PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KURIKULUM 2013Nurul Fadilah
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DITETAPKAN UNTUK MENGGUNAKAN KURIKULUM 2013 DALAM IMPLEMENTASINYA OLEH SEBAB ITU, KARENA RASA PENASARAN DARI TEMAN-TEMAN TERKAIT WAJAH BARU PAI DALAM KURIKULUM 2013, TULISAN INI DIMUNCULKAN. HAPPY READING.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KURIKULUM 2013Nurul Fadilah
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DITETAPKAN UNTUK MENGGUNAKAN KURIKULUM 2013 DALAM IMPLEMENTASINYA OLEH SEBAB ITU, KARENA RASA PENASARAN DARI TEMAN-TEMAN TERKAIT WAJAH BARU PAI DALAM KURIKULUM 2013, TULISAN INI DIMUNCULKAN. HAPPY READING.
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara IndonesiaDedy Wiranto
Pendidikan merupakan suatu sistem yang teratur dan mengemban misi yang cukup luas yaitu segala sesuatu yang bertalian dengan perkembangan fisik, kesehatan, keterampilan, pikiran, perasaan, kemauan, sosial sampai kepada masalah kepercayaan atau keimanan. Hal ini menunjukkan bahwa sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal mempunyai suatu muatan beban yang cukup berat dalam melaksanakan misi pendidikan tersebut. Lebih-lebih kalau dikaitkan dengan pesatnya perubahan zaman dewasa ini yang sangat berpengaruh terhadap anak-anak didik dalam berfikir, bersikap dan berperilaku, khususnya terhadap mereka yang masih dalam tahap perkembangan dalam transisi yang mencari identitas diri.
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara IndonesiaDedy Wiranto
Pendidikan merupakan suatu sistem yang teratur dan mengemban misi yang cukup luas yaitu segala sesuatu yang bertalian dengan perkembangan fisik, kesehatan, keterampilan, pikiran, perasaan, kemauan, sosial sampai kepada masalah kepercayaan atau keimanan. Hal ini menunjukkan bahwa sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal mempunyai suatu muatan beban yang cukup berat dalam melaksanakan misi pendidikan tersebut. Lebih-lebih kalau dikaitkan dengan pesatnya perubahan zaman dewasa ini yang sangat berpengaruh terhadap anak-anak didik dalam berfikir, bersikap dan berperilaku, khususnya terhadap mereka yang masih dalam tahap perkembangan dalam transisi yang mencari identitas diri.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
4. Tujuan Kegiatan
Attitude • Peserta meyakini paradigma pendidikan yang utuh dan holistik
• Peserta bersemangat menjadi guru merdeka untuk pendidikan Indonesia
Skill • Peserta trampil mengimplementasikan paradigma pendidikan dalam
kehidupan sehari-hari
• Peserta dapat menerapkan karakter guru SIT yang merdeka.
Knowledge Peserta memahami peran guru terhadap pendidikan dan peradaban
5. Paradigma Pendidikan
Sumber: Dewantara, Ki Hadjar. 1962. Karja I (Pendidikan). Pertjetakan Taman Siswa, Jogjakarta & Blog UNY
“Pendidikan adalah daya-upaya
untuk memajukan bertumbuhnya
Budi pekerti (kekuatan batin,
karakter), Pikiran (intelek) dan Tubuh
anak, dalam rangka kesempurnaan
hidup dan keselarasan dengan
dunianya”
Gambar:
Pinterest
• Pendidikan: proses pembudayaan yakni suatu usaha memberikan nilai-nilai luhur kepada
generasi baru dalam masyarakat yang tidak hanya bersifat pemeliharaan tetapi juga
dengan maksud memajukan serta memperkembangkan kebudayaan menuju ke arah
keluhuran hidup kemanusiaan.
• Pendidikan dan pengajaran idealnya memerdekakan manusia secara lahiriah dan batiniah
selalu relevan untuk segala jaman
• Pendidikan nasional ialah pendidikan yang beralaskan garis hidup dari bangsanya
(cultureel-nationaal) dan ditujukan untuk keperluan perikehidupan (maatschappelijk) yang
dapat mengangkat derajat negara dan rakyatnya, agar dapat bekerja bersama-sama
dengan lain-lain bangsa untuk kemuliaan segenap manusia di seluruh dunia.
Micro fasilitasi
7. Setelah melihat video
Lakukan diskusi kelompok
1.
1. Apa fakta yang ada dalam video?
2. Apa yang terjadi pada siswa?
3. Apa yang dilakukan guru?
4. Bagaimana peran keluarga siswa?
5. Karakter apa yang dimiliki guru?
Presentasi hasil diskusi: sukarela kelompok
8. karakteristik pada era
knowledge society:
pengetahuan justru banyak
tumbuh dan berkembang dalam
suasana
lingkungan yang bersifat
informal.
Munculnya berbagai komunitas
praktisi, komunitas seprofesi,
klub profesi
9. INTEGRASI NILAI
PENANAMAN ADAB ISLAMI
PEMBINAAN KEPERIBADIAN
DAN IBADAH SISWA
PUSAT
PENDIDIKAN
PUSAT
DAKWAH
SEKOLAH PUSAT PENDIDIKAN DAN DAKWAH
10. Definisi Sekolah
Islam Terpadu
Sekolah Islam Terpadu adalah sekolah
yang diselenggarakan dengan
memadukan secara integratif nilai dan
ajaran Islam dalam bangunan
kurikulum dengan pendekatan
pembelajaran yang efektif dan
pelibatan yang optimal dan kooperatif
antara guru dan orang tua serta
masyarakat untuk membina karakter
dan kompetensi peserta didik.
12. B. IMPLEMENTASI SEKOLAH ISLAM TERPADU
Kompetensi Lulusan Sekolah
1. Beriman, Bertakwa
7. Memperkuat program pembinaan peserta didik Sekolah Islam Terpadu
seluruh pelajar
dilaksanakan dengan
(a)problem solving
yang melatih
kritis, sistematis,
(b)berbasis
kreativitas yang
untuk berpikir
(fleksibel), lancar,
Pembelajaran
pendekatan berbasis
pelajar berpikir
logis, dan solutif;
melatih pelajar
orisinal, luwes
dan imajinatif.
karakter
utama kepada
6 dimensi Standar
Islam Terpadu
Kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan Berakhlak
Mulia
2. Inklusif, Berbudaya dan
Nasionalis
3. Berukhuwah dan Peduli
4. Berkepribadian yang
Matang
5. Cerdas, Bernalar Kritis
dan Digital
6. Kreatif dan Terampil
A. Strategi
Strategi dan pendekatan yang di terapkan dalam menjalankan misi dan
upaya mencapai tujuan pendidikan, dan diharapkan dapat mendukung
keefektifan penyelenggaraan sekolah, adalah:
1. Menjalankan seluruh isi standar mutu kekhasan Sekolah Islam Terpadu
2. Mewujudkan lingkungan sekolah yang kondusif (biah sholihah)
3. Menerapkan aturan dan norma yang bersendikan nilai-nilai Islam
4. Menerapkan pembelajaran yang efektif dengan pendekatan TERPADU
5. Mengembangkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
6. Mengintegrasikan dan menginternalisasikan nilai keislaman dalam
proses pembelajaran
8. Menyelenggarakan tata kelola sekolah dengan melakukan tiga hal:
menerapkan transformasi digital, menjalin kemitraan yang efektif,
melaksanakan sistem pembiayaan yang mendukung pencapaian SKL
kekhasan Sekolah Islam Terpadu
9. Memastikan kepala sekolah, dewan guru, dan tenaga kependidikan
lainnya: sejalan dengan falsafah, nilai, visi, dan misi pendirian Sekolah
Islam Terpadu, selektif dalam merekrut kepala sekolah dan guru,
memberlakukan tata tertib, norma, dan etika yang dibuat bersandar
pada etika dan nilai Islami (akhlak mulia) dan kepatutan sosial
10. Melaksanakan sistem penilaian yang menjamin terpenuhinya prinsip-
prinsip penilaian (asesmen) untuk memastikan ketercapaian SKL SIT.
1. Pelajaran umum,
seperti
matematika, IPA,
IPS, bahasa,
jasmani/kesehatan
, keterampilan
dibingkai dengan
pijakan, pedoman
dan panduan
Islam.
2. pelajaran agama,
kurikulum
diperkaya dengan
pendekatan
konteks kekinian
dan kemanfaatan,
dan
kemaslahatan.
a. Memiliki akidah yang lurus (Salimul Aqidah)
b. Melakukan ibadah yang benar (Sohihul Ibadah)
c. Berkepribadian matang dan Akhlak Mulia
(Matinul Khuluq)
d. Menjadi pribadi yang bersungguh-sungguh,
disiplin, dan mampu menahan nafsunya atau
mandiri: mandiri dalam memenuhi keperluan
hidupnya (mujahadah li nafsihi), dan memiliki
bekal yang cukup dalam pengetahuan,
kecakapan dan keterampilan dalam usaha
memenuhi kebutuhan nafkahnya (qodirun ‘alal
kasbi), memiliki kesungguhan dan motivasi yang
tinggi dalam mengejar prestasi sekolah, selalu
memanfaatkan dan mengatur waktu dengan
kegiatan yang bermanfaat (harisun ‘alal waqti)
e. Memiliki kemampuan membaca, menghafal, dan
memahami Alquran dengan baik atau mencintai
Alaquran (mahabbah quran) yakni kemampuan
siswa dalam membaca Alquran secara tartil,
kebiasaannya dalam mengkhatamkan Aquran,
kemampuannya dalam menghafal Alquran,
membaca terjemah dan tafsir Alquran hingga
belajar mengaitkan nilai-nlai Alquran dalam
realitas kehidupan sehari-hari.
f. Memiliki wawasan yang luas (mutsaqoful fikri)
g. Memiliki keterampilan hidup (life skill) : memiliki
badan dan jiwa yang sehat dan bugar (qowiyul-
jismi), stamina dan daya tahan tubuh yang kuat,
serta keterampilan beladiri yang berguna untuk
dirinya dan orang lain, peduli kepada sesama dan
lingkungan serta memiliki kepekaan untuk
membantu orang lain (Nafi’un li Ghorihi), tertib
dalam menata segala pekerjaan, tugas dan
kewajiban; berani dalam mengambil risiko
namun tetap cermat dan penuh perhitungan
dalam melangkah (munazhom fi syu’nihi).
13. Goals
Menjadi
warga negara
yang baik
Profil Pelajar
Pancasila
Sustainability Development
Quality of Education
TUJUAN
PENDIDIKAN
UNESCO
Menjadi
warga dunia
yang
kontributif
dan solutif
4 PILAR PENDIDIKAN
1. Learning to Know
2. Learning to Do
3. Learning to Be
4. Learning to Live
Together
14. INTERNALISASI
KEISLAMAN
SKL
ISI
PENILAIAN
Ke khas an
PEMBINAAN
PESERTA DIDIK
8. STANDAR
PEMBIAYAAN
7. STANDAR
PENGELOLAAN
Standar
SIT
6. STANDAR
SARANA DAN
PRASARANA
5. STANDAR
TENDIK
4. STANDAR
ADLX TERPADU
INTROFLEX
3. STANDAR
PROSES
Menjadi sekolah efektif
bermutu
Melahirkan lulusan yang
berkarakter imamul
muttaqin sesuai SKL
Kekhasan SIT
Al-Qur’an
B. Arab
2. STANDAR
SAKO PRAMUKA
SIT
Standar
Nasional
Pendidikan
BPI
1. STANDAR
DIMENSI, ELEMEN
DAN SUBELEMEN
KE KHASAN
SEKOLAH ISLAM
TERPADU
15. Tulis Mandiri
Apa Tujuan
sebagai Guru?
Apa yang dapat saya
lakukan di tempat
tugas saya?
Bagaimana cara
berkontribusi?
Apa tata nilai
saya?
Apakah Saya
terjebak pada
rutinitas?
17. TO KNOW THEM
(untuk mengenal
Mereka)
TO KNOW THEIR
WORLD (untuk
mengenal dunia mereka)
TO KNOW OUR
MISION (untuk
mengenal misi)
TO KNOW OUR
FUTURE .(untuk
mengenal masa
depan)
TO KNOW HOW TO
EDUCATE THEM
(untuk mengenal
bagaimana cara
mendidik)
Guru
20. Jati Diri seorang Guru
Bekerja dengan orientasi amal shalih
Meningkatkan kompetensi Diri
Merespon dan menyelesaikan masalah
Memiliki perencanaan dan target
Mampu bersinergi di berbagai lini
Berusaha untuk menjadi teladan
5’
21. MEMBANGUN KOMITMEN GURU
Komitmen Syar’i
Menerima, menghayati dan
mengamalkan syariat Islam
secara kaafah
Komitmen Tarbawi
Mendidik murid dalam membentuk
kepribadian Islami dengan fokus
pada muwashafat (SKL) yang akan
dicapai
Komitmen Da’awy
Menjadikan aktifitas dakwah
sebangai panglima
Komitmen Ijtima’i
Memiliki keshalihan sosial dengan
berupaya memperbaiki kehidupan
masyarakat, khususnya orangtua murid
22. Tulis Mandiri
Hal baru apa yang
anda dapatkan?
Hal baik yang ada
pada diri sendiri?
Bagaimana cara
implementasinya?
Hal lama yang harus
ditinggalkan !
Hal baru yang akan
dilakukan!
23. Suatu ketika setelah kemenangan itu
ia hendak menemui Syekh Aaq untuk menyampaikan
hal penting, namun gurunya itu tak mau ditemui.
“Syekh tak mau menemuiku,” keluhnya pada
panglimanya.
"Barangkali Syekh melihat ada kesombongan dalam
diri Sultan, karena pembebasan Konstantinopel tidak
bisa dilakukan oleh para sultan sebelumnya. Beliau
ingin melawan sebagian kesombongan itu dari
dirimu."
M. Al Fatih 1453M
24.
25. - Ki Hadjar Dewantara
“Setiap orang adalah guru, setiap rumah adalah sekolah”
Terima kasih.
“Aku hanya orang biasa yang bekerja untuk bangsa Indonesia
dengan cara Indonesia. Namun yang penting untuk kalian
yakini, sesaat pun aku tak pernah mengkhianati tanah air dan
bangsaku, lahir maupun batin. Aku tak pernah mengkorup
kekayaan negara”