A. Pengertian sistem termoregulasi
Termoregulasi merupakan salah satu hal penting dalam homeostatis. Termoregulasi adalah proses yang melibatkan mekanisme homeostatik yang mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal, yang dicapai dengan mempertahankan keseimbangan antara panas yang dihasilkan dalam tubuh dan panas yang dikeluarkan
Pada umumnya ada 2 macam penyebab suatu transaksi memerlukan penyesuaian yaitu :
1. Keadaan dimana suatu transaksi sudah terjadi tetapi informasi tersebut belum dicatat dalam perkiraan yang biasanya disebut ayat antisipasi. Contohnya :
-Beban yang masih harus dibayar. Contohnya, hutang gaji.
-Pendapatan yang seharusnya sudah diterima tetapi belum dicatat oleh perusahaannya. Contohnya, piutang perusahaan.
-Penyusutan aktiva tetap.
2. Keadaan dimana transaksi sudah dicatat dalam perkiraan yang bersangkutan tetapi saldo perkiraan masih harus disesuaikan agar dapat disajikan dalam jumlah yang benar.
A. Pengertian sistem termoregulasi
Termoregulasi merupakan salah satu hal penting dalam homeostatis. Termoregulasi adalah proses yang melibatkan mekanisme homeostatik yang mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal, yang dicapai dengan mempertahankan keseimbangan antara panas yang dihasilkan dalam tubuh dan panas yang dikeluarkan
Pada umumnya ada 2 macam penyebab suatu transaksi memerlukan penyesuaian yaitu :
1. Keadaan dimana suatu transaksi sudah terjadi tetapi informasi tersebut belum dicatat dalam perkiraan yang biasanya disebut ayat antisipasi. Contohnya :
-Beban yang masih harus dibayar. Contohnya, hutang gaji.
-Pendapatan yang seharusnya sudah diterima tetapi belum dicatat oleh perusahaannya. Contohnya, piutang perusahaan.
-Penyusutan aktiva tetap.
2. Keadaan dimana transaksi sudah dicatat dalam perkiraan yang bersangkutan tetapi saldo perkiraan masih harus disesuaikan agar dapat disajikan dalam jumlah yang benar.
Contoh Slide Presentasi Powerpoint yang Baik dan MenarikMuhammad Noer
Ā
Berikut adalah contoh bagaimana membuat slide presentasi yang baik dan menarik.
Anda bisa belajar dari lima contoh sederhana berikut ini untuk membuat slide yang lebih efektif.
Usaha yang akan dibuat adalah Souvenir Menawan Limbah Kayu Pinus
(SOWAN MBAH YUNUS) dengan fokus kepada pemanfaatan limbah kayu yang
dihasilkan oleh usaha industri pengguna bahan kayu, kerajinan kayu, dan peti
kemas dari bahan kayu pinus. Souvenir merupakan salah satu barang yang sangat
diperlukan untuk berbagai kegiatan, misalnya: pernikahan, sunatan, ulang tahun,
reuni dan lain-lain. Kebutuhan souvenir saat ini di Kota Malang sangat besar,
seiring dengan keinginan masyarakat untuk memberikan kenangan terbaik dan
indah kepada tamu (pada acara resepsi) maupun sebagai kenangan-kenangan
terhadap suatu peristiwa atau tempat wisata. Diperlukan kreativitas dan inovasi
dalam pembuatan desain-desain baru yang memungkinkan konsumen dapat
memilih lebih banyak variasi desainnya. Inovasi dan kreativitas yang akan kami
kembangkan pada program PKM-K ini adalah cara mengolah kayu meskipun
dengan bahan baku kayu berasal dari limbah/sisa industri pengolahan kayu,
perabot kayu, peti kemas, dan kerajinan kayu untuk diolah menjadi produk
souvenir yang menawan serta bernilai jual tinggi. Perhitungan ekonomi
menunjukkan bahwa usaha ini merupakan usaha yang menguntungkan dan
mempunyai prospek pengembangan yang bagus. Pemasaran produk akan
dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu: Pertama, secara pasif melakukan penitipan
pemasaran produk kepada Galeri Asosiasi Perajin Kota Malang yang telah eksis
dalam menjalankan usaha penjualan produk kerajinan dan tempat-tempat
penjualan souvenir lainnya; Kedua, secara aktif mengikuti pameran produk
kerajinan yang diadakan oleh organizer yang ada di Malang. Dengan kedua cara
tersebut diharapkan produk souvenir kayu yang dibuat dapat diedarkan di pasaran
terutama di kawasan Malang Raya
Hakikatnya tujuan pembangunan nasional adalah untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur yang merata, material, dan spiritual Berdasarkan Pancasila. Namun demikian, salah satu aspek yang sering menjadi sorotan adalah aspek pemerataan. Hal ini dikarenakan dalam proses dan hasil pembangunan acap kali disinyalir masih menimbulkan kesenjangan (disparitas) pembangunan satu sama lain.
Contoh Slide Presentasi Powerpoint yang Baik dan MenarikMuhammad Noer
Ā
Berikut adalah contoh bagaimana membuat slide presentasi yang baik dan menarik.
Anda bisa belajar dari lima contoh sederhana berikut ini untuk membuat slide yang lebih efektif.
Usaha yang akan dibuat adalah Souvenir Menawan Limbah Kayu Pinus
(SOWAN MBAH YUNUS) dengan fokus kepada pemanfaatan limbah kayu yang
dihasilkan oleh usaha industri pengguna bahan kayu, kerajinan kayu, dan peti
kemas dari bahan kayu pinus. Souvenir merupakan salah satu barang yang sangat
diperlukan untuk berbagai kegiatan, misalnya: pernikahan, sunatan, ulang tahun,
reuni dan lain-lain. Kebutuhan souvenir saat ini di Kota Malang sangat besar,
seiring dengan keinginan masyarakat untuk memberikan kenangan terbaik dan
indah kepada tamu (pada acara resepsi) maupun sebagai kenangan-kenangan
terhadap suatu peristiwa atau tempat wisata. Diperlukan kreativitas dan inovasi
dalam pembuatan desain-desain baru yang memungkinkan konsumen dapat
memilih lebih banyak variasi desainnya. Inovasi dan kreativitas yang akan kami
kembangkan pada program PKM-K ini adalah cara mengolah kayu meskipun
dengan bahan baku kayu berasal dari limbah/sisa industri pengolahan kayu,
perabot kayu, peti kemas, dan kerajinan kayu untuk diolah menjadi produk
souvenir yang menawan serta bernilai jual tinggi. Perhitungan ekonomi
menunjukkan bahwa usaha ini merupakan usaha yang menguntungkan dan
mempunyai prospek pengembangan yang bagus. Pemasaran produk akan
dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu: Pertama, secara pasif melakukan penitipan
pemasaran produk kepada Galeri Asosiasi Perajin Kota Malang yang telah eksis
dalam menjalankan usaha penjualan produk kerajinan dan tempat-tempat
penjualan souvenir lainnya; Kedua, secara aktif mengikuti pameran produk
kerajinan yang diadakan oleh organizer yang ada di Malang. Dengan kedua cara
tersebut diharapkan produk souvenir kayu yang dibuat dapat diedarkan di pasaran
terutama di kawasan Malang Raya
Hakikatnya tujuan pembangunan nasional adalah untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur yang merata, material, dan spiritual Berdasarkan Pancasila. Namun demikian, salah satu aspek yang sering menjadi sorotan adalah aspek pemerataan. Hal ini dikarenakan dalam proses dan hasil pembangunan acap kali disinyalir masih menimbulkan kesenjangan (disparitas) pembangunan satu sama lain.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Ā
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. PENGATURAN PAGE NUMBER UNTUK SKRIPSI ATAU TUGAS AKHIR
DENGAN MICROSOFT OFFICE 2010
By : Siti Husnul Bariyah
sitihusnulbariyah@gmail.com
Berawal ketika saya sedang berjuang menyelesaikan Skripsi dan Doktek sebagai salah
satu syarat untuk mendapatkan gelar S.Kom di Universitas Pendidikan Indonesia. Pada saat itu
semua pikiran, tenaga fokus sama skripsi penelitian dan program, secara tidak langsung
pembuatan dokumentasi adalah salah satu hal yang tidak akan pernah lepas dari 2 hal diatas
(Skripsi dan program/doktek)ā¦langsung ke initinya..page number selalu dianggap enteng,
padahal nyatanya (sesuai pengalamannn) hii ternyata banyak orang yang memakai alternative
cepat dengan cara memisahkan Bab2 dan daftar isiā¦..
Disini saya akan sedikit menjelaskan pembuatan page number yang baik dan benar
(menurut sendiriii he), yang dapat memudahkan ketika membuat sebuah daftar isi, dari mulai
page number romawi sampai peletakan page number pada awal bab yang berbeda dengan
tempat peletakan page number pada halam bab selanjutnya,, langsung saja pada tahapan
prakteknya dengan menggunakan office 2007.
1. Buka Microsoft office 2007, Tampilan seperti dibawah ini:
Tutorial āPengaturan Page Numberā By : Nyunyuw
Page 1
2. 2. Ikuti tahapan dibawah ini :
1. klik tab Insert
2. klik Menu Page Number
3. Pilih Bottom Of Page ļ Plain Number 2 (Format number footer rata tengah)
catt : biasanya pada penulisan skripsi Halaman pertama format (Romawi) seperti :
Kata pengantar, ucapan terimakasih, daftar isi, daftar gambar, dll. dan posisi pada
footer rata tengah, seperti contoh dibawah ini.
1
2
3
Hasil dari tahapan diatas seperti gambit dibawah ini :
muncul footer dengan format
angka 1 rata tengah
dan untuk merubah format angka 1 menjadi angka 1 Romawi (I) langkah-langkahnya
seperti berikut: klik Page Number ļ Format Page Number --> pilih format romawi ļ
klik ok
Tutorial āPengaturan Page Numberā By : Nyunyuw
Page 2
3. sehingga muncul
pilih format romawi
klik ok
3. selanjutnya ikuti tahapan berikut untuk menambah halaman baru sehingga page
numbernya continue.
klik tab Page Layout ļ Breaks ļ Selection Breaks (Next Page) dan akan tampil seperti
gambar dibawah ini, footer hal selanjutnya otomatis continue menjadi no ii.
dan selanjutnya ā¦ā¦. ^_^
4. Setelah selesai dan berhasil membuat Page Number dengan format romawi (i-iii),
kemudian untuk memasuki Bab I, format halaman harus berupa angka (1-sekian) oleh
karena itu langkah-langkah yang harus dilakukan seperti dibawah ini:
Tutorial āPengaturan Page Numberā By : Nyunyuw
Page 3
4. dan muncul :
kemudian klik 2x pda footer tersebut sehingga tampil seperti dibawah ini:
centang Different First Page yang ada pada tab Design (sehingga number iv tersebut
hilang) kemudian : klik Page Number ļ Bottom Of Page ļ Plain Number 2 seperti
pada tampilan dibawah ini.
Tutorial āPengaturan Page Numberā By : Nyunyuw
Page 4
5. yang terjadi adalah, muncul page number iv (romawi)..
dan itu belum selesai, masih ada tahapan yang harus dilakukan yaitu:
rubah number format
menjadi 1,2,3,ā¦.
Page numbering ceklist yang
starting (otomatis terisi 1)
klik ok, maka akan tampil seperti dibawah ini:
catt : hal kertas yang ke 4 adalah 1, untuk penomoran Bab1 dan seterusnya terhitung
dari hal kertas no 4 tersebut.
Tutorial āPengaturan Page Numberā By : Nyunyuw
Page 5
6. untuk menambahkan kertas selanjutnya dan member number yang continue, akan
tetapi penempatan jelas berbeda. karena, khusu untuk point awal BAB I page number
terletak di footer dengan rata tengah. Dan untuk isi yang selanjutnya terletak di header
rata kanan, langkah-langkah pembuatannya seperti berikut:
klik 2x pada footer sehingga tampil seperti dibawah ini, kemudian hilangkan centang
pada Different First Page pada Tab Design.
Tutorial āPengaturan Page Numberā By : Nyunyuw
Page 6
7. dan hilangkan juga link nya dengan cara klik:
untuk menghilangkan link,
fungsinya ketika kita menhapus
ini makan format sebelumnya
tidak terhapus.
hapus angka 1 yang dibawah (pada kertas hal 5), kemudian letakan kursor pada Header
(masih tetap pada kertas hal 5), seperti yang tampak pada gambar dibawah ini:
klik disini
Tutorial āPengaturan Page Numberā By : Nyunyuw
Page 7
8. ketika klik Plain Number 3 maka:
berhubung angka masih tertulis 1 dan seharusnya 2 maka lakukan:
ceklist yang Continue
from previous section,
dan klik ok
maka tampil seperti berikut:
catt: kertas hal 4 page
number 1 (footer rata
tengah), kertas hal 5 page
number 2 (header rata
kanan) dan tampil secara
continue.
untuk melanjutkan no 3,4 dan seterusnya pada point Bab 1 yang harus dilakukan adalah:
pilih Tab Page Layout ļ Breaks ļ Next Page
ulangi langkah diatsa sampai page number 5 yang terletak pada halaman 8 (jika dihitung
dari awal kertas yang menggunakan aturan romawi).
Tutorial āPengaturan Page Numberā By : Nyunyuw
Page 8
9. catt : ketika pada halama 1-3 (yang format romawi) pada headernya muncul angka 1, dst
seperti tampilan dibawah ini:
header
footer
seharusnya page number hanya tampil pada footer saja, jangan panik karena untuk
menghilangkan page number pada header cukup lakukan tahap dibawah ini:
klik 2x pada header sehingga tampil seperti berikut:
ceklist yang Different first page,
sehingga otomatis page number yang
ada di header akan hilang. begitupun
selanjutnya jika terjadi kekeliruan
seperti diatas tidak usah panik.
Tutorial āPengaturan Page Numberā By : Nyunyuw
Page 9
10. 5. setelah format romawi untuk kata pengantar, daftar isi selesai. Kemudian format Angka
(1 dst) Pada Bab I, sekarang bagaimana caranya ketika memasuiki point Bab II. Pada
Halaman awal Bab II Page Number harus terdapat di footer dengan rata tengah. berikut
langkah-langkahnya:
pilih tab Page Layout ļ Breaks ļ Section Breaks (Next Page)
sehingga tampil seperti dibawah ini:
Hasilnya
page number 6 masih terletak di
header
supaya menghilangkan header dan menjadi ke footer dengan rata tengah yaitu: klik 2x
pada footer ļ otomatis tab Design terbuka ļ ceklist Different First Page (otomatis
page number akan berada di footer, dan akan hilang otomatis yang di headernya)
tampilan seperti gambar dibawah ini:
Tutorial āPengaturan Page Numberā By : Nyunyuw
Page 10
11. untuk halaman selanjutnya pada point Bab II page number terletak di header dengan
rata kanan, seperti pada Bab 1 sebelumnya, singkatnya adalah:
ketika ingin menambah halaman dengan cara Page Layout ļ Breaks ļ Selection Breaks
(Next Page)
untuk setiap point halaman utama Bab I, Bab II, Bab III, dst : klik footer ļ pada tab
design centang Different firs page.
untuk halaman selanjutnya setelah masing-masig point : hilangkan centang pada
different first page.
Hasil akhir dari tahapan-tahapan yang sudah dibuat seperti gambar dibawah ini:
keutungan menyatukan semua bab pada satu file adalah lebih memudahkan membuat
daftar isi karena semuanya berada di dalam satu file.
berikut contoh dari daftar isi yang telah dibuat diatas:
Tutorial āPengaturan Page Numberā By : Nyunyuw
Page 11
12. Sekian tutorial pengaturan page number yang berbeda pada 1 file yang sama, semoga
bermanfaat buat semua pembaca, aminnn.
SITI HUSNUL BARIYAH
Jln Merdeka Gg.Dahlia No.2 Tarogong Kidul Garut 44151
Email : sitihusnulbariyah@gmail.com
Tutorial āPengaturan Page Numberā By : Nyunyuw
Page 12