Moderasi agama memegang peranan vital dalam mempertahankan kerukunan antar umat beragama, menjaga stabilitas sosial, dan mempromosikan nilai-nilai toleransi serta kerjasama lintas agama. Dalam konteks Indonesia, negara dengan beragam kepercayaan dan keyakinan, moderasi agama menjadi fondasi utama bagi keberlangsungan kehidupan beragama yang damai dan harmonis. Moderasi agama merupakan konsep yang mengajarkan pendekatan yang seimbang dalam praktik keagamaan, dengan menekankan toleransi, penghargaan terhadap perbedaan, serta penolakan terhadap ekstremisme dan intoleransi. Di Indonesia, moderasi agama tidak hanya menjadi prinsip panduan dalam praktik keagamaan, tetapi juga menjadi bagian dari identitas nasional yang memperkuat persatuan dan kesatuan dalam keberagaman. Kehadiran Islam di Indonesia telah memberikan kontribusi besar dalam membentuk karakter moderasi agama. Sejak masuknya Islam pada abad ke-13, agama ini telah meresap ke dalam budaya dan masyarakat Indonesia dengan pendekatan yang toleran dan inklusif. Selain itu, keberadaan agama-agama lain seperti Hindu, Buddha, dan Kristen juga turut membentuk lanskap keberagaman agama di Indonesia. Moderasi agama membantu masyarakat Indonesia untuk menjaga kerukunan antar umat beragama dalam kehidupan sehari-hari. Melalui dialog antar agama, kegiatan lintas agama, dan kerjasama sosial, moderasi agama memfasilitasi pertukaran budaya dan pemahaman yang lebih dalam antar penganut agama. Hal ini mengurangi potensi konflik antar kelompok agama dan mendorong terbentuknya hubungan yang harmonis di antara mereka. Pemerintah Indonesia memiliki peran penting dalam mempromosikan moderasi agama melalui kebijakan-kebijakan yang mendukung kerukunan antar umat beragama. Salah satu contohnya adalah Pancasila, yang menekankan pada prinsip-prinsip seperti keadilan sosial, demokrasi, dan persatuan Indonesia dalam keberagaman. Selain itu, pembentukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Dewan Gereja Indonesia (DGI) merupakan upaya konkret untuk mendorong dialog antaragama dan pencegahan ekstremisme agama. Meskipun moderasi agama memiliki dampak positif yang besar dalam masyarakat Indonesia, tetapi masih ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi dalam mewujudkannya sepenuhnya. Salah satunya adalah adanya kelompok-kelompok radikal yang mempromosikan ideologi ekstremisme agama. Kelompok-kelompok ini seringkali menimbulkan konflik dan ketegangan antar umat beragama, serta mengancam stabilitas sosial dan keamanan nasional. Selain itu, ketidaksetaraan dalam perlakuan terhadap umat beragama juga menjadi masalah serius dalam konteks moderasi agama. Diskriminasi dan intoleransi terhadap minoritas agama masih terjadi di beberapa daerah, memperumit upaya untuk mencapai kerukunan antar umat beragama secara menyeluruh. Untuk mengatasi tantangan tersebut, penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya moderasi agama melalui pendidikan agama yang inklusif dan holistik.
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Universitas Sriwijaya
Selama periode 2014-2021, Kementerian Pertanian Indonesia mencapai beberapa keberhasilan, termasuk penurunan jumlah penduduk miskin dari 11,5% menjadi 9,78%. Ketahanan pangan Indonesia juga meningkat, dengan peringkat ke-13 di Asia Pasifik pada tahun 2021. Berdasarkan Global Food Security Index, Indonesia naik dari peringkat 68 pada tahun 2021 ke peringkat 63 pada tahun 2022. Meskipun ada 81 kabupaten dan 7 kota yang rentan pangan pada tahun 2018, volume ekspor pertanian meningkat menjadi 41,26 juta ton dengan nilai USD 33,05 miliar pada tahun 2017. Walaupun pertumbuhan ekonomi menurun 2,07% pada tahun 2020, ini membuka peluang untuk reformasi dan restrukturisasi di berbagai sektor.
Disusun oleh :
Kelas 6D-MKP
Hera Aprilia (11012100601)
Ade Muhita (11012100614)
Nurhalifah (11012100012)
Meutiah Rizkiah. F (11012100313)
Wananda PM (11012100324)
Teori ini kami kerjakan untuk memenuhi tugas
Matakuliah : KEPEMIMPINAN
Dosen : Dr. Angrian Permana, S.Pd.,MM.
UNIVERSITAS BINA BANGSA
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Universitas Sriwijaya
Reformasi tahun 1998 di Indonesia dilakukan sebagai respons terhadap krisis ekonomi, ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan otoriter dan korup, tuntutan demokratisasi, hak asasi manusia, serta tekanan dari lembaga keuangan internasional. Tujuannya adalah memperbaiki kondisi ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memperkuat fondasi demokrasi dan tata kelola pemerintahan. Reformasi ini mencakup bidang politik, ekonomi, hukum, birokrasi, sosial, budaya, keamanan, dan otonomi daerah. Meskipun masih menghadapi tantangan seperti korupsi dan ketidaksetaraan sosial, reformasi berhasil meningkatkan demokratisasi, investasi, penurunan kemiskinan, efisiensi pelayanan publik, dan memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah daerah. Tetap berpegang pada ideologi bangsa dan berkontribusi dalam pembangunan negara sangat penting untuk masa depan Indonesia.
Implementasi transformasi pemberdayaan aparatur negara di Indonesia telah difokuskan pada tiga aspek utama: penyederhanaan birokrasi, transformasi digital, dan pengembangan kompetensi ASN. Penyederhanaan birokrasi bertujuan untuk membuat ASN lebih lincah dan inovatif dalam pelayanan publik melalui struktur yang lebih sederhana dan mekanisme kerja baru yang relevan di era digital. Transformasi digital memerlukan perubahan mendasar dan menyeluruh dalam sistem kerja di instansi pemerintah, yang meliputi penyempurnaan mekanisme kerja dan proses bisnis birokrasi untuk mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan pelayanan publik. Selain itu, pengembangan kompetensi ASN mencakup penyesuaian sistem kerja yang lebih lincah dan dinamis, didukung oleh pengelolaan kinerja yang optimal serta pengembangan sistem kerja berbasis digital, termasuk penyederhanaan eselonisasi.
1. PERILAKU HIDUP
BERSIH
DAN SEHAT (PHBS)
NOTOWATI DWI VITASARI,
SKM
PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SLEMAN
Kemenag Sleman, 23 Februari 2015
Dinas Kesehatan
Kabupaten Sleman
2. Apa itu PHBS?
Kebiasaan/ perilaku positif yang dilakukan oleh setiap
siswa/ santri, pendidik, penjaga ponpes, petugas
kantin, dan lain-lain yang dengan kesadarannya untuk
mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya serta
aktif dalam menjaga lingkungan sehat dipondok
pesantrennya.
Banyak sekali perilaku yang masuk dalam PHBS
3. BERSIH DIRI
(Kebersihan Perorangan)
• Ayo kita Mandi!
• Menyikat Gigi!
• Ayo kita Memotong dan membersihkan
kuku!
• Ayo kita cuci tangan pakai sabun dengan
air bersih yang mengalir!
4. KUNCI KEBERSIHAN DIRI
Mandi berapa kali? sudah pakai sabun?
Keramas berapa kali? Sudah pakai shampo?
Mana saja yang dibersihkan saat mandi?
Sudahkah menjaga mata dari debu dan kotoran?
Sudahkah menjaga mata saat posisi baca, tulis
dan nonton TV?
Apakah anda hemat air?
Apakah setelah mandi dan keramas dikeringkan?
Dengan apa?
5. KUNCI MENYIKAT GIGI
Benar atau salah?
• Kita tidak perlu menggosok gigi?
• Menggosok gigi 2x sehari, stlh sarapan pagi
dan sebelum tidur malam?
• Menggosok gigi memakai pasta gigi yg
mengandung fluor?
• Cara memakai pasta gigi dgn memenuhi
seluruh permukaan sikat gigi dgn pasta gigi?
• Satu sikat gigi dipakai untuk beraai-ramai?
• Cara menyikat gigi sekenanya saja?
• Setelah menyikat gigi, berkumur-kumur?
6. KUNCI POTONG DAN
BERSIHKAN KUKU SERTA
CTPS
• Potong dan bersihkan kuku scr teratur
• Cuci tangan dengan air mengalir dan
sabun
• Cuci tangan dgn air bersih
• Hemat penggunaan air
• Ikuti 5 langkah CTPS (Cuci Tangan
Pakai Sabun
7.
8. Nada “Balonku ada lima”
Yo kawan kita mandi..
Dua kali sehari..
Pagi dan sore hari..
Badan bersih dan wangi..
Jangan sampai tak mandi, hai!
Nanti badan penuh daki..
Kalau mandi jadi segar..
Jadi giat belajar..
9. MAKANAN SEHAT
Aku suka Makanan Sehat!
Aku Suka Sayuran dan Buah-Buahan!
Aku suka mengukur TB dan BB!
Aku suka bebas dari masalah gizi!
Aku suka kantin sehat!
10. KUNCI MAKANAN
SEHAT
Makan makanan dengan gizi seimbang
Makan sayur dan buah beraneka ragam
setiap hari, jangan lupa dicuci bersih terlebih
dahulu!
Ukur TB dan BB minimal 6 bulan sekali
Makan dan minum yang tdk mengandung zat
pewarna, boraks, formalin dan penyedap
rasa
Makan menggunakan garam berzodium
12. Pertanyaan (???)
Orang membuang sampah di kali
Orang membuang sampah di kolong meja
Orang membuang sampah di tempat sampah
Orang menyapu halaman
Orang tdk peduli thd sampah yg ada
Orang membakar sampah
Orang membuang sampah didalam got
Orang memungut sampah di jalan dan
membuangnya di tempat sampah
Orang membuang sampah dijalan raya
13. Nada Naik kereta api
Buang air di jamban
Tut, tut,tut
Siapa tidak ikut…
Kebangetan
K’terlaluan
Yang masih BAB sembarangan..
Ayo, BAB-lah yang benar
Di jamban yang tersedia…!
14. KUNCI KESEHATAN
LINGKUNGAN
Buang sampah pada
tempatnya!
Pilah sampah menjadi 3
(organik, anorganik,
berbahaya)
BAB dan BAK di jamban!
Pelihara jamban spy bersih, tdk
licin dan tdk berbau!
Biasakan cuci tangan stlh BAB
dan BAK
15. SEKOLAH BEBAS MASALAH
Bebas dari Jentik Nyamuk
Bebas dari Asap Rokok
Bebas dari NAPZA
Bebas dari HIV/AIDS
16. Bebas Jentik Nyamuk
3 M PLUS!
Menguras
Menutup
Mengubur
Plus menaburkan larvasida,
Ikanisasi,
17. Bebas Asap Rokok
Jangan mencoba untuk merokok
Ketahui bahaya dari rokok
Jadikan ruang belajar bebas asap rokok
Apabila anda perokok, jadilah perokok yang
santun
18. Bebas NAPZA
NAPZA singkatan dari
Narkotika, Psikotropika
dan Zat adiktif lainnya
sering disebut NARKOBA
(Narkotika dan Obat
Berbahaya
Jauhi NAPZA karena
sekali mencoba, sulit
sekali kembali Efek
kecanduan
19. Bebas HIV AIDS
HIV AIDS kekebalan tubuh
Cara Penularan: ASI, Hubungan
seks bebas, Transfusi darah yang
tidak aman, memakai alat suntik/
tindik/ cukur yang tidak aman
Cara Menghindari: Bentengi diri
dengan karakter yang kuat
20. PESAN PHBS
Biasakan melakukan kegiatan yang positif
(belajar, membaca, dsb)
Menjadi kreatif dan inovatif
Bentengi diri dengan iman dan takwa