Pancasila merupakan sistem filsafat Indonesia yang berlandaskan lima sila sebagai nilai dasar bangsa. Pancasila memberikan panduan hidup bagi masyarakat Indonesia dalam mencapai kesejahteraan dan persatuan melalui nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan secara objektif dan subjektif.
Pancasila dapat digolongkan sebagai filsafat dalam arti produk, sebagai pandangan hidup, dan dalam arti praktis. Filsafat Pancasila memberi pengertian tentang hakikat Pancasila dan berfungsi sebagai pedoman dalam kehidupan. Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki lima sila yang saling berhubungan secara hirarkis dan membentuk kesatuan yang utuh.
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat Pancasila, termasuk pengertian filsafat dan filsafat Pancasila, serta Pancasila sebagai sistem filsafat. Pancasila dapat digolongkan sebagai filsafat dalam arti produk, pandangan hidup, dan praktis. Filsafat Pancasila memberikan pengertian tentang hakikat Pancasila dan merupakan hasil perenungan mendalam para pendiri bangsa.
Pancasila sebagai sistem filsafat merupakan dasar berpikir dan berkarya yang saling terkait antara sila-silanya, dengan mengakui berbagai sumber pengetahuan seperti akal, perasaan, dan wahyu. Nilai-nilai Pancasila bersifat universal dan berlaku di segala waktu."
Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan yang saling berhubungan untuk satu tujuan tertentu, dimana masing-masing sila saling melengkapi dan tidak terpisahkan. Pancasila mencakup filsafat hidup dan cita-cita luhur bangsa Indonesia tentang hubungan manusia dengan Tuhan, sesama, dan lingkungan.
Pancasila merupakan sistem filsafat yang terdiri dari lima sila yang saling terkait dan bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama yaitu kesejahteraan rakyat. Sila-sila Pancasila membentuk kesatuan yang utuh secara ontologis, epistemologis, dan aksiologis."
Pancasila dapat digolongkan sebagai filsafat dalam arti produk, sebagai pandangan hidup, dan dalam arti praktis. Filsafat Pancasila memberi pengertian tentang hakikat Pancasila dan berfungsi sebagai pedoman dalam kehidupan. Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki lima sila yang saling berhubungan secara hirarkis dan membentuk kesatuan yang utuh.
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat Pancasila, termasuk pengertian filsafat dan filsafat Pancasila, serta Pancasila sebagai sistem filsafat. Pancasila dapat digolongkan sebagai filsafat dalam arti produk, pandangan hidup, dan praktis. Filsafat Pancasila memberikan pengertian tentang hakikat Pancasila dan merupakan hasil perenungan mendalam para pendiri bangsa.
Pancasila sebagai sistem filsafat merupakan dasar berpikir dan berkarya yang saling terkait antara sila-silanya, dengan mengakui berbagai sumber pengetahuan seperti akal, perasaan, dan wahyu. Nilai-nilai Pancasila bersifat universal dan berlaku di segala waktu."
Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan yang saling berhubungan untuk satu tujuan tertentu, dimana masing-masing sila saling melengkapi dan tidak terpisahkan. Pancasila mencakup filsafat hidup dan cita-cita luhur bangsa Indonesia tentang hubungan manusia dengan Tuhan, sesama, dan lingkungan.
Pancasila merupakan sistem filsafat yang terdiri dari lima sila yang saling terkait dan bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama yaitu kesejahteraan rakyat. Sila-sila Pancasila membentuk kesatuan yang utuh secara ontologis, epistemologis, dan aksiologis."
Makalah ini membahas tentang Pancasila sebagai suatu sistem yang terdiri dari sila-sila Pancasila yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan bersama sebagai dasar dan pandangan hidup bangsa. Pancasila dapat dilihat sebagai sistem filsafat, sistem etika politik, dan memiliki unsur-unsur yang berbeda namun membentuk kesatuan yang utuh."
Bab VII pancasila sebagai sistem filsafat bangsa indonesiayudikrismen1
Pancasila merupakan sistem filsafat Indonesia yang terdiri dari lima sila yang saling terkait. Pancasila menyediakan landasan ontologis, epistemologis, aksiologis, dan antropologis bagi bangsa Indonesia dengan menekankan peran sentral manusia. Pancasila memberikan nilai-nilai moral untuk masyarakat Indonesia dalam membangun persatuan dan keadilan.
Dokumen tersebut membahas tentang Pancasila sebagai sistem filsafat Indonesia. Ia menjelaskan konsep Pancasila sebagai sistem filsafat, kajian Pancasila dari sisi ontologis, epistemologis, dan aksiologis, serta esensi dan urgensi Pancasila sebagai sistem filsafat negara. Pancasila dianggap sebagai filsafat karena merupakan pandangan hidup yang mendasari kebijakan negara Indonesia.
[dokumen] membahas tentang Pancasila sebagai filsafat dan sistem filsafat. Secara ringkas, Pancasila dapat digolongkan sebagai filsafat dalam arti produk, sebagai pandangan hidup, dan dalam arti praktis. Pancasila juga memenuhi kriteria sistem filsafat karena merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu."
Filsafat Pancasila membahas definisi filsafat dan Pancasila, asal mula dan fungsi Pancasila sebagai ideologi negara, serta tiga dimensi Pancasila sebagai ideologi terbuka dan dinamis.
Makalah ini membahas tentang Pancasila sebagai sistem filsafat Indonesia dengan 3 poin utama: (1) menjelaskan Pancasila sebagai filsafat yang merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia, (2) menganalisis kesatuan sila-sila Pancasila sebagai sistem filsafat yang utuh dan saling melengkapi, (3) mendiskusikan Pancasila sebagai nilai dasar NKRI yang menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia.
Teks tersebut membahas tentang filsafat Pancasila sebagai sistem ilmu pengetahuan. Pancasila memenuhi syarat sebagai sistem ilmu dengan memiliki konsep ontologis, epistemologi, dan aksiologi. Secara ontologis, Pancasila mengacu pada lima sila sebagai hakikat yang universal. Secara epistemologis, Pancasila mengajak untuk menggali pengetahuan secara benar. Sedangkan secara aksiologis, realisasi Pancasila
Pancasila adalah sistem filsafat Indonesia yang terdiri dari lima sila: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Sila-sila Pancasila saling berhubungan secara hierarkis dan membentuk piramida di mana Ketuhanan Yang Maha Esa berada di das
Persentasi Pancasila Sebagai Filsafat dan Ideologi Negara Julyan Eria
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang telah ada sejak zaman dahulu dan dirumuskan secara resmi pada tanggal 1 Juni 1945 oleh Soekarno. Pancasila terdiri dari lima sila yang menjadi pandangan hidup, filsafat, dan ideologi bangsa Indonesia. Pancasila juga menjadi identitas nasional yang membentuk kesatuan bangsa Indonesia.
Dokumen tersebut membahas Pancasila sebagai sistem filsafat. Pancasila merupakan dasar ideologi negara Indonesia yang terdiri dari 5 sila. Dokumen menjelaskan pengertian filsafat dan membahas Pancasila dari sudut pandang ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Juga dibahas mengenai nilai, moral, dan norma dalam Pancasila serta arti Pancasila sebagai nilai dasar negara.
Makalah ini membahas tentang Pancasila sebagai suatu sistem yang terdiri dari sila-sila Pancasila yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan bersama sebagai dasar dan pandangan hidup bangsa. Pancasila dapat dilihat sebagai sistem filsafat, sistem etika politik, dan memiliki unsur-unsur yang berbeda namun membentuk kesatuan yang utuh."
Bab VII pancasila sebagai sistem filsafat bangsa indonesiayudikrismen1
Pancasila merupakan sistem filsafat Indonesia yang terdiri dari lima sila yang saling terkait. Pancasila menyediakan landasan ontologis, epistemologis, aksiologis, dan antropologis bagi bangsa Indonesia dengan menekankan peran sentral manusia. Pancasila memberikan nilai-nilai moral untuk masyarakat Indonesia dalam membangun persatuan dan keadilan.
Dokumen tersebut membahas tentang Pancasila sebagai sistem filsafat Indonesia. Ia menjelaskan konsep Pancasila sebagai sistem filsafat, kajian Pancasila dari sisi ontologis, epistemologis, dan aksiologis, serta esensi dan urgensi Pancasila sebagai sistem filsafat negara. Pancasila dianggap sebagai filsafat karena merupakan pandangan hidup yang mendasari kebijakan negara Indonesia.
[dokumen] membahas tentang Pancasila sebagai filsafat dan sistem filsafat. Secara ringkas, Pancasila dapat digolongkan sebagai filsafat dalam arti produk, sebagai pandangan hidup, dan dalam arti praktis. Pancasila juga memenuhi kriteria sistem filsafat karena merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu."
Filsafat Pancasila membahas definisi filsafat dan Pancasila, asal mula dan fungsi Pancasila sebagai ideologi negara, serta tiga dimensi Pancasila sebagai ideologi terbuka dan dinamis.
Makalah ini membahas tentang Pancasila sebagai sistem filsafat Indonesia dengan 3 poin utama: (1) menjelaskan Pancasila sebagai filsafat yang merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia, (2) menganalisis kesatuan sila-sila Pancasila sebagai sistem filsafat yang utuh dan saling melengkapi, (3) mendiskusikan Pancasila sebagai nilai dasar NKRI yang menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia.
Teks tersebut membahas tentang filsafat Pancasila sebagai sistem ilmu pengetahuan. Pancasila memenuhi syarat sebagai sistem ilmu dengan memiliki konsep ontologis, epistemologi, dan aksiologi. Secara ontologis, Pancasila mengacu pada lima sila sebagai hakikat yang universal. Secara epistemologis, Pancasila mengajak untuk menggali pengetahuan secara benar. Sedangkan secara aksiologis, realisasi Pancasila
Pancasila adalah sistem filsafat Indonesia yang terdiri dari lima sila: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Sila-sila Pancasila saling berhubungan secara hierarkis dan membentuk piramida di mana Ketuhanan Yang Maha Esa berada di das
Persentasi Pancasila Sebagai Filsafat dan Ideologi Negara Julyan Eria
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang telah ada sejak zaman dahulu dan dirumuskan secara resmi pada tanggal 1 Juni 1945 oleh Soekarno. Pancasila terdiri dari lima sila yang menjadi pandangan hidup, filsafat, dan ideologi bangsa Indonesia. Pancasila juga menjadi identitas nasional yang membentuk kesatuan bangsa Indonesia.
Dokumen tersebut membahas Pancasila sebagai sistem filsafat. Pancasila merupakan dasar ideologi negara Indonesia yang terdiri dari 5 sila. Dokumen menjelaskan pengertian filsafat dan membahas Pancasila dari sudut pandang ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Juga dibahas mengenai nilai, moral, dan norma dalam Pancasila serta arti Pancasila sebagai nilai dasar negara.
1. Pancasila dapat digolongkan sebagai filsafat dalam arti produk, pandangan hidup, dan praktis. Pancasila memberikan pedoman bagi bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
2. Secara ontologis, Pancasila terdiri atas lima sila yang saling berkaitan dan memiliki dasar ontologis yaitu manusia. Secara epistemologis, Pancasila mengakui sumber pengetahuan dari nilai-nilai bangsa Indonesia. Secara aksiolog
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia. Pancasila diangkat dari nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia dan berfungsi sebagai ideologi bangsa yang bersifat dinamis dan terbuka. Pancasila juga menjadi sumber hukum dan pedoman bagi pembangunan bangsa untuk mencapai kesejahteraan.
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunanFahmy Metala
Makalah ini membahas Pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan. Pancasila dijelaskan sebagai dasar negara dan ideologi negara Indonesia yang mengandung nilai-nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan. Nilai-nilai Pancasila mengarahkan pembangunan untuk kesejahteraan umat manusia dan menjadi acuan dalam kehidupan berbangsa.
Pancasila dapat digolongkan sebagai filsafat dalam arti produk, pandangan hidup, dan praktis. Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki ciri khas yaitu sila-silanya merupakan satu kesatuan sistem yang bulat dan utuh, dengan susunan hierarkis dimana sila pertama mendasari dan menjiwai sila-sila lainnya. Secara ontologis, epistemologis, dan aksiologis, Pancasila berlandaskan pada hakikat manus
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat Pancasila. Pancasila dijelaskan sebagai sistem filsafat yang terdiri dari lima sila yang saling berhubungan. Sila-sila Pancasila memiliki landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis yang mendasari pandangan hidup bangsa Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat Pancasila. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa Pancasila dapat dianggap sebagai sistem filsafat yang terdiri atas lima sila yang saling berhubungan dan mempunyai dasar ontologis, epistemologis, dan aksiologis yaitu manusia.
Secara etimologis ideologi berasal dari kata
idea = gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita
logos = ilmu.
Jadi secara harafiah ideologi berarti ilmu tentang pengertian dasar, ide atau cita-cita.
Cita-cita yang dimaksudkan adalah cita-cita yang tetap sifatnya dan harus dapat dicapai sehingga cita-cita itu sekaligus merupakan dasar, pandangan, paham.
Ideologi Negara dalam arti cita-cita negara atau cita-cita yang menjadi basis bagi suatu teori atau sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada hakikatnya merupakan asas kerokhanian yang memiliki ciri sebagai berikut :
a. Mempunyai derajad tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan
b.Oleh karena itu mewujudkan asas kerokhanian, pandangan dunia, pandangan hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara, dikembangkan, diamalkan, dilestarikan kepada generasi berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban.
Pancasila merupakan sistem filsafat Indonesia yang terdiri dari lima sila. Sistem ini memiliki karakteristik sebagai kesatuan yang saling berhubungan antar bagian untuk mencapai tujuan bersama yaitu kesejahteraan rakyat tanpa membedakan suku atau ras. Nilai-nilai Pancasila berasal dari bangsa Indonesia sendiri dan menjadi pandangan hidup serta pedoman bernegara.
5. Landasan Ontologis Pancasila
Ontologi adalah bidang yang membicarakan hakikat yang ada
atau keberadaan dari segala sesuatu. Subjeknya adalah
manusia yang berlandaskan lima sila Pancasila.
Landasan Epistimologi Pancasila
Landasan Aksiologis Pancasila
Epistimologi merupakan cabang filsafat yang menyelidiki sumber,
proses, syarat, batas, dan kebenaran ilmu.
Aksiologi merupakan cabang filsafat yang menyelidiki pengertian,
jenis, tingkatan, sumber, dan hakikat nilai.
6. Filsafat Bangsa
Yang menjadi batu
tumpuan (fundamental)
Sebagai sumber
segala sumber hukum
Tidak
menerima
Paham-paham lain yang
bertentangan dengan Pancasila
sebagai ideologinya
7. Unsur Pancasila dalam Filsafat
● Secara Formal-Konstitusional
● Secara Potensial
● Secara Praktis-Fungsionalis
● Secara Psikologis dan Kultural
9. Pancasila
Sila ke-1
Nilai ketuhanan mengandung arti bahwa Bangsa Indonesia adalah
bangsa yang mempercayai Tuhan
Sila ke-2
Nilai kemanusiaan mengandung arti bahwa kesadaran sikap dan
perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama
atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan sesuatu
hal sebagaimana mestinya.
10. Pancasila
Sila ke-4
Nilai demokrasi memiliki arti bahwa negara kita menggunakan prinsip
demokrasi, yakni pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat yang mana untuk menyelesaikan masalah diselesaikan dengan
jalan musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan.
Sila ke-3
Nilai persatuan mengandung arti bahwa bangsa kita harus bersatu
dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam NKRI.
11. Pancasila
Sila ke-5
Nilai keadilan mengandung arti bahwa salah satu tujuan
yang hendak dicapai oleh bangsa kita adalah tercapainya
masyarakat yang adil dan makmur secara lahiriah maupun
batiniah.
12. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Dasar mutlak dalam berpikir dan berkarya sesuai
dengan pedoman saling menguatkan antara
sila yang satu dengan yang lainnya.
13. Filsafat Pancasila sebagai Pandangan Hidup
Bangsa Indonesia
Pancasila memberi petunjuk mencapai kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia
tanpa membedakan suku, agama dan ras.
Filsafat Pancasila sebagai Pandangan Hidup
Bangsa dan Negara
Artinya semua aturan kehidupan dan hukum kegiatan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara berpedoman pada Pancasila,
karena Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum
bangsa dan negara republik Indonesia.
FILSAFAT PANCASILA
14. Nilai Objektif dan Subjektif
Pancasila sebagai system filsafat
● Nilai Pancasila timbul dari bangsa Indonesia itu
sendiri.
● Nilai Pancasila merupakan filsafat bangsa
Indonesia.
● Pancasila merupakan nilai-nilai yang sesuai
dengan hati Nurani bangsa Indonesia
15. Pokok – Pokok Pikiran Dalam Pancasila
Pokok pikiran disebut juga konsep-konsep dasar. Sebagai suatu filsafat pancasila yang
rumusannya tercantum dalam pembukaan UUD 1945 NRI mempunyai pokok-pokok
pikiran dalam tiga bidang, yakni:
1. Bidang ontologi, yaitu bidang yang membicarakan hakikat yang ada atau
keberadaan
dari segala sesuatu, termasuk didalamnya keberadaan alam semesta, manusia, dan
tuhan.
2. Bidang epistimologi, merupakan cabang filsafat yang menyelidiki sumber, proses,
syarat, batas dan kebenaran ilmu.
3. Bidang aksiologi, yakni cabang filsafat yang menyelidiki pengertian, jenis, tingkatan,
sumber dan hakikat nilai.
Tim MKU Pendidikan Pancasila Universitas Negeri Surabaya, 2019, Pendidikan Pancasila,
Penerbit Unesa University Press, Anggota IKAPI, ISBN 9786024490379, hal 105-109
16. 4Pokok Pikiran
Pokok Pikiran Pertama:
“Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dengan berdasar asas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia”
Dalam pengertian ini diterima pengertian negara persatuan, negara yang
melindungi dan meliputi segenap bangsa seluruhnya. Rumusan ini menunjukkan
pokok pikiran ‘persatuan’ dengan pengertian yang lazim, yakni negara,
penyelenggara negara, dan setiap warga negara wajib mengutamakan
kepentingan negara di atas kepentingan golongan ataupun perseorangan. Letak
pokok pikiran pertama yaitu pada Sila Ketiga Pancasila dan penjabaran pada
Pembukaan.
17. 4Pokok Pikiran
Pokok Pikiran Kedua:
“Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”
Pokok pikiran kedua merupakan pokok pikiran ‘keadilan sosial’ yang didasarkan
pada kesadaran bahwa masyarakat Indonesia mempunyai hak dan kewajiban
yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat.
Letak pokok pikiran kedua yaitu pada Sila Kelima Pancasila dan penjabaran
terletak pada Pembukaan.
18. 4Pokok Pikiran
Pokok Pikiran Ketiga:
“Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan atas kerakyatan dan
permusyawaratan perwakilan”
Pokok pikiran ini dalam ‘pembukaan’ mengandung konsekuensi logis bahwa
sistem negara yang terbentuk dalam UUD harus berdasarkan atas kedaulatan
rakyat dan berdasarkan permusyawaratan/perwakilan. Memang aliran ini sesuai
dengan sifat masyarakat Indonesia. Ini adalah pokok pikiran ‘kedaulatan rakyat’,
yang menyatakan bahwa kedaulatan di tangan rakyat dan dilakukan
sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat. Pokok pikiran inilah yang
merupakan Dasar Plotik Negara. Letak pokok pikiran ketiga yaitu pada Sila
Keempat Pancasila dan penjabaran terletak pada Pembukaan.
19. 4Pokok Pikiran
Pokok Pikiran Keempat:
“Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar
Kemanusiaan yang adil dan beradab”
Undang-Undang Dasar mewajibkan pemerintah dan penyelenggara negara
yang lain untuk memelihara budi pekerti kemanusia yang luhur. Hal ini
menegaskan pokok pikiran ‘Ketuhanan Yang Maha Esa menurut Dasar
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab’ yang mengandung pengertian taqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia atau nilai kemanusiaan yang luhur. Pokok pikiran keempat merupakan
Dasar Moral Negara. Letak pokok pikiran keempat yaitu pada Sila Pertama dan
Sila Kedua Pancasila dan penjabaran terletak pada Pembukaan.
20. Pengertian Nilai, Moral, dan Norma
1. Nilai
Nilai adalah sesuatu yang didambakan, sesuatu yang diinginkan, dan sesuatu
yang diidealkan. Bertolak dari pengertian itu, maka setiap orang memiliki nilai,
yaitu sesuatu yang didambakan dan diidealkan.
Tim MKU Pendidikan Pancasila Universitas Negeri Surabaya, 2019, Pendidikan
Pancasila, Penerbit Unesa University Press, Anggota IKAPI, ISBN 9786024490379,
hal 114
Menurut Djahiri (1999), nilai adalah harga, makna, isi dan pesan, semangat, atau
jiwa yang tersurat dan tersirat dalam fakta, konsep, dan teori, sehingga
bermakna secara fungsional.
Menurut Dictionary dalam Winataputra (1989), nilai adalah harga atau kualitas
sesuatu.
21. Pengertian Nilai, Moral, dan Norma
2. Moral
Moral berasal dari kata mos (mores) yang memiliki arti kesusilaan, tabiat,
kelakuan. Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan yang buruk, yang
menyangkut tingkah laku dan perbuatan manusia.
Aspek konsep moral, antara lain: kesadaran moral, kesadaran hidup
berdemokrasi, pengetahuan nilai moral, pemahaman materi demokrasi,
pandangan ke depan, manfaat demokrasi ke depan, penalaran moral, alasan
senang berdemokrasi, pengambilan keputusan, dan bagaimana cara hidup
demokratis.
Aspek sikap moral, yakni: kata hati, rasa percaya diri, empati, cinta kebaikan,
pengendalian diri, dan kerendahan hati.
Aspek perilaku moral, yaitu: kemampuan, kemauan, dan kebiasaan.
22. Pengertian Nilai, Moral, dan Norma
3. Norma
Norma adalah sumber dasar hukum yang menguatkan kedudukan konsep, nilai,
dan moral serta perilaku yang dilakukan. Norma merupakan kesadaran dan
sikap luhur yang dikehendaki oleh tata nilai untuk dipatuhi.
Norma memiliki kekuatan untuk dapat dipatuhi, yang dikenal dengan sanksi,
misalnya:
Norma Agama, dengan sanksi dari Tuhan
Norma kesusilaan, dengan sanksi berupa rasa malu dan menyesal terhadap diri
sendiri
Norma Kesopanan, dengan sanksi berupa dikucilkan dalam pergaulan
masyarakat
Norma Hukum, dengan sanksinya berupa penjara atau kurungan atau denda
yang dipaksakan oleh alat negara
23. Agar nilai-nilai tersebut menjadi lebih berguna dalam menuntun sikap dan tingkah laku manusia, maka perlu
lebih dikonkretkan lagi serta diformulasikan menjadi lebih objektif sehingga memudahkan manusia untuk
menjabarkannya dalam tingkah laku secara konkret. Maka wujud yang lebih konkret dari nilai tersebut adalah
merupakan suatu norma. Terdapat berbagai macam norma dan dari berbagai macam norma tersebut
norma hukum-lah yang paling kuat keberlakuannya, karena dapat dipaksakan oleh suatu kekuasaan atau
penegak hukum. Selanjutnya nilai dan norma senantiasa berkaitan dengan moral dan etika. Istilah moral
mengandung integritas dan martabat pribadi manusia. Derajat kepribadian seseorang ditentukan oleh
moralitas yang dimilikinya. Makna moral yang terkandung dalam kepribadian seseorang itu tercemin dari
sikap dan tingkah lakunya. Dalam pengertian inilah maka kita memasuki wilayah norma sebagai penuntun
sikap dan tingkah laku manusia. Hubungan antara moral dengan etika memang sangat erat sekali dan
kadang kala kedua hal tersebut memiliki perbedaan. Moral yaitu merupakan suatu ajaran – ajaran baik lisan
maupun tertulis tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak agar manusia menjadi lebih baik.
Etika adalah suatu cabang filsafat yaitu pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran – ajaran moral tersebut.
Demikianlah hubungan yang sistematik antara nilai, norma, dan moral yang pada gilirannya ketiga aspek
tersebut terwujud dalam suatu tingkah laku praksis dalam kehidupan manusia.
Hubungan Nilai, Moral, dan Norma
24. Pancasila Sebagai Nilai Dasar dan Maknanya
KETUHANAN YANG MAHA ESA
1. Memiliki arti sebagai bentuk pengakuan adanya kuasa yang satu yaitu
Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memberikan kebebasan dan keamanan dalam memeluk dan beribadah
menurut kepercayaan agamanya masing-masing.
3. Tidak memberikan paksaan terhadap warga-warganya untuk memeluk
suatu agama atau berpindah ke agama lain.
4. Memberikan jaminan perkembangan dan pertumbuhan ajaran agama
masing-masing.
5. Negara memberikan kebebasan dan menjadi fasilitator bagi tumbuh
kembang agama yang dianut oleh masyarakatnya.
25. Pancasila Sebagai Nilai Dasar dan Maknanya
KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
1. Memberikan hak dan kewajiban kepada masyarakatnya dalam
mengeluarkan pendapat sebagai bukti keadilan.
2. Kemerdekaan merupakan hak setiap masyarakat Indonesia, mereka berhak
mendapatkan kebebasan dan keamanan dalam kehidupan mereka.
3. Menegakkan keadilan dan menjunjung tinggi kemerdekaan bagi setiap
rakyat Indonesia.
26. Pancasila Sebagai Nilai Dasar dan Maknanya
PERSATUAN INDONESIA
1. Sikap nasionalisme yang wajib dimiliki tiap-tiap warga Indonesia.
2. Mencintai bangsa dan tanah air Indonesia.
3. Menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
4. Menumbuhkan rasa tanggung jawab dan tolong-menolong terhadap
sesama rakyat Indonesia.
5. Mencegah terjadinya kekuatan dan kekuasaan perseorangan.
6. Tidak adanya perbedaan dan permusuhan apabila terdapat perbedaan
budaya dan warna kulit.
27. Pancasila Sebagai Nilai Dasar dan Maknanya
KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM
PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN
1. Hakikat sila keempat adalah negara menggunakan sistem demokrasi.
2. Permusyawaratan memiliki makna bahwa setiap persoalan dan
permasalahan diputuskan secara bersama, disetujui bersama, dan
diselesaikan secara bersama-sama.
3. Rakyat dipimpin oleh pemimpin yang hikmat dan bijaksana dalam
menyelesaikan permasalahan-permasalahan negara.
28. Pancasila Sebagai Nilai Dasar dan Maknanya
KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
1. emakmuran dan kesejahteraan merupakan hak bagi seluruh rakyat
Indonesia.
2. Memberikan perlindungan kepada yang lemah dan yang memiliki
kekurangan.
3. Kekayaan alam Indonesia dipergunakan untuk kebahagiaan dan
kepentingan bersama.
29. Nilai
sesuatu yang didambakan, sesuatu yang diinginkan dan sesuatu yang
diidealkan. Bertolak dari pengertian itu, maka setiap orang memiliki nilai, yaitu
sesuatu yang didambakan dan diidealkan, bisa berupa kebaikan, keindahan,
kebenaran, keadilan, dan lainnya. Dalam kehidupan, nilai-nilai tersebut
dijabarkan ke dalam ukuran-ukuran perilaku, yang harus dilakukan agar nilai-
nilai tersebut tercapai. Suatu nilai agar terwujud harus dijabarkan ke dalam
aturan-aturan (norma). Jika tidak dijabarkan ke dalam aturan-aturan (norma),
nilai hanya akan ada di dalam pikiran (abstrak). Oleh karena itu, dalam
kehidupan suatu masyarakat, termasuk dalam keluarga ada nilai dan norma.
Nilai dijabarkan dalam norma (aturan) untuk mengatur perilaku anggotanya.
Tim MKU Pendidikan Pancasila Universitas Negeri Surabaya, 2019, Pendidikan
Pancasila,Penerbit Unesa University Press, Anggota IKAPI, ISBN 9786024490379,
hal 114-116.
30. Perumusan dasar Negara melibatkan banyak pemikir seperti Ir. Soekarno, M. Yamin, Mr.
Soepomo. Masing-masing pemikir mengajukan usulan dengan argumentasi masing-masing.
Mereka mencoba menggali nilai-nilai yang terdapat dalam budaya masyarakat Indonesia.
Akhirnya, melalui diskusi dan refleksi yang mendalam, para elit bangsa sepakat bahwa dasar
Negara yang akan diproklamasikan adalah Pancasila.
Selain sebagai dasar negara, pancasila bagi bangsa Indonesia memilki beberapa fungsi, yaitu
sebagai pandangan hidup bangsa dan ideologi. Selain itu, pancasila juga berfungsi sebagai
pemersatu bangsa, sebagai jiwa bangsa, sebagai kepribadian bangsa, dan sebagai sumber
dari segala sumber tertib hukum. (Oesman dan Alfian, 1996). Sebagai nilai dasar, sila-sila
pancasila hanya memberi gambaran tentang Negara yang dicita-citakan dan bagaimana
Negara ini harus dijalankan. Tanpa dijabarkan ke dalam nilai-nilai instrumental, sila-sila
pancasila belum bisa dijadikan pedoman dalam penyelenggaraan Negara.
Tim MKU Pendidikan Pancasila Universitas Negeri Surabaya, 2019, Pendidikan Pancasila,Penerbit
Unesa University Press, Anggota IKAPI, ISBN 9786024490379, hal 118-120
Pancasila Sebagai Nilai Dasar
dan Maknanya
31. Meskipun pencasila sebagai dasar dalam penyelenggaraan Negara, dalam sila-sila
pancasila, belum memuat bentuk Negara, lembaga Negara, serta kewenangan dari masing-
masing lembaga Negara. Oleh karena itu, nilai-nilai pancasila kemudian dijabarkan ke dalam
UUD NRI 1945 sebagai nilai Instrumental dalam penyelenggaraan Negara.
Sebagai nilai Instrumental, UUD NRI 1945 mengatur tentang bagaimana Negara Indonesia
harus dijalankan, lembaga apa saja yang harus ada dalam Negara Indonesia, hak dan
wewenang dari masing-masing lembaga Negara.
Sebagai penjabaran dari pancasila, maka Undang-Undang Dasar 1945 merupakan hukum
tertinggi di Negara Indonesia. Undang-Undang Dasar 1945 merupakan hukum dasar dalam
penyelenggaraan Negara Indonesia.
Tim MKU Pendidikan Pancasila Universitas Negeri Surabaya, 2019, Pendidikan Pancasila,Penerbit
Unesa University Press, Anggota IKAPI, ISBN 9786024490379, hal 120
Pancasila Sebagai Nilai Dasar
dan Maknanya
32. D a f t a r P u s t a k a
Press, Anggota IKAPI, Tim MKU Pendidikan Pancasila Universitas Negeri
Surabaya, 2019, Pendidikan Pancasila, Penerbit Unesa University ISBN
9786024490379, hal. 1-296.