Dokumen tersebut membahas tentang teori himpunan, mulai dari pengertian himpunan, contoh-contoh himpunan, bentuk penulisan himpunan, macam-macam himpunan seperti himpunan kosong, berhingga, tak berhingga, terbatas, tak terbatas, dan himpunan kuasa.
Transformasi linier " Matematika Geodesi "Dedy Kurniawan
Transformasi linier adalah pemetaan dari satu ruang vektor ke ruang vektor lain yang memenuhi sifat-sifat linier. Transformasi linier memiliki sifat-sifat seperti terhadap penjumlahan vektor dan perkalian skalar, serta dapat direpresentasikan melalui matrik. Jenis transformasi linier meliputi refleksi, pergeseran, perbesaran, dan rotasi.
Tafsiran geometri SMA Global Prestasi (Steven X SC 3)SuryaSteven123
Dokumen tersebut membahas tentang vektor posisi dan vektor tidak sejajar. Ia menjelaskan konsep vektor posisi p dan q sebagai PQ= q - p, dan memberikan contoh soal mengenai vektor posisi P, Q dan R terhadap titik O. Dokumen juga menjelaskan konsep vektor tidak sejajar pu + qv dan memberikan contoh soal untuk menentukan nilai h dan k dalam vektor w = ha + (h+k+3)b.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pembentukan automata finite deterministik dari automata finite non-deterministik dengan menggunakan algoritma transformasi epsilon-closure.
2. Metode transformasi melibatkan penyalinan tabel transisi negara asli dan penambahan negara baru untuk setiap transisi epsilon.
3. Contoh penyelesaian soal memberikan ilustrasi lengkap dari proses transformasi dari awal hingga akhir.
Dokumen tersebut membahas tentang teori himpunan, mulai dari pengertian himpunan, contoh-contoh himpunan, bentuk penulisan himpunan, macam-macam himpunan seperti himpunan kosong, berhingga, tak berhingga, terbatas, tak terbatas, dan himpunan kuasa.
Transformasi linier " Matematika Geodesi "Dedy Kurniawan
Transformasi linier adalah pemetaan dari satu ruang vektor ke ruang vektor lain yang memenuhi sifat-sifat linier. Transformasi linier memiliki sifat-sifat seperti terhadap penjumlahan vektor dan perkalian skalar, serta dapat direpresentasikan melalui matrik. Jenis transformasi linier meliputi refleksi, pergeseran, perbesaran, dan rotasi.
Tafsiran geometri SMA Global Prestasi (Steven X SC 3)SuryaSteven123
Dokumen tersebut membahas tentang vektor posisi dan vektor tidak sejajar. Ia menjelaskan konsep vektor posisi p dan q sebagai PQ= q - p, dan memberikan contoh soal mengenai vektor posisi P, Q dan R terhadap titik O. Dokumen juga menjelaskan konsep vektor tidak sejajar pu + qv dan memberikan contoh soal untuk menentukan nilai h dan k dalam vektor w = ha + (h+k+3)b.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pembentukan automata finite deterministik dari automata finite non-deterministik dengan menggunakan algoritma transformasi epsilon-closure.
2. Metode transformasi melibatkan penyalinan tabel transisi negara asli dan penambahan negara baru untuk setiap transisi epsilon.
3. Contoh penyelesaian soal memberikan ilustrasi lengkap dari proses transformasi dari awal hingga akhir.
Dokumen tersebut membahas tentang model matematika dalam teknik kimia. Ringkasannya adalah:
1) Dokumen tersebut menjelaskan definisi model matematika dan klasifikasi model berdasarkan prinsip fisikokimia seperti model persamaan diferensial biasa dan parsial.
2) Ilustrasi proses pemodelan dengan contoh aliran fluida dalam pipa dan pengembangan model dari asumsi yang lebih sederhana menjadi lebih kompleks.
3
Dokumen tersebut membahas tentang pengolahan data teknik kimia, terutama mengenai metode grafis dan persamaan untuk memodelkan hubungan antara variabel-variabel eksperimen. Beberapa metode yang dijelaskan adalah persamaan linier, logaritmik, eksponensial, dan Langmuir. Contoh-contoh diberikan untuk masing-masing metode beserta perhitungan untuk menentukan konstanta pada persamaan model.
Dokumen tersebut membahas perkembangan teknik kimia dari masa empirik hingga masa ilmiah modern. Ia menjelaskan periode-periode perkembangan teknik kimia dan konsep penting seperti satuan operasi dan ilmu dasar yang mendasari teknik kimia modern.
Dokumen tersebut membahas tentang profesi insinyur sebagai profesi yang memerlukan pelatihan khusus dan komitmen untuk melayani masyarakat. Dibahas pula tentang etika profesi insinyur yang tercantum dalam Kode Etik Insinyur Indonesia yang mencakup prinsip-prinsip dasar dan tujuh tuntunan sikap untuk menjamin keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang model matematika dalam teknik kimia. Ringkasannya adalah:
1) Dokumen tersebut menjelaskan definisi model matematika dan klasifikasi model berdasarkan prinsip fisikokimia seperti model persamaan diferensial biasa dan parsial.
2) Ilustrasi proses pemodelan dengan contoh aliran fluida dalam pipa dan pengembangan model dari asumsi yang lebih sederhana menjadi lebih kompleks.
3
Dokumen tersebut membahas tentang pengolahan data teknik kimia, terutama mengenai metode grafis dan persamaan untuk memodelkan hubungan antara variabel-variabel eksperimen. Beberapa metode yang dijelaskan adalah persamaan linier, logaritmik, eksponensial, dan Langmuir. Contoh-contoh diberikan untuk masing-masing metode beserta perhitungan untuk menentukan konstanta pada persamaan model.
Dokumen tersebut membahas perkembangan teknik kimia dari masa empirik hingga masa ilmiah modern. Ia menjelaskan periode-periode perkembangan teknik kimia dan konsep penting seperti satuan operasi dan ilmu dasar yang mendasari teknik kimia modern.
Dokumen tersebut membahas tentang profesi insinyur sebagai profesi yang memerlukan pelatihan khusus dan komitmen untuk melayani masyarakat. Dibahas pula tentang etika profesi insinyur yang tercantum dalam Kode Etik Insinyur Indonesia yang mencakup prinsip-prinsip dasar dan tujuh tuntunan sikap untuk menjamin keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat.
5. Bentuk rasional:
Bila orde P(x) lebih tinggi daripada orde Q(x),
penyederhanaan dilakukan dengan mengubahnya ke dalam
bentuk:
Sehingga orde R(x) lebih rendah daripada orde Q(x)
7. Bentuk rasional yang berbentuk
dengan orde R(x) lebih rendah daripada orde Q(x),
dapat disederhanakan dengan menguraikannya menjadi
sejumlah pecahan yang lebih sederhana berbentuk:
Dengan terlebih dahulu menguraikan Q(x) ke dalam faktor-
faktornya.
8. Kasus I: Apabila Q(x) merupakan hasilkali dari
sejumlah faktor-faktor linier, maka
penguraian dilakukan ke dalam bentuk:
Contoh: Uraikan
9. Kasus II: Apabila Q(x) merupakan hasilkali dari
sejumlah faktor-faktor linier yang sebagian
diantaranya berulang, maka faktor yang
berulang dapat diuraikan ke dalam bentuk:
Sebagai gambaran:
Contoh: Uraikan
10. Kasus III: Apabila Q(x) berisi bentuk kuadrat
sehingga tidak dapat difaktorkan, maka hasil
penguraiannya akan juga memiliki term:
Sebagai gambaran:
Contoh: Uraikan
dengan
11. Kasus IV: Seperti kasus III, tetapi bentuk kuadratnya
berulang, maka hasil penguraiannya akan
juga memiliki bentuk:
Sebagai gambaran:
Contoh: Uraikan