Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Pakaispss
1. Jawaban Tes Praktikum Pengolahan Data
Diklat Metode Penelitian Percobaan dan Pengolahan Data
Peneliti di sebuah pabrik pembuatan genteng bermaksud mencari bahan dan
suhu pemanasan optimal dalam produksi gentengnya. Untuk mendapatkan
jawaban itu, mereka melakukan percobaan dengan mencoba beberapa
kombinasi antara bahan dan suhu pemanasan. Bahan pembuatan genteng
yang dicoba adalah:
- B1: tanah liat murni,
- B2: tanah liat yang dicampur dengan semen
- B3: tanah liat yang dicampur kapur
Sementara itu, suhu pemanasan yang dicoba adalah S1 (180oC), S2
(240oC), dan S3 (300oC).
Para peneliti membuat adonan dari setiap bahan baku, selanjutnya mencetak
masing-masing 3 genteng yang kemudian dikeringkan dan dipanaskan di tiga
suhu ynag berbeda. Setelah beberapa saat, genteng diinginkan dan
kemudian diukur daya tekannya. Proses ini diulang sebanyak 4 kali (setiap
ulangan diasumsikan dapat membuat seragam prosesnya) dan diperoleh data
sebagai berikut:
1. Data telah dimasukkan ke lembar kerja SPSS
Variable View
3. 2. Tabel yang berisi rata-rata dan simpangan baku (standard deviation) dari
setiap bahan, suhu pemanasan, dan kombinasi antara bahan dan suhu
pemanasan.
Tabel 1. Rata-rata dan simpangan baku pengaruh bahan
Bahan Statistic Std. Error
Daya tekan B1 Mean 42,58 ,883
Std. Deviation 3,059
B2 Mean 52,25 ,930
Std. Deviation 3,223
B3 Mean 32,92 ,583
Std. Deviation 2,021
Tabel 1 menunjukkan bahwa bahan genteng B2 (tanah liat yang dicampur dengan semen) memberikan
rata-rata pengaruh daya tekan terbesar yaitu 52,25 dengan simpangan baku sebesar 3,223 (keragaman
data terbesar). Sedangkan bahan genteng B3 (tanah liat yang dicampur dengan kapur) memberikan
rata-rata pengaruh daya tekan terkecil yaitu 32,92 dengan simpangan baku sebesar 2,021 (keragaman
data terkecil. Hal ini dapat dijelaskan pula pada Gambar 1. Bar-chart perbandingan nilai rata-rata antar
bahan baku.
Tabel 2. Rata-rata pengaruh suhu pemanasan
Suhu Statistic Std. Error
Daya tekan 180 Mean 40,83 2,088
Std. Deviation 7,234
240 Mean 45,17 2,793
Std. Deviation 9,675
300 Mean 41,75 2,422
Std. Deviation 8,390
o
Tabel 2 menunjukkan bahwa suhu pemanasan S2 (240 C) memberikan rata-rata pengaruh daya tekan
terbesar yaitu 45,17 dengan simpangan baku sebesar 9,675 (keragaman data terbesar). Sedangkan
o
suhu pemanasan S1 (180 C) memberikan rata-rata pengaruh daya tekan terkecil yaitu 40,83 dengan
simpangan baku sebesar 7,234 (keragaman data terkecil). Hal ini dapat dijelaskan pula pada Gambar 2.
Bar-chart perbandingan nilai rata-rata antar suhu pemanasan.
Tabel 3. Rata-rata dan simpangan baku kombinasi bahan dan suhu pemanasan
Bahan Suhu Mean Std. Deviation N
B1 180 40,50 2,082 4
240 45,75 2,217 4
300 41,50 2,082 4
Total 42,58 3,059 12
B2 180 49,25 1,708 4
240 56,00 1,414 4
300 51,50 1,291 4
Total 52,25 3,223 12
B3 180 32,75 1,708 4
240 33,75 2,363 4
300 32,25 2,217 4
Total 32,92 2,021 12
Total 180 40,83 7,234 12
240 45,17 9,675 12
300 41,75 8,390 12
Total 42,58 8,460 36
4. Tabel 3 menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan bahan genteng B2 (tanah liat yang dicampur dengan
semen) dan suhu pemanasan S2 (240oC) memberikan rata-rata pengaruh daya tekan terbesar yaitu
56,00 dengan simpangan baku sebesar 1,414. Sedangkan kombinasi perlakuan bahan genteng B3
o
(tanah liat yang dicampur dengan kapur) dan suhu pemanasan S3 (300 C) memberikan rata-rata
pengaruh daya tekan terkecil yaitu 32,25 dengan simpangan baku sebesar 2,217. Hal ini dapat
dijelaskan pula pada Gambar 3. Bar-chart perbandingan nilai rata-rata antar antar perlakuan.
3. Bar-chart perbandingan nilai rata-rata antar bahan baku, antar suhu, dan antar perlakuan
Gambar 1. Bar-chart perbandingan nilai rata-rata antar bahan baku
Bars show Means
50
40
Daya tekan
30
20
10
B1 B2 B3
Bahan
Gambar 2. Bar-chart perbandingan nilai rata-rata antar antar suhu
Bars show Means
40
30
Daya tekan
20
10
S1 S2 S3
Suhu
Gambar 3. Bar-chart perbandingan nilai rata-rata antar perlakuan
5. Bars show Means
4. Tabel ANOVA sesuai rancangan percobaan (RAL) dan uji lanjut
Tabel 4. Tabel ANOVA
Type III Sum
Source of Squares Df Mean Square F Sig.
Corrected Model 2404,000(a) 8 300,500 80,531 ,000
Intercept 65280,250 1 65280,250 17494,459 ,000
Bahan 2242,667 2 1121,333 300,506 ,000
Suhu 125,167 2 62,583 16,772 ,000
Bahan * Suhu 36,167 4 9,042 2,423 ,073
Error 100,750 27 3,731
Total 67785,000 36
Corrected Total 2504,750 35
a R Squared = ,960 (Adjusted R Squared = ,948)
Tabel 4 menunjukkan bahwa faktor bahan genteng memberikan pengaruh sigifikan terhadap daya tekan
berdasarkan perbandingan nilai Sig. = 0,000 < α = 0,05. Demikian pula dengan factor suhu juga
memberikan pengaruh signifikan terhadap daya tekan berdasarkan perbandingan nilai Sig. = 0,000 < α
= 0,05.
Nilai Sig. = 0,073 dari kombinasi perlakuan bahan dan suhu menunjukkan bahwa keduanya tidak saling
memberikan interaksi yang signifikan karena Sig. = 0.073 > α = 0,05.
Nilai Adjusted R Squared = 0,948 mengandung arti bahwa daya tekan genteng 94,8% dipengaruhi oleh
faktor bahan dan suhu. Sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diketahui.
Oleh karena itu diperlukan uji lanjut untuk mengetahu factor yang memberikan pengaruh lebih besar
menggunakan uji Duncan.
6. Tabel 5. Uji lanjut pengaruh bahan
Duncan
N Subset
Bahan 1 2 3 1
B3 12 32,92
B1 12 42,58
B2 12 52,25
Sig. 1,000 1,000 1,000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on Type III Sum of Squares
The error term is Mean Square(Error) = 3,731.
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 12,000.
b Alpha = ,05.
Tabel 6. Uji lanjut pengaruh suhu
Duncan
N Subset
Suhu 1 2 1
180 12 40,83
300 12 41,75
240 12 45,17
Sig. ,255 1,000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on Type III Sum of Squares
The error term is Mean Square(Error) = 3,731.
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 12,000.
b Alpha = ,05.
Tabel 5 menunjukkan bahwa bahan genteng B2 (tanah liat yang dicampur semen) memberikan
pengaruh terbaik sebesar 52,25. Sedangkan untuk suhu pemanasan S2 (240oC) memberikan pengaruh
terbaik sebesar 45,17.
Berdasarkan hasil analisis di atas dapat direkomendasikan bahwa untuk mendapatkan genteng dengan
daya tekan terbaik harus mengkombinasikan cara pembuatan genteng dengan bahan genteng B2
(tanah liat yang dicampur semen) dan dibakar pada suhu pemanasan S2 (240oC).