SlideShare a Scribd company logo
PENGELOLAAN OBAT DI
RSJPDHK
dr. Lies Dina Liastuti, SpJP
LATAR BELAKANG
Setiap tahunnya Pemerintah dalam hal ini diwakili oleh Kementrian Kesehatan, dan Rumah Sakit
Pemerintah di seluruh wilayah Indonesia dipusingkan oleh naiknya harga obat ditengah-tengah kesulitan
masyarakat untuk berobat. Perusahaan Besar Farmasi (PBF) dan Principal Obat di Indonesia sering ditengah
tahun atau bahkan secara tiba-tiba menaikkan harga dengan pemberitahuan waktu yang sangat sempit untuk
diantisipasi.
 
Biaya kesehatan cenderung terus meningkat, dan rumah sakit dituntut untuk secara mandiri mengatasi
masalah tersebut. Peningkatan biaya kesehatan ini menyebabkan fenomena tersendiri bagi rumah sakit
pemerintahan karena rumah sakit pemerintah memiliki segmen layanan kesehatan untuk kalangan
menengah ke bawah. Akibantnya rumah sakit pemerintah diharapkan menjadi rumah sakit yang murah dan
bermutu. Rumah sakit pemerintah menghadapi dilemma antara misi melayani masyarakat kelas menengah
ke bawah dan adanya keterbatasan sumber dana, serta berbagai aturan dan birokrasi yang harus dihadapi.
Kondisi tersebut akan mengakibatkan rumah sakit pemerintah mengalami kebingungan apakah rumah sakit
dijadikan sebagai lembaga birokrasi dalam sistem kesehatan ataukah sebagai lembaga pelayanan kesehatan
yang tidak birokratis.
Dengan banyaknya keterbatasan yang ada dan keharusan melayani masyarakat menengah
ke bawah yang ada, masih belum banyak yang bisa dilakukan di RS milik Pemerintah.
Banyak RS Pemerintah masih terbelenggu oleh aturan Kepres dan Perpres yang kurang
dipahami maksud dan tujuannya, bahkan kurang dapat diimplimentasikan lebih detail lagi
dalam aturan RS masing-masing walaupun sudah ada Keputusan Menteri, baik Menteri
Kesehatan maupun Menteri Keuangan.
 
Oleh karena itu, dengan banyaknya persoalan yang ada, Direktorat Penunjang RSJPDHK
berusaha mengatasi hambatan-hambatan tersebut, dengan trobosan-trobosan baru serta
optimalisasi aturan-aturan yang ada namun sesuai perundang-undangan yang berlaku
diwilayah Republik Indonesia, antara lain dibidang kefarmasian, dimana dijelaskan bahwa
Instalasi Farmasi RSJPDHK merupakan suatu tempat untuk mengadakan dan
menyimpan obat-obatan, gas medik alat kesehatan serta bahan kimia yang bukan berdiri
sendiri tetapi merupakan satuan organic yang tidak terpisah dari keseluruhan rumah sakit.
DASAR-DASAR HUKUM
¨ 

UU No. 44 TAHUN 2009, TENTANG RUMAH SAKIT

¨ 

UU No. 25 TAHUN 2009, TENTANG PELAYANAN PUBLIK

¨ 

PP No. 23 TAHUN 2005, TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN BLU

¨ 

PERPRES No.54 TAHUN 2010, TENTANG PEDOMAN PENGADAAN BARANG
DAN JASA

¨ 

PERMENKES No. 1682/MENKES/PER/XII/2005, TENTANG ORGANISASI &
TATA KERJA RS JANTUNG & PEMBULUH DARAH HARAPAN KITA

¨ 

PERMENPAN : PER/02/M.PANN/1/2007, TENTANG PEDOMAN ORGANISASI
SATUAN KERJA DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH YANG
MENERAPKAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BLU

¨ 

PERMENKU No. 76 TAHUN 2008, TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI DAN
PELAPORAN KEUANGAN BLU

¨ 

SOP 2011 RSJPDHK TENTANG PEDOMAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
PENGERTIAN BLU
Pengertian atau definisi BLU diatur dalam Pasal 1 angka 23 UU No.
1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara, yaitu :
“Badan Layanan Umum adalah instansi di lingkungan Pemerintah
yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa
penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan
mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan
pada prinsip efisiensi dan produktivitas”.
TUJUAN DAN MANFAAT
1.  “BLU bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam
rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan
berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas, dan penerapanpraktek bisnis
yang sehat”.
2.  Kekayaan BLU merupakan bagian dari kekayaan negara/daerah yang tidak
dipisahkan serta dikelola dan dimanfaatkan sepenuhnya untuk
menyelenggarakan kegiatan BLU yang bersangkutan
Azas-azas BLU
Menurut Pasal 3 PP No. 23 Tahun 2005, azas BLU yaitu:
1.  Menyelenggarakan pelayanan umum yang pengelolaannya berdasarkan
kewenangan yang didelegasikan, tidak terpisah secara hukum dari instansi
Induknya;
2.  Pejabat BLU bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan layanan umum kepada
pimpinan instansi induk;
3.  BLU tidak mencari laba;
4.  Rencana kerja, anggaran dan laporan BLU dan instansi induk tidak terpisah;
5.  Pengelolaan sejalan dengan praktik bisnis yang sehat.
Berdasarkan definisi, tujuan dan asas BLU, maka dapat terlihat bahwa
BLU memiliki special karakteristik tertentu, yaitu :
1.  Berkedudukan sebagai lembaga pemerintah yang tidak dipisahkan dari kekayaan
Negara;
2.  Menghasilkan barang dan/atau jasa yang diperlukan masyarakat;
3.  Tidak bertujuan untuk mencarai laba;
4.  Dikelola secara otonom dengan prinsip efisiensi dan produktivitas ala korporasi;
5.  Rencana kerja, anggaran dan pertanggungjawabannya dikonsolidasikan pada
instansi induk;
6.  Penerimaan baik pendapatan maupun sumbangan dapat digunakan secara
langsung;
7.  Pegawai dapat terdiri dari pegawai negeri sipil dan bukan pegawai negeri sipil;
8.  BLU bukan subyek pajak.
KESIMPULAN AWAL
" Dengan status BLU yang dimiliki RSJPDHK, maka dapat melaksanakan

"

"
"
"
"

pengadaan obat dan alkes BHP lebih mudah, efisien, terbuka/transparan,
patuh hukum.
Dapat melaksanakan Kontrak Harga Satuan Alkes dan Obat BHP agar dapat
memberi obat dan alkes kepada pasien dengan harga lebih murah dan
konsisten selama minimal 1 tahun.
Dengan murahnya harga obat, maka biaya pengobatan juga otomatis akan
murah.
Keinginan pemerintah memberi pelayanan murah dapat tercapai dengan baik.
Keinginan pemerintah memberi harga obat murah yang naik harganya dapat
terlaksana dengan baik.
Menjadikan RS Efisien, Keterbukaan, WTP, JCI, ISO, dll.
PROSES AWAL

Dalam rangka mendukung dan berdasarkan prinsip – prinsip efisien, efektif,
transparansi, adil/tidak diskriminatif, akuntabilitas dan praktek bisnis yang
sehat, RSJPDHK membuat Standar Operating Procedures (SOP) atau pedoman
pengadaan barang dan jasa yang bertujuan mempermudah proses pengadaan
barang dan jasa. Adapun dasasr-dasar hukum yang dipakai adalah seperti yang
tertera diawal presentasi ini.
Da#ar	
  Obat	
  
Kontrak	
  
2009-­‐2010.xls	
  

Da#ar	
  Obat	
  
Kontrak	
  
2010-­‐2011.xlsx	
  

Da#ar	
  Obat	
  
Kontrak	
  
2011-­‐2012.xls	
  
MANFAAT INVENTORY
INVENTORY

RSP
&
SP

KEPUTUSAN
DIREKSI
HUTANG
&
PIUTANG

DLL
Memenuhi Tantangan Dirjen BUK
" RS Pemerintah yang mempunyai Electronically Drugs

and Stent History minimal selama 3 Tahun terakhir .

" RS Pemetintah yang mempunyai Electronically Data

Kontrak Harga Satuan History.
TREND-trend inventory

Data Pemakaian Obat 2009.xls

Data Pemakaian Obat 2010.xls

Data Pemakaian Obat 2011 BASED MD.xls
TREND STENT 2008 -2010

Data pemakaian stent 2008-2010.xls
TREND INVENTORY 2011

inv_aptask_2jan.xls

inv_gudangfarmasi_2jan.xls

793098 Metformin 850
AptkAsk.pdf
TREND INVENTORY 2011
Total	
  Pemakaian	
  persediaan	
  
Jan	
  -­‐	
  Agust	
  2011	
  

FARMASI	
  /	
  APOTIK	
  
86%	
  

LABORATORIUM	
  
6%	
  

SARANA	
  NON	
  MEDIK:	
  
BARANG	
  TEHNIK	
  
0%	
  
1%	
  
BARANG	
  UMUM	
  
2%	
  
BARANG	
  CETAKAN	
  
1%	
  

GIZI:	
  
2%	
  
SARANA	
  MEDIK	
  
0%	
  

ALKES	
  STENT	
  &	
  BALLON	
  
(Bantuan	
  Depkes)	
  
2%	
  
Alkes	
  Ruangan	
  Verban	
  &	
  
Pembalut
0,66%

Pemakaian	
  Obat	
  &	
  Alkes	
  RSJPDHK
Januari	
  -­‐ Agustus	
  2011
Obat	
  Tablet	
  (Askes)
14,16%

Alkes	
  
Apotek
0,41%

Alkes	
  /	
  Obat	
  
Bebas
0,35%

Alkes	
  Bedah	
  Jantung	
  u/	
  
Ruangan
0,22%

Alkes	
  Bedah	
  
Jantung
9,14%

Alkes	
  Benang
5,22%

Alkes	
  Cathether
2,26%
Alkes	
  Pengemas	
  dan	
  	
  
Gas	
  Medik
0,11%
Alkes	
  Ruangan	
  Kertas	
  Medik
0,45%

Obat	
  Tablet	
  (Apotik)
17,63%

Obat	
  Sirup	
  (Apotik)
0,27%

Alkes	
  Umum
8,96%

Obat	
  Suppos	
  (Apotik)
0,15%
Obat	
  Oint	
  /	
  CR/	
  Tetes	
  (Apotik)
0,15%

Obat	
  Narkotika	
  /	
  
Psikotropika
0,16%
Obat	
  
Narkotika	
  
0,40%

Oxygenator
5,78%

Obat	
  Injeksi	
  (Apotik)
16,62%

Obat	
  L ain-­‐
Lain	
  
Farmasi
0,55%

Alkes	
  Verban	
  dan	
  Pembalut
0,74%
Generik	
  A skes	
  /	
  Reguler
1,60%

Obat	
  Injeksi
8,76%

Obat	
  Inhaler
0,09%

Alkes	
  Umum	
  
Ruangan
0,24%

Obat	
  Infus	
  (Apotik)
2,93%

Obat	
  A nti	
  Septik	
  u/	
  Ruangan
0,78%
Obat	
  Cairan	
  
Infus
1,19%

Bahan	
  
Baku
0,01%
MASTER DATA YANG BAIK
SESUAI ATURAN KEMKES

Contoh MD 2012 Lengkap.xls
PERBEDAAN PENGELOLAAN DAN HASILNYA

¨ 

¨ 

¨ 

¨ 

¨ 

Dengan penataan ulang sistem pengelolaan Instalasi Farmasi mulai Tahun
2010, pencatatan mulai dari perencanaan –pengadaan-pemakaian
serta monev obat serta alkes menjadi lebih rapi dan terkoodinasi
Mulai Tahun 2011 pencatatan dari penyerapan penggunaan obat dan
alkes terkompilasi
Obat yang dibeli diluar kontrak diminimalisasikan karena sejak tahun
2011, semua obat dibeli berdasarkan kontrak. Obat2 khusus diluar
kontrak dilakukan melalui kerjasama institui (RS) dengan apotik Kimia
Farma sehingga kebocoran dapat dikurangi dengan pencatatan dan
tagihan langsung pada RS secara berkala.
Obat yg dibeli sudah sesuai obat dipakai, terlihat dari grafik di previous
slides.
Dll.
KESIMPULAN AKHIR
"   Dengan pengadaan obat yang menggunakan Kontrak Harga Satuan dan pembuatan sistem
otomatisasi aplikasi dalam pembuatan Surat Pesanan, maka RS dapat melakukan efisiensi
yang tinggi.
"   Obat dan alkes BPH dibeli berdasarkan trend yang ada dan bisa terlihat sampai 3 tahun ke
belakang.
"   RS dapat melayani semua pasien dengan biaya murah dan terjangkau karena harga obat
murah.
"   RS meningkat pendapatannya dari penjualan obat dan alkes yang lebih murah ke pasien
dengan harga pasti /tidak berubah-ubah dalam setahun (win- win solution)
Pengelolaan obat di pjn rsjpd harapan kita 2011

More Related Content

What's hot

Keputusan Dirjen Binfar dan Alkes Nomor HK.HK.02.03/III/1346/2014, tentang PE...
Keputusan Dirjen Binfar dan Alkes Nomor HK.HK.02.03/III/1346/2014, tentang PE...Keputusan Dirjen Binfar dan Alkes Nomor HK.HK.02.03/III/1346/2014, tentang PE...
Keputusan Dirjen Binfar dan Alkes Nomor HK.HK.02.03/III/1346/2014, tentang PE...
Ulfah Hanum
 
Laporan praktek belajar lapangan farmasi UNSOED
Laporan praktek belajar lapangan farmasi UNSOEDLaporan praktek belajar lapangan farmasi UNSOED
Laporan praktek belajar lapangan farmasi UNSOEDMitha Lidya
 
Petunjuk teknis apotek berdasarkan SK menkes 10272004
Petunjuk teknis apotek berdasarkan SK menkes 10272004Petunjuk teknis apotek berdasarkan SK menkes 10272004
Petunjuk teknis apotek berdasarkan SK menkes 10272004
Achmad Fauzi Al' Amrie
 
Menkes 1332 apotik
Menkes 1332 apotikMenkes 1332 apotik
Menkes 1332 apotik
John Leyy
 
Pmk no. 35 ttg standar pelayanan kefarmasian di apotek
Pmk no. 35 ttg standar pelayanan kefarmasian di apotekPmk no. 35 ttg standar pelayanan kefarmasian di apotek
Pmk no. 35 ttg standar pelayanan kefarmasian di apotek
Albertus Beny
 
Pedoman Penerapan Formularium Nasional
Pedoman Penerapan Formularium NasionalPedoman Penerapan Formularium Nasional
Pedoman Penerapan Formularium Nasional
Erie Gusnellyanti
 
Pmk no. 74_ttg_standar_pelayanan_kefarmasian_di_puskesmas_
Pmk no. 74_ttg_standar_pelayanan_kefarmasian_di_puskesmas_Pmk no. 74_ttg_standar_pelayanan_kefarmasian_di_puskesmas_
Pmk no. 74_ttg_standar_pelayanan_kefarmasian_di_puskesmas_
bedjobadoeng
 
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotikaPermenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
Ulfah Hanum
 
Kepmenkes 312 2013 daftar obat esensial nasional 2013
Kepmenkes 312 2013 daftar obat esensial nasional 2013Kepmenkes 312 2013 daftar obat esensial nasional 2013
Kepmenkes 312 2013 daftar obat esensial nasional 2013
Operator Warnet Vast Raha
 
Kepmenkes 312 2013 daftar obat esensial nasional 2013
Kepmenkes 312 2013 daftar obat esensial nasional 2013Kepmenkes 312 2013 daftar obat esensial nasional 2013
Kepmenkes 312 2013 daftar obat esensial nasional 2013
Operator Warnet Vast Raha
 
Pmk no 129 tahun 2008 tengan spm rs lengkap converted
Pmk no 129 tahun 2008 tengan spm rs lengkap convertedPmk no 129 tahun 2008 tengan spm rs lengkap converted
Pmk no 129 tahun 2008 tengan spm rs lengkap converted
risaf risafak
 
Kasus pelanggaran kode etik apoteker di apotek
Kasus pelanggaran kode etik apoteker di apotekKasus pelanggaran kode etik apoteker di apotek
Kasus pelanggaran kode etik apoteker di apotek
AstriedAmalia
 
Tugas pencatatan kefarmasian di puskesmas
Tugas pencatatan kefarmasian di puskesmasTugas pencatatan kefarmasian di puskesmas
Tugas pencatatan kefarmasian di puskesmasmcjhoe
 
Permenkes 74 tahun 2016
Permenkes  74 tahun 2016Permenkes  74 tahun 2016
Permenkes 74 tahun 2016
HelenWidaya
 
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rs
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rsKepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rs
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rs
Wira Kusuma
 
laporan magang
laporan maganglaporan magang
laporan magang
relin yesika
 
Presentasi Analisis Laporan Kuangan Daerah
Presentasi Analisis Laporan Kuangan DaerahPresentasi Analisis Laporan Kuangan Daerah
Presentasi Analisis Laporan Kuangan Daerah
AhmadZaenal6
 
Mi 1 2. pengadaan obat di puskesmas
Mi 1   2. pengadaan obat di puskesmasMi 1   2. pengadaan obat di puskesmas
Mi 1 2. pengadaan obat di puskesmas
LinaNadhilah2
 

What's hot (18)

Keputusan Dirjen Binfar dan Alkes Nomor HK.HK.02.03/III/1346/2014, tentang PE...
Keputusan Dirjen Binfar dan Alkes Nomor HK.HK.02.03/III/1346/2014, tentang PE...Keputusan Dirjen Binfar dan Alkes Nomor HK.HK.02.03/III/1346/2014, tentang PE...
Keputusan Dirjen Binfar dan Alkes Nomor HK.HK.02.03/III/1346/2014, tentang PE...
 
Laporan praktek belajar lapangan farmasi UNSOED
Laporan praktek belajar lapangan farmasi UNSOEDLaporan praktek belajar lapangan farmasi UNSOED
Laporan praktek belajar lapangan farmasi UNSOED
 
Petunjuk teknis apotek berdasarkan SK menkes 10272004
Petunjuk teknis apotek berdasarkan SK menkes 10272004Petunjuk teknis apotek berdasarkan SK menkes 10272004
Petunjuk teknis apotek berdasarkan SK menkes 10272004
 
Menkes 1332 apotik
Menkes 1332 apotikMenkes 1332 apotik
Menkes 1332 apotik
 
Pmk no. 35 ttg standar pelayanan kefarmasian di apotek
Pmk no. 35 ttg standar pelayanan kefarmasian di apotekPmk no. 35 ttg standar pelayanan kefarmasian di apotek
Pmk no. 35 ttg standar pelayanan kefarmasian di apotek
 
Pedoman Penerapan Formularium Nasional
Pedoman Penerapan Formularium NasionalPedoman Penerapan Formularium Nasional
Pedoman Penerapan Formularium Nasional
 
Pmk no. 74_ttg_standar_pelayanan_kefarmasian_di_puskesmas_
Pmk no. 74_ttg_standar_pelayanan_kefarmasian_di_puskesmas_Pmk no. 74_ttg_standar_pelayanan_kefarmasian_di_puskesmas_
Pmk no. 74_ttg_standar_pelayanan_kefarmasian_di_puskesmas_
 
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotikaPermenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
 
Kepmenkes 312 2013 daftar obat esensial nasional 2013
Kepmenkes 312 2013 daftar obat esensial nasional 2013Kepmenkes 312 2013 daftar obat esensial nasional 2013
Kepmenkes 312 2013 daftar obat esensial nasional 2013
 
Kepmenkes 312 2013 daftar obat esensial nasional 2013
Kepmenkes 312 2013 daftar obat esensial nasional 2013Kepmenkes 312 2013 daftar obat esensial nasional 2013
Kepmenkes 312 2013 daftar obat esensial nasional 2013
 
Pmk no 129 tahun 2008 tengan spm rs lengkap converted
Pmk no 129 tahun 2008 tengan spm rs lengkap convertedPmk no 129 tahun 2008 tengan spm rs lengkap converted
Pmk no 129 tahun 2008 tengan spm rs lengkap converted
 
Kasus pelanggaran kode etik apoteker di apotek
Kasus pelanggaran kode etik apoteker di apotekKasus pelanggaran kode etik apoteker di apotek
Kasus pelanggaran kode etik apoteker di apotek
 
Tugas pencatatan kefarmasian di puskesmas
Tugas pencatatan kefarmasian di puskesmasTugas pencatatan kefarmasian di puskesmas
Tugas pencatatan kefarmasian di puskesmas
 
Permenkes 74 tahun 2016
Permenkes  74 tahun 2016Permenkes  74 tahun 2016
Permenkes 74 tahun 2016
 
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rs
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rsKepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rs
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rs
 
laporan magang
laporan maganglaporan magang
laporan magang
 
Presentasi Analisis Laporan Kuangan Daerah
Presentasi Analisis Laporan Kuangan DaerahPresentasi Analisis Laporan Kuangan Daerah
Presentasi Analisis Laporan Kuangan Daerah
 
Mi 1 2. pengadaan obat di puskesmas
Mi 1   2. pengadaan obat di puskesmasMi 1   2. pengadaan obat di puskesmas
Mi 1 2. pengadaan obat di puskesmas
 

Similar to Pengelolaan obat di pjn rsjpd harapan kita 2011

Tatakelola Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Tatakelola Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)Tatakelola Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Tatakelola Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Marsusilanata Wawan
 
PERSI_Diskusi RUU Kesehatan.pdf
PERSI_Diskusi RUU Kesehatan.pdfPERSI_Diskusi RUU Kesehatan.pdf
PERSI_Diskusi RUU Kesehatan.pdf
RizkiBaitiOktaviyani1
 
1. Paparan Standar Apt dan TO_PMK14.2021 (Pelayanan Kefarmasian).pdf
1. Paparan Standar Apt dan TO_PMK14.2021 (Pelayanan Kefarmasian).pdf1. Paparan Standar Apt dan TO_PMK14.2021 (Pelayanan Kefarmasian).pdf
1. Paparan Standar Apt dan TO_PMK14.2021 (Pelayanan Kefarmasian).pdf
MEDOXNET
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
baim hukum
 
REGULASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM TKRS
REGULASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM TKRSREGULASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM TKRS
REGULASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM TKRS
dewikarsui
 
MI 2 materi perumahsakitan
MI 2 materi perumahsakitanMI 2 materi perumahsakitan
MI 2 materi perumahsakitan
ljjkadinkes
 
Buku-Standar-Pelayanan-Minimal.docx
Buku-Standar-Pelayanan-Minimal.docxBuku-Standar-Pelayanan-Minimal.docx
Buku-Standar-Pelayanan-Minimal.docx
SangidYahya3
 
370932910-Buku-Standar-Pelayanan-Minimal.docx
370932910-Buku-Standar-Pelayanan-Minimal.docx370932910-Buku-Standar-Pelayanan-Minimal.docx
370932910-Buku-Standar-Pelayanan-Minimal.docx
SangidYahya3
 
Web Seminar " UU RS 2009: Perlu Judicial Review atau Disempurnakan?"
Web Seminar " UU RS 2009: Perlu Judicial Review atau Disempurnakan?"Web Seminar " UU RS 2009: Perlu Judicial Review atau Disempurnakan?"
Web Seminar " UU RS 2009: Perlu Judicial Review atau Disempurnakan?"
Suprijanto Rijadi
 
Kepmenkes 312 2013 daftar obat esensial nasional 2013
Kepmenkes 312 2013 daftar obat esensial nasional 2013Kepmenkes 312 2013 daftar obat esensial nasional 2013
Kepmenkes 312 2013 daftar obat esensial nasional 2013
Septian Muna Barakati
 
kebijakan_pemerintah.pdf
kebijakan_pemerintah.pdfkebijakan_pemerintah.pdf
kebijakan_pemerintah.pdf
TioSadewa1
 
Panduan Praktik Klinik di Faskes Primer.pdf
Panduan Praktik Klinik di Faskes Primer.pdfPanduan Praktik Klinik di Faskes Primer.pdf
Panduan Praktik Klinik di Faskes Primer.pdf
Najwa852066
 
Hbl rsud 2017
Hbl rsud 2017Hbl rsud 2017
Hbl rsud 2017
anwarsiregar6
 
Buku panduan-dbhcht
Buku panduan-dbhchtBuku panduan-dbhcht
Buku panduan-dbhcht
Nia Pratiwi
 
Home care
Home careHome care
Home care
Febri Ansyah
 
57078 pmk 9_2017_ttg_apotek_
57078 pmk 9_2017_ttg_apotek_57078 pmk 9_2017_ttg_apotek_
57078 pmk 9_2017_ttg_apotek_
nasrulnasrullah3
 
1203407607 standar pelayanan farmasi di rs
1203407607 standar pelayanan farmasi di rs 1203407607 standar pelayanan farmasi di rs
1203407607 standar pelayanan farmasi di rs
Dewi Novalina
 
1203407607 standar pelayanan farmasi di rs (1)
1203407607 standar pelayanan farmasi di rs  (1)1203407607 standar pelayanan farmasi di rs  (1)
1203407607 standar pelayanan farmasi di rs (1)
BabangPattimura
 
Puskesmas - Pusat Kesehatan Masyarakat atau Pusat Kesehatan Perorangan?
Puskesmas - Pusat Kesehatan Masyarakat atau Pusat Kesehatan Perorangan?Puskesmas - Pusat Kesehatan Masyarakat atau Pusat Kesehatan Perorangan?
Puskesmas - Pusat Kesehatan Masyarakat atau Pusat Kesehatan Perorangan?
Suprijanto Rijadi
 

Similar to Pengelolaan obat di pjn rsjpd harapan kita 2011 (20)

Tatakelola Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Tatakelola Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)Tatakelola Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Tatakelola Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
 
Standar pelayanan-rumah-sakit
Standar pelayanan-rumah-sakitStandar pelayanan-rumah-sakit
Standar pelayanan-rumah-sakit
 
PERSI_Diskusi RUU Kesehatan.pdf
PERSI_Diskusi RUU Kesehatan.pdfPERSI_Diskusi RUU Kesehatan.pdf
PERSI_Diskusi RUU Kesehatan.pdf
 
1. Paparan Standar Apt dan TO_PMK14.2021 (Pelayanan Kefarmasian).pdf
1. Paparan Standar Apt dan TO_PMK14.2021 (Pelayanan Kefarmasian).pdf1. Paparan Standar Apt dan TO_PMK14.2021 (Pelayanan Kefarmasian).pdf
1. Paparan Standar Apt dan TO_PMK14.2021 (Pelayanan Kefarmasian).pdf
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
REGULASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM TKRS
REGULASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM TKRSREGULASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM TKRS
REGULASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM TKRS
 
MI 2 materi perumahsakitan
MI 2 materi perumahsakitanMI 2 materi perumahsakitan
MI 2 materi perumahsakitan
 
Buku-Standar-Pelayanan-Minimal.docx
Buku-Standar-Pelayanan-Minimal.docxBuku-Standar-Pelayanan-Minimal.docx
Buku-Standar-Pelayanan-Minimal.docx
 
370932910-Buku-Standar-Pelayanan-Minimal.docx
370932910-Buku-Standar-Pelayanan-Minimal.docx370932910-Buku-Standar-Pelayanan-Minimal.docx
370932910-Buku-Standar-Pelayanan-Minimal.docx
 
Web Seminar " UU RS 2009: Perlu Judicial Review atau Disempurnakan?"
Web Seminar " UU RS 2009: Perlu Judicial Review atau Disempurnakan?"Web Seminar " UU RS 2009: Perlu Judicial Review atau Disempurnakan?"
Web Seminar " UU RS 2009: Perlu Judicial Review atau Disempurnakan?"
 
Kepmenkes 312 2013 daftar obat esensial nasional 2013
Kepmenkes 312 2013 daftar obat esensial nasional 2013Kepmenkes 312 2013 daftar obat esensial nasional 2013
Kepmenkes 312 2013 daftar obat esensial nasional 2013
 
kebijakan_pemerintah.pdf
kebijakan_pemerintah.pdfkebijakan_pemerintah.pdf
kebijakan_pemerintah.pdf
 
Panduan Praktik Klinik di Faskes Primer.pdf
Panduan Praktik Klinik di Faskes Primer.pdfPanduan Praktik Klinik di Faskes Primer.pdf
Panduan Praktik Klinik di Faskes Primer.pdf
 
Hbl rsud 2017
Hbl rsud 2017Hbl rsud 2017
Hbl rsud 2017
 
Buku panduan-dbhcht
Buku panduan-dbhchtBuku panduan-dbhcht
Buku panduan-dbhcht
 
Home care
Home careHome care
Home care
 
57078 pmk 9_2017_ttg_apotek_
57078 pmk 9_2017_ttg_apotek_57078 pmk 9_2017_ttg_apotek_
57078 pmk 9_2017_ttg_apotek_
 
1203407607 standar pelayanan farmasi di rs
1203407607 standar pelayanan farmasi di rs 1203407607 standar pelayanan farmasi di rs
1203407607 standar pelayanan farmasi di rs
 
1203407607 standar pelayanan farmasi di rs (1)
1203407607 standar pelayanan farmasi di rs  (1)1203407607 standar pelayanan farmasi di rs  (1)
1203407607 standar pelayanan farmasi di rs (1)
 
Puskesmas - Pusat Kesehatan Masyarakat atau Pusat Kesehatan Perorangan?
Puskesmas - Pusat Kesehatan Masyarakat atau Pusat Kesehatan Perorangan?Puskesmas - Pusat Kesehatan Masyarakat atau Pusat Kesehatan Perorangan?
Puskesmas - Pusat Kesehatan Masyarakat atau Pusat Kesehatan Perorangan?
 

More from Lies Dina Liastuti

Work life balance ldl
Work life balance  ldlWork life balance  ldl
Work life balance ldl
Lies Dina Liastuti
 
Upaya efisiensi logistik inventori di rsjpdhk pada era jkn dr.lies dina champs
Upaya efisiensi logistik inventori di rsjpdhk pada era jkn dr.lies dina champsUpaya efisiensi logistik inventori di rsjpdhk pada era jkn dr.lies dina champs
Upaya efisiensi logistik inventori di rsjpdhk pada era jkn dr.lies dina champs
Lies Dina Liastuti
 
Proses dan Kendala Pemenuhan kebutuhan Barang dan Jasa di BLU RSJPDHK- lies ...
Proses dan Kendala Pemenuhan kebutuhan Barang dan Jasa di BLU RSJPDHK-  lies ...Proses dan Kendala Pemenuhan kebutuhan Barang dan Jasa di BLU RSJPDHK-  lies ...
Proses dan Kendala Pemenuhan kebutuhan Barang dan Jasa di BLU RSJPDHK- lies ...
Lies Dina Liastuti
 
Tantangan dan peluang rs blu
Tantangan dan peluang rs bluTantangan dan peluang rs blu
Tantangan dan peluang rs blu
Lies Dina Liastuti
 
Pemikiran menuju masa depan rsjpdhk
Pemikiran menuju masa depan rsjpdhkPemikiran menuju masa depan rsjpdhk
Pemikiran menuju masa depan rsjpdhk
Lies Dina Liastuti
 
Pelaksanaan management pemeliharaan peralatan medis pjnhk
Pelaksanaan management pemeliharaan peralatan medis pjnhkPelaksanaan management pemeliharaan peralatan medis pjnhk
Pelaksanaan management pemeliharaan peralatan medis pjnhk
Lies Dina Liastuti
 
Pengendalian obat di rsjphk 2011
Pengendalian obat di rsjphk 2011Pengendalian obat di rsjphk 2011
Pengendalian obat di rsjphk 2011Lies Dina Liastuti
 
Penataan inventory obat dan alkes di rsjpdhk
Penataan inventory obat dan alkes di rsjpdhkPenataan inventory obat dan alkes di rsjpdhk
Penataan inventory obat dan alkes di rsjpdhk
Lies Dina Liastuti
 
Masa depan rs dalam implementasi UU bpjs_ pertas oktober 2013 ldl
Masa depan rs dalam implementasi UU bpjs_  pertas oktober 2013 ldlMasa depan rs dalam implementasi UU bpjs_  pertas oktober 2013 ldl
Masa depan rs dalam implementasi UU bpjs_ pertas oktober 2013 ldl
Lies Dina Liastuti
 

More from Lies Dina Liastuti (9)

Work life balance ldl
Work life balance  ldlWork life balance  ldl
Work life balance ldl
 
Upaya efisiensi logistik inventori di rsjpdhk pada era jkn dr.lies dina champs
Upaya efisiensi logistik inventori di rsjpdhk pada era jkn dr.lies dina champsUpaya efisiensi logistik inventori di rsjpdhk pada era jkn dr.lies dina champs
Upaya efisiensi logistik inventori di rsjpdhk pada era jkn dr.lies dina champs
 
Proses dan Kendala Pemenuhan kebutuhan Barang dan Jasa di BLU RSJPDHK- lies ...
Proses dan Kendala Pemenuhan kebutuhan Barang dan Jasa di BLU RSJPDHK-  lies ...Proses dan Kendala Pemenuhan kebutuhan Barang dan Jasa di BLU RSJPDHK-  lies ...
Proses dan Kendala Pemenuhan kebutuhan Barang dan Jasa di BLU RSJPDHK- lies ...
 
Tantangan dan peluang rs blu
Tantangan dan peluang rs bluTantangan dan peluang rs blu
Tantangan dan peluang rs blu
 
Pemikiran menuju masa depan rsjpdhk
Pemikiran menuju masa depan rsjpdhkPemikiran menuju masa depan rsjpdhk
Pemikiran menuju masa depan rsjpdhk
 
Pelaksanaan management pemeliharaan peralatan medis pjnhk
Pelaksanaan management pemeliharaan peralatan medis pjnhkPelaksanaan management pemeliharaan peralatan medis pjnhk
Pelaksanaan management pemeliharaan peralatan medis pjnhk
 
Pengendalian obat di rsjphk 2011
Pengendalian obat di rsjphk 2011Pengendalian obat di rsjphk 2011
Pengendalian obat di rsjphk 2011
 
Penataan inventory obat dan alkes di rsjpdhk
Penataan inventory obat dan alkes di rsjpdhkPenataan inventory obat dan alkes di rsjpdhk
Penataan inventory obat dan alkes di rsjpdhk
 
Masa depan rs dalam implementasi UU bpjs_ pertas oktober 2013 ldl
Masa depan rs dalam implementasi UU bpjs_  pertas oktober 2013 ldlMasa depan rs dalam implementasi UU bpjs_  pertas oktober 2013 ldl
Masa depan rs dalam implementasi UU bpjs_ pertas oktober 2013 ldl
 

Pengelolaan obat di pjn rsjpd harapan kita 2011

  • 1. PENGELOLAAN OBAT DI RSJPDHK dr. Lies Dina Liastuti, SpJP
  • 2. LATAR BELAKANG Setiap tahunnya Pemerintah dalam hal ini diwakili oleh Kementrian Kesehatan, dan Rumah Sakit Pemerintah di seluruh wilayah Indonesia dipusingkan oleh naiknya harga obat ditengah-tengah kesulitan masyarakat untuk berobat. Perusahaan Besar Farmasi (PBF) dan Principal Obat di Indonesia sering ditengah tahun atau bahkan secara tiba-tiba menaikkan harga dengan pemberitahuan waktu yang sangat sempit untuk diantisipasi.   Biaya kesehatan cenderung terus meningkat, dan rumah sakit dituntut untuk secara mandiri mengatasi masalah tersebut. Peningkatan biaya kesehatan ini menyebabkan fenomena tersendiri bagi rumah sakit pemerintahan karena rumah sakit pemerintah memiliki segmen layanan kesehatan untuk kalangan menengah ke bawah. Akibantnya rumah sakit pemerintah diharapkan menjadi rumah sakit yang murah dan bermutu. Rumah sakit pemerintah menghadapi dilemma antara misi melayani masyarakat kelas menengah ke bawah dan adanya keterbatasan sumber dana, serta berbagai aturan dan birokrasi yang harus dihadapi. Kondisi tersebut akan mengakibatkan rumah sakit pemerintah mengalami kebingungan apakah rumah sakit dijadikan sebagai lembaga birokrasi dalam sistem kesehatan ataukah sebagai lembaga pelayanan kesehatan yang tidak birokratis.
  • 3. Dengan banyaknya keterbatasan yang ada dan keharusan melayani masyarakat menengah ke bawah yang ada, masih belum banyak yang bisa dilakukan di RS milik Pemerintah. Banyak RS Pemerintah masih terbelenggu oleh aturan Kepres dan Perpres yang kurang dipahami maksud dan tujuannya, bahkan kurang dapat diimplimentasikan lebih detail lagi dalam aturan RS masing-masing walaupun sudah ada Keputusan Menteri, baik Menteri Kesehatan maupun Menteri Keuangan.   Oleh karena itu, dengan banyaknya persoalan yang ada, Direktorat Penunjang RSJPDHK berusaha mengatasi hambatan-hambatan tersebut, dengan trobosan-trobosan baru serta optimalisasi aturan-aturan yang ada namun sesuai perundang-undangan yang berlaku diwilayah Republik Indonesia, antara lain dibidang kefarmasian, dimana dijelaskan bahwa Instalasi Farmasi RSJPDHK merupakan suatu tempat untuk mengadakan dan menyimpan obat-obatan, gas medik alat kesehatan serta bahan kimia yang bukan berdiri sendiri tetapi merupakan satuan organic yang tidak terpisah dari keseluruhan rumah sakit.
  • 4. DASAR-DASAR HUKUM ¨  UU No. 44 TAHUN 2009, TENTANG RUMAH SAKIT ¨  UU No. 25 TAHUN 2009, TENTANG PELAYANAN PUBLIK ¨  PP No. 23 TAHUN 2005, TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN BLU ¨  PERPRES No.54 TAHUN 2010, TENTANG PEDOMAN PENGADAAN BARANG DAN JASA ¨  PERMENKES No. 1682/MENKES/PER/XII/2005, TENTANG ORGANISASI & TATA KERJA RS JANTUNG & PEMBULUH DARAH HARAPAN KITA ¨  PERMENPAN : PER/02/M.PANN/1/2007, TENTANG PEDOMAN ORGANISASI SATUAN KERJA DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH YANG MENERAPKAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BLU ¨  PERMENKU No. 76 TAHUN 2008, TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BLU ¨  SOP 2011 RSJPDHK TENTANG PEDOMAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
  • 5. PENGERTIAN BLU Pengertian atau definisi BLU diatur dalam Pasal 1 angka 23 UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara, yaitu : “Badan Layanan Umum adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas”.
  • 6. TUJUAN DAN MANFAAT 1.  “BLU bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas, dan penerapanpraktek bisnis yang sehat”. 2.  Kekayaan BLU merupakan bagian dari kekayaan negara/daerah yang tidak dipisahkan serta dikelola dan dimanfaatkan sepenuhnya untuk menyelenggarakan kegiatan BLU yang bersangkutan
  • 7. Azas-azas BLU Menurut Pasal 3 PP No. 23 Tahun 2005, azas BLU yaitu: 1.  Menyelenggarakan pelayanan umum yang pengelolaannya berdasarkan kewenangan yang didelegasikan, tidak terpisah secara hukum dari instansi Induknya; 2.  Pejabat BLU bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan layanan umum kepada pimpinan instansi induk; 3.  BLU tidak mencari laba; 4.  Rencana kerja, anggaran dan laporan BLU dan instansi induk tidak terpisah; 5.  Pengelolaan sejalan dengan praktik bisnis yang sehat.
  • 8. Berdasarkan definisi, tujuan dan asas BLU, maka dapat terlihat bahwa BLU memiliki special karakteristik tertentu, yaitu : 1.  Berkedudukan sebagai lembaga pemerintah yang tidak dipisahkan dari kekayaan Negara; 2.  Menghasilkan barang dan/atau jasa yang diperlukan masyarakat; 3.  Tidak bertujuan untuk mencarai laba; 4.  Dikelola secara otonom dengan prinsip efisiensi dan produktivitas ala korporasi; 5.  Rencana kerja, anggaran dan pertanggungjawabannya dikonsolidasikan pada instansi induk; 6.  Penerimaan baik pendapatan maupun sumbangan dapat digunakan secara langsung; 7.  Pegawai dapat terdiri dari pegawai negeri sipil dan bukan pegawai negeri sipil; 8.  BLU bukan subyek pajak.
  • 9. KESIMPULAN AWAL " Dengan status BLU yang dimiliki RSJPDHK, maka dapat melaksanakan " " " " " pengadaan obat dan alkes BHP lebih mudah, efisien, terbuka/transparan, patuh hukum. Dapat melaksanakan Kontrak Harga Satuan Alkes dan Obat BHP agar dapat memberi obat dan alkes kepada pasien dengan harga lebih murah dan konsisten selama minimal 1 tahun. Dengan murahnya harga obat, maka biaya pengobatan juga otomatis akan murah. Keinginan pemerintah memberi pelayanan murah dapat tercapai dengan baik. Keinginan pemerintah memberi harga obat murah yang naik harganya dapat terlaksana dengan baik. Menjadikan RS Efisien, Keterbukaan, WTP, JCI, ISO, dll.
  • 10. PROSES AWAL Dalam rangka mendukung dan berdasarkan prinsip – prinsip efisien, efektif, transparansi, adil/tidak diskriminatif, akuntabilitas dan praktek bisnis yang sehat, RSJPDHK membuat Standar Operating Procedures (SOP) atau pedoman pengadaan barang dan jasa yang bertujuan mempermudah proses pengadaan barang dan jasa. Adapun dasasr-dasar hukum yang dipakai adalah seperti yang tertera diawal presentasi ini.
  • 11.
  • 12. Da#ar  Obat   Kontrak   2009-­‐2010.xls   Da#ar  Obat   Kontrak   2010-­‐2011.xlsx   Da#ar  Obat   Kontrak   2011-­‐2012.xls  
  • 13.
  • 14.
  • 16. Memenuhi Tantangan Dirjen BUK " RS Pemerintah yang mempunyai Electronically Drugs and Stent History minimal selama 3 Tahun terakhir . " RS Pemetintah yang mempunyai Electronically Data Kontrak Harga Satuan History.
  • 17. TREND-trend inventory Data Pemakaian Obat 2009.xls Data Pemakaian Obat 2010.xls Data Pemakaian Obat 2011 BASED MD.xls
  • 18. TREND STENT 2008 -2010 Data pemakaian stent 2008-2010.xls
  • 20.
  • 22.
  • 23.
  • 24. Total  Pemakaian  persediaan   Jan  -­‐  Agust  2011   FARMASI  /  APOTIK   86%   LABORATORIUM   6%   SARANA  NON  MEDIK:   BARANG  TEHNIK   0%   1%   BARANG  UMUM   2%   BARANG  CETAKAN   1%   GIZI:   2%   SARANA  MEDIK   0%   ALKES  STENT  &  BALLON   (Bantuan  Depkes)   2%  
  • 25. Alkes  Ruangan  Verban  &   Pembalut 0,66% Pemakaian  Obat  &  Alkes  RSJPDHK Januari  -­‐ Agustus  2011 Obat  Tablet  (Askes) 14,16% Alkes   Apotek 0,41% Alkes  /  Obat   Bebas 0,35% Alkes  Bedah  Jantung  u/   Ruangan 0,22% Alkes  Bedah   Jantung 9,14% Alkes  Benang 5,22% Alkes  Cathether 2,26% Alkes  Pengemas  dan     Gas  Medik 0,11% Alkes  Ruangan  Kertas  Medik 0,45% Obat  Tablet  (Apotik) 17,63% Obat  Sirup  (Apotik) 0,27% Alkes  Umum 8,96% Obat  Suppos  (Apotik) 0,15% Obat  Oint  /  CR/  Tetes  (Apotik) 0,15% Obat  Narkotika  /   Psikotropika 0,16% Obat   Narkotika   0,40% Oxygenator 5,78% Obat  Injeksi  (Apotik) 16,62% Obat  L ain-­‐ Lain   Farmasi 0,55% Alkes  Verban  dan  Pembalut 0,74% Generik  A skes  /  Reguler 1,60% Obat  Injeksi 8,76% Obat  Inhaler 0,09% Alkes  Umum   Ruangan 0,24% Obat  Infus  (Apotik) 2,93% Obat  A nti  Septik  u/  Ruangan 0,78% Obat  Cairan   Infus 1,19% Bahan   Baku 0,01%
  • 26.
  • 27.
  • 28.
  • 29.
  • 30.
  • 31. MASTER DATA YANG BAIK SESUAI ATURAN KEMKES Contoh MD 2012 Lengkap.xls
  • 32. PERBEDAAN PENGELOLAAN DAN HASILNYA ¨  ¨  ¨  ¨  ¨  Dengan penataan ulang sistem pengelolaan Instalasi Farmasi mulai Tahun 2010, pencatatan mulai dari perencanaan –pengadaan-pemakaian serta monev obat serta alkes menjadi lebih rapi dan terkoodinasi Mulai Tahun 2011 pencatatan dari penyerapan penggunaan obat dan alkes terkompilasi Obat yang dibeli diluar kontrak diminimalisasikan karena sejak tahun 2011, semua obat dibeli berdasarkan kontrak. Obat2 khusus diluar kontrak dilakukan melalui kerjasama institui (RS) dengan apotik Kimia Farma sehingga kebocoran dapat dikurangi dengan pencatatan dan tagihan langsung pada RS secara berkala. Obat yg dibeli sudah sesuai obat dipakai, terlihat dari grafik di previous slides. Dll.
  • 33. KESIMPULAN AKHIR "   Dengan pengadaan obat yang menggunakan Kontrak Harga Satuan dan pembuatan sistem otomatisasi aplikasi dalam pembuatan Surat Pesanan, maka RS dapat melakukan efisiensi yang tinggi. "   Obat dan alkes BPH dibeli berdasarkan trend yang ada dan bisa terlihat sampai 3 tahun ke belakang. "   RS dapat melayani semua pasien dengan biaya murah dan terjangkau karena harga obat murah. "   RS meningkat pendapatannya dari penjualan obat dan alkes yang lebih murah ke pasien dengan harga pasti /tidak berubah-ubah dalam setahun (win- win solution)