SlideShare a Scribd company logo
POLSEK TENAYAN RAYA
Kamis, 26 Oktober 2023
SOSIALISASI TENTANG NARKOTIKA
Daftar Riwayat Hidup
1. Nama : DODI VIVINO, S.H.,M.H
2. Pangkat / NRP : IPTU/83010275
3. Jabatan : KANIT RESKRIM POLSEK TENAYAN RAYA
4. Pendidikan Formal :
1. S1  Sarjana Hukum
2. S2  Magister Hukum
Potret Permasalahan Narkoba di Indonesia
Demografis yang sangat besar (250 juta jiwa) menjadi pasar potensial peredaran gelap Narkoba
Geografis yang terbuka menyebabkan Narkoba mudah masuk & menyebar di seluruh wilayah Indonesia
Peredaran gelap Narkoba bukan hanya menyasar orang dewasa dan remaja, melainkan juga anak-anak
Minimnya fasilitas dan aksestabilitas layanan rehabilitasi pecandu Narkoba
STIGMA terhadap Penyalah guna narkotika sehingga Takut Melaporkan Diri
Sistem penegakkan hukum yang belum mampu memberikan efek jera kepada penjahat Narkoba
Modus operandi dan variasi jenis Narkoba yang terus berkembang (41 Jenis Baru)
Lapas yang bertransformasi menjadi pusat kendali peredaran gelap Narkoba
Kerugian akibat penyalahgunaan Narkoba sekitar 63,1 trilyun rupiah
Peraturan
PemerintahRI
No. 44tahun
2010tentang
Prekusor
DASAR HUKUM
TENTANG
NARKOBA
UU NOMOR 35 TAHUN 209
Tentang
NARKOTIKA
Peraturan Menteri
kesehatan
Nomor 31 Tahun 2023
Perubahan
Penggolongan
Psikotropika
Peraturan Menteri kesehatan
Nomor 30 Tahun 2023
Perubahan Penggolongan Narkotika
Peraturan Menteri kesehatan
Nomor 29 Tahun 2023
Perubahan Penggolongan
Prekursor
PERATURAN KAPOLRI NOMOR 10 TAHUN 2009
Tata cara dan persyaratan permintaan
pemeriksaan teknis kriminalistik TKP dan
laboratoris kriminalistik BB kepada Labfor Polri
UU NOMOR 05
TAHUN 1997
Tentang
PSIKOTROPIKA
PENGERTIAN
NARKOBA
c. Narkotika Golongan III (15 senyawa)
Berkhasiat untuk pengobatan dan terapi/tujuan pengembangan ilmu pengetahun serta punya potensi ringan
mengakibatkan ketergantungan.
Contoh : Buprenorfin, Kodein
Undang-undang No.35 tahun 2009 tentang Narkotika / Permenkes No 30 Tahun 2023
NARKOTIKA adalah Zat/obat yang berasal dari tanaman atau sintetis maupun semi sintetis yang
dapat menurunkan kesadaran, hilangnya rasa , mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri
dan dapat menimbulkan ketergantungan
NARKOTIKA
b. Narkotika Golongan II (90 senyawa)
Digunakan sebagai pilihan terakhir pengobatan dan terapi/tujuan pengembangan ilmu pengetahuan
Contoh : Metadon, Petidina, Morfin
a. Narkotika Golongan I (217 senyawa)
Hanya dapat digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi
Contoh : Amfetamin, Opium, Ganja, Heroin
PSIKOTROPIKA adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas mental dan perilaku.
a. Psikotropika golongan I; (6 senyawa).
Tidak untuk pengobatan dan potensi ketergantungan yang kuat.
b. Psikotropika golongan II; (6 senyawa)
berkhasiat terapi tetapi dapat menimbulkan ketergantungan.
c. Psikotropika golongan III; (8 senyawa)
Psikotropika yang efek ketergantungannya sedang dari kelompok hipnotik sedative
d. Psikotropika golongan IV. (62 senyawa)
Psikotropika yang efek ketergantungannya ringan.
Undang-undang No.5 tahun 1997 tentang Psikotropika / Permenkes No 31 Tahun 2023
PSIKOTROPIKA
Metalonim
Amobarbital
Diazepam
ZAT ADIKTIF adalah Bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang pengunaannya dapat
menimbulkan ketergantungan baik psikologis atau fisik.
Contoh :
Zat Adiktif
INHALAN
(Lem, BBM, Cat, Tiner)
KAFEIN
(kopi, teh)
NIKOTIN
(Rokok)
Undang-undang No.35 tahun 2009 tentang Narkotika
Obat berbahaya adalah obat yang umumya digunakan dalam
pengobatan, baik obat bebas, bebas terbatas maupun obat keras
yang sering disalah gunakan baik takaran/dosis, maksud
penggunaan/indikasi medis maupun formulasi yang tidak sesuai
dengan cara pembuatan obat yang baik (CPOB).
OBAT-OBATAN BERBAHAYA
Undang-undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 196 dan 197
PENYALAH GUNA
Orang yang menggunakan narkotika tanpa hak
atau melawan
hukum
REHABILITASI MEDIS
Suatu proses kegiatan pengobatan secara
terpau untuk membebaskan pecandu dari
ketergantungan narkotika
REHABILITASI SOSIAL
Suatu proses kegiatan pemulihan secara
terpadu, baik fisik, mental maupun sosial, agar
bekas pecandu narkotika dapat kembali
melaksanakan fungsi sosial dalam kehidupan
masyarakat
JENIS-JENIS
NARKOBA
1. Ganja
- Cannabis sativa, tanaman yang mengandung delta-9 tetrahydrocannabiol (THC).
- Merupakan narkotika peringkat 1 yang paling sering dikonsumsi (Survey BNN)
- Dikonsumsi dalam lintingan rokok atau ke dalam pipa (bong).
- Guna menghindari asap yang dihasilkan, banyak orang yang menggunakan alat penguap
(vaporizer) yang disebut Bong. Alat ini dapat menarik zat-zat aktif, termasuk THC dari ganja dan
mengumpulkan uap di unit penyimpanan.
- Narkotika jenis ini dihirup uapnya, bukan menghirup asapnya.
Nama Pasar : Mariyuana, Cimeng, gele,
pocong
Rumus Kimia : C21H30O2
Struktur Kimia :
Ciri – ciri : Daun kering berwarna coklat
2. Sabu - sabu
Nama Pasar : Metamfetamina, Meth,
Desoxyn, Kristal, es
Rumus Kimia : C10H15N1
Struktur Kimia :
Ciri – ciri : Putih, tidak berbau, pahit
dan seperti kristal
- Obat simultan yang sangat adiktif, yang secara kimiawi mirip dengan amphetamine
- Merupakan narkotika peringkat 2 yang paling sering dikonsumsi (Survey BNN)
- Dapat dimakan, dimasukan ke dalam rokok, dihisap dan dilarutkan dengan air atau alkohol, lalu
disuntikan ke tubuh
3. Ekstasi
- Ekstasi adalah bahan kimia sintetis dengan efek kompleks yang meniru stimultan
shabu dan senyawa halusinogen
- Merupakan narkotika peringkat 3 yang paling sering dikonsumsi (Survey BNN)
- Pada awalnya ekstasi dipatenkan oleh perusahaan farmasi Jerman, Merck, pada
tahun 1910 dan digunakan sebagai obat untuk meningkatkan mood dan diet.
Nama Pasar : Metilendioksimetamfetamin,
MDMA, Ekstasi, Inek
Rumus Kimia : C11H15NO2
Struktur Kimia :
Ciri – ciri : Tablet warna-warni
4. Heroin
- Merupakan narkotika sangat adiktif yang diproses dari morfin, yaitu zat alami yang dari ekstrak
benih biji tanaman poppy (Papaver Somniferum) varietas tertentu.
- Merupakan narkotika peringkat 4 yang paling sering dikonsumsi (Survey BNN)
- Dikonsumsi dengan dihisap, dimasukkan ke dalam rokok atau dicairkan dengan memanaskannya di
atas sendok lalu disuntikkan ke pembuluh darah
- Setelah heroin masuk ke dalam otak, ia akan berubah menjadi morfin dan mengikat dengan cepat
ke reseptor opiad
Nama Pasar : Putaw, bedak, etep
Rumus Kimia : C21H23NO5
Struktur Kimia :
Ciri – ciri : Serbuk putih yang sangat
pahit atau kecoklatan
TanamanPoppy (Papaver Somniferum)
Getahnya
mengandung
Kodein
Morfin
Fungsi awal
sebagai obat bius
Heroin
Fungsi awal
sebagai obat batuk
Ekstraksi Ekstraksi
Tanaman ini disebut Juga Madat, Candu, Opium, Apiun
Tanaman Kokain (Erythroxylon Coca)
Tanaman Koka Serbuk Kokain
Bongkahan Kokain
(Crack)
Ekstraksi Ekstraksi
SIFAT NARKOBA
DEPRESAN STIMULAN HALUSINOGEN
Menekan sistem
syaraf pusat
Efek :
Tenang
Tidur
Tak sadar
Merangsang
sistem syaraf
pusat
Efek :
Segar
Semangat
Menimbulkan
kesan palsu
Efek :
Hilang
kesadaran
Halusinasi
BERAPA LAMA
NARKOBA
DI DALAM
TUBUH
PEMILIHAN JENIS SPECIMEN
menit jam hari
DARAH
AIR LIUR
URINE
KERINGAT
RAMBUT
minggu bulan tahun
EJCone,Addiction ResearchCenter, NIDA
PENYEBAB
PRIBADI/DIRI
SENDIRI
KELUARGA
KELOMPOK
/SINDIKAT
LINGKUNGAN
Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba
// 2.4. Indonesia One Search
Dampak Penyalahgunaan Narkoba
Suntikan heroin meningkatkan resiko penularan HIV/AIDS dan
hepatitis B/C, psikostimulansi menyebabkan hipertensi, jantung
dan perdarahan otak, alkohol, obat penenang dan obat tidur
menyebabkan gangguan agresif, gangguan pernafasan
Keharmonisan keluarga terusik, gangguan komunikasi, turunnya
prestasi akademik dan prestasi kerja, menghabiskan harta benda
Pengguna dalam ilmu kedokteran adalah penderita tetapi bisa
dijatuhi hukuman karena melanggar UU yang berlaku
Komplikasi Medis
Dampak Sosial
Pelanggaran Hukum
// 2.4. Indonesia One Search
Dampak Penyalahgunaan Narkoba
Kerusakan pada
Jaringan Otak
yang Permanen
OTAK SEHAT
OTAK NARKOBA
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to PAPARAN SOSIALISASI NARKOTIKA.pptx

25. jenis jenis napza
25. jenis jenis napza25. jenis jenis napza
25. jenis jenis napza
Difanuarisapta
 
Jenis jenis napza
Jenis jenis napzaJenis jenis napza
Jenis jenis napza
Difanuarisapta
 
Kokain
KokainKokain
Kokain
irpan23
 
Toksikologi Obat-obatan(Napza).pptx
Toksikologi Obat-obatan(Napza).pptxToksikologi Obat-obatan(Napza).pptx
Toksikologi Obat-obatan(Napza).pptx
LeliNurRinaHidayat
 
Makalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkobaMakalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkoba
Septian Muna Barakati
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Makalah bahasa narkoba (2)
Makalah bahasa narkoba (2)Makalah bahasa narkoba (2)
Makalah bahasa narkoba (2)
Septian Muna Barakati
 
PEDOMAN NAPZA.docx
PEDOMAN NAPZA.docxPEDOMAN NAPZA.docx
PEDOMAN NAPZA.docx
puputaguswicaksono
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
Warnet Raha
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
Warnet Raha
 
Makalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkobaMakalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkoba
Warnet Raha
 
Zat adiktif
Zat adiktifZat adiktif
Zat adiktif
Farhan Prasetya
 
Maya
MayaMaya
Maya
MayaMaya

Similar to PAPARAN SOSIALISASI NARKOTIKA.pptx (20)

Napza
NapzaNapza
Napza
 
25. jenis jenis napza
25. jenis jenis napza25. jenis jenis napza
25. jenis jenis napza
 
Jenis jenis napza
Jenis jenis napzaJenis jenis napza
Jenis jenis napza
 
Kokain
KokainKokain
Kokain
 
Makalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkobaMakalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkoba
 
Makalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkobaMakalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkoba
 
Toksikologi Obat-obatan(Napza).pptx
Toksikologi Obat-obatan(Napza).pptxToksikologi Obat-obatan(Napza).pptx
Toksikologi Obat-obatan(Napza).pptx
 
Makalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkobaMakalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkoba
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
 
Makalah bahasa narkoba (2)
Makalah bahasa narkoba (2)Makalah bahasa narkoba (2)
Makalah bahasa narkoba (2)
 
PEDOMAN NAPZA.docx
PEDOMAN NAPZA.docxPEDOMAN NAPZA.docx
PEDOMAN NAPZA.docx
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
 
Makalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkobaMakalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkoba
 
Makalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkobaMakalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkoba
 
Makalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkobaMakalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkoba
 
Zat adiktif
Zat adiktifZat adiktif
Zat adiktif
 
Maya
MayaMaya
Maya
 
Maya
MayaMaya
Maya
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
muhamadsufii48
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 

PAPARAN SOSIALISASI NARKOTIKA.pptx

  • 1. POLSEK TENAYAN RAYA Kamis, 26 Oktober 2023 SOSIALISASI TENTANG NARKOTIKA
  • 2. Daftar Riwayat Hidup 1. Nama : DODI VIVINO, S.H.,M.H 2. Pangkat / NRP : IPTU/83010275 3. Jabatan : KANIT RESKRIM POLSEK TENAYAN RAYA 4. Pendidikan Formal : 1. S1  Sarjana Hukum 2. S2  Magister Hukum
  • 3. Potret Permasalahan Narkoba di Indonesia Demografis yang sangat besar (250 juta jiwa) menjadi pasar potensial peredaran gelap Narkoba Geografis yang terbuka menyebabkan Narkoba mudah masuk & menyebar di seluruh wilayah Indonesia Peredaran gelap Narkoba bukan hanya menyasar orang dewasa dan remaja, melainkan juga anak-anak Minimnya fasilitas dan aksestabilitas layanan rehabilitasi pecandu Narkoba STIGMA terhadap Penyalah guna narkotika sehingga Takut Melaporkan Diri Sistem penegakkan hukum yang belum mampu memberikan efek jera kepada penjahat Narkoba Modus operandi dan variasi jenis Narkoba yang terus berkembang (41 Jenis Baru) Lapas yang bertransformasi menjadi pusat kendali peredaran gelap Narkoba Kerugian akibat penyalahgunaan Narkoba sekitar 63,1 trilyun rupiah
  • 4. Peraturan PemerintahRI No. 44tahun 2010tentang Prekusor DASAR HUKUM TENTANG NARKOBA UU NOMOR 35 TAHUN 209 Tentang NARKOTIKA Peraturan Menteri kesehatan Nomor 31 Tahun 2023 Perubahan Penggolongan Psikotropika Peraturan Menteri kesehatan Nomor 30 Tahun 2023 Perubahan Penggolongan Narkotika Peraturan Menteri kesehatan Nomor 29 Tahun 2023 Perubahan Penggolongan Prekursor PERATURAN KAPOLRI NOMOR 10 TAHUN 2009 Tata cara dan persyaratan permintaan pemeriksaan teknis kriminalistik TKP dan laboratoris kriminalistik BB kepada Labfor Polri UU NOMOR 05 TAHUN 1997 Tentang PSIKOTROPIKA
  • 6. c. Narkotika Golongan III (15 senyawa) Berkhasiat untuk pengobatan dan terapi/tujuan pengembangan ilmu pengetahun serta punya potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Buprenorfin, Kodein Undang-undang No.35 tahun 2009 tentang Narkotika / Permenkes No 30 Tahun 2023 NARKOTIKA adalah Zat/obat yang berasal dari tanaman atau sintetis maupun semi sintetis yang dapat menurunkan kesadaran, hilangnya rasa , mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan NARKOTIKA b. Narkotika Golongan II (90 senyawa) Digunakan sebagai pilihan terakhir pengobatan dan terapi/tujuan pengembangan ilmu pengetahuan Contoh : Metadon, Petidina, Morfin a. Narkotika Golongan I (217 senyawa) Hanya dapat digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi Contoh : Amfetamin, Opium, Ganja, Heroin
  • 7. PSIKOTROPIKA adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. a. Psikotropika golongan I; (6 senyawa). Tidak untuk pengobatan dan potensi ketergantungan yang kuat. b. Psikotropika golongan II; (6 senyawa) berkhasiat terapi tetapi dapat menimbulkan ketergantungan. c. Psikotropika golongan III; (8 senyawa) Psikotropika yang efek ketergantungannya sedang dari kelompok hipnotik sedative d. Psikotropika golongan IV. (62 senyawa) Psikotropika yang efek ketergantungannya ringan. Undang-undang No.5 tahun 1997 tentang Psikotropika / Permenkes No 31 Tahun 2023 PSIKOTROPIKA Metalonim Amobarbital Diazepam
  • 8. ZAT ADIKTIF adalah Bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang pengunaannya dapat menimbulkan ketergantungan baik psikologis atau fisik. Contoh : Zat Adiktif INHALAN (Lem, BBM, Cat, Tiner) KAFEIN (kopi, teh) NIKOTIN (Rokok) Undang-undang No.35 tahun 2009 tentang Narkotika
  • 9. Obat berbahaya adalah obat yang umumya digunakan dalam pengobatan, baik obat bebas, bebas terbatas maupun obat keras yang sering disalah gunakan baik takaran/dosis, maksud penggunaan/indikasi medis maupun formulasi yang tidak sesuai dengan cara pembuatan obat yang baik (CPOB). OBAT-OBATAN BERBAHAYA Undang-undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 196 dan 197
  • 10. PENYALAH GUNA Orang yang menggunakan narkotika tanpa hak atau melawan hukum REHABILITASI MEDIS Suatu proses kegiatan pengobatan secara terpau untuk membebaskan pecandu dari ketergantungan narkotika REHABILITASI SOSIAL Suatu proses kegiatan pemulihan secara terpadu, baik fisik, mental maupun sosial, agar bekas pecandu narkotika dapat kembali melaksanakan fungsi sosial dalam kehidupan masyarakat
  • 12. 1. Ganja - Cannabis sativa, tanaman yang mengandung delta-9 tetrahydrocannabiol (THC). - Merupakan narkotika peringkat 1 yang paling sering dikonsumsi (Survey BNN) - Dikonsumsi dalam lintingan rokok atau ke dalam pipa (bong). - Guna menghindari asap yang dihasilkan, banyak orang yang menggunakan alat penguap (vaporizer) yang disebut Bong. Alat ini dapat menarik zat-zat aktif, termasuk THC dari ganja dan mengumpulkan uap di unit penyimpanan. - Narkotika jenis ini dihirup uapnya, bukan menghirup asapnya. Nama Pasar : Mariyuana, Cimeng, gele, pocong Rumus Kimia : C21H30O2 Struktur Kimia : Ciri – ciri : Daun kering berwarna coklat
  • 13. 2. Sabu - sabu Nama Pasar : Metamfetamina, Meth, Desoxyn, Kristal, es Rumus Kimia : C10H15N1 Struktur Kimia : Ciri – ciri : Putih, tidak berbau, pahit dan seperti kristal - Obat simultan yang sangat adiktif, yang secara kimiawi mirip dengan amphetamine - Merupakan narkotika peringkat 2 yang paling sering dikonsumsi (Survey BNN) - Dapat dimakan, dimasukan ke dalam rokok, dihisap dan dilarutkan dengan air atau alkohol, lalu disuntikan ke tubuh
  • 14. 3. Ekstasi - Ekstasi adalah bahan kimia sintetis dengan efek kompleks yang meniru stimultan shabu dan senyawa halusinogen - Merupakan narkotika peringkat 3 yang paling sering dikonsumsi (Survey BNN) - Pada awalnya ekstasi dipatenkan oleh perusahaan farmasi Jerman, Merck, pada tahun 1910 dan digunakan sebagai obat untuk meningkatkan mood dan diet. Nama Pasar : Metilendioksimetamfetamin, MDMA, Ekstasi, Inek Rumus Kimia : C11H15NO2 Struktur Kimia : Ciri – ciri : Tablet warna-warni
  • 15. 4. Heroin - Merupakan narkotika sangat adiktif yang diproses dari morfin, yaitu zat alami yang dari ekstrak benih biji tanaman poppy (Papaver Somniferum) varietas tertentu. - Merupakan narkotika peringkat 4 yang paling sering dikonsumsi (Survey BNN) - Dikonsumsi dengan dihisap, dimasukkan ke dalam rokok atau dicairkan dengan memanaskannya di atas sendok lalu disuntikkan ke pembuluh darah - Setelah heroin masuk ke dalam otak, ia akan berubah menjadi morfin dan mengikat dengan cepat ke reseptor opiad Nama Pasar : Putaw, bedak, etep Rumus Kimia : C21H23NO5 Struktur Kimia : Ciri – ciri : Serbuk putih yang sangat pahit atau kecoklatan
  • 16. TanamanPoppy (Papaver Somniferum) Getahnya mengandung Kodein Morfin Fungsi awal sebagai obat bius Heroin Fungsi awal sebagai obat batuk Ekstraksi Ekstraksi Tanaman ini disebut Juga Madat, Candu, Opium, Apiun
  • 17. Tanaman Kokain (Erythroxylon Coca) Tanaman Koka Serbuk Kokain Bongkahan Kokain (Crack) Ekstraksi Ekstraksi
  • 18. SIFAT NARKOBA DEPRESAN STIMULAN HALUSINOGEN Menekan sistem syaraf pusat Efek : Tenang Tidur Tak sadar Merangsang sistem syaraf pusat Efek : Segar Semangat Menimbulkan kesan palsu Efek : Hilang kesadaran Halusinasi
  • 20. PEMILIHAN JENIS SPECIMEN menit jam hari DARAH AIR LIUR URINE KERINGAT RAMBUT minggu bulan tahun EJCone,Addiction ResearchCenter, NIDA
  • 22. // 2.4. Indonesia One Search Dampak Penyalahgunaan Narkoba Suntikan heroin meningkatkan resiko penularan HIV/AIDS dan hepatitis B/C, psikostimulansi menyebabkan hipertensi, jantung dan perdarahan otak, alkohol, obat penenang dan obat tidur menyebabkan gangguan agresif, gangguan pernafasan Keharmonisan keluarga terusik, gangguan komunikasi, turunnya prestasi akademik dan prestasi kerja, menghabiskan harta benda Pengguna dalam ilmu kedokteran adalah penderita tetapi bisa dijatuhi hukuman karena melanggar UU yang berlaku Komplikasi Medis Dampak Sosial Pelanggaran Hukum
  • 23. // 2.4. Indonesia One Search Dampak Penyalahgunaan Narkoba Kerusakan pada Jaringan Otak yang Permanen OTAK SEHAT OTAK NARKOBA
  • 24.