SlideShare a Scribd company logo
Keseimbangan dan Proses Perubahan
Keseimbangan Cairan, Elektrolit dan
Asam Basa
Kelompok 1
1. Arya Fabiano Kriswidanarta (242022010005)
2. Ririn Khoiriyah (242022010006)
3. Shania Anggraini (242022010008)
4. Fabio Raynaldo T. A. (242022010011)
5. Dini Lismawati (242022010012)
6. Sheryl Nisrina A. P. (242022010013)
7. Fariza Ainur Ramadhin (242022010020)
8. Amelia Rachel Istianti (242022010021)
9. Dita Ayu Setyaningrum (242022010030)
10. Santina Apriliani (242022010069)
11. Ozzy Putri Oktavian (242022010070)
Perubahan Keseimbangan Cairan & Elektrolit
Keseimbangan cairan normal
● Keseimbangan air mengacu pada ekuilibrium yang dipertahankan antara masukan (in- take)
dan haluaran (output) air yang berasal dari cairan yang diminum, air dalam makanan, dan air
hasil oksidasi bahan makanan.
● Air itu dipakai dalam proses metabolik tubuh dan diperlukan untuk mengangkut produk
limbah untuk diekskresi melalui urine, kulit, paru, dan tinja.
● Komposisi cairan tubuh diatur ginjal dan paru, yang mendapat masukan dari jantung dan
kelenjar-kelenjar tubuh.
● Hormon, khususnya aldosteron dan ADH, berfungsi mengatur komposisi plasma dan
cairan tubuh lainnya.
● Jumlah urine minimal adalah 300-500 ml per 24 jam. Air juga dikeluarkan melalui paru, kulit,
dan tinja. Ini disebut "insensible water loss"
Pengaturan Keseimbangan Cairan
Terjadi pertama kali bila osmolalitas
plasma mencapai kira-kira 295
mOsm/kg. Bila osmolalitas meningkat,
sel mengkerut dan sensasi rasa haus
dialami sebagai akibat dehidrasi.
Dibentuk di hipotalamus. Stimuli utama
untuk sekresinya adalah peningkatan
osmolalitas dan penurunan cairan
ekstrasel
Disekresi kelenjar adrenal,
bekerja pada tubulus ginjal
untuk meningkatkan absorpsi
natrium.
Rasa Haus
Hormon
Antidiuretik (ADH) Aldosteron
Berfungsi dalam respons radang, dalam pengendalian tekanan
darah, dalam kontraksi uterus, dan motilitas gastrointestinal.
Dalam ginjal, prostaglandin mengatur sirkulasi ginjal, resorpsi
natrium, dan efek ginjal pada ADH.
Meningkatkan resorpsi natrium dan air,
sehingga volume darah naik dan terjadi
retensi natrium, perubahan dalam kadar
glukokortikoid menyebabkan perubahan
keseimbangan volume darah.
Prostaglandin Glukokortikoid
Gangguan Keseimbangan Cairan
● Gangguan volume air bisa berupa kekurangan air (dehidrasi) atau kelebihan air. Dehidrasi
dapat disertai kurangnya natrium (dehidrasi hipotonik) atau kelebihan natrium (dehidrasi
hipertonik).
● Air tubuh lebih banyak hilang bila suhu badan meningkat, diare, muntah-muntah, dan
kehilangan air melalui ginjal, kulit, paru dan saluran cerna. Kelebihan air terjadi pada retensi
natrium, atau sekresi ADH yang berlebihan atau banyak minum.
EDEMA
Edema berarti perluasan/pengumpulan volume cairan interstisial.
Edema biasanya dikatakan sebagai akumulasi kelebihan cairan dalam
kulit. Namun cairan ini dapat "pindah" ke tempat lain, seperti menjadi
asites, efusi pleural, efusi perikardial, dan edema paru
Distribusi
Jenis
Penyebab
Keseimbangan dan Perubahan Keseimbangan
Cairan
NATRIUM
● Hiponatremia : Kekurangan natrium serum diakibatkan oleh kehilangan aktual natrium cairan
tubuh
● Hipernatremia : Disebabkan kerusakan sensasi haus, disfagia, diaforesis berat, diare, poliuria
karena diabetes insipidus, kehilangan air berlebihan dari paru-paru, dan pemberian larutan
hipertonik berlebihan
KALIUM
● Hipokalemia : Kekurangan kalium serum disebabkan kekurangan masukan, penggunaan
diuretik pembuang kalium, prosedur bedah gastrointestinal mayor dengan pengisapan
nasogastrik dan penggantian yang tidak tepat, sekresi gastrointestinal berlebihan,
hiperaldosteronisme, malnutrisi, dan trauma atau luka bakar.
Keseimbangan dan Perubahan Keseimbangan
Cairan
● Hiperkalemia : Kelebihan kalium biasanya akibat dari disfungsi ginjal sementara atau
permanen. Kelebihan ini juga dapat terjadi sementara (dengan fungsi ginjal normal) setelah
trauma jaringan mayor atau setelah transfusi cepat darah
FOSFAT
● Hipofosfatemia : Terjadi melalui tiga mekanisme : penurunan absorpsi usus, peningkatan
ekskresi urine, dan peningkatan ambilan pada tulang. Gejala yang umum meliputi anoreksia,
pusing, parestesi, kelemahan otot, dan gejala neurologis samar.
● Hiperfosfatemia : Terjadi dalam gagal ginjal atau bila kadar hormon paratiroid menurun,
dapat terlihat pada kelebihan masukan oral atau penyalahgunaan laksatif pengandung fosfat.
Keseimbangan dan Perubahan Keseimbangan
Cairan
KLORIDA
● Hipokloremia : Diakibatkan kehilangan sekresi gastrointestinal, seperti karena muntah, diare
berat, dan pengisapan nasogastrik.
● Hiperkloremia : Sering dihubungkan dengan hipernatremia, khususnya pada dehidrasi dan
masalah ginjal. Hiperkloremia dapat menimbulkan kelemahan, letargi.
MAGNESIUM
● Hipomagnesemia : Penyebab paling umum terlalu banyak minum alkohol. Penyebab lain
adalah malnutrisi, diabetes melitus, gagal hati, dan absorpsi usus buruk.
Gangguan Asam-Basa
● Asidosis Respiratori
Disebabkan oleh kegagalan sistem pernapasan untuk membuang karbondioksida dari cairan
tubuh secepat ia diproduksi dalam jaringan. Kerusakan pernapasan menimbulkan peningkatan
PCO, arteri di atas 45 mm Hg, dengan penurunan pada nilai pH sampai 7,35 atau kurang.
● Alkalosis Respiratori
Alkalosis respiratori disebabkan oleh kehilangan karbon dioksida dari paru-paru pada kecepatan
yang lebih cepat daripada produksinya di dalam jaringan. Hal ini menimbul- kan penurunan PCO₂
arteri di bawah 35 mm Hg, dengan pH lebih besar dari 7,45.
● Asidosis Metabolik
Asidosis metabolik diakibatkan karena kehilangan basa. pH darah arteri di bawah 7,35, dan
bikarbonat plasma biasanya menurun di bawah angka normal.
● Alkalosis Respiratori
Alkalosis metabolik diakibatkan dari kehilangan ion hidrogen atau penambahan basa pada cairan
tubuh. Ini didefinisikan sebagai gangguan yang mengakibatkan peningkat- an primer, bukan
sekunder HCO, plasma. Bikarbonat plasma meningkat sampai di atas 26 mEq/L, dan pH darah
arteri meningkat di atas 7,45.
Perubahan Keseimbangan Asam-Basa
Peningkatan konsentrasi H+ di atas normal atau penurunan
pada HCO, di bawah normal, mengakibatkan penurunan pH
cairan tubuh sampai 7,35. Asidemia adalah kondisi keasamaan
darah dengan nilai pH darah kurang dari 7,35
Penurunan konsentrasi H+ cairan tubuh atau kelebihan
HCO3, sehingga meningkatkan pH cairan tubuh
sampai di atas 7,45. Alkalemia didefinisikan sebagai
kondisi alkalin darah yang ditandai dengan pH arteri
lebih besar dari 7,45
Asidosis Alkalosis
Evaluasi klinis terhadap status asam-basa individu mencakup penentukan pH darah arteri, PCO₂, dan HCO3.
Thank you!!

More Related Content

Similar to PATOFISIOLOGI KELOMPOK 1 (REVISI).pptx

CAIRAN_TUBUH (download from internet)
CAIRAN_TUBUH (download from internet)CAIRAN_TUBUH (download from internet)
CAIRAN_TUBUH (download from internet)
CYNTHIA487534
 
Air dan cairan elektrolit
Air dan cairan elektrolitAir dan cairan elektrolit
Air dan cairan elektrolit
Farhun Nada
 
KGD Syok dan Resusistasi Cairan.pptx
KGD Syok dan Resusistasi Cairan.pptxKGD Syok dan Resusistasi Cairan.pptx
KGD Syok dan Resusistasi Cairan.pptx
SukmaSainiPoltekkesM
 
Keseimbangan air dan elektrolit
Keseimbangan air dan elektrolitKeseimbangan air dan elektrolit
Keseimbangan air dan elektrolit
Citra Irawan
 
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
AyuMustika17
 
Air dan Elektrolit
Air dan ElektrolitAir dan Elektrolit
Air dan ElektrolitDedi Kun
 
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatanGangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
yohanes meor
 
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
SukriSultra
 
Cairan & elektrolit tubuh
Cairan & elektrolit tubuhCairan & elektrolit tubuh
Cairan & elektrolit tubuh
Yulisa Andari
 
bab sistem ekskresi.ppt
bab sistem ekskresi.pptbab sistem ekskresi.ppt
bab sistem ekskresi.ppt
21a2StephanieClarabe
 
cairanelektrolittubuh-150903142727-lva1-app6892.pdf
cairanelektrolittubuh-150903142727-lva1-app6892.pdfcairanelektrolittubuh-150903142727-lva1-app6892.pdf
cairanelektrolittubuh-150903142727-lva1-app6892.pdf
MuhammadAndre28
 
Metabolisme air dan mineral
Metabolisme  air  dan  mineralMetabolisme  air  dan  mineral
Metabolisme air dan mineralReza As
 
PPT BIOLOGI GINJAL
PPT BIOLOGI GINJAL PPT BIOLOGI GINJAL
PPT BIOLOGI GINJAL
chelseayurike
 
Cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitCairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolit
ryan ryno
 
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
LaksanakanTerbaru
 

Similar to PATOFISIOLOGI KELOMPOK 1 (REVISI).pptx (20)

Dehidrasi
DehidrasiDehidrasi
Dehidrasi
 
CAIRAN_TUBUH (download from internet)
CAIRAN_TUBUH (download from internet)CAIRAN_TUBUH (download from internet)
CAIRAN_TUBUH (download from internet)
 
Air dan cairan elektrolit
Air dan cairan elektrolitAir dan cairan elektrolit
Air dan cairan elektrolit
 
Gangguan asam basa
Gangguan asam basaGangguan asam basa
Gangguan asam basa
 
Gangguan asam basa
Gangguan asam basaGangguan asam basa
Gangguan asam basa
 
Gangguan asam basa
Gangguan asam basaGangguan asam basa
Gangguan asam basa
 
KGD Syok dan Resusistasi Cairan.pptx
KGD Syok dan Resusistasi Cairan.pptxKGD Syok dan Resusistasi Cairan.pptx
KGD Syok dan Resusistasi Cairan.pptx
 
Keseimbangan air dan elektrolit
Keseimbangan air dan elektrolitKeseimbangan air dan elektrolit
Keseimbangan air dan elektrolit
 
Materi cairan dan elektrolit
Materi cairan dan elektrolitMateri cairan dan elektrolit
Materi cairan dan elektrolit
 
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
 
Air dan Elektrolit
Air dan ElektrolitAir dan Elektrolit
Air dan Elektrolit
 
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatanGangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
 
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
 
Cairan & elektrolit tubuh
Cairan & elektrolit tubuhCairan & elektrolit tubuh
Cairan & elektrolit tubuh
 
bab sistem ekskresi.ppt
bab sistem ekskresi.pptbab sistem ekskresi.ppt
bab sistem ekskresi.ppt
 
cairanelektrolittubuh-150903142727-lva1-app6892.pdf
cairanelektrolittubuh-150903142727-lva1-app6892.pdfcairanelektrolittubuh-150903142727-lva1-app6892.pdf
cairanelektrolittubuh-150903142727-lva1-app6892.pdf
 
Metabolisme air dan mineral
Metabolisme  air  dan  mineralMetabolisme  air  dan  mineral
Metabolisme air dan mineral
 
PPT BIOLOGI GINJAL
PPT BIOLOGI GINJAL PPT BIOLOGI GINJAL
PPT BIOLOGI GINJAL
 
Cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitCairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolit
 
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
 

Recently uploaded

farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
kirateraofficial
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
andiaswindahlan1
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
UmmyKhairussyifa1
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
muhammadrezkizanuars
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
PutriHanny4
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan  PISP diarePanduan pencatatan dan pelaporan  PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
YantariTiyora2
 

Recently uploaded (19)

farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan  PISP diarePanduan pencatatan dan pelaporan  PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
 

PATOFISIOLOGI KELOMPOK 1 (REVISI).pptx

  • 1. Keseimbangan dan Proses Perubahan Keseimbangan Cairan, Elektrolit dan Asam Basa
  • 2. Kelompok 1 1. Arya Fabiano Kriswidanarta (242022010005) 2. Ririn Khoiriyah (242022010006) 3. Shania Anggraini (242022010008) 4. Fabio Raynaldo T. A. (242022010011) 5. Dini Lismawati (242022010012) 6. Sheryl Nisrina A. P. (242022010013) 7. Fariza Ainur Ramadhin (242022010020) 8. Amelia Rachel Istianti (242022010021) 9. Dita Ayu Setyaningrum (242022010030) 10. Santina Apriliani (242022010069) 11. Ozzy Putri Oktavian (242022010070)
  • 3. Perubahan Keseimbangan Cairan & Elektrolit Keseimbangan cairan normal ● Keseimbangan air mengacu pada ekuilibrium yang dipertahankan antara masukan (in- take) dan haluaran (output) air yang berasal dari cairan yang diminum, air dalam makanan, dan air hasil oksidasi bahan makanan. ● Air itu dipakai dalam proses metabolik tubuh dan diperlukan untuk mengangkut produk limbah untuk diekskresi melalui urine, kulit, paru, dan tinja. ● Komposisi cairan tubuh diatur ginjal dan paru, yang mendapat masukan dari jantung dan kelenjar-kelenjar tubuh. ● Hormon, khususnya aldosteron dan ADH, berfungsi mengatur komposisi plasma dan cairan tubuh lainnya. ● Jumlah urine minimal adalah 300-500 ml per 24 jam. Air juga dikeluarkan melalui paru, kulit, dan tinja. Ini disebut "insensible water loss"
  • 4. Pengaturan Keseimbangan Cairan Terjadi pertama kali bila osmolalitas plasma mencapai kira-kira 295 mOsm/kg. Bila osmolalitas meningkat, sel mengkerut dan sensasi rasa haus dialami sebagai akibat dehidrasi. Dibentuk di hipotalamus. Stimuli utama untuk sekresinya adalah peningkatan osmolalitas dan penurunan cairan ekstrasel Disekresi kelenjar adrenal, bekerja pada tubulus ginjal untuk meningkatkan absorpsi natrium. Rasa Haus Hormon Antidiuretik (ADH) Aldosteron Berfungsi dalam respons radang, dalam pengendalian tekanan darah, dalam kontraksi uterus, dan motilitas gastrointestinal. Dalam ginjal, prostaglandin mengatur sirkulasi ginjal, resorpsi natrium, dan efek ginjal pada ADH. Meningkatkan resorpsi natrium dan air, sehingga volume darah naik dan terjadi retensi natrium, perubahan dalam kadar glukokortikoid menyebabkan perubahan keseimbangan volume darah. Prostaglandin Glukokortikoid
  • 5. Gangguan Keseimbangan Cairan ● Gangguan volume air bisa berupa kekurangan air (dehidrasi) atau kelebihan air. Dehidrasi dapat disertai kurangnya natrium (dehidrasi hipotonik) atau kelebihan natrium (dehidrasi hipertonik). ● Air tubuh lebih banyak hilang bila suhu badan meningkat, diare, muntah-muntah, dan kehilangan air melalui ginjal, kulit, paru dan saluran cerna. Kelebihan air terjadi pada retensi natrium, atau sekresi ADH yang berlebihan atau banyak minum.
  • 6. EDEMA Edema berarti perluasan/pengumpulan volume cairan interstisial. Edema biasanya dikatakan sebagai akumulasi kelebihan cairan dalam kulit. Namun cairan ini dapat "pindah" ke tempat lain, seperti menjadi asites, efusi pleural, efusi perikardial, dan edema paru
  • 8. Keseimbangan dan Perubahan Keseimbangan Cairan NATRIUM ● Hiponatremia : Kekurangan natrium serum diakibatkan oleh kehilangan aktual natrium cairan tubuh ● Hipernatremia : Disebabkan kerusakan sensasi haus, disfagia, diaforesis berat, diare, poliuria karena diabetes insipidus, kehilangan air berlebihan dari paru-paru, dan pemberian larutan hipertonik berlebihan KALIUM ● Hipokalemia : Kekurangan kalium serum disebabkan kekurangan masukan, penggunaan diuretik pembuang kalium, prosedur bedah gastrointestinal mayor dengan pengisapan nasogastrik dan penggantian yang tidak tepat, sekresi gastrointestinal berlebihan, hiperaldosteronisme, malnutrisi, dan trauma atau luka bakar.
  • 9. Keseimbangan dan Perubahan Keseimbangan Cairan ● Hiperkalemia : Kelebihan kalium biasanya akibat dari disfungsi ginjal sementara atau permanen. Kelebihan ini juga dapat terjadi sementara (dengan fungsi ginjal normal) setelah trauma jaringan mayor atau setelah transfusi cepat darah FOSFAT ● Hipofosfatemia : Terjadi melalui tiga mekanisme : penurunan absorpsi usus, peningkatan ekskresi urine, dan peningkatan ambilan pada tulang. Gejala yang umum meliputi anoreksia, pusing, parestesi, kelemahan otot, dan gejala neurologis samar. ● Hiperfosfatemia : Terjadi dalam gagal ginjal atau bila kadar hormon paratiroid menurun, dapat terlihat pada kelebihan masukan oral atau penyalahgunaan laksatif pengandung fosfat.
  • 10. Keseimbangan dan Perubahan Keseimbangan Cairan KLORIDA ● Hipokloremia : Diakibatkan kehilangan sekresi gastrointestinal, seperti karena muntah, diare berat, dan pengisapan nasogastrik. ● Hiperkloremia : Sering dihubungkan dengan hipernatremia, khususnya pada dehidrasi dan masalah ginjal. Hiperkloremia dapat menimbulkan kelemahan, letargi. MAGNESIUM ● Hipomagnesemia : Penyebab paling umum terlalu banyak minum alkohol. Penyebab lain adalah malnutrisi, diabetes melitus, gagal hati, dan absorpsi usus buruk.
  • 11. Gangguan Asam-Basa ● Asidosis Respiratori Disebabkan oleh kegagalan sistem pernapasan untuk membuang karbondioksida dari cairan tubuh secepat ia diproduksi dalam jaringan. Kerusakan pernapasan menimbulkan peningkatan PCO, arteri di atas 45 mm Hg, dengan penurunan pada nilai pH sampai 7,35 atau kurang. ● Alkalosis Respiratori Alkalosis respiratori disebabkan oleh kehilangan karbon dioksida dari paru-paru pada kecepatan yang lebih cepat daripada produksinya di dalam jaringan. Hal ini menimbul- kan penurunan PCO₂ arteri di bawah 35 mm Hg, dengan pH lebih besar dari 7,45. ● Asidosis Metabolik Asidosis metabolik diakibatkan karena kehilangan basa. pH darah arteri di bawah 7,35, dan bikarbonat plasma biasanya menurun di bawah angka normal. ● Alkalosis Respiratori Alkalosis metabolik diakibatkan dari kehilangan ion hidrogen atau penambahan basa pada cairan tubuh. Ini didefinisikan sebagai gangguan yang mengakibatkan peningkat- an primer, bukan sekunder HCO, plasma. Bikarbonat plasma meningkat sampai di atas 26 mEq/L, dan pH darah arteri meningkat di atas 7,45.
  • 12. Perubahan Keseimbangan Asam-Basa Peningkatan konsentrasi H+ di atas normal atau penurunan pada HCO, di bawah normal, mengakibatkan penurunan pH cairan tubuh sampai 7,35. Asidemia adalah kondisi keasamaan darah dengan nilai pH darah kurang dari 7,35 Penurunan konsentrasi H+ cairan tubuh atau kelebihan HCO3, sehingga meningkatkan pH cairan tubuh sampai di atas 7,45. Alkalemia didefinisikan sebagai kondisi alkalin darah yang ditandai dengan pH arteri lebih besar dari 7,45 Asidosis Alkalosis Evaluasi klinis terhadap status asam-basa individu mencakup penentukan pH darah arteri, PCO₂, dan HCO3.