SlideShare a Scribd company logo
Oleh : Ir. Ketut Warini
-Agensia hayati/ musuh
alami (predator, parasitoid,
patogen serangga dan
antagonis)
-Pestisida nabati (pestisida
yang bahan aktifnya berasal
/diambil dari tanaman)
1. Sudah tersedia di alam, keberadaannya tidak
jauh-jauh dari OPT.
2. Bersifat selektif, sehingga tidak mengganggu
organisme bukan sasaran.
3. Dapat menemukan dengan sendirinya OPT
sasaran.
4. Tidak menimbulkan resistensi, resurgensi
ataupun ledakan hama sekunder.
5. Tidak menimbulkan efek residu.
6. Mudah terurai di alam (pestisida nabati).
7. Aman terhadap lingkungan, produsen maupun
konsumen dan sebagainya.
1.Hasilnya relatif tidak cepat
(karena membutuhkan proses)
2.Aplikasinya tidak tahan
terhadap sinar matahari.
3.Mudah terurai sehingga perlu
beberapa kali untuk aplikasi .
Agensia hayati dapat
dikelompokkan
menjadi
1.Predator
Organisme yang
memangsa organisme
lain
contohnya : laba-laba,
kumbang helm,
kumbang botol dsb.
1.Membutuhkan lebih dari satu
mangsa untuk hidupnya.
2.Bersifat karnivora.
3.Membinasakan/melumpuhka
n mangsa sebelum
mengkonsumsi.
4.Ukuran umumnya lebih besar
dari mangsa.
5.Organ tubuh berkembang
baik sehingga bergerak
cepat/gesit.
6.Imago dan pradewasaannya
hidup pada habitat dan
sumber makanan yang sama.
7.Umumnya bersifat generalis.
TOMCAT MICRASPIS
KARABIDIE
K BOTOL
OXYOPES SILER
METIOCE OXYOPES
-Kemampuan menyesesuaikan diri
tinggi.
- Responsip terhadap kepadatan
populasi.
- Potensi reproduksi yang tinggi.
- Kemampuan “searching” (mencari
dan menyebar) yang tinggi.
- Memiliki kekhususan/kesesuaian
inang/mangsa.
- Mempunyai tanggap fungsional
(kemampuan makan) yang tinggi.
2. Parasitoid
Adalah serangga
yang memparasit
serangga lain.
Contohnya :
Trichogramma
sp., Pipunculidae,
Mymaridae,
Braconidae dsb.
- Yang bersifat sebagai parasit adalah pra
dewasa, serangga dewasa makanannya
nektar, madu, zat-zat lain yang mengandung
gula.
- Imago betina aktif mencari inang untuk
meletakkan telurnya.
- Larva menghisap cairan tubuh inang.
- Umumnya memerlukan 1 inang.
- Inang yang diparasit berupa telur, larva,
nimpa, pupa atau imago.
 Parasitoid yang sangat berperan
dalam pengendalian OPT adalah
parasitoid betina dewasa.
 Bersifat efisien akan mampu
mendapatkan inang walaupun dalam
jumlah yang rendah untuk tempat
pertumbuhan dan perkembangan
keturunannya
- Proovogenic adalah ketika parasitoid betina
keluar dari kepompongnya sudah
mengandung telur yang sudah matang, siap
untuk diletakkan pada inang.
- Synovogenic adalah ketika parasitoid betina
keluar dari kepompong ovariumnya belum
membentuk telur sehingga telur diproduksi
pada fase dewasa, jumlah telur tergantung
pada makanan yang didapat.
1.Penemuan habitat inang
2.Penemuan inang.
3.Penerimaan inang
4.Kesesuaian inang.
- Thelyotoky parasit betina tidak
berokupulasi menghasilkan
keturunan betina saja.
- Deuterotoky parasit betina tidak
berkopulasi mempunyai
keturunan betina dan jantan
tetapi yang jantan tidak berfungsi
secara biologis.
- Arrhenotoky parasitoid betina
yang telurnya tidak dibuahi
keturunannya akan jantan,
sedangkan yang dibuahi akan
- Terpisah dari inang →larva baru
mencari inang
- Pada inangnya → memarasit
diluar tubuh inang (ektoparasit)
- Di dalam inangnya → memarasit
didalam tubuh inang
(endoparasit).
DIADEGMA
DIADROMUS
ENICOSPILUS
BAEOGNATA
COTESIA
- Gelas plastik dengan pias
digantungkan/dijepit terbalik pada ajir
diaplikasikan dilapang sebanyak 100 pias
per Ha.
- Waktu dan jumlah pias yang dilepas adalah :
10 HSS = 12 pias
14 HSS = 12 pias
2 MST = 12 pias
3 MST = 12 pias
4 MST = 12 pias
5 MST = 10 pias
6 MST = 10 pias
7 MST = 10 pias
8 MST = 10 pias
- Pias pias dipasang menyebar dan merata
- Atau 1 pias untuk 50 klp telur
3. Patogen Serangga
Adalah : jasad renik
(mikroba) yang dapat
mengendalikan serangga.
Contoh :
-Beauveria, Nomoraea sp.,
Hirsutella sp.,
mengendalikan ulat,
diaphorina citri, kepik dll.
-Bacillus sp.,
mengendalikan ulat
serangga lain
- NPV mengendalikan larva
serangga.
-Nematoda mengendalikan
serangga.
1.Kontak Inang.
- Terjadi penyebaran secara pasif pada
beberapa stadia patogen oleh angin,
hujanatau serangga (pada cendawan).
- Terjadi penyebaran pada inang melalui
proses virion yang larut dari polihedra virus
yang tertelan bersama makanan (NPV).
- Terjadi penyebaran secara pasif kristal
bakteri yang termakan oleh serangga.
- Terjadi penyebaran secara aktif stadia
juvenil ke 3 mencari inang yang potensial
2. Penetrasi Inang.
Patogen serangga bakteri, virus, cendawan
masuk ke tubuh serangga melalui dinding
tipis, kutikula, migdest yang memproduksi
enzim yang mampu mengganggu serangga.
3. Reproduksi dalam jaringan inang.
ketika patogen telah mempenetrasi inang,
maka terjadi reproduksi pada satu atau
beberapa jaringan, sehingga serangga akan
mengalami infeksi sistemik pada semua
jaringan dan menimbulkan gejala.
B BASSIANA
B BASSIANA
HIRSUTELLA
HIRSUTELLA
METHARIZIUM
ZOOPTHERA
THOR NPV SE NPV
B. THURIENGSIS
NEMATODA
Adalah : jasad renik (mikroba)
yang mengintervensi aktivitas
patogen penyebab penyakit
tumbuhan baik fase parasitik
maupun saprofitik.
1. Kompetisi ruang dan hara → terjadi
persaingan untuk mendapatkan tempat
hidup, oksigen, ataupun hara.
2. Antibiosis dan lisis → terjadi
penghambatan atau penghancuran suatu
organisme oleh senyawa metabolisme
yang diproduksi oleh antagonis.
3. Menetralisasi aktivitas patogen
→menetralisir toksin yang dihasilkan
oleh patogen.
4. Hiperparasitisme →terjadi bila
organisme antagonis memparasit
patogen tumbuhan.
1.Bacillus substilis mengendalikan penyakit
kudis (Streptomyces sp.), Sclerotium sp.,
Phytium sp.
2.Pseudomonas flourescens mengendalikan
penyakit yang disebabkan oleh bakteri,
Fusarium sp, busuk akar.
3.Corynebacterium mengendalikan penyakit
kresek, bakteri red strip, penyakit Blas dan
Erwina sp.
4.Trichoderma sp. dan Gliokladium
sp.,mengendalikan penyakit layu yang
disebabkan oleh cendawan fusarium sp.,
armillaria sp., penyakit akar gada dsb.
Cara penggunaan :
 Perendaman benih selama 15
menit.
 Penyemprotan pada semaian.
 Penyemprotan tanaman pada
umur 1,3,5,7 minggu setelah
tanam
 Konsentrasi 10cc/lt air.
 Dosis 5 liter/ha.
 Volume semprot 400-500lt
larutan/ha
Cara penggunaan :
 Perendaman benih selama 15
menit.
 Aplikasi pada persemaian dan
pertanaman.
 Konsentrasi 10cc/lt air.
 Dosis 5 liter/ha.
- Menekan perkembangan penyakit
- Memproduksi fitohormon
- Meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi
tanaman
Contoh:
Rhizobium, Azospirillium, Bacillus,
Pseudomonas, Thiobacillus, Streptomyces
Cara penggunaan :
 Perendaman benih selama 6
jam.
 Penyemprotan pada semaian.
 Penyemprotan tanaman pada
umur 20 dan 40 hst.
Konsentrasi 10cc/lt air.
 Dosis 5 liter/ha.
 Volume semprot 400-500lt
larutan/ha
- Bersifat mudah terurai (biodegradable)
sehingga aman bagi lingkungan karena
residunya mudah hilang
- Bersifat “pukul dan lari” yaitu dapat
mengendalikan OPT, residunya cepat hilang.
- Secara evolusi tumbuhan banyak
mengandung bahan kimia yang merupakan
produksi metabolik sekunder, sebagai alat
pertahanan diri dari serangan OPT.
- Lebih dari 2400 jenis tumbuhan yang
termasuk kedalam 235 famili dilaporkan
mengandung bahan pestisida.
a.Penghambatan/Penolakan Makan.
Selain faktor phisik tumbuhan, faktor
kimia (senyawa kimia) memainkan
peranan penting dalam seleksi inang
oleh serangga. Senyawa yang belum
dikenal (foreign compounds) dapat
mengakibatkan penolakan pada
serangga karena senyawa senyawa yang
jika dirasakan oleh serangga
menghasilkan penghentian aktivitas
makan. Contoh tanaman dari familia
Zingiberaceae.
b. Aktivitas Penolakan Peneluran
Serangga mengenal secara baik
tumbuhan tertentu karena kehadiran
senyawa kimia tertentu sehingga
tumbuhan tersebut terpilih sebagai
peletakan telur, sebaliknya karena tidak
menemukan senyawa kimia yang sesuai
sehingga serangga menolak untuk
meletakkan telurnya. Contohnya
tanaman nimba (Azadiracta indica)
c. Aktivitas Penghambat Pertumbuhan dan
Perkembangan.
Serangga-serangga yang mengkonsumsi
sumber makanan yang cocok/sesuai akan
tumbuh dan berkembang secara baik,
namun sebaliknya bila mengkonsumsi
senyawa kimia pada tumbuhan tertentu
dapat menghambat pertumbuhan dan
perkembangannya. Contohnya: Aglaia
Argentea, Cedrella Odorata dan Cikrassia
tabularis.
d. Efek Kematian.
Ekstrak ekstrak tumbuhan yang dapat
mengakibatkan kematian pada serangga
sangat banyak, dan merupakan tonggak
dari pengembangan pestisida nabati.
Contohnya Chrysantenum sp, Nicotiana
sp, Deris sp, Laurentia sp, dll.
1. Kembang Bintang ( mengendalikan
kutu, trip, ulat dan wereng)
Cara membuat:
- Ambil tanaman kembang bintang
sebanyak1kg, ditumbuk, tambahkan
air, kemudian peras dan saring.
- Tambahkan kembali air supaya
menjadi larutan 10 liter.
- Tambahkan detergen 10 gram,
semprotkan pada tanaman pada
pagi atau sore hari.
2. Nimba (mengendalikan wereng, kutu, ulat)
Cara membuat :
- Ambil daun nimba sebanyak 1 kg, kemudian
sampai mendidih, biarkan sampai 30 menit.
- Saring, tambahkan air sampai mencapai 10
liter, tambahkan bahan perekat, semprotkan
pada tanaman.
3. Daun Sirsak (mengendalikan
wereng, ulat, trip, ulat dan kepik)
Cara membuat :
- Ambil daun sirsak sebanyak1kg,
ditumbuk, tambahkan air,
kemudian peras dan saring.
- Tambahkan kembali air supaya
menjadi larutan 10 liter.
- Tambahkan detergen 10 gram,
semprotkan pada tanaman pada
pagi atau sore hari.
4. Daun kembang Mentega / Kenyiri (efektif
mengendalikan berbagai jenis ulat, kutu,
wereng, kepik dan tungau)
Cara membuat :
- Ambil daun kenyiri sebanyak1kg, ditumbuk,
tambahkan air, kemudian peras dan saring.
- Tambahkan kembali air supaya menjadi
larutan 10 liter.
- Tambahkan detergen 10 gram, semprotkan
pada tanaman pada pagi atau sore hari.
5. Lengkuas /Isen ( mengendalikan berbagai
jenis cendawan)
Cara membuat :
- Parut / gobed lengkuas sebanyak 1kg,
kemudian tambahkan air 3liter, rebus sampai
mendidih selama 15 menit.
- Saring dan peras rebusan tersebut,
tambahkan lagi air sampai menjadi 10 liter
larutan.
- Semprotkan pada pagi atau sore hari.
PENGENDALIAN OPT RAMAH LING 2012 PETANI PENGAMAT.pptx

More Related Content

Similar to PENGENDALIAN OPT RAMAH LING 2012 PETANI PENGAMAT.pptx

Ipa bab 2. klasifikasi benda
Ipa bab 2. klasifikasi bendaIpa bab 2. klasifikasi benda
Ipa bab 2. klasifikasi benda
Nispi Hariyani
 
HERBINA S. SIHOTANG - NIM. 19072009710002 - KELAS C - MEDIA PEMBELAJARAN SEM....
HERBINA S. SIHOTANG - NIM. 19072009710002 - KELAS C - MEDIA PEMBELAJARAN SEM....HERBINA S. SIHOTANG - NIM. 19072009710002 - KELAS C - MEDIA PEMBELAJARAN SEM....
HERBINA S. SIHOTANG - NIM. 19072009710002 - KELAS C - MEDIA PEMBELAJARAN SEM....
SatriaTinambunan1
 
Identifikasi Serangga Tanaman Cabai
Identifikasi Serangga Tanaman CabaiIdentifikasi Serangga Tanaman Cabai
Identifikasi Serangga Tanaman Cabai
Josua Sitorus
 
FUNGI
FUNGIFUNGI
PPT KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN.pdf
PPT KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN.pdfPPT KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN.pdf
PPT KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN.pdf
RaisaPutri17
 
Brosur-Teknik- budidaya-jamur
Brosur-Teknik- budidaya-jamurBrosur-Teknik- budidaya-jamur
Brosur-Teknik- budidaya-jamur
Yusuf Arie
 
Bab 5 jamur Kelas 10 kurikulum 2013
Bab 5 jamur Kelas 10 kurikulum 2013Bab 5 jamur Kelas 10 kurikulum 2013
Bab 5 jamur Kelas 10 kurikulum 2013
Mühammad Hamim Afiat
 
Pemanfaatan Predator dan Parasitoid dalam mengendalikan OPT Tanaman Pangan.ppt
Pemanfaatan Predator dan Parasitoid dalam mengendalikan OPT Tanaman Pangan.pptPemanfaatan Predator dan Parasitoid dalam mengendalikan OPT Tanaman Pangan.ppt
Pemanfaatan Predator dan Parasitoid dalam mengendalikan OPT Tanaman Pangan.ppt
kaekae27
 
Kultur jaringan1
Kultur jaringan1Kultur jaringan1
Kultur jaringan1
Afiefw Afiefw
 
Laporan praktikum ipa makhluk hidup
Laporan praktikum ipa makhluk hidupLaporan praktikum ipa makhluk hidup
Laporan praktikum ipa makhluk hidup
Operator Warnet Vast Raha
 
psndbd-120423213231-phpapp01 2.pdf
psndbd-120423213231-phpapp01 2.pdfpsndbd-120423213231-phpapp01 2.pdf
psndbd-120423213231-phpapp01 2.pdf
MonikaWulandari3
 
6. 1 ciri2 mh
6. 1 ciri2 mh6. 1 ciri2 mh
6. 1 ciri2 mh
mas min
 
BAB 1 - Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan.pptx
BAB 1 - Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan.pptxBAB 1 - Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan.pptx
BAB 1 - Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan.pptx
fachrulsd
 
Protista powerpoint
Protista powerpointProtista powerpoint
Protista powerpoint
HeppiNiwer
 
Sistem_Reproduksi_pada_Tumbuhan_dan_Hewan.pdf
Sistem_Reproduksi_pada_Tumbuhan_dan_Hewan.pdfSistem_Reproduksi_pada_Tumbuhan_dan_Hewan.pdf
Sistem_Reproduksi_pada_Tumbuhan_dan_Hewan.pdf
AkreditasSMPPuspitaP
 
Sistem_Reproduksi_pada_Tumbuhan_dan_Hewan.pdf
Sistem_Reproduksi_pada_Tumbuhan_dan_Hewan.pdfSistem_Reproduksi_pada_Tumbuhan_dan_Hewan.pdf
Sistem_Reproduksi_pada_Tumbuhan_dan_Hewan.pdf
resihandayani
 

Similar to PENGENDALIAN OPT RAMAH LING 2012 PETANI PENGAMAT.pptx (20)

Protista
ProtistaProtista
Protista
 
Ipa bab 2. klasifikasi benda
Ipa bab 2. klasifikasi bendaIpa bab 2. klasifikasi benda
Ipa bab 2. klasifikasi benda
 
HERBINA S. SIHOTANG - NIM. 19072009710002 - KELAS C - MEDIA PEMBELAJARAN SEM....
HERBINA S. SIHOTANG - NIM. 19072009710002 - KELAS C - MEDIA PEMBELAJARAN SEM....HERBINA S. SIHOTANG - NIM. 19072009710002 - KELAS C - MEDIA PEMBELAJARAN SEM....
HERBINA S. SIHOTANG - NIM. 19072009710002 - KELAS C - MEDIA PEMBELAJARAN SEM....
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 
Identifikasi Serangga Tanaman Cabai
Identifikasi Serangga Tanaman CabaiIdentifikasi Serangga Tanaman Cabai
Identifikasi Serangga Tanaman Cabai
 
FUNGI
FUNGIFUNGI
FUNGI
 
PPT KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN.pdf
PPT KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN.pdfPPT KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN.pdf
PPT KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN.pdf
 
Brosur-Teknik- budidaya-jamur
Brosur-Teknik- budidaya-jamurBrosur-Teknik- budidaya-jamur
Brosur-Teknik- budidaya-jamur
 
Bab 5 jamur Kelas 10 kurikulum 2013
Bab 5 jamur Kelas 10 kurikulum 2013Bab 5 jamur Kelas 10 kurikulum 2013
Bab 5 jamur Kelas 10 kurikulum 2013
 
Pemanfaatan Predator dan Parasitoid dalam mengendalikan OPT Tanaman Pangan.ppt
Pemanfaatan Predator dan Parasitoid dalam mengendalikan OPT Tanaman Pangan.pptPemanfaatan Predator dan Parasitoid dalam mengendalikan OPT Tanaman Pangan.ppt
Pemanfaatan Predator dan Parasitoid dalam mengendalikan OPT Tanaman Pangan.ppt
 
Kultur jaringan1
Kultur jaringan1Kultur jaringan1
Kultur jaringan1
 
Laporan praktikum ipa makhluk hidup
Laporan praktikum ipa makhluk hidupLaporan praktikum ipa makhluk hidup
Laporan praktikum ipa makhluk hidup
 
Laporan praktikum ipa makhluk hidup
Laporan praktikum ipa makhluk hidupLaporan praktikum ipa makhluk hidup
Laporan praktikum ipa makhluk hidup
 
Laporan praktikum ipa makhluk hidup
Laporan praktikum ipa makhluk hidupLaporan praktikum ipa makhluk hidup
Laporan praktikum ipa makhluk hidup
 
psndbd-120423213231-phpapp01 2.pdf
psndbd-120423213231-phpapp01 2.pdfpsndbd-120423213231-phpapp01 2.pdf
psndbd-120423213231-phpapp01 2.pdf
 
6. 1 ciri2 mh
6. 1 ciri2 mh6. 1 ciri2 mh
6. 1 ciri2 mh
 
BAB 1 - Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan.pptx
BAB 1 - Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan.pptxBAB 1 - Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan.pptx
BAB 1 - Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan.pptx
 
Protista powerpoint
Protista powerpointProtista powerpoint
Protista powerpoint
 
Sistem_Reproduksi_pada_Tumbuhan_dan_Hewan.pdf
Sistem_Reproduksi_pada_Tumbuhan_dan_Hewan.pdfSistem_Reproduksi_pada_Tumbuhan_dan_Hewan.pdf
Sistem_Reproduksi_pada_Tumbuhan_dan_Hewan.pdf
 
Sistem_Reproduksi_pada_Tumbuhan_dan_Hewan.pdf
Sistem_Reproduksi_pada_Tumbuhan_dan_Hewan.pdfSistem_Reproduksi_pada_Tumbuhan_dan_Hewan.pdf
Sistem_Reproduksi_pada_Tumbuhan_dan_Hewan.pdf
 

More from tudedarmawan

Hama dan Penyakit utama pada tanaman Padi.ppt
Hama dan Penyakit utama pada tanaman Padi.pptHama dan Penyakit utama pada tanaman Padi.ppt
Hama dan Penyakit utama pada tanaman Padi.ppt
tudedarmawan
 
522112409-Maryati-G012192009-Tugas-PPT-Pekarangan.ppt
522112409-Maryati-G012192009-Tugas-PPT-Pekarangan.ppt522112409-Maryati-G012192009-Tugas-PPT-Pekarangan.ppt
522112409-Maryati-G012192009-Tugas-PPT-Pekarangan.ppt
tudedarmawan
 
Materi Pemanfaatan Pekarangan 2024.pptx
Materi Pemanfaatan Pekarangan  2024.pptxMateri Pemanfaatan Pekarangan  2024.pptx
Materi Pemanfaatan Pekarangan 2024.pptx
tudedarmawan
 
PP Organisme pengganggu tumbuhan pada padi
PP Organisme pengganggu tumbuhan pada padiPP Organisme pengganggu tumbuhan pada padi
PP Organisme pengganggu tumbuhan pada padi
tudedarmawan
 
PENGEND. hama danpenyakit RAMAH LINGK BEDUGUL.pptx
PENGEND. hama danpenyakit RAMAH LINGK  BEDUGUL.pptxPENGEND. hama danpenyakit RAMAH LINGK  BEDUGUL.pptx
PENGEND. hama danpenyakit RAMAH LINGK BEDUGUL.pptx
tudedarmawan
 
Mengenal hama dan penyakit dalam budidaya Bawang Merah.pptx
Mengenal hama dan penyakit dalam budidaya Bawang  Merah.pptxMengenal hama dan penyakit dalam budidaya Bawang  Merah.pptx
Mengenal hama dan penyakit dalam budidaya Bawang Merah.pptx
tudedarmawan
 
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN CABAI DAN TOMAT BEBAS LAYU FUSARIUM.pptx
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN CABAI DAN TOMAT BEBAS LAYU FUSARIUM.pptxTEKNIK BUDIDAYA TANAMAN CABAI DAN TOMAT BEBAS LAYU FUSARIUM.pptx
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN CABAI DAN TOMAT BEBAS LAYU FUSARIUM.pptx
tudedarmawan
 
ppt budidaya jagung pada tanah sawah yan
ppt budidaya jagung pada tanah sawah yanppt budidaya jagung pada tanah sawah yan
ppt budidaya jagung pada tanah sawah yan
tudedarmawan
 

More from tudedarmawan (8)

Hama dan Penyakit utama pada tanaman Padi.ppt
Hama dan Penyakit utama pada tanaman Padi.pptHama dan Penyakit utama pada tanaman Padi.ppt
Hama dan Penyakit utama pada tanaman Padi.ppt
 
522112409-Maryati-G012192009-Tugas-PPT-Pekarangan.ppt
522112409-Maryati-G012192009-Tugas-PPT-Pekarangan.ppt522112409-Maryati-G012192009-Tugas-PPT-Pekarangan.ppt
522112409-Maryati-G012192009-Tugas-PPT-Pekarangan.ppt
 
Materi Pemanfaatan Pekarangan 2024.pptx
Materi Pemanfaatan Pekarangan  2024.pptxMateri Pemanfaatan Pekarangan  2024.pptx
Materi Pemanfaatan Pekarangan 2024.pptx
 
PP Organisme pengganggu tumbuhan pada padi
PP Organisme pengganggu tumbuhan pada padiPP Organisme pengganggu tumbuhan pada padi
PP Organisme pengganggu tumbuhan pada padi
 
PENGEND. hama danpenyakit RAMAH LINGK BEDUGUL.pptx
PENGEND. hama danpenyakit RAMAH LINGK  BEDUGUL.pptxPENGEND. hama danpenyakit RAMAH LINGK  BEDUGUL.pptx
PENGEND. hama danpenyakit RAMAH LINGK BEDUGUL.pptx
 
Mengenal hama dan penyakit dalam budidaya Bawang Merah.pptx
Mengenal hama dan penyakit dalam budidaya Bawang  Merah.pptxMengenal hama dan penyakit dalam budidaya Bawang  Merah.pptx
Mengenal hama dan penyakit dalam budidaya Bawang Merah.pptx
 
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN CABAI DAN TOMAT BEBAS LAYU FUSARIUM.pptx
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN CABAI DAN TOMAT BEBAS LAYU FUSARIUM.pptxTEKNIK BUDIDAYA TANAMAN CABAI DAN TOMAT BEBAS LAYU FUSARIUM.pptx
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN CABAI DAN TOMAT BEBAS LAYU FUSARIUM.pptx
 
ppt budidaya jagung pada tanah sawah yan
ppt budidaya jagung pada tanah sawah yanppt budidaya jagung pada tanah sawah yan
ppt budidaya jagung pada tanah sawah yan
 

PENGENDALIAN OPT RAMAH LING 2012 PETANI PENGAMAT.pptx

  • 1. Oleh : Ir. Ketut Warini
  • 2. -Agensia hayati/ musuh alami (predator, parasitoid, patogen serangga dan antagonis) -Pestisida nabati (pestisida yang bahan aktifnya berasal /diambil dari tanaman)
  • 3. 1. Sudah tersedia di alam, keberadaannya tidak jauh-jauh dari OPT. 2. Bersifat selektif, sehingga tidak mengganggu organisme bukan sasaran. 3. Dapat menemukan dengan sendirinya OPT sasaran. 4. Tidak menimbulkan resistensi, resurgensi ataupun ledakan hama sekunder. 5. Tidak menimbulkan efek residu. 6. Mudah terurai di alam (pestisida nabati). 7. Aman terhadap lingkungan, produsen maupun konsumen dan sebagainya.
  • 4. 1.Hasilnya relatif tidak cepat (karena membutuhkan proses) 2.Aplikasinya tidak tahan terhadap sinar matahari. 3.Mudah terurai sehingga perlu beberapa kali untuk aplikasi .
  • 5. Agensia hayati dapat dikelompokkan menjadi 1.Predator Organisme yang memangsa organisme lain contohnya : laba-laba, kumbang helm, kumbang botol dsb.
  • 6. 1.Membutuhkan lebih dari satu mangsa untuk hidupnya. 2.Bersifat karnivora. 3.Membinasakan/melumpuhka n mangsa sebelum mengkonsumsi. 4.Ukuran umumnya lebih besar dari mangsa. 5.Organ tubuh berkembang baik sehingga bergerak cepat/gesit. 6.Imago dan pradewasaannya hidup pada habitat dan sumber makanan yang sama. 7.Umumnya bersifat generalis.
  • 9. -Kemampuan menyesesuaikan diri tinggi. - Responsip terhadap kepadatan populasi. - Potensi reproduksi yang tinggi. - Kemampuan “searching” (mencari dan menyebar) yang tinggi. - Memiliki kekhususan/kesesuaian inang/mangsa. - Mempunyai tanggap fungsional (kemampuan makan) yang tinggi.
  • 10. 2. Parasitoid Adalah serangga yang memparasit serangga lain. Contohnya : Trichogramma sp., Pipunculidae, Mymaridae, Braconidae dsb.
  • 11. - Yang bersifat sebagai parasit adalah pra dewasa, serangga dewasa makanannya nektar, madu, zat-zat lain yang mengandung gula. - Imago betina aktif mencari inang untuk meletakkan telurnya. - Larva menghisap cairan tubuh inang. - Umumnya memerlukan 1 inang. - Inang yang diparasit berupa telur, larva, nimpa, pupa atau imago.
  • 12.  Parasitoid yang sangat berperan dalam pengendalian OPT adalah parasitoid betina dewasa.  Bersifat efisien akan mampu mendapatkan inang walaupun dalam jumlah yang rendah untuk tempat pertumbuhan dan perkembangan keturunannya
  • 13. - Proovogenic adalah ketika parasitoid betina keluar dari kepompongnya sudah mengandung telur yang sudah matang, siap untuk diletakkan pada inang. - Synovogenic adalah ketika parasitoid betina keluar dari kepompong ovariumnya belum membentuk telur sehingga telur diproduksi pada fase dewasa, jumlah telur tergantung pada makanan yang didapat.
  • 14. 1.Penemuan habitat inang 2.Penemuan inang. 3.Penerimaan inang 4.Kesesuaian inang.
  • 15. - Thelyotoky parasit betina tidak berokupulasi menghasilkan keturunan betina saja. - Deuterotoky parasit betina tidak berkopulasi mempunyai keturunan betina dan jantan tetapi yang jantan tidak berfungsi secara biologis. - Arrhenotoky parasitoid betina yang telurnya tidak dibuahi keturunannya akan jantan, sedangkan yang dibuahi akan
  • 16. - Terpisah dari inang →larva baru mencari inang - Pada inangnya → memarasit diluar tubuh inang (ektoparasit) - Di dalam inangnya → memarasit didalam tubuh inang (endoparasit).
  • 19. - Gelas plastik dengan pias digantungkan/dijepit terbalik pada ajir diaplikasikan dilapang sebanyak 100 pias per Ha. - Waktu dan jumlah pias yang dilepas adalah : 10 HSS = 12 pias 14 HSS = 12 pias 2 MST = 12 pias 3 MST = 12 pias 4 MST = 12 pias 5 MST = 10 pias 6 MST = 10 pias 7 MST = 10 pias 8 MST = 10 pias - Pias pias dipasang menyebar dan merata - Atau 1 pias untuk 50 klp telur
  • 20. 3. Patogen Serangga Adalah : jasad renik (mikroba) yang dapat mengendalikan serangga. Contoh : -Beauveria, Nomoraea sp., Hirsutella sp., mengendalikan ulat, diaphorina citri, kepik dll. -Bacillus sp., mengendalikan ulat serangga lain - NPV mengendalikan larva serangga. -Nematoda mengendalikan serangga.
  • 21. 1.Kontak Inang. - Terjadi penyebaran secara pasif pada beberapa stadia patogen oleh angin, hujanatau serangga (pada cendawan). - Terjadi penyebaran pada inang melalui proses virion yang larut dari polihedra virus yang tertelan bersama makanan (NPV). - Terjadi penyebaran secara pasif kristal bakteri yang termakan oleh serangga. - Terjadi penyebaran secara aktif stadia juvenil ke 3 mencari inang yang potensial
  • 22. 2. Penetrasi Inang. Patogen serangga bakteri, virus, cendawan masuk ke tubuh serangga melalui dinding tipis, kutikula, migdest yang memproduksi enzim yang mampu mengganggu serangga. 3. Reproduksi dalam jaringan inang. ketika patogen telah mempenetrasi inang, maka terjadi reproduksi pada satu atau beberapa jaringan, sehingga serangga akan mengalami infeksi sistemik pada semua jaringan dan menimbulkan gejala.
  • 26. Adalah : jasad renik (mikroba) yang mengintervensi aktivitas patogen penyebab penyakit tumbuhan baik fase parasitik maupun saprofitik.
  • 27. 1. Kompetisi ruang dan hara → terjadi persaingan untuk mendapatkan tempat hidup, oksigen, ataupun hara. 2. Antibiosis dan lisis → terjadi penghambatan atau penghancuran suatu organisme oleh senyawa metabolisme yang diproduksi oleh antagonis. 3. Menetralisasi aktivitas patogen →menetralisir toksin yang dihasilkan oleh patogen. 4. Hiperparasitisme →terjadi bila organisme antagonis memparasit patogen tumbuhan.
  • 28. 1.Bacillus substilis mengendalikan penyakit kudis (Streptomyces sp.), Sclerotium sp., Phytium sp. 2.Pseudomonas flourescens mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, Fusarium sp, busuk akar. 3.Corynebacterium mengendalikan penyakit kresek, bakteri red strip, penyakit Blas dan Erwina sp. 4.Trichoderma sp. dan Gliokladium sp.,mengendalikan penyakit layu yang disebabkan oleh cendawan fusarium sp., armillaria sp., penyakit akar gada dsb.
  • 29. Cara penggunaan :  Perendaman benih selama 15 menit.  Penyemprotan pada semaian.  Penyemprotan tanaman pada umur 1,3,5,7 minggu setelah tanam  Konsentrasi 10cc/lt air.  Dosis 5 liter/ha.  Volume semprot 400-500lt larutan/ha
  • 30. Cara penggunaan :  Perendaman benih selama 15 menit.  Aplikasi pada persemaian dan pertanaman.  Konsentrasi 10cc/lt air.  Dosis 5 liter/ha.
  • 31. - Menekan perkembangan penyakit - Memproduksi fitohormon - Meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman Contoh: Rhizobium, Azospirillium, Bacillus, Pseudomonas, Thiobacillus, Streptomyces
  • 32. Cara penggunaan :  Perendaman benih selama 6 jam.  Penyemprotan pada semaian.  Penyemprotan tanaman pada umur 20 dan 40 hst. Konsentrasi 10cc/lt air.  Dosis 5 liter/ha.  Volume semprot 400-500lt larutan/ha
  • 33. - Bersifat mudah terurai (biodegradable) sehingga aman bagi lingkungan karena residunya mudah hilang - Bersifat “pukul dan lari” yaitu dapat mengendalikan OPT, residunya cepat hilang. - Secara evolusi tumbuhan banyak mengandung bahan kimia yang merupakan produksi metabolik sekunder, sebagai alat pertahanan diri dari serangan OPT. - Lebih dari 2400 jenis tumbuhan yang termasuk kedalam 235 famili dilaporkan mengandung bahan pestisida.
  • 34. a.Penghambatan/Penolakan Makan. Selain faktor phisik tumbuhan, faktor kimia (senyawa kimia) memainkan peranan penting dalam seleksi inang oleh serangga. Senyawa yang belum dikenal (foreign compounds) dapat mengakibatkan penolakan pada serangga karena senyawa senyawa yang jika dirasakan oleh serangga menghasilkan penghentian aktivitas makan. Contoh tanaman dari familia Zingiberaceae.
  • 35. b. Aktivitas Penolakan Peneluran Serangga mengenal secara baik tumbuhan tertentu karena kehadiran senyawa kimia tertentu sehingga tumbuhan tersebut terpilih sebagai peletakan telur, sebaliknya karena tidak menemukan senyawa kimia yang sesuai sehingga serangga menolak untuk meletakkan telurnya. Contohnya tanaman nimba (Azadiracta indica)
  • 36. c. Aktivitas Penghambat Pertumbuhan dan Perkembangan. Serangga-serangga yang mengkonsumsi sumber makanan yang cocok/sesuai akan tumbuh dan berkembang secara baik, namun sebaliknya bila mengkonsumsi senyawa kimia pada tumbuhan tertentu dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangannya. Contohnya: Aglaia Argentea, Cedrella Odorata dan Cikrassia tabularis.
  • 37. d. Efek Kematian. Ekstrak ekstrak tumbuhan yang dapat mengakibatkan kematian pada serangga sangat banyak, dan merupakan tonggak dari pengembangan pestisida nabati. Contohnya Chrysantenum sp, Nicotiana sp, Deris sp, Laurentia sp, dll.
  • 38. 1. Kembang Bintang ( mengendalikan kutu, trip, ulat dan wereng) Cara membuat: - Ambil tanaman kembang bintang sebanyak1kg, ditumbuk, tambahkan air, kemudian peras dan saring. - Tambahkan kembali air supaya menjadi larutan 10 liter. - Tambahkan detergen 10 gram, semprotkan pada tanaman pada pagi atau sore hari.
  • 39. 2. Nimba (mengendalikan wereng, kutu, ulat) Cara membuat : - Ambil daun nimba sebanyak 1 kg, kemudian sampai mendidih, biarkan sampai 30 menit. - Saring, tambahkan air sampai mencapai 10 liter, tambahkan bahan perekat, semprotkan pada tanaman.
  • 40. 3. Daun Sirsak (mengendalikan wereng, ulat, trip, ulat dan kepik) Cara membuat : - Ambil daun sirsak sebanyak1kg, ditumbuk, tambahkan air, kemudian peras dan saring. - Tambahkan kembali air supaya menjadi larutan 10 liter. - Tambahkan detergen 10 gram, semprotkan pada tanaman pada pagi atau sore hari.
  • 41. 4. Daun kembang Mentega / Kenyiri (efektif mengendalikan berbagai jenis ulat, kutu, wereng, kepik dan tungau) Cara membuat : - Ambil daun kenyiri sebanyak1kg, ditumbuk, tambahkan air, kemudian peras dan saring. - Tambahkan kembali air supaya menjadi larutan 10 liter. - Tambahkan detergen 10 gram, semprotkan pada tanaman pada pagi atau sore hari.
  • 42. 5. Lengkuas /Isen ( mengendalikan berbagai jenis cendawan) Cara membuat : - Parut / gobed lengkuas sebanyak 1kg, kemudian tambahkan air 3liter, rebus sampai mendidih selama 15 menit. - Saring dan peras rebusan tersebut, tambahkan lagi air sampai menjadi 10 liter larutan. - Semprotkan pada pagi atau sore hari.