Dokumen tersebut memberikan panduan penanganan jenazah pasien ODP, PDP dan positif COVID-19 sesuai pedoman WHO dan Kemenkes serta modifikasi yang disesuaikan dengan kapasitas rumah sakit. Panduan mencakup alur penanganan mulai ruang isolasi, kamar jenazah, ambulans, hingga pemakaman dengan menggunakan APD dan menghormati tradisi agama pasien. Rumah sakit perlu mempersiapkan fasilitas minimum untuk pemulasaran dan dap
Pelayanan puskesmas dalam masa pandemi covid 19 (pemulasaran jenazah)Tini Wartini
Dokumen tersebut memberikan pedoman lengkap tentang prosedur penanganan jenazah pasien COVID-19 mulai dari pelaporan kematian, konfirmasi penyebab kematian, pemulasaran, pemandian, pengafanan, shalat jenazah, pengangkutan, hingga pemakaman sesuai aturan kesehatan dan hukum agama.
02. pelayanan puskesmas dalam masa pandemi covid 19 (pemulasaran jenazah)Tini Wartini
Dokumen tersebut membahas prosedur penanganan jenazah pasien yang meninggal akibat COVID-19 mulai dari pelaporan kematian, konfirmasi penyebab kematian, pemulasaran, pemandian, pengafanan, shalat jenazah, pengangkutan, hingga pemakaman sesuai pedoman dari Kementerian Kesehatan dan Fatwa Majelis Ulama Indonesia."
Pelayanan puskesmas dalam masa pandemi covid 19 (pemulasaran jenazah) (2)Segarnis Dhiasy
Dokumen tersebut membahas prosedur penanganan jenazah pasien COVID-19 mulai dari pelaporan kematian, konfirmasi penyebab kematian, pemulasaran, pemandian, pengafanan, shalat jenazah, pengangkutan, hingga pemakaman sesuai pedoman kesehatan dan hukum agama."
Prosedur penerimaan pasien suspek Covid-19 di Puskesmas meliputi (1) pemisahan pasien, (2) persiapan dokumen rujukan dan koordinasi, (3) penggunaan APD lengkap oleh petugas rujukan, (4) dekontaminasi ambulans, dan (5) isolasi mandiri kontak erat selama 10-14 hari.
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit. Tujuannya adalah menurunkan angka kejadian infeksi dengan mempertimbangkan efisiensi biaya, dengan sasaran pada pasien, staff, pengunjung, dan warga sekitar rumah sakit. Komite pencegahan dan pengendalian infeksi terdiri dari perawat spesialis infeksi, dokter spesialis infeksi, perawat hubungan, dan staf hubungan
Pelayanan puskesmas dalam masa pandemi covid 19 (pemulasaran jenazah)Tini Wartini
Dokumen tersebut memberikan pedoman lengkap tentang prosedur penanganan jenazah pasien COVID-19 mulai dari pelaporan kematian, konfirmasi penyebab kematian, pemulasaran, pemandian, pengafanan, shalat jenazah, pengangkutan, hingga pemakaman sesuai aturan kesehatan dan hukum agama.
02. pelayanan puskesmas dalam masa pandemi covid 19 (pemulasaran jenazah)Tini Wartini
Dokumen tersebut membahas prosedur penanganan jenazah pasien yang meninggal akibat COVID-19 mulai dari pelaporan kematian, konfirmasi penyebab kematian, pemulasaran, pemandian, pengafanan, shalat jenazah, pengangkutan, hingga pemakaman sesuai pedoman dari Kementerian Kesehatan dan Fatwa Majelis Ulama Indonesia."
Pelayanan puskesmas dalam masa pandemi covid 19 (pemulasaran jenazah) (2)Segarnis Dhiasy
Dokumen tersebut membahas prosedur penanganan jenazah pasien COVID-19 mulai dari pelaporan kematian, konfirmasi penyebab kematian, pemulasaran, pemandian, pengafanan, shalat jenazah, pengangkutan, hingga pemakaman sesuai pedoman kesehatan dan hukum agama."
Prosedur penerimaan pasien suspek Covid-19 di Puskesmas meliputi (1) pemisahan pasien, (2) persiapan dokumen rujukan dan koordinasi, (3) penggunaan APD lengkap oleh petugas rujukan, (4) dekontaminasi ambulans, dan (5) isolasi mandiri kontak erat selama 10-14 hari.
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit. Tujuannya adalah menurunkan angka kejadian infeksi dengan mempertimbangkan efisiensi biaya, dengan sasaran pada pasien, staff, pengunjung, dan warga sekitar rumah sakit. Komite pencegahan dan pengendalian infeksi terdiri dari perawat spesialis infeksi, dokter spesialis infeksi, perawat hubungan, dan staf hubungan
Dokumen tersebut membahas langkah-langkah pengendalian lingkungan perawatan pasien COVID-19, meliputi identifikasi permukaan yang sering disentuh, prosedur dan frekuensi pembersihan, teknik dan suplai pembersihan serta disinfeksi, pengelolaan limbah, dan udara.
Program Nasional (Prognas) yang dirangkum dalam dokumen tersebut mencakup 5 program prioritas kesehatan nasional yaitu (1) peningkatan kesehatan ibu dan bayi, (2) penurunan angka kesakitan TBC, (3) penurunan angka kesakitan HIV/AIDS, (4) penurunan prevalensi stunting dan wasting, dan (5) pelayanan keluarga berencana rumah sakit. Prognas pertama yang dijelaskan secara rinci adalah program p
Dokumen tersebut memberikan pedoman pencegahan dan pengendalian COVID-19, meliputi gejala penyakit, cara penularan, tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, dan prosedur penanganan kasus terkonfirmasi positif, kontak erat, orang dalam pemantauan, serta kesiapsiagaan di pintu masuk negara.
1. Buku panduan ini memberikan petunjuk praktikum asuhan bayi baru lahir bagi mahasiswa kebidanan semester 3. Materi praktikum meliputi pemeriksaan fisik, pemandian, perawatan tali pusat, imunisasi, dan penanganan kondisi seperti asfiksia, ikterus, dan hipotermia. 2. Tujuan praktikum adalah memberikan keterampilan asuhan bayi baru lahir berdasarkan konsep, sikap, dan evidence based practice. 3. Panduan ini
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitasintan kurniawati
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas. Dokumen ini menjelaskan standar pelayanan untuk bayi baru lahir dan neonatus, termasuk pencegahan infeksi, pemberian ASI, imunisasi, dan penimbangan berkala untuk memantau pertumbuhan bayi.
Dokumen tersebut membahas langkah-langkah pengendalian lingkungan perawatan pasien COVID-19, meliputi identifikasi permukaan yang sering disentuh, prosedur dan frekuensi pembersihan, teknik dan suplai pembersihan serta disinfeksi, pengelolaan limbah, dan udara.
Program Nasional (Prognas) yang dirangkum dalam dokumen tersebut mencakup 5 program prioritas kesehatan nasional yaitu (1) peningkatan kesehatan ibu dan bayi, (2) penurunan angka kesakitan TBC, (3) penurunan angka kesakitan HIV/AIDS, (4) penurunan prevalensi stunting dan wasting, dan (5) pelayanan keluarga berencana rumah sakit. Prognas pertama yang dijelaskan secara rinci adalah program p
Dokumen tersebut memberikan pedoman pencegahan dan pengendalian COVID-19, meliputi gejala penyakit, cara penularan, tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, dan prosedur penanganan kasus terkonfirmasi positif, kontak erat, orang dalam pemantauan, serta kesiapsiagaan di pintu masuk negara.
1. Buku panduan ini memberikan petunjuk praktikum asuhan bayi baru lahir bagi mahasiswa kebidanan semester 3. Materi praktikum meliputi pemeriksaan fisik, pemandian, perawatan tali pusat, imunisasi, dan penanganan kondisi seperti asfiksia, ikterus, dan hipotermia. 2. Tujuan praktikum adalah memberikan keterampilan asuhan bayi baru lahir berdasarkan konsep, sikap, dan evidence based practice. 3. Panduan ini
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitasintan kurniawati
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas. Dokumen ini menjelaskan standar pelayanan untuk bayi baru lahir dan neonatus, termasuk pencegahan infeksi, pemberian ASI, imunisasi, dan penimbangan berkala untuk memantau pertumbuhan bayi.
4. Fakta virus covid 19
Viabilitas virus didalam tubuh jenazah hingga
maksimal 72 jam setelah meninggal dunia, dan
maksimal 9 hari di material diluar jenazah.
Penelitian tentang viabilitas virus pada jenazah
masih berlangsung : laporan Prof Cristina
Cattaneo (Italia) mengatakan bahwa nasal swab
pada jenazah yang telah membusuk masih
memberikan hasil positif virus covid 19
Laporan dari Thailand : petugas tertular virus
covid 19 dari jenazah
5. Prinsip umum penanganan jenazah
Fasilitas kesehatan, transportasi jenazah dan unit
pemakaman harus waspada terhadap penularan
virus dari jenazah dan material sekitarnya yang
terkontaminasi aerosol atau droplet
Semua petugas mengenakan APD Level 3
Keyakinan agama, budaya atau tradisi dan
privasi pasien harus dihormati
Menyegerakan proses pemakaman untuk
meminimalisir kontak dengan jenazah dan
pembusukan jenazah
6. Alur penanganan jenazah dari pasien
di rumah sakit sesuai panduan
Ruang isolasi Transportasi/brankar Kamar jenazah Ambulans jenazah Pemakaman/kremasi
7. Alur penanganan jenazah dari luar
rumah sakit sesuai panduan
TKP Ambulans jenazah Kamar jenazah Ambulans jenazah Pemakaman/kremasi
8. Persiapan sebelum melakukan
pemulasaran jenazah
Koordinasi dengan pihak terkait :
1. KIE prosedur pemakaman kepada keluarga
2. Pengawalan ambulans dari unsur kepolisian
3. Persiapan penggalian makan oleh keluarga
4. Koordinasi dg camat dan lurah untuk kondusifitas area
pemakaman
Persiapan petugas pemulasaran :
1. Menggunakan APD Level 3
2. Menyiapkan kantong jenazah, plastik, kain kafan, peti
jenazah, peralatan disinfektan
3. BERWUDHU untuk persiapan sholat jenazah dan
pemakaman
4. Pembagian tugas tim pemulasaran dan pemakaman
9. Tindakan di Ruang isolasi
Petugas menggunakan APD Level 3
Disinfektan permukaan tubuh
Swab nasofaring dan swab orofaring jika belum
dilakukan swab
Menutup lubang hidung, mulut, dubur dengan kafas
yang dibasahi klorin/bayclin/formalin
Menutup wajah dengan kafas yang dibasahi
klorin/bayclin/formalin
Membungkus jenazah dengan plastik, kain kafan dan
kantong jenazah
Petugas membuka APD setelah selesai melakukan
penanganan jenazah di ruang isolasi sebelum keluar
ruangan
Kondisi jenazah : belum steril
10. Transportasi dari ruang isolasi ke
kamar jenazah
Petugas menggunakan pakaian minimal APD
Level 2
Jenazah diletakan didalam brankar tertutup atau
kedap udara.
Melakukan disinfeksi brankar sebelum dibawa ke
kamar jenazah
Kondisi jenazah : belum steril
11. Penanganan jenazah di kamar
jenazah
Petugas mengenakan APD level 3
Jenazah dimasukkan ke ruangan red zone ruangan
jenazah infeksius, dg kualifikasi ruangan tekanan
negatif
Jenazah dikeluarkan dari kantong jenazah
Jenazah disuntik formalin intraarterial/intracavitas,
selanjutnya didiamkan selama 30 menit.
Jenazah dimandikan, ditutup semua lubang tubuh,
dikafani, dibungkus plastik 3 lapis, dimasukkan
kedalam kantong jenazah dan peti jenazah.
Selanjutnya seluruhnya di lakukan disinfeksi
Petugas membuka APD
Jenazah dipindahkan ke ruang persemayaman untuk
dilakukan ritual menurut agama dan budaya masing
masing
Kondisi jenazah : telah steril
12. Penanganan jenazah di ambulans
jenazah
Mobil ambulans telah didisinfeksi sebelum
digunakan
Petugas menggunakan APD : level 1 atau 2
Kondisi jenazah : steril
13. Pemakaman
Lokasi galian makan minimal 50 meter dari
sumber air, 500 meter dari pemukiman penduduk
(panduan kemenkes saja)
Keluarga boleh mengikuti prosesi pemakaman
dengan tetap menjaga jarak dan menggunakan
masker
Kondisi jenazah : steril
15. Alasan perlunya modifikasi panduan
Sebagian besar rumah sakit tidak memiliki
ruangan jenazah infeksius tekanan negatif untuk
melakukan disinfeksi intraarterial/intracavitas
Sebagian pembuangan limbah dan sumber air
bersih serta sirkulasi udara kamar jenazah belum
memenuhi syarat
Sebagian rumah sakit belum mempunyai SDM
yang mampu melakukan disinfeksi intraarterial
16. Persiapan di
kamar jenazah
• Petugas dalam keadaan sudah BERWUDHU sejumlah 9 orang menggunakan APD level 3, dibagi menjadi 2 tim, yaitu : 2 orang akan
melakukan pemulasaran di ruang isolasi, 7 orang akan bertugas pemakaman
• Petugas menyiapkan brankar terbuka dengan susunan dari luar ke dalam : kantong jenazah, plastik, kain kafan, plastik.
• Menyiapkan peti jenazah dan plastik wrapping. Menyiapkan debu tayamum
Ruang isolasi
• 2 orang petugas melakukan disinfeksi permukaan tubuh jenazah, menutup lubang tubuh, menutup wajah dg kafas yang dibasahi
klorin/formalin/bayclin, mentayamumkan jenazah.
• Petugas memindahkan jenazah ke brankar yang telah disiapkan, membungkus lapis demi lapis, disinfeksi lapis demi lapis
• Sholat jenazah diruang isolasi oleh petugas, petugas mendorong brankar keluar ruang isolasi, disinfeksi brankar dan kantong
jenazah , petugas melepas APD
Ambulans
•Memasukkan kantong jenazah ke peti jenazah, lem /paku, dan wrapping peti jenazah
•Membawa peti jenazah ke ambulans jenazah
•Petugas melakukan disinfeksi setiap 10-15 menit
Pemakaman
• Petugas melakukan sholat jenazah
• Menguburkan
• Kembali ke rs, melepas APD
17. Simpulan
Setiap rumah sakit mempersiapkan kebutuhan
minimal pelaksanaan pemulasaran jenazah covid
19
Panduan penanganan jenazah covid dapat
disesuaikan dengan kemampuan rumah sakit
yang selanjutnya dituangkan dalam SPO rumah
sakit
Koordinasi lintas sektor sangat diperlukan untuk
kelancaran prosesi pemakaman jenazah