahami informasi yang diberikan media, baik
secara implisit ataupun eksplisit.
• Saling ketergantungan
Artinya antara media yang satu dengan lainnya saling
bergantung dan berhubungan. Media yang ada harus
saling berdampingan serta melengkapi antara satu
sama lain
5. • Faktor sosial
Artinya media saling berbagi pesan atau informasi kepada
masayrakat. Karena keberhasilan jangka panjang media
ditentukan oleh pembagi serta penerima informasi.
• Kurasi
Artinya masyarakat memiliki kemampuan untuk
mengakses, memahami serta menyimpan informasi untuk
dibaca di lain hari. Kurasi juga termasuk kemampuan
bekerja sama untuk mencari, mengumpulkan serta
mengorganisasi informasi yang dinilai berguna.
6. Manfaat literasi digital
•Kegiatan mencari dan memahami informasi
dapat menambah wawasan individu.
•Meningkatkan kemampuan individu untuk lebih
kritis dalam berpikir serta memahami informasi.
•Menambah penguasaan ‘kosa kata’ individu, dari
berbagai informasi yang dibaca.
7. •Meningkatkan kemampuan verbal individu.
•Literasi digital dapat meningkatkan daya
fokus serta konsentrasi individu.
•Menambah kemampuan individu dalam
membaca, merangkai kalimat serta menulis
informasi.
8. Tantangan literasi digital
Arus informasi yang banyak
• Tantangan paling kuat dari literasi digital adalah arus
informasi yang banyak. Artinya masyarakat terlalu
banyak menerima informasi di saat yang bersamaan.
Dalam hal inilah literasi digital berperan, yakni untuk
mencari, menemukan, memilah serta memahami
informasi yang benar dan tepat.
9. Konten negatif
• Konten negatif juga menjadi salah satu tantangan era
literasi digital. Contohnya konten pornografi, isu SARA
dan lainnya. Kemampuan individu dalam mengakses
internet, khususnya teknologi informasi dan
komunikasi, harus dibarengi dengan literasi digital.
Sehingga individu bisa mengetahui, mana konten yang
positif dan bermafaat serta mana konten negatif.
10. Contoh literasi digital
Literasi digital di sekolah
• Komunikasi dengan guru atau teman menggunakan
media sosial.
• Mengirim tugas sekolah lewat e-mail.
• Pembelajaran dengan cara online, yakni lewat aplikasi
ataupun web.
• Mencari bahan ajar dari sumber tepercaya di internet.
11. Literasi digital di rumah
•Melakukan penelusuran dengan
menggunakan browser.
•Mendengarkan musik dari
layanan streaming resmi.
•Melihat tutorial memasak dari internet.
•Menggunakan laptop yang tersambung ke
internet untuk mengerjakan tugas atau
pekerjaan.
12. Literasi digital di lingkungan masyarakat
•Menggunakan media internet untuk menggalang
dana atau donasi.
•Penggunaan media sosial untuk sarana promosi
penjualan.
•Memakai aplikasi meeting untuk rapat RT.
•Menggunakan grup di media sosial untuk
menyebarkan informasi yang tepat dan kredibel.