Teknologi pengendalian partikulat meliputi pengendali kering seperti settling chamber, cyclone, electrostatic precipitator, dan fabric filter serta pengendali basah seperti wet scrubber. Settling chamber merupakan alat pengendali debu pertama yang bekerja menggunakan gaya gravitasi dan inersia untuk mengendapkan partikulat, namun efisiensinya rendah sehingga jarang digunakan saat ini.
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurJoy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat. Saatnya Masyarakat Berkawan.Oswar Mungkasa
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip pengelolaan sampah berbasis masyarakat (PSBM), yang mencakup keterlibatan penuh masyarakat, batasan wilayah yang jelas, strategi pengelolaan sampah yang terpadu, serta pemanfaatan sampah secara optimal."
Teknologi pengendalian partikulat meliputi pengendali kering seperti settling chamber, cyclone, electrostatic precipitator, dan fabric filter serta pengendali basah seperti wet scrubber. Settling chamber merupakan alat pengendali debu pertama yang bekerja menggunakan gaya gravitasi dan inersia untuk mengendapkan partikulat, namun efisiensinya rendah sehingga jarang digunakan saat ini.
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurJoy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat. Saatnya Masyarakat Berkawan.Oswar Mungkasa
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip pengelolaan sampah berbasis masyarakat (PSBM), yang mencakup keterlibatan penuh masyarakat, batasan wilayah yang jelas, strategi pengelolaan sampah yang terpadu, serta pemanfaatan sampah secara optimal."
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...Joy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Metode AOP untuk Mengolah Limbah Resi CairYuke Puspita
Dokumen tersebut merangkum penggunaan metode Advanced Oxidation Processes (AOP) untuk mengolah limbah cair resin, khususnya dengan kombinasi ozon dan ultraviolet. Metode ini dapat menurunkan kadar COD limbah dan menghilangkan bau menyengat, sehingga cocok untuk pengolahan limbah industri resin.
Dokumen tersebut membahas tentang sampah dan pengelolaannya. Ada tiga jenis sampah utama yaitu sampah perkotaan, industri, dan bahan berbahaya. Dokumen juga menjelaskan teknik pengolahan sampah seperti reduksi volume, insinerasi, daur ulang, serta pembuangan akhir di tempat pembuangan akhir (TPA).
Dokumen tersebut membahas tentang aspek teknis operasional dalam pengelolaan sampah, termasuk 6 elemen fungsi pengelolaan sampah, faktor-faktor pengelolaan, dan penanggung jawab pengelolaan. Dibahas pula pola operasional penanganan sampah berdasarkan konsep 3R serta cara mengukur dan menentukan timbulan sampah.
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Perencanaan Teknis IPLT - Unit PengolahanJoy Irman
Modul ini membahas perencanaan instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT), termasuk unit-unit pengolahan, teknologi pengolahan, unit pemekatan, dan unit pengeringan lumpur. Berbagai alternatif sistem pengolahan dianalisis kelebihan dan kekurangannya, seperti sistem stabilisasi, unit pemekatan, dan unit pengeringan. Modul ini bertujuan membantu perencana memilih teknologi pengolahan lumpur tinja yang sesuai dengan karakteristik lump
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Cubluk Kembar - Perencanaan T...Joy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Persyaratan Teknis Pemilahan dan Pewadahan SampahJoy Irman
Persyaratan teknis pemilahan dan pewadahan sampah rumah tangga mencakup pemilahan minimal 5 jenis sampah, penggunaan sarana pewadahan berdasarkan jenis sampah, dan perencanaan volume serta penempatan sarana pewadahan sesuai jumlah sampah dan akses pengangkutan.
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/KotaJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem pengelolaan air limbah memiliki dua pilihan utama, yaitu sistem setempat (on-site) dan sistem terpusat (off-site). Sistem setempat mengolah air limbah di dalam atau dekat lokasi sumbernya menggunakan fasilitas seperti septik tank. Sistem terpusat mengalirkan seluruh air limbah ke fasilitas pengolahan terpusat melalui jaringan pipa. Pemilihan sistem ditentukan berdasarkan faktor seperti kepadatan pendu
Dokumen tersebut mengatur tentang baku mutu air limbah untuk berbagai industri seperti pulp dan kertas, ethanol, MSG, penyamakan kulit, gula, sorbitol, karet, tekstil, pupuk, cat, dan pestisida. Baku mutu ditentukan berdasarkan parameter-parameter seperti BOD, COD, TSS, logam berat, pH, suhu, dan volume limbah maksimum per ton produk yang dihasilkan.
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3RJoy Irman
Dokumen tersebut memberikan persyaratan teknis penyediaan Tempat Penampungan Sementara (TPS) dan Tempat Penampungan Sementara 3R (TPS 3R) dalam penanganan sampah rumah tangga. TPS merupakan tempat penampungan sampah sementara selama maksimal 24 jam sebelum diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sedangkan TPS 3R melakukan pemilahan, daur ulang, dan komposing sampah. Dokumen ini menjelaskan kriteria
Dokumen tersebut membahas tentang penutupan dan rehabilitasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Penutupan TPA dilakukan jika TPA sudah penuh dan tidak layak lagi, sedangkan rehabilitasi TPA dilakukan jika TPA masih dapat diperbaiki. Kegiatan penutupan dan rehabilitasi TPA meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan pasca proyek.
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...Joy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Metode AOP untuk Mengolah Limbah Resi CairYuke Puspita
Dokumen tersebut merangkum penggunaan metode Advanced Oxidation Processes (AOP) untuk mengolah limbah cair resin, khususnya dengan kombinasi ozon dan ultraviolet. Metode ini dapat menurunkan kadar COD limbah dan menghilangkan bau menyengat, sehingga cocok untuk pengolahan limbah industri resin.
Dokumen tersebut membahas tentang sampah dan pengelolaannya. Ada tiga jenis sampah utama yaitu sampah perkotaan, industri, dan bahan berbahaya. Dokumen juga menjelaskan teknik pengolahan sampah seperti reduksi volume, insinerasi, daur ulang, serta pembuangan akhir di tempat pembuangan akhir (TPA).
Dokumen tersebut membahas tentang aspek teknis operasional dalam pengelolaan sampah, termasuk 6 elemen fungsi pengelolaan sampah, faktor-faktor pengelolaan, dan penanggung jawab pengelolaan. Dibahas pula pola operasional penanganan sampah berdasarkan konsep 3R serta cara mengukur dan menentukan timbulan sampah.
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Perencanaan Teknis IPLT - Unit PengolahanJoy Irman
Modul ini membahas perencanaan instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT), termasuk unit-unit pengolahan, teknologi pengolahan, unit pemekatan, dan unit pengeringan lumpur. Berbagai alternatif sistem pengolahan dianalisis kelebihan dan kekurangannya, seperti sistem stabilisasi, unit pemekatan, dan unit pengeringan. Modul ini bertujuan membantu perencana memilih teknologi pengolahan lumpur tinja yang sesuai dengan karakteristik lump
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Cubluk Kembar - Perencanaan T...Joy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Persyaratan Teknis Pemilahan dan Pewadahan SampahJoy Irman
Persyaratan teknis pemilahan dan pewadahan sampah rumah tangga mencakup pemilahan minimal 5 jenis sampah, penggunaan sarana pewadahan berdasarkan jenis sampah, dan perencanaan volume serta penempatan sarana pewadahan sesuai jumlah sampah dan akses pengangkutan.
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/KotaJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem pengelolaan air limbah memiliki dua pilihan utama, yaitu sistem setempat (on-site) dan sistem terpusat (off-site). Sistem setempat mengolah air limbah di dalam atau dekat lokasi sumbernya menggunakan fasilitas seperti septik tank. Sistem terpusat mengalirkan seluruh air limbah ke fasilitas pengolahan terpusat melalui jaringan pipa. Pemilihan sistem ditentukan berdasarkan faktor seperti kepadatan pendu
Dokumen tersebut mengatur tentang baku mutu air limbah untuk berbagai industri seperti pulp dan kertas, ethanol, MSG, penyamakan kulit, gula, sorbitol, karet, tekstil, pupuk, cat, dan pestisida. Baku mutu ditentukan berdasarkan parameter-parameter seperti BOD, COD, TSS, logam berat, pH, suhu, dan volume limbah maksimum per ton produk yang dihasilkan.
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3RJoy Irman
Dokumen tersebut memberikan persyaratan teknis penyediaan Tempat Penampungan Sementara (TPS) dan Tempat Penampungan Sementara 3R (TPS 3R) dalam penanganan sampah rumah tangga. TPS merupakan tempat penampungan sampah sementara selama maksimal 24 jam sebelum diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sedangkan TPS 3R melakukan pemilahan, daur ulang, dan komposing sampah. Dokumen ini menjelaskan kriteria
Dokumen tersebut membahas tentang penutupan dan rehabilitasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Penutupan TPA dilakukan jika TPA sudah penuh dan tidak layak lagi, sedangkan rehabilitasi TPA dilakukan jika TPA masih dapat diperbaiki. Kegiatan penutupan dan rehabilitasi TPA meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan pasca proyek.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode pengolahan limbah cair secara biologis, mulai dari pengolahan primer (pengendapan), sekunder (aktivasi lumpur), hingga tersier (pengolahan lanjutan) menggunakan berbagai teknologi seperti kolam aktivasi, filter biologis, dan aplikasi lahan basah. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa pengolahan limbah cair secara biologis bertujuan menghilangkan bahan organik terlar
Bab I menjelaskan latar belakang tentang limbah industri dan rumah tangga yang dapat mencemari lingkungan bila tidak ditangani. Bab II membahas definisi dan jenis-jenis limbah serta dampaknya. Bab III menjelaskan pengolahan limbah melalui penanganan, daur ulang, dan contoh pemanfaatan bungkus rokok menjadi asbak. Bab IV menyimpulkan pentingnya pengolahan limbah untuk mengurangi resiko lingkungan dan kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran air dan pengelolaannya. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa pencemaran air disebabkan oleh masuknya zat dan limbah ke perairan, yang dapat berasal dari sumber langsung maupun tidak langsung. Dokumen juga menjelaskan dampak negatif pencemaran air terhadap lingkungan dan kesehatan, serta pendekatan pengendalian pencemaran air secara teknis dan non teknis melalui per
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis pencemaran lingkungan hidup seperti pencemaran udara, air, tanah, dan suara serta penyebab dan dampaknya. Jenis-jenis polutan udara seperti karbon monoksida, nitrogen oksida, klorofluorokarbon dan gas rumah kaca dijelaskan secara rinci beserta dampaknya. Dokumen juga menjelaskan penanganan limbah cair dan padat serta pencegahan terjadinya pencemaran lingkungan.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang kelompok 3 yang terdiri dari 7 orang serta menjelaskan tentang definisi, jenis, klasifikasi, sifat, dan penanganan limbah laboratorium.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengertian, karakteristik, dan teknik pengolahan limbah cair. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa limbah cair harus diolah untuk mencegah pencemaran lingkungan, keterbatasan sumber air bersih, dan peraturan pemerintah. Ada beberapa tahapan pengolahan limbah cair yakni pretreatment, primary treatment, secondary treatment, dan tertiary treatment yang masing-masing menggunakan prinsip fisika, k
2. Limbah, adalah semua benda yang
berbentuk padat (solid wastes), cair (liquid
wastes), maupun gas (gaseous wastes), yang
merupakan bahan buangan yang berasal dari
aktifitas perorangan, maupun aktivitas
kegiatan lainnya (industri, rumah sakit,
laboratorium, raktor nuklear dll.)
3. Jenis limbah :
Limbah RumahTangga (domestic wastes),
yang merupakan limbah dari hasil kegiatan
perorangan seperti, mencuci pakaian,
pencucian bahan makanan/sayuran, limbah
kamar mandi, kotoran manusia (tinja, air
seni), sampah dapur, dsb.
4. Limbah Industri (industrial wastes), limbah
kegiatan industri yg dapat digolongkan
menjadi :
Limbah air panas
Proses pencucian
Proses pemurnian material
Limbah produk jadi
5. Limbah Rumah Sakit (hospital wastes). Limbah
berbahaya dari rumah sakit, laboratorium, yg
dapat berupa sisa-sisa organ tubuh, pembalut,
bahan kimia, bakteri penyakit, bahan radio aktif
dll.
Limbah perkotaan (municipal wastes) limbah ini
hampir sama dengan limbah rumah tangga.
Limbah nuklir (nuclear wastes) limbah
berbahaya dari reaktor nuklir berupa air
pendingin reaktor dan zat radioaktif.
6. Karakteristik fisik limbah cair
Warna (color), warna limbah tergantung dari
limbah yang dihasilkan, pada umumnya
berwarna hitam, coklat, abu-abu bahkan ada
yang berwarna putih.
Bau (odor), umumnya limbah mempunyai
bau yang tidak sedap dan busuk, kadang
sangat menyengat
7. Karakteristik limbah cair yg dpt diidentifikasi di
laboratorium.
Total solids, adalah semua zat padat yg terlarut
dalam air limbah, merupakan ukuran banyaknya
bahan padat yang terdapat dalam air limbah
tersebut.Terdiri dari suspended solids (jml zat
padat yg tersuspensi atau yg akan mengendap
dlm waktu tertentu) dan filterable solids (zat
padat yg sangat halus yg mampu lolos melalui
saringan kertas dan tidak mengendap)
8. Odors, bau-bauan pd air limbah yg terjadi
karena adanya gas hasil dekomposisi bahan
organik maupun dari bau asli bahan buangan
itu sendiri. Senyawa yg menimbulkan bau
pada air limbah al; ammes, amonia,
drammes, H2S, mercaptans, organic sulfides
dan skatole.
9. Temperatur, umumnya temperatur air
limbah lebih tinggi dari air baku karena telah
melalui berbagai proses kegiatan industri
maupun rumah tangga/perkotaan.
Temperatur air limbah yg tinggi akan
mematikan kehidupan akuatik dan
mengurangi oksigen yang terlarut dalam air
(disolved oxygen)
10. Karakteristik kimiawi limbah cair
Karakteristik kimiawi yang dapat
diidentifikasi di laboratorium :
Organic matter, benda-benda organik umumnya
terdapat pada air limbah berupa 75% suspended
solids dan 25% filterable solids yg terdiri dari zat
organik. Senyawa ini tersusus dalam
senyawa/kombinasi Karbon (C), Hidrogen (H), dan
Oksiden (O) bersama dengan Nitrogen (N). Unsur
yang lain.
11. Inorganic matter, zat organik dalam air limbah
terdiri daripH, klorida, alkalinitas, asiditas, mineral
(Fe, N, P, S, Ca, Na dll.) serta toxic compounds dan
gas.
B3 (Bahan Beracun Berbahaya), terdiri dari toxic
compounds diantaranya logam berat, bakteri
berbahaya dan bahan radian. Sumber industri dan
pertambangan, reaktor nuklir, serta rumah sakit
serta peternakan.
12. Karakteristik bakteriologis limbah cair.
Bakteri didalam air limbah berfungsi untuk
menyeimbangkan DO dan BOD.
Mikroorganisme dalam air limbah antara lain;
Kelompok protista: virus, bakteri, jamur,
protozoa.
Kelompok tanaman dan binatang: alga, worm.
13. Permasalahan akibat limbah;
Membahayakan kesehatan manusia karena dapat
membawa suatu penyakit (vehicle) ataupun secara
langsung
Kerugian secara ekonomis karena terjadi kerusakan
pada benda ataupun bangunan dan hewan
Mengganggu atau membunuh kehidupan akuatik
Merusak keindahan (estetika) akibat bau busuk
limbah, timbunan sampah/limbah padat
Menjadikan berkembang biaknya serangga dan
binatang pengganggu.
14.
15. Tingkat pencemaran limbah terhadap tanah
dan air.
Pencemaran air tanah oleh bakteri dari sumber
pencemar dapat mencapai jarak 11 meter searah
aliran air tanah.
Pencemaran secara kimiawi dapat mencapai jarak
95 meter sesuai arah aliran saluran air.
16.
17. Penanggulangan masalah
Limbah rumah tangga
limbah rumah tangga yang berbahaya adalah
limbah kotoran manusia, pembuangan tinja
yang sehat melalui sarana jamban sehat dan
higienis (tidak mencemari lingkungan).
Jamban disarankan mengunakan tipe leher
angsa dan ditampung ke dalam septic tank.
18. Limbah industri
Pengolahan pendahuluan (pre-treatment).
Sebelum melalui proses pengolahan perlu
dilakukan tindakan pembersihan berupa
pengambilan benda terapung dan pengambilan
benda yang mengendap seperti lumpur dan pasir.
Pengambilan benda-benda kasar ini dapat
dilakukansecara otomatis atau manual
19. Pengolahan pertama (primary treatment).
Pengolahan pertama ini bertujuan untuk
rnengambil benda-benda padat yang halus dan
terlarut dalam air limbah. Pfrosesnya melalui
pengendapan atau pengapungan. Dalam proses
ini dapat riigunglcan hahnn kiima koagulan untuk
memisahknmi benda cair dan benda padat dan
mengumpulkan benda padat yang terlarut. Proses
ini terjadi pada suatu bak pengendapan
20. Pengolahan kedua (secondary treatment). Pada
proses ini berlangsung proses biologis untuk
mengurangj bahan-bahan organik melalui mikro-
organisme yang terdapat di dalamnya. Pada
tahap ini terjadi 2 proses:
a. Proses penambahan oksigen (aerasi)
b. Proses pertumbuhan bakteri
21. Pengolahan ketiga (tertiary treathment), merupakan
pengolahan lanjutan dengan beberapa jenis sarana
pengolahan ;
a. Saringan pasir
b. Saringan multinedia
c. Precoal filter
d. Microstaining
e. Vacuum filter
f. Penyerapan (absorpsi)
g. Pengurangan besi dan mangaan
h. Perubahan CN
i. Osmosis bolak-balik
22. Pembunuhan kuman (desinfection). Proses ini
bertujuan untuk menghilangkan mikroorganisme
patogen dalam air limbah. Proses ini menggunakan
bahan kimia desinfektan antara lain klorin, bromin,
rodin, per-manganat, logam berat, asam, dan basa
kuat. Syarat penggunaan bahan kimia ini adalah:
a. Seberapa kuat daya toksisnya
b. Berapa lama waktu kontak yang dibutuhkan
c. Seberapa jauh efektifitasnya
d. Dengan dosis rendah apakah mampu
e. Tidak toksis terhadap manusia dan hewan
f. Tahan lama dalam air
g. Biaya rendah
23. Pembuangan lanjut (ultimate disposal). Hasil
akhir dari pengolahan limbah ini adalah bahan
cair dan bahan padat. Bahan cair yang sudah
tidak berbahaya dapat dibuang ke sungai,
sedangkan bahan padat berupa limbah lumpur
yang sudah tidak berbahaya akan menjadi
masalah apabila tidak dikelola dengan baik
karena akan terjadi penumpukan di lokasi
pembuangan
24. Limbah Rumah Sakit
Limbah dari instalasi ini perlu didesinfeksi
dulu sebelum dibuang, kalau perlu semua
limbah harus dibakar pada insinerator
25. Limbah Perkotaan
Penanganan limbah perkotaan prinsipnya tidak
berbeda jauh dengan penanganan limbah rumah
tangga hanya saja dalam jumlah besar. Seluruh
limbah perkotaan disalurkan ke suatu tempat
tertentu yang telah tersedia unit pengolah air
limbah (wastewater treatment plan) dengan
proses yang minp dengan proses yeng terjadi
pada septic tank seperti apa yang telah dirintis
olehVan Imhoff melalui ciptaannya ImhoffTank.