gsdf

1. Maria Mustika Dewanti
11-2014-242
FK UKRIDA
Evaluasi Program Puskesmas UPTD Klari
Pemberian Kapsul Vitamin A pada Ibu Nifas
di Puskesmas UPTD Klari Kabupaten Karawang
Periode Januari – Desember 2015

2. Latar Belakang
Target AKI tahun 2015 adalah 102 kematian per 100.000 kelahiran
hidup
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKI di
Indonesia sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup, angka yang masih jauh
dari target.
Menurut hasil RISKESDAS 2013 pemberian vitamin A pada ibu nifas di
Indonesia hanya mencapai 75,7%
Menurut profil kesehatan provinsi jawa barat tahun 2012,
persentasi pemberian vitamin A pada ibu nifas di
kabupaten karawang adalah 80,29%.

3. Latar Belakang
Pemberian vitamin A pada ibu nifas, diyakini akan
meningkatkan kandungan vitamin A dalam ASI, sehingga
bayi yang disusui akan lebih kebal terhadap penyakit dan
kesehatan ibu akan lebih cepat pulih
Pemberian 1 kapsul vitamin A merah (200.000 IU) cukup untuk
meningkatkan kandungan vitamin A dalam ASI selama 60 hari,
pemberian 2 kapsul diharapkan dapat memenuhi kecukupan
vitamin A sampai bayi berusia 6 bulan

4. Tujuan Umum
• Mengetahui tingkat keberhasilan
program pemberian kapsul
vitamin A pada ibu nifas di UPTD
Puskesmas Klari, Kabupaten
Karawang periode Januari 2015
sampai dengan Desember 2015

5. Tujuan Khusus
1. Perencanaan Kebutuhan kapsul vit A bagi
ibu nifas
2. Mekanisme penyimpanan kapsul vit A
3. Distribusi kapsul vit A
4. Cakupan pemberian kapsul vit A bagi ibu
nifas
5. Sosialisasi suplementasi vit A
6. Kunjungan nifas
7. Pertolongan persalinan di fasilitas
kesehatan
8. Sistem pencatatan dan pelaporan kapsul
vitamin A

6. Kerangka Teoritis
MASUKAN PROSES KELUARAN DAMPAK
UMPAN BALIK
LINGKUNGAN

7. Manfaat
Bagi Perguruan Tinggi
Bagi Puskesmas yang
Dievaluasi
Bagi Masyarakat
Bagi Evaluator

8. Sasaran
• Seluruh ibu nifas yang berada di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Klari,
Kabupaten Karawang periode
Januari sampai dengan Desember
2015.

9. Materi dan Metoda
Data laporan bulanan kegiatan program gizi
dan KIA di UPTD Puskesmas Klari periode
Januari 2015-Desember 2015
Mengumpulkan data  olah  analisis 
membandingkan dengan tolok ukur 
masalah (+)  analisis pendekatan sistem
Materi
metoda

10. Pendekatan Sistem
Gambar 1. Hubungan Unsur-Unsur Sistem
Sumber: Anwar A. Pengantar administrasi kesehatan. Edisi ke-3. Jakarta: Binarupa Aksara; 1996. h.17-25.
Lingkungan
Masukan Proses Keluaran
Umpan balik
Dampak
1 2 3
4
6
5

11. Sumber Data
Data demografi UPTD Puskesmas Klari tahun 2015
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Program
Kegiatan Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
UPTD puskesmas Kecamatan Klari
untuk tahun 2015.
Laporan Profil UPTD Puskesmas Klari
tahun 2015

12. Data Umum
– Sebelah Utara :
Puskesmas Telagasari
– Sebelah Selatan :
Puskesmas Curug
– Sebelah Barat :
Puskesmas Anggadita
– Sebelah Timur :
Puskesmas Purwasari

13. Masukan
Tenaga
ᴼ APBD
ᴼ BOK
Dana
Sarana
Leaflet: hanya 1-2 leaflet/desa
Poster: tidak tersedia
Spanduk : tidak tersedia
Formulir pencatatan dan pelaporan:
tersedia
Penanggung Jawab Program : 1 orang
Dokter Umum : 3 orang
Bidan Pusksmas : 7 orang
Bidan Desa : 15 orang
Kader : 3 orang/posyandu
Koordinator Gizi : 1 orang

14. Data Masukan - Metode
Pendistribusian kapsul vitamin A
mekanisme penyimpanan kapsul vitamin A
Menghitung kebutuhan dan ketersediaan
kapsul vitamin A
Sosialisasi suplementasi vitamin A
pencatatan dan pelaporan
pemberian kapsul vitamin A kepada
ibu nifas

15. Perencanaan
• Menghitung secara seksama setiap
1 tahun sekali (akhir bulan
Desember)  menggunakan data
sasaran ibu nifas pada tahun 2015
oleh pengelola program Gizi + KIA
 Dinas Kabupaten Karawang di
awal Januari dan di awal Juli
Perencanaan kebutuhan dan
penyediaan kapsul vitamin A

16. Perencanaan
 Di gudang farmasi/ di tempat praktek
bidan desa
 Jauh dari sinar matahari langsung
 Tempat kering/tidak lembab
 Tidak disimpan di lemari es
 Tutup botol rapat
mekanisme penyimpanan
kapsul vitamin A

17. Perencanaan
 Pengambilan kapsul vitamin A warna merah di
Puskesmas dilakukan setiap 6 bulan sekali,
didistribusikan pertengahan bulan Januari dan Juli
bidan desa.
 Bidan desa mendistribusikan kapsul vitamin A ke
bidan praktek swasta dan fasilitas kesehatan lain di
wilayah kerjanya
pendistribusian
kapsul vitamin A

18. Perencanaan
 Dilakukan secara berkala dalam kelas ibu
hamil oleh bidan desa di masing-masing
desa.
 Pengumuman kelas ibu hamil
diberitahukan oleh kader kepada warga
Sosialisasi suplementasi
Vitamin A

19. Perencanaan
• 1 kapsul segera setelah melahirkan, dan 1
kapsul berikutnya diberikan 24 jam setelah
pemberian kapsul pertama, atau kunjungan
nifas, atau kunjungan neonatal.
• Diberikan di Puskesmas, bidan desa/ bidan
praktek swasta, tempat pelayanan kesehatan
lain
pemberian Kapsul vitamin A
kepada ibu nifas

20. Perencanaan
• Secara berjenjang dari tingkat desa
hingga provinsi
• Data : jumlah sasaran program,
jumlah yang menerima kapsul
vitamin A, sisa pemakaian kapsul
vitamin A di fasilitas kesehatan
pencatatan dan pelaporan

21. Pengorganisasian

Kader Terlatih
Kepala Puskesmas
Dr. Dini Nurdianti P, M.Epid
Koordinator Gizi Masyarakat
Indah
Petugas Pencatatan dan
Pelaporan Program
Encum Sukirman, SKM
Koordinator Upaya
Kesehatan Keluarga (Antenatal
Care dan KB)
Bidan Elviana Christine, Amd. Keb

22. Pelaksanaan
kebutuhan dan ketersediaan kapsul vitamin A
 Mekanisme penyimpanan kapsul vitamin A
Disimpan di gudang farmasi, dijauhkan dari sinar
matahari langsung, di tempat yang kering, tidak
lembab, tidak masuk freezer/ lemari es, dan ditutup
rapat setelah dibuka.
 Mengambil kapsul vitamin A ke Dinkes Karawang
mekanisme penyimpanan kapsul vitamin A

23. Pelaksanaan
Pendistribusian kapsul vitamin A
 Pengambilan vitamin A di Puskesmas
dilakukan oleh bidan desa
 Tidak semua bidan desa
mendistribusikan ke pelayanan
kesehatan lain di wilayah kerjanya

24. Pelaksanaan
✘Sosialisasi
ᴼ kelas ibu hamil belum berjalan maksimal dan belum
dapat menjangkau seluruh ibu hamil di wilayahnya
Pemberian kapsul vit A pada ibu nifas
ᴼ Pemberian kapsul vitamin A di bidan
praktek swasta atau di dokter praktek
swasta tidak diketahui jumlahnya.
ᴼ Kunjungan nifas dan neonatal masih
di bawah tolak ukur

25. Pengawasan
• Pengawasan Kepala Puskesmas rapat bulanan :
Ada, dilakukan tiap bulan (Lokakarya mini bulanan)
pencatatan dan pelaporan
 Berjenjang dari tingkat desa hingga ke Kabupaten
 Pencatatan dari tingkat desa tidak lengkap: tidak
disertakan sisa kapsul vitamin A yang ada di masing-
masing bidan desa.
 Pencatatan dan pelaporan ibu nifas di bidan praktek
swasta dan di tempat pelayanan kesehatan lainnya
belum dilakukan.

26. Keluaran

✘Cakupan pemberian kapsul vit A ibu nifas
(Tolak Ukur Januari-Desember= 100 %)

27. Keluaran

✘Cakupan sosialisasi suplementasi vitamin A dalam
kelas ibu hamil (Tolak Ukur Januari Desember =100%)

28. Keluaran

✘Cakupan Kunjungan Nifas 1
✘(Tolak Ukur Januari-Desember = 100%)

29. Keluaran

✘Cakupan Kunjungan Nifas 2
✘(Tolak Ukur Januari-Desember = 100%)

30. Keluaran

✘Cakupan Kunjungan Nifas 3
✘(Tolak Ukur Januari-Desember = 100%)

31. Keluaran

✘Cakupan Pertolongan Persalinan di Fasilitas
Kesehatan (Tolak Ukur Januari-Desember =100%)

32. Umpan Balik
• Pencatatan dan pelaporan tiap bulan
sebagai masukan dalam perencanaan
program selanjutnya
• Adanya rapat kerja bulanan 
membahas laporan untuk memonitor
dan mengevaluasi program

33. Lingkungan
• Fisik
– Lokasi ke puskesmas dan ke kelas ibu hamil mudah
dijangkau
– Transportasi: memadai
– Fasilitas kesehatan lain: tersedia praktek dokter pribadi
dan bidan swasta  kurang bekerja sama.
Non Fisik
• Pendidikan
• Sosioekonomi
• Budaya

34. Dampak

Langsung
◦ Meningkatnya kadar vitamin A dalam ASI  sulit
diukur
Tidak langsung
◦ Menurunnya angka morbiditas & mortalitas ibu nifas
◦ Meningkatkan angka kesehatan mata.
◦ Belum dapat dinilai

35. Pembahasan
Masalah Menurut Unsur Masukan, Proses,
dan Lingkungan
• Tidak tersedia
poster dan
spanduk
• Tersedia
leaflet dalam
jumlah
terbatas (1-2
leaflet/desa)
Masukan
• Pendistribusian
belum optimal
• Sosialisasi belum
optimal
• Pemberian masih
belum mencapai
tolak ukur
• Pencatatan dan
pelaporan belum
optimal
Proses
• Budaya
keinginan
bersalin di
rumah
Lingkungan

36. Masalah menurut Keluaran
No. Variabel Tolok Ukur
(januari – desember
2015)
Pencapaian Masalah
1 Persentase pemberian kapsul vitamin
A ibu nifas
100 %
2. Persentase sosialisasi suplementasi
vitamin A
100 %
3 Persentase kunjungan nifas 1 100 %
4 Persentase kunjungan nifas 2 100 %
5 Persentase kunjunngan nifas 3 100 %
6 Cakupan pertolongan persalinan di
fasilitas kesehatan
100 %

37. Prioritas Masalah
• Cakupan pemberian kapsul vitamin A ibu
nifas sebesar 91,32% dari target 100 %.
• Cakupan sosialisasi suplementasi vitamin
A sebesar 10,47% dari target sebesar
100%
No. Parameter
Masalah
A B C D E F
1 Besarnya masalah 2 5 2 2 2 2
2. Berat ringannya akibat yang ditimbulkan
5 3 4 3 3 4
3. Keuntungan sosial yang diperoleh 5 4 4 3 3 4
4. Teknologi yang tersedia 4 4 3 3 3 3
5. Sumber daya yang tersedia 5 5 4 4 4 4
Total 21 21 17 15 15 17

38. Masalah 1: cakupan sosialisasi suplementasi
vitamin A masih rendah sebesar 89,53%
✘Kurangnya media
informasi:
poster/spanduk/leaflet
✘Sosialisasi melalui kelas
ibu hamil belum dilakukan
secara teratur dan
menjangkau seluruh ibu
hamil.
✘Leaflet dan poster  ke
Dinkes Karawang
✘Pengumuman kelas ibu
hamil lebih disebarkan ke
masyarakat
✘Memperluas tempat
sosialisasi
Penyebab
Penyelesaian

39. Masalah 2: cakupan pemberian
kapsul vitamin A ibu nifas sebesar 8,58%
✘Poster, spanduk, dan leaflet tidak
memadai jumlahnya
✘Tidak semua bidan desa melakukan
distribusi dan pencatatan dengan baik
✘Sosialisasi hanya dilakukan di kelas ibu
hamil& belum optimal
✘Pemberian kapsul vitamin A ibu nifas
di luar bidan desa/Puskesmas tidak
diketahui
✘Masih ada keinginan warga yang
memilih bersalin di rumah
✘Usul kepada Dinkes 
poster, spanduk, dan
leaflet
✘Sosialisasi kepada bidan
desa agar memperbaiki
distribusi kapsul dan
pencatatan
✘Memperbanyak kelas
ibu hamil
✘Sosialisasi agar
melakukan persalinan di
fasilitas kesehatan
Penyebab
Penyelesaian

40. Kesimpulan

Dari evaluasi program didapatkan:
1. Kebutuhan kapsul vitamin A untuk ibu nifas selama 1 tahun: 6.200 kapsul vitamin A
merah
2. Mekanisme penyimpanan kapsul sudah baik
3. Pendistribusian kapsul setiap 6 bulan sekali
4. Cakupan pemberian kapsul vit A ibu nifas ialah 91,32%
5. Cakupan sosialisasi suplementasi kapsul vit A ialah 10,47 %
6. Sistem pencatatan dan pelaporan dilakukan setiap bulannya dan namun masih
belum lengkap.

41. Kesimpulan

1. - Cakupan pemberian kapsul vit A ibu nifas,
besar masalah 8,68%
2. - Cakupan sosialisasi suplementasi kapsul vit
A, besar masalah 89,53%
Prioritas
Masalah

42. Penyebab Masalah
• Kurangnya poster, spanduk, dan leaflet
• Sempitnya wilayah sosialisasi
• Pendistribusian belum optimal
• Pemberian kapsul di fasilitas kesehatan selain
puskesmas dan bidan desa tidak diketahui
• Pencatatan belum optimal
• Tingginya tingkat kelahiran di luar fasilitas
kesehatan

43. Saran

✘Saran kepada Puskesmas UPTD Klari:
- Melakukan kerja sama dengan fasilitas kesehatan lain yang ada
(distribusikan kapsul vitamin A dan memberikan formulir
pencatatan dan pelaporan)  sehingga semua ibu nifas dipastikan
mendapatkan vitamin A.
- Tempat untuk sosialisasi pemberian vitamin A bisa diperluas 
pertemuan di desa, pengajian, dll.
Memberdayakan peran serta aktif masyarakat terutama ibu-ibu
untuk saling mengingatkan dan mengajak keluarga dan orang di
sekitar rumah.

44. Saran

✘Saran kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang:
✘- Melengkapi sarana informasi, terutama poster, dan spanduk
dengan bahasa yang singkat dan mudah dimengerti.
- - Memperbanyak jumlah leaflet.
- Membuat peraturan yang jelas agar tingkat fasilitas
kesehatan lainnya ikut melapor pemberian vitamin A bagi ibu
nifas ke puskesmas sehingga pencatatan menjadi baik
Membuat sasaran yang jelas berapa banyak kelas ibu hamil
yang harus dicapai per tahun untuk sosialisasi pemberian
vitamin A.

45. 