UAS. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Analisis dan Perancangan Sistem Informa...Yasmin Al-Hakim
Bahan penelitian yang digunakan dalam proses penelitian ini antara lain data perpustakaan yang meliputi data keanggotaan, buku, transaksi peminjaman dan pengembalian buku yang dapat mendeteksi terhadap pelaksanaan peraturan perpustakaan seperti penerapan denda yang berkaitan dengan peminjaman dan pengembalian buku serta pemberian surat bebas perpustakaan.
Untuk menghasilkan sistem informasi perpustakaan ini dilakukan beberapa tahapan pekerjaan yang dimulai dari analisa masalah, analisa kebutuhan dan desain sistem.
1. Manfaat Sistem Informasi Perpustakaan
Manfaat dari perancangan sistem informasi perpustakaan ini antara lain :
a. Untuk mengurangi kesulitan-kesulitan yang terjadi khususnya dalam proses pengelolaan data dan dalam pembuatan laporan dalam operasional kegiatan perpustakaan.
b. Untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada para pengguna perpustakaan.
2. Fungsi Penerapan teknologi informasi perpustakaan
a. Sebagai Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan. Biasanya disebut juga dengan Automasi Perpustakaan. Bidang pekerjaan yang biasanya diintegrasikan antara lain pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan anggota, statistik dan sebagainya.
b. Sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan, dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam bentuk Teknologi Informasi. Biasanya dikenal dengan istilah Perpustakaan Digital.
3. Tujuan Sistem Informasi Perpustakaan
Tujuan dari penggunaan sistem informasi pada perpustakaan adalah agar dapat diakses dari mana saja tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu, cepat dan akurat dalam melakukan sistem barcode pada sirkulasi, dibangun menggunakan open source sehingga tanpa perlu menggunakan lisensi dan bersifat gratis, data disimpan secara terpusat pada server sehingga setiap orang dapat menggunakan informasi yang sama, proses update data lebih lebih praktis, dan pembuatan laporan dapat dibuat dengan lebih cepat sehingga mempercepat dalam pengambilan keputusan.
UAS. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Analisis dan Perancangan Sistem Informa...Yasmin Al-Hakim
Bahan penelitian yang digunakan dalam proses penelitian ini antara lain data perpustakaan yang meliputi data keanggotaan, buku, transaksi peminjaman dan pengembalian buku yang dapat mendeteksi terhadap pelaksanaan peraturan perpustakaan seperti penerapan denda yang berkaitan dengan peminjaman dan pengembalian buku serta pemberian surat bebas perpustakaan.
Untuk menghasilkan sistem informasi perpustakaan ini dilakukan beberapa tahapan pekerjaan yang dimulai dari analisa masalah, analisa kebutuhan dan desain sistem.
1. Manfaat Sistem Informasi Perpustakaan
Manfaat dari perancangan sistem informasi perpustakaan ini antara lain :
a. Untuk mengurangi kesulitan-kesulitan yang terjadi khususnya dalam proses pengelolaan data dan dalam pembuatan laporan dalam operasional kegiatan perpustakaan.
b. Untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada para pengguna perpustakaan.
2. Fungsi Penerapan teknologi informasi perpustakaan
a. Sebagai Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan. Biasanya disebut juga dengan Automasi Perpustakaan. Bidang pekerjaan yang biasanya diintegrasikan antara lain pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan anggota, statistik dan sebagainya.
b. Sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan, dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam bentuk Teknologi Informasi. Biasanya dikenal dengan istilah Perpustakaan Digital.
3. Tujuan Sistem Informasi Perpustakaan
Tujuan dari penggunaan sistem informasi pada perpustakaan adalah agar dapat diakses dari mana saja tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu, cepat dan akurat dalam melakukan sistem barcode pada sirkulasi, dibangun menggunakan open source sehingga tanpa perlu menggunakan lisensi dan bersifat gratis, data disimpan secara terpusat pada server sehingga setiap orang dapat menggunakan informasi yang sama, proses update data lebih lebih praktis, dan pembuatan laporan dapat dibuat dengan lebih cepat sehingga mempercepat dalam pengambilan keputusan.
ID IGF 2016 - Sosial Budaya 1 - Indonesia OnesearchIGF Indonesia
Presented by Ismail Fahmi (Indonesia One Search)
ID IGF 2016
Sesi Sosial Budaya 1 - Pengembangan Repositori dan Depositori Pengetahuan Indonesia Melalui Akses Internet Publik
Jakarta, 15 November 2016
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
ID IGF 2016 - Sosial Budaya 1 - Indonesia OnesearchIGF Indonesia
Presented by Ismail Fahmi (Indonesia One Search)
ID IGF 2016
Sesi Sosial Budaya 1 - Pengembangan Repositori dan Depositori Pengetahuan Indonesia Melalui Akses Internet Publik
Jakarta, 15 November 2016
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
2. Gambaran Umum
Pengelolaan koleksi perpustakaan menggunakan sistem
informasi perpustakaan atau Library Management System (LMS)
dengan menggunakan Radio Frequensi Identification (RFID)
untuk mengelola nomor induk buku. Sementara untuk
mengklasifikasikan buku berdasarkan subjek, menggunakan
system DDC (Dewey decimal classification) yang berlaku secara
internasional.
Koleksi buku-buku yang ada di perpustakaan diantaranya
buku teks, buku referensi seperti kamus, ensiklopedia, tesis,
biografi, undang-undang, serta Peraturan Pemerintah.
3. Gambaran Umum
Jumlah buku Perpustakaan Unhan per Agustus 2013 yaitu 7089.
Jumlah Judul Buku 4100 judul buku per September 2014.
Unhan juga berlangganan jurnal online yaitu IHS Janes dan IHS
Cera serta proquest.
Tesis berjumlah 187 judul
Koleksi video dan audio berjumlah 106 buah
5. Adapun penerapan Teknologi Informasi
Perpustakaan Unhan adalah sebagai berikut
1. Dropbox
Sistem aplikasi untuk pengembalian buku dengan dua cara,
yaitu menggunakan User ID dan Member Card dan terintegrasi dengan sorter
yang berfungsi untuk memilah buku berdasarkan klasifikasi yang terdiri dari tiga bin
2. Access Door System
Teknologi untuk sistem keamanan pintu yang berfungsi untuk
membuka dan menutup pintu secara otomatis menggunakan fitur
finger, member card, face image, dan emergency door release
3. Papan Informasi Digital
Sistem informasi untuk menampilkan tentang informasi perpustakaan yang
dilengkapi dengan fitur audio, video, swf, file image, dan running text
6. 4. Perangkat pengendali pintu berdetektor RFID
Sistem untuk mendeteksi keluar masuknya buku
dengan sistem RFID sejumlah enam unit
5. E-Kios
Aplikasi untuk pencarian buku
di ruangan Perpustakaan dengan fitur pencarian
berdasarkan judul, pengarang, dan subjek buku
6.Peminjaman dan Pengembalian
Aplikasi untuk peminjaman buku berbasis RFID menggunakan
User ID, sedangkan pengembalian menggunakan member card
7. 7. Multimedia
Teknologi informasi untuk mengakses internet,
video dan audio koleksi perpustakaan.
Jumlah komputer untuk mengakses multimedia
sebanyak sepuluh unit
8. Perangkat lunak otomatis rak buku RFID
Teknologi informasi untuk mendeteksi buku
yang berada di dalam rak dengan menggunakan RFID
dan dilengkapi access door system menggunakan member card
9. Guestbook
Teknologi informasi untuk pengolahan data pengunjung dengan
fitur polling, input nama, dan statistik pengunjung
8. 10. E-book reader
Teknologi informasi untuk membaca buku digital
11. OPAC Software
Aplikasi ini digunakan untuk katalogisasi koleksi perpustakaan
Unhan, pengelolaan anggota perpustakaan, pelaporan jumlah koleksi
perpustakaan, serta pencarian koleksi perpustakaan
12. RFID Software
Aplikasi ini digunakan untuk Deteksi koleksi yang di scan di
meja baca melalui RFID Pelaporan hasil deteksi ke RFID Deteksi
anomali koleksi yang ada di smart bin RFID
9. 13. Sistem Informasi Inventaris Berbasis RFID
•Deteksi koleksi yang di scan di perangkat mobile inventory RFID
•Pelaporan hasil deteksi ke server RFID
•Deteksi Anomali yang di scan di perangkat mobile inventory
RFID
14. Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan
•Buku
•Video
•dan Alat penunjang
15. Self Ceck in RFID
Adalah Teknologi informasi yang berfungsi untuk meminjam
buku secara otomatis berbasis RFID