Dokumen tersebut membahas ciri-ciri makhluk hidup dan gerak pada tumbuhan. Makhluk hidup memiliki ciri-ciri seperti bergerak, bereaksi terhadap rangsangan, bernafas, memerlukan makanan, dan tumbuh. Gerak pada tumbuhan dapat terjadi karena sentuhan atau cahaya.
Ciri ciri makhluk hidup, mikroskop, organisasi kehidupanErma Yafi
Ciri ciri makhluk hidup, mikroskop, organisasi kehidupan.
Makhluk hidup dapat dibedakan dari benda tidak hidup, karena makhluk hidup mempunyai ciri-ciri yang tidak dimiliki benda tidak hidup. Ciri-ciri makhluk hidup adalah memerlukan makanan, bergerak, bernapas, berkembang biak, tumbuh dan berkembang, beradaptasi, memerlukan suhu tertentu, mengeluarkan zat sisa, dan peka terhadap rangsang.
Mikroskop merupakan alat bamtu utama dalam melakukan pengamatan dan penelitian dalam bidang biologi, karena dapat digunakan untuk mempelajari struktur benda-benda yang kecil.
Tubuh makhluk hidup terdiri atas berbagai macam organ. Masing-masing organ terdiri atas bagian-bagian yang lebih kecil lagi. Bagian terkecil dari suatu makhluk hidup disebut sel. Sel tubuh makhluk hidup yang bentuk dan fungsinya sama mengelompok membentuk suatu jaringan. Berbagai jaringan menjadi satu membentuk organ (alat tubuh). Selanjutnya beberapa jenis organ saling berhubungan dan menjalankan fungsi tertentu membentuk sistem organ. Akhirnya seluruh sistem organ bergabung membentuk suatu organisme berupa manusia, hewan, atau tumbuhan.
1. Dokumen tersebut membahas hubungan antara makhluk hidup dan lingkungannya, termasuk mutualisme, komensalisme, parasitisme, amensalisme. Jenis-jenis adaptasi makhluk hidup juga dibahas.
2. Dibahas pula upaya pelestarian lingkungan daratan, perairan, udara, serta flora dan fauna. Dijelaskan cara mencegah erosi, abrasi, dan banjir.
3. Pengaruh kegiatan manusia seperti pembuka
Dokumen tersebut membahas ciri-ciri makhluk hidup dan gerak pada tumbuhan. Makhluk hidup memiliki ciri-ciri seperti bergerak, bereaksi terhadap rangsangan, bernafas, memerlukan makanan, dan tumbuh. Gerak pada tumbuhan dapat terjadi karena sentuhan atau cahaya.
Ciri ciri makhluk hidup, mikroskop, organisasi kehidupanErma Yafi
Ciri ciri makhluk hidup, mikroskop, organisasi kehidupan.
Makhluk hidup dapat dibedakan dari benda tidak hidup, karena makhluk hidup mempunyai ciri-ciri yang tidak dimiliki benda tidak hidup. Ciri-ciri makhluk hidup adalah memerlukan makanan, bergerak, bernapas, berkembang biak, tumbuh dan berkembang, beradaptasi, memerlukan suhu tertentu, mengeluarkan zat sisa, dan peka terhadap rangsang.
Mikroskop merupakan alat bamtu utama dalam melakukan pengamatan dan penelitian dalam bidang biologi, karena dapat digunakan untuk mempelajari struktur benda-benda yang kecil.
Tubuh makhluk hidup terdiri atas berbagai macam organ. Masing-masing organ terdiri atas bagian-bagian yang lebih kecil lagi. Bagian terkecil dari suatu makhluk hidup disebut sel. Sel tubuh makhluk hidup yang bentuk dan fungsinya sama mengelompok membentuk suatu jaringan. Berbagai jaringan menjadi satu membentuk organ (alat tubuh). Selanjutnya beberapa jenis organ saling berhubungan dan menjalankan fungsi tertentu membentuk sistem organ. Akhirnya seluruh sistem organ bergabung membentuk suatu organisme berupa manusia, hewan, atau tumbuhan.
1. Dokumen tersebut membahas hubungan antara makhluk hidup dan lingkungannya, termasuk mutualisme, komensalisme, parasitisme, amensalisme. Jenis-jenis adaptasi makhluk hidup juga dibahas.
2. Dibahas pula upaya pelestarian lingkungan daratan, perairan, udara, serta flora dan fauna. Dijelaskan cara mencegah erosi, abrasi, dan banjir.
3. Pengaruh kegiatan manusia seperti pembuka
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri-cirinya. Terdapat 5 kingdom makhluk hidup yaitu monera, protista, fungi, plantae, dan animalia. Juga dibahas tentang kriteria klasifikasi tumbuhan dan hewan serta contoh klasifikasi bakteri, ganggang biru, protista, jamur, dan tumbuhan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Laporan praktikum identifikasi serangga pada tanaman cabai di kebun percobaan hama dan penyakit tanaman Universitas Padjadjaran.
2) Diidentifikasi 8 jenis serangga yang ditemukan pada tanaman cabai beserta morfologi, siklus hidup, dan cara pengendaliannya.
3) Serangga-serangga tersebut antara lain belalang kayu, walang sangit, kepik, kutu daun, l
Dokumen tersebut membahas tentang tiga topik utama yaitu ciri-ciri umum fungi, struktur dan fungsi tubuh fungi, serta cara hidup dan reproduksi fungi. Fungi memiliki ciri-ciri seperti eukariotik, tidak memiliki klorofil, dan dinding sel terbuat dari kitin. Fungi dapat hidup sebagai saprofit, parasit, atau melalui simbiosis. Reproduksinya meliputi reproduksi seksual dan aseksual dengan cara membentuk spora.
Jika Anda sedang mencari referensi cara budidaya jamur, silahkan baca file terlampir. Brosur ringkas ini cukup memberi wawasan ringkas bagaimana inti budidaya jamur. Semoga sukses
Dokumen tersebut membahas tentang jamur, termasuk ciri-ciri dan contoh-contoh jamur dari berbagai kelompok. Jamur dikelompokkan ke dalam empat kelompok utama berdasarkan cara reproduksi seksualnya, yaitu Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota. Jamur memiliki peran penting dalam alam sebagai dekomposer dan beberapa jenisnya dapat dimanfaatkan manusia.
1. Dokumen tersebut membahas tentang kultur jaringan pada tanaman, meliputi pengertian, alat dan bahan, cara penanaman, penyebab kegagalan, dan upaya pencegahan. 2. Kultur jaringan adalah teknik perbanyakan tanaman dengan mengisolasi bagian tanaman seperti daun dan mata tunas, lalu menumbuhkannya dalam media steril di laboratorium. 3. Diperlukan alat seperti laminar air flow dan bahan seperti alkohol dan air ster
Laporan praktikum mengamati ciri-ciri makhluk hidup dan membedakannya dengan makhluk tak hidup. Terdapat pengamatan terhadap 10 jenis makhluk hidup yang memenuhi 5 ciri kehidupan yaitu bergerak, bernafas, memerlukan makanan dan air, tumbuh berkembang, serta berkembang biak. Diuraikan pula perbedaan alat pernafasan dan cara mendapatkan makanan antara hewan dan tumbuhan.
Dokumen tersebut membahas upaya pemberantasan sarang nyamuk untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dengue. Termasuk diantaranya adalah kegiatan penyuluhan, penutupan tempat penampungan air, serta pemanfaatan tanaman pengusir nyamuk seperti lantana dan selasih."
Dokumen tersebut membahas tentang ciri-ciri makhluk hidup seperti kemampuan bergerak, memerlukan makanan, air, oksigen, dan suhu tertentu. Juga dibahas perbedaan ciri hewan dan tumbuhan serta alat-alat yang dimiliki untuk bertumbuh, berkembangbiak, dan mengeluarkan zat sisa.
Protista merupakan kelompok organisme eukariotik uniseluler dan multiseluler yang menyerupai jamur, hewan, dan tumbuhan. Protista dapat hidup bebas atau sebagai parasit, dan mereproduksi secara aseksual maupun seksual. Beberapa protista berperan penting bagi manusia sebagai predator bakteri atau sumber makanan, namun ada pula yang menyebabkan penyakit seperti malaria dan disentri.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri-cirinya. Terdapat 5 kingdom makhluk hidup yaitu monera, protista, fungi, plantae, dan animalia. Juga dibahas tentang kriteria klasifikasi tumbuhan dan hewan serta contoh klasifikasi bakteri, ganggang biru, protista, jamur, dan tumbuhan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Laporan praktikum identifikasi serangga pada tanaman cabai di kebun percobaan hama dan penyakit tanaman Universitas Padjadjaran.
2) Diidentifikasi 8 jenis serangga yang ditemukan pada tanaman cabai beserta morfologi, siklus hidup, dan cara pengendaliannya.
3) Serangga-serangga tersebut antara lain belalang kayu, walang sangit, kepik, kutu daun, l
Dokumen tersebut membahas tentang tiga topik utama yaitu ciri-ciri umum fungi, struktur dan fungsi tubuh fungi, serta cara hidup dan reproduksi fungi. Fungi memiliki ciri-ciri seperti eukariotik, tidak memiliki klorofil, dan dinding sel terbuat dari kitin. Fungi dapat hidup sebagai saprofit, parasit, atau melalui simbiosis. Reproduksinya meliputi reproduksi seksual dan aseksual dengan cara membentuk spora.
Jika Anda sedang mencari referensi cara budidaya jamur, silahkan baca file terlampir. Brosur ringkas ini cukup memberi wawasan ringkas bagaimana inti budidaya jamur. Semoga sukses
Dokumen tersebut membahas tentang jamur, termasuk ciri-ciri dan contoh-contoh jamur dari berbagai kelompok. Jamur dikelompokkan ke dalam empat kelompok utama berdasarkan cara reproduksi seksualnya, yaitu Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota. Jamur memiliki peran penting dalam alam sebagai dekomposer dan beberapa jenisnya dapat dimanfaatkan manusia.
1. Dokumen tersebut membahas tentang kultur jaringan pada tanaman, meliputi pengertian, alat dan bahan, cara penanaman, penyebab kegagalan, dan upaya pencegahan. 2. Kultur jaringan adalah teknik perbanyakan tanaman dengan mengisolasi bagian tanaman seperti daun dan mata tunas, lalu menumbuhkannya dalam media steril di laboratorium. 3. Diperlukan alat seperti laminar air flow dan bahan seperti alkohol dan air ster
Laporan praktikum mengamati ciri-ciri makhluk hidup dan membedakannya dengan makhluk tak hidup. Terdapat pengamatan terhadap 10 jenis makhluk hidup yang memenuhi 5 ciri kehidupan yaitu bergerak, bernafas, memerlukan makanan dan air, tumbuh berkembang, serta berkembang biak. Diuraikan pula perbedaan alat pernafasan dan cara mendapatkan makanan antara hewan dan tumbuhan.
Dokumen tersebut membahas upaya pemberantasan sarang nyamuk untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dengue. Termasuk diantaranya adalah kegiatan penyuluhan, penutupan tempat penampungan air, serta pemanfaatan tanaman pengusir nyamuk seperti lantana dan selasih."
Dokumen tersebut membahas tentang ciri-ciri makhluk hidup seperti kemampuan bergerak, memerlukan makanan, air, oksigen, dan suhu tertentu. Juga dibahas perbedaan ciri hewan dan tumbuhan serta alat-alat yang dimiliki untuk bertumbuh, berkembangbiak, dan mengeluarkan zat sisa.
Protista merupakan kelompok organisme eukariotik uniseluler dan multiseluler yang menyerupai jamur, hewan, dan tumbuhan. Protista dapat hidup bebas atau sebagai parasit, dan mereproduksi secara aseksual maupun seksual. Beberapa protista berperan penting bagi manusia sebagai predator bakteri atau sumber makanan, namun ada pula yang menyebabkan penyakit seperti malaria dan disentri.
2. -Agensia hayati/ musuh
alami (predator, parasitoid,
patogen serangga dan
antagonis)
-Pestisida nabati (pestisida
yang bahan aktifnya berasal
/diambil dari tanaman)
3. 1. Sudah tersedia di alam, keberadaannya tidak
jauh-jauh dari OPT.
2. Bersifat selektif, sehingga tidak mengganggu
organisme bukan sasaran.
3. Dapat menemukan dengan sendirinya OPT
sasaran.
4. Tidak menimbulkan resistensi, resurgensi
ataupun ledakan hama sekunder.
5. Tidak menimbulkan efek residu.
6. Mudah terurai di alam (pestisida nabati).
7. Aman terhadap lingkungan, produsen maupun
konsumen dan sebagainya.
4. 1.Hasilnya relatif tidak cepat
(karena membutuhkan proses)
2.Aplikasinya tidak tahan
terhadap sinar matahari.
3.Mudah terurai sehingga perlu
beberapa kali untuk aplikasi .
6. 1.Membutuhkan lebih dari satu
mangsa untuk hidupnya.
2.Bersifat karnivora.
3.Membinasakan/melumpuhka
n mangsa sebelum
mengkonsumsi.
4.Ukuran umumnya lebih besar
dari mangsa.
5.Organ tubuh berkembang
baik sehingga bergerak
cepat/gesit.
6.Imago dan pradewasaannya
hidup pada habitat dan
sumber makanan yang sama.
7.Umumnya bersifat generalis.
9. -Kemampuan menyesesuaikan diri
tinggi.
- Responsip terhadap kepadatan
populasi.
- Potensi reproduksi yang tinggi.
- Kemampuan “searching” (mencari
dan menyebar) yang tinggi.
- Memiliki kekhususan/kesesuaian
inang/mangsa.
- Mempunyai tanggap fungsional
(kemampuan makan) yang tinggi.
11. - Yang bersifat sebagai parasit adalah pra
dewasa, serangga dewasa makanannya
nektar, madu, zat-zat lain yang mengandung
gula.
- Imago betina aktif mencari inang untuk
meletakkan telurnya.
- Larva menghisap cairan tubuh inang.
- Umumnya memerlukan 1 inang.
- Inang yang diparasit berupa telur, larva,
nimpa, pupa atau imago.
12. Parasitoid yang sangat berperan
dalam pengendalian OPT adalah
parasitoid betina dewasa.
Bersifat efisien akan mampu
mendapatkan inang walaupun dalam
jumlah yang rendah untuk tempat
pertumbuhan dan perkembangan
keturunannya
13. - Proovogenic adalah ketika parasitoid betina
keluar dari kepompongnya sudah
mengandung telur yang sudah matang, siap
untuk diletakkan pada inang.
- Synovogenic adalah ketika parasitoid betina
keluar dari kepompong ovariumnya belum
membentuk telur sehingga telur diproduksi
pada fase dewasa, jumlah telur tergantung
pada makanan yang didapat.
15. - Thelyotoky parasit betina tidak
berokupulasi menghasilkan
keturunan betina saja.
- Deuterotoky parasit betina tidak
berkopulasi mempunyai
keturunan betina dan jantan
tetapi yang jantan tidak berfungsi
secara biologis.
- Arrhenotoky parasitoid betina
yang telurnya tidak dibuahi
keturunannya akan jantan,
sedangkan yang dibuahi akan
16. - Terpisah dari inang →larva baru
mencari inang
- Pada inangnya → memarasit
diluar tubuh inang (ektoparasit)
- Di dalam inangnya → memarasit
didalam tubuh inang
(endoparasit).
19. - Gelas plastik dengan pias
digantungkan/dijepit terbalik pada ajir
diaplikasikan dilapang sebanyak 100 pias
per Ha.
- Waktu dan jumlah pias yang dilepas adalah :
10 HSS = 12 pias
14 HSS = 12 pias
2 MST = 12 pias
3 MST = 12 pias
4 MST = 12 pias
5 MST = 10 pias
6 MST = 10 pias
7 MST = 10 pias
8 MST = 10 pias
- Pias pias dipasang menyebar dan merata
- Atau 1 pias untuk 50 klp telur
20. 3. Patogen Serangga
Adalah : jasad renik
(mikroba) yang dapat
mengendalikan serangga.
Contoh :
-Beauveria, Nomoraea sp.,
Hirsutella sp.,
mengendalikan ulat,
diaphorina citri, kepik dll.
-Bacillus sp.,
mengendalikan ulat
serangga lain
- NPV mengendalikan larva
serangga.
-Nematoda mengendalikan
serangga.
21. 1.Kontak Inang.
- Terjadi penyebaran secara pasif pada
beberapa stadia patogen oleh angin,
hujanatau serangga (pada cendawan).
- Terjadi penyebaran pada inang melalui
proses virion yang larut dari polihedra virus
yang tertelan bersama makanan (NPV).
- Terjadi penyebaran secara pasif kristal
bakteri yang termakan oleh serangga.
- Terjadi penyebaran secara aktif stadia
juvenil ke 3 mencari inang yang potensial
22. 2. Penetrasi Inang.
Patogen serangga bakteri, virus, cendawan
masuk ke tubuh serangga melalui dinding
tipis, kutikula, migdest yang memproduksi
enzim yang mampu mengganggu serangga.
3. Reproduksi dalam jaringan inang.
ketika patogen telah mempenetrasi inang,
maka terjadi reproduksi pada satu atau
beberapa jaringan, sehingga serangga akan
mengalami infeksi sistemik pada semua
jaringan dan menimbulkan gejala.
26. Adalah : jasad renik (mikroba)
yang mengintervensi aktivitas
patogen penyebab penyakit
tumbuhan baik fase parasitik
maupun saprofitik.
27. 1. Kompetisi ruang dan hara → terjadi
persaingan untuk mendapatkan tempat
hidup, oksigen, ataupun hara.
2. Antibiosis dan lisis → terjadi
penghambatan atau penghancuran suatu
organisme oleh senyawa metabolisme
yang diproduksi oleh antagonis.
3. Menetralisasi aktivitas patogen
→menetralisir toksin yang dihasilkan
oleh patogen.
4. Hiperparasitisme →terjadi bila
organisme antagonis memparasit
patogen tumbuhan.
28. 1.Bacillus substilis mengendalikan penyakit
kudis (Streptomyces sp.), Sclerotium sp.,
Phytium sp.
2.Pseudomonas flourescens mengendalikan
penyakit yang disebabkan oleh bakteri,
Fusarium sp, busuk akar.
3.Corynebacterium mengendalikan penyakit
kresek, bakteri red strip, penyakit Blas dan
Erwina sp.
4.Trichoderma sp. dan Gliokladium
sp.,mengendalikan penyakit layu yang
disebabkan oleh cendawan fusarium sp.,
armillaria sp., penyakit akar gada dsb.
29. Cara penggunaan :
Perendaman benih selama 15
menit.
Penyemprotan pada semaian.
Penyemprotan tanaman pada
umur 1,3,5,7 minggu setelah
tanam
Konsentrasi 10cc/lt air.
Dosis 5 liter/ha.
Volume semprot 400-500lt
larutan/ha
30. Cara penggunaan :
Perendaman benih selama 15
menit.
Aplikasi pada persemaian dan
pertanaman.
Konsentrasi 10cc/lt air.
Dosis 5 liter/ha.
31. - Menekan perkembangan penyakit
- Memproduksi fitohormon
- Meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi
tanaman
Contoh:
Rhizobium, Azospirillium, Bacillus,
Pseudomonas, Thiobacillus, Streptomyces
32. Cara penggunaan :
Perendaman benih selama 6
jam.
Penyemprotan pada semaian.
Penyemprotan tanaman pada
umur 20 dan 40 hst.
Konsentrasi 10cc/lt air.
Dosis 5 liter/ha.
Volume semprot 400-500lt
larutan/ha
33. - Bersifat mudah terurai (biodegradable)
sehingga aman bagi lingkungan karena
residunya mudah hilang
- Bersifat “pukul dan lari” yaitu dapat
mengendalikan OPT, residunya cepat hilang.
- Secara evolusi tumbuhan banyak
mengandung bahan kimia yang merupakan
produksi metabolik sekunder, sebagai alat
pertahanan diri dari serangan OPT.
- Lebih dari 2400 jenis tumbuhan yang
termasuk kedalam 235 famili dilaporkan
mengandung bahan pestisida.
34. a.Penghambatan/Penolakan Makan.
Selain faktor phisik tumbuhan, faktor
kimia (senyawa kimia) memainkan
peranan penting dalam seleksi inang
oleh serangga. Senyawa yang belum
dikenal (foreign compounds) dapat
mengakibatkan penolakan pada
serangga karena senyawa senyawa yang
jika dirasakan oleh serangga
menghasilkan penghentian aktivitas
makan. Contoh tanaman dari familia
Zingiberaceae.
35. b. Aktivitas Penolakan Peneluran
Serangga mengenal secara baik
tumbuhan tertentu karena kehadiran
senyawa kimia tertentu sehingga
tumbuhan tersebut terpilih sebagai
peletakan telur, sebaliknya karena tidak
menemukan senyawa kimia yang sesuai
sehingga serangga menolak untuk
meletakkan telurnya. Contohnya
tanaman nimba (Azadiracta indica)
36. c. Aktivitas Penghambat Pertumbuhan dan
Perkembangan.
Serangga-serangga yang mengkonsumsi
sumber makanan yang cocok/sesuai akan
tumbuh dan berkembang secara baik,
namun sebaliknya bila mengkonsumsi
senyawa kimia pada tumbuhan tertentu
dapat menghambat pertumbuhan dan
perkembangannya. Contohnya: Aglaia
Argentea, Cedrella Odorata dan Cikrassia
tabularis.
37. d. Efek Kematian.
Ekstrak ekstrak tumbuhan yang dapat
mengakibatkan kematian pada serangga
sangat banyak, dan merupakan tonggak
dari pengembangan pestisida nabati.
Contohnya Chrysantenum sp, Nicotiana
sp, Deris sp, Laurentia sp, dll.
38. 1. Kembang Bintang ( mengendalikan
kutu, trip, ulat dan wereng)
Cara membuat:
- Ambil tanaman kembang bintang
sebanyak1kg, ditumbuk, tambahkan
air, kemudian peras dan saring.
- Tambahkan kembali air supaya
menjadi larutan 10 liter.
- Tambahkan detergen 10 gram,
semprotkan pada tanaman pada
pagi atau sore hari.
39. 2. Nimba (mengendalikan wereng, kutu, ulat)
Cara membuat :
- Ambil daun nimba sebanyak 1 kg, kemudian
sampai mendidih, biarkan sampai 30 menit.
- Saring, tambahkan air sampai mencapai 10
liter, tambahkan bahan perekat, semprotkan
pada tanaman.
40. 3. Daun Sirsak (mengendalikan
wereng, ulat, trip, ulat dan kepik)
Cara membuat :
- Ambil daun sirsak sebanyak1kg,
ditumbuk, tambahkan air,
kemudian peras dan saring.
- Tambahkan kembali air supaya
menjadi larutan 10 liter.
- Tambahkan detergen 10 gram,
semprotkan pada tanaman pada
pagi atau sore hari.
41. 4. Daun kembang Mentega / Kenyiri (efektif
mengendalikan berbagai jenis ulat, kutu,
wereng, kepik dan tungau)
Cara membuat :
- Ambil daun kenyiri sebanyak1kg, ditumbuk,
tambahkan air, kemudian peras dan saring.
- Tambahkan kembali air supaya menjadi
larutan 10 liter.
- Tambahkan detergen 10 gram, semprotkan
pada tanaman pada pagi atau sore hari.
42. 5. Lengkuas /Isen ( mengendalikan berbagai
jenis cendawan)
Cara membuat :
- Parut / gobed lengkuas sebanyak 1kg,
kemudian tambahkan air 3liter, rebus sampai
mendidih selama 15 menit.
- Saring dan peras rebusan tersebut,
tambahkan lagi air sampai menjadi 10 liter
larutan.
- Semprotkan pada pagi atau sore hari.